Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

Diagnosis & Penatalaksanaan


HIV pada Anak

Disusun: Diah Ayu Adiati (111050184)


Pembimbing: dr.Albert Daniel, SpA

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
Periode 25 Juli-1 Oktober 2016
Definisi

Human Immunodeficiency Virus (HIV)


adalah RNA retrovirus yang
menyebabkan Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS),
dimana terjadi kegagalan sistem imun
progresif

HIV merupakan virus


berbentuk bola dan
mempunyai inti berbentuk
konus, padat elektron dan
dikelilingi selubung lipid
PATOGENESIS
Faktor penularan Ibu Anak
BAYI
Usia kehamilan & BB bayi saat lahir IBU
Periode pemberian ASI Jumlah Virus
Adanya luka di mulut bayi Jumlah CD4
Status Gizi
OBSTETRIK Penyakit Infeksi
Jenis Persalinan Gangguan Payudara
Lama persalinan
Ketuban pecah >4 jam sebelum persalinan
Tindakan (episiotomi,ekstraksi vakum, forceps)

Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke


EPIDEMIOLOGI

Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Jenis Kelamin/Sex Dilapor s/d


September 2014 Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Jumlah Kasus Baru
HIV & AIDS dan
Kematian
Berdasarkan Tahun
Pelaporan

Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Jenis Kelamin/Sex Dilapor s/d


September 2014 Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI
Klasifikasi
Diagnosis
Anamnesis
(Anamnesis risiko ibu dan ayah dapat dilewatkan sampai pada konsultasi
pasca tes HIV)
Ibu atau ayah memiliki risiko untuk terinfeksi HIV (riwayat narkoba suntik,
promiskuitas, pasangan dari penderita HIV, pernah mengalami operasi atau
prosedur transfusi produk darah)
- Riwayat morbiditas yang khas maupun yang sering ditemukan pada
penderita HIV. Riwayat kelahiran, ASI, pengobatan ibu, dan kondisi neonatal
Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan Penunjang
ELISA
Untuk identifikasi adanya antigen HIV dalam sampel penderita dewasa
ini hanya tersedia satu pemeriksaan yaitu uji ELISA untuk melacat
antigen gp 24.

INDIKASI:
a.Diagnosa dini infeksi HIV pada neonatus, dan orang yang seronegativ tapi
amat dicurigai terinfeksi HIV.
b.Menentukan orang yang seropositif tetapi asimptomatik.
c.Memantau hasil pengobatan dengan anti virus.

+ pemeriksaan ulang dengan Western blot test


- Bukan HIV & bisa diulangi 3-6 bulan
Western Blot Test
1. Positif, bila terdeteksi dari 2 pita yang
terdeteksi meliputi p 24, p 31 dan gp 41
atau gp 120\160.
2. Hasil dikatakan intermediate apabila satu
pita saja yang positif yaitu p 24, gp 41, gp
120\160, p 66, p 55, p 51, p31 atau p 31.
3. Negatif, bila tidak terlihat adanya pita HIV
spesifik sedangkan pola disebutnya
indeterminate.

ELISA + + -
WB + -
KETERANGAN HIV False Almost certainly
Positive no HIV
SKENARIO
KLINIS
UNTUK
DIAGNOSIS

Pedoman Penerapan Terapi HIV


Pada Anak.Jakarta:Kementrian
Kesehatan Republik
Indonesia,2014
Bagan diagnosis HIV
pada bayi dan anak <
18 bulan

Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada


Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia,2014
Bagan Diagnosis
HIV Pada Bayi
dan Anak 18
Bulan

Pedoman Tatalaksana Infeksi


HIVdan Terapi Antiretroviral pada
Anak di Indonesia,IDAI 2008
Penatalaksanaan
Indikasi ARV
Prinsip pemberian ARV
1. Disarankan untuk memberikan obat ARV pada seluruh
bayi <12 bulan sedini mungkin.
2. Semua anak yang terinfeksi HIV dengan gejala klinik
dan bukti terjadinya penekanan sistem imun harus
diobati tanpa memandang usia atau muatan virus.
3. Pengobatan antiretrovirus harus dimulai pada anak
terinfeksi HIV yang berusia >1 tahun tanpa
memandang usia dan status gejala penyakit.
Prinsip pemberian ARV
4.menunda pemberian obat antiretrovirus dalam keadaan
tertentu dapat dipertimbangkan.
5. Obat antiretrovirus yang diberikan harus efektif agar
dapat menekan virus secara terus-menerus dan efek
samping yang terjadi harus minimal
6. Bila ada indikasi pemberian obat antiretrovirus maka
harus diberikan highly active antiretroviral therapy. Obat
yang disarankan adalah 2 NRTI dan 1 PI
Paduan lini pertama yang direkomendasikan adalah
2 (NRTI) + 1 (NNRTI)

Langkah 1: Gunakan 3TC sebagai NRTI pertama

Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia,2014
Langkah 2: Pilih 1 NRTI untuk dikombinasi dengan 3TCa

Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia,2014
Langkah 3:
Pilih 1 NNRTI

Pedoman Penerapan Terapi HIV Pada Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia,2014
Pencegahan Infeksi
Oportunistik
Usia < 6 bulan: suspensi 2,5 ml atau 1 tablet pediatrik atau tablet
dewasa setara dengan 100 mg SMX/20 mg TMP

Usia 6 bulan-5 tahun: suspensi 5 ml atau 2 tablet pediatrik atau tablet


dewasa setara dengan 200 mg SMX/40 mg TMP

Usia 6 - 14 tahun: suspensi 10 ml atau 4 tablet pediatrik atau 1 tablet


dewasa

Usia > 14 tahun: 1 tablet dewasa (atau tablet dewasa forte) setara
dengan 400 mg SMX/80 mg TMP

PNEUMONIA PNEMOCYSTIS JIROVECI


Tuberkolosis
Pemantauan
Prognosis

Infeksi HIV pada umumnya berjalan


progresif akibat belum ditemukannya cara
efektif untuk mengatasinya sehingga
prognosis pada umumnya buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai