OLEH
NIM : 145102619
KELAS : ll (B)
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan dalam proses perkuliahan, dan penulisan makalah yang berjudul
“Kesehatan Reproduksi ”, yang merupakan suatu kajian yang disusun untuk melengkapi tugas
Individu dalam mata kuliah Kespro dan KB.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan saran, masukkan bahkan kritik yang
membangun untuk makalah ini, sehingga bisa digunakan sebagai referensi dalam mata kuliah ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Kespro dan KB
yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga
untuk semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai
seperti yang diharapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………...………………l
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat
mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu
terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam
beraktivitas.
Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari peralatan
ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan untuk bisa
memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori
serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah
keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para
pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan
kodratnya sebagai perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau
spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan
sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.
Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin memberikan beberapa pengertian
yang mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk khalayak pembaca khususnya para
perempuan. Oleh karena itu penulis mengambil judul pada makalah ini, yaitu “KESEHATAN
REPRODUKSI DAN KB”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:
1. Apa pengertian Kesehatan Reproduksi?
2.Apa saja fungsi dan proses reproduksi yang aman dan sehat
3.Apa tujuan utama kesehatan reproduksi
4.Tujuan khusus kesehatan reproduksi
5.Hak-hak kesehatan reproduksi
6,Apa saja pengertian KB
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian Kesehatan Reproduksi.
2. Untuk mengetahui fungsi dan proses reproduksi yang aman dan sehat
3. Untuk mengetahui tujuan utama kesehatan reproduksi
4. Untuk mengetahui tujuan khusus kesehatan reprosuksi
5. Untuk mengetahui hak_hak kesehatan reproduksi
6. Untuk mengetahui apa saja tentang KB
BAB 11
PEMBAHASAN
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya. Sedangkan menurut Depkes RI
(2000), kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,
mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang
pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
dan sesudah menikah.
Dalam Konferensi kependudukan di Kairo 1994, disusun pula defenisi kesehatan
reproduksi yang dilandaskan kepada defenisi sehat menurut WHO : keadaan kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang utuh, dan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal
yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Oleh
karena itu, kesehatan reproduksi berarti bahwa setiap orang dapat mempunyai kehidupan seks
yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan
kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan berapa sering.
Termasuk keadaan akhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan
mempunyai akses terhadap cara keluarga berencana yang aman, efektif, terjangkau, dan dapat
diterima yang menjadi pilihan mereka, serta metode lain yang mereka pilih untuk pengaturan
fertilitas yang tidak melawan hokum, dan hak untuk memperoleh pelayanan pemeliharaan
kesehatan yang tepat, yang akan memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani
kehamilan dan melahirkan anak, dan memberikan kesempatan yang terbaik kepada
pasanganpasangan untuk memiliki bayi yang sehat.
B.FUNGSI DAN PROSES KESEHATAN REPRODUKSI YANG AMAN DAN SEHAT
Cerminan kondisi kesehatan selama siklus hidup sejak pembuahan dalam
kandungan,masa anak,remaja,dewasa dan lansia
Cerminan dari meningkat kualitas individu kehidupan
C.TUJUAN UTAMA
D.TUJUAN KHUSUS
Kesehatan reproduksi ibu dan bayi beru lahir meliputi perkembangan berbagai organ
reproduksi mulai dari sejak dalam kandungan hingga meninggal. Permasalahan
kesehatan reproduksi remaja termasuk pada saat pertama anak perempuan mengalami
haid/menarche, hingga menyakut kehidupan remaja memasuki masa perkawinan. Selain
itu seseorang berhak terbebas dari kemungkinan tertulari penyakit infeksi menular
seksual yang bias berpengaruh pada fungsi reproduksi. Penerapan pelayanan kesehatan
reproduksi oleh Departemen Kesehatan RI dilaksanakan secara integratif
memprioritaskan pada empat komponen kesehatan reproduksi yang menjadi masalah
pokok di Indonesia yang disebut paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial
(PKRE), yaitu :
Hak-hak reproduksi merupakan hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi
dan mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka pilih,
aman, efektif, terjangkau, serta metode-metode pengendalian kelahiran lainnya yang
mereka pilih dan tidak bertentangan dengan hukum serta perundangundangan yang
berlaku. Hak-hak ini mencakup, hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
memadai sehingga para wanita mengalami kehamilan dan proses melahirkan anak
secara aman, serta memberikan kesempatan bagi para pasangan untuk memiliki bayi
yang sehat (Kusmiran, 2012).
Hak reproduksi wanita secara umum diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh
individu dalam hal ini perempuan yang berkaitan dengan keadaan reproduksinya.
Hak-hak reproduksi wanita merupakan hak asasi manusia. Hak-hak reproduksi menurut
kesepakatan dalam International Conference on Population and Development (ICPD)
1994 di Kairo bertujuan untuk mewujudkan kesehatan bagi individu secara utuh, baik
kesehatan jasmani maupun rohani, meliputi :
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
2. Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi.
3. Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi.
4. Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan.
5. Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak.
6. Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya.
7. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk
termasuk perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan
pelecehan seksual.
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi.
9. Hak atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya.
10. Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga.
11. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam
kehidupan berkeluarga dan kehidupan reproduksi.
12. Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
G. PEMENUHAN HAK-HAK REPRODUKSI WANITA
I. KELUARGA BERENCANA
1. Pengertian Keluarga Berencana
Adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BkkbN, 2011).
2.Jarak Kehamilan
Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 30 tahun hanya sekitar 420 buah
ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Sedangkan
kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dengan perhitungan bahwa satu bulan
berumur 28 hari. Menurut Manuaba (1998) untuk mendorong kesehatan reproduksi
yang optimal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kehamilan sebaiknya dengan interval lebih dari 2 tahun.
2. Jangan hamil sebelum berumur 20 tahun atau setelah 35 tahun.
3. Jumlah kehamilan, kelahiran 2 sampai 3 orang mempunyai
optimalisasi kesehatan.
3. Menghentikan/Mengakhiri Kehamilan/Kesuburan
Usia istri di atas 30 tahun, terutama di atas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri
kesuburan setelah memiliki 2 orang anak. Alasan mengakhiri kesuburan adalah :
a. Karena alasan medis dan alasan lainnya, ibu di atas 30 tahun dianjurkan
untuk tidak hamil/tidak punya anak lagi.
b. Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
c. Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai
resiko kemungkinan timbulnya akibat sampingan dan komplikasi.
6. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera
manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar
pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003).
7.Sikap
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup,
bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan
untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
8.Tingkat Pendapatan
Menurut Depkes RI bekerjasama dengan United Nations Population Fund (2003) faktor
diluar kesehatan yang berpengaruh buruk terhadap hak reproduksi salah satunya adalah
kemiskinan. Kemiskinan berpengaruh buruk terhadap kemungkinan terpenuhinya derajat
kesehatan reproduksi karena menjadi hambatan terhadap akses pelayanan kesehatan, yang pada
akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan kematian (Pinem, 2009).
11.Dukungan sosial
Menurut Gottlieb (1984) yang dikutip oleh Lubis dan Hasnida (2009) dukungan sosial
adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau tingkah laku diberikan oleh
orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada
tingkah laku penerimanya.
A. Kesimpulan
Kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk diketahui oleh para perempuan bakal calon
ibu ataupun laki-laki calon bapak. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas dapat penulis
simpulkan bahwa.
Definisi kesehatan sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan
fisik, tetapi juga kesehatan mental dana sosial, ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO
dan UNICEF) dengan syart baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik
secara ekonomis maupun sosial.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan
bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya.
Hak reproduksi adalah bagian dari hak asasi yang meliputi hak setiap pasangan dan
individual untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak, dan waktu
kelahiran anak, serta untuk memiliki informasi dan cara untuk melakukannya.
B. Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sangatlah penting untuk bisa
dikuasai dan dimiliki oleh para perempuan dan laki-laki yang berumah tangga, supaya
kesejahtaraan dan kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Oleh kerana itu penulis memberi
saran kepada para pihak yang terkait khususnya pemerintah, Dinas Kesehatan untuk bisa
memberikan pengetahuan dan wawasan tersebut kepada khalayak masyarakat dengan cara
sosialisasi, kegiatan tersebut mudah-mudahan kesehatan reproduksi masyarakat bisa tercapai dan
masyarakat lebih pintar dalam menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA