Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL DASAR MEDIA, KOMUNIKASI, INFORMASI DAN

EDUKASI
“JANIN MERANA”
(Jangan Nikah Tanpa Rencana Sebelum Sarjana)
ANALISIS (P – PROCESS)

Disusun oleh :

Kelompok 3 / Alih Jenis 2017


1. Akhmad Abu Khanifah (101711123001)
2. Atika Ayu Kriswijayanti (101711123014)
3. Ribka Agustina Kahayanti (101711123025)
4. Aulia Faradina (101711123032)
5. Hendra Purbaya (101711123034)
6. Sinta Amalia Kusumastuti S (101711123048)
7. Rosita Dwi Lufyana (101711123052)
8. Hasniyah Rizka Kumala (101711123057)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB 1 P – 1 Analisis
1.1 Analisis Situasi dan Masalah Pernikahan Dini
1.1.1 Analisis Bahaya Pernikahan Dini
1.1.2 Analisis Prevalensi Pernikahan Dini
1.1.3 Analisis Penyebab Pernikahan Dini
1.2 Analisis Sasaran
1.2.1 Analisis Pengetahuan Sasaran
1.2.2 Analisis Sikap Sasaran
1.2.3 Analisis Tindakan Sasaran
1.3 Analisis Media Komunikasi
1.4 Problem Statement
BAB 2 P – 2 Analisis
2.1 Tujuan Komunikasi
2.2 Pendekatan Program dan Positioning
2.2.1 Model Perubahan Perilaku
2.2.2 Dasar Strategi dan Pendekatan
2.2.3 Upaya Mengubah Perilaku
2.2.4 Susunan Rencana Implementasi
2.2.5 Rencana Monitoring dan Evaluasi

BAB 3 P – 3 Analisis
3.1 Pengembangan
3.1.1 Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
3.1.2 Media
3.2 Uji Coba
3.2.1 Isi Pesan
3.2.2 Hasil dan Revisi
Lampiran
Daftar Pustaka
BAB 1
P – 1 Analisis
1.1 Analisis Situasi dan Masalah Pernikahan Dini
1.1.1 Analisis Bahaya Pernikahan Dini
Pernikahan Dini (early Marriage) atau Pernikahan Anak (Child
Marriage) diartikan sebagai perikatan yang disahkan secara hukum
antara dua lain jenis untuk membentuk sebuah keluarga berada
dibawah batas umur dewasa atau 18 tahun atau pernikahan yang
melibatkan satu atau dua pihak yang masih anak-anak dengan terpaksa
atau tidak terpaksa. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan
oleh pasangan yang masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang
berusia dibawah 19 tahun
Mayoritas perempuan yang menikah di bawah 18 tahun adalah
dari keluarga miskin dan di bawah garis kemiskinan. Hampir 80 % anak
perempuan menghadapi kekerasan dalam rumah tangga
(dipukuli,ditampar atau terancam), masalah kesehatan. Kebanyakan
gadis yang menikah sebelum 18 tahun, kemungkinan mendapatkan
masalah pada kehamilan dan ada kasus kematian yang dilaporkan.
Gadis-gadis muda dari 15 tahun yang lima kali lebih mungkin
meninggal saat melahirkan dibandingkan perempuan berusia 20 tahun.
Kelompok usia di bawah 18 tahun memiliki kesuburan tinggi.
Pengantin remaja sering menunjukkan tanda-tanda gejala pelecehan
seksual dan stress seperti perasaan putus asa,tidak berdaya dan depresi
berat. Sebanyak 16 juta remaja perempuan yang melahirkan setiap
tahun diperkirakan 90 % sudah menikah dan 50 ribu diantaranya telah
meninggal. Selain itu resiko terjadinya kematian ibu dan dan kematian
bayi yang baru lahir 50 % lebih tinggi dilahirkan oleh ibu di bawah usia
20 tahun antara ibu dibandingkan pada wanita yang hamil diusia 20
tahun ke atas (WHO, 2012).
Komplikasi dari kehamilan dan persalinan merupakan penyebab
utama kematian anak perempuan berusia 15 sampai 19 tahun di negara-
negara berkembang. Indonesia termasuk negara dengan persentase
pernikahan usia muda tinggi didunia (ranking 37). Posisi ini merupakan
yang tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Pada kenyataannya
menurut data Riskesdas (2010), perempuan muda di Indonesia dengan
interval usia 10-14 tahun yang telah menikah terdapat sebanyak 0.2
persen atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia 10-14 tahun di
Indonesia sudah menikah sebelum usia 15 tahun. Pada interval usia
yang lebih tinggi, perempuan muda berusia 15-19 yang telah menikah
memiliki angka 11,7% jauh lebih besar jika dibandingkan dengan laki-
laki muda berusia 15-19 tahun sejumlah 1,6 %. (BKKBN2012).
Vidhyandika Moeljarto (1977) mengungkapkan pernikahan dini
memberikan pengaruh hubungan gender yang asimetris menyebabkan
kurangnya akses wanita terhadap bermacam hal seperti pangan,
kesehatan, pendidikan dan keterampilan secara langsung
mengakibatkan kemiskinan, lebih lanjut pendapat dari ahli lainnya
Todaro menyatakan wanita miskin maka anak menjadi satu-satunya
sumber yang dapat dikontrol untuk mengurangi beban pekerjaan bagi
keluarga miskin

1.1.2 Analisis Prevalensi Pernikahan Dini


Jumlah pernikahan dini di Indonesia terutama di daerah
pedesaan masih tergolong tinggi pada tahun 2013 rasio pernikahan usia
dini ialah 67 per 1.000 pernikahan (BKKBN, 2014). Menurut beberapa
penelitian yang terdahulu ada banyak faktor yang mempengaruhi
terjadinya pernikahan usia dini, diantaranya faktor budaya yang ada di
masyarakat setempat, rendahnya tingkat pendidikan, dan tingginya
tingkat kemiskinan, karena perkawinan usia dini banyak terjadi pada
masyarakat yang ada budaya membenarkan adanya perkawinan usia
dini.
Kasus pernikahan dini di Indonesia mencapai 50 juta penduduk
dengan rata - rata usia perkawinan 19,1 tahun. Di Jawa Timur,
Kalimantan Selatan, Jambi, dan Jawa Barat, angka kejadian pernikahan
dini berturut - turut 39,4%, 35,5%, 30,6%, dan 36%
Dari hasil survey mengenai pernikahan dini di Indonesia pada beberapa
wilayah provinsi diambil kesimpulan penyebab dari pernikahan dini
karena pendidikan rendah dan menyebabkan anak perempuan menjadi
putus sekolah dan terisolasi terhadap anak perempuan, hilangnya
kesempatan meraih pendidikan formal menghambat perkembangan
kualitas perempuan yang mendorong ketidaksetaraan dan terhambatnya
proses pemberdayaan perempuan. Secara nasional pernikahan dari
kelompok umur 10 – 14 tahun yang tidak sekolah 9,5 persen serta tidak
tamat SD 9,1 persen.
Tabel 1
Persentase Perempuan Jawa Timur Usia 10 Tahun Ke Atas yang Kawin
di Bawah Umur (Kurang dari 17 Tahun) Tahun 2009-2016
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Prosentase 31.82 30.61 28.34 26.32 26.33 27.11 8.99 21.16
Data BPS Jawa Timur Tahun 2017

Dari data diatas menunjukkan bahwa prosentase perempuan di Jawa


Timur yang menikah diatas usia 10 tahun yang kawin dibawah umur 17
tahun paling tinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 31,82%.

Tabel 2
Persentase Perempuan Surabaya Usia 10 Tahun Ke Atas yang Kawin
di Bawah Umur (Kurang dari 17 Tahun) Tahun 2009-2016
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Prosentase 10.71 12.16 11.76 10.78 11.87 12.26 5.46 9.31
Data BPS Jawa Timur Tahun 2017

Dari data diatas menunjukkan bahwa prosentase perempuan di


Surabaya yang menikah diatas usia 10 tahun yang kawin dibawah umur
17 tahun paling tinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 12,16%. Untuk
tahun 2016 menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 9.31%
1.1.3 Analisis Penyebab Pernikahan Dini
Pernikahan dini disebabkan faktor ekonomi lebih banyak
dilakukan dari keluarga miskin dengan alasan dapat mengurangi beban
tanggungan dari orang tua dan menyejahterakan remaja yang
dinikahkan dan biasanya adanya keterpaksaan untuk melakukan
pernikahan dini. Dampak menikahkan anaknya yang belum cukup
umur, dampaknya bagi keluarga muda dari segi kebutuhan ekonomi
akan mengakibatkan future shock atau stress, akibat belum siapnya
secara ekonomi disatu sisi dorongan konsumsi dan kebutuhan baru
akibat perubahan jaman yang cepat, keluarga baru dari kelompok umur
10 – 14 tahun yang sama tidak bekerja 4,8 persen, masih sekolah 3,7
persen dan dikalangan petani/nelayan/buruh 6,3 persen, ketiga dari
perkawinan dini yaitu kultur/budaya/agama dimana perkawinan muda
dari perdesaan lebih tinggi 6,2 persen dibandingkan perkotaan 3,4
persen, sex bebas pada remaja juga sebagai faktor pendorong dari
adanya pernikahan dini.
Secara hukum masalah perkawinan di Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang Perkawinan no 1 tahun 1974, terhadap persyaratan
perkawinan pada Bab II penulis mendapatkan perbedaan penafsiran
pada pasal 6 dan pasal 7. Pada pasal 7 ayat 1 tertulis perkawinan
diijinkan bila pihak pria mencapai umur 19 tahun, pihak perempuan
mencapai 16 tahun, pada ayat 2, pada ayat 1 bilama belum berumur
ketentuan diatas dapat minta dispensasi pada pengadilan atau pejabat
lain yang dimintakan oleh pihak kedua orang tua baik dari pihak pria
maupun wanita, bagi penulis penafsiran berbeda terletak pada pasal 6
ayat 2 yaitu untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum
mencapai umur 21 tahun harus mendapat ijin dari kedua orang tua,
sehinga Indonesia sampai saat ini belum mengatur usia legal minimum
menkah adalah 18 tahun keatas padahal hingga tahun 2010 sudah
terdapat 158 negara dengan usia legal minimum menikah 18 tahun
keatas, akibatnya saat ini Indonesia masih tertinggal dari Negara lain
dalam hal memberikan perlindungan anak dan usaha mengurangi
terjadinya pernikahan dini.
Keutuhan atau ketahanan keluarga dipengaruhi oleh factor ekonomi
dalam pengambilan keputusan keluarga, seiring arus modernisasi dan
informasi (IT) yang cepat , kebutuhan konsumsi keluarga yang makin
tinggi mendorong keinginan keluarga untuk meningkatkan daya beli
dan mengurangi beban tekanan ekonomi. Dampak secara langsung
dijumpai pada keluarga perdesaan begitu banyak dorongan kebutuhan
konsumsi dan kebutuhan baru yang direspon segera, belum lagi
tuntutan anggota keluarga yang tinggi akibat perubahan jaman dan arus
informasi yang cepat sebagai ilustrasi pertumbuhan kendaraan roda dua
di perdesaan sangat pesat. Dalam persoalan pernikahan dini keluarga
jangan sampai terjebak pada situasi disorientasi pada individu
dikarenakan perubahan yang terlalu banyak dalam waktu singkat,
sedangkan peran orang tua terutama wilayah perdesaan yang
mempunyai anak remaja belum menikah jangan terjebak untuk
mengulang kebiasaan yang sudah pernah sukses dilakukan sebelumnya.
menikah dini tetapi sebenarnya tidak relevan dan tidak cocok dilakukan
pada keadaan saat ini, dalam hal ini menikahkan anaknya pada usia
dibawah 18 tahun. Mengurangi pernikahan dini pemerintah mempunyai
andil besar terutama meningkatkan pendidikan dengan memberikan
ketersediaan atau akses secara luas melalui penambahan gedung
sekolah, Sumber Daya Manusia yaitu tenaga pendidik(guru dan
administrasi) terdidik dan mumpuni, sarana dan prasarana lengkap dan
disesuaikan dengan kondisi sekarang, terpenting lagi biaya sekolah
yang terjangkau oleh masyarakat. Perhatian pemerintah dalam
meningkatkan ekonomi keluarga memberikan dampak pengurangan
pernikahan dini, dalam sisi hukum melakukan regulasi terhadap
undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dengan
memberikan ketegasan terhadap batas umur minimal menikah, jajaran
kesehatan, Badan Kependudukan dan KB, Departemen Agama, Sosial
memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang peningkatan usia
kawin dalam mewujudkan keluarga sejahtera dan berkualitas. Secara
hukum perkawinan usia anak dilegitimasi oleh Undang - undang R.I
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang - undang ini
memperbolehkan anak berusia 16 tahun untuk menikah, seperti
disebutkan dalam pasal 7 ayat 1, “Perkawinan hanya diizinkan jika
pihak pria sudah mencapai 19 (sembilanbelas) tahun, dan pihak wanita
sudah mencapai 16 (enambelas) tahun.” Pasal 26 UU R.I Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, orang tua diwajibkan
melindungi anak dari perkawinan dini, tetapi pasal ini, sebagaimana UU
Perkawinan, tanpa ketentuan sanksi pidana sehingga ketentuan tersebut
nyaris tak ada artinya dalam melindungi anak-anak dari ancaman
perkawinan dini. Pernikahan dini merupakan gejala sosial masyarakat
yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang mereka anut, yaitu tindakan
yang dihasilkan oleh olah pikir masyarakat setempat yang sifatnya bisa
saja masih mengakar kuat pada kepercayaan masyarakat tersebut.
Banyak dampak yang ditimbulkan akibat pernikahan dini baik secara
sosial, psikologi, dan kesehatan terutama kesehatan reproduksi. Hal ini
sangat penting karena kesehatan reproduksi berpengaruh pada kualitas
janin yang dihasilkan, dan juga mempengaruhi tingkat kesehatan ibu,
karena majunya suatu negara dapat diimplikasikan dengan angka
kematian ibu.

1.2 Analisis Sasaran


Dari data – data diatas, maka kami akan melakukan kuisioner di salah satu
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Surabaya, yaitu dengan sasaran
remaja pada usia 16 – 19 Tahun. Adapaun lembar kuisioner sebagai berikut.
LEMBAR KUISIONER TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN
TINDAKAN REMAJA TENTANG PERNIKAHAN DINI

No :
I. Karakteristik Responden
Nama :

Umur :

Kelas :

Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada salah pilihan item


jawaban yang anda pilih.

A. PENGETAHUAN
1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan remaja ....
a. Mereka yang berada pada usia tahap transisi antara masa kanak-
kanak dan dan dewasa yang memiliki batasan rentan waktu
antara usia 12-24 tahun.
b. Masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa
perkembangan karier, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak yang meiliki batasan rentan
waktu antara 18-40 tahun.
c. Masa kelompok umur manusia yang telah memasuki fase akhir
kehidupannya ketika seseorang telah memasuki usia 60 tahun ke
atas.
2. Menurut anda pendidikan seks di sekolah bertujuan untuk ....
a. Agar mendapatkan informasi tentang perubahan fisik pada masa
pubertas, penyakit kelamin, bahaya seks bebas, dan kesehatan
reproduksi
b. Agar medapatkan informasi tentang pengetahuan teknologi macam
terkini dan populer.
c. Agar manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
3. Menurut anda tujuan seseorang melakukan pernikahan adalah ....
a. Untuk mendapatkan rezeki
b. Untuk mendapatkan keturunan dan membentuk keluarga yang
sejahtera
c. Untuk meringankan beban orangtua
4. Menurut anda yang dimaksud dengan pernikahan dini adalah ...
a. Pernikahan yang terjadi pada usia >20 tahun
b. Pernikahan yang terjadi pada usia >25 tahun
c. Pernikahan yang terjadi pada usia <20 tahun
5. Dibawah ini yang merupakan dampak bagi kesehatan reproduksi pada
perempuan yang melakukan pernikahan usia dini adalah ....
a. Mudah stress
b. Tidak percaya diri
c. Berisiko untuk terkena kanker serviks
6. Berikut dampak pada pernikahan usia dini dalam kehidupan sosial,
kecuali ...
a. Berisiko terkena gangguan reproduksi
b. Kehilangan masa bermain bersama teman-teman
c. Kurang mendapatkan pendidikan formal (putus sekolah) dan
emosional yang belum matang.
7. Berikut merupakan faktor yang dapat menyebabkan pernikahan usia
dini, kecuali ...
a. Faktor keturunan
b. Kehamilan di luar nikah
c. Faktor ekonomi keluarga
8. Masalah ekonomi merupakan salah satu faktor terjadinya pernikahan
usia dini hal ini akan berdampak pada ...
a. Keharmonisan keluarga
b. Ketidakharmonisan keluarga dan perceraian
c. Kerukunan antar masyarakat
9. Menurut anda perempuan yang menikah di usia <20 tahun rentan
mengalami stress dikarenakan ...
a. Perempuan adalah makhluk yang sangat sensitive
b. Kurangnya perhatian dari suami
c. Perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun belum matang
secara emosional

10. Menikah usia dini dapat menimbulkan masalah dalam kekerasan


rumah tangga dan perceraian. Hal ini disebabkan oleh ...
a. Tuntutan dalam keluarga
b. Belum matangnya emosional
c. Materi yang berlimpah ruah

Kunci jwbn :
1. A
2. A
3. B
4. C
5. C
6. A
7. A
8. B
9. C
10. B
B. SIKAP
Petunjuk pengisian kuesioner
Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan melingkari ataupun
memberi tanda (√) di bawah ini, dengan kriteria jawaban terdiri dari :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Daftar Pertanyaan SS S TS STS

Pernikahan dini merupakan hal yang


1 2 3 4
wajar saat ini

Pernikahan dini menjauhkan anak dari


1 2 3 4
pergaulan bebas

Menikahkan di usia muda tidak akan


4 3 2 1
meringankan beban ekonomi keluarga

Perempuan tidak boleh berpendidikan


tinggi dan lebih baik menikah di usia 1 2 3 4
muda

Dampak dari pergaulan bebas


(married by accident) tidak
4 3 2 1
berpengaruh sama sekali dalam
terjadinya pernikahan dini

Rendahnya pengetahuan orang tua


dan anak menyebabkan adanya
1 2 3 4
kecenderungan menikahkan anak
pada usia dini

Pernikahan dini merupakan suatu


4 3 2 1
budaya yang tidak baik

Terpaparnya informasi tentang seks


mempengaruhi anak untuk melakukan 4 3 2 1
pernikahan dini

Pernikahan dini merupakan suatu cara


untuk memperoleh kebutuhan biologis 1 2 3 4
atau mencegah perilaku seks pra
nikah

Pendidikan seks sangat berpengaruh


4 3 2 1
untuk melakukan pernikahan dini

Menurut saya perempuan yang


melakukan pernikahan usia dini rentan 4 3 2 1
terhadap kesehatan reproduksinya

Menurut saya selain kanker serviks


masalah kesehatan reproduksi pada
perempuan yang melakukan
pernikahan
usia dini diantaranya mengalami 4 3 2 1
persalinan
sulit, meningkatkan kematian ibu dan
bayi serta berat bayi lahir rendah.

Selain masalah kesehatan reproduksi


perempuan yang menikah usia dini
4 3 2 1
belum siap secara psikologis dan
emosional.

Menikah usia muda merupakan salah


satu cara meringankan beban orang tua 4 3 2 1
saya.

Seorang perempuan tidak perlu


menempuh pendidikan tinggi karena
4 3 2 1
pekerjaan perempuan adalah mengurus
anak dan memasak.

Jika perempuan usia >20 tahun belum


4 3 2 1
menikah bisa di katakan perawan tua.
TINDAKAN

PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah anda pacaran? YA / TIDAK

2. Apakah orang tua anda setuju anda


YA / TIDAK
pacaran?

3. Apakah anda pernah melakukan


YA / TIDAK
hubungan sex?

4. Apakah anda sudah menikah?(sah


YA / TIDAK
menurut hukum ataupun nikah siri)

5. Apakah ada saudara ataupun teman


dekat anda yang sudah menikah di YA / TIDAK
usia dini?

6. Melakukan pernikahan di usia muda


sebagian masyarakat akan
menganggap bahwa perempuan
tersebut akan menjadi YA / TIDAK
perawan tua.

7. Sahabat mengejek, apabila di usia


<20 tahun belum menikah karena YA / TIDAK
dianggap tidak laku.
8. Saya banyak mendapatkan informasi
tentang pernikahan di usia muda dari YA / TIDAK
sahabat saya yang sudah menikah
KUISIONER TENTANG MEDIA

1. Genre Musik mana yang anda sukai?


a. Dangdut
b. Pop
c. Rock
d. Jazz
e. Lainnya,……………….
2. Grup Band / penyanyi favorit anda?
a. Via vallen
b. Nella kharisma
c. Payung teduh
d. Tulus
e. Raisa
f. Lainya,…………………...
3. Jenis media visual apa yang anda sukai?
a. Gantungan kunci
b. Mug
c. Kaos
d. Poster
e. Lainnya,……………..
4. Konten media visual apa yang anda sukai?
a. Gambar
b. Tulisan
c. Gabungan (gambar dan tulisan)
5. Bahasa media visual yang anda sukai?
a. Gaul
b. Bahasa Inggris
c. Bahasa Daerah
d. Bahasa Indonesia
e. Lainnya………………
6. Media audio visual yang anda disukai?
a. Sinetron,sebutkan judul ……………………
b. Talk show, sebutkan judul ……………………
c. Komedi, sebutkan judul ……………………
d. Lainnya,sebutkan…………………………….
7. Kapan biasanya anda menonton audio visual?
a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Sore hari
d. Malam hari
8. Jenis media sosial yang anda sering gunakan?
a. Facebook
b. Twitter
c. Instagram
d. Line
e. Lainnya,……………………
9. Kegiatan Internet yang sering anda lakukan?
a. Buka medsos
b. Game
c. Browsing
d. Download lagu
e. Lainnya,……………………
10. Kapan biasanya anda membuka internet
a. Pagi hari
b. Siang hari
c. Sore hari
d. Malam hari

1.2.1 Analisis Pengetahuan Sasaran


a. Apa yang dimaksud remaja?
b. Apa yang dimaksud tentang seks?
c. Apa yang dimaksud pernikahan?
d. Apa yang dimaksud pernikahan dini?
e. Apakah remaja perlu diberikan pendidikan seks?apa alasannya?
f. Apa resiko pernikahan dini terhadap kesehatan?
g. Apa saja dampak sosial dari pernikahan dini?

1.2.2 Analisis Sikap Sasaran


a. Pernikahan dini merupakan hal yang wajar saat ini
b. Pernikahan dini menjauhkan anak dari pergaulan bebas
c. Menikah di usia dini akan meringankan beban ekonomi keluarga
d. Perempuan tidak boleh berpendidikan tinggi dan lebih baik menikah
di usia dini
e. Dampak dari pergaulan bebas (married by accident) berpengaruh
dalam terjadinya pernikahan dini
f. Rendahnya pengetahuan orang tua dan anak menyebabkan adanya
kecenderungan menikahkan anak pada usia dini
g. Pernikahan dini merupakan suatu budaya yang baik
h. Terpaparnya informasi tentang seks mempengaruhi anak untuk
melakukan pernikahan dini
i. Pernikahan dini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan
biologis atau mencegah perilaku seks pra nikah
j. Pendidikan seks sangat berpengaruh untuk menghindari pernikahan
dini

1.2.3 Analisis Tindakan Sasaran


a. Apakah anda pacaran?
b. Apakah orang tua anda setuju anda pacaran?
c. Apakah anda pernah melakukan hubungan sex?
d. Apakah anda sudah menikah?(sah menurut hukum ataupun nikah
siri)
e. Apakah ada saudara ataupun teman dekat anda yang sudah menikah
di usia dini?

1.3 Analisis Media Komunikasi


1.3.1 Media Ofline
A. Media Audio
11. Genre Musik
f. Dangdut
g. Pop
h. Rock
i. Jazz
j. Lainnya,……………….
12. Grup Band / penyanyi favorit
g. Via vallen
h. Nella kharisma
i. Payung teduh
j. Tulus
k. Raisa
l. Lainya,…………………...
B. Media Visual
1. Jenis media visual
f. Gantungan kunci
g. Mug
h. Kaos
i. Poster
j. Lainnya,……………..
2. Konten media visual
d. Gambar
e. Tulisan
f. Gabungan (gambar dan tulisan)
3. Bahasa media visual
f. Gaul
g. Bahasa Inggris
h. Bahasa Daerah
i. Bahasa Indonesia
j. Lainnya………………
C. Audio Visual
1. Media audio visual yang disukai?
e. Sinetron,sebutkan judul ……………………
f. Talk show, sebutkan judul ……………………
g. Komedi, sebutkan judul ……………………
h. Lainnya,sebutkan…………………………….
2. Intensitas kegiatan menonton audio visual
e. Pagi hari
f. Siang hari
g. Sore hari
h. Malam hari
1.3.2 Media Online
1. Jenis media sosial
f. Facebook
g. Twitter
h. Instagram
i. Line
j. Lainnya,……………………
2. Kegiatan Internet
f. Buka medsos
g. Game
h. Browsing
i. Download lagu
j. Lainnya,……………………
3. Intensitas kegiatan internet
e. Pagi hari
f. Siang hari
g. Sore hari
h. Malam hari

Anda mungkin juga menyukai