Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi Dan Perencanaan Keluarga

Dosen Pengajar : Helfrida Sihite SSt,MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU DOLOKSANGGUL


PRODI D III KEBIDANAN JALAN BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGULKABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,yang senantiasa rahmat dan
kasihnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul”Kesehatan Reproduksi
Dan Perencanaan Keluarga ”.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum .Tetapi dengan keterbatasan wawasan ,pengetahuan ,pengalaman ,dan kemampuan
yang penyusun miliki,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan
.Selesainya makalah inni tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak ,oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimahkasih yang sebsar-besarnya kepada dosen pengajar
kami yaitu Helfrida Sihite SSt,MKM.

Selanjutnya penyusunan mengucapkan banyak terimakasih kpeada pihak pihak yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini .Apabila banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan dan keterbatasan materi kami mohon maaf .Semoga makalah ini bermanfaat
guna bagi yang membacanya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3Mnafaat

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Konsep kesehatan reproduksi
Dalam rangka upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB)dibutuhkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas,khususnya dalam konsep dasar kesehatan reproduksi .Sebagai
tenaga kesehatan yang memiliki posisi strategis ,Bidan harus mempunyai
kompetensi dalam hal asuhan kebidanan kesehatan reproduksi pada wanita
sepanjang daur kehidupannya.

Defenisi menurut WHO

Menurut badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization)


kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik ,mental dan sosial yyang
utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi baik fungsi dan prosesnya .Sedangkan
menurut Halija Hasan suatu keadaan dimana proses produksi terjadi dalam
kesatuan yang lengkap meliputi fisik ,mental,sosial yang baik serta tidak adanya
penyakit atau ketimpangan proses reproduksi .Menurut Ida Bagus GDE
kemampuan seseorang untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur
reproduksi ,Dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman dan
menempatkan bayi tanpa resiko apapun .Dengan demikian kesehatan reproduksi
adalah bahwa setiap orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan
menyenangkan dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi serta
memiliki kebebasan untuk menetapkan kapan dan seberapa sering mereka ingin
bereproduksi.
2.2 Tujuan Kesehatan Reproduksi
Tujuan umum
adalah meningkatkan kemandirian dalam mengatur fungsi proses
reproduksi ,termasuk kehidupan seksualitasnya sehingga hak-hak reproduksi
dapat terpenuhi
Tujuan khusus
a) Meningkatkan kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan
fungsi reproduksinya
b) Meningkatkan hal dan tanggung jawab sosial wanita dalam
menentukan kapan hamil,jumlah dan jarak antara kelahiran
c) Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial laki-laki terhadap
akibat dan perilaku seksnya.
2.3 Sasaran Program Kesehatan Reproduksi
Sasaran kesehatan reproduksi ,antara lain adalah:
1) Penurunan angka prevalensi anemia pada wanita (usia 15-49
tahun )
2) Penurunan angka kematian ibu ,semua wanita hamil
mendapatkan akses pelayanan prenatal,persalinan oleh tenaga
terlatih dan kasus kehamilan resiko tinggi serta
kegawatdaruratan kebidanan ,dirujuk ke fasilitas kesehatan
3) Peningkatan jumlah wanita yang bebas dari
kecacatan/gamgguan sepanjang hidupnya sebesar 15% di
seluruh lapisan masyarakat
4) Penurunan proporsi bayi berat lahir rendah <2,5 kg
5) Pemberantasan tetanus neonatorum (angka insiden diharapkan
kurang dari satu kasus per 1000 kelahiran hidup) di semua
kabupaten
6) Semua individu dan pasangan mendapatkan akses informasi
dan pelayanan pencegahan kehamilan yang terlalu dini ,terlalu
dekat jaraknya,terlalu tua ,dan terlalu banyak
7) Proporsi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
,pemeriksaan pengobatan PMS minimal mencapai 70%
2.4 Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi Dalam Siklus Kehidupan
Ruang lingkup kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut kehamilan
atau yang langsung berkaitan dengan kehamilan. Masalah kesehatan
reproduksi mencakup area lebih luas yaitu masalah yang terjadi sepanjang
daur kehidupan, meliputi:
1) Konsepsi
Perlakuan sama antara janin laki-laki dan perempuan, Pelayanan
ANC , persalinan, nifas dan BBL yang aman
2) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Pemberian ASI eksklusif dan penyapihan yang layang, dan
pemberian makanan dengan gizi seimbang, Imunisasi, Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM), Pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak,
Pendidikan dan kesehatan untuk memperoleh pendidikan yang sama
pada anak laki-laki dan anak perempuan.
3) Keluarga berencana
4) Pencegahan dan penyalahgunaan infeksi saluran reproduksi (ISR)
termasuk PMS (HIV/AIDS)
5) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
6) Kesehatan reproduksi remaja
Pemberian Gizi seimbang, Informasi Kesehatan Reproduksi yang
adequate, Pencegahan kekerasan sosial, Mencegah ketergantungan
NAPZA, Perkawinan usia yang wajar, Pendidikan dan peningkatan
keterampilan, Peningkatan penghargaan diri, Peningkatan pertahanan
terhadap godaan dan ancaman
7) Pencegahan dan penanggulangan infertilitas
8) Usia dengan masalah hormonal, kanker dan osteoporosis
9) Berbagai aspek kesehatan reproduksi lainnya, seperti kanker leher
rahim, dan lain-lain

Adapun pendekatan yang digunakan dalam kesehatan reproduksi yaitu pendekatan


dalam siklus kehidupan. Dalam pendekatan siklus kehidupan ini dikenal lima tahap
yaitu: konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur dan usia lanjut. Berikut
digambarkan pedekatan siklus hidup kesehatan reproduksi, untuk laki-laki dan
perempuan dengan memperhatikan hak reproduksi perorangan

Anak
Anak
usia Bayi
sekolah balita

bayi
konsepsi BBl
menyusui

Usia Usia
Remaja
tua subur

Gambar 1.1:Siklus Hidup Kesehatan Reproduksi (Prijatni,2016)

Tujuan memahami siklus hidup perempuan adalah karena kaitannya dengan risiko
pelanggaran hak-hak reproduksi. Pendekatan siklus hidup berarti memperhatikan
kekhususan kebutuhan penanganan system re

Anda mungkin juga menyukai