1
Tatalaksana ARV pada bayi & anak
MM D E A H Hapsari
RSUP Dr Kariadi
Semarang
Topik
Epidemiologi
Diagnosis HIV/AIDS
PPIA
Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV ( BIHA )
memerlukan pemantauan dan perawatan yang teratur
Ibu, pasangan, dan keluarganya memerlukan informasi
yang tepat mengenai cara perawatan dan pemantauan bayi
dari ibu dengan HIV
Pemeriksaan umum bayi
ARV Profilaksis
Pencegahan pneumonia Pneumocystis jiroveci
Imunisasi
Pemeriksaan status HIV bayi
Nia Kurniati. Kemenkes 2012 13
Mazami Enterprise © 2009
Lenny. PAMKI 2018
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Intervensi
Perlindungan
Transmisi
HIV perinatal
Profilaksi
Infeksi
Oportunistik
Imunisasi
Diagnosis &
Psikososial
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Intervensi ANC : Konseling ANC, persalinan & kelahiran
Perlindungan Di kamar bersalin :
Transmisi
HIV perinatal
• Prosedur persalinan sedikit mungkin invasif, hindari
partus lama, pertimbangkan SC pd minggu ke 38
gestasi
• Segera bersihkan bayi sesuai kewaspadaan
universal.
Profilaksi ARV :
• Zidovudine ( ZDV) 4 mg/kgBB/x setiap 12 jam
selama 4 minggu. ( Ibu sdh minum NVP sejak 14
mgg kehamilan ) ATAU
• ZDV selama 6 minggu( jika ibu belum minum NVP).
+ Nevirapine ( NVP ) 2 mg/kgBB/ hari single dose ,.
BB 3000 gram ( 3 kg )
Dosis : 4 mg/kgBB/12 jam .
12 mg / 12 jam.
12 / 50 x 5 ml = 1,2 ml.
ARV Lini Pertama ( 2 NRTI + 1 NNRTI )
Nama Obat Dosis Efek Samping Keterangan
Nucleoside Reverse Tranciptase Inhibitor
Zidovudine < 4 mgg : 4 mg/kg/x, 2 x / hari Anemia-netropenia - Diminum bersama
( AZT) > 4 mgg : 180-240mg/m2/x, 2 x/hari Gejala gastrointestinal makanana
Do maks : 300 mg/x, 2 x/hari - Tidak boleh bersama
d4T ( stavudin )
Lamivudine < 30 hari : 2 mg/kg/x, 2 x/hari -Toleransi baik
(3 TC) 30 hari : 4 mg/kg/x, 2 x/hari -Dapat diminum bersama
Do maks : 150 mg/x, 2 x /hari makanan
Stavudine < 30 kg : 1 mg/kg/x, 2 x/hari -Lipodistropi - Tidak boleh bersama
(d4T) > 30 kg : 30 mg/x, 2 x /hari -Asidosis laktat AZT
-Neuropati perifer
Non Nucleoside Reverse Transcriptase
Nevirapine 15-30 hari : 5 mg/kg/x, 1x/hari Alergi : rash, steven Terdapat interaksi
( 2 minggu pertama Johnson Syndrome dengan rifampisin
160 mg/kg/x, 1 x /hari. ( 2 minggu
selanjutnya )
Kemudian 200 mg/x, 1 x/hari
selanjutnya
- 13 tahun : idem diatas bold
Efavirenz 200-400 mg /x/hari. Minum menjelang tidur Tidak boleh diminum
Do Maks : 600 mg/x, 1x/hari ( mengurahgi efek sesudah makanan 19
Stavudin
ARV pada anak (NRTI )
Nevirapin
Lamivudin
20
Sediaan ARV untuk anak di Indonesia
FDC Fixed drug combination
Dualped
Stavudine : 6 mg
3 TC : 30 mg
TRIOMUNE (Cipla, India)
Lamivudine, stavudine, nevirapine dispersible
tablets
Lamivudine 30 mg 60 mg
Triped
AZT : 60 mg
Stavudine 6 mg 12 mg 3 TC : 30 mg
Nevirapine 50 mg 100 mg NVP : 50 mg 21
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Monitoring laboratorium utk evaluasi efek
Intervensi samping ARV :
Perlindungan • Gambaran darah lengkap dan hitung jenis
Transmisi ( dilakukan pd bayi sbg dasar evaluasi sebelum
HIV perinatal pemberian ZDV )
• Hitung limfosit T , CD 4 dan pesentasenya
dimonitor pada bulan 1 dan ke 3, dianjurkan setiap
3 -6 bulan sampai infeksi HIV pd bayi disingkirkan.
Pemberian ASI & Nutrisi
•WHO 2013 ASI eksklusif 6 bulan ( tanpa PASI )
•AFASS ( aaceptable, faesible, affordable, sustainable and safe )-
PASI diskusi keluarga
Cumulative Probability of HIV
among 549 Children Born to HIV+ Women
Coutsoudis et al. AIDS 2001, 15:379-87
23
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Kotrimoksasol :
Sulfametoksasol ( SMX )
& Trimetropim ( TMP )
Tablet Dewasa : 400 SMX - 80 TMP
Profilaksi
Tablet Anak : 100 SMX- 20 TMP
Infeksi
Oportunistik Sirup : 200 SMX- 40 TMP
Dosis TMP : 5 mg / kgBB / hari ( 1 x perhari )
Mis BB 4 kg maka BB x dosis
TMP = 5 x 4 mg = 20 mg TMP
Dosis : minum 1 x ¼ tab dewasa ATAU
1 X 1 tab anak ATAU 1 X ½ sendok obat
sirup (2,5 ml) (Minum sekali sehari-setiap
hari)
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Serologis Serologis
PCR
Diagnosis & 74 % 96 %
Psikososial -
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Setiap bulan ( selama 6 bulan pertama ), setiap 3 bulan sampai keputusan HIV + / -
Pengamatan IO
-Sariawan
Diagnosis & Pengamatan I O
- Diare
Psikososial - IRA
-Demam lama
Pencegahan dan Tatalaksana BIHA
Ketakutan & Dukungan medis
kecemasan or tu mengenal tanda2
Komunikasi I.O
terus menerus
Menjaga kesehatan
> baik
Praktek pola hidup
sehat
Pemantauan obat
ARV &
Profilaksi
Diagnosis &
Psikososial
Jadual kunjungan bayi
Saat Tiap 6
Kegiatan KN 1 KN 2 6 Mgg 2 Bln 3 Bln 4 Bln 6 Bln 9 Bln 12 Bln 18 Bln
lahir Bln
Evaluasi klinis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Berat Badan &
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Panjang Badan
Pemberian
SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF/ASI SF+MP SF+MP SF+MP
makanan
ARV Profilaksis √ √ √ √
Kemoprofilaksis √ √ √ √ √ √ √
Sesuai dengan jadwal imunisasi Depkes/IDAI
Imunisasi
Perhatian khusus untuk BCG
Laboratorium
Hb & Leukosit v √
Kadar CD4 v √
PCR (RNA/DNA) v √
Serologi HIV √
ASIe= Air Susu Ibu eksklusif BCG= Bacillus Calmette Guerrin HIB= Hemofilus Influenza B PCR= Polimerase Chain Reaction
SF= Susu Formula DTP= Difteri Tetanus Pertusis OPV= Oral Polio Vaccine DNA= Deoxy Ribonucleic Acid
MP= Makanan Padat HepB= Hepatitis B Hb= Hemoglobin RNA= Ribonucleic Acid
31
Newell ML Lancet 2004 Oct 2-8 : 364 (9441 ) : 1236-43
Take home message PPIA
32
When do we suspected HIV ?
• Recurrent • Lymphadenopati
pneumonia generalisata,
• Chronic Diarrhea • Hepatosplenomegaly
• Severe malnutrition • Growth delay
• TBC • Oral thrush age > 6
• Recurrent Otitis month
media CLINICAL
MANIFESTATION
HIV DIAGNOSIS IN CHILDREN
VIROLOGICAL TEST SEROLOGICAL TEST
• Diagnosed confirmed for < • Confirmed diagnosis > 18
18 months month
• Should be confirmed at 4- • If positive at < 18 month
6 weeks HIV exposed, it’s not
• PCR HIV RNA ( viral load) / mean infected
PCR DNA (qualitative) • Should be performed at 9-
• If positive initiation for 12 month to rule out
ART
• If negative repeat at 4 – 6
month of age Laboratorium
Confirmed
Diagnosis Infeksi HIV
Uji Virologi :
Umur 6 minggu , diagnosis < 18 bulan
Jika pos ( Pengobatan ARV), waktu yg sama ulangi lab HIV
DNA (kualitatif), HIV RNA ( kuantitatif =VL)
Uji Serologi :
< 18 bulan : menentukan ada tidaknya pajanan
> 18 bulan : diagnostik konfirmasi
Jika usia 9 bulan (+) cek virologi, jika tdk ada /mampu
gunakan diagnostik presumtif
Lahir 1 bln 2 bln 9 bln 12 bln 18 bln
74 % 96 %
Penilaian dan tatalaksana awal
Kapan memikirkan bayi & anak terinfeksi HIV perlu test HIV ?
36
KRITERIA DIAGNOSIS PRESUMPTIVE HIV
Umur < 18 bulan , serologi (+), Virologi tidak dapat diperiksa
Chorioretinitis
TBC
TB management in children with HIV
WHO, 2013
Profilaksi Infeksi Oportunistik PCP
Usia Kapan mulai diberikan Rejimen Obat
ATAU
Universal : untuk semua anak yg lahir dari ibu HIV pos sampai 5 tahun
42
Kotrimoksasol
Sulfametoksasol ( SMX ) & Trimetropim ( TMP )
• Tablet Dewasa : 400 SMX - 80 TMP
• Tablet Anak : 100 SMX- 20 TMP
• Sirup : 200 SMX- 40 TMP
• Dosis TMP : 5 mg / kgBB / hari ( 1 x
perhari )
• Mis BB 4 kg maka BB x dosis
TMP = 4 x 5 mg = 20 mg TMP
Dosis : minum 1 x ¼ tab dewasa ATAU
1 X 1 tab anak
ATAU
1 X ½ sendok obat sirup
(2,5 ml)
Minum sekali sehari
43
Penghentian terapi profilaksi
• Profilaksi dihentikan jika :
Bayi dan anak yang hanya terpajan tapi tidak
terinfeksi ( PCR 2 x , antibodi sesuai umur,
biasanya umur 6 bulan-1 tahun )
Untuk anak yang terinfeksi HIV :
< 1 tahun profilaksi sd umur 5 tahun / diteruskan
seumur hidup
Umur 1-5 tahun profilaksi seumur hidup
> 5 tahun,
dimulai stadium berapa saja,CD 4 < 350 sel, dlanjutkan
seumur hidup
CD 4 > 350 se;/ml minum ARV sdh 6 bulan
dihentikan ATAU jika stad 3,4 jika CD 4 > 200 sel/ml
WHEN TO START ARV ??
WHO WHO WHO
guideline 2010 guideline 2013 guideline 2015
WHO clinical stage ALL ALL ALL
3 or 4
0 – 12 mo ALL ALL ALL
12 – 24 mo ALL ALL ALL
24 – 59 mo CD4 ≤750 ALL ALL
cells/mm3 or ≤25% Priority: CD4 ≤750 Priority: : CD4 ≤750
cells/mm3 or <25% cells/mm3 or <25%
5 – 10 yo CD4 ≤350 CD4 ≤500 ALL
cells/mm3 cells/mm3 Priority: CD4 ≤350
Priority: CD4 ≤350 cells/mm3
cells/mm3
10 – 19 yo CD4 ≤350 CD4 ≤500 ALL
(adolescents) cells/mm3 cells/mm3 Priority: CD4 ≤350
Priority:CD4 ≤350 cells/mm3
sel/mm3
What ART regimen to start- 1st
line HAART ? AB
NVP
C
K
EFV
B
O
N NNRTI
E
NRTI + NRTI + OR
ABC LPV/r
TDF Infant < 1 year : LPV/r is better than NVP
Indonesia : LPV/r is used as second line
ARV in special condition
Other infection (concomitant) Alternative ARV
ANEMIA 2 NRTI ( avoid zidovudin) +
NVP
Child < 3 yo with TB 2 NRTI + NVP
OR
3 NRTI ( AZT/d4T + 3TC + ABC)
Child > 3 yo with TB 2 NRTI + EFV
OR
3 NRTI (AZT/d4T + 3TC + ABC)
Teenage with Hepatitis B TDF + FTC/3TC + NNRTI
Monitoring
Diagnosis Awal :
-HIV/AIDS Stadium 4
-Imunosupresi
-IO :
- GERDS
- Malnutrisi
- Stomatitis
- PCP
Kegagalan Terapi :
Gejala :
-Gastrointestinal
( mual-
muntah,diare) AZT :
NRTI : disfungsi
hilang dalam anemia,neutro mitokondria : Indinavir
beberapa penia asidosis laktat , menyebabkan
wkt,terapi
simtomatik ) ringan, toksisitas hati, nefrolitiasis
pankreatitis,neurop Tenofovir
- ruam & toksisitas simtomatik,
ati perifer, menyebabkan
hati. jika berat Hb , lipoatropi,miopati. disfungsi tubular
ringan terapi
simtomatik, jika
7,5g/dl, ANC Obat diganti renal obat
< 500/uL dengan NRTI ganyti dengan
berat ( OT > 10
jenis lain yg yang lainnya.
x) NVP harus AZT diganti kurang toksik
diganti. dengan d4T
-Pusing ( EVF )
minum malam 53
hari
Disclosure
Satgas HIV
Disclosure
FOLLOW
Satgas HIV UP
TAKE HOME MASSAGE
• Early ART of infected children decrease morbidity
and mortality until 80%
• Early diagnosis with proper laboratory confirmed
is needed to define HIV infection in children
• Comprehensive approach is needed to improve
quality of life
• While we don’t have a “cure”, PMCT become
most important role to reduce new cases of HIV
in children
“ HIV does not make people dangerous to know,
so you can shake their hand and give them a hug
“
- Princess Diana -
Thank You
Alur PPP pada pajanan HIV:
Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan
infeksi (OPIM/OTHER POTENTIAL INFECTIOUS MATERIALS), atau alat kesehatan yang
tercemar dari salah satu bahan tersebut?
Tidak
Ya
OPIM Darah atau cairan berdarah
Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi
Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
KP 1 KP 2 KP 2 KP 3 58
Alur PPP pada pajanan HIV:
Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan (KS-HIV)
KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. Asimtomatik AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
dan CD4 tinggi yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah kasus
KS HIV 1 KS HIV 2 per kasus
59