Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN

PADA REMAJA

Disusun oleh :
1. Sugiharti (22020170010)
2. Meta Ariana (22020170011)
3. Novia Kusuma Dewi (22020170012)
4. Naeli Muna (22020170013)
5. Puput Rizqiatun Nisa (22020170014)
6. Wijiati (22020170020)
7. Munifah (22020170023)
8. Fifi Nur Laeli (22020170026)

S1 Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Kudus
Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Pubertas
hello
Pubertas adalah proses kematangan dan pertumbuhan
yang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai
berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul

Penyebab Perubahan Pada Masa Pubertas


1. Peran kelenjar pituitary (memproduksi dua hormon, yaitu
hormon pertumbuhan dan hormon gonadotropik)
2. Peranan Gonad
3. Interaksi kelenjar pituitary dan gonad
Konsep Kesehatan Reproduksi Remaja

a) Sasaran utama
Keputusan Menkes no.
(kelompok remaja
433/MENKES/SK/VI/1998
berusia 10–19 tahun)
Kesehatan reproduksi tentang Pembentukan Komisi
remaja (KRR) adalah Kesehatan Reproduksi.
b) Sasaran sekunder
suatu kondisi sehat (orang tua).
yang menyangkut
sistem, fungsi dan c) Sasaran tersier
proses reproduksi yang (petugas kesehatan)
dimiliki oleh remaja.

Landasan
Pengertian Sasaran
Hukum
2. Masa
Ciri 1. Masa remaja
remaja sebagai 3. Masa remaja
Perkembangan sebagai periode
periode sebagai periode
Remaja yang penting
pelatihan perubahan

4. Masa 5. Masa remaja


remaja sebagai masa
sebagai masa yang
mencari menimbulkan
identitas diri ketakutan

6. Masa remaja
adalah masa
yang tidak 7. Masa
realistik. remaja sebagai
masa dewasa
Klasifikasi
Usia Remaja Klasifikasi Remaja menurut Sarwono (2000) mengatakan ada tiga tahap
perkembangan remaja yaitu:

Remaja pertengahan
(usia 15-17 tahun)

Remaja awal Remaja akhir


(usia 18-21 tahun)
(usia 11-14 tahun)
Perubahan Fisik
pada Remaja

Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon terutama hormon


esterogen dan progesteron mulai berperan aktif sehingga pada anak
perempuan mulai tumbuh payudara, pinggul melebar dan membesar
sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi. Disamping itu, akan mulai
tumbuh rambut-rambut halus di daerah ketiak dan kemaluan. Perubahan
lainnya antara lain tubuh bertambah berat dan tinggi, produksi keringat
bertambah, kulit dan rambut berminyak. Perubahan tersebut termasuk ke
dalam ciri-ciri kelamin sekunder. Sedangkan untuk ciri-ciri kelamin primer
ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi baik laki-laki maupun
perempuan. Pada perempuan, ciri-ciri kelamin primer ditandai dengan
datangnya menarche (Proverawati & Misaroh, 2009).
Perubahan
Kejiwaan /Psikologis
Pada Masa Remaja
OH
 Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai dan
HEY!
tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
 Bentuk-bentuk emosi yang sering nampak dalam masa remaja awal
antara lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri-hati,
sedih, gembira, kasih sayang dan ingin tahu. Dalam hal emosi
yang negatif, umumnya remaja belum dapat mengontrolnya dengan
baik. Your Text Here Now!
 Elizabeth B. Hurlock berpendapat bahwa: Pemuda remaja dapat
menghilangkan “unek-unek” atau kekuatan-kekuatan yang
ditimbulkan oleh emosi yang ada dengan cara mengungkapkan hal-
hal yang menimbulkan emosi-emosi itu dengan seseorang yang
dipercayainya. Menghilangkan kekuatan-kekuatan emosi terpendam
tersebut disebut juga “emotional catharsis”.
Konsep Perencanaan Keluarga
 Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan
sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang
masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena
perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya.
 Merencanakan dan mengatur keluarga adalah soal kemanusiaan
yang sekarang ini sedang diusahakan pelaksanaannya oleh
pemerintah dan rakyat Indonesia. Pengaturan itu harus diadakan,
supaya kenaikan produksi tidak dikalahkan oleh kenaikan kelahiran
anak. Hal yang ditakutkan terjadi pada masa sekarang ini, dimana
kelahiran anak mengalahkan kenaikan produksi terutama produksi
pangan.
 Langkah-langkah dalam perencanaan keluarga
1. Merencanakan Usia Pernikahan
2. Membina Hubungan antar pasangan dengan keluarga lain, dan
kelompok sosial
3. Merencanakan kelahiran anak pertama
4. Mengatur jarak kelahiran dengan menggunakan alat kontrasepsi
 Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan
kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan
Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan
dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk Reproduksi
berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual
dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1. Faktor Demografis – Ekonomi
spiritual yang memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
2. Faktor Budaya dan Lingkungan
antara anggota keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan 3. Faktor Psikologis
 Tujuan Kesehatan Reproduksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi yang menjamin setiap orang berhak 4. Faktor Biologis
memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman dan
dapat dipertanggung jawabkan, dimana peraturan ini juga menjamin
kesehatan perempuan dalam usia reproduksi sehingga mampu melahirkan
generasi yang sehat, berkualitas yang nantinya berdampak pada
penurunan Angka Kematian Ibu.

Konsep Dasar
Kesehatan Reprodusi Dan Keluarga Berencana
 KB merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan,pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran
 Tujuan Keluarga Berencana
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.
2. diharapkan dapat menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
 Sasaran dari program KB,
1. Sasaran langsung, yaitu pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan
tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan,
2. sasaran tidak langsung yang terdiri dari pelaksana dan pengelola KB, dengan cara
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera

Lanjutan…
Pemeriksaan Fisik Pada Remaja Dan Anamnesis Riwayat
Mentruasi

 Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut hingga ujung kaki
pada setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan bidan untuk membuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan
fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penentuan respon
terhadap terapi yang telah diberikan.
 Tujuan pemeriksaan fisik pada remaja
a) untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien
b) untuk menambah, mengkonfirmasi atau menyangkal data yang diperoleh
dalam riwayat kebidanan
c) untuk mengkonfimasi dan mengindentifikasi diagnosa kebidanan
d) untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien
dan penatalaksanaannya
e) untuk mengevaluasi hasil fisiologi dari asuhan

 Teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan


untuk pemeriksaan fisik adalah Inspeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi
Riwayat Menstruasi

a) Kapan haid pertama (menarche).


b) Periode menstruasi terakhir atau HPHT
c) Pola menstruasi dan gejala gejala terkait
 Lama Siklus. Lama siklus dihitung sejak pertama dari satu
periode menstruasi sampai hari pertama periode menstruasi
berikutnya. Panjang siklus rata-rata adalah 28 hari
 Durasi aliran Menstruasi. Menstruasi biasanya berlangsung
selama 2 -7 hari dengan kisaran 1-7 hari
 Jumlah darah yang keluar
 Munculnya gejala premenstruasi
 Munculnya nyeri yang berhubungan dengan menstruasi
 Pendarahan tambahan

Lanjutan………
Melakukan Promosi Dan Edukasi Dalam Bidang Kesehatan
Reproduksi Remaja

 Kesehatan Reproduksi yaitu keadaan sehat baik secara fisik,


psikis dan sosial yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan agar dapat
bertanggung jawab dan menjaga dan memelihara organ
reproduksi.
 Remaja dan penggunaan teknologi  merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan pada jaman sekarang ini. Kondisi yang
demikian dapat menjadi peluang petugas kesehatan dalam
rangka meningkatkan cakupan Program Kesehatan pada remaja
terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
 Program kesehatan reproduksi yang baik mampu menjawab
pertanyaan dan kebutuhan pribadi remaja sehingga
permasalahan remaja dapat diselesaikan.
 Program kesehatan reproduksi remaja harus menyediakan
lingkungan yang mendukung
 Promosi kesehatan melihat kesehatan sebagai fungsi dari
individu dan lingkungan di mana mereka hidup di dalamnya.
Evidence Based Terkait Remaja

 Evidence base adalah proses sistematis untuk


mencari, menilai dan menggunakan hasil penelitian
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
 Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan
Evidence Base antara lain:

1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan


bukti ilmiah
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)

3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam


memberikan asuhan yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam
Evidence Based Pada Asuhan Remaja : Penerapan manajemen kebidanan dalam
asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan yang
bentuk kegiatan praktik kebidanan dilakukan melalui suatu proses yang di benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
sebut langkah-langkah atau proses manajemen kebidanan. Langkah-langkah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
manajemen kebidanan tersebut adalah : Identifikasi dan analisis masalah,
Diagnosa kebidanan, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
Ter i ma Kas i h

Anda mungkin juga menyukai