BANGGAI LAUT
Oleh :
NIM. 2182B1069
Mahasiswa
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Berkelanjuta (Continuity Of Care) di Puskesmas Banggai.
Banggai, 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
Pendokumentasian ..................................................................................... 71
BAB 4 Pembahasan
5.1 Kesimpulan.........................................................................................120
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR SINGKATAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
lama/partus macet 9%, dan penyebab lain 15%. Kedua, penyebab tidak
Ketiga, factor resiko 4T yaitu, terlalu muda melahirkan (3 anak, 37%), terlalu
dekat jarak melahirkan (35 tahun, 13,0%) (Saifuddin, 2010). Angka kematian
dunia 216 per 100.000 kelahiran hidup secara global. Pada tahun 2015 Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 7,3 per 1000 kelahiran hidup. Kendala
mulai dari sebelum hamil, saat hamil dan setelah persalinan (WHO, 2015).
hidup. AKB menurut hasil Survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015
sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target
Tujuan milenium dalam target MDGS pada tahun 2015 adalah AKI
berdasarkan data yang didapat, AKI pada tahun 2015 sebanyak 305 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini sangat jauh dari target MDGS
bayi yaitu kunjungan neonatus (KN 1 dan KN lengkap) dan kunjungan bayi
ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 83,67% dari target 79%, cakupan
kunjungan nifas KF mencapai 87,36% dari target 80%, KN1 sebesar 92,62%
dari target Renstra 81%, KB aktif sebesar 63,22% (Kemenkes RI, 2018). Hal
persalinannya. Upaya lain yang juga telah dilakukan yaitu strategi Making
2
Pregnancy Safer yang dicanakan pada tahun 2000. Pada tahun 2012
kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150
memperkuat system rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan
wewenang bidan.
3
Banggai
pengembangan institusi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
2.2 Kehamilan
2.2.1 Pengertian
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama
yaitu bertemunya sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh
berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Syaiful dkk, 2021 ).
2.2.2.1 Pengertian
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
(Syaiful, 2021 )
6
a. Uterus
panggul.
b. Serviks uteri
kental.
d. Mammae
mulai bersekresi.
8
e. Sirkulasi darah
f. Sistem respirasi
g. Traktus digestifus
hamil.
h. Traktus urinarius
i. Sistem imun
itu kadar IgG, IgA dan IgM serum mulai dari minggu ke-10
j. Kulit
oksigen ibu hamil dapat tidur dengan posisi miring ke arah kiri
memakai sepatu dengan hak yang tidak terlalu tinggi karena titik
(Dartiwen, 2021 ).
12
(Dartiwen, 2021 ).
seperti sering buang air kecil, sesak nafas, nyeri punggung, nyeri ulu
dan pembesaran perut (Pudji dan Ina, 2018) dalam (Beti, 2021 ).
2.2.4.2 Hemoroid
diatasi maka akan berdampak buruk bagi ibu hamil yaitu dapat
mulai turun ke pintu atas panggul maka keluhan sering buang air
(Dartiwen, 2021 ).
2.2.4.4 Pegal-pegal
(Hutahaean, 2013).
16
2.2.4.7 Keputihan
2021 ).
(Mappaware, 2020).
ada
disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin suatu tanda
tekanan darah tinggi dan sakit kepala, bila keadaan ini dibiarkan
Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan berwarna
kehamilan
T dalam penerapannya terdiri atas timbang berat badan dan ukur tinggi
badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas),
ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung
terlambat haid.
sebagai berikut :
perkawinan
albus
kelahiran kembar
1) Masalah kardiovaskuler
2) Hipertensi
3) Diabetes
4) Malaria
6) Hepatitis
21
7) TBC
kelahiran kembar
1) Jumlah kehamilan
3) Jumlah keguguran
persalinan
7) Penolong persalinan
8) Masalah lain
2020).
22
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
e. Tinggi badan
f. LILA
g. Kepala
/dekat
jugularis
atau tidak
q. Genetalia.
23
diperlukan.
b. Pemeriksaan panggul
c. Pemeriksaan USG
2014).
24
2.3 Persalinan
2.3.1 Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan
sebagai berikut :
2.3.2.1 Ligtening
(PAP)
(Syaiful, 2020).
Braxton Hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar
persalinan.
Ketuban Pecah Dini (KPD). Hal ini dialami oleh sekitar 12%
ini.
(Syaiful, 2020).
pembukaan lengkap.
2020).
2.3.4.1 Power
2.3.4.2 Passanger
2.3.4.3 Passage
2.3.4.4 Psikologi
2.3.4.5 Penolong
persalinan.
2.3.5.1 Kala I
meningkat
sampai
30
serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I terdiri dari dua fase,
menjadi 4 cm.
3) Fase deselarasi
2.3.5.2 Kala II
adalah :
sudah masuk dalam dasar panggul, maka pada saat his dirasakan
kemudian kepala janin tampak di vulva saat ada his. Jika dasar
Persalinan kala IlI dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir
2.3.5.4 Kala IV
hematoma
pernapasan.
c. Kontraksi uterus
2.3.6 Patograf
2.3.6.1 Pengertian
2.3.6.2 Tujuan
status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
(Oktarina, 2016).
34
No Kegiatan
set.
mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
35
bersih.
dalam.
No Kegiatan
untuk
180x/menit).
meneran
untuk meneran
meneran
37
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
16. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
No Kegiatan
secara spontan.
anterior
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, telusuri tangan yang ada di atas
Pegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati dan bantu kelahiran
kaki.
39
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
yang memungkinkan)
suntikkan
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah
ibu)
32. Memberikan bayi atau meletakkan bayi pada dada ibunya lalu
untuk pemberian ASI (air susu ibu) pertama kalinya untuk bayi
40
34. Meletakkan satu tangan diatas perut ibu, tepat diatas tulang pubis,
menstabilkan uterus.
No Kegiatan
puting susu
baik.
mencuci tangan
46. Memeriksa tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi pada ibu,
setelah dekontaminasi.
No Kegiatan
dipaha kiri bawah lateral, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, cek
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dengan air mengalir kemudian
2.4.1 Pengertian
Neonatus memiliki definisi bayi baru lahir dari kandungan ibu sampai
lahir yaitu : Neonatus, bayi umur 0 (baru lahir) sampai usia 1 bulan
setelah lahir, neonatus dini, yaitu bayi berumur 0-7 hari, neonatus
2.4.2.1 Menurut (Yulianti, 2021 ) ciri bayi yang lahir normal, yaitu :
d. Lingkar kepala 33 - 35 cm
x/menit
dapat terjadi
pertama selesai
f. Proses menyusu dini dan kontak kulit ibu dan bavi harus
(Yulianti, 2021 ).
) yaitu :
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
(dekat tembok).
d. Evaporasi
lahir
(Yulianti, 2021 ).
a. Refleks Moro
b. Refleks Rooting
menghisap dan dapat dilihat jika pipi atau sudut mulut bayi
c. Refleks Suckıng
d. Refleks Graps
e. Refleks Babinsky
Terjadi bila ada ransangan pada telapak kaki. Ibu jari akan
2020).
2.5 Nifas
2.5.1 Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
suku kata yakni peur dan parous. Peur berarti bayi dan parous berarti
atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim
2016).
Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batasan
waktunya, bahkan dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar,
sebagai berikut :
psikologis.
a. Puerperium dini
berjalan-jalan.
b. Puerperium intermedial
lamanya 68 minggu.
c. Remote puerperium
pasca persalinan
Jika mendapatkan ibu yang memiliki suhu tubuh yang tinggi, kita
Kontraksi uterus yang tidak baik disebabkan oleh ibu multi para,
yang tidak baik serta adanya laserasi jalan lahir. Setelah sumber
dan telapak kaki ibu ditekuk. Apabila terlihat tanda kemerahan pada
56
tungkai ibu maka ibu memiliki tanda homan, langkah pertama yang
Bendungan ASI biasanya terjadi pada ibu yang tidak mau menyusui
serta keuntungan pemberian ASI dan ajarkan ibu cara menyusui dan
perawatan payudara agar putting ibu tidak lecet sehingga bayi dapat
2.5.5.1 Uterus
Setelah plasenta lahir, uterus akan mulai mengeras karena kontraksi dan
8 minggu Normal 30 gr
2.5.5.2 Muskulosketal
2.5.5.3 Lochea
Lochea yaitu cairan/ secret berasal dari kavum uteri dan vagina
post partum
pulih sembuh 6-7 hari tanpa infeksi. Oleh karena itu vulva
2.5.5.5 Payudara
a. Suhu tubuh saat post partum dapat naik kurang lebih 0,5℃,
uteri.
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil
60
abnormal.
istirahat.
sehari- hari.
(Kemenkes, 2015).
: a. Tujuan umum
hidupnya.
b. Tujuan Khusus
Persetujuan yang diberikan oleh client atau keluarga atas informasi dan
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel
bahkan dapat terjadi lebih awal. Hal ini menyebabkan pada masa
persalinan, yaitu :
2.6.6.3 Pil
bagi bayi. Pil mini juga dapat digunakan segera setelah wanita
IUD
(Purwoastuti, 2015)
2.6.6.5 Implan
2.6.6.6 Suntik
(Purwoastuti, 2015)
2.6.6.7 Kondom
zakar
2.6.6.1 Pengertian
ovarium
a. Saat menstruasi
2 hari
b. Setelah melahirkan
(Akbar, dkk.
2020).
2.6.6.4 Kontraindikasi
e. Keganasan payudara
2020).
Covid-19 yang dapat diberikan oleh bidan yaitu ibu hamil yang tidak
yang ada di dalam buku KIA (kesehatan ibu dan anak) yang sudah
dimiliki ibu hamil. Tetapi, jika ibu hamil mengalami keluhan, maka
dengan standar dan penggunaan APD Level 1. Pada saat kunjungan ibu
2.7.2 Panduan pertolongan persalinan yang dapat dilakukan oleh bidan pada
Covid-19.
68
2.7.3 Panduan pelayanan nifas dan bayi baru lahir oleh bidan pada masa
nifas. Jika ada keluhan pada masa nifas, maka segera ke fasilitas
dengan catatan ibu dan bayi menggunakan alat pelindung diri. Ibu dapat
dapat menggunakan face shield khusus bayi baru lahir. Selain itu, tidak
terutama dengan 4-Terlalu (terlalu muda hamil, terlalu tua hamil, terlalu
pandemi.
nilai yang dianut oleh individu dalam suatu hubungan kemitraan antara
2017)
tanda bahaya kehamilan yaitu melalui kegiatan kelas ibu hamil. Kelas
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok
hal yang dapat mempengaruhi ibu menjadi lebih percaya diri, lebih
Evayanti, 2018)
2.3.1 Pengertian
klien atau orang yang meminta asuhan. Memilih informasi data yang
dan psikologi.
yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
benar-benar terjadi.
naiknya berat badan, gerak janin kurang, bengkak pada wajah, tangan
dan kaki, dan pada trimester ke 3 tanda bahaya yang muncul seperti
Kolaborasi)
5) Langkah V (Perencanaan)
kemungkinan mengalami.
6) Langkah VI (Pelaksanaan).
dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya
2012).
klien meliputi tujuh langkah, agar diketahui orang lain apa yang telah
76
1. Subjektif (S)
2. Objektif (O)
dan uji diagnosis lain yang merumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan.
3. Assessment (A)
a) Diagnosis masalah.
c) Tindakan segera.
4. Planning (P)
assessment.
77
yang meliputi asuhan masa hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, maka
Asuhan Kehamilan :
1. Pengkajian
Ibu Hamil 2. Perumusan Diagnosa 1. Kesehatan ibu
3. Perencanaan 2. Kesehatan Bayi
4. Implentasi
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksana
Asuhan Persalinan :
1. Pengkajian
Ibu Bersalin 1. Kesehatan Ibu
2. Perumusan Diagnosa
2. Kesehatan Bayi
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. BBL
Asuhan Laporan
: Pelaksana 1. Kesehatan Ibu
BBL 2. Kesehatan Bayi segera
1. Pengkajian
setelah lahir s/d 2 jam dan
2. Perumusan Diagnosa
setelah 2 jam
3. Perencanaan
4. Implementasi
Asuhan Nifas :
5. 1. Kesehatan Ibu
Ibu Nifas
6. Pengkajian
1. Evaluasi 2. Kesehatan Bayi
2.
7. Perumusan Diagnosa
Laporan Pelaksana
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan Pelaksana
78
BAB III
TINJAUAN KASUS
BANGGAI LAUT
TAHUN 2022
DATA SUBYEKTIF
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMU/SMA
Pekerjaan : Wiraswasta/Wiraswasta
pernah keguguran.
Haid pertama ibu saat usia 14 tahun, siklus haid biasanya 28-30 hari,
menyertai kehamilan dan tidak ada kelainan selama masa nifas dan ASI
esklusif 1 tahun.
80
Ibu tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya dan tekanan darah sebelum
hamil dalam batas normal yaitu tekanan sistol 110-120 mmHg dan
dan jantung.
pemeriksaan kehamilan.
81
1. Nutrisi
makan 3x/hari dengan porsi lebih banyak dari pada sebelum hamil,
komposisi nasi, sayur, lauk dan minum 6-7 gelas/hari dan ibu
2. Eliminasi
3. Istrahat/tidur
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil jarang tidur siang dan
4. Aktivitas
memasak dll.
5. Aktivitas seksual
6. Personal hygiene
menggosok gigi, mencuci rambut 2 hari sekali dan ganti baju setiap
7. Perilaku kesehatan
2. Kesadaran : Composmenstis
3. TB : 160 cm
4. BB : 79 kg
5. LILA : 28 cm
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
h. Dada
i. Abdomen
j. Genitalia
7. Pemeriksaan Penunjang
ASSESMENT (A)
PLANNING
N : 80x/i
S : 36,5°C
P : 22x/i
85
dan teratur/mules semakin kuat, keluar lendir bercampur darah dari jalan
lahir, keluar cairan yang banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir
PEMANTAUAN KALA I
SUBJEKTIF (S)
1. Ini merupakan kehamilan keempat, bersalin ke tiga kali dan tidak pernah
keguguran
4. Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus ke belakang sejak tanggal
11 Februari 2022
86
lebih 5 bulan
OBJEKTIF
2. Kesadaran komposmentis
N : 80×/i S: 37 C
Leopold II : Puka
Leopold IV : BDP
Portio : Lunak
Pembukaan : 4 cm
Persentasi : Kepala
Moulase :-
Penurunan : H1-H2
Penumbungan :-
ASSASMENT
baik.
PLANNING
Hasil : Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan
4. Mengobservasi tekanan darah dan suhu setiap 4 jam dan nadi tiap 30
menit
N : 82x/menit
S : 36,5ºC
P : 22X/menit
88
Hasil :
WITA.
Porsio : Lunak
Pembukaan : 8 cm
89
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
9. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi
Hasil: Ibu mengerti dan makan biskuit juga air putih di sela kontraksi
PEMANTAUAN KALA II
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
2. Kesadaran : Composmentis
4. DJJ : 140×/i
Portio : Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : jernih
Persentasi : Kepala
Moulase :-
Penurunan : HIV
Penumbungan :-
ASSESMENT
PLANNING
- Perineum menonjol
3. Memakai celemek
dipartus set
depan kebelakang
Portio : Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Jernih
Persentasi : Kepala
Moulase :-
Penurunan : Hodge IV
Penumbungan :-
larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan serta merendam kedalam
larutan klorin
terbalik
Hasil: DJJ 140×/I, terdengar jelas, bagian sebelah kanan perut ibu.
11. Memberitahu bahwa pembukaan lengkap dan minta untuk meneran saat
ada his
13. Memimpin ibu untuk meneran saat ada dorongan untuk meneran
15. Melipat kain bersih 1/3 bagian letakkan dibawah bokong ibu
19. Membersihkan wajah dan mulut serta hidung bayi dengan kain bersih
21. Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar secara
spontan
22. Memegang kepala secara biparietal dengan lembut gerakan kepala kearah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis
23. Setelah bahu lahir geser tangan yang berada dibawah kearah perineum ibu
Hasil: bahu depan dan bahu belakang telah lahir dan disangga
25. Melakukan penilaian sepintas dan posisikan bayi diatas perut ibu
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari perut bayi dan
Hasil: Tali pusat telah dijepit 3 cm dari perut bayi dan 2 cm dari jepitan
pertama
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain yang kering dan bersih
Hasil: pembungkus bayi telah diganti dengan kain bersih dan hangat
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
1. Bayi lahir tanggal 16 februari 2022 jam 21.30 wita, jenis kelamin perempuan
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Hasil: Suntikan oksitosin 10 unit di 1/3 atas paha ibu secara IM telah
diberikan
3. Melahirkan plasenta.
96
Hasil: Plasenta telah lahir jam 21.45 wita, intact, berat 500 gram, panjang
tali pusat 50 cm, tebal 2-3 cm, lebar 15-20 cm, dengan tekhnik Duncan.
PEMANTAUAN KALA IV
SUBJEKTIF (S)
OBJEKTIF (O)
1. Plasenta lahir jam 21.45 wita, intact, berat 500 gram, panjang tali pusat 50
cm, tebal 2-3 cm, lebar 15-20 cm, dengan tekhnik Duncan
N : 80×/i S: 36,5 C
ASSESMENT (A)
PLANNING
3. Mengobservasi TTV.
N : 80×/i S: 36,5 C
perdarahan).
8. Mendokumentasikan.
No register : xx.xx.xx
Indentitas Bayi
Nama : By “H”
Umur : 6 jam
98
3. Suhu : 36,5oC
4. Pernapasan : 44x/i
5. BBL : 3900 gr
6. PB : 55cm
7. LK : 33cm
8. LD : 32cm
9. LP : 32cm
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
tandatanda infeksi
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Leher
i. Genetalia
ASESSMENT (A)
PLANNING (P)
Hasil: Perawatan tali pusat telah dilakukan dan tidak ada kelainan
merasa lapar
6. Pola nutrisi: Bayi di susui setiap 2 jam atau setiap kali merasa
lapar.
2. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
S :36,8 ºc
HR :140 x/i
RR : 46 x/i
ASSESMENT (A)
3. Masalah Potensial: -
PLANNING (P)
2. TTV :
Suhu : 36,8 °c
Nadi : 142x/i
Pernapasan: 45x/i
ASSESMENT (A)
2. Masalah aktual: -
3. Masalah potensial:-
PLANNING (P)
mengganti popok kain dan baju yang basah dengan yang kering.
Hasil: Popok bayi diganti setiap kali BAK dan BAB dan pakaian
nampak keringat.
Hasil: Ibu mengerti, dan bayi dalam keadaan sehat atau tidak
No. Register : xx xx xx
SUBJEKTIF (S)
3. Riwayat persalinan
c. Lama persalinan :
1) Kala I : ± 7 jam
2) Kala II : ± 2 jam
e. Perdarahan ±150 cc
c. PBL : 55 cm
OBJEKTIF (O)
2. Kesadaran : Composmenstis
3. TB : 160 cm
4. BB : 79 kg
P : 20×/I S: 36,5C
106
a. Kepala
b. Wajah
oedema
c. Mata
d. Hidung
e. Mulut
f. Telinga
g. Leher
tyroid
107
h. Dada (payudara)
i. Abdomen
j. Genitalia
ASSESMENT (A)
Masalah aktual :-
Masalah potensial : -
108
PLANNING (P)
N : 80 x/i
P : 22 x/i
S : 36,7oC
istirahat
SUBJEKTIF (S)
3. Ibu sudah mampu duduk dan berjalan sendiri tanpa di bantu oleh
keluarga
OBJEKTIF (O)
2. Kesadaran : Composmenstis
P : 20×/i S: 36,5C
5. Lochea: Sanguinolenta
a. Dada (payudara)
b. Abdome
c. Genitalia
ASESSMENT (A)
2. Masalah aktual: -
3. Masalah potensial: -
PLANNING (P)
dan keluarga.
P : 20×/I S: 36,5ºc
cukup
cukup.
111
Hasil: ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan ibu akan
Hasil: ibu sudah bisa mengasuh bayinya secara mandiri, tali pusat
hangat.
ekslusif
b. Suhu : 36,6 ºc
c. Nadi : 80 x/i
d. Pernapasan :20x/i
a. Dada (payudara)
b. Abdomen
c. Genitalia
ASESSMENT (A)
2. Masalah aktual: -
3. Masalah potensial:
113
PLANNING (P)
dan keluarga.
P : 20×/I S: 36,5C
teraba.
Hasil: ibu sudah bisa mengasuh bayinya secara mandiri dan ibu
1. ASI banyak
b. Suhu : 36,5°c
c. Nadi : 80 x/i
d. Pernapasan : 20 x/i
ASESSMENT (A)
2. Masalah aktual: -
3. Masalah potensial: -
PLANNING (G)
posyandu di desa.
No. Register : xx xx xx
1. Ibu ingin menjadi Calon akseptor AKDR (Alat kontrasepsi dalam Rahim).
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dan menular dalam
keluarga.
6. Ibu ingin menjadi Calon akseptor AKDR (Alat kontrasepsi dalam Rahim).
2. Kesadaran Composmentis
3. BB : 79 kg
4. TB : 160 cm
6. Pemeriksaan fisik
b. Wajah
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
117
f. Mulut
Inspeksi : Bersih, tidak ada caries dan tidak ada pengeluaran ludah
Berlebihan.
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
j. Genetalia
ASSESMENT (A)
3. Masalah Potensial: -
PLANNING (P)
Hasil: Terjalin hubungan saling percaya antara nakes pada klien dan
keluarga.
menggunakan KB apa.
Hasil: Ibu pernah menjadi akseptor PIL KB dan suntik 3 bulan Dan ibu
pilihanannya.
digunakan
Hasil: Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk segera datang kepustu apabila ada
keluhan.
120
BAB IV
PEMBAHASAN
pelayanan kesehatan dan 1 kali dikunjungi oleh penulis, jadi total kunjungan
sebanyak 6 kali. Bila dihitung dari awal kehamilan Ny. H sudah 5 kali
kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III di tambah dengan
kunjungan yang dilakukan oleh penulis sebanyak 1 kali pada trimester III.
buang air kecil, dari hasil pemeriksaan ditemukan hari pertama haid terakhir
ibu tanggal 07 Mei 2019, hari tafsiran persalinan 11 Februari 2022 , usia
kehamilan 40 minggu, kadar Hb ibu 9,7 %, TFU 3 jari dibawah px, leopold I
teraba bokong, leopold II teraba puka, leopold III teraba kepala dan leopold
fisiologis kehamilan pada trimester III salah satunya yaitu sering buang air
kecil, serta menganjurkan ibu untuk tidak menahan untuk buang air kecil,
keluhan sering BAK adalah hal yang fisiologis terjadi pada trimester ke III
dan mengira hal ini merupakan suatu penyakit. Oleh karena itu perlu
112
121
dilakukan asuhan komprehensif pada ibu hamil trimester ke III agar kondisi
diketahui tafsiran persalinan (TP). Maka, dihitung dari HPHT yaitu tanggal 7
Mei 2019 sampai dengan tanggal kunjungan sekarang yaitu 16 Februari 2022
membesar sesuai usia kehamilan, TFU teraba 3 jari dibawah px dan biasanya
muncul keluhan seperti sering buang air kecil yang diakibatkan oleh uterus
Namun, keluhan sering buang air kecil merupakan hal yang fisiologis pada
4.2.1. Kala I
mengeluh sakit pada perut tembus belakang sejak pukul 09.30 WITA,
ada pengeluaran lendir dari jalan lahir. Dari hasil pemeriksaan usia
21.30 WITA.
kontraksi uterus yang teratur dan timbul his dimana ibu telah
hingga serviks membuka kurang dari 4 cm, Pada umumnya, fase laten
lamanya antara 20-30 detik. Fase aktif ,Fase Akselerasi: dalam waktu
4.2.2 Kala II
APN dan bayi lahir segera menangis pada tanggal 16 Februari 2022
dengan lahirnya bayi. Untuk primigravida dari 1,5 jam sampai 2 jam,
uterus baik teraba keras dan bundar. Asuhan yang diberikan yaitu
ketuban. Fisiologi terjadinya kala III persalinan adalah setelah lahir oto
2017).
Wahyu;,
2012).
4.2.4 Kala IV
Pada kala IV ibu mengeluh perutnya masih terasa mules. Dari hasil
setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit sekali
2012).
Februari 2022 pada jam 21.30 Wita di PKM Banggai. Bayi baru lahir
normal, BB 3900 gr, PB 55 cm, keadaan umum baik, suhu 36,5°C nadi
tubuh bayi agar tidak hipotermi dan menganjurkan pada ibu untuk
kesenjangan antara teori dan praktik asuhan yang diberikan pada klien.
2022 pukul 14.30 WITA, dan Dari hasil pemeriksaan yaitu keadaan
umum bayi baik suhu 36,8 °C, nadi 142 x/menit, pernapasan
pukul 10.15 WITA keadaan bayi baik, bayi tidur dengan pulas, bayi menyusu
kuat, hasil pemeriksaan keadaan umum bayi baik suhu 36,6 °C, nadi
kebersihan bayi.
disusui sesering mungkin, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh
bayi, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan, dan merawat tali
diberikan imunisasi.
kesenjangan antara teori dan praktik asuhan yang diberikan pada klien
128
nifas 1 pada tanggal 17 Februari 2019 pukul 03.30 WITA, kunjungan nifas 2
Maret 2022 pukul 10.15 WITA dan kunjungan nifas 4 pada 26 April 2022
asuhan yang diberikan pada Ny “H” yaitu beri konseling tentang gizi,
2018).
hubungan natra ibu dan bayi, menjaga bayi tetap sehat dengan cara
kesenjangan antara teori dan praktik asuhan yang diberikan pada klien.
80x/i, suhu 36,6 °C, pernapasan 20 x/i, tidak ada tanda infeksi, TFU
kandung kemih.
ibu mengenai ashan pada bayi yaitu perawatan tali pusat, menjaga bayi
agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari (Sukma, dkk, 2017).
kesenjangan antara teori dan praktik asuhan yang diberikan pada klien.
130
yaitu tanda-tanda vital TD 130/80 MmHg, Nadi 80x/i, suhu 36,5 oC,
pernapasan 20 x/i, tidak ada tanda infeksi, TFU sudah teraba kecil
dan tidak ada masalah dalam pemberian ASI, asuhan yang diberikan
pada ibu mengenai ashan pada bayi yaitu perawatan tali pusat, menjaga
bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari (Sukma, dkk,
2017).
klien.
suhu 36,5 °C, pernapasan 20 x/i, lochea alba, TFU tidak teraba, tidak
ada penyulit yang ibu alami baik dari ibu maupun bayi. Asuhan yang
sesering mungkin.
nifas ke III, dimana ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi setelah masa
nifasnya selesai, dari hasil pemeriksaan TD 110/70 mmhg, suhu 36,5 ºC, nadi
alat kontrasepsi jenis apa yang akan digunakan, ibu memilih untuk
jenis alat kontrasepsi yaitu metode ilmiah (metode pantang berkala), metode
kondom, Metode hormonal seperti pil KB, suntik KB, implan, AKDR. dan
terdiri dari plastic, ada lilitan tembaga ada pula yang tidak ada, da nada yg
BAB V
PENUTUP
melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny “H” dengan
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Selama kehamilan Ny. H telah
pada usia 35-38 Minggu TFU 3 jari dibawah proxesus xipoideus dan
kenaikan berat badan ibu normal sesuai dengan IMT yaitu 15 kg. Akan
tetapi, ada keluhan yang dirasakan ibu yaitu sering sesak dan buang air
kecil. Ibu telah diberikan asuhan bahwa hal tersebut adalah normal pada
5.1.2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ibu telah bersalin pada tanggal 16
5.1.3. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Asuhan bayi baru lahir dilakukan
putus pada hari ke tiga dan tidak ditemui perdarahan ataupun infeksi, bayi
5.1.4. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Pada masa nifas Ny. H telah dilakukan 4
pusat, lochea rubra. Pada kunjungan 6 hari tanggal 23 Febrari 2020 dengan
pengeluaran ASI ibu tidak banyak dan ibu telah diberikan konseling tentang
menyusui bayinya
akseptor AKDR.
5.2 Saran
perkembangan IPTEK.
berbagai kasus.
pelaksanaan tugas.
keterampilan bidan.
136
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb
dan Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Baety, Aprilia Nurul. Kehamilan dan persalinan.Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012.
Bothamley, Judy dan Maureen Boyle. Patofisiologi dalam Kebidanan (Medical
Conditins Affering Pregnancy and Childbirth). Jakarta: Buku Kedokteran
EGC, 2013.
Boyce, Trudy, dkk. Gangguan Hipertensif. Jakarta: Buku Kedokteran EGC,2013.
Chamberlain, Geoffrey. ABC Asuhan Antenatal (ABC of Antenatal Care)l.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2013.
Corry Sihotang, Pesta, dkk. Hubungan pola makan dan kecukupan istirahat tidur
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
biromaru. Jurnal Kesehatan
TadulakoVol.2No.1,Januari2016.http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/
HealthyTadulako/article/download/5747/4513. (Diakses tanggal, 10
November 2017)
Darmawansyih. Penyakit kronik dalam kehamilan. Alauddin University press,
2014.
Dewi,Vivian Nanny Lia., Tri sunarsih. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan,
Jakarta:Salemba Medika, 2012.
DepkesRI,2015.ProfilKesehatanIndonesia.Jakarta.http//www.depkes.go.id/resourc
e/download/pusdatin/profil-kesehatanindonesia/profil kesehatan-
indonesia-2015.pdf.
Diana, S. (2017). Model Asuhan Kebidanan Continuity Of Care. Surakarta: CV
Kekata Group.
Dinas Kesehatan , 2016.Fauziah, Yulia. Obstetric PATOLOGI untuk mahasiswa
kebidanan dan keperawatan: Medical Book. Jakarta, 2012
Hackley, Barbara. Buku Ajar Bidan Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC, 2013.
Hutahaean, Serri. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika, 2013.149
Ilmiah, Widia Shofa. Buku Ajar Asuhan Persalinan Normal,Yogyakarta: Nuha
Medika, 2015.
Jamil, S N;, dkk. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Kementrian kesehatan republic Indonesia: buku saku pelayanan kesehatan ibu
difasilitasi kesehtan dasar dan rujukan. Jakarta: 2013.
Kementrian kesehatan Indonesia, profil kesehatan 2015, Jakarta kementrian
kesehatan Indonesia 2015.
http://depkes.go.id/resorces/download/pusdatin/profilkesehatanindonesia/profil-
kesehatan indonesia-2015.pdf (Diakses Tgl 11 juni 2017).
Lilis Lisnawati, Asuhan Kebidanan Terkini, Jakarta: Trans info media, 2013
Maulana, Mirza. Penyakit Kehamilan & Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati,
2008.
Moffat, McKay dan Pam Lee. Panduan Praktik Mahasiswa Keidanan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC, 2012.
Manuaba, Ida Ayu handranita., Ida Bagus Gde Fajar Manuaba., Ida Bagus Gde
Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC,2013
Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014
Mufdillah, dkk. Konsep Kebidanan Edisi Revisi, Yogyakarta : Nuha Medika :
2012
Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
Pudiastuti, Dewi. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal Patologi.
Yogyakarta:Nuha Medika, 2012.
Prawirohardjo sarwono.Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka, 2014.
Purwoastuti, Th. Endang, dkk. Konsep Kebidanan, Yogyakarta: PB, 2014
Sukarni, Icesmi dan Margareth ZH. Kehamian, Persalinan, dan Nifas Dilengkapi
Dengan Fisiologi. Yogyakarta: Nuha Medika, 2013.
Trisnawati, Frisca. Asuhan Kebidanan Panduan Lengkap Menjadi Bidan
Profesional,Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya, 2012.
Walyani, Siwi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PT. PUSTAKA
BUKU, 2015.
1
PARTOGRAF