Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ANEMIA BERAT PADA KEHAMILAN

Dosen Pengampu :
RR. Catur Leny, S. SiT., M. Keb

Anggota Kelompok :
1. Ghina Rihadatul ‘Aisy : 33102000033
2. Rizki Amalya Syajidah : 32102000047
3. Suci Indah Permata : 32102000065
4. Alya Dharojati K : 32102000066

FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI SARJANA KEBIDANAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Anemia
Berat Pada Kehamilan ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu RR. Catur Leny, S. SiT., M. Keb Praktikum 2 Lbm 3 Blok 26. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Anemia Berat Pada
Kehamilan” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu RR. Catur Leny, S.
SiT., M. Keb Praktikum 2 Lbm 3 Blok 26. Penyusun telah berusaha menyusun
makalah ini sebaik – baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan pasti ada. Untuk itu,
kami menerima saran, kritik yang bersifat membangun supaya makalah ini menjadi
lebih baik. Harapan penyusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan
semua pihak untuk menambah ilmu pengetahuan. Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Semarang, 7 Maret 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A. Definisi Anemia dalam Kehamilan......................................................................6
B. Etiologi Anemia dalam Kehamilan......................................................................6
C. Tanda dan Gejala Anemia dalam Kehamilan.....................................................7
D. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan..............................................................8
E. Pemeriksaan Fisik Anemia dalam Kehamilan....................................................8
F. Pemeriksaan Penunjang Anemia dalam Kehamilan..........................................8
G. Penatalaksanaan Anemia dalam Kehamilan....................................................10
H. Dampak Anemia pada Ibu Hamil......................................................................12
BAB III.........................................................................................................................13
TINJAUAN KASUS.....................................................................................................13
A. DATA SUBJEKTIF..............................................................................................13
B. DATA OBJEKTIF................................................................................................16
C. ASSESMENT....................................................................................................17
D. PENATALAKSANAAN......................................................................................17
E. IMPLEMENTASI...............................................................................................18
F. EVALUASI........................................................................................................21
G. CATATAN PERKEMBANGAN.........................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia khususnya pada ibu hamil sepertinya masih merupakan


masalah klasik yang tidak pernah bisa ditangani dan memiliki dampak yang
serius pada ibu dan bayi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil
dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11g/dl pada trimester I dan III, sedangkan
pada trimester II kadar Hb < 10,5g/dl (Kemenkes RI, 2013). Sebagian besar
penyebab anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah kekurangan zat besi.
Kebutuhan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya asupan zat
besi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia defisiensi besi.
Volume darah pada saat hamil meningkat 50%, karena kebutuhan meningkat
untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin.

Anemia dalam kehamilan merupakan masalah yang perlu mendapat


penanganan khusus oleh karena prevalensinya yang masih tinggi. Berbagai
negara termasuk Indonesia melaporkan angka prevalensi anemia pada
wanita hamil masih tinggi. Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organizatin/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang
mengalami anemia sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Kemenkes RI (2020), melaporkan bahwa
menurut laporan Riskesdas 2018 sebanyak 48,9% ibu hamil di Indonesia
mengalami anemia dan persentase ini mengalami peningkatan dibandingkan
dengan data Riskesdas tahun 2013 yaitu 37,1%.

Penerapan standar pelayanan antenatal yang sesuai standar


diharapkan dapat menurunkan kejadian anemia pada ibu hamil. Standar
pelayanan khususnya dalam upaya pencegahan anemia pada ibu hamil
diantaranya adalah pemeriksaan hemoglobin, pemberian Tablet Tambah
Darah (TTD) dan kegiatan temu wicara yang membahas materi tentang
anemia. Konsumsi TTD secara teratur pada ibu hamil dengan anemia yang
disebabkan oleh defisiensi besi akan meningkatkan kadar Hb dalam sebulan
setelah konsumsi TTD (Kementerian Kesehatan, 2020). Catatan ketiga
indikator diatas tertulis di dalam buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)
sehingga kepemilikan buku KIA menjadi sangat penting bagi semua ibu hamil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari anemia berat pada kehamilan?
2. Apa penyebab anemia berat pada kehamilan?
3. Bagaimana tanda dan gejala anemia berat pada kehamilan?
4. Bagaimana patofisiologi anemia berat pada kehamilan?
5. Apa saja pemeriksaan fisik anemia berat pada kehamilan?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang anemia berat pada kehamilan?
7. Bagaimana penatalaksanaan anemia berat pada kehamilan?
8. Apa dampak anemia berat pada kehamilan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi dari anemia berat pada kehamilan
2. Untuk mengetahui apa penyebab anemia berat pada kehamilan
3. Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala anemia berat pada
kehamilan
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi anemia berat pada kehamilan
5. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan fisik anemia berat pada
kehamilan
6. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang anemia berat pada
kehamilan
7. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan anemia berat pada
kehamilan
8. Untuk mengetahui apa dampak anemia berat pada kehamilan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Anemia dalam Kehamilan


Anemia gravis adalah kondisi anemia dengan tingkat keparahan yang berat.
Kondisi ini ditandai dengan kadar hemoglobin yang sangat rendah. Kurang
darah atau anemia adalah kondisi medis Ketika tubuh kekurangan sel darah
merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Sedangkan
menurut WHO, anemia berat merupakan kondisi dimana kadar Hb dalam darah
dibawah < 6 g/dl. Sedangkan berdasarkan Depkes RI, anemia berat yaitu Ketika
kadar Hb dibawah < 5 g/dl.
Tiga stadium anemia berat yang berbeda Telah diakui yakni Kompensasi,
Dekompensasi, dan yang terkait dengan Kegagalan peredaran darah Jantung
Dekompensasi biasanya terjadi ketika Hb Jatuh di bawah 5,0 g / dl.

B. Etiologi Anemia dalam Kehamilan


Penyebab utama anemia pada Wanita adalah kurang memadainya asupan
makanan sumber Fe, serta meningkatnya kebutuhan Fe saat hamil dan
menyusui. Berikut merupakan beberapa penyebab terjadinya Anemia Berat
pada ibu hamil :
1. Penyakit infeksi : Perdarahan patologis akibat penyakit atau infeksi parasit
seperti cacingan dan saluran pencernaan juga berhubungan positif terhadap
anemia. Darah yang hilang akibat infestasi cacing bervariasi antara
2-100cc/hari, tergantung beratnya infestasi. Anemia yang disebabkan karena
penyakit infeksi, seperti seperti malaria, infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA) dan cacingan terjadi secara cepat saat cadangan zat besi tidak
mencukupi peningkatan kebutuhan zat besi.
2. Umur : Usia ibu hamil dapat mempengaruhi anemia jika usia ibu hamil relatif
muda di bawah 20 tahun, karena pada umur tersebut masih terjadi
pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih banyak. Jika zat gizi yang
dibutuhkan tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu dan
bayinya.
3. Status Gizi : Kekurangan gizi dapat menyebabkan ibu menderita anemia,
suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh karena itu, pemantauan gizi ibu hamil sangat penting
dilakukan.

C. Tanda dan Gejala Anemia dalam Kehamilan


Beberapa tanda yang dapat muncul pada penderita anemia berat yaitu :
1. Perubahan Warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau
busuk, berwarna merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena
kehilangan darah melalui saluran pencernaan.
2. Denyut jantung cepat
3. Tekanan darah rendah
4. Pandangan berkunang-kunang
5. Perubahan jaringan epitel kuku
6. Lesu, lemah, lelah
7. Frekuensi pernafasan cepat
8. Pucat atau kulit dingin
9. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel darah merah
10. Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu.
Sedangkan tanda ibu hamil mengalami anemia adalah pucat, glossitis,
stomatitis, oedema pada kaki karena hypoproteinemia. Gejala ibu hamil yang
mengalami anemia adalah lesu dan perasaan kelelahan atau merasa lemah,
gangguan pencernaan dan kehilangan nafsu makan.

Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis


selalu ada mungkin muncul Kemungkinan
a. Sesak nafas a. Letargi/Lelah Anemia Berat
b. Pucat pada b. Kuku datar/
konjungtiva, lidah dan konkaf
kuku dan/atau
telapak tangan
c. Hemoglobin < 7 g%
d. Hematokrit < 20%

D. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan


Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-
zat makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam
darah dan sumsum tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan,
yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-
sel darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi pengenceran
darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut : plasma 30%. Sel
darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang disebabkan oleh
peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga
tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya
unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap
kental.bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur
10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36
minggu.

E. Pemeriksaan Fisik Anemia dalam Kehamilan


Pemeriksaan dilakukan secara sistematik dan menyeluruh, antara lain warna
kulit untuk melihat apakah pucat, sianosis, icterus, kulit, telapak tangan kuning,
kuku untuk melihat, mata untuk melihat icterus, kongjungtiva pucat, perubaha
pada fundus, mulut untuk mrlihat ulserasi, hipertrofi gusi, atrofi papil lidah,
hepatomegali, splenomegali.

F. Pemeriksaan Penunjang Anemia dalam Kehamilan


1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hemoglobin adalah parameter status besi yang memberikan suatu ukuran
kuantitatif tentang beratnya kekurangan zat besi setelah anemia
berkembang. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan
dengan menggunakan alat sederhana seperti Hb sachli.
b. Pemeriksaan Hapusan Darah Perifer dilakukan secara manual.
Pemeriksaan menggunakan pembesaran 100 kali dengan memperhatikan
ukuran, bentuk inti, sitoplasma sel darah merah. Dengan menggunakan
flowcytometry hapusan darah dapat dilihat pada kolom morphology flag.
c. Luas Distribusi Sel Darah Merah (Red Distribution Wide = RDW)
parameter sel darah merah yang masih relative baru, dipakai secara
kombinasi dengan parameter lainnya untuk membuat klasifikasi anemia.
RDW merupakan variasi dalam ukuran sel darah merah untuk mendeteksi
tingkat anisositosis yang tidak kentara. Kenaikan nilai RDW merupakan
manifestasi hematologi paling awal dari kekurangan zat besi, serta lebih
peka dari besi serum, jenuh transferrin, ataupun serum ferritin. MCV
rendah Bersama dengan naiknya RDW adalah pertanda meyakinkan dari
kekurangan zat besi, dan apabila disertai dengan eritrosit protoporphyrin
dianggap menjadi diagnostic. Nilai normal 15%.
d. Eritrosit Protoporfirin
Diukur dengan memakai haematofluorometer yang hanya
membutuhkan beberapa tetes darah dan pengalaman tekniknya tidak
terlalu dibutuhkan. EP naik pada tahap lanjut kekurangan besi
eritropoesis, naik secara perlahan setelah serangan kekurangan besi
terjadi. Keuntungan EP adalah stabilitasnya dalam individu, sedangkan
besi serum dan jenuh transferin rentan terhadap variasi individu yang
luas. EP secara luas dipakai dalam survei populasi walaupun dalam
praktik klinis masih jarang.
2. Besi Serum (Serum Iron = SI).
Besi serum peka terhadap kekurangan zat besi ringan, serta menurun
setelah cadangan besi habis sebelum tingkat hemoglobin jatuh.
Keterbatasan besi serum karena variasi diurnal yang luas dan spesitifitasnya
yang kurang. Besi serum yang rendah ditemukan setelah kehilangan darah
maupun donor, pada kehamilan, infeksi kronis, syok, pireksia, rhematoid
artritis, dan malignansi. Besi serum dipakai kombinasi dengan
parameter lain, dan bukan ukuran mutlak status besi yang spesifik.
3. Serum Transferin (Tf).
Transferin adalah protein tranport besi dan diukur bersama -
sama dengan besi serum. Serum transferin dapat meningkat pada
kekurangan besi dan dapat menurun secara keliru pada peradangan akut,
infeksi kronis, penyakit ginjal dan keganasan.
4. Transferin Saturation (Jenuh Transferin).
Jenuh transferin adalah rasio besi serum dengan kemampuan
mengikat besi, merupakan indikator yang paling akurat dari suplai besi ke
sumsum tulang. Penurunan jenuh transferin dibawah 10% merupakan indeks
kekurangan suplai besi yang meyakinkan terhadap perkembangan eritrosit.
Jenuh transferrin
menurun  pada penyakit peradangan. Jenuh transferin umumnya dipakai pad
a studi populasi yang disertai dengan indikator status besi lainnya. Tingkat
jenuh transferin yang menurun dan serum feritin sering dipakai untuk
mengartikan kekurangan zat besi. Jenuh transferin dapat diukur dengan
perhitungan rasio besi serum dengan kemampuan mengikat besi total
(TIBC), yaitu jumlah besi yang bisa diikat secara khusus oleh plasma.
5. Pemeriksaan Sumsum Tulang
Masih dianggap sebagai standar emas untuk penilaian cadangan besi,
walaupun mempunyai beberapa keterbatasan. Pemeriksaan histologis
sumsum tulang dilakukan untuk menilai jumlah hemosiderin dalam sel-sel
retikulum. Tanda karakteristik dari kekurangan zat besi adalah tidak ada besi
retikuler. Keterbatasan metode ini seperti sifat subjektifnya sehingga
tergantung keahlian pemeriksa, jumlah struma sumsum yang memadai
dan teknik yang dipergunakan. Pengujian sumsum tulang adalah suatu teknik
invasif, sehingga sedikit dipakai untuk mengevaluasi cadangan besi
dalam  populasi umum.

G. Penatalaksanaan Anemia dalam Kehamilan


1. Penatalaksanaan Medis
a. Transfusi sel darah merah : Berikan packed cells, Jika darah tidak dapat
disentrifugasi, gantung kantong darah beberapa waktu sehingga sel
darah mengendap. Berikan sel darah merahnya saja, serum ditinggalkan,
Beri furosemide 40 mg I.V. untuk setiap unit packed cells.
b. Antibiotik diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
2. Penatalaksanaan Kebidanan
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg
(20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler.
3. Tatalaksana umum
A.Program pencegahan anemia gravidarum yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah pemberian tablet zat besi (sulfas ferosus) 65 mg
sebanyak 1x1 tablet dengan total 90 selama kehamilan.
B.Anjurkan ibu untuk meminum tablet zat besi pada malam hari untuk
mencegah terjadinta efek samping mual akibat mengkonsumsi zat besi.
Anjurkan ibu untuk meminum tablet zat besi bersamaan dengan jus jeruk
atau buah yang lain yang mengandung vitamin C agar membantu proses
absorbs zat besi dalam tubuh serta ingatkan ibu untuk tidak meminum
tablet zat besi bersamaan dengan teh atau kopi karena hal tersebut dapat
menghambat peneyrapan zat besi dalam tubuh.
C. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung zat
besi selama hamil. Kandungan zat besi banyak terkandung dalam sumber
makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan kemudian untuk sumber
makanan nabati seperti sereal, telur, kacang-kacangan, kedelai, sayuran
berwarna gelap atau hijau, dan beberapa jenis buah kering seperti plum
dan kismis.
D. Apabila ibu terdiagnosis menderita anemia, maka bidan memberikan
suplemen zat besi dan asam folat 250mg sebanyak 3x1 tablet, apabila
dalam 90 hari keadaan anemia ibu membaik, lanjutkan pemberian
tersebut sampai 42 hari postpartum. Namun apabila keadaan anemia ibu
tidak membaik, maka ; lakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi untuk mengetahui penyebab pasti anemia yang dialami
ibu.
4. Tatalaksana khusus
Tatalaksana khusus dilakukan pada tingkat pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi seperti puskesmas atau rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.
a. Apabila terdapat pemeriksaan penunjang, lakukan pemeriksaan darah
untuk mengetahui secara pasti penyebab anemia.
b. Anemia defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Jika kadar ferritin
<15ng/ml, maka berikan terapi zat besi 180mg perhari. Jika kadar ferrtin
normal, maka lakukan peemriksaan TIBC dan SI.
c. Anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1x2
mg dan vitamin B12 1x250-1000ug
d. Thalassemia: ibu yang dicurigai menderita thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana dengan dokter spesialis penyakit untuk mendapatkan
pengobatan yang lebih spesifik.
5. Lakukan transfuse darah untuk kondisi pasien dengan
a. Kadar Hb <7g/dl atau kadar hematokrit <20%
b. Kadar Hb <7%g/dl dengan gejala klinis pusing, pandangan berkunang-
kunang dan takikardia.
6. Lakukan penilaian pertumbuhan dna kesehjateraan janin dengan memantau
pertambahan TFU, DJJ, dan USG secara berkala.

H. Dampak Anemia pada Ibu Hamil


Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur
atau prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama,
perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (sub involusio rahim, daya tahan
terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada
janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal, dll).
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN DENGAN ANEMIA BERAT

Kasus : Ny. S usia 24 tahun G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke rumah
sakit poli kandungan keluhan sering merasa lemas dan pingsan. Ibu merasa sesak,
kepala pusing, penglihatan kabur sejak 2 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan tanda
vital yaitu TD: 90/60 mmHg, N: 86 kali/menit, S: 36,8 C, R : 24 kali/menit.
Pemeriksaan fisik didapatkan pucat pada konjungtiva, lidah, kuku dan telapak
tangan. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan Hb didapatkan hasil : 5,5 gr/dl.

Pengkajian :

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. D
Umur : 24 tahun Umur : 25 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Genuk Indah Alamat : Jl. Genuk Indah
2. Alasan Kunjungan : Keluarga pasien mengatakan ibu lemas dan pingsan,
ibu selalu pucat dan sudah sejak 2 hari yang lalu ibu sering pingsan dan
rujukan dari Klinik Tiara Bunda.
3. Keluhan Utama : Ibu merasa sesak, kepala pusing, penglihatan
berkunang-kunang dan badan terasa lemas, ini adalah hari rawatan kedua.
4. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche : 14 tahun, siklus 28 hari, teratur
b. Lama : 3-4 hari
c. Volume : 3 kali ganti pembalut/ hari
5. Riwayat Kehamilan/persalinan yang lalu : Tidak ada
6. Riwayat Kehamilan sekarang
a. G1 P0 A0
b. HPHT : 30 Juli 2022
c. UK : 30 minggu
d. Gerakan Janin : 10 kali/sehari, pergerakan janin pertama kali pada usia
16 minggu kehamilan
e. Imunisasi TT : Lengkap
f. Kecemasan : Cemas
g. Tanda-tanda bahaya : Tidak ada
h. Tanda-tanda persalinan : Tidak ada
7. Riwayat Penyakit yang pernah diderita
a. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang mengalami penyakit menular, seperti
HIV/AIDS, hepatitis, TBC
b. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang mengalami penyakit menurun,
seperti hipertensi, asma, DM
c. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang mengalami penyakit menahun,
seperti jantung dan ginjal
8. Riwayat Penyakit yang pernah yang lalu
a. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menular, seperti
HIV/AIDS, hepatitis, TBC
b. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menurun, seperti
hipertensi, asma, DM
c. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit menahun, seperti
jantung dan ginjal
d. Ibu mengatakan tidak alergi terhadap makanan dan obat
9. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
menular, seperti HIV/AIDS, hepatitis, TBC
b. Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
menurun, seperti hipertensi, asma, DM
c. Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
menahun, seperti jantung dan ginjal
10. Riwayat KB : Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB
11. Riwayat Psikolog
a. Status pernikahan: SAH
b. Lama pernikahan : 1 Tahun
c. Perasaan ibu dan keluarga terhadap kehamilan : Ibu mengatakan
senang terhadap kehamilan pertamanya
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
e. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk membantu persalinan : Klinik
Bidan
f. Tempat rujukan jika ada komplikasi : Rumah sakit Tiara Bunda
g. Persiapan menjelang persalinan : Tabungan
12. Activity Daily Living
a. Pola makan dan minum
Frekuensi : 3 kali/sehari
Jenis
Pagi : Nasi, lauk pauk, susu
Siang : Nasi, lauk pauk
Malam : Nasi, lauk pauk
Porsi : 1 porsi
Keluhan/pantangan : Ibu malas makan sayur
b. Pola istirahat
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 5 jam
c. Pola eliminasi
BAK : ± 8 kali/hari, warna: kuning jernih
BAB : ±1 kali/hari, konsistensi : keras
Personal Hygiene
Mandi : 2 kali/hari
Ganti pakaian/pakaian dalam : 2 kali/hari
d. Pola aktivitas
Pekerjaan sehari-hari : Ibu mengatakan melakukan aktivitas
rumah sedang
e. Kebiasaan hidup
Merokok : Tidak merokok
Minuman - minuman keras : Tidak minum keras
Obat terlarang : Tidak memakai obat terlarang
Minum jamu : Tidak mengkonsumsi jamu

B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Lemah
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmHg
b. Nadi : 86 kali/menit
c. Suhu : 36,8 C
d. Respirasi : 24 kali/menit
3. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
a. Berat badan sebelum hamil : 60 kg
b. Kenaikan BB selama hamil : 10 kg
c. BB sekarang : 70 kg
d. Tinggi badan : 159 cm
e. LI LA : 27 cm
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Simetris, tidak ada lesi, bersih
b. Rambut : Berwarna hitam, tidak rontok, lebat, sedikit keriting
c. Muka : Simetris, tidak ada cloasma dan tidak oedem
d. Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik
e. Hidung : Jembatan hidung datar (depressed nasal bridge), cuping
hidung, dan jalan napas normal, bersih, tidak ada plip.
f. Mulut : kering, bibir pecah-pecah dan sudah luka, berwarna gelap
g. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada cairan yang keluar, pendengaran
baik
h. Leher : Tidak ada pembengkakan tiroid
i. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding, pergerakan dinding dada
saat inspirasi dan ekspirasi sama.
j. Perut : Simetris, tidak ada nyeri tekan pada hernia umbilikalis
1. Leopold 1 : TFU 30 cm teraba bulat, lunak, melebar di fundus
(bokong)
2. Leopold 2 : Teraba keras, panjang, memapan, di sebelah kanan
abdomen ibu. Teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri abdomen ibu
(Punggung kanan)
3. Leopold 3 : Teraba Keras, bulat, melenting di bagian terbawah janin
(Presentasi Kepala)
4. Leopold 4 : Kepala belum masuk PAP
5. TBJ : 2790 gr
6. TFU : 30 cm
7. DJJ : 140 x/menit
k. Punggung : Tidak ada tonjolan atau benjolan di punggung
l. Genitalia : Lengkap, normal
m.Anus : Baik, tidak ada benjolan
n. Ekstremitas atas : Tidak ada oedema, kuku dan telapak tampak
pucat
o. Ekstremitas bawah : Tidak ada oedema, kuku dan telapak tampak
pucat, tidak ada Varises.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Darah : HB 5,5 gr %
b. Gol Darah : A

C. ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan
G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu 6 hari, janin tunggal, hidup, intrauterin,
punggung kanan, presentasi kepala, belum masuk PAP dengan anemia
berat.
2. Masalah Kebidanan
Ibu merasa cemas
3. Diagnosa potensial
Tidak Ada
4. Tindakan segera
Tidak Ada
D. PENATALAKSANAAN
1. Lakukan pemeriksaan TTV dan beritahu kondisi/hasil pemeriksaan pada ibu
2. Berikan oksigen (O²) 2 liter/menit pada ibu
3. Lakukan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah, ambil dan
beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
4. Lakukan pemasangan RL 20 tetes/i
5. Lakukan transfusi darah sesuai dengan diagnosa yang diangkat
6. Berikan fero dextrin sebanyak 1000 mg (20 ml) IV atau 2x10 ml IM
7. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung zat besi
selama hamil
8. Berikan penkes tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM-III
9. Lakukan kolaborasi dengan dokter

E. IMPLEMENTASI

Tanggal Waktu Implementasi Waktu Evaluasi


06/03/2023 09.30 Memberitahu ibu hasil 09.50 Ibu sudah
WIB pemeriksaan: WIB mendengarkan
Keadaan Umum : Lemah penjelasan bidan
Tanda-tanda vital : mengenai
- TD : 90/60 mmHg keadaannya
- Suhu: 36,8°C sedang kurang
- RR : 24x/menit baik dan janinnya

- Nadi : 86x/menit baik.

- DJJ : 138x/menit
Pemeriksaan Fisik
- Muka: tampak pucat
- Mata: konjungtiva
pucat
- Ekstremitas : kuku
dan telapak tampak
pucat
06/03/2023 09.55 Memberikan oksigen 2 liter 10.05 Oksigen telah
WIB permenit untuk mengurangi WIB terpasang dengan
sesak yang dialami ibu. baik.
06/03/2023 10.10 Melakukan pemasangan RL 10.20 Infus telah
WIB 20 tetes/i WIB terpasang dengan
baik
06/03/2023 10.25 Mengambil hasil 10.35
WIB pemeriksaan darah dari WIB
laboratorium untuk
mengetahui apakah
pengangkatan diagnosis
sudah tepat dan bisa
melakukan asuhan yang
sesuai dengan kondisi
pasien. Didapatkan hasil Hb
: 5,5 gr% dan golongan
darah A.
06/03/2023 10.40 Mengambil darah dari 10.50 Packed blood cell
WIB pelayanan darah dan WIB sudah terpasang
melakukan diagnosis dan berjalan
kepada Ny. S 1 packed cell lancar.
darah golongan A sebanyak
20 tetes per menit
06/03/2023 10.55 Memberikan fero dextrin 11.00
WIB sebanyak 1000 mg (20 ml) WIB
IV atau 2x10 ml IM

06/03/2023 11.05 Menganjurkan ibu untuk 11.10 Ibu memahami


WIB makan-makanan yang WIB dan bersedia
banyak mengandung zat bersedia mengikuti
besi selama hamil. anjuran bidan.
Kandungan zat besi banyak
terkandung dalam sumber
makanan hewani seperti
daging, ayam dan ikan
kemudian untuk sumber
makanan nabati seperti
sereal, telur, kacang-
kacangan, kedelai, sayuran
berwarna gelap atau hijau,
dan beberapa jenis buah
kering seperti plum dan
kismis.

06/03/2023 11.15 Memberikan penkes 11.25 Ibu sudah


WIB tentang tanda-tanda WIB mendengarkan
bahaya kehamilan TM-III penjelasan bidan
yaitu antara lain : mengenai tanda-
- Adanya keluar darah tanda bahaya
dan cairan dari kehamilan TM-III
kemaluan ibu dan ibu berjanji
- Ibu mengalami sakit akan segera
kepala yang berat mendatangi
- Wajah dan fasilitas kesehatan
ekstremitas bengkak apabila mengalami
- Pandangan kabur salah satu dari

- Adanya nyeri tanda bahaya

abdomen yang hebat tersebut.

- Tidak merasakan
gerakan janin
06/03/2023 11.30 Melakukan kolaborasi 11.35 Terapi sudah
WIB degan dokter dalam WIB diberikan sesuai
pemberian terapi dan anjuran dokter
asuhan sesuai degan
diagnosis yang di angkat.
Terapi yang di berikan :
Sulfas ferosus 3x10 mg dan
asam folat 3x5 mg
F. EVALUASI
Tanggal: 06-03-2023 Pukul: 12.00 WIB

S: - Ibu mengatakan sudah mengetahui


kondisinya.
- Ibu mengatakan masih pusing, nafsu makan
tidak ada
- Ibu mengatakan masih merasa lelah.
- Ibu mengatakan pandangan masih
kabur/berkunang-kunang
O: - Keadaan Umum : Lemah
- Kesadaran : CM
- Vital sign :
TD : 100/80 mmHg
T/P : 36,5°C/80x/i
RR : 22x/i
- Pemeriksaan fisik : Wajah masih tampak pucat
- DJJ : 138 x/i
A: Diagnosa : Ny. S usia 24 tahun, GI P0 A0, usia
kehamilan 30 minggu 6 hari, janin tunggal, hidup,
intrauterin, punggung kanan, presentasi kepala,
belum masuk PAP dengan anemia berat.
Masalah : Belum teratasi
P:
1. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
2. Memantau cairan yang masuk
3. Anjurkan ibu untuk istirahat
4. Anjurkan ibu untuk memenuhi pola nutrisinya
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi
G. CATATAN PERKEMBANGAN

Catatan Perkembangan I Catatan Perkembangan II Catatan Perkembangan


III
Tanggal: 07-03-2023 Tanggal: 08-03-2023 Tanggal: 09-03-2023
Pukul: 22.00 WIB Pukul: 07.00 WIB Pukul: 15.00 WIB
S: - Ibu mengatakan S: - Ibu mengatakan S: - Ibu mengatakan
kondisinya mulai keadaannya sudah mulai keadaan sudah baik
membaik membaik - Ibu mengatakan sudah
- Ibu mengatakan masih - Ibu mengatakan sesak memiliki nafsu makan
pusing, nafsu makan sudah tidak ada lagi - Ibu mengatakan
mulai ada - Ibu mengatakan pusing dan sesak
- Ibu mengatakan masih pusing sudah mulai sudah tidak ada lagi
merasa lelah. berkurang - Ibu mengatakan
- Ibu mengatakan - Ibu mengatakan pandangannya sudah
pandangan masih agak pandangan sudah tidak
kabur/berkunang- mulai terlihat jelas dan kabur/berkunang-
kunang tidak berkunang- kungang lagi
kunang lagi - Ibu mengatakan
- Ibu mengatakan senang karena sudah
tidurnya nyenyak tadi bisa pulang ke rumah
malam
O: - Keadaan Umum : O: - Keadaan Umum : O: - Keadaan Umum : Baik
Lemah Lemah - Kesadaran : CM
- Kesadaran : CM - Kesadaran : CM - Vital sign :
- Vital sign : - Vital sign : TD : 120/80 mmHg
TD : 100/80 mmHg TD : 110/80 mmHg T/P : 36,5°C/80x/i
T/P : 36,5°C/80x/i T/P : 36°C/80x/i RR : 22x/i
RR : 22x/i RR : 22x/i - DJJ : 138 x/i
- Pemeriksaan fisik : - Pemeriksaan fisik :
Wajah masih tampak Wajah masih tampak
pucat, konjungtiva pucat
masih pucat, bibir dan - DJJ : 135 x/i
lidah masih tampak
pucat
- DJJ : 138 x/i
A: Diagnosa : Ny. S usia 24 A: Diagnosa : Ny. S usia A: Diagnosa : Ny. S usia
tahun, GI P0 A0, usia 24 tahun, GI P0 A0, usia 24 tahun, GI P0 A0, usia
kehamilan 30 minggu 6 hari, kehamilan 30 minggu 6 kehamilan 30 minggu 6
janin tunggal, hidup, hari, janin tunggal, hidup, hari, janin tunggal, hidup,
intrauterin, punggung intrauterin, punggung intrauterin, punggung
kanan, presentasi kepala, kanan, presentasi kepala, kanan, presentasi kepala,
belum masuk PAP dengan belum masuk PAP dengan belum masuk PAP dengan
anemia berat. anemia berat. anemia berat.
Masalah : Sebagian teratasi Masalah : Teratasi Masalah : Sudah teratasi
sebagian
P: P: P:
1. Pantau keadaan umum 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Memberitahu ibu
dan TTV 2. Berikan transfuse darah keadaan dan hasil
2. Anjurkan untuk makan- 3. Anjurkan ibu untuk pemeriksaan TTV dalam
makanan yang menjaga kebutuhan nutrisi batas normal. Dan dokter
mengandung zat besi dan 4. Anjurkan ibu untuk sudah mengizinkan untuk
asam folat menjaga pola istirahat pulang
3. Anjurkan ibu untuk 5. Lakukan pemantauan 2. Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang baik dan Hb ibu mengonsumsi makan
cukup 6. Kolaborasi dengan bergizi yang tinggi akan
4. Pantau cairan infus dokter dalam pemberian zat besi dan asam folat
5. Kolaborasi dengan dokter terapi untuk meningkatkan kadar
dalam pemberian terapi Hb dalam darah ibu.
Seperti daging, sayuran
hijau dan pisang karena
kaya akan asam folat
3. Menganjurkan ibu untuk
menjaga pola istirahat
yang baik yaiutu tidur
siang 1 jam dan tidur
malam 7-8 jam, jangan
melakukan aktivitas yang
berat.
4. Ibu diperbolehkan
pulang
DAFTAR PUSTAKA

1. Baston, Helen dan Jennifer Hall, Midwifery Esesential ANTENATAL, Jakarta:


EGC, 2013
2. Fatimah, Ernawati, Susi, Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan
Anemia Pada Kehamilan Trisemester III, Yogyakarta, 2015

3. Hasswane Nadia, dkk. Prevelance and Factors Associated with Anemia


Pregnancy in a Group Of Moroccan Pregnant Women. journal of Biosciences
and Medicine, No. 3, 88-97, 11 august 2018
4. Kefiyaew Fiagot, dkk. Anemia Among pregnant Women in Southeast Ethioia:
revaance, saverity and Associated Risk Factors. BMC Research Notes 2019,
7: 771
5. Paendong, Florencia T. dkk. Pr0fil zat besi (Fe) pada ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Bahu Manado. Jurnal e-Clinic(eCl), Vol 4, No. 1,
januari-juni 2020.
6. Shaikh Sabina,“An Overview Of Anemia In Pregmancy.” Journal of
innovations in pharmaceuticals and Biological Sciences, Vol. 2 No.2. 144-
151, 2020.
7. NASLA, U. Evi. PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILAN. Penerbit
NEM, 2022..
8. PUTRI, Lidia Aditama, et al. Buku ajar Obstetri dan Ginekologi. Guepedia,
2019.

Anda mungkin juga menyukai