B. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi
pada remaja, diharapkan remaja tahu tentang kesehatan reproduksi.
2. Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit asma pada
keluarga selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu :
a. Memahami kesehatan reproduksi
b. Mengetahui perubahan-perubahan pada remaja
c. Mengetahui Alat reproduksi yang ada pada pria maupun wanita
d. Mengetahui fungsi alat reproduksi
e. Cara menjaga alat kelamin
f. Seks dan kehamilan pada remaja
C. Metode Pelaksanaan
Konseling dan Tanya Jawab
Pembagia
Tahap n Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Remaja
Waktu
Pendahulua 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
n 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud 3. Mendengarkan
dan tujuan 4. Menjawab
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
tentang : memperhatikan hal
1.kesehatan reproduksi yang disampaikan
2.perubahan- perubahan
pada
3.Remaja
4.Alat reproduksi yang
Penyajian 20 menit
ada pada pria maupun
wanita
5.Fungsi alat reproduksi
6.Cara menjaga alat
kelamin Seks dan
7.kehamilan pada
remaja
1.Memberikan Memberikan beberapa
2.kesempatan untuk pertanyaan yang
Penutup 5 menit 3.bertanya kurang dimengerti
4.Melakukan evaluasi
5.Membuat kesimpulan
F. Evaluasi
Diskusi materi yang telah dijelaskan secara lisan.
G. Hasil
1. 75 % audien mampu memahami materi kesehatan reproduksi
2. 75 % audien mampu menyebutkan dan menjelaskan perubahan-perubahan
pada remaja
3. 75 % audien mampu menjaga kebersihan alat kelamin
A. Pengertian
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan antara
masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik
dan pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh lingkungan. Factor-faktor
ini berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja yang didefinisikan sebagai
seuatu keadaan kesehatan yang sempuma secara fisik, mental dan social dan bukan
semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan system reproduksi.
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan reproduksi adalah
keadaan sehat jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran
penyakit atau kecacatan semata, yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsi serta prosesnya. Iskandar (1995), menambahkan bahwa
kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi dimana wanita dan pria dapat
melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya
kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita dimungkinkan menjalankan
kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta didalam kondisi siap
merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi
sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultur (BKKBN,
2001 ).
B. Alat Reproduksi
1. Sistem reproduksi wanita
Terdiri alat / organ ekstemal dan internal, sebagian besar terletak dalam
rongga panggul. Ekstemal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi
ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran.
ureter
2. Aborsi
Aborsi (pengguguran) berbeda dengan keguguran. Aborsi atau
pengguguran kandungan adalah terminasi (penghentian) kehamilan yang
disengaja (abortus provokatus). Abortus provocatus yaitu kehamilan yang
diprovokasi dengan berbagai macam cara sehingga terjadi pengguguran.
Sedangkan keguguran adalah kehamilan berhenti karena faktor-faktor alamiah
(abortus spontaneus) (Hawari, 2006). Data yang tersedia dari 1.000.000 aborsi
sekitar 60,0% dilakukan oleh wanita yang tidak menikah, termasuk para remaja.
Sekitar 70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak aman (unsafe abortion).
Aborsi tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah satu faktor menyebabkan
kematian ibu.
Menurut Hawari (2006), aborsi yang disengaja (abortus provocatus) ada
dua macam yaitu pertama, abortus provocatus medicalis yakni penghentian
kehamilan (terminasi) yang disengaja karena alasan medik. Praktek ini dapat
dipertimbangkan, dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan oleh hukum.
Kedua, abortus provocatus criminalis, yaitu penghentian kehamilan (terminasi)
atau pengguguran yang melanggar kode etik kedokteran, melanggar hukum
agama, haram menurut syariat Islam dan melanggar Undang-Undang
(kriminal).
http://psks.lppm.uns.ac.id/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-manusia-psks-
lppm-uns.html (diakses pada tanggal 19 April 2023)
http://genggamintemet.com/penyakit-pada-sistem-reproduksi-manusia-artikel-
(diakses pada tanggal 19 April 2023)
http://www.admedika.co.id/index.php/en/medias/sehati-blog/item/57-cara-
mencegah-dan-menangani-penyakit-menular (diakses pada tanggal 19 April 2023)