Anda di halaman 1dari 16

DETEKSI DINI DAN KOMPLIKASI PADA MASA NIFAS

Disusun Oleh : Judika Simamora

Nim : 1901007

Dosen pembimbing : Mayes Felda Simamora, SKM.M.Kes

Mata Kuliah : Askeb Nifas dan Menyusui


STIKES KESEHATAN BARU JL. BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021
DETEKSI DINI DAN KOMPLIKASI POST PARTUM
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Perdarahan postpartum didefenisikan sebagai peristiwa kehilangan 500 ml atau


lebih darah setelah persalinan pervaginam atau 1000 ml atau lebih setelah secsio
sesariaPerdarahan postpartum adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah
bayi lahir.Dibedakan menjadi dua,yaitu dini (dalam 24 jam postpartum ),dan lanjut
( setelah 24 jam postpartum )bisa disebabkan karena :

a. Atonia Uteri
Merupakan ketidakmampuan uterus khususnya myometrium untuk
berkontraksi setelah plasenta lahir.Perdarahan postpartum secara fisiologis
dikontrol oleh kontraksi serat-serat myometrium terutama yang berada di sekitar
pembuluh darah yang berada di sekitar pembuluh darah yang mensuplai darah
pada tempat perlengketan plasenta.
Gagalnya kontraksi dan retraksi dari serat myometrium dapat
menyebabkan perdarahan yang cepat dan parah,selain itu dapat menimbulkan
syok hipovolemik.penyebab lemahnya kontraksi myometrium yaitu karena
proses persalinan yang terlalu lama,obat-obatan seperti anti-inflamasi
nonsteroid,magnesium sulfat,beta-simpatomimetik,dan nifedipin.
b. Laserasi Jalan Lahir

Pada umumnya,robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan


trauma.Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomy,robekan jalan lahir biasanya
akibat episiotomy,robekan spontan perineum,trauma forsep,atau vakum ekstraksi.

Laserasi jalan lahir dapat diklasifikasikan menjadi 4 derajat antara lain : derajat
satu (robekan mengenai mukosa vagina dan kulit perineum),derajat dua (robekan
mengenai mukosa vagina,kulit,dan otot perineum) derajat tiga (robekan mengenai
mukosa vagina,kulit perineum,otot perineum,dan otot sfingter anal eksternal) dan derajat
empat (robekan mengenai mukosa vagina,kulit perineum,otot perineum,otot sfingter ani
eksternal,dan mukosa rectum).
c. Retensio Plasenta
Merupakan plasenta yang belum lahir atau setelah lahir dengan jarak
waktu 30 menit.Hal tersebut disebabkan karena plasenta belum lepas dari
dingding uterus atau plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan.Beberapa jenis
plasenta yaitu :
 Plasenta adhesiva,inplantasi yang kuat dari jonjot korion
plasenta sehingga menyebabkan mekanisme separasi fisiologis.
 Plasenta akreta,implantasi jonjot korion plasenta sehingga
memasuki sebagian lapisan myometrium.
 Plasenta inkreta,implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan serosa dingding uterus.
 Plasenta perkreta ,implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus serosa dingding uterus.
 Plasenta inkarserata,tertahannya plasenta di dalam kavum uteri
(disebabkan kontriksi ostium uteri).
d. koagulasi
kejadian gangguan koagulasi berkaitan dengan beberapa kondisi
kehamilan lain seperti solusio plasenta,preelamsia,septicemia,kematian janin
lama,emboli air ketuban,tranfusi darah aborsi dengan NaCL hipertonik dan
gangguan koagulasi yang sudah diderita sebelumnya.

INFEKSI MASA NIFAS

Infeksi nifas adalah bakteri pada traktus genitalia yang terjadi setelah
melahirkan.Secara umum,infeksi nifas juga dapat didefenisikan sebagai
peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam organ genital
pada saat persalinan dan masa nifas.Beberapa tanda dan gejalanya yaitu:

 setelah 24 jam pertama,suhu tubuh diatas 37 C lebih dari 1


hari.Tetapi kenaikan suhu tubuh temporal hingga 41 C tepat sesuai
saat melahirkan (karena dehidrasi)atau demam ringan tidak lebih dari
38 C pada waktu air susu mulai keluar,hal tersebut tidak perlu
dikhawatirkan.
 rasa sakit atau tidak nyaman,dengan atau tanpa pembengkakan di area
abdominal bawah usai beberapa hari melahirkan.
 rasa sakit yang tak kunjung di daerah parineal,setelah beberapa hari
pertama.
 bengkak di tempat tertentu atau kemerahan,panas,dan rasa lembek
pada payudara begitu produksi penuh air susu mulai berkurang.

MACAM MACAM INFEKSI NIFAS

1. Vulviti
biasanya terjadi pada infeksi bekas sayatan episiotomy atau luka
perineum jaringan sekitarnya yang membengkak,tepi luka menjadi
merah dan bengkak,jahitan mudah lepas,dan luka yang terbuka
menjadi ulkus,lalu mengeluarkan pus.
2. vaginitis
terjadi secara langsung pada vagina atau melalui
perineum.permukaan mukosa membengkak dan kemerahan terjadi
ulkus,serta getah mengandung nanah yang keluar dari ulkus.
3. servisitis

infeksi serviks biasanya tidak menimbulkan banyak gejala.luka


serviks yang dalam,meluas,dan langsung ke dasar ligamentum latum
dapat menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium.

4. endometritis

jenis infeksi yang paling sering terjadi adalah


endometritis.endometritis terjadi apabila kuman-kuman memasuki
endometrium.Biasanya,kuman tersebut berasal dari luka bekas insersio
plasenta,dan dalam waktu singkat mengikut sertakan seluruh
endometrium.
5. septicemia dan piemia

kuman pathogen steptocuccus haemolityticus gologan A adalah


penyebab utama infeksi yang menyebabkan septicemia dan
piemia.infeksi ini menyebabkan 50 % kematian karena infeksi nifas
pada ibu pasca melahirkan.

6. peritonitis

infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh limfe di dalam


uterus langsung mencapai peritoneum dan menyebabkan peritonitis,atau
melalui jaringan diantara kedua lembar ligamentum latum yang
menyebabkan parametritis .

7. parametritis

merupakan peradangan pada parametrium (jaringan ikat yang


berdekatan dengan Rahim).Terjadi karena invasi kuman,kuman –kuman
tersebut bisa sampai ke parametrium melalui pembuluh limfe atau
melalui jaringan diantara kedua lembar ligamentum.

8. mastitis dan abses

mastitis adalah infeksi payudara,meski dapat terjadi pada setiap


wanita,mastitis semata mata hanya berkomplikasi pada wanita yang
menyusui.Tanda dan gejala abses tersebut yaitu discharge putting susu
purulenta,demam remiten (suhu naik turun) disertai kondisi tubuh yang
menggigil,pembengkakan payudara,serta perasaan nyeri dengan area
kulit warna berwarna kemerahan dan kebiruan.
INFEKSI SALURAN KENCING

infeksi saluran kencing (sistitis) biasanya memberikan gejala berupa: nyeri


berkemih(disuria), sering berkemih, tak dapat menahan untuk berkemih, demam
biasanya jarang terjadi, adanya retensi urine pascapersalinan umunya merupakan
tanda adanya infeksi Kejadian infeksi saluran kemih pada masa nifas relatif
tinggi, hal tersebut dihubungkan dengan hopotoni kandung kemih akibat taruma
kandung kemih waktu persalinan, pemeriksaan dalam yang terlalu sering,
kontaminasi kuman dari perineum, atau katerisasi yang sering. Pengobatan yang
dilakukan infeksi saluran kencing adalah antibiotik yang terpilih meliputi
golongan nitrofurantion, sulfonamid, trimetropin, sulfametaksazol, atau
sefalosprin.

SUBINVOLUSI UTERUS

Merupakan suatu kondisi dimana involusi rahim (pengecilan rahim) yang


tidak berjalan sesuai sebagaimana mestinya (proses pengecilan
terlambat).subinvolusi diterapi dengan ergonofin (ergotrate ) atau metilergonovin
(methergine),0,2 mg/oral setiap 4 jam selama 3 hari ,ibu di evaluasi kembali
dalam 2 minggu.jika ibu mengalami endometritis,tambahkan antibiotik spektrum
luas (varney 2009 ).Tanda dan gejala yang ditemukan pada subinvolusi uterus
,antara lain :

1. Fundus uteri letaknya tetap tinggi di dalam abdomen pelfiks dari yang
diperkirakan atau penurunan fundus uteri lambat dan tonus uteri lembek.
o Kedua lochea sering kali gagal berubah dari bentuk rubra ke bentuk
serosa,lalu ke bentuk lochea alba.
o Lochea bisa tetap dalam bentuk rubra dalam waktu beberapa hari
postpartum atau lebih dari 2 minggu postpartum.
o Lochea bisa lebih banyak daripada yang diperkirakan.
o Leokore dan lochia berbau menyengat ,bisa terjadi jika ada infeksi.
o Pucat,pusing,dan tekanan darah rendah.
o Bisa terjadi perdarahan postpartum dalam jumlah yang banyak >500 ml
o Nadi lemah ,gelisah,letih ,dan ekstremitas dingin.

TROMBOFLEBITIS DAN EMBBOLI PARU

Tromboflebitis pascapartum lebih umum terjadi pada wanita penderita


varikositis atau yang mungkin secara genetik rentan terhadap relaksasi dinding vena
dan statis vena. Risiko terbesar yang berkaitan dengan tromboflebitis adalah embilo
paru paru, terutama sekali terjadi pada tromboflebitis superflitis. Awitan tiba tiba
takipnea, dispnea, dan nyeri dada tajam adalahgejala yang paling umum. Penanganan
yang dilakukan meliputi tirah baring, elevasi ektrimitas yang terkena, stoking elastis,
dan analgesia (jika dibutuhkan). Rujukan ke dokter spesialis juga penting di lakukan
untuk memastikan penggunaan antikoagulan dan antibiotik.

Tanda Dan Gejala sebagai berikut:

Kemungkinan peningjatan suhu ringan


Tadikardia ringan
Awitan tiba tiba nyeri sangat berat pada tungkai dan diperburuk dengan
pergerakan atau saat berdiri
Edema pergelangan kaki, tungkai, dan paha.
Tanda horman positif
Nyeri saat penekanan betis dan nyeri tekan sepanjang aliran pembuluh
darah yang terkena dengan pembuluh darah dapat teraba.
DEPRESI POST PARTUM

Tanda dan Gejala yang diperlihatkan pada penderita depresi postpartum


adalah perasaan sedih dan kecewa, sering menangis , merasa gelisah dan cemas,
nafsu makan yang menurun, kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan
sesuatu, tidak bisa tidur (insomnia), perasaan bersalah dan putus harapan (hopeless),
penurun atau peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, memperlihat
penurunan keinginan untuk mengurus bayinya.

Meski penyebab depresi postpartum belum diketahui secara pasti, dalam


bukunya Regina, dkk (2001) disebutkan beberapa hal yangdi curigai sebagai faktor
predisposisi terjadinya depresi postpartum.

Adapun beberapa hal tersebut yaitu:

o Faktor konstitusional, gangguan postpartum berkaitan dengan status


paritas. Status paritas adalah riwayat obsterpasi pasien yang meliputi
riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari
kehamilan dan persalinan sebelumnya.
o Faktor fisik, perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncajnya
gangguan mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor
fisik dihubungkan dengan kelahiran merupakan faktor penting.
o Faktor psikologis, peralihan cepat pada akhir kehamilan menjadi dua
dari anak
bergantung pada penyesuaian psikologis individu.
o Faktor sosial, Paykel (dalam regina, dkk 2001) mengemukakan bahwa
pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada
ibu ibu, selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.
o masalah medis dalam kehamilan seperti PIH (Pregnancy induced
hypertention),diabetes melitus atau disfungsi tyroid.
o riwayat depresi,penyakit mental,dan alkoholik,baik pada diri ibu
maupun dalam keluarga.
o karakter pribadi seperti harga diri rendah ataupun ketidakdewasaan.
o ketidakmampuan membina hubungan dengan orang lain
o marah dengan kehamilannya
o masalah terisolasi
o kelemahan,gangguan tidur,ketakutan terhadap masalah keuangan
keluarga dan melahirkan anak dengan kecatatan atau penyakit.

DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU NIFAS

Deteksi dini masa nifas adalah aktivitas pemantauan kondisi ibu dan bayi pasca
persalinan dalam rangka menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, dan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang sebaik mungkin bagi ibu ibu yang baru melahirkan
postpartum) , bayi dan keluarga khususnya serta masyarakat pada umumnya.

Beberapa Tanda dan Bahaya dalam masa nifas terdiri dari :

 Lelah dan sulit tidur


 Adanya tanda - tanda infeksi puerpelaris,seperti demam
 Nyeri atau panas saat buang air kecil dan nyeri abdomen
 Sembelit dan haemoroid
 Sakit kepala terus – menerus,nyeri ulu hati dan edema
 Lochea berbau busuk,sangat banyak (lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam ) dan
dibarengi dengan nyeri abdomen
 Putting susu pecah dan mammae bengkak
 Sulit menyusui
 Rabun senja
 Edema,sakit,panas pada tungkai.

Penerbit:Febrianti,S.ST.M.Kes.

Aslina,S.KM,M.Kes
DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS DAN PENANGANANNYA

A. TANDA BAHAYA MASA NIFAS


Beberapa tanda bahaya dalam masa nifas yang dapat di jadikan sebagai sebagai
pedoman untuk mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi.

1) Adanya tanda-tanda infeksi puerperalis


peningkatan suhu tubuh merupakan suatu diagnosa awal yang masih
membutuhkan diagnosa lebih lanjut untuk menentukan apakah ibu bersalin
mengalami gangguan payudara, perdarahan bahkan infeksi karena keadan-
keadaan tersebut sama-sama mempunyai gejala peningkatan suhu tubuh.

2) Demam,muntah,rasa sakit waktu berkemih


perineum.pada masa nifas dini, sentifitas kandung kemih terhadap
tegangan air kemih di organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih
berasal dari flora normal dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan
serta analgesia epidura l atau spinal .
setelah melahirkan terutama saat infus oksitosin di hentikan terjadi
diuresis yang di sertai peningkatan produksi urin dan distensi kandung kemih
.Overdistensi yang disertai kateterisasi untuk mengeluarkan air kemih sering
menyebabkan infeksi saluran kemih.
3) Sembelit atau Hemoroit
asuhan yang di berikan untuk mengurangi rasa nyeri, seperti langkah-langkah
berikut ini.
 memasukkan kembali haemoroid yang keluar kedalam rektum
 rendam duduk dengan air hangat atau dingin sedalam 10-15 cm selama 30
menit,2-3 kali sehari.
 meletakkan kantong es pada daerah anus
 berbaring miring
 minum lebih banyak dan makan dengan diet tinggi serat
 kalau perlu pemberian obat supositoria
4) Sakit kepala,Nyeri epigastrik,dan penglihatan kabur
kondisi sakit kepala,nyeri epigastrik,dan penglihatan kabur biasanya di alami
ibu yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan
kabur.:penanganan.
 jika ibu sadar periksa nadi,tekanan darah,dan pernafasan .
 jika ibu tidak bernafas ,lakukan pemeriksaan ,ventilasi dengan masker
 jika pasien tidak sadar atau koma bebaskan jalan nafas,baringkan pada
sisi kiri,ukuran suhu,periksa apakah ada kaku tengkuk
5) Perdarahan Vagina yang Luar biasa
perdarahan terjadi terus menerus atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih
dari perdarahan haidbiasa atau lebih memerlukan penggantian pembalut 2 kali
dalam setengah jam ).penyebab utama perdarahan inikemungkinan adalah
terdapatnya sisa plasenta atau selaput ketuban (pada gram demultipara dan pada
kelainan bentukimplantasi plasentasi plasenta ),infeksi padan endomentrium dan
sebagian kecil terjadi dalam bentuk mioma uteri bersamaan dengan kehamilan
dan dan inversio uteri.

6) Lochea berbau busuk dan di sertai dengan nyeri abdomen atau punggung
gejala tersebut biasanya mengindikasikan adanya infeksi umum.melalui
gambaran klinis tersebut,bidan dapat menggunakan diagnosis infeksi kala
nifas.pada kasus infeksi ringan ,bidan dapat memberikan pengobatan ,sedangkan
infeksi kala nifas yang berat sebaiknya bidan berkonsultasi atau merujuk
penderita.
7) Puting susu lecet
puting susu lecet di sebabkan trauma pada puting susu saat menyusui.selain
itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah.
a) Penyebab puting lecet:
 teknik yang menyusui tidak benar
 puting susu terpapar oleh sabun , klim ,alkohol,atau pun zat iritan lain
saat ibu membersihkan puting susu.
 monilisasi pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu
 bayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue).
 cara menghentikan menyusui yang kurang tepat.
b) langkah antisipasi yang harus di lakukan:
 cari penyebab puting susu lecet
 bayi di susukan lebi dulu pada puting susu yang normal atau lecet
sedikit
 tidak menggunakan sabun ,krim ,alkohol ,ataupun zat iritan lain saat
membersihkan payudara
 menyususui lebih sering(8-12 kali dalam 24 jam )
 posisi menyusui harus benar
 pergunakan BH yang menyangga
8) Bendungan ASI
keadaan abnormal pada payudara,umumnya akibat sumbatan pada saluran
ASIatau karena tidak di kosongkannya payudara salurannya peran bidan dalam
mendampingi dan memberikan pengetahuan laktasi pada masa ini sangat di
butuhkan dan pastinya bidan sangat sabar dalam mendampingi ibu menyusui
untuk terus menyusui bayinya .
a) Gejala terjadinya bendungan ASI:
 bengkak,nyeri saluran payudara atau nyeri lokal.
 kemerahan pada saluran payudara atau hanya lokal.
 payudara keras dan berbenjol-benjolan (merongkol)
 panas badan dan rasa sakit umum
b) penata laksanaan:
 menyusui di teruskan.pertama bayi di susukan pada payudara yang
terkena selama dan sesering mungki ,agar payudara kosong .
 berilah kompres panas ,bila menggunakan shower hangat atau lap
basah panas pada payudara yang terkena .
 ubah posisi menyususi dari waktu ke waktu ,yaitu dengan posisi
tiduran ,duduk atau posisi memegang bola ( football position)
 pakailah baju dengan BH yang longgar
 istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi
 banyak minum sekitar 2 liter perhari
9) Edema,sakit dan panas pada tungkai
selama masa nifas,dapat terbentuk thorombus sementara pada vena-vena
manapun di pelvis yang mengalami dilatasi dan mungkin lebih sering
mengalaminya faktor predisposisi:
 obesitas
 peningkatan umur maternal dan tingginya paritas
 riwayat sebelumnya mendukung
 anemia maternal
 hippotermi atau penyakit jantung
 anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada
keadaan pembuluh vena
 endometritis
10) Pembengkakan di wajah atau di tangan
pembengkakan dapat di tangani dengan penanganan ,di antara nya :
o periksa adanya verises
o periksa kemerahan pada betis
o periksa apakah tulang kering ,pergelangan kaki atau kaki edema
11) Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama
sesudah anak lahir ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas karena
kehabisan tenaga .hendaknya lekas berikan minuman hangat,susu,kopi atau teh
yang bergula.Apabila ibu menghandaki makanan,berikanlah makanan yang ringan
walupun dalam persalinan lambung dan alat pencernaaan tidak langsung turut
mengadakan proses persalinan.

12)Merasa Sangat Sedih atau Tidak Mampu Mengasuh Sendiri

perasaan ini biasanya dialami oleh ibu yang merasa tidak mampu mengasuh
bayinya maupun dirinya sendiri.faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :
kekecewaan emosional yang mengikuti kegiatan bercampur rasa takut
yang dialami kebanyakan wanita selama hamil dan melahirkan
rasa nyeri pada awal masa nifas
kelelahan akibat kurang tidur selam persalinan dan telah melahirkan
kebanyakan di rumah sakit
kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya detelah
meninggalkan rumah sakit
ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi

PERDARAHAN PERVAGINAM

Perdarahan pervaginam/pasca persalinan/postpartuma adalah


kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih dari traktus genitalia setelah
melahirkan.perdarahan ini menyebabkan perubahan tanda vital (pasien
mengeluh lemah,limbung,berkeringat dingin,menggigil,tekanan darah
sistolik<90mmhg,nadi>100x/menit,kadar Hb>8gr%.

FAKTOR PENYEBAB PERDARAHAN POSTPARTUM

 Grandemultipara
 jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
 persalinan yang dilakukan dengan tindakan : pertolongan kala uri
sebelum waktunya,pertolongan persalinan dengan tindakan
paksa,persalinan dengan narkosa.

INFEKSI
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peran
dengan alat – alat genetalia dalam masa nifas.Infeksi setelah
persalinan disebabkan oleh bakteri atau kuman.infeksi masa nifas
ini menjadi penyebab tertinggi angka kematian ibu ( AKI).

1.Etiologi Infeksi
a) berdasarkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan.
o Ektogen(kuman datang dari luar)
o Autogen ( kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
o Endogen ( dalam jalan lahir )
o Ektogen (kuman yang datang dari luar )
o autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
o endogen (dari jalan lahir sendiri)

b.berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi.

o steptococcus haemolyticus aerobik,yaitu masuknya secara


eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan
dari penderita lain,alat –alat yang tidak suci hama,tangan
penolong.
o staphylococus aureus yaitu,masuk secara eksogen
infeksinya sedang,banyak ditemukan sebagai penyebab
infeksi Di RS.
o Eachtridium coli yaitu, sering berasal dari kandungan
kemih dan rektum,menyebabkan infeksi terbatas .

2) Fartofisiologis Infeksi Nifas

setelah kala lll daerah insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan
diameter sekitar 4 cm.permukaannya tidak rata ,berbenjol-benjol karena banyak
nya vena yang di tutupi trombus .daerah i ni merupakan tempat yang baik untuk
masuk dan tumbuhnya kuman patogen dalam tubuh wanita.

golongan infeksi nifas di bagi menjadi 2,yaitu:

 infeksi yang terbatas pada perineum ,vulva , vagina ,serviks,dan


endomentrium
 penyebaran dari tempat tersebut melalui permukaan enddometrium

3). Tanda dan gejala infeksi nifas


demam dalam nifas sebagian besar di sebabkan oleh infeksi nifas . itu, demam menjadi
gejala yang pentingnya untuk di waspadai apabila ibu postpartum .

a. Infeksi Lokal
pembengkakan luka episiotomi,terjadi penanahan ,perubahan warna kulit
,pengeluaran lochea bercampur nanah ,mobilitas terbatas karena rasa nyeri temperatur
badan dapat meningkat
b. Cara terjadinya infeksi
 menipulasi penolong yang tidak cuci hama ,atau periksa yang berulang-ulang
dapat membawa bakteri yang suda ada ke dalam vagina ke rongga rahim .
 alat-alat yang di gunakan tidak suci hama
 infeksi droplet. infeksi ini apabila sarung tangan dan alat-alat karena kontaminasi
bakteri yang berasal dari hidung,tenggorokan dari penolong
 penyebaran dari rumah sakit.di dalam rumah sakit selalu terdapat banyak kuman
patogen yang berasal dari para penderita lain denga berbagai jenis infeksi yang
dapat di bawa oleh aliran udara ke penjuru ruangan pada akin atau alat yang suci
hama yang akan digunakan merawat ibu bersalin pada masa nifas.
 koitus pada akhir krhamilan sehingga mengakibatkan ketuban pecah dini
 infeksi intrapartu.infeksi ini biasanya terjadi pada partus lama,apalagi jika
ketuban sudah lama pecah dan beberapa kali di lakukan pemeriksaan dalam.

Gejala yang mungkin muncul di antaranya


 kenaikan suhu dan biasanya di sertai dengan leukositosis dalam takikardi
 denyut jsntung bsyi meningkat
 air ketuban menjadi keruh dan berbau
5).faktor penyebab infeksi
 persalinan lama,khususnya dengan kasus pecah ketuban terlebih dahulu
 pecah ketuban sudah lama sebelum persalinan
 pemeriksaan vagina berulang – ulang selama persalinan,khususnya untuk
kasus pecah ketuban
 teknik aseptik tidak sempurna
 tidak memperhatikan teknik cuci tangan
 manipulasi intra uteri (misalnya,eksplorasi uteri pengeluaran plasenta
manual)
 trauma jaringan yang luas atau luka terbuka seperti laserasi yang tidak
diperbaiki
 hematoma
 hemorargia,khususnya jika kehilangan darah melebihi dari 1000 ml
 pelahiran koperatif,terutama pelahiran melalui sc
 pretensi sisa plasenta atau membran janin
 perawatan perineum tidak memadai
 infeksi vagina atau serviks yang tidak ditangani.

JENIS JENIS INFEKSI


a. Infeksi pada perineum,vulva,dan vagina dan serviks
 Vulvitis
pada infeksi bekas luka sayatan episiotomi atau luka perineum jaringan
sekitarnya membengkak.
 vaginitis
infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui
perineum
 servisitis
infeksi serviks sering juga terjadi,akan tetapi biasanya tidak menimbulkan
banyak gejala.

Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui


penerbit: Andina Vita Sutatnto, AM.Keb.,SKM.,MPH

Anda mungkin juga menyukai