Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI


Dosen Pengampu : Balkis Fitriani Faozi, S.Keb.,Bd.,M.Keb
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Disusun oleh :
ANDRI TRISWONO M.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL

TAHUN AJARAN 2022/2023


Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi
Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja
Sasaran : Remaja Putra Dan Putri
Waktu : 50 Menit
Tempat : Pukesmas CONGGEANG

A. TUJUAN PENYULUHAN/KEGIATAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhen ini, warga/remaja diharapkan
dapat mengerti dapat memahami tentang Kesehatan Reproduksi.

2. Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan warga/remaja
dapat mengerti dan memahami tentang Kesehatan Reproduksi :

a. Menyebutkan defenisi kesehatan reproduksi


b. Menyebutkan tujuan kesehatan reproduksi
c. Menjelaskan usia reproduksi sehat

B. POKOK MATERI INTI


Lampiran

C. Metode Yang Digunakan


1. Role Play
2. Ceramah

D. Alat/Media
1. Laptop
E. Rencana Kegiatan Saat Penyuluhan
NO Tahapan KEGIATAN WAKTU
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan • Mengucapkan • Menjawab 10 Menit
salam salam
• Memperkenalkan • Mendengarkan
diri
• Menggali
pengethuan
(apersepsi)
remaja.
2 Penyajian • Menjelaskan • Mendengarkan 30 Menit
pengertian dan dan
tujuan kespro meperhatikan
• Menjelaskan usia penyuluhan
Reproduksi • Menanyakan
sehat. hal-hal yang
• Memberi kurang jelas
pertanyaan pada • Menjawab
peserta secara pertanyaan
lisan
3 Penutup Merangkum materi Menjawab salam 0 Menit
penyuluhan.
Mengucapkan salam
penutup.

F. RENCANA EVALUASI
1. Mampu menyebutkan pengertian Kesehatan Reproduksi
2. Mampu menyebutkan tujuan kesehatan Reproduksi
3. Mampu menjelaskan usia Reproduksi sehat.
G. SUMBER LITERATUR
Internet

H. LAMPIRAN
Pengertian Kesehatan reproduksi adalah keadaan yang menyeluruh
meliputi aspekfisik, mental, sosial dan bukan sekedar adanya penyakit
atau gangguan disegala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi
dan bagi yang menikah menyarankan bahwa setiap orang dapat
menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan, mereka
memiliki kemampuan untuk memproduksi serta memiliki kebebasan
untuk bereproduksi kapan dan seberapa sering.
Tujuan Kesehatan Reproduksi untuk menikmati kesehatan wanita
akan perlunya jati diri dan kemampuan untuk mengendalikan kondisi
tubuhnya, keadaan berkaitan dengan masalah seksualnya dan
kehidupan mencapai kesehatan yang optimal mencakup kesehatan
reproduksi, kesehatan seksualnya dan kesanggupan menggunakan hak-
hak reproduksi.
Usia Reproduksi Sehat Reproduksi adalah sesuatu proses kehidupan
proses kehidupan manusia yang menghasilkan keturunan, untuk itu
sudah menjadi kodrat wanita untuk hamil dan menghasilkan keturunan.
Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan
gangguan jasmani dan rohani untuk ibu maupun calon anak yang akan
dilahirkan.

Untuk keselamatan ibu maupun janin adalah :

a. Umur 10-15 tahun dianggap berbahaya untuk kehamilan sebab


secara fisik pertumbuhan organ-organ reproduksi masih sangat muda
dan belum kuat sekali.

b. umur 15-20 tahub ini masih sangat berbahaya meskipun berkurang


resiko bahayanya dibandingkan dengan umur sebelumnya, meskipun
secara fisik alat reproduksi lebih kuat tetapi secara fisiologi dianggap
masih belum cukup matang dan dewasa untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan.
c. umur 20-30 tahun adalah kelompok umur yang dianggap paling baik
untukl hamil karena secara fisik dan mental wanita tersebut sudah
cukup dewasa. Dari penilitian-penilitian yang ada menunjukan bahwa
resiko kehamilan rendah, baik untuk bayi maupun ibu.

d. Umur 30-35 tahun ini dianggap sudah berbahaya, fisik mulai


menurun lagi jumlah kelahiran sebelumnya lebih dari 2 kali.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa contoh diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan


kesehatan reproduksi:

1. Risiko terhadap ke tidak seimbangan nutrisi terkait dengan


kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan
reproduksi.
2. Risiko terhadap infeksi terkait dengan praktik seksual yang tidak
aman atau dengan paparan pathogen.
3. Rasa sakit dengan endometriosis, fibroid atau gangguan lain pada
organ reproduksi.
4. Ketidak nyamanan seksual terkait dengan kondisi seperti
vaginismus, disfungsi ereksi atau ganggua lainnya.
5. Kecemasan terkait dengan ketidaksuburan atau kesulitan dalam
sitem reproduksi.
6. Defisit pengetahuan tentang kontrasepsi dan metode
perlindungan diri terkait dengan penggunaan yang tidak tepat
atau kurangnya informasi.
7. Rendahnya harga diri terkait dengan perubahan fisik dan atau
disfungsi seksual yang berkaitan dengan masalah reproduksi.
J. MENGANALISA SITUASI MASALAH KEPERAWATAN UNTUK SASARAN
Kesehatan reproduksi memiliki beberapa aspek yang perlu dianalisis,
diantaranya adalah:

1. Akses terbatas
Di banyak negara, terutama di daerah yang kurang berkembang
terjadi beberapa masalah. Beberapa masalah tersebut meliputi jarak
yang jauh ke fasilitas kesehatan, kurangnya fasilitas yang memadai,
biaya yang tinggi serta kurangnya Pendidikan dan informasi yang
memadai.
2. Pendidikan seksual
Kurangnya Pendidikan seksual yang memadai dapat menyebabkan
ketidaktahuan tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi dan
penularan penyakit menular seksual.
3. Keberlanjutan populasi
Peningkatan jumlah penduduk ,memerlukan akses yang lebih baik
terhadap kesehatan reproduksi. Termasuk pelayanan
kehamilan,persalinan dan perawatan setelah melahirkan.
4. Penyakit menular seksual (PMS)
Penyakit menular seksual HIV/AIDS, sefilis, gonore dan infeksi
klamidia, Hal ini masih menjadi masalah serius dalam kesehatan
reproduksi.
Penyebaran PMS dapat dicegah denganpendidikan seksual yang
tepat, pemeriksaan rutin, pengunaan kondom dan penanganan yang
cepat dan efektif.
5. Hak reproduksi
Masalah hak reproduksi termasuk akses yang adil terhadap
kontrasepsi, aborsi aman dan legal dan layanan kesehatan reproduksi
menyeluruh, hal ini sudah menjadi perdebatan di berbagai negara.
Ketidak setaraan gender dan diskriminas juga dapat membatasi
akses dan pilihan bagi individu dalam mengelola kesehatan
reproduksi mereka.
Penting untuk terus meningkatkan kesadaran Pendidikan dan aksesibilitas
terhadap kesehatan reproduksi yang komprehensif dan terjangkau. Upaya
kolaboratif antara pemerintah, ormas sipil dan Lembaga internasional
diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kesehatan
reproduksi yang baik bagi semua individu

Anda mungkin juga menyukai