Oleh :
NIM. 2282B1213
Mahasiswa
MASPA S.Tr.,Keb
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada
Persalinan Normal di Puskesmas Kenarilang.
Penyusunan laporan Asuhan Kebidanan Holistik ini merupakan tugas yang di
wajibkan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA
INDONESIA KEDIRI yang akan menyelesaikan pendidikan akhir program. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Asuhan Kebidanan ini terutama :
1. Dr.dr. H. Sentot Imam Suprapto, MM Selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan STRADA
Indonesia yang selalu menginspirasi dan sebagai motivator selama menyelesaikan studi.
2. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
3. Dra. Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Ka Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK
STRADA Indonesia.
Maspa, S.Tr.Keb
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan........................................................................................ 3
iv
BAB 4 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR SINGKATAN
TB : Tinggi Badan
TD : Tekanan Darah
TBBJ : Tafsiran Berat Badan Janin
TFU : Tinggi Fundus Uterus
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Partograf
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dilakukan secara spontan
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi
dilahirkan spontan dengan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37
Persalinan sampai saat ini masih merupakan masalah dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini diakibatkan pelaksanaan dan pemantauan yang kurang maksimal dapat
Upaya melakukan asuhan pada ibu bersalin, proses persalinan dilakukan dengan cara
mengawasi kondisi ibu dan janinnya agardapat diketahui adanya komplikasi sedini
mungkin, maka asuhan kebidanan dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada ibu
dimana angka kematian Ibu bersalin yang masih cukup tinggi. Keadaan ini disertai
kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka kematian,kesakitan ibu dan
1
2
Development Goals) yang harus dicapai pada tahun 2015.Target rasio kematian maternal
diIndonesia pada tahun 2015 adalah102 per 100.000 kelahiran hidup.Rasio kematian
maternal pada tahun 1997 adalah 390 kematian per100.000 kelahiran hidup.Analisis
yang tidak dipublikasi menunjukkan penurunan yang kecil menjadi 334 kematian per
100.000 kelahiran hidup pada periode 1993-1997. Rasio kematian maternal menurun
menjadi 307 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada S1KI 2002-2003 dan228
kematian per 100 000 kelahiran hidup pada S1KI 2007. Namun, angka ini meningkat
pada S1KI 2012 menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup (S1KI,2012).
World Health Organization (WHO) mencatat bahwa sekitar 99% kematian ibu
terjadi di negara berkembang, terutama di Afrika Sub Sahara dan Asia Selatan.(1)
Kematian ibu dinegara berkembang pada tahun 2015 adalah 239/100.000 kelahiran
hidup (KH) sedangkan negara maju yang hanya mencapai 12/100.000 KH.(1) Data
SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 2015 menunjukkan bahwa Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia bahkan lebih tinggi dari angka yang berasal dari WHO, dimana
5,5% per tahun menjadi target kinerja. Sehingga diperkirakan pada tahun 2030, Angka
Kematian Ibu di Indonesia akan mencapai 131/100.000 KH.(2) Menurut data Kesehatan
di Sulawesi Tengah menunjukkan AKI tahun 2015 sejumlah 132/100.000 KH dan terjadi
penurunan hingga 82/100.000 KH pada tahun 2018. Di Kota Palu, Angka Kematian Ibu
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan
2022”
3
1.2 Tujuan
1. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. “W”
dilakukan pada Ny. “W” umur 29 tahun GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan
1.2.2 Manfaat
1. Institusi Pendidikan
lain sebagainya.
2. Bidan
3. Mahasiswa
dan bayi sejak bayi berada dalam kandungan hingga pada tahap setelah
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
plasenta)yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalanlahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
digolongkan menjadi:
3. Persalinan anjuran, yaitu persalinan yang paling ideal karena tidak memerlukan
bantuan apapun dan mempunyai trauma persalinan yang paling ringan sehingga
5
6
2.1.3 Etiologi
kontraksi rahim.
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim,
Blood slim paling sering terlihat sebagai lendir bercampur darah yang lengket
dan harus dibedakan dengan cermat dari perdarahan murni. Bercak darah
tersebut biasanya akan terjadi beberapa hari sebelum kelahiran tiba, tetapi
tidak perlu khawatir dan tidak perlu tergesa-gesa kerumah sakit, tunggu
sampai rasa sakit diperut atau bagian belakang dan dibarengi oleh kontraksi
yang teratur. Jika keluar darah hebat dan banyak seperti menstruasi segera
kerumah sakit.
sembilan bulan masa gentasi bayi aman melayang dalam cairan amnion.
Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup banyak berasal dari ketuban yang
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai
membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler
8
dan membuka. Kala1 persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
kala 1 dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
a. Fase Laten
cm.
cm atau lengkap.
Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap ade kuat jika terjadi tiga kali atau lebih
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) dan
primi gravida dan multi gravida. Pada primi gravida, ostium uteri internum
akan membuka lebih dulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis,
dan eksternum serta penipisan dan pendataran seviks terjadi dalam waktu
yang lama.
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipira berlangsung selama 2 jam
menunjukan:
1) Kontraksi uterus
2) Perubahan–perubahan uterus
7) Perubahan metabolisme
10
8) Perubahan suhu
perawatan, lingkungan tempat wanita tersebut berada dan apakah bayi yang
setiap kali kontraksi timbul juga pada saat nyerinya timbul secara
berkelanjutan.
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah proses
a. Tanda vital
b. Kontraksi uterus
c. Lochea
d. Kandung kemih
e. Perineum
f. Perkiraan darah yang hilang, Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak
melebihi 500cc.
Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, temperatur, tinggi fundus,
sangat penting, terutama untuk menilai deteksi dini resiko atau kesiapan
dkk,2016).
merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui
jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal. Passege
terdiri dari:
sendi. Os coxae dibagi menjadi os. illium, os. ischium, dan os. Pubis.
12
c. Bidang-bidang hodge
dan promontorium
3) Hodge 3 : Sejajar hodge 1 dan 2 setinggi spinais dia di kanan dan kiri
2. Faktor Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer
atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-
otot rahim. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari:
His adalah kontraksi karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik dan
menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta
mendorong janin dan kantung amneon kearah segmen bawah rahim dan
serviks.
3. Faktor Passenger
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Postur janin dalam rahim:
a. Sikap (habitus)
13
kepala, tulang punggung dan kaki dalam keadaan fleksi, serta lengan
bersilang didada
b. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu
ibu, misalnya letak lintang dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu
c. Presentasi
bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam.
d. Posisi
apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu.
Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri
1. Penurunan kepala
Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari kontraksi uterus yang
2. Penguncian (engagement)
Tahap penurunan pada waktu diameter biparental dari kepala janin telah melalui
3. Fleksi
14
Dalam proses masuknya kepala janin kedalam panggul, fleksi menjadi hal yang
sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin terkecil dapat
bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar panggul. Pada saat kepala
bertambah besar yang sangat diperlukan agar saat sampai di dasar panggul
Putaran internal dari kepala janin akan membuat diameter antero posterior (yang
diameter PAP dari panggul tetapi bahu akan tetap miring ke kiri, dengan
5. Ekstensi
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut
6. Restitusi
Restitusi ialah perputaran kepala sebesar 45 derajat baik kekanan atau kekiri,
anterior
15
Putaran paksi ini terjadi secara bersamaan dengan putaran internal dari bahu.
Pada saat kepala janin mencapai dasar panggul bahu akan mengalami
perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin agar terletak dalam
diameter yang besar dari rongga panggul. Bahu anterior akan terlihat pada
dengan cara fleksilateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janin lainnya
Lima aspek dasar/lima benang merah yang penting dan saling terkait dalam
persalinan yang bersih dan aman adalah: membuat keputusan klinik, asuhan saying
masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh pasien. Keputusan harus
akurat, komprehensif dan aman, baik bagi pasien dan keluarganya maupun
Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri “apakah asuhan seperti ini
yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil”. Salah satu prinsip
Asuhan Sayang Ibu adalah dengan mengikut sertakan suami dan keluarga
selama persalinan.
Tujuan PI adalah untuk mencegah infeksi serius pasca bedah. Ada beberapa
tindakan yang akan sering kita temuidalam PI, yang perlu diketahui
pengertiannya. Tindakan tersebut antara lain adalah asepsis atau teknik aseptic,
sterilisasi.
bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman berbagai benda yang
kimiawi.
kelahiran bayi.
i. Rujukan
rujukan“BAKSOKU”(JNPK-KR,2014).
1. Kebutuhan fisiologis
a. Oksigen
e. Memberikan pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang ibu lakukan
c. Boundingattachment
1. Pengertian partograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala1 persalinan dan
2. Isi partograf
fase aktif persalinan, menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil–hasil
c. Kondisi janin:
d. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks.
f. Kontraksi uterus
1) Oksitosin.
h. Kondisi ibu
(Prawirohardjo,2014)
ampuloksitosin 10 unit & memasukan alat suntik sekali pakai kedalam wadah
partus set.
dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan
5. Menggunakan sarung tangan DTT atau steril pada tangan kanan yang akan
sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik.
ke belakang menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air DTT.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan DJJ
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
12. Meminta bantuan keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada
rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kontraksi itu ibu
diposisikan setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran dan
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisiyang nyaman,
jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam selang waktu 60
menit.
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut bawah ibu, jika
16. Meletakkan kain bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong ibu.
22
17. Membuka partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
19. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5–6cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, tangan yang lain
membantu lahirmya kepala. Anjurkan ibu meneran secara efektif atau bernafas
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
21. Setelah kepala lahir tunggu putaran paksi luar yang berlangsung secara
spontan.
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah untuk menopang kepala dan
bahu. gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan siku
sebelah atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepanggul,
bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada
satu sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu dengan jari
telunjuk.
26. Keringkan tubuh bayi dari mulai muka, kepala dan bagian tubuh yang lain
23
kedua.
28. Memberitahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu1 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitosin 10 unit
digluteus atau 1/3atas paha kanan ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya
terlebih dahulu.
30. Setelah 2 menit sejak bayi lahir, pegang tali pusat dengan satu tangan pada
sekitar 5 cmdari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan lain
menjepit tali pusat dan geser hingga 3cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali
pusat pada titik tersebut kemudian tahan klem ini pada posisinya, gunakan jari
telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat kearah
ibu(sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem
pertama (MidwiferyUpdate).
32. membungkus kepala dan badan bayi, letakkan bayi di dada ibu untuk kontak
kulit ibu-bayi. Pastikan dada ibu bersentuhan langsung dengan dada ibu dan
33. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34. Meletakkan satu tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang pada bagian
bawah uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso
24
kranial) dengan hati –hati untuk membantu mencegah berlawan arah terjadinya
inversiouteri.
36. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurva jalan lahir
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong.
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan kedalam larutan
44. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong
45. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
47. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
48. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik(40-
60kali/menit)
25
dekontaminasi.
yangsesuai.
ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
diinginkan.
55. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan
56. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik bayi
57. Dalam 1 jam pertama beri salep/tetes mata profilaksis infeksi, vitamin k11 mg
di paha kiri bawah lateral. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernapasan bayi
58. Setelah satu jam pemberian vit k berikan suntikan HB 0 dipaha kanan bawah
disusukan.
59. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam larutan
26
Langkah – langkah asuhan kebidanan menurut varney (1997), yaitu sebagai berikut:
klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan
yang dapat memerikan informasi paling akurat yang dapat diperoleh secepat
akurat dan ekonomis, yang di sebutsebagi sumber data primer. Sumber data
alternatif atau sumber data skunder adalah data yang sudah ada, praktikan
data yang relefan, dan Pemeriksaan, dimana pengumpulan data yang dilakukan
tensimeter.
Data secara garis besar diklasifikasikan sebagai data subyektif dan data
dimana klien merasakan mules pada perut bagian bawah yang menjalar
bercampur dengandarah, serta sifat nyeri yang dirasakan semakin lama semakin
merasakan adanya dorongan kuatuntuk meneran, adanya tekanan pada anus dan
Pada persalinan kala III akan tampak pengeluaran plasenta dimana tali
pusatakan bertambah panjang yang di sertai dengan adanya semburan darah dan
terjadiperubahan bentuk dan tinggi fundus uteri. Serta pada persalinan kala IV
atau kala obserfasi akan di tandai dengan kontraksi uterus yang baik, dan tanda-
tanda vitaldalam batas normal pada 2 jam post partum, dengan pemantauan 15
ataumasalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
sehingga ditemukan masalah atau diagnose yang spesifik. Langkah awal dari
pembukaan 10 cm. Pada fase latenpersalinan yang dimulai sejak awal kontraksi
tiga kali atau lebih dalam 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih),
rata-rata 1 cm per jam pada multigravida dan primigravida, atau lebih dari 1
tanda-tanda vital sekitar 2 atau 3 jam dan memperhatikan agar kandung kemih
selalu kosong, serta pemantauan denyut jantung janin½ jam sampai 1 jam.
(10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, pada kala II his menjadi lebih kuat,
lebih sering dan semakin lama. Proses ini berlangsung selama ± 1,5 jam pada
primi garvidadan ± 0,5 jam pada multigravida. Ibu akan merasakan adanya
tekanan pada anus dan tampak perineum menonjol, vulva dan sfingter ani
pembukaan serviks telah lengkap dan terlihatnya bagian kepala bayi melalui
introitus vagina.
Pada kala III persalinan, dimulai sejak lahirnya bayi hingga lahirnya
30
terjadinya perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, dan
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua post partum.
kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit, terjadinya perdarahan
pervaginam selain dari lender dan darah, ketuban pecah yang bercampur dengan
teratur dan kurang, tanda-tanda vital meningkat dan ibu tampak kelelahan.Pada
manajemen aktif Kala III persalinan, masalah yang dapat terjadi yaitu
jalan lahir, atonia uteri karena kontraksi uterus yang tidak baik, dan terjadinya
retensio plasenta dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir.
Dan pada Kala IV persalinan, masalah yang dapat terjadi yaitu terjadinya
melawati batas normal dimana tekanan darah dan suhu tubuh meningkat,
Penanganan Segera.
mengevaluasi situasi setiap pasien untuk menetukan asuhan pasien yang paling
32
kebidanan(Mufdillah,dkk2012:117-178).
berlangsung dari 20 detik serta tidak di temukan perubahan serviks dalam 1-2
jam atau pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada pada
partograf.
manajemen aktif Kala III persalinan, masalah yang dapat terjadi yaitu
jalan lahir, atonia uteri karena kontraksi uterus yang tidak baik, dan terjadinya
retensio plasenta dimana plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir.
Dan pada Kala IV persalinan masalah yang dapat terjadi yaitu terjadinya
vital melawati batas normal dimana tekanan darah dan suhu tubuh meningkat,
diagnose atau masalah yang telah diidentiikasi atau antisipasi,pada langkah ini
Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu
olehbidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien
harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up
to date serta evidence terkini serta sesuai dengan asumsi tentangapa yang akan
dilakukan klien.
dalam kemajuan yang normal, memeriksa perasaan ibu dan respon fisik
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
34
ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan
7. Langkah VII:Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keevektifan dari asuhan yang sudah
dkk2012:118-119).
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan pada
waktu pemeriksaan laboratorium, USG, dll. Apa yang dapat di obserfasi oleh
bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnose yang akan
ditegakkan.
3. Assessment
4. Planning/Perencanaan
BAB III
TINJAUAN KASUS
No.Register : 89xxx
KALA I
2. Data Biologis/Fisiologis
a) Keluhan Utama
Nyeri perut tembus kebelakang yang disertai pelepasan lender dan darah sejak
Ibu merasakan nyeri perut tembus kebelakang sejak tanggal 1 November 2022 pukul
15.40 Wita, dan terdapat pelepasan lendir dan darah sejak tanggal 1 November 2022
pukul 16.10 Wita. Sifat nyeri yang dirasakan hilang timbul dan semakin lama semakin
sering dan tidak ada pengeluaran air dari jalan lahir. Serta usaha klien untuk mengatasi
3. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan pertama kali haid pada usia 15 tahun, dengan siklus haid 28-30 hari,
lamanya 5-6 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut per hari,sifat darah haidnya encer
Ini merupakan kehamilan ibu yang Tiga, dan ibu tidak pernah mengalami keguguran,
hari pertama haid terakhir tanggal 30 Januari 2022, ibu mengatakan hari tafsiran
persalinan tanggal 06 November 2022, ibu tidak pernah merasakan nyeri perut yang
hebat selama hamil, ibu merasakan pergerakan janinnya kuat, di bagian sebelah kiri dan
dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan, menurut ibu umur kehamilannya sudah ±9 bulan.
trimester I sebanyak 2x , trimester II sebanyak 2x, trimester III sebanyak 3x dan ibu telah
Ibu mengatakan keluhan-keluhan selama hamil yaitu pada trimester I ibu mengalami
mual muntah di pagi hari, trimester II tidak ada keluhan dan pada trimester III ibu
Ibu tidak mengeluh dalam merawat bayinya dan tidak mengalami depresi setelah
persalinan, tidak ada tanda-tanda infeksi masa nifas, seperti keluar cairan yangberbau
busuk, pengeluaran air susu ibu lancar dan ibu menyusui anak pertamanya sampai anak
keempat secara ekslusif selama 6 bulan dan ditambah makanan pendamping ASI sejak
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti jantung, hipertensi, asma,diabetes
militus, ibu tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti Tubercuolosis (TBC),
malaria, hepatitis, dan penyakit menular seksual (PMS).Ibu mengatakan tidak ada
riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan dan ibu tidak mempunyairiwayat
operasi, dan sebelumnya ibu juga tidak pernah di opname di rumah sakit maupun di
Ibu mengatakan kebutuhan biaya sehari-hari dalam keluarganya mencukupi, ibu menikah
1 kali dengan suami yang sekarang dan sudah 9 tahun lamanya, ibu dan keluarga bahagia
keputusan dalam keluarga adalah suami serta ibu dan suaminya rajin beribadah.
9. Riwayat KB
Sejak kelahiran anak pertama yaitu pada tahun 2020 ibu mulai menjadi akseptor KB pil
progestin kombinasi dan berhenti pada bulan November tahun 2021 dengan alasan sering
4) Selama inpartu : Ibu makan, tetapi hanya sedikit dan lebih banyak minum
c) Selama inpartu:
2) BAB : Ibu belum BAB (ibu terakhir BAB jam 21.00 dirumahnya)
1) Mandi, 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan menggunakan sabun mandi
2) Sikat gigi, 2 kali (setelah makan dan sebelum tidur) dengan menggunakan pasta
40
gigi
g) Selama inpartu
b) Kesadaran composmentis
c) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
S : 36.7oC
N : 80 x/Menit
P : 22x/menit
d) Inspeksi,palpasi,auskultasi,perkusi
1) Kepala : rambut hitam ,panjang, lurus, keadaan kulit kepala bersih, tidak ada
2) Wajah : tidak ada cloasma, tidak ada pembengkakan, oedema dan nyeri tekan.
8) Abdomen : tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan, tampak linea nigra,
9) Pemeriksaan Leopold
Auskultasi : DJJ terdengar jelas,kuat,dan teratur pada kuadran kanan perut ibu
10) Ekstremitas: keadaan kaki dan tangan lengkap, simetris kiri dan kanan, tidak ada
oedema pada tungkai, tidak ada varises, tidak ada nyeri tekan dan
11) Genitalia : keadaan genitalia bersih, tidak ada varises, tidak ada oedema,tidak
darah.
c) Pembukaan : 7 cm
d) Ketuban : Utuh
f) Penurunan : Hodge II
GIIPIA0, 39 minggu 5 hari, Pu-ki, Presentase kepala, Situs memanjang, Bergerak Dalam
Pangul (BDP), Intra uterin, Tunggal, Hidup, Keadaan ibu baik, keadaan janin baik, Inpartu
3.1.1 GIIPIA0
Data Dasar:
5 bulan.
nigra, striae livide, terdapat denyut jantung janindan, otot perut telah
Leopold IV : BDP,3/5
DJJ terdengar jelas,kuat dan teratur pada kuadran kanan perut ibu bagian
Pada pemeriksaan kulit perut tampak adanya linea nigra, striae livide yang
menandakan kehamilan yang kelima, terdapatnya denyut jantung janin dan terabanya
bagian-bagian janin pada saat di palpasi hal ini merupakan merupakan salah satu
daritanda-tanda pasti kehamilan, serta dan otot perutsudah kendor menandakan perut
Data Dasar :
Dari hasil pemeriksaan dilihat dengan menggunakan rumus negle mulai dari HPHT
tangga 30 Januari 2022 sampai tanggal pengkajian, maka umur kehamilan 39 minggu
Data Dasar :
DS : ibu merasakan janinnya bergerak dengan kuat dan ibu tidak pernah
44
DO : ibu tidak merasakan nyeri perut ketika dipalpasi, TFU sesuai umur
Leopold IV : BDP,3/5
Bagian dari uterus yang merupakan tempat janin dapat tumbuh dan berkembang
adalah kavum uteri dimana rongga ini merupakan tempat yang luas bagijanin untuk
dapat bertahan hidup sampai aterm tanpa ada rasa nyeri perut yang hebat.Tempat
tersebut berada dalam korpus uteri yang disebut dengan kehamilan intra uterin (Baety,
2012:9).
Data Dasar :
DS : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat pada bagian sebelah kiri perut
ibu.
Leopold IV : BDP,3/5
DJJ terdengar jelas,kuat dan teratur pada kuadran kanan perut ibu bagian
45
Dengan teraba bagian besar janin yaitu bokong difundus dan kepala pada bagian
terendah, DJJ terdengar jelas pada kuadran kanan bawah dan gerakan janinyang
dirasakan ibu pada salah satu sisi perut ibu menunjukan bahwa sumbu panjang janin
3.1.5 Tunggal
Data Dasar :
DS : ibu merasakan pergerakan janinnya kuat pada satu sisi perut yaitu sisi
tidak melenting,
Pada auskultasi hanya terdapat satu denyut jantung janin (DJJ) yaitu
terdengar jelas,kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu
umur kehamilan.
Didalam kehamilan,janin dikatakan tunggal jika pembesaran perut sesuai dengan usia
kehamilan. Saat palpasi teraba satu kepala dan satu punggung, sedangkan auskultasi
denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut
46
3.1.6 Hidup
Data Dasar :
DS : ibu merasakan pergerakan janinnya aktif, dan kuat pada usia kehamilan
Adanya gerakan janin dan denyut jantung janin (DJJ), merupakan tanda bahwa janin
hidup. Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya
antara 120-160 kali per menit, selain itu tanda janin hidup juga dapat dilihat dari
pergerakan janin yang dirasakan kuat oleh ibu satu kali per jam atau lebihdari 10 kali
per hari dan pembesaran uterus menandakan janin hidup dan bertumbuh
(Prawirohardjo,2014 :285).
Data Dasar :
merah muda, sklera putih dan tidak ikhterus, serta tidak ada oedama
Pada pemeriksaan fisik di dapat hasil pemeriksaan dimana tidak adanya tanda
preklamsi atau eklamsi, anemia, hiperemesis gravidarum, dimana TTV dalam batas
Data Dasar :
DS : ibu merasakan pergerakan janin kuat dan biasanya bergerak 12 kali dalam
sehari.
DO : Denyut jantung janin (DJJ) terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran
Pergerakan janin yang kuat dan sering serta denyut jantung janin (DJJ) yang terdengar
jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 138 x/menit,menandakan keadaan janin dalam
keadaan baik, dimana di dinilai dari normal DJJ yaitu 120-160 x/menit (Prawirohardjo,
2014 :222).
Data Dasar :
35 detik.
48
2) Pembukaan : 7 cm
Nyeri perut yang terjadi karena terbukanya mulut rahim di sertai peregangan otot
polos rahim yang menimbulkan nyeri karena adanya penekanan pada ujung syaraf
sewaktu uterus berkontraksi. Kontraksi uterus yang terjadi secara teratur dan teraba
portio lunak dan tipis serta pembukaan 7 cm merupakan inpartu kala I fase aktif yang
Dengan adanya pelepasan lender dan darah, serta tebukanya jalan lahir memungkinkan
Tujuan :
Kreteria:
Rencana Asuhan
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan ibu
Rasional : Agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan ibu dan janinnya, ibu dan
persalinan.
2. Observasi tanda-tanda vital,dan VT setiap 2-4 jam (kecuali nadi tiap 30 menit).
Rasional : Observasi tanda-tanda vital dan VT untuk memantau keadaan ibu dan
Rasional : Saat ada kontraksi, DJJ bisa berubah sesaat, sehingga apabila ada perubahan
dapat diketahui denan cepat dan dapat bertindak secara cepat dan tepat.
Rasional : Karena kekuatan kontraksi uterus dapat berubah setiap saat sehingga
5. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi, ibu menarik
nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul kontraksi.
Rasional : Teknik relaksasi memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri dan
6. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan.
penekanan pada vena cava inferior oleh uterus yang membesar, dan
Rasional : Agar penolong lebih mudah dalam menambil dan menggunakan alat saat
S: 36.8oC R :22x/m
Hasil :
His
Nadi
No Jam (Wita) DJJ (X/Menit)
(X/Menit) F(X/Menit) Durasi (Detik)
b) Portio : Tipis
52
c) Pembukaan : 10cm
d) Ketuban : Pecah
f) Penurunan : Hodge IV
4. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi,ibu menarik
nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut selama timbul kontraksi.
persalinan.
b) Partus Set : Handscoon steril, 2 buah klem kocher, ½ kocher, 1 buah gunting
53
episiotomy 1 buah gunting tali pusat,1 buah kateter nelaton, Kassa steril, pengisap
c) On steril : 2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi meliputi baju,
d) Heacting set : 1 buah pinset sirurgik, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2 buah jarum (1
1pasangsarungtangan stril
Hasil :peralatan partus sudah ssiap dan tenga Kesehatan sudah menggunakan APD
b) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau vaginanya.
c) Perineum menonjol.
Dx :GII P1A0 39 Minggu 5 hari Inpartu Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup Intra
Uteri
N : 86 x/menit P : 24x/menit
a) His yang ade kuat 5x10 dalam 10 menit dengan durasi 40–45 detik
b) Adanya tekanan pada anus, rectum, dan vagina, perineum menonjol, sfingter ani
c) Dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap ± 1 jam setelah VT
pertama, dan penurunan kepala Hodge IV UUK searah jam 12, air ketuban jernih, dan
A : GII P1A0 39 Minggu 5 hari Inpartu Kala II Janin Tunggal Hidup Intra Uteri
P:
Hasil : Bayi layi normal spontan, segera menangis, jam 01.35 JK Perempuan
56
DI PUSKESMAS KENARILANG
No.Register : 89xxx
KALA II
2. Ibu mengatakan ingin BAB dan ibu merasakan adanya tekanan pada anus
2. Kesadaran composmentis
5. Tanda-tanda vital
TD :120/80mmHg S :36.7oC
Assessment (A)
Planning (P)
- Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
- Perineum menonjol
58
oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali pakai ke dalam wadah partus set.
4. Melepas semua perhiasan yang dipakai ditangan, lalu mencuci tangan dibawah air mengalir
5. Menggunakan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi pada tangan kanan yang akan
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan,isi dengan oksitosin dan
Hasil: spoit telah diisi dengan oksitosin dan telah diletakkan kembali diwadah partus
set
7. Membersihkan vulva dan perineum, mengusapnya dengan hati-hati dari depan kebelakang
8. melakukan pemeriksaan dalam (PD) untuk memastikan pembukaan lengkap (bila selaput
Pembukaan :10 cm
59
Ketuban : Pecah
Penurunan : Hodge IV
9. Mendekontaminasi sarung tangan kotor kedalam larutan clorin 0,5% dan membukanya secara
Hasil: sarung tangan telah dibuka secara terbalik dan didekontaminasi dilarutan clorin 0,5 %
selama10 menit.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi, untuk memastikan DJJ dalam batas normal yaitu 120-160
x/menit
Hasil: DJJ terdengar jelas,kuat,dan teratur pada kuadran kanan perut ibu bagian bawah
11. memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin serta
12. Meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada rasa ingin
meneran dan terjadi kontraksi yang kuat,bantu ibu keposisi setengah duduk atau posisi lain
yang diinginkan dan pastikan ibu merasa nyaman).Hasil: keluarga bersedia membantu
13. melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran, berikan dukungan dan semangat atas usaha ibuuntuk meneran,anjurkan ibu
beristirahan diantara kontraksi dan anjurkan ibu untuk minum di sela-sela kontaksi.
Hasil: telah dilakukan pimpinan meneran, ibu beristirahat dan minum diantara kontraksi,
60
14. Jika ibu tidak memiliki keinginan untuk meneran, anjurkan ibu untuk berjalan,jongko,atau
Hasil: ibu telah memilih posisi yang nyaman yaitu dengan posisi miring kiri
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
19. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6cm, lakukan penyokongan dengan
melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering,
kemudian letakkan tangan yang lain pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi,dan
21. menunggu kepala sampai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan,lakukan pegangan secara
biparietal,dengan menempatkan kedua tangan pada sisi muka bayi. Anjurkan ibu menerang
pada kontraksi berikutnya, dengan lembuttarik bayi kebawah untuk mengeluarkan bahu
23. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyangga
kepala,lengan dan siku sebelah bawah,Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki serta pegang masing-masing kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
Hasil: telah dilakukan,dan bayi lahir spontan tanggal 2 November 2022 pukul 01.35 wita
25. melakukan penilaian sepintas dengan menilai apakah bayi menangis kuat,bernafas tanpa
26. membersihkan dan keringkan bayi mulai dari muka, kepala, bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks caseosa.Ganti handuk yang basah dengan
DI PUSKESMAS KENARILANG
No.Register : 89xxx
KALA III
1. Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 2 November 2022 pukul 01.35 wita
dengan jenis kelamin perempuan, BBL: 3200 gram, PBL: 49 cm, A/S: 8/9
Assesmen (A)
Planning (P)
1. memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
oksitosin).
64
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari
pusat bayi. Dengan mendorong tali pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),dan
6. melakukan pengikatan tali pusat dengan benang steril pada satu sisi kemudian
pada sisi lainnya. Atau dilakukan penjepitan tali pusat dengan penjepit tali pusat.
7. meletakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu dan
Usahakankepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah
8. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan bersih lalu pasang topi dikepala
bayi.
Hasil: bayi dan ibu telah diselimuti dengan kain hangat dan bayi telah dipasangkan
topi
9. memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
10. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
11. Setelah uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat kearah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso cranial) secara hati-hati
(untuk mencegah inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik,
terlepas,minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
13. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-
hati, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah jarum
ketuban.
Hasil : palsenta telah lahir 5 menit setelah bayi lahir pada tanggal 2 November
14. Segera setelah plasenta lahir,lakukan masa sepada fundus uteri dengan
15. memeriksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
17. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
Hasil: telah dilakukan,dan uterus berkontraksi dengan baik teraba bundar dan
keras.
18. membiarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu paling sedikit 1 jam
Hasil: telah dilakukan, dengan membiarkan bayi melakukan kontak kulit selam1
jam.
kiri anterolateral. Hasil: bayi telah diberi tetes mata/salep mata antibiotic
antero lateral.
Hasil : penimbangan/pengukuran
67
LK : 33 cm LD : 32 cm
LP : 31 cm
secara intramuscular.
68
DI PUSKESMAS KENARILANG
No.Register : 89xxx
KALA IV
2. Kesadaran composmentis
N : 80 x/menit P : 22x/menit
Assesment (A)
Planning (P)
jam pertama pasca persalinan, dan 30 menit pada jam kedua pasca persalinan
Hasil : telah dilakukan pemantauan dan tidak terjadi perdarahan pervaginam,serta kontraksi
3. Mengevaluasi dan mengstimulasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit selama 1 jam
pasca persalinan, dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
Hasil : jumah perdarahan tanggal 2 November 2022 pada pukul 03.25 wita adalah 250 cc
uteri,kontraksi uterus dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca persalinan dan
Hasil:
3. memeriksa kembali bayi untuk memeasikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60x/menit)
Hasil: telah dilakukan pemeriksaan dan bayi bernafas normal dengan pernapasan 54 x/menit
4. menempatkan semua peralatan bekas pakai kedalam larutan klorin 0.5% untuk
Hasil: telah dilakukan,dan peralatan telah direndam dilarutan klorin untuk di dekontaminasi.
Hasil:telah dilakukan
6. membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,lender dan
Hasil: ibu telah dibersihkan,dan ibu telah memakai pakaian bersih dan kering.
7. memastikan ibu merasa aman dan nyaman. Bantu ibu untuk memberikan ASI kepada
bayinya,dan anjurkan keluarga untuk memberi minuman dan makanan yang diinginkan.
Hasil : ibu telah merasa nyaman, ibu telah menyusui bayinya, dan ibu telah makan dan
9. mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0.5 %, dan buka secara terbalik
dengan bagian dalam ke luar, lalu rendam dalam laruran klorin 0.5 % selama 10 menit.
10. mencuci kedua tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan menggunakan teknik
KEADAAN IBU
KU Baik
TENSI 110/80mmhg
UC/FU 2jrbpst
Perdarahan -+ 150cc
Keluhan merasa lelah setelah proses melahirkan
Obat-Obatan Fe 1x1, asmef 3x1
KEADAAN BAYI
KU Baik
BB/TB 3200gram
Suhu 36.8oc
BAB/BAK sudah BAK, belum BAB selama pengkajian
Minum iya, ASI eksklusif
Assesment (A)
Diagnosa Potensial
Planning (P)
a. Setelah 2 jam PP
1) Menjelaskan pada ibu cara mengetahui baik tidak nya kontraksi uterus
Hasil : ibu mengerti bahwa kontraksi baik apabila perut teraba keras dan bulat
Hasil :
S : 36.5oc P : 22x/m
Hasil : Ibu sudah miring kiri/ kanan di atas tempat tidur, dan sudah bisa jalan ke kamar
mandi
Hasil :
1) Memantau tanda-tanda vital bayi. Suhu = 36.8oc pernapasan :40x/m, DJA 130x/m
74
2) Memantau aktivitas bayi : bayi terlihat kuat menetek, BAK lancer (-+ 2 kali selama
pengkajian ) BAB baik ( 1kali selama pengkajian ) refleks mengisap dan menelan baik
Hasil : tidak ada tanda=tanda infeksi, suhu tubuh normal, 26.8oc, tali pusat tidak merah
dan berbau.
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tenatang asuhan kebidanan pada Ny “W”
dengan persalinan normal di Puskesmas Kenarilang. Asuhan ini dilakukan selama satu hari
yang dimulai saat pasien masuk di puskesmas sampai pasien pindah keruangan nifas, dimana
asuhan yang dilakukan berlanjut pada proses pengakhiran kehamilan yang mencakup kala I-
IV persalinan.
asuhan kebidanan dengan tujuh langkah varney yaitu : pengumpulan data dasar,merumuskan
mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi klien secara lengkap.
Dimana data yang dikumpulkan berupa keluhan klien, riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, meninjau catatan terbaru atau
informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada
langkah ini, bidan mengumpulkan data dasar awal secara lengkap (Betty mangkuji dkk,
2014:5).
Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus
menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data dapat dikumpulakan dari
berbagai sumber yang dapat memberikan informasi paling akurat yang dapat diperoleh
secepat mungkin dan upaya sekecil mungkin. Pasien adalah sumber informasi yang
77
78
paling akurat dan ekonomis yang disebut dengan sumber data primer. Sumber data
alternatif atau sumber data skunder adalah data yang sudah ada, praktikan kesehatan lain,
tanda fisik, kecacatan, ekspresi wajah), pendengaran (bunyi batuk, bunyi nafas),
penciuman (bau nafas, bau luka), perdaban (suhu badan, nadi). Wawancara dimana
wawancara yang penting di perhatikan adalah data yang ditanyakan di arahkan data yang
relefan. Dan Pemeriksaan, dimana pengumpulan data yang dilakukan dengan memakai
instrument/alat mengukur. Dengan tujuan untuk memastikan batas dimensi angka, irama
timbangan, tekanan darah dengan tensi meter (Dwi Asri, 2012 :27-28).
Dalam tahapan pengakajian, penulis tidak mendapat hambatan. Hal ini dapat
dilihat dari profesi ibu yang dapat menerima kehadiran penulis saat pengumpulan data
sampai tindakan yang diberikan.Ibu menunjukan sikap terbuka dan menerima anjuran
serta saran yang diberikan oleh penulis maupun tenaga medis lainnya dalam memberikan
asuhan kebidanan.
pengumpulan data subjektif yang terdiri dari alasan utama ibu masuk ke puskesmas,
kesehatan sekarang dan yang lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat social ekonomi,
psikososial dan spiritual, riwayat KB, serta riwayat kebutuhan dasar ibu. Sementara itu,
dilakukan pula pengumpulan data secara objektif yang terdiri dari pemeriksaan umum
79
ibu,pemeriksaan fisik (head to toe), dan pemeriksaan dalam.
Ny “W” usia 29 Tahun, GIIPIA0, datang ke puskesmas pada pukul 22.05 wita
dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar kepinggang, yang disertai
dengan adanya pelepasan lendir bercampur dengan darah sejak tanggal 1 November
2022 pukul 16.10 wita, dan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu hilang timbul dan semakin
lama semakin sering dan bertambah kuat, pasien mengatakan selama hamil pergerakan
janinnya kuat dan bergerak pada bagian sebelah kiri perut ibu, pasien mengatakan
mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 30 Januari 2022, dan usia kehamilannya
sekarang sudah mencapai ±9 bulan, pasien mengatakan selama hamil ia tidak pernah
Pasien tidak pernah mengalami trauma selama kehamilan yang sekarang maupun
kehamilan yang lalu,pasien tidak pernah mengalami penyulit dan trauma selama
persalinan dan nifas yang lalu, pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti
riwayat mengomsumsi obat-obatan selama hamil tanpa resep dari bidan/dokter, pasien
mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi berupa suntik pil mulai dari anak
pertama dan pasien berhenti ber KB karena mersa tidak cocok ber kb, Pasien tidak
pernah mengalami penyakit yang serius dan tidak pernah dirawat di rumah rumah sakit
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 22x/menit, dan suhu 36,7°C.
Ekspresi wajah tampak cemas, tidak tenang dan menahan sakit serta tidak ada edema dan
80
pembengkakan pada wajah,kedua konjungtiva mata tidak anemis dan tidak ikterik, tidak
ada pembesaran pada kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis,payudara tampak
kesanya itu tinggi fundus uteri (TFU) 3 jari dibawah Prosesus Xipoideus, 39 cm, teraba
3/5, pada auskultasi terdengar denyut jantung janin dengan frekuensi 138x/menit,janin
Pada pemeriksaan dalam pertama tanggal 1 November 2022 pukul 22.15 wita
yaitu tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio lunak dan
tipis,terdapat pembukaan 7 cm, ketuban masih utuh, presentase kepala yaitu ubun-
ubunkecil kanan lintang, penurunan hodge II, tidak ada molase dan penumbungan, serta
kesan panggul normal. Pemeriksaan dalam kedua tanggal 2 November 2022 pukul 01.30
didapatkan hasil tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio lunak
dan tipis, terdapat pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah dengan warna air ketuban
jernih, presentase kepala yaitu ubun-ubun kecil sudah dibawah simpisis, penurunan
mulai dari hari pertama haid terakhir tanggal sampai tanggal pengkajian, maka umur
tampak adanya linea nigra dan striae alba yang menandakan kehamilan lebih dari satu
dan otot perut sudah kendor, terdapatnya denyut jantung janin dan terabanya bagian-
bagian janin pada saat palpasi merupakan salah satu dari tanda-tanda pasti kehamilan
(prawirohardjo, 2014:179).
Pada pemeriksaan leopold untuk menentukan tinggi fundus uteri dilakukan pada
81
saat uterus tidak sedang berkontraksi, dengan posisi ibu setengah duduk, lalu mulai
melakukan pengukuran dengan menempelkan ujung pita dari tepi atas simfisis pubis dan
puncak fundus uteri hal tersebut dilakukan untuk menilai tinggi fundus uteri apakah
tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau tidak, dan untuk menentukan
bagian tersebut, jika dalam perabaan pada fundus uteri bulat, keras dan melenting maka
dapat dikatakan sebagai presentasi bokong karena kepala janin berada pada bagian
fundus atau jika pada bagian fundus uteri teraba lunak, kurang melenting,dapat dikatakan
bagian terbawah janin yang masih berada diatas shympisis dan dapat diukur dengan lima
jari tangan (per limaan), bagian diatas shympisi adalah proporsi yang belum masuk pintu
atas panggul (PAP) dan sisanya telah memasuki pintu atas panggul(PAP) (Widia,
2015:64).
usia kehamilan. Saat palpasi teraba satu kepala dan satu punggung, sedangkan auskultasi
denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu
(Baety, 2012 : 10-11). Adanya gerakan janin dan denyut jantung janin (DJJ) merupakan
tanda bahwa janin hidup. Janin yang dalam keadaan sehat,bunyi jantungnya teratur dan
frekuensinya antara 120-160 kali per menit, selain itu tanda janin hidup juga dapat dilihat
dari pergerakan janin yang dirasakan kuat oleh ibu satu kali perjam atau lebih dari 10
kali perhari dan pembesaran uterus menandakan janin hidup dan bertumbuh
(Prawirohardjo, 2014:285).
Pada persalinan kala I yang ditandai dengan adanya his atau kontraksi dimana
mempunyai ciri seperti, pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan, his yang bersifat
82
teratur,interval semakin pendek dan kekuatannya semakin besar, mempunyai pengaruh
pengeluaran lendir dari kanalis servikalis karena terjadi pembukaan dan pengeluaran
Persalinan juga dapat disebabkan oleh pengeluaran cairan ketuban yang sebagian
besar baru pecah menjelang pembukaan lengkap dan tanda inpartu,meliputi adanya
pembukaan serviks (dilatasi), pengeluaran cairan yang banyak atau selaput ketuban yang
Berdasarkan uraian di atas terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang
timbul pada kala I persalinan normal. Halini membuktikan bahwa tidak ditemukan
pada kasus Ny“W” didapatkan data subjektif Ibu merasakan adanya desakan untuk
mendorong yang tidak bias lagi ditahan-tahan,dimana ibu mulai mengatur napas dengan
lebih banyak menahannya atau mengguma selama kontraksi, kontraksi sudah tidak
begitu sering dirasakan, namun setiap kontraksi yangtersisa sangat kuat dan semakin
kuat, suasana hati ibu sudah mulai berubah dimana ibu merasa mengantuk dan kelelahan
dan ia juga mulai fokus pada persalinannya, ibu merasakan adanya tekanan pada anus
dan ibu merasakan kepala bayinya seperti mulai menyembul mau keluar lewat
vaginanya.
Data objektif pada kasus Ny “W” yang didapat dimana tampak perineum
pengeluaran lender bercampur dengan darah dan pada pemeriksaan tanda pasti kala II
ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya pembukaan serviks telah lengkap
83
dan terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina. Sedangkan teori
menerangkan bahwa Kala II dimulai sejak pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi,
gejala dan tanda kala II yaitu dimana kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan sering(± 2-
3 menit 1 kali) dan timbul rasa mengedan, dimana air ketuban yang keluar membuat
dinding uterus menjadi lebih dekat dengan fetus,sehingga kekuatan kontrakis lebih
intensif untu mendorong keluar fetus,dan juga vagina yang merengang karena turunnya
Tanda dan gejala kala II juga di tandai dengan adanya pembukaan lengkap (tidak
teraba lagi bibir porsio), ini terjadi karena adanya dorongan bagian terbawahjanin yang
masuk kedalam dasar panggul karena kontraksi uterus yang kuat sehingga porsio
membuka secara perlahan, his yang lebih sering dan kuat (± 2-3 menit 1 kali) dan timbul
rasa mengedan, karena biasanya dalam hal ini bagian terbawah janinmasuk ke dasar
panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris
oleh adanya robekan serviks yang meregang, pecahnya kantung ketuban, karena
kontraksi yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan yang besaran tara tekanan
didalam uterus dan diluar uterus sehingga kantun ketuban tidak dapat menahan tekanan
isi uterus akhirnya kantung ketuban pecah, anus membuka, karena bagian terbawah janin
masuk kedasar panggul sehingga menekan rectum dan rasa buang air besar, hal ini
terbawah janin yang sudah masuk PBP dan di tambah pula dengan adanya his serta
perineum bersifat elastic, bagian terdepan anak kelihatan pada vulva, karena
divulva,karena ada his dan tenaga mengedan menyebabkan bagian terbawah janin dapat
84
dilahirkan (Widia, 2015:129-130). Berdasarkan pegkajian yang di lakukakn pada Ny
“W” di kala II tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata.
Berdasarkan pengkajian data asuhan kebidanan persalinan kala III pada kasus Ny
“W” didapatkan data subjektif ibu lelah setelah melahirkan dan merasakan nyeri pada
perut bagian bawah,dan pada data objektif didapatkan dari hasil pemeriksan yaitu bayi
lahir spontan pada tanggal 2 November 2022, jam 01.35 wita,kontraksi uterus baik
(teraba keras dan bundar) tinggi fundus uteri setinggi pusat perdarahan ± 250 cc, kala II
berlangsung selama ± 15 menit tanpa ada penyulit serta tali pusat masih nampak divulva.
Pada teori menjelaskan bahwa Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya
plasenta atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri.Kala III merupakan periode waktu
dimana penyusutan volume rongga uterus setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini
perlengektan menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta
menjadi berlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus (Ina Kuswanti, dkk
2014:199).
Berdasarkan pegkajian yang di lakukakn pada Ny “W” di kala III tidak ditemukan
perlangsungan kala IV didapatkan data subjektif ibu merasa lelah setelah persalinannya
dan ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan pada data objektif didapatkan hasil kala
III berlangsung ± 5 menit ,plasenta lahir lengkap tanggal 2 November 2022 jam 01.40
wita, tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar),
Teori menjelaskan Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam setelah plasenta
lahir lengkap, hal ini dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih
85
mendampingi wanita setelah persalinan selama 2 jam (2 jam post partum). Dengan cara
dikurangi atau dihindarkan (Dwi Asri,dkk 2012: 95). Berdasarkan pegkajian yang
dilakukakn pada Ny “W” di kala IV tidak di temukan kesenjangan antara teori dan
kasus nyata
Berdasarkan uraian di atas yang dimulai dari kala I persalinan sampai kala IV
persalinan, terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang timbul pada kasus
persalinan normal. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya kesenjangan
Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan adalah menginterpretasikan semua data
dirumuskan adalah diagnosisi dalam lingkup praktik kebidanan yang tergolong pada
diagnosis inpartu kala I fase aktif dimana pasien datang pada tanggal 1 November 2022
pukul 22.05 wita, dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah yang
darah sejak tanggal 1 November 2022 pukul 16.10 wita dan rasa nyeri yang dirasakan
oleh ibu hilang timbul dan semakin lama semakin sering dan bertambah kuat, kehamilan
ibu adalah kehamilan yang kelima dan tidak pernah keguguran sebelumnya,ibu
Riwayat kesehatan yang lalu, Ny”W” tidak pernah mengalami penyakit yang
ditemukan kelainan, keadaan portio lunak dan tipis, terdapat pembukaan 7 cm,ketuban
masih utuh, presentase kepala yaitu ubun-ubun kecil kanan lintang, penurunan hodge II,
Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa persalinan normal merupakan proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus kedunia luar atau
persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kepala yang berlangsung dalam18 jam,tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Nurul
jannah, 2017:1).
Umumnya pasien in partu akan mengeluh nyeri perut bagian bawah yang
297).Selain adanya kontraksi atau his, persalinan juga ditandai dengan adanya
pengeluaran lender dari kanalis servikalis karena terjadi pembukaan dan pengeluaran
Pada pemeriksaan abdomen, tampak adanya linea nigra dan striae alba yang
menandakan kehamilan lebih dari satu dan otot perut sudah kendor,terdapatnya denyut
jantung janin dan terabanya bagian-bagian janin pada saat palpasi merupakan salah satu
Pada pemeriksaan leopold untuk menentukan tinggi fundus uteri dilakukan pada
saat uterus tidak sedang berkontraksi, dengan posisi ibu setengah duduk, lalu mulai
87
melakukan pengukuran dengan menempelkan ujung pita dari tepi atas simfisis pubis
dan puncak fundus uteri hal tersebut dilakukan untuk menilai tinggi fundus uteri apakah
tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau tidak, dan untuk menentukan
bagian tersebut, jika dalam perabaan pada fundus uteri bulat, keras dan melenting maka
dapat dikatakan sebagai presentasi bokong karena kepala janin berada pada bagian
fundus atau jika pada bagian fundus uteri teraba lunak, kurang melenting,dapat
bagian terbawah janin yang masih berada diatas shympisis dan dapat diukur dneganlima
jari tangan (per limaan), bagian diatas shympisi adalah proporsi yang belummasukpintu
atas panggul (PAP) dan sisanya telah memasuki pintu atas panggul(PAP).(Widia, 2015
:64).
Didalam kehamilan, janin dikatakan tunggal jika pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan. Saat palpasi teraba satu kepala dan satu punggung, sedangkan auskultasi
denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiribawah perut ibu
Adanya gerakan janin dan denyut jantungjanin (DJJ) merupakan tanda bahwa
janin hidup. Janin yang dalam keadaan sehat,bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya
antara 120-160 kali per menit, selain itu tanda janin hidup juga dapat dilihat dari
pergerakan janin yang dirasakan kuat oleh ibu satu kali perjam atau lebih dari 10 kali per
hari dan pembesaran uterus menandakan janin hidup dan bertumbuh (Prawirohardjo,
2014:285).
Pada persalinan kala I yang ditandai dengan adanya his atau kontraksi dimana
mempunyai ciri seperti,pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan,his yang bersifat
88
teratur,interval semakin pendek dan kekuatannya semakin besar,mempunyai pengaruh
pengeluaran lendir dari kanalis servikalis karena terjadi pembukaan dan pengeluaran
Persalinan juga dapat disebabkan oleh pengeluaran cairan ketuban yang sebagian
besar baru pecah menjelang pembukaan lengkap dan tanda inpartu,meliputu adanya
pembukaan serviks (dilatasi), pengeluaran cairan yang banyak atau selaput ketuban yang
Berdasarkan uraian diatas maka diagnosis pada kasus kala I tersebut adalah
pada kasus Ny“W”didapatkan data subjektif Ibu merasakan adanya desakan untuk
mendorong yang tidak bias lagi ditahan-tahan,dimana ibu mulai mengatur napas dengan
lebih banyak menahannya atau menggumam selama kontraksi, kontraksi sudah tidak
begitu sering dirasakan, namun setiap kontraksi yang tersisa sangat kuat dan semakin
kuat, suasana hati ibu sudah mulai berubah dimana ibu merasa mengantuk dan kelelahan
dan ia juga mulai fokus pada persalinannya, ibu merasakan adanya tekanan pada anus
dan ibu merasakan kepala bayinya seperti mulai menyembul mau keluar lewat
vaginanya.
Data objektif pada kasus Ny “W” yang didapat dimana tampak perineum
pengeluaran lendir bercampur dengan darah dan pada pemeriksaan tanda pasti kala II
ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya pembukaan servik stelah lengkap
89
dan terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina. Sedangkan teori
bayi,gejala dan tanda kala II yaitu dimana kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan
sering(± 2-3 menit 1 kali) dan timbul rasa mengedan, dimana air ketuban yang keluar
membuat dinding uterus menjadi lebih dekat dengan fetus,sehingga kekuatan kontraksi
lebih intensif untuk mendorong keluar fetus,dan juga vagina yang merengang Karena
Tanda dan gejala kala II juga di tandai dengan adanya pembukaan lengkap (tidak
teraba lagi bibir porsio), ini terjadi karena adanya dorongan bagian terbawah janin yang
masuk kedalam dasar panggul karena kontraksi uterus yang kuat sehingga porsio
membuka secara perlahan, his yang lebih sering dan kuat (± 2-3 menit 1 kali) dan timbul
rasa mengedan, karena biasanya dalam hal ini bagian terbawah janinmasuk ke dasar
panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris
serviks yang meregang, pecahnya kantung ketuban, karena kontraksi yang menyebabkan
terjadinya perbedaan tekanan yang besaran antara tekanan didalam uterus dan diluar
uterus sehingga kantung ketuban tidak dapat menahan tekanan isi uterus akhirnya
kantung ketuban pecah, anus membuka, karena bagian terbawah janin masuk kedasar
panggul sehingga menekan rectum dan rasa buang air besar, hal ini menyebabkan anus
membuka, vulva terbuka, perineum menonjol, karena bagian terbawah janin yang sudah
masuk PBP dan di tambah pula dengan adanya his serta kekuatan mengedan
bagian terdepan anak kelihatan pada vulva, karena labiamembuka, perineum menonjol
menyebabkan bagian terbawah janin terlihat divulva,karena ada his dan tenaga mengedan
90
menyebabkan bagian terbawah janin dapat dilahirkan (Widia, 2015:129-130).
Berdasarkan uraian diatas maka diagnosis pada kasus kala II tersebut adalah
Berdasarkan pengkajian data asuhan kebidanan persalinan kala III pada kasus Ny
“W” didapatkan data subjektif ibu lelah setelah melahirkan dan merasakan nyeri pada
perut bagian bawah,dan pada data objektif didapatkan dari hasil pemeriksan yaitu bayi
lahir spontan pada tanggal 2 November 2022, jam 01.35 wita,kontraksi uterus baik
(teraba keras dan bundar) tinggi fundus uteri setinggi pusat perdarahan ± 250 cc, kala II
berlangsung selama ± 5 menit tanpa ada penyulit serta tali pusat masih nampak divulva.
Pada teori menjelaskan bahwa Kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya
plasenta atau uri. Partus kala III disebut juga kala uri.Kala III merupakan periode waktu
dimana penyusutan volume rongga uterus setelah kelahiran bayi. Penyusutan ukuran ini
perlengektan menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta
menjadi berlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus (Ina Kuswanti, dkk
2014:199).
Berdasarkan uraian kasus Ny “W” diatas maka diagnosis pada kasus kala III
persalinan kala IV didapatkan data subjektif ibu merasa lelah setelah persalinannya dan
ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan pada data objektif didapatkan hasil kala III
berlangsung ± 5 menit ,plasenta lahir lengkap tanggal 2 November 2022 jam 01.40 wita,
tinggi fundus uteri setinggi pusat, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar),
Teori menjelaskan Kala IV ditetapkan sebagai waktu dua jam setelah plasenta
91
lahir lengkap, hal ini dimaksudkan agar dokter, bidan atau penolong persalinan masih
mendampingi wanita setelah persalinan selama 2 jam (2 jam post partum). Dengan cara
dikurangi atau dihindarkan (Dwi Asri,dkk 2012: 95). Berdasarkan pegkajian yang
dilakukakan pada Ny “W” di kala IV maka diagnosis pada kasus kala IV tersebut adalah
Berdasarkan uraian diatas maka diagnosis pada kasus tersebut adalah GIIPIA0,
pustaka dan kasus pada Ny“W”secara garis besar tampak adanya persamaan antar teori
selajutnya.
Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian diagnosis dan masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini
dapat waspada dan bersiap-siap bila diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi
diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi dan dilakukan asuhan yang aman.
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
benar terjadi. Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
92
Dalam mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dilakukan pengantisi
pasian penanganan yang kemungkinan muncul pada kala I yaitu terjadinya kala I lama,
peningkatan atau penurunan tanda-tanda vital, DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180
kali/menit, terjadinya perdarahan pervaginam selain dari lendir dan darah, ketuban pecah
yang bercampur dengan mekonium kental yang disertai dengan tanda gawat janin,
kontraksi uterus kurang dari 2 kontraksi dalam 10 menit dan berlangsung kurang dari 20
detik serta tidak di temukan perubahan serviks dalam 1-2 jam, pembukaan serviks
terjadinya infeksi jalan lahir dikarenakan jalan lahir terbuka,maka dapat terjadi infeksi
didapatkan data penunjang terjadinya diagnosa petensial dimana pada kasus Ny “W”
didapatkan data objektif berdasarkan pemeriksaan yang di lakukan di dapatkan hasil Usia
39 minggu 5 hari, Tanda-tanda vital, Tekanan darah 110/70 mmHg, Suhu 36,7 ◦C, Nadi
80 x/menit, Pernapasan 22 x/menit, dan pada saat di lakukan pemeriksaan fisik terfokus
di dapatkan hasil pda pemeriksaan abdomen leopold I (3 jrbpx ,32 cm,teraba bokong),
leopold II (Puka), leopold III (teraba kepala), leopold IV (bdp dengan penurunan bagian
terbawah janin 3/5), DJJ 138 x/menit ,dan pada saat dilakukan pemeriksaan dalam (VT
1) pada tanggal 1 November 2022 pada jam 22.30 wita didapatkan hasil vulva dan
vagina dalam keadaan normal,porsio menipis, pembukaan 7 cm, ketuban masih utuh,
presentase ubun-ubun kecil kanan lintang penurunan hogde IIi kesan panggul normal,
dan terdapat pelepasan lendir dan darah ,Dan selanjutnya dilakukan pemeriksaaan dalam
(VT II) pada tanggal 2 November 2022 pukul 01.30 wita, di dapatkan hasil di dapatkan
hasil vulva dan vagina dalam keadaan normal, porsio Melesap, pembukaan lengkap,
ketuban sudah pecah dengan warna air ketuban jernih, presentase kepala dibawah
93
syimpis, penurunan hogde IV kesan panggul normal dan terdapat pelepasan lendir, air
dan darah.
kala II lama yang di sertai dengan partus macet/kasep, dimana partograf melewati garis
waspada, terjadinya distosia bahu, kontraksi tidak teratur dan kurang,tanda-tanda vital
potensial tersebut dimana pada kasus Ny “W”bayi lahir spontan, segera menangis 5
menit setelah pembukaan lengkap pada tanggal 2 November 2022 pukul 01.30 wita,
kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar), tinggi fundus uteri setinggi pusat,dan tali
Pada manajemen aktif Kala III persalinan, masalah yang dapat terjadi yaitu
atonia uteri karena kontraksi uterus yang tidak baik, dan terjadinya retensio plasenta
potensial tersebut dimana pada kasus Ny “W” di dapatkan data objektif yaitu plasenta
lahir ± 5 menit setelah bayi lahir pada tanggal 2 November 2022 pukul 01.40 wita tanpa
ada penyulit, kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar) tinggi fundus uteri 1 jari
Dan pada Kala IV persalinan, masalah yang dapat terjadi yaitu terjadinya
melawati batas normal dimana tekanan darah dan suhu tubuh meningkat,kontraksi uterus
Pada kasus Ny “W” tidak terdapat data yang menunjang terjadinya diagnosa
94
potensial pada kala IV dimana pada kasus Ny “W” di dapatkan data objektif yaitu kala
selama 2 jam pasca persalinan,dimana pemantauan dilakukan tiap 15 menit pada jam
pertama, dan pemantauan dilanjutkan tiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
Pada kala IV, kasus Ny “W” berlangsung dengan normal dimana ditandai dengan
tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80x/menit,
pernafasan: 22x/menit, suhu 36.6oC,kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong dan perdarahan± 250 cc.
Pada kasus Ny“W” penulis tidak menemukan tanda-tanda infeksi atau kelainan
komplikasi pada ibu maupun janin yang mungkin akan terjadi pada kala I sampai dengan
kala IV, karena penanganan yang dilakukan pada ibu bersalin telah sesuai dengan teori
sehingga tidak ada diagnosa potensial yang terjadi dan tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien. Ada
kemungkinan,data yang kita peroleh memerlukan tindakan yang harus segera dilakukan
oleh bidan, sementara kondisi yang lain masih bisa menunggu beberapa waktu lagi
kebidanan yang terjadi dalam kondisi darurat. Kondisi darurat dapat terjadi pada saat
mengelolaan ibu hamil,ibu bersalin,nifas dan bayi baru lahir.Kondisi darurat merupakan
kondisi yang membutuhkan tindakan dengan segera untuk menangani diagnosis maupun
masalah darurat yang terjadi apa bila tidak segera dilakukan tindakan segera,selain diatas
95
bisa juga berupa observasi/pemeriksaan.
/segera yang harus dirumuskan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini,
termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri atau bersifat rujukan
(RitaYulifah,2013 :134).
Pada studi kasus Ny “W” tidak ada tindakan segera yang perlu dilakukan karena
dalam pemantauan persalinan tidak ada tindakan yang membutuhkan penangan segera.
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, yang ditentukan oleh
diagnosis atau masalh yang di identifikasi atau di antisipasi. Pada langkah ini
informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi-kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
Adapun sasaran/target dalam rencana asuhan pada kasus ini berfokus untuk
mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan dan setelah bayi baru lahir yang dapat
mengurangi kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2014 :
334). Bila diagnosis asuhan peralinan normal ditegakkan, rencana asuhan yang akan
96
diberikan adalah memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, melakukan
yang dianggap penting oleh ibu dan memberikan dukunagn psikologis pada ibu, menjaga
privasi dan kebersihan ibu,serta mempertahankan kandung kemih agar tetap kosong(
rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir termasuk dalam
penggunaan partograf, memberikan asuhan sayang ibu secara rutin selama persalinan,
termasuk menjelaskan kepada ibu dan keluarganya mengenari proses kelahiran bayi dan
meminta suami ibu atau keluarga lainnya ikut berpartisipasi dalam proses persalinan dan
kelahiran bayi, memberikan asuhan bayi baru lahir, termasuk mengeringkan dan
menghangatkan tubuh bayi, member ASI secara dini,mengenal sejak dini komplikasi dan
ibu dan bayibaru lahir termasuk pada masa nifas secara rutin (Prawirohardjo, 2014 :335).
melihatkondisi dan kebutuhan pasien. Hasil pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pada pasien yaitu Ny “W” datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah yang
menjalar kepinggang yang disertai dengan adanya pelepasan lender bercampur dengan
darah sejak tanggal 1 November 2022 pukul 16.10 wita, dan rasa nyeri yang dirasakan
oleh ibu hilang timbul dan semakin lama semakin sering dan bertambah kuat, pasien
mengatakan selama hamil pergerakan janinnya kuat dan bergerak pada bagian sebelah
kiri perut ibu, dan usia kehamilannya sekarang sudah mencapai ±9 bulan.
97
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, keadaan umum baik,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86x/menit, pernapasan 22x/menit, dan suhu 36,7°C.
Ekspresi wajah tampak cemas, tidak tenang dan meringis menahan sakit serta tidak ada
edema dan pembengkakan pada wajah,kedua konjungtiva mata tidak anemis dan tidak
ikterik, tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis,payudara
didapatkan kesan yaitu tinggi fundus uteri (TFU) 3 jari dibawah Prosesus Xipoideus, 39
cm,teraba bokong dan sesuai usia kehamilan 39 minggu, punggung kanan, presentasi
terbawah janin 3/5,pada auskultasi terdengar denyut jantung janin dengan frekuensi
Pada pemeriksaan dalam pertama tanggal 1 November 2022 pukul 22.30 wita
yaitu,tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio lunak dan tipis,
terdapat pembukaan 7 cm, ketuban masih utuh, presentase kepala yaitu ubun-ubun kecil
kanan lintang, penurunan hodge III, tidak ada molase dan penumbungan, sertakesan
panggul normal. Pemeriksaan dalam kedua tanggal 2 November 2022 pukul 01.30
didapatkan hasil tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio
lunakdan tipis, terdapat pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah dengan warna air
ketuban jernih, presentase kepala yaitu ubun-ubun kecil sudah dibawah simpisis,
penurunan hodge IV,tidak ada molase dan penumbungan,serta kesan panggul normal.
Rencana tindakan yang telah disusun yaitu: sapa ibu dan keluarga untuk
dan semangat kepada ibu, berikan KIE tentang persalinan normal, minta persutujuan ibu
dan keluarga untuk melakukan tindakan dengan inform consent, laksanakan tindakan
98
sesuai dengan penerapan asuhan persalinan normal.Damping ibu dalam proses persalinan
dengan mengobservasi his dan pembukaan serviks.Rencana yang akan diberikan yaitu
salah satu sisi untuk tehnik relaksasi, mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan menarik
memberi intake, support dan motivasi pada ibusaat his berkurang, mengobservasi his,
senantiasa berdo’a kepada Allah swt dan diberikankesabaran serta kemudahan dalam
proses persalinan, mengajarkan ibu meneran pada saat his, menyiapkan peralatan
pertolongan persalinan.
Rencana tindakan selanjutnya pada kala II bertujuan agar ibu melahirkan bayi
tanpa komplikasi dan mencegah terjadinya robekan pada vagina dan perineum.Rencana
membimbing Ibu untuk meneran, melakukan pengecekan fundus untuk memastikan tidak
ada lagi bayi, memberitahu Ibu bahwa penolong akan menyuntikkan oksitosin,
menyuntikkan oksitosin 10 IU di 1/3 paha atas distal lateral secara IM, menjepit dan
Rencana selanjutnya pada kala III bertujuan agar plasenta lahir utuh tanpa terjadi
komplikasi pada ibu. Rencana tindakan yang akan diberikan adalah melakukan
manajemen aktif kala III ( PTT, melahirkan plasenta, masase fundus uteri),mengevaluasi
perdarahan dan memeriksa robekan pada vagina dan perineum serta melakukan
99
katerisasi.
terjadi perdarahan dengan melakukan pemantauan kala IV. Rencana tindakan yang akan
diberikan adalah menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini dan keluhan yang
Rencana selanjutnya adalah meminta keluarga untuk selalu menemani ibu dan
memenuhi kebutuhan ibu, mengajarkan ibu dan keluarga untuk memantau kontraksi
uterus, jumlah darah yang keluar dan tanda-tanda bahaya, memberikan KIE tentang
persiapan prakonsepsi dan masa subur, memberikan dukungan pada ibu dan keluarga
aktual dan potensial, hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dengan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien,atau anggota tim
kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tangung jawab
baik, memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bersama, memberikan
dukungan moril kepada ibu dan keluarga untuk mengambil keputusan penting dengan
membesarkan hati ibu dan keluarga bahwa janin dapat lahir melewati jalan lahir secara
100
normal. Penjelasan telah disampaikan, pasien dan keluarga memutuskan janinnya akan
dilahirkan secara normal, memberikan dukungan psikologis pada ibu dan keluarga,serta
Pemantauan selanjutnya, yaitu pada kala I persalinan ibu merasakan nyeri perut
tembus belakang yang semakin terasa dan terdapat pelepasan lendir dan darah, keadaan
umum ibu baik, tampak meringis menahan sakit, tanda-tanda vital dalam batas normal,
his: 5x dalam 10 menit (durasi 40-45 detik ), pemeriksaan dalam (VT pukul 01.35 wita)
Tindakan yang dilakukan dalam rencana tindakan pada Kala I yaitu menjelaskan
penyebab nyeri, menganjurkan ibu untuk miring ke salah satu sisi untuk tehnik relaksasi,
intake,support dan motivasi pada ibu saat his berkurang, mengobservasi his pada pukul
01.35 wita, his : 5x dalam10 menit(durasi 40-45 detik), melakukan pemeriksaan dalam
pada pukul 01.35 wita dengan hasil portio melesap, pembukaan lengkap, ketuban
pecah,jernih,presentasi kepala, UUK kanan depan, penurunan Hodge IV, molase dan
penumbungan tidak ada, kesan panggu cukup,pelepasan lender darah dan air ketuban.
Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk
senantiasa berdo’a kepada Allah swt dan memohon diberi kesabaran serta kemudahan
dalam proses persalinan, mengajarkan ibu meneran pada saat his, menyiapkan peralatan
pertolongan persalinan.
adanya tanda dan gejala kala II yaitu ibu merasakan nyeri perut yang semakin timbul, ada
dorongan untuk meneran, dan merasa seperti ingin buang air besar,perineum
menonjol,vulva dan anus membuka. Hasil pemeriksaan dalam yaitu pembukaan lengkap
101
pada pukul 01.30 wita dan selaput ketuban pecah pukul 01.30 wita. Tindakan asuhan
yang dilakukan pada kala II adalah melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuat untuk meneran pada pukul 01.32 wita, pimpinan meneran± 5 menit,
bayi lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanggal 2 November 2022 pukul
01.35 wita lahir bayi dengan jenis kelamin perempuan, hidup, dan tidak terdapat kelainan
pada bagian wajah dan badan. Berat badan 3200 gram, panjang badan 49 cm.
Setelah bayi lahir melakukan pengecekan fundus dan tidak ada lagi bayi dalam
uterus, kemudian memberitahu ibu dan menyuntikkan oksitosin dan suntikan oksitosin,
dan menjepit dan memotong tali pusat. Pemantauan selanjutnya, yaitu padakala III
persalinan. Kala III dimulai setelah bayi lahir pukul 01.35 wita, dan ditandai dengan
adanya semburan darah tiba-tiba serta tali pusat bertambah panjang. Tindakan yang
dilakukan pada saat kala III yaitu melakukan manajemen aktif kala III: plasenta dan
selaput ketuban lahir spontan pukul 01.40 wita kontraksi uteru baik dan TFU 1 jari di
bawah pusat. Lama kala III adalah 5 menit, plasenta dan selaput keuban lahir kesan
setelah plasenta lahir.Ibu merasakan lega setelah melahirkan dan masih sedikit mules,
keadaan umum ibu baik, ibu tampak kelelahan,tanda-tanda vital yaitu tekanan darah :
100/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 36.7 °C, Pernafasan : 22x/menit, kontraksi
uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat. Tindakan yang dilakukan yaitu menjelaskan pada
ibu tentang kondisinya saat ini dan keluhan yang dialami adalahnormal pasca persalinan.
Tindakan selanjutnya adalah pemantauan 2 jam post partum. Pukul 01.40 wita
didapatkan tekanan darah ibu tidak meningkat dari jam pertama pukul 01.40 wita
tekanan darah 100/80 mmHg, pada jam kedua menjadi110/70 mmHg. Setelah itu
102
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital lainnya, seperti tekanan darah:100/80 mmHg,
menemani dan memenuhi kebutuhan ibu, mengajarkan ibu dan keluarga cara memantau
menganjurkan ibu dan keluarga untuk senantiasa berdo’a kepada Allah swt agar
dikaruniakan keturunan yang baik dan sholeh, memindahkan ibu ke ruang perawatan
hambatan yang berarti karena seluruh tindakan yang dilakukan sudah berorientasi pada
kebutuhan klien.
terhadap intervensi yang dilakukan berdasarkan tujuan kriteria yang diberikan kepada Ny
“W”di Puskesmas Kenarilang pada tanggal 1 s/d 2 November 2022 yaitu pada kala 1
berlangsung tidak lebih dari 8 jam, keadaan ibu dan janin baik, dan tidak ada komplikasi
Selanjutnya yaitu kala II juga berlangsung normal tanpa ada penyulit, bayi lahir
spontan tanggal 2 November 2022, jam 01.35 wita, menangis kuat, bernapas tanpa
bantuan serta bergerak aktif. Pada kala III,tidak ada penyulit dan berlangsung normal,
berlangsung ±5 menit, plasenta serta kotiledon dan selaput ketuban lahir lengkap tanggal
2 November 2022, jam 02.40 wita, TFU setinggi pusat, perdarahan ± 250 cc, kontraksi
uterus baik (teraba keras dan bundar), serta keadaan ibu dan bayi baik. Terakhir yaitu
kala IV atau kala pengawasan, pada kala IV kontraksi uterus baik (teraba keras dan
bundar), jumlah perdarahan ± 250 cc, kandung kemih kosong dan keadaan ibu dan bayi
103
baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa mulai dari kala I sampai dengan kala IV,semuanya
berlangsung normal, tidak ada komplikasi yang terjadi pada ibu maupun janin. Hal
tersebut terjadi karena manajemen asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan sesuai
4.8 Pendokumentasian
pengumpulan data subjektif yang terdiri dari alasan utama ibu masuk ke puskesmas,
sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, riwaya nifas yang lalu,riwayat
kesehatan sekarang dan yang lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat social ekonomi,
Sementara itu, dilakukan pula pengumpulan data secara objektif yang terdiri dari
Pada tanggal 1 November 2022 pukul 22.05 wita, ibu datang ke Puskesmas
Kenarilang dengan keluhan nyeri perut tembus kebelakang yang disertai dengan
pelepasan lendir bercampur dengan darah, sifat nyeri yang dirasakan ibu yaitu semakin
lama semakin sering dan bertambah kuat. Hari pertama haid terakhir tanggal 30 Januari
2022, tafsiran persalinan tanggal 06 November 2022 dengan usia kehamilan ibu yaitu 39
minggu 5 hari.Ini merupakan kehamilan ibu yang ketiga dan tidak pernah keguguran
sebelumnya.
batas normal,pemeriksaan abdomen didapatkan kesan yaitu tinggi fundus uteri (TFU) 3
jari dibawah Prosesus Xipoideus, 39 cm, teraba bokong dan sesuai usia kehamilan 38
jantung janin dengan frekuensi 142x/menit, janin intra uterine,tunggal dan hidup.
Pada pemeriksaan dalam pertama tanggal 1 November 2022 pukul 22.30 wita
yaitu,tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio lunak dan
tipis,terdapat pembukaan 7 cm, ketuban masih utuh, presentase kepala yaitu ubun-ubun
kecil kanan lintang, penurunan hodge II, tidak ada molase dan penumbungan, serta kesan
panggul normal. Pemeriksaan dalam kedua tanggal 2 November 2022 pukul 01.30
didapatkan hasil tidak ditemukan kelainan pada vulva dan vagina, keadaan portio
lunakdan tipis, terdapat pembukaan lengkap ketuban sudah pecah dengan warna air
ketuban jernih, presentase kepala yaitu ubun-ubun kecil sudah dibawah simpisis,
penurunan hodge IV, tidak ada molase dan penumbungan, serta kesan panggul normal.
Dari hasilpemeriksaanpada Ny“W” didapatkan hasil pengkajian yaitu inpartu kala I fase
aktif.
pada kasus Ny “W” didapatkan data subjektif yaitu Ibu merasakan adanya dorongan
yang kuat untuk mengedan, ibu merasakan adanya tekanan pada anus danibu merasakan
kepala bayinya seperti mulai menyembul mau keluar lewat vaginanya. Data objektif pada
dengan darah dan pada pemeriksaan tanda pasti kala II di tentukan melalui pemeriksaan
dalam yang hasilnya pembukaan serviks telah lengkap dan terlihatnya bagian kepala bayi
melalui introitus vagina. Pada hasil pengkajian Kala II pada kasus Ny“W”didapatkan
hasil yaitu bayi lahir spontan segera menangis pada tanggal 2 November 2022 pukul
01.35 wita dengan jenis kelamin perempuan, BBL: 3200 gram, PBL: 49 cm, dan A/S:
8/9.
105
Berdasarkan pengkajian data asuhan kebidanan perlangsungan kala III pada kasus
Ny “W” didapatkan data subjektif ibu lelah setelah melahirkan dan merasakan nyeri pada
perut bagian bawah dan pada data objektif didapatkan dari hasil pemeriksan yaitu kala III
berlangsung ± 5 menit setelah bayi lahir, dan plasenta lahir kesan lengkap pada pukul
01.40 wita.
perlangsungan kala IV didapatkan data subjektif ibu merasa lelah setelah persalinannya
dan ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan pada data objektif didapatkan hasil
tanda vital ibu, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek melalui
studi kasus kebidanan pada Ny “W” GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan Kala 1 Fase Aktif
di Puskesmas Kenarilang, maka bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran.
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Asuhan kebidanan pada Ny “W” GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan Kala 1 Fase
6.1.2 Diagnosa Ny “W” GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan Kala 1 Fase Aktif
ditegakkan berdasarkan adanya keluhan yaitu nyeri pada perut bagian bawah yang
dengan darah, dan sifat nyeri yang dirasakan hilang timbul dan semakin lama
serviks 7 cm.
6.1.3 Pada Ny “W” GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan Kala 1 Fase Aktif masalah
yang mungkin muncul yaitu pada kala I kemungkinan terjadinya infeksi jalan lahir
yang disebabkan karena adanya pembukaan serviks dan pemeriksaan dalam yang
terlalu sering,pada kala II yaitu terjadinya kala II lama dimana garis pembukaan mendekati
kemungkinan masalah yang bisa terjadi yaitu terjadinya retensio plasenta, danpada kala IV
106
107
kemungkinan masalah yang dapat terjadi yaitu kontraksi uterus yang kurang baik.
6.1.4 Pada Ny “W” diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi
6.1.5 Rencana tindakan yang telah disusun pada Ny“W” bertujuan agar ibu mendapatkan
penanganan yang bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah
terjadinya komplikasi serta mencegah terjadinya trauma berat pada ibu dan
bayinya.
6.1.6 Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan
adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih
6.1.7 Tindakan evaluasi pada Ny“W” GIIPIAO 39 Minggu 5 hari Dengan Kala 1 Fase
6.1.8 Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 1 Januai 2022 s/d 2 November 2022
6.2 Saran
seimbang.
ibu (AKI) dan angka kematian perinatal (AKP). Oleh karena itu bidan harus
resiko untuk komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, oleh karena
itu bidan diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya tanda-tanda bahaya
3. Demi mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan perlu kiranya penyediaan
109
fasilitas/ alat-alat yang memadai untuk penunjang pelaksanaan tugas-tugas
Aat Agustini & Naura Rahma “Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Kepatuhan
Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lingung
Kabupaten Majalengka Tahun 2012“. Jurnal Kampus Stikes YPIB
Majalengka.Vol.2no.2(November,2014).http://ejournal.stikesypib.ac.id/file.php?file=jurnal &
id=532&cd.pdf (Diakses tanggal 1 November 2022).
Asri,Dwidan Cristine ClervoP(2012). Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb dan
Patologi Persalinan, Yogyakarta:Nuha Medika.
Baety, Aprilia Nurul (2012) Kehamilan dan persalinan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
DepkesRI,2015.ProfilKesehatanIndonesia.Jakarta.http//www.depkes.go.id/resource/download
/puS1atin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2015.pdf
KepmenkesRI“StandarProfesiBidanNomor369/MENKES/SK/III/2007“.http://ocw.usu.ac.id/c
ourse/download/1300000005etikaprofesi/def_121_slide_keputusan_menteri_kesehatan_repu
blik_indonesia_nomor_369menkesskiii2007_tentang_standar_profesi_bidan_menteri_keseha
tan_republik_indonesia.pdf.(Diakses tanggal 15 oktober2022)
Maru,AbdurrahmanSuleiman,dkk“ExploringchallengesindecreasingmaternalmortalityinAfric
awithrespecttofailuretoachieveMillenniumDevelopmentGoals(MDGs)y
ear2016“.JournalofResearchinNursingandMidwifery.Vol.5no.3(September,2016).http://www
.interesjournals.org/full-articles/exploring-challenges-in-decreasing-maternal-mortality-in-
africa-with-respect-to-failure-to-achieve-millennium-development-goals-
mdgs.pdf?view=inline.(Diakses tanggal 1 November 2022)
Mufdillah, dkk. (2012) Konsep Kebidanan Edisi Revisi, Yogyakarta :Nuha Medika
Nursiah,Ai,dkk. (2014) Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan ,Bandung: PT.Refika Aditama,.
Yeyeh, Ai, dkk. , (2014) Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi, DKI Jakarta :
CV.Trans Info Media.