Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU DAN PENGENALAN DIRI DI ERA DIGITAL

NO NAMA NIM
1 Asni R gultom 1901001
2 Dinda Nahampun 1901002
3 Esrawati Gultom 1901005
4 Enjelina Manalu 1901003
5 Natalya Simamora 1901011
6 Feronika Silaban 1901016
7 Sridevi Siregar 1901013
8 Yesi Sianipar 1901015
9 Ciska C Simamora 1901018

Mata Kuliah : Pendidikan Karakter Dan Budi Pekerti Luhur


Dosen Pembimbing : Winta M.Batubara S.Kep Ners.MKM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU DOLOKSANGGUL


PRODI DIII KEBIDANAN JALAN BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,yang senantiasa rahmat dan
kasihnya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul” Perilaku dan pengenalan
diri di era digital ”.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum .Tetapi dengan keterbatasan wawasan ,pengetahuan ,pengalaman ,dan kemampuan
yang penyusun miliki,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan
.Selesainya makalah inni tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak ,oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimahkasih yang sebsar-besarnya kepada dosen pengajar
kami yaitu Winta M.Batubara S.Kep Ners .MKM

Selanjutnya penyusunan mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pihak yang


telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini .Apabila banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan dan keterbatasan materi kami mohon maaf .Semoga makalah ini bermanfaat
guna bagi yang membacanya

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................3
2.1 Pengertian....................................................................................................................................3
A. Pengertian Kehamilan..................................................................................................................3
B. Pengertian Anemia.....................................................................................................................3
2.2 Klasifikasi anemia selama kehamilan..........................................................................................4
2.3 Penyebab Anemia........................................................................................................................4
2.4 Faktor-faktor anemia pada ibu hamil...........................................................................................5
2.5 Tanda dan Gejala Anemia............................................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................................11
ROLE PLAY.............................................................................................................................................11
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................16
4.2 Saran..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika seorang
wanita dinyatakan hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah, sehingga kebutuhan
gizinya pun juga berubah .Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Konsepsi adalah peristies bertemunya sel telur dengan sperma. Lamanya seorang
perempuan hamil normal adalah 38-40 minggu (9 bulan 7 hari) dihitung dari saat hari
pertama haid terakhir sampai lahirnya bayi . Pada masa kehamilan asupan zat gizi ibu
hamil meningkat, hal tersebut akan mempengaruhi status gizi ibu hamil. Jika status gizi
hamil buruk, maka dapat berpengaruh terhadap janin, ibu hamil,dan saat persalinan.
Salah satu pengaruh terhadap ibu hamil adalah anemia.
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit)dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin yang rendah sehingga tidak
mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto dan
Warsidar, 2007). Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin
yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas.
Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan
dan kembali menjelang persalinan, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat
memiliki cadangan zat besi yaitu 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for
disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari
11g/dl pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
(Irianto,K.2014).Menurut Arief (2008), mengatakan bahwa proses kekurangan zat besi
sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan
cadangan zat besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lama
kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb.

1
1.2 Rumusan Masalah
 Jelaskan Pengertian dari Kehamilan
 Jelaskan Pengertian dari Anemia
 Jelaskan Klasifikasi dari anemia selama kehamilan
 Jelaskan Penyebab dari Anemia
 Sebutkan Faktor-faktor dari anemia pada ibu hamil
 Sebutkan Tanda dan Gejala Anemia
1.3 Tujuan
 Menjelaskan Pengertian dari Kehamilan
 Menjelaskan Pengertian dari Anemia
 Menjelaskan Klasifikasi dari anemia selama kehamilan
 Menjelaskan Penyebab dari Anemia
 Menjelaskan faktor-faktor dari anemia pada ibu hamil
 Menjelaskan Tanda dan Gejala Anemia

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika seorang
wanita dinyatakan hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah, sehingga kebutuhan
gizinya pun juga berubah (Waryana, 2010). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Konsepsi adalah peristies bertemunya sel telur dengan sperma.
Lamanya seorang perempuan hamil normal adalah 38-40 minggu (9 bulan 7 hari)
dihitung dari saat hari pertama haid terakhir sampai lahirnya bayi (Mochtar, R, 2012).
Pada masa kehamilan asupan zat gizi ibu hamil meningkat, hal tersebut akan
mempengaruhi status gizi ibu hamil. Jika status gizi hamil buruk, maka dapat
berpengaruh terhadap janin, ibu hamil,dan saat persalinan. Salah satu pengaruh terhadap
ibu hamil adalah anemia (Proverawati,2009).
B. Pengertian Anemia
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit)dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin yang rendah sehingga tidak
mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto dan
Warsidar, 2007). Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin
yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas.
Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan
dan kembali menjelang persalinan, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat
memiliki cadangan zat besi yaitu 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for
disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari
11g/dl pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
(Irianto,K.2014).Menurut Arief (2008), mengatakan bahwa proses kekurangan zat besi
sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan
cadangan zat besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lama
kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunanHb.

3
2.2 Klasifikasi anemia selama kehamilan

Pembagian anemia dalam kehamilan menurut Wiknjosastro anemia dalam kehamilan


meliputi:

1) Anemia defisiensi besi


Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai
ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena
kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi,
gangguan penggunaan,atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan,
misalnya pada perdarahan.
2) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam
folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Berbeda di Eropa dan di
Amerika Serikat frekuensi anemia megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi
di Asia, seperti di India, Malaysia, dan di Indonesia. Hal itu erat hubungannya
dengan defisiensi makanan.
3) Anemia hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang
mampu membuat sel-sel darah baru,dinamakanan emiahipoplastik dalam
kehamilan.
4) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya.Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi
hamil, apabila ia hamil,maka anemianya biasanya menjadi lebih berat.

2.3 Penyebab Anemia


Penyebab anemia gizi besi dikarenakan kurang masuknya unsur besi dalam
makanan, kebutuhan ibu hamil akan zat besi meningkat untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah sebesar 200-300%. Karena itu, suplementasi zat besi
perlu sekali diberlakukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisman,
2004).Penyebab langsung seperti banyak berpantangan makanan tertentu selagi
hamil dapat memperburuk keadaanan emia gizi besi,biasanya ibu hamil enggan
makan daging, ikan, hati atau pangan hewani lainnya dengan alasan yang tidak
rasional. Selain karena adanya pantangan terhadap makanan hewani faktor
ekonomi merupakan penyebab pola konsumsi masyarakat kurang baik, tidak
semua masyarakat dapat mengkonsumsi lauk hewani dalam setiap kali makan.
Padahal pangan hewani merupakan sumber zat besi yang tinggi
absorsinya.Kekurangan besi dalam tubuh tersebut disebabkan karena kekurangan

4
konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani, bisa
saja karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama kehamilan, masa tumbuh
kembang sertapada penyakit infeksi (malaria dan penyakit kronis lainnya seperti
TBC),kehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk pada saat
haid, sering melahirkan dan adanya infeksi cacing serta ketikseimbangan antara
kebutuhan tubuh akan zat besi dibandingkan dengan penyerapan dari
makanan(Waryana,2010).

2.4 Faktor-faktor anemia pada ibu hamil


Kekurangan zat besi dapat menurunkan kekebalan individu,sehingga
sangat peka terhadap serangan bibit penyakit.Berkembangnya anemia kurang besi
melalui beberapa tingkatan dimana masing-masing tingkatan berkaitan dengan
ketidaknormalan indikator tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi anemia adalah:
1) Faktor dasar
a) Sosial ekonomi
Menurut Istiarti (2000), bahwa perilaku seseorang dibidang
kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi. Sekitar 2/3
wanita hamil di negara maju yaitu hanya14%.
b) Pengetahuan
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang
berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik,
buku petunjuk kesehatan, mediaposter, kerabatdekatdan sebagainya
(Istiarti, 2000).
c) Pendidikan
Pendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan
dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu khususnya ibu hamil
yang berpendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola konsumsinya.
Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh
akan tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari masalah
anemia(Arisman,2004).
d) Budaya
Faktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada terjadinya
anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga yang tidak berdasarkan
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga, serta
pantangan-pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya
ibu hamil, bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat-istiadat dan
perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup sehat
dimasyarakat.

5
2) Faktor tidaklangsung
a) Kunjungan Antenatal Care(ANC)
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Dengan ANC keadaan
anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia pada ibu
hamil jarang sekali menimbulkan keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah
anemia sudah ketahap yang lanjut(Arisman,2004).
b) Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu
hidup diluar rahim.Paritas > 3 merupakan faktor terjadinya anemia. Hal ini
disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh
ibu(Arisman,2004).
c) Umur
Ibu hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun)tidak atau belum siap untuk
memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Sedangkan
ibu hamil diatas 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia, hal ini disebabkan
karena pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa fertilisasi
(Arisman,2004).
d) Dukungan Suami
Dukungan suami adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab
suami dalam kehamilan istri. Semakin tinggi dukungan yang diberikan oleh suami
pada ibu untuk mengkonsumsi tablet besi semakin tinggi pula keinginan ibu hamil
untuk mengkonsumsi tablet besi.
3) Faktor Langsung
a) Pola konsumsi
Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih
makanan dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi,
psikologi, budaya dan sosial(Waryana,2010)
b) PenyakitInfeksi
Penyakit infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria juga penyebab
terjadinya anemia karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel
darahmerahdanterganggunya eritrosit.
c) Perdarahan
Penyebab anemia besi juga dikarenakan terlampau banyaknya besi keluar
dari badan misalnya perdarahan(Wiknjosastro,2007).

6
2.5 Tanda dan Gejala Anemia
Menurut Arisman (2010) tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya
tidak khas dan sering tidak jelas seperti pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia
dan sesak nafas.kepucatan dapat diperiksa pada telapak tangan, kuku dan
konjungtivanya.Tanda dan gejala anemia sangat bervariasi, bisa hampir tanpa
gejala bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya menonjol atau bisa ditemukan
gejala anemia bersama-sama penyakit dasar. Gejala anemia dapat berupa kepala
pusing, berkunang-kunang,lesu, lemah, letih, dispagia, pembesaran kelenjar
limpa, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, dan gangguan
penyembuhan luka(IriantoK,2014).
a. Penentuan status anemia pada ibu hamil
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu
hamil didasarkan pada kriteria WHO yang ditetapkan dalam 3 kategori yaitu
normal, anemia ringan, dan anemia berat. Pemeriksaan darah minimal dilakukan
dua kali selama kehamilan yaitu pada Trimester I dan III dengan pertimbangan
bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia maka dilakukan pemberian
preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil dipuskesmas(Manuaba,2010).
b. Pengaruh anemia pada kehamilan
Menurut Manuaba (2010), bahaya anemia selama kehamilan yaitu dapat
terjadi abortus, persalinan premaruritas,hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 g%),
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini
(KPD). Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan, meningkatnya resiko angka kematian ibu dan bayi, dan
berat badan bayi lahir rendah.Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari
keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan
kehamilan(IriantoK,2014)
c. Cara Mencegah Anemia
Menurut Arisman (2010) sejauh ini ada empat pendekatan dasar
pencegahan anemia defisiensi zat besi, keempat pendekatan tersebut adalah:
 Memberikan tablet atau suntikan zat besi, atau meningkatkan konsumsi zat
besi. Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan
asupan zat besi melalui makanan.
 Pengawasanpenyakitinfeksi.
 Fortifikasimakananpokokdenganzat.
Sedangkan menurut Waryana (2010) cara pencegahan
anemia yaitu:
 Selalu menjaga kebersihan dan mengenakan alas kaki setiap hari.
 Istirahatyangcukup.

7
 Makan makanan yang bergizi dan banyak mengandung Fe, misalnya daun
pepaya, kangkung, daging sapi, hati, ayam, dan susu.
 Pada ibu hamil, dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali
selama hamil untuk mendapatkan Tablet Besi dan vitamin yang lainnya
pada petugas kesehatan, serta makanmakanan yang bergizi 3x1 hari
dengan porsi 2 kali lipat lebih banyak.
d. Kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhandanperkembanganjanin,
pertambahan organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
Kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin
tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi
memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah
energi, protein dan beberapa mineral seperti zat besi, vitamin C
dan kalsium.
1) KebutuhanZatBesi
Kebutuhan akan zat besi selama trimester I relatif sedikit yaitu 0.8 mg
sehari yang kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III yaitu 6,3 mg
sehari (Arisman, 2010). Khusus masa kehamilan terutama trimester III merupakan
masa kritis dimana kebutuhan akan zat gizi meningkat. Jika zat besi dalam darah
kurang maka kadar hemoglobin akan menurun yang mengakibatkan gangguan
pertumbuhan janin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kadar Hb ibu hamil
trimester akhir dan tingginya angka anemia pada trimester III dapat
mempengaruhi berat badan lahir. Pada masa tersebut kebutuhan zat besi tidak
dapat diandalkan dari menu harian saja. Walaupun menu hariannya mengandung
zat besi yang cukup, ibu hamil tetap perlu tambahan tablet besi atau vitamin yang
mengandung zat besi. Zat besi bukan hanya penting untuk memelihara kehamilan.
Ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat menimbulkan perdarahan setelah
melahirkan, bahkan infeksi, kematian janin intra uteri, cacat bawaan dan abortus.
Bumil yang anemia gizi akan melahirkan bayi yang anemia pula, yang dapat
menimbulkan disfungsi pada otaknya dan gangguan proses tumbuh kembang
otak. Selanjutnya,maka bumil dianjurkan mengkonsumsi zat besi sebanyak 60-
100 mg/hari(Waryana,2010).Tambahan asupan zat besi (Fe) per hari yang
dianjurkan untuk ibu hamil berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013
Penyerapan zat besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan
vitamin C meningkatkan penyerapan.Kopi,teh, garam kalsium, magnesium, dan
fitat dapat mengikat zat besi sehingga mengurangi jumlah serapan. Tablet zat besi
sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak
jumlah serapan, sementara makanan yang mengikat zat besi sebaiknya dihindari,
atau tidak dimakan dalam waktu yang bersamaan(Arisman,2010).
8
Sumber zat besi paling baik terdapat pada makanan hewani, seperti daging, ayam,
dan ikan. Makanan sumber zat besi lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-
kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Selain jumlah zat besi, perlu
diperhatikan kualitas besi di dalam makanan, yang di sebut dengan bioavailability
atau ketersediaan biologik. Pada dasarnya besi di dalam daging, ayam, dan ikan
mempunyai ketersediaan biologi tinggi, besi di dalam serealia dan kacang-
kacangan mempunyai ketersediaan biologi sedang dan besi di dalam sebagian
besar sayuran, terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti
bayam mempunyai ketersediaan biologi rendah(Almatsier,2001).

2) KebutuhanVitamin C Bagi Ibu Hamil


Vitamin C merupakan kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C
cukup stabil bila dalam keadaan kering, tetapi vitamin C mudah rusak bila dalam
keadaan larut karena bersentuhan dengan udara (oksigen) terutama bila terkena
panas.Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembagadan besi. Vitamin C tidak
stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C
adalah vitamin yang paling labil (Almatsier,2001).Fungsi Vitamin C yaitu untuk
absorpsi besi. Besi diserap (absorbsi) terutama dalam duodenum dalam bentuk
fero dan dalam suasana asam (Soeparman, 1990). Penyerapan zat besi non heme
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupun pendorong, sedangkan
zatbesihemetidak. Asamaskorbat (vitaminC) dan daging adalah faktor utama yang
mendorong penyerapan zat besi dikenal sebagai Meat, Fish, Poultry factory
(MFP).Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan
penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi
pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi akan lebih efektif
diserap apabila lambung dalam keadaan asam(pHrendah)(Wirakusumah,1999).
Konsumsi vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Asupan
vitamin C rendah dapat memberikan implikasi terhadap kadar hemoglobin ibu
hamil. Vitamin C mempunyai peran dalam pembentukan hemoglobin dalam
darah, dimana vitamin C membantu penyerapan zat besi dari makanan sehingga
dapat diproses menjadi sel darah merah kembali.Sumber vitamin C pada
umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama
yang asam,seperi jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat.Vitamin C
juga banyak terdapat di dalam sayuran daun daunan dan jeniskol(Almatsier,2001).
3) Hubungan Zat Besi dan Vitamin C dengan kadar Hemoglobin
Penelitian Marissa (2013) menyatakan ada hubungan yang bersifat positif
antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin.Vitamin C dan zat besi
membentuk senyawa askorbat besi kompleks yang mudah larut dan mudah
diabsorbsi. Vitamin C sangat membantu penyerapan besi non heme dengan
mereduksi besi ferri menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi.
Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar dimobilisasi untuk
9
membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonheme
meningkat empa kalilipat bila ada vitaminC.Dengan demikian resiko anemia
defisiensi zat besi bisa dihindari.Bagi penderita anemia khususnya pada ibu hamil
karena kekurangan zat besi, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang kaya akan
zat besi, seperti bayam, juga makanan yang banyak mengandung vitamin C,
seperti jeruk, tomat, mangga, dan sebagainya. Sebab kandungan asam askorbat
dan vitamin C bisa meningkatkan
penyerapan zat besi.

BAB III
ROLE PLAY

10
Di suatu desa beringin ada sebuah puskesmas yang baru di bangun , bidan Asni,
bidan Sridevi,dan bidan Ciska . bidan-bidan itu ditempatkan dipuskesmas itu,
mereka dengan senang hati bertugas di puskesmas desa beringin itu suatu pagi
mereka bertiga siap bertugas untuk mengecek keadaan ibu-ibu hamil,

Bidan Asni : pagi ini kita mulai bertugas ya?

Bidan Ciska : iya bidan dedek saya deg deg degan

Bidan Asni : sama, seperti apa ya pasien di desa ini, semoga ga Ga ada yang bawel-
bawel.

Bidan Sridevi : iya semoga aja , memang harus banyak sabar ya kalo Jadi bidan.(sambil
tertawa)

Mereka asik bercakap-cakap datanglah pak RT mengunjungi puskesmas tersebut Dengan pakaian
yang rapi dan wangi.

Pak RT : Syalom

Bidan Sridevi :Syalom,oh pak rt masuk pak, silahkan duduk

Pak RT : terima kasih bu bidan, oh iya gimana bu bidan Bertugas di sini sudah siap ?

Bidan Asni : Puji Tuhan kami siap pak rt mohon doa nya,

Pak RT : ya, para warga sudah saya umumkan kalo puskesmas Baru sudah ada bidan-
bidannya, kalo begitu selamat Bertugas
Bidan Asni : iya pak rt terima kasih

Pak RT : kalo begitu saya pamit pulang dulu ya bu bidan. Syalom

Bidan Asni : Syalom Pak

Pak RT pun berlalu, setengah jam kemudian datanglah seorang ibu hamil , ia Datang dengan
lemah dan lesu

Ibu Esra : Syalom Ibu Bidan

Bidan Ciska : ibu kenapa ,ya tunggu di situ ya bu , duduk dulu

Ibu Esra : aduh aku lemes sekali ya ,apa aku belum makan

Bidan Sridevi : ibu silahkan masuk.

Ibu Esra : ya bu

Bidan Sridevi : duduk bu .


11
Bidan agustin menanyakan identitas pasien, keluhan pasien .

bidan Sridevi : mari buk saya tensi dulu

ibu Esra : kenapa saya lemas bu bidan, saya kayak masuk angin deh

bidan Sridevi : tensi ibu rendah bu, kita periksa hb ya bu ?

ibu Esra : iya bu bidan

bidan agustin pun mulai memeriksa hb ibu midah , hasil pemeriksaannya ternyata ibu midah
mengalami anemia sedang pada kehamilannya,

bidan Sridevi : ibu harus banyak istirahat ya dan makan- makanan bergizi, soalnya ibu
mengalami anemia sedang ,kekurangan darah bu.

Ibu Esra : oh begitu ya bu bidan , pantas saya merasa lemas bu bidan

Bidan Sridevi : Ini bu saya berikan tablet FE 90 tablet ya bu ,diminum selama 90 hari ,
baiknya ibu minum di malam hari ya ,terus ibu .Makan buah-buahan yang mengandung vitamin
c agar memaksimalkan kerja obat nya , ya bu

Ibu Esra : iya bu bidan makasih banyak.

Ibu midah pun pulang dengan hati yang lega, di perjalanan pulang ada ibu-ibu Ibu midah
mampir sebentar, untuk menceritakan tentang ia berobat ke puskesmas Tadi

Ibu Esra : hei ibu-ibu lagi pada ngapain ?

Ibu Feronika : lagi ngegosip jeng, gimana jeng apa keluhan tadi?

Ibu Esra : bidannya ramah jeng, eh jeng saya tadi terkena anemia pada masa
kehamilan saya ini,kata bu bidan bahaya jeng. Tapi Sudah di kasih vitamin sama obat jeng,

Ibu Enjel : aduh kalo begitu saya mau ajak suami saya ke puskesmas, Siapa tahu
kandungan saya bermasalah, jadi takut

Ibu Feronika : iya bu harusnya ibu periksakan juga,anemia itu bahaya bu, Kalo
ibunya kurang darah gimana anaknya

Ibu Enjel : aduh kalo begitu saya pulnang dulu ya ibu-ibu,


Ibu rojah : hati-hati ya bu

Ibu Esra : kalo begitu saya pamit juga bu fero

Ibu enjel pun pulang kerumah, menceritakan kekhawatirannya Ibu enjel menghampirinya
suaminya yang sedang meminum

12
kopi Ibu siti : Syalom pak (cemas)

Pak dono : Syalom ibu

Ibu Enjel : pak ayo kita kepuskesmas sekarang,

Pak dono : kenapa buk, cerita dulu sama bapak jangan tergesa-gesa Bapak kan
masih menikmati weeken bapak

Ibu Enjel : begini pak tadi ibu Esra bilang kalo dia terkena anemia, ibu juga
takut pak, (mengelus-elus perut)

Pak dono : ya sudah,ayo bapak ganti baju dulu

Pak dono pun bersedia menemani istrinya pergi kepuskesmas Di perjalanan ibu Enjel dan pak
dono bertemu dengan pak kasino dan ibu Feronika

Pak dono : itu kayaknya kenal

Ibu Enjel : siapa pak

Pak kasino : eh pak dono, sahabat lama ku(berpelukkan)

Pak dono : kamu mau berobat juga, walah tambah ganteng saja,
Ini istrimu walah tambah cantik ya,

Pak kasino : ah bisa saja,Enjel ngandung lagi dong

Ibu Enjel : ia kami mau tambah anak

Ibu Feronika : wah kandungannya besar sekali jangan-jangan anak kembar (tertawa)
(tertawa)

Mereka berbincang-bincang di jalan, sesampainya di puskesmas

Ibu Feronika : saya bisa duluan ga bu,soalnya saya belum masak hari ini

IbuEnjel : ga papa duluan aja

Ibu Feronika : assalamualikum bu bidan

Bidan Ciska : Syalom, silahkan duduk bu

Ibu Feronika : bu saya mau periksa kandungan saya bu,

13
Bidan Ciska : ibu merasa pusing,mual,muntah,letih,lesu,lunglai?

Ibu Feronika : iya bu bidan, sering juga muka saya pucat

Bidan Ciska : mari saya periksa dulu ,ibu kena anemia berat bu ini berbahaya untuk
kandungan ibu

Ibu Feronika : aduh saya takut, mas mas

Pak kasino : jadi bagaimana bu bidan.

Bidan Ciska : ibu banyak-banyak istirahat ya ,makan-makanan yang Mengandung


vitamin, saya beri tablet FE ya bu 90 tablet di minum 90 hari selama kehamilan

Pak kasino : makasih ya bu bidan, kalo minum obat itu sembuh ya bu Bidan
Bidan Ciska Kita doakan ya pak,

Pak kasino dan ibu Feronika pun keluar

Pak kasino : pak silahkan pak, pak kami duluan pulang ga papa pak?

Pak dono : ga papa kok

Ibu Enje; : ayo pak masuk

Pak dono :Syalom

Bidan Asni : Syalom silahkan pak bu duduk

IbuEnjel : sebenarnya saya kesini mau periksa aja bu bidan, saya sehat-sehat
saja cuman saya takut kalo saya terkena anemia.

Bidan Asni : mari saya periksa dulu, ibu baik-baik saja ,janin sehat, tapi ibu Sudah
memasuki gejala anemia, darah ibu sedikit rendah,

Ibu Enjel : aduh saya takut bu

Pak dono : ga usah takut bu,kan baru gejala

Bidan Asni : kalo begitu saya kasih tablet FE saja ya, biar kandungan ibu Bisa sehat,
jangan sampai ga diminum ya bu , di minum setiap hari ya

Ibu Enjel : makasih bu bidan

Ibu Enjel pun pulang tanpa cemas lagi Bidan-bidan mengadakan rapat di ruang bidan ,mereka
khawatir di desa ini Banyak sekali ibu hamil yang mengalami anemia

14
Bidan Asni : para bidan sekalian, besok kita adakan penyuluhan, karna di Desa ini
banyak sekali ibu-ibu hamil yang anemia

Bidan Ciska : iya bu sebaiknya kita berikan informaasi kepada ibu-ibu

Bidan Sridevi : kalo begitu saya pun setuju.

Keesokan harinya para bidan pun melakukan penyuluhan tentang cara mencegah Anemia dini
pada ibu hamil, di koordinasi oleh bapak RT

Pak rt : kata sambutan

Bidan Asni : ibu –ibu sekalian ,sangatlah penting kita menjaga kesehatan
Karna apa , jika ibu sehat maka janin yang ibu kandung pu sehat,jadi karna itulah bu makanlah
makanan yang bergizi untuk membantu tumbuh kembang anak ya bu.kemaren ada 3
Ada 3 ibu hamil yang anemia,puji Tuhan sekarang sudah
Sembuh.jadi jangan lupa jaga pola makan dan istirhat yang Cukup ya,

Penyuluhan pun selesai ,di desa tersebut mulai mengubah pola makan dan Mencoba untuk hidup
sehat . S E K I A N

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

15
Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus mempersiapkan diri
sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika seorang wanita dinyatakan
hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah, sehingga kebutuhan gizinya pun juga
berubah .Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Konsepsi adalah
peristies bertemunya sel telur dengan sperma. Lamanya seorang perempuan hamil normal
adalah 38-40 minggu (9 bulan 7 hari) dihitung dari saat hari pertama haid terakhir sampai
lahirnya bayi . Pada masa kehamilan asupan zat gizi ibu hamil meningkat, hal tersebut
akan mempengaruhi status gizi ibu hamil. Jika status gizi hamil buruk, maka dapat
berpengaruh terhadap janin, ibu hamil,dan saat persalinan. Salah satu pengaruh terhadap
ibu hamil adalah anemia.
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit)dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin yang rendah sehingga tidak
mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia pada
ibu hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan
kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih
rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang
persalinan, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat memiliki cadangan zat
besi yaitu 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control
mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11g/dl pada trimester
pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua.
4.2 Saran
Demikianlah hasil dari materi ini ,diharapkan kepada pembaca dan penulis dapat
memahamai dan menerapkan pencegahan dari bahaya anemia pada kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai