Anda di halaman 1dari 10

SATUAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

Nama : Sri Fatmawati


NIM : 42010421059
Prodi : D3 Keperawatan 2B

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Sasaran
Remaja
B. Tujuan
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan
reproduksi pada remaja, diharapkan remaja tahu tentang kesehtan reproduksi.
C. TIK
a. Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi
b. Menjelaskan perubahan-perubahan pada remaja
c. Menjelaskan cara menjaga kebersihan alat kelamin
d. Menjelaskan resiko penyakit potensial
e. Menjelaskan pencegahan penyakit alat reproduksi
D. Bahan Pembahasan
a. Pengertian kesehatan reproduksi
b. Mengenali perubahan-perubahan pada remaja
c. Cara menjaga kebersihan alat kelamin
d. Mengetahui resiko penyakit potensial
e. Cara pencegahan penyakit alat reprodikso
E. Metode Pelaksanaan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media dan Alat
 Materi
 Powerpoint
 Infocus
G. Strategi Pelaksanaan
Pembagian
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa
Waktu
Pendahuluan 5 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan - Mendengarkan
kelompok
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan - Menjawab
- Apersepsi

Penyajian 30 menit - Menjelaskan materi - Mendengarkan dan


tentang : memperhatikan

a. kesehatan reproduksi
b. perubahan-perubahan
pada remaja
c. perubahan-perubahan
pada remaja
d. cara menjaga
kebersihan alat
Penutup 10 menit kelamin
e. resiko penyakit
f. pencegahan penyakit
- Memberikan - Bertanya dan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan
bertanya - Menjawab pertanyaan
- Melakukan evaluasi - Memperhatikan
- Membuat kesimpulan - Menjawab salam
- Menutup dengan salam

H. Evaluasi
Soal :
1. Jelaskan cara menjaga kebersihan alat reproduksi ?
2. jelaskan perubahan-perubahan pada remaja ?
3. Sebutkan resiko penyakit yang terjadi jika tidak menjaga kebersihan
kesehatan alat reproduksi?
I. Kriteria Evaluasi
1) Struktur
 Satpel dan materi sudah disiapkan dan dikonsulkan
 Media dan alat sudah dipersiapkan
 Waktu dan tempat sudah dipersiapkan
2) Proses
 Penyajian sesuai waktu
 Audien aktif
 Media digunakan semua
3) Hasil
 75 % audien mampu memahami materi kesehatan reproduksi
 75 % audien mampu menyebutkan dan menjelaskan perubahan-perubahan
pada remaja
 75 % audien mampu menjaga kebersihan alat kelamin
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian
Kesehatan reproduksi pada remaja adalah kondisi kesehatan pada remaja
khususnya menyangkut masalah kesehatan reproduksi manusia yang kesiapanya
sudah dimulai sejak masa remaja ditandai dengan haid pertama pada remaja
perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki.

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan
masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ
reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan
periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang
tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang
cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu
mereka memerlukan pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan di
sekitarnya, agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat
baik jasmani, maupun mental dan psikososial.
Dalam lingkungan soaial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat
diperolehnya kebebasan, sementara untuk remaja wanita merupakan saat
mulainya segala bentuk pembatasan. Pada masa yang lalu, anak gadis mulai
dipingit ketika mereka mulai mengalami haid. Walaupun dewasa ini praktek
seperti itu telah jarang ditemukan, namun perlakuan terhadap remaja pria dan
wanita masih sering berbeda, yang menempatkan remaja puteri dalam posisi yang
dirugikan. Kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan
dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar masalahnya dapat
tertangani secara tuntas.
B. Definisi
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.  Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia)
adalah 12 sampai 24 tahun.  Namun jika pada usia remaja seseorang sudah
menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja.  Sebaliknya,
jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak
mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Yang dimaksud dengan Reproduksi Secara sederhana reproduksi berasal dari
kata re = kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan
demi kelestarian hidup.
KESEHATAN REPRODUKSI (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik,
mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi,
peran & sistem reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan
Pembangunan, 1994).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
 konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
 pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman,
pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
 pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan
 Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.  Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang
benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. 
Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku
yang bertanggung jawab mengenai  proses reproduksi.
Pengetahuan dasar apa yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka 
mempunyai kesehatan reproduksi yang baik.
 Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh
kembang remaja)
 mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana
merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi
kesehatan reproduksi
 Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
 Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
 Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat
kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif
 Hak-hak reproduksi
Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi
tanggung jawab bersama laki-laki maupun perempuan.  Karena itu baik laki-laki
maupun perempuan harus tahu dan mengerti mengenai berbagai aspek kesehatan
reproduksi. 

C. Ciri-ciri perkembangan remaja dan perubahan-perubahan pada remaja


1. Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
a. Masa remaja awal (10-12 tahun), ciri khasnya :
 Lebih dekat dengan teman sebaya
 Ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir
abstrak
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun), ciri khasnya :
 Mencari identitas dini
 Timbulnya keinginan untuk kencan
 Mempunyai rasa cinta yang mendalam
 Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
 Berkhayal tentang aktivitas seks
1. Masa remaja akhir (16-19 tahun), ciri khasnya :
a. Pengungkapan kebebasan diri
b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
c. Mempunyai citra jasmani dirinya
d. Dapat mewujudkan rasa cinta
e. Mampu berpikir abstrak
2. Perubahan fisik pada masa remaja
Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya
tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ
seks :
a. Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)
b. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki\
2. Tanda-tanda seks sekunder
a. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan
buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih
lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar
kemaluan dan ketiak
b. Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan
sekitar kemaluan (pubis).
3. Perubahan kejiwaan pada masa remaja
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan
fisik, yang meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :
a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)
b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh,
sehingga misalnya mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :
a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik
b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-
coba.
Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh
rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks
pranikah dengan segala akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks
maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya abortus, dan
penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-
coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA
(narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).

D. Cara Menjaga Kebersihan alat kelamin

 Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
 Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
 Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
 Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya
dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus
tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
 Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya
penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
E. Resiko penyakit

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan
emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk
mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai
faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui


beberapa hal di bawah ini:

1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi


2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta
dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk
kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Beberapa contoh penyakit yang timbul akibat kurangnya kesadaran dalam


menjaga kesehatan sistem reproduksi adalah:

 Gonore
 Trikomoniasis
 Klamidia
 Sifilis
 HPV
 HIV
F. Pencegahan penyakit alat reproduksi
Baik pria maupun wanita sama-sama perlu menjaga kesehatan sistem
reproduksi. Selain untuk mengantisipasi kemungkinan memiliki momongan,
mempraktikkan cara menjaga kesehatan reproduksi juga penting agar bisa
terhindar dari penyakit, termasuk infeksi menular seksual.
Perlu diingat bahwa organ reproduksi bukan hanya penis dan vagina. Organ
lain seperti testis serta indung telur maupun rahim juga merupakan bagian dari
sistem ini. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatannya, Anda sebaiknya
melakukannya dari berbagai sisi.

Cara menjaga kesehatan reproduksi untuk pria maupun wanita antara lain dengan:

 Mengonsumsi makanan bergizi


 Selalu menjaga kebersihan alat vital
 Rutin berolahraga
 Beristirahat yang cukup
 Mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi
 Menggunakan alat pelindung saat sedang berolahraga
 Menghindari kebiasaan buruk

Kesimpulan
Lanjut nanti

Anda mungkin juga menyukai