PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunikasi yang tanpa batas pergaulan muda mudi saat ini sangat bebas dan
pernikahan dini, mengingat beberapa faktor negatif yang dapat timbul dari
hal tersebut khususnya yang memiliki kaitan erat dengan reproduksi remaja.
pinggiran yang masih memegang prinsip budaya yang tinggi serta faktor
diizinkan jika pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita 16
tahun.
nyata dengan angka kejadian yang terbilang tinggi. Isi yang terdapat
1
2
batasan usia pernikahan yang ideal yaitu, wanita 21 tahun dan 25 tahun
untuk pria dan berdasarkan ilmu kesehatan, umur ideal yang baik secara
biologis dan psikologis bagi wanita 20-25 tahun dan pria 25-30 tahun. Usia
tersebut adalah masa yang paling baik untuk berumah tangga, karena
perkawinan di bawah umur seluruh dunia. Pada data yang dirilis Daily
kasus. Selanjutnya, pada Januari 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) dan
anak tertinggi adalah provinsi Sulawesi Selatan. BPS pada 2015, melalui
(BPS) bekerja sama dengan UNICEF hingga tahun 2016 mencatat angka
3
hal tersebut menyatakan bahwa satu dari empat anak perempuan menikah
perkawinan usia anak di Kalimantan Tengah masih cukup tinggi, dilihat dari
data skala nasional persentasenya mencapai 41,59 persen atau berada pada
Maret 2019 didapatkan data dari Pengadilan Agama dan Kantor Urusan
Agama Muara Teweh dimana pada tahun 2018, ada 18 pasangan kategori
pasangan pernikahan muda umur 15-19 tahun kategori muslim dan non
lebih besar untuk meninggal diusia 10-14 tahun dalam kasus kehamilan dan
menikah pada usia dini juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami
Selain itu risiko bagi anak-anak yang dilahirkannya yakni berisiko lebih
tinggi untuk meninggal, lahir prematur, lahir dengan berat badan rendah dan
adalah tingkat pendidikan rendah pada orang tua dan tradisi menikahkan
anak perempuan di usia dini yang telah berlangsung sejak zaman dulu,
remaja tentang pernikahan dini pada salah satu Sekolah Menengah Pertama
Baru yang menjadi fokus studi pendahuluan pada tanggal 20 Maret 2019,
Hasil studi pendahuluan tersebut menemukan di tahun 2018 data siswi yang
berhenti sekolah karena akan menikah yaitu, sebanyak 4 siswi. Dan hasil
wawancara dari 10 siswi yang mewakili dari kelas tujuh sampai kelas
sembilan yaitu : 8 siswi mengatakan tidak tahu apa itu menikah diusia dini,
1 siswi mengatakan mau dan siap menikah muda dan 2 siswi mengatakan
Dari data hasil studi pendahuluan yang di dapat oleh peneliti diatas,
Baru tidak mengetahui apa itu pernikahan usia dini, yang memberikan
diusia muda.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Sekolah
reproduksi yang akan mereka alami apabila menikah diusia dini, serta
4. Bagi Peneliti
penelitian ini.
E. Keaslian Penelitian
Baru. Akan tetapi ada beberapa penelitian yang berhubungan atau terkait
1. Intan Ariputri dan Ira Nurmala (2017), dengan judul penelitian “Analisis
dini karena pengalaman dari orang tua dan keluarga, 2% beralasan karena
paksaan dari orang tua, tingkat pendidikan terakhir dari 5 informan kunci
sebesar 62.2% dan sebagian besar responden memiliki sikap sangat baik
remaja putri.
127 siswa. Hasil uji analisis dengan Chi Square didapatkan nilai
terhadap pernikahan usia dini didapatkan nilai Asymp sig. p sebesar 0,042
(<0,05).
dengan cross sectional dan studi kolerasi dan penelitian diatas juga