Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aulia Faradina

Nim : 101711123031

DOSIS RESPON

Berat individu penting untuk mengetahui dosis jumlah obat per berat badan (mg/kg) yang
membantu mencapai konsentrasi darah yang sama, seringkali tidak dikontrol dengan ketat
pada manusia. Efek obat bervariasi yaitu pernyataan probabilitas, kurva respons dosis
kelompok, % populasi yang merespons, besarnya respons, berbeda untuk setiap efek
individu.

hubungan dosis respon, peningkatan dosis akan meningkatkan efek sampai efek maksimal
tercapai

macam respon : respon mematikan (Lethal respone), respon tidak mematikan (Non-lethal
respone). Penggunaan hubungan dosis respon harus memperhatikan beberapa asumsi
dasar yaitu respon tergantung pada cara masuk bahan dan respon tergantung pada dosis.

Hubungan dosis respon merupakan proporsi dari populasi yang terpapar dengan suatu
bahan dan akan mengalami respon spesifik pada dosis, interval waktu, dan pemaparan
tertentu.

LD50 merupakan suatu bahan tertentu pada uji toksisitas yang pada kondisi tertentu pula
dapat menyebabkan kematian 50% dari populasi hewan percobaan. RBE (Radiological
Biological Effect) proporsional dengan Derajat Ionisasi Daerah Kritis (organ sasaran) dan
effective dosis external ionisasi pada lokasi tertentu. Perlu diperhatikan korelasi antara kadar
external stress agents dengan kadar agents pada darah, urin, paru, tulang, organ lain. Dan
perlu diperhatikan pula Equilibrium Rate External Contact pada stress agents dan internal
dose berbeda pada setiap bahan tergantung pada sifat biofisik dan biokimia dari agent, sifat
paparan, sifat portal of entry, pathway menuju ke critical site.

Hubungan Dosis Respons diasumsikan bahwa: respons sebagai fungsi dari kadar agent
pada lokasi tertentu, konsentrasi/kadar, lokasi tertentu sebagai fungsi dari dosis, respons
dan dosis sebagai hubungan causal.

Dalam prakteknya critical site  sukar menghitung dosis sesungguhnya critical site rusak

Dosis pada critical site sebagai indikator dosis pada stress agents dapat dlihat pada darah
dan urin (stress level dosis) biasanya dosis lingkungan luar (external environment dosis)
biasanya dipertanyakan validitas hubungan antara stress level dosis dan real dosis.

External stress agents  portal of intake

Kulit (Skin contact) : secara kuantitas pada tekanan yang besar

Gastrointestinal (Ingestion) : solubility rate GI tract > paru

Respiratori (Inhalation) : paling efektif sebab interfacial area luas alveolar membran sangat
tipis yang memisahkan udara dan darah.

Anda mungkin juga menyukai