Anda di halaman 1dari 26

BAB 8

PUSKESMAS

8.1 Definisi Puskesmas


Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014, Pusat
Kesehatan Masyarakat atau yang disebut Puskesmas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Upaya
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Prinsip penyelenggaran Puskesmas meliputi paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, teknologi
tepat guna, dan keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya untuk
mendukung terwujudnya kecamatan sehat yang terdiri dari 2 fungsi yaitu
penyelenggaraan UKM tingkat pertama, dan UKP tingkat pertama. UKM atau
Upaya Kesehatan Masyarakat yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan UKP
atau Upaya Kesehatan Perseorangan yaitu suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
Pembangunan Puskesmas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan secara merata, sehingga setiap kecamatan harus memiliki 1 Puskesmas.
Dalam keadaan tertentu, 1 kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 Puskesmas
yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas. Pendirian Puskesmas harus mengacu pada
persyaratan jumlah penduduk, luas daerah, lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian, dan laboratorium.
UPT Puskesmas Serpong 1 menjadi bagian penting dalam upaya
pembangunan kesehatan khususnya di Kelurahan Cilenggang dan Kelurahan
Lengkong Gudang. UPT Puskesmas Serpong 1 berdiri pada tahun 1973. Pada
tanggal 17 Maret 1973 terjalin kerjasama antara puskesmas serpong 1 dengan
Universitas Indonesia dengan dibuatnya Piagam kerjasama antara Universitas
Indonesia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang tentang kerjasama
dalam meningkatkan fasilitas bidang kesehatan masyarakat. Kesepakatan
Kerjasama Antara Universitas Indonesia dengan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan dengan No Kesepakatan 35/NKB/R/UI/2017 dapat dijadikan dasar
penggunaan lahan.

8.2 Profil Puskesmas


8.2.1 Visi dan Misi, Moto dan Nilai
Visi : Terwujudnya masyarakat sehat di wilayah kerja UPT Puskesmas
Serpong 1
Misi :
1. Memantau Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama lintas sektor
3. Memberdayakan masyarakat untuk mandiri dalam upaya
kesehatan
4. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkualitas
Moto : Melayani sepenuh hati, jadikan masyarakat sehat mandiri
Tata Nilai : Disiplin, Profesional, Cepat
8.2.2 Data Geografis
UPT Puskesmas Serpong 1 terletak 5 km sebelah utara Kota
Tangerang Selatan. UPT Puskesmas Serpong 1 beralamat di Jalan
Raya Serpong, Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Puskesmas Serpong I dibangun di
atas tanah seluas tanah 1200 m2 dengan luas bangunan lebih kurang
600 m2 yang terdiri dari 1 lantai dengan 3 gedung. UPT Puskesmas
Serpong I merupakan salah satu dari 4 puskesmas yang ada di wilayah
kecamatan Serpong. Letaknya berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Setu
- Sebelah Selatan : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pondok Jagung
- Sebelah Barat : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Serpong 2
- Sebelah Timur : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rawabuntu

8.2.3 Data Demografi


Terdapat 2 kelurahan binaan UPT Puskesmas Serpong yaitu
Cilenggang dan Lengkong Gudang dengan ToTal jumlah penduduk
29.197 jiwa yang terdiri dari 14.491 laki-laki dan 14.706 perempuan
dengan tingkat kepadatan penduduk 5.793 jiwa per km2. Tingkat
kepadatan penduduk lebih banyak di Kelurahan Cilenggang yaitu
8.258 jiwa/km2 dibandingkan dengan Kelurahan Lengkong Gudang
4.816 jiwa/km2.

8.2.4 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya


Dilihat dari Angka Melek Huruf yaitu sebesar 91,21% pada
laki-laki dan pada perempuan 82,96%, Penduduk di wilayah binaan
Puskesmas Serpong I memiliki kemampuan membaca dan menulis.
Adapun juga tingkat pendidikan penduduk kecamatan Serpong dapat
dilihat pada Tabel 9.1.

Tingkat Pendidikan

Kecamata Tidak/belum
Tidak/belum SMA/SMK/
n pernah SD/MI SMP/MTs AK/DIPLOMA UNIV JUMLAH
tamat sd/mi MA
sekolah

Serpong 20.951 16.929 19.953 18.804 36.680 5.574 15.363 134.254


Tabel 9.1 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
8.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Walikota Tangerang Selatan No. 33 Tahun 2010
tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Kota Tangerang Selatan telah menetapkan tugas pokok dan
fungsi yang mengatur hal sebagai berikut:
1) Asas penyelenggaraan UPT Puskesmas, yaitu :
a. Pertanggungjawaban wilayah;
b. Pemberdayaan masyarakat;
c. Keterpaduan; dan
d. Rujukan.
2) Tujuan penyelenggaraan UPT Puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan Pembangunan Nasional untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar
terwujudnya derajat kesehatan Masyarakat yang setinggi-
tingginya.
3) UPT Puskesmas dalam penyelenggaraan tugasnya, berfungsi
sebagai :
a. Pusat pemberdayaan masyarakat;
b. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat;
c. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer/strata pertama;
dan
d. Pusat rujukan kesehatan.
4) Upaya kesehatan yang diselenggarakan UPT Puskesmas, terdiri :
a. Upaya kesehatan wajib terdiri dari :
 Promosi kesehatan;
 Kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk Keluarga
Berencana (KB);
 Perbaikan gizi masyarakat;
 Penyehatan lingkungan;
 Pencegahan dan penanggulangan penyakit;
 Pengobatan dan penanganan gawat darurat.
b. Upaya kesehatan pilihan, terdiri dari :
 Usaha Kesehatan Sekolah;
 Kesehatan olahraga;
 Perawatan kesehatan masyarakat;
 Kesehatan kerja;
 Kesehatan gigi dan mulut;
 Kesehatan jiwa;
 Kesehatan mata;
 Kesehatan usia lanjut; dan
 Pembinaan pengobatan tradisional.
c. Upaya kesehatan pilihan terdiri dari
 Kesehatan sekolah
 Kesehatan olahraga
 Perawatan kesehatan masyarakat
 Kesehatan kerja
 Kesehatan gigi dan mulut
 Kesehatan jiwa
 Kesehatan mata
 Kesehatan usia lanjut
 Pembinaan pengobatan tradisional
5) Kepala UPT memiliki tugas pokok memimpin, mengawasi dan
mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi
UPT Puskesmas yang dilakukan dalam Jabatan Struktural dan
Fungsional, dalam melaksanakan tugas Kepala UPT berfungsi :
a. Membuat perencanaan dengan menganalisa kondisi, situasi
dan kinerja UPT Puskesmas lalu menentukan perencanaan
kegiatannya;
b. Mengkoordinasikan UPT Puskesmas dengan menjalin
kerjasama lintas sektoral baik internal maupun eksternal
khususnya diwilayah kerja UPT Puskesmas;
c. Mengatur pelayanan UPT Puskesmas dengan tatakelola
kegiatan program pelayanan;

d. Melakukan evaluasi hasil pencapaian program UPT


Puskesmas secara terpadu dengan Instansi/Lembaga terkait
sebagai pedoman dalam rangka perencanaan pelayanan
pada UPT Puskesmas;
e. Sebagai Tenaga Ahli Pendamping Camat; dan
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai bidang tugasnya.
6) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas dibidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, perencanaan, administrasi termasuk
surat menyurat dan pencatatan pelaporan atas pelaksanaan
penyelenggaraan UPT Puskesmas, dalam melaksanakan tugas
Sub Bagian Tata Usaha berfungsi :
a. Merencanakan dan evaluasi kegiatan tata usaha;
b. Mengkoordinasikan dan berperan aktif terhadap kegiatan tata
usaha;
c. Menggantikan tugas Kepala UPT bila tidak ditempat;
d. Melaksanakan perencanaan keuangan;
e. Membuat pembukuan/penutupan kas
f. Melaksanakan tugas penggajian, membuat petikan gaji,
tunjangan, dana operasional dan berkaitan dengan
kesejahteraan Pegawai
g. Melakukan registrasi surat masuk dan keluar;
h. Meneruskan disposisi Kepala UPT;
i. Membuat naskah kedinasan;
j. Mengkoordinasikan kegiatan pengiriman laporan UPT
Puskesmas;
k. Mengkoordinasikan kegiatan perbaikan sarana UPT
Puskesmas;
l. Membuat laporan kepegawaian;
m. Menindaklanjuti DP3 hasil penilaian Kepala UPT;
n. Merencanakan pengembangan kualitas sumber daya manusia
pada UPT Puskesmas;
o. Menyusun daftar pembagian tugas Pelaksana dengan
persetujuan Kepala UPT; dan
p. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan, tugas
dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha kepada Kepala UPT.
7) Koordinator Pemberdayaan Masyarakat,
mengkoordinasikan Kelompok Jabatan Fungsional dibidang :
a. Program kegiatan Promosi Kesehatan (PROMKES);
b. Program penggalangan Kemitraan;
c. Program pembinaan Desa Siaga;
d. Program pembinaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM); dan
e. Tugas lain sesuai profesinya yang dilimpahkan oleh Dinas
kepada UPT Puskesmas.
8) Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
mengkoordinasikan Kelompok Jabatan Fungsional dibidang :
a. Program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA);
b. Program pelayanan Keluarga Berencana (KB);
c. Program pelayanan Kesehatan Lingkungan (KESLING);
d. Program pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit
e. Program pelayanan Perbaikan Gizi; dan tugas lain sesuai
profesinya yang dilimpahkan oleh Dinas kepada UPT
Puskesmas
9) Koordinator Pelayanan Kesehatan Perorangan,
mengkoordinasikan Kelompok Jabatan Fungsional dibidang :
a. Program pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA);
b. Program pelayanan Keluarga Berencana (KB);
c. Program pelayanan Pengobatan;
d. Program pelayanan Penanganan Gawat Darurat;
e. Program pelayanan Penunjang Medik;
f. Program pelayanan Kefarmasian; dan
g. Tugas-tugas lain sesuai profesinya yang dilimpahkan oleh
Dinas kepada UPT Puskesmas
10) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dilaksanakan
sebagai pelayanan rawat jalan atau rawat inap berdasarkan jenis
UPT Puskesmas.
11) Penanggungjawab Puskesmas Pembantu (Pustu), bertugas :
a. Melaksanakan sebagian tugas UPT Puskesmas di wilayah
kerja 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) Desa; dan
b. Tugas lain sesuai profesinya yang dilimpahkan oleh Dinas
kepada UPT Puskesmas.
12) Pembina Wilayah (BinWil) di Desa , bertugas :
a. Melaksanakan pelayanan di Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES);
b. Melaksanakan analisis (surveilans) faktor resiko; dan
melaksanakan penggerakan Masyarakat Desa.
c. Melakukan Deteksi dini permasalahan kesehatan di wilayah
kerjanya
d. Memantau kondisi Resiko tinggi di wilayah kerjanya
13) Tata Kerja
a. UPT Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
mempunyai hubungan koordinator kepada dinas.
b. UPT puskesmas memberikan bimbingan dan supervise
kepada jajaran di wilayah kerjanya.

8.3 Manajemen Puskesmas


8.3.1 Data Kunjungan Pasien Puskesmas
Adapun Kegiatan kerja yang di lakukan di Puskesmas Serpong 1 dimulai
pukul 07.30 – 14.00 pada hari senin sampai dengan kamis, sedangkan di hari
Jumat 07.30 – 14.30, Sabtu 07.30 – 12.30, pada bagian loket pendaftaran
dibuka dari pukul 07.30 – 12.00 pada setiap hari nya. Loket yang merupakan
tempat pendaftaran pasien, setiap kunjungan pasien memiliki 2 sistem
pencatatan, secara manual dan juga di dalam aplikasi Sistem Informasi
Puskesmas (Simpus) milik pemerintah Tangerang Selatan. Pasien yang
dilayani oleh Puskesmas Serpong 1 meliputi pasien umum, pasien dengan
KTP Tangerang Selatan, pasien Lansia, pasien Jamkesda, pasien BPJS: Askes,
Jamsostek, Jamkesmas, dan TNI/Polri. Mengacu kepada program pemerintah
Tangerang Selatan, pasien dengan KTP Tangerang Selatan dan pasien Lansia
di gratiskan dalam pengobatan di Puskesmas Tangerang Selatan termasuk
UPT Puskesmas Serpong 1.
Lebih lanjut, loket juga melayani langsung dalam proses pembuatan
rujukan (setelah pasien mendapatkan rujukan sesuai perintah dokter),
pembuatan surat sakit, administrasi pemeriksaan laboratorium (sesuai dengan
rujukan dari dokter). Bagian loket juga menjadi tempat penyimpanan rekam
medis pasien. Susunan rak nomor rekam medis tersusun secara berurutan.

8.3.2 Sistem Pembiayaan Puskesmas


Terdapat 3 sumber dana yang dimiliki UPT Puskesmas Serpong 1 untuk
melaksanakan kegiatan, ketiga sumber dana tersebut yaitu:
1. APBD (Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah)
Sumber dana dari APBD digunakan untuk dana operasional yang diterima
dari pemerintah daerah Tangerang Selatan setiap bulannya. Dana
operasional ini diajukan oleh Puskesmas ke pemerintah daerah sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing. Dana operasional ini meliputi biaya
listrik, air, internet, dan lain-lain.
2. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)
Dana Kapitasi yang diterima oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
dimanfaatkan seluruhnya untuk:
a. Pembayaran jasa pelayanan kesehatan
Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
dipergunakan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang
melakukan pelayanan pada FKTP. Jasa pelayanan kesehatan
ditetapkan sekurang-kurangnya 60% (enam puluh persen) dari
penerimaan Dana Kapitasi.
b. Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
Alokasi Dana Kapitasi yang dipergunakan untuk pembayaran
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dipergunakan
untuk:
- biaya obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
- biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya
Biaya operasional pelayanan kesehatan ditetapkan sekurang-
kurangnya adalah selisih dari penerimaan dana kapitasi dikurangi
jasa pelayanan kesehatan yaitu sebesar 40% (empat puluh
persen).
3. BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
BOK adalah bantuan dana yang berasal dari pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan dan diberikan setiap lima tahun sekali.
Besaran alokasi dana BOK per puskesmas ditetapkan oleh kepala
Dinas Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan pengelolaan keuangan
dalam Petunjuk Teknis BOK.
Pemanfaatan dana BOK di Puskesmas diperuntukan untuk
operasional upaya pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas
yang mencakup:
 Transport Lokal
a. Membiayai perjalanan petugas kesehatan melakukan
kegiatan upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif
ke luar gedung
b. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun
bersalin membantu petugas kesehatan dalam kegiatan
upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar
gedung
c. Membiayai perjalanan peserta rapat Lokakarya mini,
Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
d. Membiayai perjalanan petugas kesehatan untuk mengha-
diri rapat-rapat, konsultasi/koordinasi dan kegiatan lain
yang terkait dengan BOK ke kabupaten/kota
e. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun
bersalin untuk menghadiri kegiatan refreshing/penyegaran
kader Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas dan
jaringannya beserta Poskesdes/Polindes, Posyandu dan
UKBM lainnya. Besaran biaya transport lokal yang
dibiayai adalah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di
kabupaten/kota tersebut. Pada kondisi tertentu, daerah
dapat membayar biaya transport lokal berdasar at cost,
sesuai dengan besaran biaya transport lokal yang
dikeluarkan, termasuk sewa sarana transport bila
diperlukan, karena tidak ada sarana transport regular
dengan bukti pengeluaran yang dikeluarkan oleh
pemilik/penyedia jasa transportasi
 Perjalanan Dinas dalam Kabupaten/Kota (dalam Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 37/PMK.02/2012 tentang Standar
Biaya Tahun Anggaran 2013).

Untuk petugas kesehatan yang dalam melaksanakan upaya kesehatan


atau menghadiri kegiatan rapat/ pertemuan/konsultasi yang terkait dengan
BOK dalam Kabupaten/Kota tetapi karena kondisi geografis yang
memerlukan perjalanan lebih dari 8 (delapan) jam dan bisa ditempuh
dengan pulang pergi tanpa menginap, dapat dibayarkan biaya transport
lokal dan uang harian sebesar 75% dari satuan biaya uang harian
perjalanan dinas dalam negeri per harinya.
 Pembelian/Belanja Barang
a. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif
ke luar gedung, yang meliputi:
• Pembelian bahan PMT penyuluhan/pemulihan
• Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing
• Pencetakan/penggandaan/penyediaan bahan untuk
penyuluhan kepada masyarakat
b. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung
pelaksanaan manajemen Puskesmas, manajemen pengelolaan
keuangan BOK, SMD, MMD, yang meliputi:
• Pembelian alat tulis/kantor untuk kegiatan pendukung
BOK
• Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan
bank setempat, memerlukan biaya administrasi dalam
rangka membuka dan menutup rekening bank
Puskesmas, maka dapat menggunakan dana BOK dari
kegiatan belanja barang penunjang
• Pembelian materai
• Penggandaan/fotokopi laporan
• Pengiriman surat/laporan
• Pembelian konsumsi rapat

8.4 Kegiatan UKP


8.4.1 Balai Pengobatan Umum/Dewasa
Pemeriksaan dan pengobatan untuk pasien dewasa dilakukan oleh 1
dokter umum. Sebelum masuk ke ruang pengobatan, pasien mendapatkan
pemeriksaan tekanan darah di meja tensi yang berada di depan ruangan BP
Umum. Balai pengobatan umum memberikan pelayanan kesehatan
pengobatan dan penyuluhan kepada pasien untuk mencegah penularan dan
komplikasi penyakit. Lain daripada itu, BP umum juga dapat mengeluarkan
rujukan jika pasien dicurigai memiliki penyakit yang tidak dapat dilayani di
Puskesmas.

8.4.2 Balai Pengobatan Anak


Pemeriksaan dan pengobatan untuk anak diperuntukan kepada anak
yang berusia kurang dari 5 tahun. Pasien anak harus didampingi orang tua dan
dilakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan. Penyakit yang paling sering
terjadi pada anak yaitu infeksi kulit dan ISPA, apabila kondisi penyakit yang
terjadi cukup parah maka diharuskan untuk dirujuk ke rumah sakit rujukan
tingkat 2 antara lain RSUD Tangerang, RS Husada Insani, RS Omni, RS
Siloam, dan lain-lain.

8.4.3 Balai Pengobatan Gigi


Hal-hal yang dikerjakan di Balai Pengobatan Gigi meliputi
pemeriksaan, perawatan dan konseling kesehatan gigi. BPG memberikan
pelayanan yang bersifat medik dasar kedokteran gigi sesuai dengan kebutuhan
yang meliputi upaya pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan tidak
mengabaikan upaya peningkatan/pencegahan/perlindungan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada
dasarnya diselenggarakan dalam bentuk kegiatan berikut.
1. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat
dalam upaya pelihara diri (self-care) melalui pengembangan upaya
kesehatan yang bersumber pada aktivitas masyarakat dengan
pendekatan UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rentan, seperti pada anak sekolah
(UKGS atau Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dan pada kelompok ibu
hamil/menyusui, anak prasekolah.
3. Pelayanan medik dasar, di puskesmas dilaksanakan terhadap
masyarakat
4. Selain itu juga memberikan penyuluhan kepada pasien mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari
menjaga kesehatan pribadi, serta meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
Sasaran Balai Pengobatan Gigi di puskesmas :
1. Penderita/masyarakat yang datang ke puskesmas
2. Penderita yang dirujuk dari BKIA, sekolah, posyandu, puskesmas
pembantu dan puskesmas lain yang tidak memiliki kesehatan gigi.
Bagi penduduk yang letaknya jauh dari puskesmas pelayanan melalui
puskesmas keliling.
Pada umumnya, masalah yang paling sering dijumpai pada kunjungan
pasien ke BPG di Puskesmas Serpong 1 adalah pasien dengan kelainan pulpa,
namun untuk tindakan yang paling sering dilakukan adalah tindakan periodontal
(scaling).

8.4.4 Poli KIA dan KB


Poli ini merupakan pelayanan rawat jalan di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, pasca salin,
ibu menyususi serta melayani konseling. Jenis pelayanan KB yang tersedia
adalah pemasangan dan pembukaan IUD, Implant, dan Metode Kontrasepsi
Efektif.
8.4.5 Klinik TB Paru
Klinik TB Paru merupakan poli dimana pasien dengan kasus TB
diberikan pengobatan. Pasien TB dijaring dari poli umum dan program lainnya
dari puskesmas. Klinik TB mempunyai hari khusus untuk jadwal
pemeriksaannya yaitu hanya hari rabu. Pasien yang sudah positif TB selain
hari itu pasien dialokasikan ke BP umum. Pasien TB kategori 1 mendapatkan
perawatan berupa minum obat selama 6 bulan setiap hari, dan untuk kategori 2
dan MDR (Multi Drug Resistant) mendapatkan pengobatan berupa suntik obat
tiap hari yang dilakukan oleh perawat di Puskesmas Serpong 1.

8.4.6 Laboratorium
Laboratorium Puskesmas Serpong 1 melayani pasien dari puskesmas
maupun rujukan dari luar puskesmas ini. Berbagai pemeriksaan yang tersedia
antara lain: pemeriksaan hematologi, kimia klinik, serologi, urinalisa, dahak
serta pemeriksaan imuniserologi. Petugas Laboratorium biasanya melakukan
10-15 uji tes pemeriksaan yang diminta. Pemeriksaan yang paling banyak
diminta setiap harinya yaitu pemeriksaan serologi dan kimia klinik. Biaya
pelayanan di laboratorium gratis bagi pemilik KTP Tangerang Selatan dan
peserta BPJS.

8.4.7 Farmasi
Puskesmas Serpong memiliki seorang apoteker yang bertugas dan
dibantu dengan 2 orang asisten apoteker. Apotek dibuka setiap hari kerja jam
07.30 -14.00. Pemakaian terbanyak obat 3 bulan terakhir adalah: paracetamol
dan amoxicillin. Obat program (vaksin, pil KB, dll) tidak masuk ke apotek,
melainkan langsung diserahkan ke program puskesmas.
8.4.8 UGD
Unit Gawat Darurat (UGD) merupakan bagian dari Puskesmas
Serpong 1 yang lokasinya berdampingan dengan ruang KIA, sebelumnya
terdapat juga ruang rawat Inap. Namun, terhitung 1 Juni 2018 Rawat Inap
sudah tidak lagi dalam pelayanan Puskesmas Serpong 1.

8.5 Kegiatan UKM


8.5.1 Promosi Kesehatan
Program promosi kesehatan di UPT Puskesmas Serpong I meliputi:
1. Kegiatan Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan bagian dari program
pelayanan promosi kesehatan. Program ini harus ada dan
dilaksanakan di Puskesmas. Kegiatan penyuluhan yang telah
dilaksanakan di Puskesmas Serpong 1 diantaranya penyuluhan
tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Kebijakan
Pengendalian IMS dan HIV – AIDS, Kanker Serviks, Skrining
Penyakit Tidak Menular, Diagnosa dan Penatalaksanaan Kanker
Leher Rahim, PIS PK, Surveilans Difteri, Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, Pengendalian Penyakit Menular, Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat, Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa, Penyuluhan
Hipertensi dan Penyuluhan TB Paru.
2. Posyandu, Posbindu, dan Pembinaan Kader
Posyandu yang tersebar di wilayah Puskesmas Serpong 1
berjumlah 16 posyandu, dimana 7 posyandu berada di kelurahan
Cilenggang dan 9 posyandu berada di kelurahan Lengkong Gudang.
Selain itu, posbindu yang ada di wilayah Puskesmas Serpong 1 yaitu
4 posbindu di kelurahan Cilenggang dan 2 posbindu di kelurahan
Lengkong Gudang. Dalam pelaksanaannya posyandu terkait dengan
beberapa program Puskesmas, yaitu Program Gizi, Imunisasi,
Kesehatan Ibu dan Anak, KB, dan Promosi Kesehatan.

8.5.2 Kesehatan Lingkungan


Program kesehatan lingkungan adalah upaya preventif yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan
bermanfaat untuk melindungi masyarakat dari segala risiko kejadian yang
dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Program yang
termasuk dalam program Kesehatan Lingkungan yaitu :
- Inspeksi Sekolah
- Inspeksi Tempat Umum
- Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan
- Inspeksi Tempat Pembuangan Sampah
- Inspeksi Depot Air Minum
- Pemeriksaan Kantin Sehat
- Inspeksi Jamban & septic tank
- Inspeksi Limbah Cair Rumah Tangga
- Pengelolaan Limbah Medis
- Pengelolaan Limbah B3
- Inspeksi Rumah Sekat
- Sanitasi ToTal Berbasis Masyarakat (STBM)
8.5.3 UKS/UKGS
Kegiatan UKS yang telah dilakukan di Puskesmas Serpong 1 adalah
pelatihan Dokter Cilik (Dokcil) dengan materi berupa ilmu dasar-dasar
pertolongan pertama dan pengenalan obat-obatan yang biasa ditemui.
Sedangkan, kegiatan UKGS dilakukan dengan kegiatan pemeriksaan gigi
untuk seluruh siswa sekolah binaan, penyuluhan kesehatan gigi, dan
kegiatan sikat gigi bersama yang diharapkan dapat berjalan setiap 2 minggu
sekali. Jika pada saat pemeriksaan didapati siswa/i yang membutuhkan
perawatan gigi maka siswa/i tersebut disarankan dan dirujuk untuk
melakukan perawatan gigi di Puskesmas Serpong 1.

8.5.4 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Kegiatan yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit menular
adalah melalui program imunisasi. Imunisasi adalah prosedur preventif
penyakit menular yang diberikan kepada anak sejak masih bayi hingga
remaja. Imunisasi sendiri berguna untuk memperkenalkan tubuh dengan
bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan sehingga
merangsang pembentukan antibodi. Imunisasi dasar yang wajib diberikan
sejak bayi ada enam yaitu :
1. Imunisasi BCG sekali untuk mencegah penyakit TBC yang diberikan
segera setelah bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan atau 1 bulan di
posyandu
2. Imunisasi hepatitis DPT HB diberikan tiga kali untuk mencegah
penyakit difteri, pertussis, tetanus, dan hepatitis B.
3. Imunisasi hepatitis B sekali untuk mencegah penyakit hepatitis B yang
ditularkan ibu ke bayi saat persalinan.
4. Imunisasi polio diberikan empat kali dengan selang waktu per 4
minggu.
5. Imunisasi Campak diberikan saat bayi berusia 9 bulan.
6. Imunisasi MR diberikan sekali pada anak antara usia 9 bulan hingga di
bawah 15 tahun untuk mencegah pennyakit measles dan rubella.

8.5.5 PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga)


Salah satu bentuk dari pendekatan kepada keluarga yang dapat
dilakukan oleh puskesmas adalah dengan kegiatan kunjungan rumah secara
rutin dan terjadwal. PIS-PK menetapkan 12 indikator utama sebagai
penanda status kesehatan sebuah keluarga. PIS merupakan prioritas
pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dan sebagai tindak
lanjutnya telah terbit Permenkes No.39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan PIS-PK. Ke-12 indikator keluarga sehat tersebut, yaitu:

(1) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);


(2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
(3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
(4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
(5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
(6) Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
(7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
(8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan;
(9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok;
(10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
(11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan;
(12) Keluarga menggunakan jamban sehat.

8.6 Observasi dan Rekomendasi


1. Kegiatan UKS/UKGS harus diadakan secara rutin dan dilakukan penambahan
sumber daya manusia agar selalu berjalan dengan teratur
2. Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Serpong 1 masih tergolong
kurang sedangkan kegiatan dan program yang ada di Puskesmas tergolong
banyak.
3. Adanya tempat pembuangan sampah tepat di depan Puskesmas menyebabkan
terganggunya lingkungan Puskesmas yang ditandai dengan adanya bau yang
kurang sedap di lingkungan Puskesmas yang seharusnya menjadi lingkungan
yang steril dan bersih.
4. Penambahan fasilitas tempat sampah di dalam Puskesmas dan toilet umum.
LAMPIRAN

- Form Pemeriksaan WHO

Gambar 1. Borang Pemeriksaan Gigi dan Mulut untuk Dewasa7

- Kuesioner
Gambar 3. Kuesioner Evaluasi Kegiatan Sikat Gigi Bersama SDN Cilenggang 04
Gambar 4. Kuesioner Untuk Orang Tua Tentang Evaluasi Kegiatan Sikat Gigi
Bersama.
Gambar 5. Kuesioner Untuk Anak Tentang Evaluasi Kegiatan Sikat Gigi
Bersama.

- Alat Bantu Peraga

Gambar 4. Flip chart Materi Senam Rongga Mulut untuk Lansia


Gambar 5. Poster Senam Rongga Mulut Untuk Lansia

Gambar 6. Model Gigi


Gambar 7. PPT
- Materi Evaluasi Program

Gambar 7. Materi Pre-test & Post-test untuk Program TOT Kader Kelurahan
cilenggang dan Lengkong Gudang

Anda mungkin juga menyukai