Anda di halaman 1dari 71

Pencegahan Penularan HIV pada

Perempuan, Bayi dan Anak

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa
intervensi PMTCT
Periode transmisi Risiko
•Kehamilan 5 - 10 %
•Persalinan 10 - 20 %
•Menyusui Mazami Enterprise © 2009
10 - 15 %
Total 25 - 45 %

Perlu antisipasi dini

Sumber: de Cock dkk, 2000


Modul 2, Halaman 2
Mazami Enterprise © 2009
Mengapa perlu PMTCT ?

• Penularan HIV pada anak:


- 90% karena MTCT
- 10% karena transfusi
• Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak
• Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi
mudah dan mampu laksana
• Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada
klien dan pasangannya
• Memungkinkan pengobatan dan perawatan dini, yang
dapat dilakukan oleh keluarga

Sumber foto: www.nikkisplace.org


Modul 2, Halaman 3
Mazami Enterprise © 2009
Konsep dasar intervensi PMTCT
• Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif
• Turunkan Viral Load serendah-rendahnya
• Meminimalkan paparan janin/bayi dengan
cairan tubuh ibu HIV positif
• Optimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif

Modul 2, Halaman 4
Kurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif
Sikap:
1. Cegah HIV pada seluruh wanita usia reproduksi
2. Cegah kehamilan yang tidak direncanakan pada
wanita usia reproduksi terinfeksi HIV
Keputusan untuk hamil:
• Pasangan
• Konseling • Dukungan Keluarga
• Pengobatan
• Pemantauan Pertimbangan dokter:
• CD4 > 500
• Viral load tidak terdeteksi
• Minum ARV teratur
Modul 2, Halaman 5
Turunkan Viral Load serendah-rendahnya
Sikap:
1. Minum ARV teratur (bila tidak hamil)
2. Minum ARV Profilaksis teratur (bila hamil)

Modul 2, Halaman 6
Meminimalkan paparan janin/bayi dengan
cairan tubuh ibu HIV positif
Sikap:
1. Kehamilan: Ibu minum ARV Profilaksis
2. Persalinan:
• Seksio sesarea atau
• Pervaginam tanpa trauma ke ibu & janin

3. Laktasi:
• Susu Formula Eksklusif (bila memenuhi syarat AFASS)
• ASI Eksklusif (maksimal 6 bulan)

Tidak boleh Makanan Campuran (Mix Feeding) !!!


Modul 2, Halaman 7
Optimalkan kesehatan ibu dengan HIV positif

Sikap:
1. Minum Roboransia
2. Pola Hidup Sehat:
• Cukup nutrisi, cukup istirahat, cukup olahraga
• Tidak merokok, tidak minum alkohol

3. Menggunakan kondom:
• Mencegah infeksi baru (bila pasangan non odha)
• Mencegah superinfeksi (bila pasangan odha)

Modul 2, Halaman 8
Kegiatan Komprehensif
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
pada ibu dengan HIV
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
& keluarganya
WHO
1 2 3

4
Modul 2, Halaman 9
Mazami Enterprise © 2009
1. Mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduksi

A bsen seks A bstinence


B ersikap saling setia B e Faithful
C egah dengan kondom C ondom
D ilarang menggunakan napza D rug No
Kegiatan Pencegahan Primer kepada
PUS sebelum terjadinya infeksi
•Penyebar luasan Informasi
•Penyuluhan berkelompok
•Konseling
•Mobilisasi masyarakat
•Layanan bersahabat untuk pria 1

Modul 2, Halaman 10
Mazami Enterprise © 2009
2. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
pada Ibu dengan HIV

Karena adanya risiko MTCT, maka pada dasarnya Odha perempuan


tidak dianjurkan untuk hamil

Pilihan kontrasepsi dan alasannya


• Suntik & Implan Bukan kontraindikasi
• Vasektomi & Tubektomi Bila tidak ingin anak lagi
• Spons & Diafragma Kurang efektif
• AKDR Tidak dianjurkan, risiko perdarahan
• Kondom Pilihan utama,
utama karena bersifat
Dual Protection

1 2

Modul 2, Halaman 11
Mazami Enterprise © 2009
3. Mencegah terjadinya penularan HIV dari Ibu
hamil dengan HIV ke bayi yang dikandungnya

Merupakan inti dari PMTCT, intervensi berupa:

• Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang komprehensif


• Layanan konseling dan tes HIV secara sukarela (VCT)
• Pemberian obat antiretrovirus (ARV)
• Konseling tentang HIV dan makanan bayi, serta
pemberian makanan bayi
• Persalinan yang aman.

1 2 3

Modul 2, Halaman 12
Mazami Enterprise © 2009
4. Memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
& keluarganya

Isu yang mungkin dihadapi oleh ibu dengan HIV:


• Kepatuhan minum ARV
• Biaya untuk pemeriksaan laboratorium setiap 3 bulan
• Biaya untuk memperoleh ARV

Isu yang mungkin dihadapi oleh anak:


• Menjadi yatim-piatu lebih dini
• Biaya pemeliharaan kesehatan lebih besar daripada bayi
normal
1 2 3

4 Modul 2, Halaman 13
Mazami Enterprise © 2009
Pemberian Anti Retroviral
(ARV) untuk PMTCT

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Manfaat antiretroviral

• Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup


• Menurunkan angka rawat inap akibat HIV
• Menurunkan angka kematian terkait AIDS
• Menurunkan terjadinya penularan dari ibu ke bayi

Modul 3, Halaman 15
Penggunaan ARV selama kehamilan akan
menurunkan jumlah virus dalam darah ibu

Menurunkan kemungkinan bayinya terpajan HIV

Semua ibu hamil dengan HIV yang tidak memenuhi


syarat secara medis untuk ARV Terapi (ART)
harus diberikan ARV untuk PMTCT
Modul 3, Halaman 16
Memulai ARV pada kehamilan
• SECEPAT MUNGKIN berikan ARV, walaupun pada Trimester 1

• Apabila sebelum kehamilan SUDAH menggunakan ARV terapi,


TERUSKAN selama kehamilan-persalinan-nifas

Modul 3, Halaman 17
Mazami Enterprise © 2009
Resistensi virus terhadap ARV
• HIV mempunyai kemampuan untuk
bermutasi/ berubah menjadi resisten
terhadap obat ARV tertentu (baik
digunakan sebagai terapi maupun
profilaksis)
• Jika timbul resistensi virus maka obat
ARV tersebut sudah tidak efektif lagi,
sehingga perlu digantikan dengan
obat lain

Hindari resistensi virus terhadap ARV dengan cara


Minum obat teratur dan Tidak putus obat (Adherens)

Modul 3, Halaman 18
Jenis antiretroviral

Fusion Inhibitor

Entry Inhibitor

Attachment Inhibitor, Co-


receptor Antagonist

NNRTI
Mazami Enterprise © 2009

NRTI PI

Reverse
Transcriptase Integrase Protease Maturation
Inhibitor Inhibitor Inhibitor Inhibitor
Modul 3, Halaman 19
Obat ARV Lini 1
NRTI NRTI NNRTI

ZDV NVP
Zidovudin Nevirapin
Reviral Neviral

AZT=ZDV
3TC
Lamivudin
Hiviral

TDF EFV
Tenovofir Efavirens
Stocrin, Efavir

Pedoman ART: WHO 2003/ Indonesia 2004 ARV untuk PMTCT


Modul 3, Halaman 20
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Obstetri
untuk Ibu Hamil dengan HIV

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Tujuan
Tujuan Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obstetri
Obstetri

Persalinan
Persalinan yang
yang aman
aman
Kondisi ibu baik
Tidak terjadi penularan
Ke Bayi
Ke Tim Penolong
Ke Pasien lainnya
Tindakan efektif dan efisien
Modul 4, Halaman 22
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi tanpa
intervensi PMTCT
Periode transmisi Risiko
•Kehamilan 5 - 10 %
•Persalinan 10 - 20 %
•Menyusui 10 - 15 %
Total 25 - 45 %

Risiko tertinggi

Sumber: de Cock dkk, 2000


Modul 4, Halaman 23
Mazami Enterprise © 2009
Risiko penularan masa persalinan

His  tekanan pada plasenta meningkat


Terjadi sedikit pencampuran antara darah ibu
dengan darah bayi
Lebih sering terjadi jika plasenta meradang/
terinfeksi

Bayi terpapar darah dan lendir serviks


pada saat melewati jalan lahir
Bayi kemungkinan terinfeksi karena
menelan darah dan lendir serviks pada
saat resusitasi
Modul 4, Halaman 24
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Antenatal 1/4

Asuhan Antenatal seperti biasanya


Ukur Tinggi Badan, Berat Badan, Tinggi Fundus
Uteri, Tekanan Darah, Status Tetanus Toksoid
Laboratorium Hemoglobin, Proteinurin, GD puasa,
Golongan darah, Thallasemia (bila ada faktor risiko)

Pelihara kesehatan secara umum


Pola hidup sehat (diit seimbang, tidak merokok,
tidak minum alkohol, olahraga teratur, istirahat
cukup)
Minum roboransia

Modul 4, Halaman 25
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Antenatal 2/4

Kurangi kadar virus (Viral Load)


Minum ARV profilaksis secara teratur
Dianjurkan untuk pemeriksaan VL pada usia
kehamilan 36 minggu ke atas

Deteksi dini dan terapi faktor penyulit


Infeksi Menular Seksual (Sifilis, Gonore, Kondiloma
akuminata, Hepatitis dll),
Malaria
Tuberkulosis

Modul 4, Halaman 26
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Antenatal 3/4

Hindari penularan ke pasangan


Perilaku seksual sehat, setia pada pasangan
Selalu menggunakan kondom
Periksa status serologis HIV pasangan seksual
Konseling persiapan persalinan
Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan
dan keluarga mengenai manfaat dan risiko
persalinan pervaginam dan persalinan dengan
seksio sesarea berencana
Cara persalinan: Seksio sesarea/ pervaginam
Tempat persalinan dianjurkan di RS rujukan ARV
Modul 4, Halaman 27
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Antenatal 4/4

Konseling pemberian makanan bayi


Perlu dilakukan konseling kepada ibu, pasangan
dan keluarga mengenai manfaat dan risiko
pemberian ASI Eksklusif dan Susu Formula
Eksklusif
Perlu diberikan dukungan terhadap ibu mengenai
keputusan terhadap pilihan pemberian makanan
bayi.
Apabila pilihan adalah ASI Eksklusif maka dijelaskan
mengenai manajemen laktasi.
Apabila pilihan adalah Susu Formula Eksklusif maka
dijelaskan mengenai syarat AFASS dan cara
mencapainya.

Modul 4, Halaman 28
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Persalinan 1/4

Pemilihan rute persalinan tergantung


Status obstetri
Status PMTCT: ARV Profilaksis & viral load
Kesiapan petugas medis: Kewaspadaan standar,
SDM, sarana medis & non medis

Persyaratan untuk persalinan pervaginam


Ibu minum ARV teratur lebih dari 4 minggu, dan/atau
Muatan virus/ viral load tidak terdeteksi

Modul 4, Halaman 29
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Persalinan 2/4

Kewaspadaan standar
Dilakukan pada SEMUA penatalaksanaan
persalinan

Prinsip kewaspadaan standar


Cuci tangan
Penggunaan alat pelindung diri (topi, kacamata,
masker, apron, sarung tangan, sepatu) untuk
mencegah transmisi HIV melalui cairan
Penanganan alat medis tajam, baik dalam
penggunaan, serah terima, penyimpanan maupun
pembuangan sebagai limbah medis
Penerapan budaya aman dalam kamar operasi dan
kamar bersalin
Modul 4, Halaman 30
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Persalinan 3/4

Seksio sesarea elektif


Merupakan cara persalinan yang
memiliki risiko transmisi kecil
Akan mengurangi risiko penularan
HIV dari ibu ke bayi sebesar 50-66%

Persalinan pervaginam
Risiko penularan meningkat apabila
terjadi Proses Persalinan (inpartu)
dan Ketuban Pecah Dini

Modul 4, Halaman 31
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Persalinan 4/4

Informasi saat konseling


Metode Keuntungan Kerugian
Seksio Risiko penularan lebih Lama perawatan ibu
sesarea rendah Perlu fasilitas &
elektif Terencana sarana pendukung
Biaya mahal
Per Mudah dilakukan di Risiko penularan lebih
vaginam sarana kesehatan tinggi
terbatas (kecuali bila ibu minum ARV
teratur & VL tidak terdeteksi)
Biaya murah

Modul 4, Halaman 32
Penatalaksanaan Pascanatal 1/2

Perawatan nifas umum


Pemeriksaan tanda vital, involusi uterus
Higiene genitalia dan payudara
Nutrisi cukup, istirahat cukup

Perawatan nifas khusus


Pastikan ibu telah menentukan pilihan pemberian
makanan untuk bayi
Supresi laktasi apabila ibu memilih untuk tidak
menyusui
Anjuran pemeriksaan CD4, untuk menilai kelayakan
terapi ARV berikutnya

Modul 4, Halaman 33
Mazami Enterprise © 2009
Penatalaksanaan Pascanatal 2/2

Perawatan berkelanjutan pasca nifas


Hasil pemeriksaan/tes HIV pada bayi diinformasikan
kepada dokter spesialis obsgin yang merawat ibu,
sebagai bagian penilaian keberhasilan penerapan
PMTCT dalam institusi kesehatan, serta
memperkuat kinerja Tim PMTCT
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (CST)
lanjutan bagi Odha, termasuk penatalaksanaan
infeksi oportunistik
Pemeriksaan ginekologi rutin, Inspeksi Visual Asam
asetat (IVA) dan Pap smir (bila memungkinkan)

Modul 4, Halaman 34
Mazami Enterprise © 2009
Kontrasepsi
Bertujuan untuk mencegah penularan HIV pada
kehamilan berikutnya
Sterilisasi bukan merupakan indikasi absolut
untuk ibu dengan HIV
Kondom merupakan kontrasepsi pilihan karena
bersifat proteksi ganda (terhadap kehamilan
dan penularan IMS)

Kondom Laki-laki
Mazami Enterprise © 2009 Kondom Perempuan Modul 4, Halaman 35
Makanan untuk Bayi dari Ibu
dengan HIV

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Alternatif pemberian nutrisi bayi
Ibu dengan HIV perlu mendapatkan konseling
mengenai alternatif pemberian nutrisi untuk bayinya

Informasi yang diperlukan saat konseling

Risiko Susu Formula


penularan HIV & syarat
melalui ASI AFASS
ASI Eksklusif &
Manajemen
laktasi
Modul 5, Halaman 37
Rekomendasi tentang nutrisi bayi 1/4
Bayi dari ibu dengan HIV

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi

Risiko penularan HIV melalui ASI sekitar 15-20%

Risiko penularan HIV diperbesar dengan adanya


lecet pada payudara ibu dengan HIV (menjadi 63%)

Sumber: Maternal HIV infection during pregnancy & breastfed, 2009


Modul 5, Halaman 38
Rekomendasi tentang nutrisi bayi 2/4
Bayi dari ibu dengan HIV

Persyaratan AFASS harus dipenuhi apabila ibu ingin


memilih memberikan Susu Formula Eksklusif

A cceptable Dapat diterima


F easible Mudah dilakukan
A ffordable Harga terjangkau
S ustainable Berkesinambungan

S afe Aman

Modul 5, Halaman 39
Mazami Enterprise © 2009
Rekomendasi tentang nutrisi bayi 3/4
Bayi dari ibu dengan HIV

Apabila ibu memilih untuk memberikan ASI,


dianjurkan untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan
Sangat tidak dianjurkan untuk menyusui campur (mix
feeding)
Setelah 6 bulan, bayi diberi PASI, dan ASI dihentikan
Ibu perlu diberi informasi mengenai manajemen
laktasi (cara menyusui yang baik dan benar)

Modul 5, Halaman 40
Mazami Enterprise © 2009
Rekomendasi tentang nutrisi bayi 4/4
Bayi dari ibu dengan HIV

Apabila persyaratan AFASS terpenuhi sebelum 6


bulan, bagi ibu yang memberikan ASI dapat memilih
Meneruskan ASI Eksklusif sampai 6 bulan
Beralih ke Susu Formula Eksklusif

Tidak memberikan ASI lagi (mix feeding)

Apapun pilihan ibu tentang pemberian makanan bayi,


perlu diberikan dukungan

Modul 5, Halaman 41
Mazami Enterprise © 2009
Pertimbangan menentukan penggunaan ASI

Bagi ibu dengan HIV

Persyaratan AFASS tidak terpenuhi


Keadaan yang dianggap AMAN untuk menyusui
Kondisi sosial ekonomi tidak memungkinkan untuk
mencari Ibu susu atau memanaskan ASInya sendiri
Memahami teknik menyusui yang benar, sehingga
terhindar dari mastitis (radang payudara) dan
laserasi (lecet) puting payudara

Modul 5, Halaman 42
Mazami Enterprise © 2009
Keadaan yang dianggap aman untuk
menyusui
Bagi ibu dengan HIV

Viral load tidak terdeteksi, atau kadar CD4 tinggi


Tidak terdapat luka/lecet pada puting payudara.
Bila terdapat luka/lecet dilarang menyusui
Tidak terjadi mastitis (radang payudara)
Perilaku seks aman (selalu menggunakan kondom)
Manajemen laktasi yang baik (perlekatan, posisi,
frekuensi)

Modul 5, Halaman 43
Mazami Enterprise © 2009
Teknik menyusui yang benar 1/2

Posisi badan ibu dan bayi


Kepala dan badan bayi berada dalam
satu garis lurus
Wajah bayi menghadap payudara,
dengan hidung bayi berhadapan
dengan puting
Ibu memeluk bayi dekat dengan
badannya, ibu menatap ke wajah bayi
Untuk bayi baru lahir sampai usia 3
bulan, ibu harus menyangga seluruh
badan bayi (bukan hanya kepala dan
bahu)
Modul 5, Halaman 44
Teknik menyusui yang benar 2/2

Perlekatan bayi pada payudara ibu

Mulut bayi terbuka lebar

Bibir bawah bayi melengkung


ke luar

Dagu bayi menyentuh


payudara

Modul 5, Halaman 45
Teknik menyusui yang salah 1/2

Posisi badan ibu dan bayi


Kepala dan badan bayi tidak berada
dalam satu garis lurus

Wajah bayi tidak menghadap payudara

Tubuh bayi jauh dari tubuh ibu, tidak


ada kontak mata antara ibu dan bayi
(ibu menoleh ke samping)

Tangan ibu hanya menyangga bahu


bayi (bukan seluruh badan bayi)

Modul 5, Halaman 46
Teknik menyusui yang salah 2/2

Perlekatan bayi pada payudara ibu

Mulut bayi tidak terbuka lebar,


mengerucut ke depan

Bibir bawah bayi tidak


melengkung ke luar

Dagu bayi tidak menyentuh


payudara

Modul 5, Halaman 47
Teknik menyusui
Benar Salah

Modul 5, Halaman 48
Alternatif ASI lainnya
Untuk bayi dari ibu dengan HIV

Ibu susu lain


(menyusu dari ibu lain yang serologis negatif)

Memanaskan (Pasteurisasi) ASI perah


dari ibu dengan HIV
HIV akan mati pada suhu 56 0C
Pasteurisasi ASI bekerja pada suhu 62,5 0C

Dengan Pasteurisasi ASI, maka bayi tidak mendapatkan antibodi,


tetapi setidaknya masih mendapatkan protein susu yang mudah
dicerna oleh usus bayi sehingga terhindar dari diare
Modul 5, Halaman 49
Ibu susu lain
Untuk bayi dari ibu dengan HIV

Calon ibu susu adalah perempuan yang telah terbukti


serologis HIV negatif, dan bersedia menyusui hingga
bayi berusia setidaknya 6 bulan
Ibu kandung masih dapat terlibat dalam perawatan bayi
lainnya
Bicarakan aspek sosial/budaya/agama yang timbul
dengan bayi disusui ibu lain

Modul 5, Halaman 50
Mazami Enterprise © 2009
Pasteurisasi ASI perah 1/4

Merangsang refleks oksitosin


Ibu & keluarga diajarkan untuk
merangsang refleks oksitosin agar
ASI dapat mengalir dengan lancar
Duduk santai, minum air hangat
Payudara dikompres hangat/
disiram air hangat
Puting payudara dirangsang
dengan tarikan dan pilinan ringan
oleh jari ibu sendiri
Dilakukan pemijatan sirkuler
dengan ibu jari, di sepanjang
tulang belakang segmen thorakal
Modul 5, Halaman 51
Mazami Enterprise © 2009
Pasteurisasi ASI perah 2/4

Memerah ASI
Cuci tangan dengan sabun & air
mengalir
Letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi
areola dan tekan ke dalam ke arah
dinding dada
Tekan di belakang puting dan
areola di antara ibu jari dan jari
telunjuk
• Tekan dari samping untuk
mengosongkan semua bagian

Modul 5, Halaman 52
Mazami Enterprise © 2009
Pasteurisasi ASI perah 3/4

Tempat penampungan ASI perah


• Cangkir, gelas, atau botol/ kendi
bermulut lebar
• Cuci wadah dengan sabun & air
mengalir (dapat dipersiapkan
sehari sebelumnya)
• Sebelum digunakan, tuangkan air
mendidih, biarkan beberapa menit.
Air mendidih akan membunuh
sebagian besar bakteri.
• Bila telah siap memerah, buang air
dari gelas tersebut.

Modul 5, Halaman 53
Mazami Enterprise © 2009
Pasteurisasi ASI perah 4/4

Memanaskan ASI perah


• Didihkan air pada panci,
ASI pertahankan dengan api kecil
• Masukkan gelas berisi ASI ke
air panci berisi air mendidih
• Panaskan ASI pada suhu 62,5 0C
selama 30 menit dengan di tim
62,50C • Masukkan gelas berisi ASI ke
30 menit panci berisi air dingin
Mazami Enterprise © 2009
• ASI perah yang dimasak
air
sebaiknya dipakai secepatnya
dalam waktu 1 jam
Sajikan ASI perah dengan cangkir, jangan dengan botol, karena
cangkir lebih mudah dibersihkan dan aman bila didihkan Modul 5, Halaman 54
Mazami Enterprise © 2009
Alternatif Pengganti ASI yang baik
Untuk bayi dari ibu dengan HIV

• Susu Formula bayi berbahan dasar susu


sapi
• Susu Formula bayi berbahan dasar isolat
protein soya
• Susu binatang yang dimodifikasi
• Susu sapi dievaporasi (tidak memakai
pemanis)

Modul 5, Halaman 55
Pengganti ASI yang tidak dianjurkan
untuk 6 bulan pertama
• Susu skim (segar maupun bubuk)
• Susu kental manis
• Susu fermentasi (yogurt)
• Susu yang ditambah perasa
• Santan
• Jus, teh, air gula
• Serealia, bubur

Modul 5, Halaman 56
Pertimbangan menentukan penggunaan susu
formula
Bagi ibu dengan HIV

• Keuntungan dan kerugian pemberian


susu formula

• Kemungkinan kendala AFASS

Modul 5, Halaman 57
Keuntungan & kerugian Susu Formula
• Kerugian
• Memperberat efek buruk susu formula
• Mempengaruhi kebebasan memilih
• Membuka status HIV
• Tidak memperhitungkan ongkos persiapan susu formula
(yang tidak terhitung)
• Meningkatkan kemungkinan ASI campur susu formula
• Meningkatkan efek perluasan perilaku pemberian susu
formula pada ibu yang non HIV (Spill Over)
Free formula Milk for Infants of HIV-Infected Women: Blessing or Curse?
Coutsoudis A et al. Health Policy Plan. 2002 Jun; 17(2):154-60

Modul 5, Halaman 58
Keuntungan & kerugian Susu Formula
• Kerugian
• Home prepared formula ditemukan sering kekurangan
pemenuhan mikronutrien dan membutuhkan waktu yang
lama
• Intake Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Asam folat,
Asam pantotenat, Zn, Cu, Se,dan Asam lemak
esensial tidak adekuat
• Biaya $9.80/bulan atau 20% pendapatan/bulan
• Waktu persiapan 20-30 menit untuk 120 ml

Nutritional Adequacy and Cost of Home Prepared Infant Milk (HPIM) in Kwa-Zulu Natal, South Africa .
Papathakis et al, XV International AIDS Conference, Thailand, 2004

Modul 5, Halaman 59
Pencegahan Penyakit dan
Pemeliharaan Kesehatan Anak
dari Ibu dengan HIV

Modul Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi


Jadwal kunjungan bayi
• Jadwal kunjungan disesuaikan dengan bayi sehat
lainnya (klinik bersama). Kegiatan sesuai jadwal
bayi sehat lain (penimbangan, pemeriksaan KPSP,
vitamin A, dll)
• Tidak boleh ada pelabelan HIV
• Kewaspadaan standar tetap dilakukan
• Gunakan kesempatan untuk pelayanan PMTCT
(kesehatan ibu, KB dan sterilisasi, kesehatan
saudara kandung, penilaian ulang sosial ekonomi,
pasangan, keluarga besar)
• Manfaatkan untuk promosi nutrisi bagi ibu dan bayi
Modul 6, Halaman 61
Mazami Enterprise © 2009
Jadual kunjungan bayi
Saat Tiap 6
Kegiatan 10 Hr 4 Mgg 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln 9 Bln 12 Bln 18 Bln
lahir Bln
Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Berat Badan &
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Panjang Badan
Pemberian
SF/ASIe SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/eASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP
makanan
ARV Profilaksis √ √ √ √
Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √
Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI
Imunisasi
Perhatian khusus untuk BCG
Laboratorium
Hb & Leukosit √ √
Kadar CD4 √ √

PCR (RNA/DNA) √ √

Serologi HIV √

ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemofilus Influenza B PCR= Polimerase Chain Reaction
SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis OPV= Oral Polio Vaccine DNA= Deoxy Ribonucleic Acid
MP= Makanan Padat HepB= Hepatitis B Hb= Hemoglobin RNA= Ribonucleic Acid

Modul 6, Halaman 62
Mazami Enterprise © 2009
ARV Profilaksis untuk bayi
• Rekomendasi IDAI, 2009

Obat Cara pemberian


Nevirapin 2 mg/kgBB diberikan antara 0-72 jam sesudah kelahiran
Zidovudin 2 mg/KgBB/dosis
• Usia gestasi < 30 minggu • diberikan setiap 12 jam,
• kemudian setiap 8 jam pada usia 4
minggu
• Usia gestasi 30-35 • diberikan setiap 12 jam,
minggu • kemudian setiap 8 jam pada usia 2
minggu
• Usia gestasi > 35 minggu • diberikan 6-12 jam sesudah kelahiran,
• kemudian setiap 6 jam

Sumber: IDAI, 2009 Modul 6, Halaman 63


Mazami Enterprise © 2009
Pencegahan Pneumonia
• Bertujuan untuk mencegah pneumonia
Pneumocystis jiroveci/carinii (PCP)
• Rekomendasi UNAIDS & WHO: Kotrimoksasol
• Mulai usia 4-6 minggu, sampai anak tidak terbukti
terinfeksi HIV
• Dosis: 4-6 mg/kg Trimetoprim, 1 kali/hari, setiap hari

Modul 6, Halaman 64
Mazami Enterprise © 2009
Pencegahan Pneumonia
• Keluarga dan pasien perlu mengerti bahwa
kotrimoksasol tidak mengobati dan
menyembuhkan infeksi HIV, hanya mencegah
infeksi PCP
• Memerlukan pemantauan adherens

PCP HIV

Kotrimoksasol

Modul 6, Halaman 65
Mazami Enterprise © 2009
Imunisasi
• Imunisasi diperlukan untuk melindungi bayi yang
terpajan HIV
• Prinsip umum: Tidak memberi vaksin hidup bila
terdapat gejala infeksi HIV
• Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas,
BCG diberikan pada usia dini (mulai 0 bulan)
Vaksin Hidup Mati
Bakteri BCG, Demam tifoid oral Difteri, Tetanus, Pertusis, Botulinum,
Kolera, Lepra, Tifoid Vi,
Pneomokokus, Meningokokus
Virus Polio (oral), Campak, Gondongan Hepatitis A, Hepatitis B
(parotitis), Rubella, Rotavirus, Polio (injeksi), Rabies
Demam kuning
Hemofilus influenza B
Modul 6, Halaman 66
Mazami Enterprise © 2009
Imunisasi
• Dapat mengikuti Jadual Departemen Kesehatan,
atau Jadual Ikatan Dokter Anak Indonesia
• Perhatian khusus pada BCG

Modul 6, Halaman 67
Mazami Enterprise © 2009
Jadual Imunisasi
Rekomendasi WHO
Terinfeksi HIV Terinfeksi HIV Waktu yang optimal
Vaksin
tanpa gejala dengan gejala untuk imunisasi
BCG* Ya Tidak Saat lahir
DPT Ya Ya 6,10,14 minggu
OPV** Ya Tidak 0, 6, 10, 14 minggu
Campak Ya Tidak 6 dan 9 bulan
Seperti pada bayi
Hepatitis B Ya Ya
tidak terinfeksi
Demam
Ya Tidak
kuning
Tetanus toxoid Ya Ya
* Untuk daerah endemis dan sumber daya terbatas, BCG diberikan sejak usia dini (0 bulan) pada HIV TANPA gejala
** Untuk daerah endemis, Polio (oral) diberikan pada HIV TANPA gejala

Modul 6, Halaman 68
Mazami Enterprise © 2009
Pemeriksaan status HIV anak
• Bertujuan untuk mendapatkan penatalaksanaan
yang tepat sedini mungkin
• Dilakukan secepatnya, dengan perasat yang tersedia
Uji Perasat Waktu pemeriksaan
Virologis PCR RNA/DNA Setelah usia 4 minggu
Serologis ELISA Antara usia 9-12 bulan
Bila Positif, ulangi periksa pada usia
18 bulan atau lebih

• Konseling pra dan pasca tes kepada ibu & pasangan


• Memanfaatkan jejaring untuk pemeriksaan

Modul 6, Halaman 69
Mazami Enterprise © 2009
Bila bayi positif tertular HIV

• Dukung ibu dan keluarga

• Lakukan pemeriksaan kedua untuk konfirmasi

• Berikan profilaksis terhadap PCP, sampai orangtua


bersedia anaknya diberikan ART (ARV terapi)

• Ikuti panduan penanganan bayi/ anak yang tertular


HIV

Modul 6, Halaman 70
Mazami Enterprise © 2009
Terima
kasih

Perlindungan menyeluruh dan dinamis terhadap penularan HIV dari ibu ke bayi
Modul 1, Halaman 71

Anda mungkin juga menyukai