Anda di halaman 1dari 46

Infertilitas dalam

perspektif Islam
Dr. Rini Aryani , SP.OG
SMF Obgin RSI Sultan Agung Semarang
FK Unissula
DÈF
• Bayi tabung = fertilisasi Invitro, krn menggunakan tabung disebut bayi
tabung.
• Mulai th 1970 , ínseminasi
• 7an : menjembatani pasutri yg mandul ok fk tuba
• Perkembangannya utk indikasi IVF yg lain
Jenis bayi tabung
• Menurut al-Fiqhial- Islami :
• 1. pembuahan di dlm rahim ada 2 cẩra yaitu :
• - IUI dari suami istri yg sah : Halal
• - IUI dảri sperma suami tp rahim org lain : hâram
• 2. pembuahan di lủar rahim
• - menggunakan sperma dan sel telur dr pasutri yg sah ; Halal
• - menggunakan sperma dan sel telur bukan dảri pasutri yg tdk sah : Hâram
• Syarat :
• 1. sperma dan ovum berasal dari pasutri yg sah
• 2. embrio di kandung oleh istri yang sah berasal dảri ovum istri tsb.
• Dsr : QS AL- Mujadilah : Ibu- ibu mereka tidaklah lain hanyalah wanita
yang melahirkan mereka
Siapakah pasangan
subfertilitas?
SUB-FERTILITAS
Ketidakmampuan satu pasangan untuk mendapatkan kelahiran
hidup setelah 12 bulan menikah, melakukan hubungan seksual
secara teratur, tanpa kontrasepsi
75% pasangan akan hamil pada 6 bulan pertama
Siklus Jumlah pasangan yang Pasangan yang Laju kehamilan
ingin hamil hamil per siklus
1 200 59 0.30
2 137 41 0.30
3 95 16 0.17
4 78 12 0.15
5 66 14 0.21

6 52 4 0.08
7 48 5 0.10
8 43 3 0.07
9 40 2 0.05
10 38 1 0.03
11 37 2 0.05
12 35 1 0.03
Apakah pekerjaan dan gaya hidup
mempengaruhi infertilitas?
GAYA HIDUP DAN INFERTILITAS
Pengaruh
No Kebiasaan Rekomendasi
Laki-laki Perempuan
1 Konsumsi alkohol Penurunan kualitas B
sperma
2 Merokok Merusak oosit B

3 Konsumsi kafein Tidak pengaruh B

4 Indeks massa tubuh

Lebih dari 29 Menurunkan kesuburan C

Kurang dari 19 Menurunkan kesuburan B

5 Olah raga

Ringan Meningkatkan kesuburan

Berat (lebih dari 5 jam/minggu)


aerobik pada perempuan Menurunkan kesuburan
bersepeda pada laki-laki
6 Stress Belum cukup bukti
GAYA HIDUP DAN INFERTILITAS

Pengaruh
No Kebiasaan Rekomendasi
Laki-laki Perempuan

7 Suplemen Peningkatan kualitas


minyak ikan sperma
vitamin C
ubiquinon 10
selenium
glutation
asam folat
Zinc
vitamin B12

8 Obat-obatan
Kolkisin Menurunkan kemampuan
Alopurinol sperma membuahi oosit
PEKERJAAN DAN INFERTILITAS
Pengaruh
No Zat / Pekerjaan Contoh
Laki-laki Perempuan
Waktu yang lama / berdasarkan Menurunkan
1 Paramedik
shiff fekunditas
Mengganggu
2 Temperatur tinggi Tukang las, sopir angkot
produksi sperma
Menurunkan
3 X-ray Pekerja radiologi
produksi sperma
Menurunkan
4 Getaran Penggali, pekerja mesin
produksi sperma
Pestisida
5 Petani Menurunkan kesuburan
dibromokloropropan
Menurunkan
6 Cadmium, magnesium Pekerja pabrik baterei
kesuburan
7 Kemoterapi Menurunkan kesuburan
Menurunkan
8 Aseton, eter, glikol Pekerja laboratorium
produksi sperma
Menurunkan
9 Gas anestesi Dokter, penata anestesi
fekunditas
Kapan satu pasangan harus pergi ke dokter?
Pasangan suami istri harus datang bersamaan ke dokter
untuk konsultasi
PENYEBAB INFERTILITAS

Speroff L, Glass R, Kase N.


Clinical gynecologic endocrinology and infertility, 7 th edition,
2005
“ Never touch the women without sperm result “
Wiweko. Ina Repromed, 2017
Pemeriksaan apa yang harus dilakukan pertama
kali?
PEMERIKSAAN INFERTILITAS LAKI-LAKI
ANALISIS SEMEN (Kriteria WHO 2010)
Jumlah sperma : 15 juta / cc
Motilitas : 32%
Morfologi normal : 4%

• Bila hasilnya tidak normal, harus dilakukan pemeriksaan ulang 3 bulan pasca pemeriksaan
pertama
• Pemeriksaan antibodi anti sperma tidak direkomendasikan karena tidak ada bukti yang cukup
kuat

Konsensus penanganan infertilitas. HIFERI, 2013


Apa yang harus dilakukan pada kasus
azoospermia?
Produksi Volume testis

HORMON
FSH
Testosteron
Distribusi Uji fruktosa
Bagaimana pemeriksaan infertilitas pada
perempuan?
Siklus haid

KONFIRMASI OVULASI
Progesteron fase luteal madya

AMH

CADANGAN OVARIUM
Folikel antral basal

HSG

TUBA FALLOPI
Sono HSG

HSG
UTERUS
USG TV - Sono HSG
PEMERIKSAAN UNTUK MENILAI
OVULASI DAN CADANGAN OVARIUM
No Ovulasi Cadangan ovarium

1 Riwayat menstruasi Kadar AMH

2 Progesteron serum Hitung folikel antral

3 Ultrasonografi transvaginal FSH dan estradiol hari ke-2 atau ke-3

4 Temperatur basal

5 LH urin

6 Biopsi endometrium
Bagaimana menilai cadangan ovarium?
Menilai cadangan ovarium

No Respons ovarium Folikel antral basal AMH (ng/mL)

1 Hiper-responder ≥ 20 ≥ 4.5

2 Normo-responder 8 - 19 ≤ 1.2 – < 4.5

3 Low-responder ≤7 < 1.2


Kapan melakukan pemeriksaan hormon?
WAKTU YANG TEPAT UNTUK
PEMERIKSAAN HORMON

Siklus haid tidak teratur Cadangan ovarium


Konfirmasi ovulasi
> 35 hari atau < 26 hari menurun

umur > 35 tahun


FSH Progesteron endometriosis
LH fase luteal madya (bilateral)
Estradiol (LH + 7) kistektomi bilateral
Prolaktin

hari ke-2-5 siklus haid FAB


AMH
hari ke-2-5 siklus haid
4 Amenorea sekunder
FSH rendah
WHO I
E2 rendah
3
Estrogen endogen rendah UJI P
+ ve

- ve + ve
FSH tinggi
2 E2 rendah
UJI EP
WHO III
Tidak ada obstruksi saluran
reproduksi
Proliferasi endometrium
1 - ve adekuat
Asherman Estrogen endogen cukup
Endometritis Poros hipotalamus-hipofisis-
ovarium baik
KOMPARTEME
N
ANOVULASI WHO II
WHO IV

DIMINISHED OVARIAN RESERVED HIPERPROLAKTINEMIA SOPK


Bagaimana melakukan pemeriksaan kavum uteri?
MENILAI KAVUM UTERI
No
1 HSG
MENILAI TUBA FALLOFI
Teknik Keuntungan
Visualisasi seluruh panjang tuba Paparan radiasi
Kelemahan

dapat menggambarkan patologi Reaksi terhadap zat kontras


seperti hidrosalping Peralatan dan staf khusus
Kurang dapat menggambarkan adhesi
pelvis

2 SIS Visualisasi ovarium, uterus dan tuba Pelatihan khusus


Efek terapeutik belum terbukti

3 Laparokopi Visualisasi langsung seluruh organ Invasif


kromotubasi reproduksi interna Biaya tinggi
Memungkinkan dilakukan terapi
sekaligus

Hidrotubasi TIDAK DIREKOMENDASIKAN


karena bukti ilmiah yang kurang
Bagaimana menegakkan diagnosis?
IDIOPATIK
HSG / Sono HSG Progesteron LH + 7 > 10 ng/ml

OKLUSI GANGGUAN
TUBA OVULASI

FAKTOR ENDOMETRIO
SPERMA SIS
INFERTILI
TAS
Kriteria WHO
FAKTOR UTERUS
•Mioma submukosum
•Polip endometrium
DIAGNOSIS •Adenomiosis
INFERTILITAS
Gaya hidup Asam folat
RENCANA DEFINITIF Hubungan seksual Konseling awal Profilaksis Chlamydia
Pekerjaan Umur

Pemeriksaan dan penanganan

IDIOPATIK SPERM ANOVULASI ENDOMETRIOSI TUBA


A S
UTERUS

Obat pemicu ovulasi Bedah

3 – 6 siklus

Inseminasi intra uterin

4 kali

FERTILISASI IN VITRO
Bagaimana sistem rujukan
infertilitas?
Subspesialis

KOMPETENSI
PENANGANAN
INFERTILITAS
Spesialis obsgin

Spesialis uro-andrologi

Dokter umum
No
1
KRITERIA
Level I
PASIENLevel III
Level II
Lama infertilitas < 24 Lama infertilitas < 36 Tidak memenuhi
bulan bulan kualifikasi layanan primer
dan sekunder

2 Umur pasangan Umur pasangan Pelayanan teknologi


perempuan < 30 tahun perempuan < 35 tahun reproduksi berbantu
(TRB)

3 Tidak ada faktor risiko Tidak memenuhi


kelainan pelvik atau kualifikasi layanan
sperma primer

4 Riwayat pengobatan < 4


bulan
KEGIATAN
ENDOMETRIOSIS DAN ADENOMIOSIS
NO KASUS LEVEL TINDAKAN
1 Kista endometriosis dan perlengketan II Laparoskopi
genitalia interna (derajat I – IV) Laparotomi

2 Kista endometriosis bilateral II Laparoskopi


Laparotomi
(hati-hati cadangan ovarium)

3 Kista endometriosis dengan cadangan III Kemungkinan tindakan IVF


ovarium rendah

4 Kista endometriosis berulang III Laparoskopi


Laparotomi

5 Kista endometriosis dengan gangguan II / III Kemungkinan tindakan IVF


sperma

6 Adenomiosis II Reseksi / Osada procedure


NO
GANGGUAN
KASUS
SPERMA
LEVEL TINDAKAN

1 Oligozoospermia (ramalkan II Perubahan gaya hidup


kemampuan fertilisasi) Inseminasi

2 Oligozoospermia berat III Kemungkinan IVF


(jumlah sperma < 5 juta / cc)

3 Azoospermia (obstruksi dan non III Kemungkinan tindakan IVF atau


obstruksi) pembedahan
FAKTOR TUBA
NO KASUS LEVEL TINDAKAN

1 Oklusi tuba unilateral II Laparoskopi atau laparotomi


rekonstruksi tuba

2 Oklusi tuba bilateral III Kemungkinan IVF

3 Hidrosalping bilateral III Laparoskopi salpingektomi


Kemungkinan FIV
PENANGANAN
INFERTILITAS
FIT AND PROPER TEST

KUNJUNGAN PERTAMA KUNJUNGAN KEDUA


•Riwayat haid, perkawinan, pekerjaan, gaya hidup, hubungan seksual •HSG / Sono-HSG
•IMT, evaluasi uterus dan adneksa •Analisis sperma dan IFD
•Jadwalkan pemeriksaan •Office hysteroscopy (bila perlu)
•Profilaksis Chlamydia •Pap smear (bila perlu)

KUNJUNGAN KETIGA
•Konfirmasi ovulasi (bila perlu)
•Diskusi hasil dan diagnosis
•Jelaskan rencana penanganan
definitif
CATATAN KHUSUS
BEBERAPA PENYEBAB KETERLAMBATAN
SPERMA OKLUSI TUBA ANOVULASI ENDOMETRIOSIS

Antibodi antisperma Hidrotubasi Klomifen sitrat tidak Agonis GnRH


Obat-obatan Diatermi rasional pasca
pembedahan

Antibodi antisperma
IDOPATIK TORCH
ACA
TAKE HOME MESSAGES

1.Kecepatan dan ketepatan menuju diagnosis merupakan


pertimbangan utama dalam pemeriksaan infertilitas
2.Penanganan infertilitas dilakukan berbasis bukti dan sesuai
strata penanganan
3.Penjelasan langkah dan keberhasilan penanganan perlu
dijelaskan sejak penetapan diagnosis infertilitas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai