Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Sasaran : Remaja Nn. Indah


No.RM : 00058591
Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja
Hari / tanggal : Selasa, 02 Mei 2023
Waktu : 10.00 - 10.30 WIB
Tempat : Puskesmas Pahauman Kecamatan Sengah Temila
Penyaji : Linda, A.Md.Keb

A. Latar Belakang Penyuluhan


Kesehatan pada usia remaja merupakan salah satu aspek penting dalam
siklus kehidupan individu. Pada masa ini merupakan masa dimana individu mulai
belajar dan mempunyai kemampuan fungsional dan kesehatan. Secara kesehatan,
masa ini merupakan periode penting untuk kesehatan reproduksi dan pembentukan
awal perilaku hidup sehat (Badan LITBANGKES, 2015). Berdasarkan data dari
Sensus Penduduk 2010, kelompok remaja usia 10-19 tahun memiliki proporsi
18,3% dari populasi total penduduk Indonesia atau sekitar 43,5 juta jiwa
(Kementerian Kesehatan RI, 2015). Besarnya populasi penduduk usia remaja
merupakan aset dan potensi bagi bangsa di masa depan, oleh karena itu
pertumbuhan dan perkembangan harus berjalan secara positif dan terbebas dari
berbagai permasalahan yang mengancam termasuk masalah kesehatan reproduksi.
Masa remaja merupakan masa yang kritis dan memerlukan perhatian yang
khusus karena pada masa ini merupakan masa transisi dari masa kanak- anak
menuju ke dewasa dimana perkembangan fisik dan psikologi berkembang secara
cepat.
Sehingga salah satu upaya penyampaian informasi peningkatan
pengetahuan guna mengatasi masalah mengenai kesehatan reproduksi dapat
dilakukan dengan cara pemberian penyuluhan.

B. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi
pada remaja, diharapkan remaja tahu tentang kesehatan reproduksi.

2. Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit asma pada
keluarga selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu :
a. Memahami kesehatan reproduksi
b. Mengetahui perubahan-perubahan pada remaja
c. Mengetahui Alat reproduksi yang ada pada pria maupun wanita
d. Mengetahui fungsi alat reproduksi
e. Cara menjaga alat kelamin
f. Seks dan kehamilan pada remaja

C. Metode Pelaksanaan
Konseling dan Tanya Jawab

D. Media dan Alat


1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Alat Peraga
E. Strategi Pelaksanaan

Pembagia
Tahap n Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Remaja
Waktu
Pendahulua 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
n 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud 3. Mendengarkan
dan tujuan 4. Menjawab
Menjelaskan materi Mendengarkan dan
tentang : memperhatikan hal
1.kesehatan reproduksi yang disampaikan
2.perubahan- perubahan
pada
3.Remaja
4.Alat reproduksi yang
Penyajian 20 menit
ada pada pria maupun
wanita
5.Fungsi alat reproduksi
6.Cara menjaga alat
kelamin Seks dan
7.kehamilan pada
remaja
1.Memberikan Memberikan beberapa
2.kesempatan untuk pertanyaan yang
Penutup 5 menit 3.bertanya kurang dimengerti
4.Melakukan evaluasi
5.Membuat kesimpulan

F. Evaluasi
Diskusi materi yang telah dijelaskan secara lisan.

G. Hasil
1. 75 % audien mampu memahami materi kesehatan reproduksi
2. 75 % audien mampu menyebutkan dan menjelaskan perubahan-perubahan
pada remaja
3. 75 % audien mampu menjaga kebersihan alat kelamin

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian
Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan antara
masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan pertumbuhan fisik
dan pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh lingkungan. Factor-faktor
ini berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja yang didefinisikan sebagai
seuatu keadaan kesehatan yang sempuma secara fisik, mental dan social dan bukan
semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan system reproduksi.
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan demi kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan reproduksi adalah
keadaan sehat jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran
penyakit atau kecacatan semata, yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan
proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsi serta prosesnya. Iskandar (1995), menambahkan bahwa
kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi dimana wanita dan pria dapat
melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya
kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita dimungkinkan menjalankan
kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta didalam kondisi siap
merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi
sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultur (BKKBN,
2001 ).

B. Alat Reproduksi
1. Sistem reproduksi wanita
Terdiri alat / organ ekstemal dan internal, sebagian besar terletak dalam
rongga panggul. Ekstemal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi
ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh


hormon- hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus -
hipothalamus - hipofisis adrenal ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem
ekstragonad/ ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi :
payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

2. Sistem Reproduksi Pria


Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ
reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.

ureter

C. Macam-macam Perkembangan dan Prilaku Remaja


Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu
pubertas yang mempunyai arti aw al masa remaja. Pada masa pubertas terjadi
perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan
keturunan (reproduksi). Ada uang menyebut pubertas sebagai saat pematangan
seksual. Perubahan ini disertai perubahanmental dan akan mempengaruhi
perilakumu.
Perubahan yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap
orang memiliki perbedaan saat kematangan sekseual. Biasanya perempan
mengalami pubertas lebih awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada
usia 13-15 tahun.
Adapun J.J. Rosseau membagi perkembangan jiwa manusia menurut
perkembangan perasaannya, yang membaginya menjadi 4 tahap yaitu:
- Umur 0-4 atau 5 tahun: masa kanak- kanan (infancy).
- Umur 5-12 tahun: masa bandel (savage stage).
- Umur 12-15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason) dan kesadaran diri
(self consciousness).
- Umur 15-20 tahun: masa kesempumaan remaja (adolescence proper) dan
merupakan puncak perkembangan emosi.

1. Perkembangan Fisik pada Remaja


Pada masa remaja seseorang mengalami pertumbuhan fisik yang lebih
cepat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Ini nampak pada organ
seksualnya, dimana biologik sampai pada kesiapan untuk melanjutkan
keturunan. Ciri sekunder individu dewasa adalah pada pria tampak tumbuh
kumis, jenggot dan rembut sekitar alat kelamin dan ketiak. Rambut yang
tumbuh relatif lebih kasar. Suara menjadi lebih besar, dada melebar dan
berbentuk segitiga, serta kulit relatif lebih kasar. Dan pada wanita tampak
rambut mulai tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, payudara dan panggul
mulai membesar, dan kulit relatif lebih halus.
Sedangkan organ kelamin juga mengalami perubahan ke arah
pematangan yaitu:
a. Pada pria, sejak usia ini testis akan menghasilkan sperma yang tersimpan
dalam skrotum. Kelenjar prostat menghasilkan cairan semen, dan penis dapat
digunakan untuk bersenggama dalam perkawinan. Seorang pria dapat
menghasilkan puluhan sampai jutaan sperma sekali ejakulasi dan mengalami
mimpi basah, dimana sperma keluar dengan sendirinya secara alamiah.
b. Pada wanita, kedua indung telur (ovarium') akan menghasilkan sei telur
(ovum). Hormon kelamin wanita mempersiapkan uterus (rahim) untuk
menerima hasil konsepsi bila ovum dibuahi oleh sperma, juga
mempersiapkan vagina sebagai penerima penis saat senggama. Sejak saat ini
wanita akan mengalami ovulasi dan menstruasi. Pada masa menjelang
menstruasi pertama (menarch) remaja putri sangatlah sensitif. Mereka juga
seringkali mengalami masa prementruasi syndrome (PMS) yang sangat
berat.
Ovulasi adalah proses keluamya ovum dari ovarium dan jika tidak
dibuahi, maka ovum akan mati dan terjadilah menstruasi. Menstruasi adalah
peristiwa alamiah keluamya darah dari vagina yang berasal dari uterus akibat
lepasnya endometrium sebagai akibat dari ovum yang tidak dibuahi.

2. Perkembangan Psikosial pada Remaja


Kesadaran akan bentuk fisik yang bukan lagi anak-akan menjadikan
remaja sadar meninggalkan tingkah laku anakanaknya dan mengikuti norma
serta aturan yang berlaku. Menurut Havigrust aspek psikologis yang
menyertainya yaitu:
a. Menerima kenyataan (realitas) j asmani
b. Mencapai hubungan sosial yanglebih matang dengan teman sebaya.
c. Menjalankan peran-peran sosial menurut jenis kelamin sesuaikan dengan
norma.
d. Mencapai kebebasan emosional (tidak tergantung) pada orang tua atau orang
dewasa lain.
e. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep untuk bermasyarakat.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan atau jabatan.
g. Mencapai kebebasan ekonomi, merasa mampu hidup dengan nafkah sendiri.
D. Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja

1. Hamil yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)


Kehamilan yang tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy) merupakan
salah satu akibat dari kurangnya pengetahuan remajamengenai perilaku seksual
remaja. Faktor lain penyebab semakin banyaknya terjadi kasus kehamilan yang
tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) yaitu anggapan-anggapan remaja yang
keliru seperti kehamilan tidak akan terjadi apabila melakukan hubungan seks
baru pertama kali, atau pada hubungan seks yang jarang dilakukan, atau
hubungan seks dilakukan oleh perempuan masih muda usianya, atau bila
hubungan seks dilakukan sebelum atau sesudah menstruasi, atau hubungan seks
dilakukan dengan menggunakan teknik coitus interuptus (senggama terputus)
(Notoadmodjo, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khisbiyah (1995) terdapat
responden yang mengatakan untuk menghindari kehamilan maka hubungan
seks dilakukan di antara dua waktu menstruasi. Informasi itu melakukan
hubungan seks diantara dua menstruasi ini tentu saja bertentangan dengan
kenyataan bahwa sebenamya masa anatara dua siklus menstruasi merupakan
masa subur bagi seorang wanita (Notoatmodjo, 2007).
Kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) membawa
remaja pada dua pilihan yaitu melanjutkan kehamilan kemudian melahirkan
dalam usia remaja (early childbearing) atau menggugurkan kandungan
merupakan pilihan yang harus remaja itu jalani. Banyak remaja putri yang
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy) terus
melanjutkan kehamilannya.
Menurut Affandi (1995) cit Notoatmodjo (2007) konsekuensi dari
keputusan untuk melanjutkan kehamilan adalah melahirkan anak yang
dikandungnya dalam usia yang relatif muda. Hamil dan melahirkan dalam usia
remaja merupakan salah satu faktor resiko kehamilan yang tidak jarang
membawa kematian ibu. Kematian ibu yang hamil dan melahirkan pada usia
kurang dari 20 tahun lebih besar 3-4 kali dari kematian ibu yang hamil dan
melahirkan pada usia 20-35 tahun. Dari sudut kesehatan obstetri, hamil pada
usia remaja dapat mengakibatkan resiko komplikasi pada ibu dan bayi antara
lain yaitu terjadi perdarahan pada trimester pertama dan ketiga, anemia,
preeklamsia, eklamsia, abortus, partus prematurus, kematian perinatal, berat
bayi lahir rendah (BBLR) dan tindakan operatif obstetri (Sugiharta, 2004) cit
(Soetjiningsih, 2004).

2. Aborsi
Aborsi (pengguguran) berbeda dengan keguguran. Aborsi atau
pengguguran kandungan adalah terminasi (penghentian) kehamilan yang
disengaja (abortus provokatus). Abortus provocatus yaitu kehamilan yang
diprovokasi dengan berbagai macam cara sehingga terjadi pengguguran.
Sedangkan keguguran adalah kehamilan berhenti karena faktor-faktor alamiah
(abortus spontaneus) (Hawari, 2006). Data yang tersedia dari 1.000.000 aborsi
sekitar 60,0% dilakukan oleh wanita yang tidak menikah, termasuk para remaja.
Sekitar 70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak aman (unsafe abortion).
Aborsi tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah satu faktor menyebabkan
kematian ibu.
Menurut Hawari (2006), aborsi yang disengaja (abortus provocatus) ada
dua macam yaitu pertama, abortus provocatus medicalis yakni penghentian
kehamilan (terminasi) yang disengaja karena alasan medik. Praktek ini dapat
dipertimbangkan, dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan oleh hukum.
Kedua, abortus provocatus criminalis, yaitu penghentian kehamilan (terminasi)
atau pengguguran yang melanggar kode etik kedokteran, melanggar hukum
agama, haram menurut syariat Islam dan melanggar Undang-Undang
(kriminal).

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)


Menurut Notoatmodjo (2007), penyakit menular seksual merupakan
suatu penyakit yang mengganggu kesehatan reproduksi yang muncul akibat dari
prilaku seksual yang tidak aman. Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan
penyakit anak muda atau remaja, karena remaja atau anak muda adalah
kelompok terbanyak yang menderita penyakit menular seksual (PMS)
dibandingkan kelompok umur yang lain. PMS adalah golongan penyakit yang
terbesar jumlahnya (Duarsa, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004) Remaja sering kali
melakukan hubungan seks yang tidak aman, adanya kebiasaan bergani-ganti
pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk
tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti Sifilis, Gonore, Herpes,
Klamidia. Cara melakukan hubungan kelamin pada remaja tidak hanya sebatas
pada genitalgenital saja bisa juga orogenital menyebabkan penyakit kelamin
tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra
genital (Notoatmodjo, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya resiko penularan
penyakit menular seksual (PMS) pada remaja adalah faktor biologi, faktor
psikologis dan perkembangan kognitif, perilaku seksual, faktor legal dan etika
dan pelayanan kesehatan khusus remaja.
Jenis-jenis penyakit yang menyerang reproduksi remaja antara lain:
a. Gonorrhea (GO)
Penyakit yang disebabkan bakteri Neisseeria gonnorreheae, masa
inkubasi atau masa tunasnya 2-10 hari sesudah kuman masuk ke tuuh
melalui hubungan seks.
b. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit yang disebabkan kuman treponema Pallidum. Masa
inkubasinya atau masa tunasnya 2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan
sesudah kuman masuk kedalam tubuh melalui hubungan seks. Setelah itu
beberapa tahun dapat berlalu tanpa gejala.
c. Herpes Genitalis
Penyakit yang disebabkan virus herpes simplex, dengan masa
inkubasi atau masa tunasnya 4-7 hari sesudah masuk ke tubuh melalui
hubungan seks.
d. Trikomoniasis Vaginalis
Disebabkan oleh sejenis protozoa Trikomonas Vaginalis. Pada
umumnya dikeluarkan melalui hubungan seks.
e. Charcroid
Penyebabnya adalah bakteri Haemophilus ducrey, dan dikeluarkan
melalui hubungan seksual.
f. Klamida
Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh Klamida trachomatis.
g. Kondiloma akuminata Genital Warts (HPV)
Penyebabnya adalah virus Human Paipilloma.

E. Cara menanggulangi penyakit PMS yang penyerang system reproduksi


1. Hindari perbuatan-perbuatan yang beresiko untuk kehidupanmu kelak.
2. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menika.
3. Berani menolak ajakan yang beresiko tertular PMS
4. Pilih teman yang berakhlak baik.
5. Bagi remaja yang sudah menikah harus saling setia. Artinya tidak
melakukanhubungan seksual dengan orang lain.
6. Gunakannlah masa remajamu untuk hal-hal yang bermanfaat.

F. Pentingnya kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja


Kebersihan merupakan hal yang penting dalam pencegahan berbagai
pengakit infeksi, menjaga kesegaran dan keindahan tubuh. Menjaga kebersihan
tubuh sangat penting bagi semua orang terlebih pada remaja dengan banyak
aktivitas gerak dan olahraga.tubuh cepat berkeringat dan debu menempel pada
tubuh sehingga perlu dibersihkan dengan segera. Kemungkinan penyakit infeksi
yang timbul antara lain :
1.Infeksi pencemaan
2.Kulit
3.Tangan
4.Kaki
5.Kuku
6.Alat kelamin
Daftar Pustaka
http://www.idmedis.com/2015/08/materi-penyuluhan-kesehatan-
reproduksi.htm1(diakses pada tanggal 19 April 2023)

http://psks.lppm.uns.ac.id/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-manusia-psks-
lppm-uns.html (diakses pada tanggal 19 April 2023)

http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-l-5.pdf (diakses pada tanggal 19 April 2023)

http://genggamintemet.com/penyakit-pada-sistem-reproduksi-manusia-artikel-
(diakses pada tanggal 19 April 2023)

http://www.admedika.co.id/index.php/en/medias/sehati-blog/item/57-cara-
mencegah-dan-menangani-penyakit-menular (diakses pada tanggal 19 April 2023)

Pahauman, 02 Mei 2023


Penyaji Kepala Puskesmas Pahauman

Linda, A.Md,Keb Budi Santosa, SKM


NIP. 19720519 200604 2 015 NIP. 19771006 200604 1 004

Anda mungkin juga menyukai