Anda di halaman 1dari 11

DETEKSI DINI PENYULIT ATAU KOMPLIKASI PADA

PERSALINAN
Disusun Oleh kelompok 2

MK : ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN


DOSEN PENGAJAR : DEBORA N. SIMAMORA SKM,MKM

N NAMA NIM
O
1 ASNI R GULTOM 1901001
2 ENJELINA MANALU 1901003
3 ESRAWATI GULTOM 1901005
4 FERONIKA SILABAN 1901014
5 JULI SINAGA 1901009
6 JUDIKA SIMAMORA 1901007
7 NATALYA SIMAMORA 1901011
8 SRIDEVI SIREGAR 1901013
9 WAHYUNI SIHOMBING 1901014
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU DOLOKSANGGUL
PRODI D III KEBIDANAN JALAN BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGULKABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,yang senantiasa rahmat dan
kasihnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul” DETEKSI DINI
PENYULIT KOMPLIKASI KEGAWATDARURATAN PADA PERSALINAN KALA II”.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum .Tetapi dengan keterbatasan wawasan ,pengetahuan ,pengalaman ,dan kemampuan
yang penyusun miliki,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan
.Selesainya makalah inni tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak ,oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimahkasih yang sebsar-besarnya kepada dosen pengajar
kami yaitu DEBORA SIMAMORA SKM.MKM.

Selanjutnya penyusunan mengucapkan banyak terimakasih kpeada pihak pihak yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini .Apabila banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan dan keterbatasan materi kami mohon maaf .Semoga makalah ini bermanfaat
guna bagi yang membacanya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Kelainan Letak


2.2 Sungsang
2.3 Distosia bahu

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan
3.2 saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Presentase bokong (bokong)didefenisikan bila janin dalam posisi membujur
dengan bokong berada di uterus bagian bawah sedangkan kepala di bagian atas
.Insiden antara 3-4% dari seluruh proses persalinan di seluruh dunia .Presentase
persalinan sungsang menurun sesuai dengan usia kehamilan dari 22-25% pada
usia 28 minggu menjadi 7-15% pada usia 32 minggu dan 3-4% pada kehamilan
aterm.
Faktor predisposisi terjadinya presentase bokong adalah antara lain:Kelainan
bentuk uterus ,miomuteri,polihidramnion,anormalijanin dan kehamilan kembar
(gemeli). Kematian prenatal meningkat sampai 2-4 kali pada persalinan sungsang
tidak tergantung dari cara persalinan pervaginam maupun sc .Kematian paling
sering terjadi berhubungan dengan malformasi ,prematuritas dan kematian
intrauterin
Pertolongan persalinan sungsang masih menjadi diskusi yang
menarik,karena ada yang berpendapat bahwa operasi sc merupakan cara terbaik
untuk melahirkan sungsang sedangkan pendapat lain percaya bahwa melahirkan
pervaginam masih menjadi pilihan pertama yang dilakukan.Dari beberapa
penelitian melaporkan bahwa kematian prenatal pada persalinan sungsang secara
pervaginam lebih tinggi dibandingkan persalinan melalui operasi bedah sc ,namun
pada penelitian lain melaporkan bahwa pemilihan operasi sc pada letak sungsang
tidak selalu menjamin bahwa bayi yang dilahirkan akan selalu baik sedangkan di
sisi lain resiko dan komplikasi operasi bedah sc terhadap ibu lebih tinggi
dibanding persalinan pervaginam .Sehingga dalam pemilihan tindakan persalinan
pada letak sungsang mesti dipertimbangkan secara bijaksana.Komuniasi yang
baik dengan pasien dan keluarga dibutuhkan pengambilan keputusan apakah
dilakukan persalinan pervaginam atau sc.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan deteksi dini penyulit komplikasi persalinan kal II
b) Apa yang dimaksud dengan kelainan letak
c) Apa yang dimaksud dengan sungsang
d) Apa yang dimaksud dengan distosia bahu
1.3 Tujuan Masalah
1) mengetahui tentang deteksi dini penyulit komplikasi persalinan kal II
2) mengetahui tentang kelainan letak
3) mengetahui tentang sungsang
4) mengetahui tentang distosia bahu
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian deteksi dini penyulit komplikasi persalinan kala II

Persalinan dengan beberapa penyulit dapat mengancam jiwa ibu


sehingga diperlukan pengetahuan yang luas serta keahlian bidan dalam
mengatasi resiko tinggi.

2.2 kelainan letak


1) Distosia karena kelainan jalan lahir
Distocia adalah persalinan yang sulit,hal ini terjadi jika tidak ada
persalinan .Dibagi menjadi empat macam
 Presentase puncak kepala
disebut juga presentase sinsiput,terjadi bila derajat
defleksinya ringan sehingga UUB merupakan bagian
terendah
 presentase muka
Dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal dan
muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah .
 Presentase dahi
kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal dan
defleksi minimal sehingga dahi merupakan posisi terendah.
 Posisi oksipital
Tidak berputar ke depan ,tetap dibelakang .
2.3 sungsang
Presentase bokong (bokong)didefenisikan bila janin dalam posisi
membujur dengan bokong berada di uterus bagian bawah sedangkan
kepala di bagian atas .Insiden antara 3-4% dari seluruh proses persalinan
di seluruh dunia .Presentase persalinan sungsang menurun sesuai dengan
usia kehamilan dari 22-25% pada usia 28 minggu menjadi 7-15% pada
usia 32 minggu dan 3-4% pada kehamilan aterm.
Faktor predisposisi terjadinya presentase bokong adalah antara
lain:Kelainan bentuk uterus ,miomuteri,polihidramnion,anormalijanin dan
kehamilan kembar (gemeli). Kematian prenatal meningkat sampai 2-4 kali
pada persalinan sungsang tidak tergantung dari cara persalinan
pervaginam maupun sc .Kematian paling sering terjadi berhubungan
dengan malformasi ,prematuritas dan kematian intrauterin
Pertolongan persalinan sungsang masih menjadi diskusi yang
menarik,karena ada yang berpendapat bahwa operasi sc merupakan cara
terbaik untuk melahirkan sungsang sedangkan pendapat lain percaya
bahwa melahirkan pervaginam masih menjadi pilihan pertama yang
dilakukan.Dari beberapa penelitian melaporkan bahwa kematian prenatal
pada persalinan sungsang secara pervaginam lebih tinggi dibandingkan
persalinan melalui operasi bedah sc ,namun pada penelitian lain
melaporkan bahwa pemilihan operasi sc pada letak sungsang tidak selalu
menjamin bahwa bayi yang dilahirkan akan selalu baik sedangkan di sisi
lain resiko dan komplikasi operasi bedah sc terhadap ibu lebih tinggi
dibanding persalinan pervaginam .Sehingga dalam pemilihan tindakan
persalinan pada letak sungsang mesti dipertimbangkan secara
bijaksana.Komuniasi yang baik dengan pasien dan keluarga dibutuhkan
pengambilan keputusan apakah dilakukan persalinan pervaginam atau sc.
Faktor-faktor yang berpengaruh terjadinya presentasi bokong
 Polihidromnion
 Multiparitas
 Oligihidromnion
 Hidrosefalus
 Anensefalus
 presentase bokong sebelumnya
 Anomali uterus
Ada 3 klasifikasi utama pada presentasi bokong, yaitu:
1. Frank breech (bokong murni) apabila bagian bawah janin adalah
bokong saja tanpa disertai lutut atau kaki. Terjadi ketika kedua paha
janin fleksi dan ekstremitas bawah ekstensi.
2. Complete breech (bokong-kaki) apabila bagian bawah janin adalah
bokong lengkap disertai kedua paha yang tertekuk atau kedua lutut
tertekuk (duduk dalam posisi jongkok).
3. Footling (presentasi kaki) apabila bagian bawah janin adalah kaki atau
paha. Bisa satu kaki atau kedua kaki, bisa kaki dan paha atau kedua
lutut.

2.4 Distosia bahu


Keadaan darurat medis dapat terjadi selama tahap kedua,yaitu saat
ibu sedang mempersiapkan diri untuk mengejan dan melahirkan
bayi .Biasanya,ada jeda setelah kepala bayi kleuar dan sesaat
sebelum seluruh tubuhnya keluar .
Jika distosia bahu terjadi jeda ini akan lebih lama karena
bahu tersangkut dibelakang tuklang panggul ibu ,sehingga beresiko
bayi tidak isa bernapas dan tali pusat bisa terjepit .
Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari setiap 200
kelahiran ,dan lebih sering terjadi selama persalinan alami dan
normal .Namun,masih ada juga kemungkinan terjadi selama
operasi sc
Faktor resiko untuk distosia bahu
Beberapa yang mengalami memang bisa beresiko yang
lebih tinggi untuk mengalami kondisi darurat medis .Namun
dengan mengetahui resiko ini sebelumnya,dapat membantu
meminimalkan kemungkinan ibu utuk mengalami distosia bahu
saat persalinan .
Jika memiliki diabetes gestasional ,resiko akan naik 2
hingga 4 kali lipat .karena itu ibu bisa sebaiknya mencengah
diabetes saat hamil .Jika berat janin lebih dari 4,5 kg,hal ini juga
dapat meningkatkan resiko bahu bayi tersangkut pada saat proses
persalinan
DAFTAR PUSTAKA

1. Umoh A.V, Abah M.G,Umoiyoho A.J. Breech Presentation-An .Overview. Ibon


Medical Journal. 27th May 2015.
2. Y. Berhan, A Haileamlak.The risks of planned vaginal breech delivery versus
planned caesarean section for term breech birth: a meta-analysis including
observational studies. BJOG 2016;
3. Hala Phipps, Chistine L. Roberts, Natasha Nassar et al. The management of breech
pregnancies in Australia and New Zealand. Australian and New Zealand Journal of
Obstetrics and Gynecology 2003; 43:294-291
4. Julie E. Hartnack Tharin, Steen Rasmussen & Lone Krebs. Main Research Article.
Consequences of the Term Breech Trial in Denmark. Acta Obstetricia et
Gynecologica Scandinavica 2011 Nordic Federation of Societies of Obstetrics and
Gynecology 90 (2011) 767–771.
5. Joke M Schutte, Eric A.P Steegers, Job G.Santema et al. Maternal death after
elective cesarean section for breech presentation in the Netherlands. Acta
Obstetricia et Gynecologica . 2007; 86:240-243.
6. Julie E.Hartnack Tharin , Steen Rasmussen & Lone Krebs. Main Research Article.
Consequences of the Term Breech Trial in Denmark. Acta Obstetrica et Gynecologica

Anda mungkin juga menyukai