Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN DENGAN PHBS TATANAN RUMAH

TANGGA (STUDI KASUS DI KELURAHAN BLIMBING KECAMATAN PACIRAN


KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016)
Aulia Faradina, Setiawan, Umi Rahayu

ABSTRAK

Tingkat pendidikan masyarakat yang dihitung dari rata-rata lama sekolah menjadi
prasyarat untuk derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung melalui ekonomi. Upaya yang lebih efektif adalah dengan memelihara dan
meningkatkan kesehatan dengan PHBS. Namun, hal ini belum sepenuhnya disadari oleh
masyarakat Blimbing yakni sebanyak 40% rumah tangga yang hanya menerapkan PHBS dan
belum mencapai target yang diharapkan oleh Kemenkes yaitu sebesar 80%. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan
dengan PHBS.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan design cross sectional
dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 93 KK dari 1.293 populasi dan analisis statistik menggunakan Uji Chi
Square.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah 34,4% responden berpendidikan SD 53,8%
responden berpendapatan kurang dari Rp. 1.410.000. 72% responden berperilaku tidak
sehat dan 28% responden berperilaku sehat. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan
antara tingkat pendidikan dan pendapatan dengan PHBS (p = 0,000).
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat pendidikan dan pendapatan
berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Saran dalam penelitian ini yaitu
dapat menjadi bahan evaluasi instansi terkait dan acuan bagi masyarakat agar lebih
meningkatkan kesadaran dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, PHBS


RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL OF EDUCATION AND INCOME WITH
HOUSEHOLDSS CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR (CHLB) (CASE STUDY IN
BLIMBING VILLAGE, PACIRAN SUB DISTRICT, LAMONGAN REGENCY YEAR 2016)
Aulia Faradina, Setiawan, Umi Rahayu

ABSTRACT

Societys level of education, calculated from the average of education level, is a


prerequisite for societys health level, directly or indirectly through economy. A more effective
effort to maintain and improve health is by Clean and Healthy Life Behavior (CHLB).
However, this has not been fully recognized by Blimbing village community with only 40% of
them apply PHBS and has not reached the expected target by the Ministry of Health by 80%.
The purpose of this study was to determine the relationship between education and income
levels with PHBS.
This is an analytic research with cross sectional design. The sampling technique
used simple random sampling with 93 families of 1,293 population as samples. The
statistical analysis used Chi Square test.
The result shows that 34.4% respondents finished elementary education, 53.8%
respondents income was less than Rp. 1.410.000 million. 72% respondents behaved in
unhealthy behavior and 28% behaved in healthy behavior. Analysis showed a relationship
between level of education and income with CLBH (p = 0.000).
This study concludes that education and income levels influence clean and healthy
life behavior. It is suggested that this research is used as materials reference for evaluation
for the relevant institutions and a reference for the society to further raise awareness in a
clean and healthy live behavior.

Keywords : Education, Income, CLBH


Reading List : 15 Books (2003-2014)
Classification : -
PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Semakin tinggi status sosial ekonomi
(PHBS) tersebut harus dimulai dari tatanan keluarga antara lain pendidikan, pekerjaan
rumah tangga, karena rumah tangga yang dan kondisi ekonomi secara keseluruhan
sehat merupakan aset modal maka semakin baik pula perilaku hidup
pembangunan di masa depan yang perlu bersih dan sehat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
Amalia (2009) tentang hubungan tingkat
kesehatannya. Beberapa anggota rumah
pendidikan, pendapatan dan PHBS pada
tangga mempunyai masa rawan terkena
pedagang hidangan istemewa kampung
penyakit infeksi dan non infeksi, oleh
menemukan adanya hubungan tingkat
karena itu untuk mencegahnya anggota
pendidikan dan pendapatan masyarakat
rumah tangga perlu diberdayakan untuk
dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan
Sehat (PHBS) (Departemen kesehatan RI,
penelitian Tatang Roni S, dkk (2013) yang
2009 dalam Hasni 2012). Perilaku hidup
menunjukkan bahwa adanya hubungan
bersih dan sehat di rumah tangga adalah
antara pendidikan dengan perilaku hidup
upaya untuk memberdayakan anggota
bersih dan sehat begitu pula pendapatan
rumah tangga agar tau, mau dan mampu
berhubungan secara signifikan dengan
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
perilaku hidup bersih dan sehat.
serta berperan aktif dalam gerakan
Kabupaten Lamongan merupakan
kesehatan di masyarakat (Kemenkes RI,
Kabupaten yang mendapatkan urutan ke 7
2011).
dari 38 Kabupaten yang ada di Provinsi
Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)
Jawa Timur sebanyak 59,2% dengan
Tahun 2007 dalam Pedoman Umum PHBS
jumlah rumah yang dipantau 70.101 dalam
Kemenkes RI (2011), mengungkapkan
hal ber PHBS. Hal ini menunjukkan bahwa
bahwa rumah tangga yang ber PHBS baru
sebagaian penduduk Kabupaten Lamongan
mencapai 38,7%. Padahal rencana
sudah ber PHBS akan tetapi belum
strategis (Restra) Kementrian Kesehatan
mencapai target yang diharapkan oleh
menetapkan target pada tahun 2015
Kemenkes yaitu sebesar 80%.
rumah tangga yang ber PHBS sebesar Dari survey awal yang telah
80%. Menurut Depkes RI (2003) dalam dilakukan peneliti penduduk Kabupaten
Robbi (2012) mengemukakan ada banyak Lamongan diketahui sebagaian besar
faktor dalam penerapan PHBS di tatanan perekonomiannya berasal dari hasil
rumah tangga. Faktor sosial ekonomi pertanian yang mampu memproduksi
merupakan faktor yang sangat erat 900.000 ton gabah tiap tahunnya.
berkaitan dengan penerapan PHBS. Kabupaten Lamongan yang memiliki
potensi pantai sepanjang 47 km yang tingkat pendidikan menengah 35% dan
berada di Kecamatan Paciran mampu tingkat pendidikan tinggi sebesar 15%.
Hal tersebut menjadikan
memproduksi 100.000 ton tiap tahunnya
masyarakat Blimbing sulit memahami akan
yang terdiri dari perikanan tangkap,
pentingnya higyene perorangan, gaya
perikanan umum dan budidaya (Dinkes
hidup sehat dan sanitasi lingkungan untuk
Kabupaten Lamongan, 2014)
Kelurahan Blimbing merupakan mencegah terjangkitnya penyakit menular.
salah satu kelurahan yang memiliki jumlah Dengan sulit memahami arti penting PHBS
KK terbanyak dari 16 desa yang ada di menyebabkan masyarakat tidak peduli
Kecamatan Paciran. Berdasarkan data yang terhadap upaya pencegahan penyakit
telah diperoleh dari survey PHBS Tatanan menular. Begitu pula dengan pendapatan
Rumah Tangga tahun 2015, rumah yang bertujuan untuk meningkatkan
tangga/KK yang dipantau PHBSnya sebesar pendapatan perkapita (ekonomi) untuk
1.293 dan rumah tangga/KK yang ber memerangi kemiskinan, dapat berpengaruh
PHBS masih 40%. 3 masalah prioritas yang terhadap peningkatan akses masyarakat
ada di Kelurahan Blimbing yaitu merokok di terhadap pendidikan yang tinggi.
dalam rumah sebesar 69%, yang Masyarakat yang berpendidikan tinggi
melakukan aktivitas fisik setiap hari dapat berpengaruh terhadap meningkatnya
sebesar 41% dan memberantas jentik di kemampuan mencegah penyakit,
dalam rumah sebesar 54%. meningkatkan kemampuan memelihara
Tingkat pendidikan masyarakat
dan meningkatkan kesehatan.
yang dihitung dari rata-rata lama sekolah Untuk mewujudkan Rencana
menjadi prasyarat untuk derajat kesehatan Strategis Kementerian Kesehatan tahun
masyarakat, baik secara langsung maupun 2015 dalam hal ber PHBS sesuai yang telah
secara tidak langsung melalui ekonomi. di targetkan dengan beberapa faktor yang
Dilihat dari letak geografis Kelurahan mempengaruhi perilaku kesehatan
Blimbing banyak menghasilkan pekerja seseorang secara tidak langsung yaitu
sebagai nelayan yaitu sebesar 60% dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Maka
pendapatan yang masih rendah dibawah berdasarkan uraian pada latar belakang
UMK Lamongan sebesar 1.410.000. diatas penulis tertarik untuk melakukan
Berdasarkan data yang di peroleh dari penelitian dengan judul HUBUNGAN
Kelurahan Blimbing tingkat pendidikan PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN
masyarakat Blimbing yang sebagian besar DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH
hanya menamatkan pendidikan dasar yaitu DAN SEHAT TATANAN RUMAH
SD sebesar 55% dan SMP sebesar 41% , TANGGA DI KELURAHAN BLIMBING
KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN tingkat pendidikan sehingga dapat
LAMONGAN TAHUN 2016. diketahui bahwa sebagian besar responden
yang berpendidikan dasar (SD) berperilaku
METODE PENELITIAN
tidak sehat sebanyak 31 orang (33,3%).
Penelitian ini merupakan penelitian
Dan responden yang berpendidikan tinggi
analitik yaitu penelitian diarahkan untuk
berperilaku sehat sebanyak 19 orang
menjelaskan suatu keadaan atau situasi
(20,4%). Dari hasil uji statistik dengan
dengan design cross sectional. Dalam
metode Uji Chi Square di peroleh nilai p =
penelitian cross sectional peneliti mencari
0,000 dan nilai = 0,05 maka p < .
hubungan antara variabel bebas (faktor
Dengan demikian maka H0 ditolak, yang
risiko) yaitu pendidikan dan pendapatan
berarti ada hubungan antara pendidikan
kepala keluarga dengan variabel terikat
dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(efek) yaitu perilaku hidup bersih dan sehat
dengan besarnya Koefisien kontingensi
yang diambil dalam waktu yang bersamaan
sebesar 0,590 yang berarti korelasi cukup
sekaligus pada saat itu ( point time
erat.
approach) (Notoatmodjo, 2012:38).
Populasi dalam penelitian ini adalah KK Berdasarkan Tabel IV.2 diatas
yang bertempat tinggal di Kelurahan menunjukkan proporsi PHBS berdasarkan
Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten pendapatan sehingga dapat diketahui
Lamongan sebesar 1.293 KK. Sampel bahwa responden yang berpendapatan
dalam penelitian ini sebanyak 93 KK kurang dari Rp. 1.410.000 berperilaku
dengan teknik pengambilan Simple tidak sehat dan respoden yang
Random Sampling. Dan analisis data yang berpendapatan lebih dari Rp. 1.410.000
digunakan yaitu analisa statistik berperilaku sehat. Sebagian besar
menggunakan program SPSS metode Uji responden yang berperilaku tidak sehat
Chi Square dengan hipotesis ada hubungan memiliki pendapatan kurang dari Rp.
antara tingkat pendidikan dan pendapatan 1.410.0000 sebanyak 46 orang (49,5). Dan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat responden yang berperilaku sehat memiliki
tatanan rumah tangga di Kelurahan pendapatan lebih dari Rp. 1.410.000
Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten sebanyak 28 orang (30,1%). Dari hasil uji
Lamongan Tahun 2016. statistik dengan metode Uji Chi Square di
HASIL PENELITIAN DAN peroleh nilai p = 0,000 dan nilai = 0,05
PEMBAHASAN maka p < . Dengan demikian maka H 0
Hasil Penelitian ditolak, yang berarti ada hubungan antara
Berdasarkan tabel IV.1 dibawah, pendapatan dengan perilaku hidup bersih
menunjukkan proporsi PHBS berdasarkan dan sehat dengan besarnya Koefisien
kontingensi sebesar 0,514 yang berarti
korelasi cukup erat.
Tabel IV.1 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun
2016

Pendidikan
Jumlah
No PHBS SD SMP SMA PT

N % N % N % N % N %
1. Tidak 31 33, 19 20,4 6 6,5% 5 5,4% 61 65,6%
Sehat 3% %
2. Sehat 1 1,1 1 1,1 11 11,8 19 20,4 32 34,4%
% % % %
Jumlah 32 34, 20 21,5 17 18,3 24 25,8 93 100%
4% % % %

Tabel IV.2 Hubungan Pendapatan Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di
Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Tahun 2016
Pendapatan
Kurang dari Rp. Lebih dari Rp. Jumlah
No PHBS
1.410.000 1.410.000
N % N % N %
1.
Tidak Sehat 46 49,5% 15 16,1% 61 65,6%
2.
Sehat 4 4,3% 28 30,1% 32 34,4%
Jumlah 50 53,8% 43 46,2% 93 100%
Pembahasan lingkungan, karena kesadaran memerlukan
pemahaman yang baik akan arti
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
pentingnya kondisi lingkungan yang sehat.
bahwa adanya hubungan pendidikan
Semakin baik tingkat pendidikan formal,
dengan PHBS karena sebagian besar
maka semakin baik pengetahuan tentang
responden yang berpendidikan sekolah
kesehatan, sehingga akan mematangkan
dasar berperilaku tidak sehat lebih tinggi
pemahaman tentang pengetahuan
sebanyak 33% dibandingkan dengan
kesehatan lingkungan dan kesadaran
responden yang berpendidikan perguruan
menjaga kesehatan lingkungan termasuk
tinggi. Begitu pula sebaliknya responden
penerapan prinsip-prinsip hidup sehat.
yang berpendidikan tinggi berperilaku
Sedangkan pada penelitian Goodman
sehat sebanyak 19 orang (20%) lebih baik
(2001) dalam Amalia (2009)
dari pada responden yang berpendidikan
mengemukakan bahwa seseorang yang
SD. Hal ini juga sesuai dengan hasil
berpendidikan tinggi dapat lebih
penelitian Hardiyanto (2003), bahwa
memelihara tingkat kesehatannya dari
tingkat pendidikan yang kurang
pada seseorang yang berpendidikan lebih
mendukung merupakan salah satu
rendah. Orang yang berpendidikan lebih
penyebab rendahnya kesadaran kesehatan
tinggi lebih mudah untuk menjaga orang (30,1%). Dari hasil uji statistik
kesehatan di lingkungannya. dengan metode Uji Chi Square di peroleh
nilai p < dengan besarnya Koefisien
Menurut Ratna (2010) dalam
kontingensi sebesar 0,514. Dengan
Hidayatul (2012) Secara umum
demikian maka H0 ditolak, yang berarti ada
pengetahuan seseorang dapat diukur dari
hubungan antara pendapatan dengan
tingkat pendidikannya, tingkat pendidikan
perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat yang tinggi relatif lebih mudah
Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran
dalam menyelesaikan permasalahan, tetapi
Kabupaten Lamongan.
bukan berarti masyarakat yang memiliki
pendidikan yang rendah sulit untuk diajak Dalam hal ini yang menyebabkan ada
berubah. Responden yang memiliki tingkat hubungan antara pendapatan dengan
pendidikan yang rendah dan perilaku perilaku hidup dan sehat karena sebagian
bersih dan sehatnya yang buruk hal ini besar responden yang memiliki pendapatan
disebabkan karena ketidaktahuan kurang dari Rp 1.410.000 berperilaku tidak
masyarakat akan pentingnya pendidikan sehat sebanyak 49,5% lebih banyak dari
tersebut dalam kehidupan sehari hari. pada responden yang memiliki pendapatan
Tingkat pendidikan kepala keluarga yang kurang dari Rp 1.410.000 berperilaku sehat
rendah akan mempengaruhi keluarga hanya 4,3%. Begitu pula sebaliknya
dalam memperoleh dan mencerna responden yang memiliki pendapatan lebih
informasi untuk kemudian menentukan dari Rp 1.410.000 berperilaku sehat
pilihan dalam menerapkan hidup sehat. sebanyak 30%. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikatakan oleh Sumiarto (1993) Bila
Dari hasil penelitian yang ada pada
ditinjau dari faktor sosial ekonomi, maka
tabel VI.2 diketahui bahwa responden yang
pendapatan merupakan salah satu faktor
memiliki pendapatan kurang dari Rp
yang mempengaruhi tingkat wawasan
1.410.000 berperilaku tidak sehat sebanyak
masyarakat mengenai kesehatan
46 orang (49,5%) dan responden yang
lingkungan.
yang memiliki pendapatan kurang dari Rp
1.420.000 berperilaku sehat sebanyak 4 Tingkat pendapatan masyarakat
orang (4,3%). Sedangkan responden yang blimbing yang sebagian besar masih
memiliki pendapatan lebih dari Rp dibawah rata-rata yaitu Rp 1.000.000
1.410.000 berperilaku tidak sehat sebanyak menjadikan masyarakat kurang memenuhi
15 orang (16,1%) dan responden yang kebutuhan pokoknya dalam jumlah yang
memiliki pendapatan lebih dari Rp cukup. Hal ini menyebabkan masyarakat
1.410.000 bereprilaku sehat sebanyak 28 kurang memperhatikan perilaku hidup
bersih dan sehatnya. Sehingga mereka Lamongan sebagian besar berperilaku
lebih mengutamakan pada pemenuhan tidak sehat sebanyak 67 orang (72%)
kebutuhan hidup dari pada pengobatan dan yang berperilaku sehat sebanyak 26
penyakit dan pencegahan penyakit berupa orang (28%).
4. Ada hubungan antara pendidikan
PHBS rumah tangga. Hal ini sesuai dengan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat
penelitian yang dilakukan oleh Amalia
di Kelurahan Blimbing Kecamatan
(2009) bahwa tingkat pendapatan
Paciran Kabupaten Lamongan.
seseorang sangat berpengaruh terhadap
5. Ada hubungan antara pendidikan
perubahan sikap menuju perilaku hidup
dengan perilaku hidup bersih dan sehat
bersih dan sehat. Tingkat pendapatan
di Kelurahan Blimbing Kecamatan
seseorang yang rendah akan
Paciran Kabupaten Lamongan.
mempengaruhi dalam memperoleh dan
mencerna informasi untuk kemudian Saran

menentukan pilihan dalam menerapkan 1. Bagi Masyarakat


a. Untuk masyarakat yang memiliki
hidup sehat. Juga sesuai dengan pendapat
pendidikan kebawah sebaiknya
Faturahman dan Mollo (1995) dalam Roni
mengikuti pendidikan non formal
Tatang dkk (2013) bahwa tingkat
dengan mengejar paket A, B atau C.
pendapatan berkaitan dengan kemiskinan b. Perlunya meningkatkan pendapatan
yang berpengaruh pada status kesehatan. dengan mengoptimalkan hasil laut dan
aktifitas ekonomi lainnya
Kesimpulan
2. Bagi Instansi Terkait
Berdasarkan hasil penelitian, analisis a. Diharapkan agar petugas puskesmas
dan pembahasan yang telah dilakukan, lebih meningkatkan pemberian
maka dapat diambil kesimpulan sebagai penyuluhan kepada masyarakat agar
berikut: pemahaman masyarakat terhadap PHBS
1. Pendidikan responden di Kelurahan
meningkat, dan masyarakat lebih bisa
Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten
menjaga serta menerapkan PHBS
Lamongan sebagian besar
lingkungan rumah setiap hari.
berpendidikan sekolah dasar sebanyak b. Sebaiknya Dinas Kesehatan melakukan
32 orang (34,4%). inspeksi dan monitoring perilaku hidup
2. Pendapatan responden di Kelurahan
bersih dan sehat secara langsung dan
Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten
lebih meningkatkan program-program
Lamongan sebagian besar kurang dari
promosi kesehatan khususnya
Rp 1.410.000 sebanyak 50 orang
kesehatan di dalam keluarga.
(53,8%). 3. Bagi Peneliti Lain
3. Responden di Kelurahan Blimbing a. Mengadakan penelitian lebih lanjut
Kecamatan Paciran Kabupaten mengenai faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah
tangga.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, 2009. Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan Dan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK) Di Pasar Kliwon
Dan Jebres Kota Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/5963/1/J410050016.PDF. 30
November 2015.

Budhiati. 2011. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi, Tingkat Pendidikan Dan
Pengetahuan Tentang Pengelolaan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Sehat
Masyarakat Di Kota Surakarta.
http://ejournal.unpad.ac.id/index.php/jkli/article/view/5956 Jurnal EKOSAINS |
Vol. III | No. 2 | Juli 2011. Diakses 10 Juni 2016

Daud, R. 2009. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pendapatan Dan Perilaku Masyarakat
Dengan Kualitas Sanitasi Lingkungan Di Pesisir Pantai Desa Huangobotu
Kecamatan Kabila Kabupaten Gorontalo. [Tesis] Yogyakarta: UGM.
http://www.google.co.id. Diakses 15 Juni 2016

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan, 2007. Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Pembinaan Rumah Tangga. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pelatihan Kader Kesehatan dan Tokoh
Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan, 2008. Rumah Tangga
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, 2014. Profil Kesehatan Kota Lamongan.

Furwanto, Robby, dkk, 2011. Hubungan Status Sosial Ekonomi Dengan Penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga.
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1951/pdf
%20roby.pdf?sequence=1. 30 N0vember 2015.
Hardiyanto. 2003. Rendah Kesadaran Kesehatan Lingkungan. Tersedia dalam:
http://suaramerdeka.com/hrian/0305/25/kol3.htm. Semarang

Hasni, H., dkk, 2012. Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga
Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Keluarga Di Keluarahan Limau Manis
Selatan Tahun 2012. http://repository.unand.ac.id/17803. 30 November 2015.

Izzati, Yuni, 2013. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Kepala Keluarga
Dengan Tingkat Penyediaan RTH Pekarangan.
http://lib.unnes.ac.id/19939/1/3201408083.pdf. 30 November 2015.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan, 2011. Panduan


Pembinaan dan penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Melalui Tim Penggerak PKK. Jakarta.

Marlina, Lina, 2008. Pelaksanaan Program Siaran Pendidikan Kesehatan Di Radio Siaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Serang Tahun 2008. http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/122947-S-5237-Pelaksanaan%20program-HA.pdf. 30 November 2015.

Nasrul, M. 2007. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pendapatan dan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Pada Masyarakat Kecamatan Sangir Kabupaten Solok. [Skripsi]
Yogyakarta: UGM. http://www.google.co.id/. Diakses 15 Juni 2016.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan . Jakarta, PT


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan . Jakarta, PT


Rineka Cipta.

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2014 Tentang Upah Minimum Kabupaten /
Kota Di Jawa Timur Tahun 2015. Jakarta.

Proverawati, A., dan Rahmawati, E., 2012. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat . Yogyakarta.
Nuha Medika.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 2019 Bab II Tentang Tujuan Dan
Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan. Jakarta. (Hal 38)
Roni, Tatang, dkk, 2013. Hubungan Pendidikan dan Penghasilan Dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/view/5956.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Vol.12 No.1/2013. 30 November 2015

Sukowati, S., dan Shinta, 2003. Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Mengubah
Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih dan Sehat .
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1048. Jakarta:
Media Litbang Kesehatan Depkes RI ., No. 02/Volume XIII/2003. 30 November
2015.

.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta.

Widyastuti P (ed). 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai