Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK KEHAMILAN FISIOLOGI

PADA NY ”G” UMUR 30 TAHUN GIP0A0 GESTASI 21

MINGGU 4 HARI DENGAN MORNING SICKNESS

DI PUSKESMAS KENARILANG

KABUPATEN ALOR

Oleh :

MASPA, S.Tr., Keb

NIM. 2282B1213

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN DAN FAKULTAS KEPERAWATAN

IIK STRADA INDONESIA KEDIRI JAWA TIMUR

TAHUN 2022
PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judul “Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan Fisiologi

Pada Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIP0A0 Gestasi 21 minggu 4 hari dengan morning

sickness ” di Puskesmas kenarilang Kabupaten Alor telah disetujui oleh pembimbing

penyusunan asuhan pada :

Hari/tanggal : , Desember 2022

ALOR, Desember 2022

Mahasiswa

MASPA S.Tr.,Keb

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Bdn. Septiana Dewi, S.Tr.Keb


Bd. Retno Palupi Y.S, S.ST.,S.Keb., NIPPPK : 198509262022212005
M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang di limpahkan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologi di Puskesmas Kenarilang.
Penyusunan laporan Asuhan Kebidanan Holistik ini merupakan tugas yang di
wajibkan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan IIK STRADA
INDONESIA KEDIRI yang akan menyelesaikan pendidikan akhir program. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Asuhan Kebidanan ini terutama :
1. Dr. dr. H. Sentot Imam Suprapto, MM Selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
STRADA Indonesia yang selalu menginspirasi dan sebagai motivator selama
menyelesaikan studi.
2. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan IIK STRADA Indonesia.
3. Miftakhur Rohma, SST.,Bd.,M.Kes selaku Ka Prodi Pendidikan Profesi Bidan IIK
STRADA Indonesia.
4. Bd. Retno Palupi Y.S, S.ST.,S.Keb., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Bdn. Septiana Dewi, S.Tr.Keb selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Kenarilang
6. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam


penyusunan Asuhan Kebidanan Holistik ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan Asuhan
Kebidanan Holistik selanjutnya.

Alor, Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... ...1

1.2 Tujuan ................................................................................................. ...3

1.3 manfaat ................................................................................................ ..4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian dari sumber pustaka ................................................................. .. 5

2.2 Kajian dari jurnal penelitian ................................................................ 38

2.3 Tinjauan menejemen 5 langkah askeb ................................................ 40

BAB 3 Tinjauan Kasus

3.1 Data Subjektif...................................................................................... 45

3.2 Data Objektif ....................................................................................... 47

3.3 Analisa data/Diagnosa ......................................................................... 49

3.4 Intervensi ............................................................................................. 50

3.5 Implementasi ....................................................................................... 52

3.6 Evaluasi ............................................................................................... 55

Pendokumentasian..................................................................................... 56

iv
BAB 4 Pembahasan

4.1 Pembahasan ........................................................................................ ..59

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 71

5.2 Saran .................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
DAFTAR SINGKATAN

DepKes : Departemen Kesehatan

IRT : Ibu Rumah Tangga

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Asuhan dari klien

Lampiran 2 Dokumentasi/foto kegiatan

vii
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi

pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh

karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi.

Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-

tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani, 2015).

Pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 228 per 100.000

kelahiran hidup (KH). Meningkat menjadi 359 per 100.000 KH tahun 2012. AKI terakhir

dari data survei antara sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 (Kemenkes

RI, 2019).

Emeseis gravidarum adalah hal yang sering terjadi pada trimester pertama pada

kehamilan, mual biasanya terjadi pada pagi hari, namun ada yang terjadi pada setiap saat

dan pada malam hari. Gejala-gelaja ini biasanya timbul pada 6 minggu setelah hari

pertama haid terakhir dan belangsung sampai 10 minggu (winkjosastro, 2007 )

Hamper 50% Wanita hamil mengalami mual, dan biassanya mual ini sejak awal

kehamilan. Mual muntah pada awal kehamilan sering disebut morning sicknes, tetapi

pada kenyataanya mual muntan ini dapat terjadi setiap saat. Pada beberapa kasus dapat

berlanjut sampai pada trimester kedua dan ketiga tetapi, ini jarang terjadi, (ratna 2011)

Berdasarkan wilayah regional, World Health Organization (WHO) menyatakan

angka kejadian emesis gravidarum sedikitnya 15 % dari semua wanita hamil. Emesis

gravidarum terjadi diseluruh dunia dengan angka kejadian yang beragam. Yaitu 1-3 %

dari seluruh kehamilan di Indonesia. 0.9% di swedia, 0.5% dicalifornia, 1.9%, di turki,

dan di amerika serikat.


3

Emesis gravidarum sebanyak 05% (WHO 2014) angka kejadian emesis di

Indonesia yang didapatkan dari 2.203 kehamilan yang didapat di observasi secara

lengkap adalah 543 orang ibu hamil yang terkena emesis gravidarum. Di Indonesia

sekitar 10% Wanita hamil yang terkena emesis gravidarum (kemenkes 20150. Di

provinsi bali khususnya di kota Denpasar mual muntah saat hamil dengan kejadian

sebanyak 97.7% dan hiper emesis gravidarum sekitar 2.3 % (dinas Kesehatan provinsi

bali 2016)

morning sickness dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada beberapa wanita,

morning sickness yang gejalanya parah bahkan dapat berlanjut menjadi hiperemesis

gravidarium. Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah parah yang dialami

ibu hamil. Kondisi ini rentan menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang

drastis. Jika ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum, penanganan intensif perlu

dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan

judul “asuhan kebidanan antenatal fisiologi Pada Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIP0A0

Gestasi 21 minggu 4 hari dengan morning sickness di Puskesmas Kenarilang tahun

2022”

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Penulis mampu menggambarkan Asuhan kebidanan ibu hamil meliputi aspek

bio psikososio spiritual pada ibu hamil fisiologis.

1. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil

b. Mampu menyusun diagnosa asuhan kebidanan pada ibu hamil

c. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil


4

d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan

e. Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil

f. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada

ibu hamil dalam bentuk SOAP

1.2.2 Manfaat

1. Institusi Pendidikan

Untuk menambah sumber referensi buku di perpustakaan IIK Strada Indonesia

Kediri sehingga memudahkan mahasiswa dalam membuat tugas, makalah, dan

lain sebagainya.

2. Bidan

Dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan Asuhan Kehamilan

Normal sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu.

3. Mahasiswa

Dapat memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan kepada ibu

dan bayi sejak bayi berada dalam kandungan hingga pada tahap setelah

kelahiran, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan

keadaannya, sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmunya sesuai

dengan standar dan etika profesi.


7

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Kehamilan

2.1.1 Definisi kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu :

1. Trimester satu berlangsung 12 minggu

2. Trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke -27)

3. Trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saiffudin, 2009).

2.1.2 Tanda dan gejala kehamilan

1. Amenorea (tidak mendapat haid)

2. Mual dan muntah (nausea andvomiting)

3. Mengidam (ingin makan khusus)

4. Pingsan

5. Tidak ada selera makan (anoreksia)

6. Lelah (fatigue)

7. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebebkan pengaruh estrogen

dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara dan kelenjar

montgomery terlihat lebihmembesar

8. Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.

9. Konstipasi/obstipasi karena tonus otot- otot usus menurun oleh pengaruh

5
6

hormonsteroid

10. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di

muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea

anigra =grisea)

11. Epulis: hipertrofi papilagingivalis.

12. Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva,

biasanya dijumpai pada triwulanakhir. (Mochtar, 2011)

2.1.3 Perubahan fisiologis dan psikologi kehamilan

Perubahan fisiologi kehamilan

1. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi

hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai

kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama

kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu

setelah persalinan.

2. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.

Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema

pada seluruh serviks, bersama dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada

kelenjar-kelenjar serviks.

3. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga

di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.

4. Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada


7

kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat

berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chandwick.

5. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.

6. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih

lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena

di bawah kulit akan lebih terlihat (Saiffudin, 2014).

2.1.4 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II, DanIII

1. Trimester I

Trimester 1 sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang

dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.

Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas

psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia

hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,

kecemasan, depresi dan kesedihan.

2. Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik. Yakni

ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang

normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika

wanita.menelusur kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran.

Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase : pra quickening dan pasca

quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang


8

terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas

psikologis utamanya pada trimester kedua, yaitu berbeda dari ibunya.

3. Trimester III

Trimester tiga sering disebut priode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada

periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang

terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada

perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun. Hal ini membuatnya

berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala

persalinan muncul (Walyani, 2015).

2.1.5 Penegakkan diagnosa

Menurut (Rukiyah, dkk, 2009) ialah sebagai berikut :

1. Diagnosa adalah rumusan dan hasil pengkajian mengenai kondisi klien: hamil,

bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.

2. Masalah segala sesuatu yang menyimpan sehingga, kebutuhan klien terganggu,

kemungkinan mengganggu kehamilan atau kesehatan tetapi tidak masuk ke

dalam diagnose.

3. Pemeriksaan diagnose kehamilan

Cara melakukan diagnosis kehamilan antara lain melakukan anamnesis

diantaranya : kapan ibu mulai tidak mendapat haid, apakah ibu mengalami mual

dan muntah, apakah terjadi pembesaran payudara, pembesaran putting susu,

sering buang air kecil, lesu, lelah/cepat pingsan, pigmentas kulit, folikel

Montgomery, mengidam, anoreksia, obstipasi, epulis, varises, peningkatan suhu

basal badan, peningkatan saliva, perubahan warna payudara, keluarnya

kolostrum.

Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada


9

kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal

berakhir pada pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap kunjungan

antenatal, petugas mengumpulkan dan menganalisa data mengenai kondisi ibu

melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis

kehamilan intra uteri, serta ada tidaknya masalah dan komplikasi. Diagnosis

dibuat untuk menentukan hal-hal sebagai berikut :

4. Diagnostik

Menurut Sulistyawati (2009) untuk mendiagnostik kebidanan, perlu dilakukan

pemeriksaan sebagai berikut :

1) Tes urine kehamilan (Tes HCG)

a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu

setelah koitus)

b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari

2) Palpasi abdomen

Menggunakan cara Leopold dengan langkah sebagai berikut :

3) Leopold I

Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus. Cara

pemeriksaannya adalah :

a. Pemeriksaan menghadap pasien

b. Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus

uteri

c. Meraba bagian apa yang berada di fundus. Jika teraba benda bulat,

melenting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba

benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah digerakan, maka itu

adalah bokong janin.


10

4) Leopold II

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan atau kiri

ibu. Cara pelaksanaan adalah :

a. Kedua tangan periksa berada disebelah kanan atau kiri ibu

b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut

sebelah kiri kearah kanan.

c. Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian

apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba

bagian kencil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun

jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian

kecil janin).

5) Leopold III

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus, cara

pemeriksaannya adalah :

a. Tangan kiri menahan fundus uteri

b. Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba

bagian yang bulat, melenting keras dan dapat digoyangkan, maka itu

adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit

digerakan, maka ini adalah bokong, jika dibagian bawah tidak ditemukan

kedua bagian seperti di atas, maka pertimbangkan apakah janin dalam

letakmelintang.

c. Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan

menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballotement

(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan

5-7bulan).
11

d. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika

masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun

jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu

lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh

kepala sudah masuk panggul.

6) Leopold IV

Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk

mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. Cara

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksa menghadap kaki pasien

b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah

c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang

berlawanan di bagian bawah

d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum

masuk panggul

e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah

masuk panggul

5. Kebutuhan

Menurut Sulistyawati (2009) kebutuhan ibu hamil dibagi menjadi kebutuhan

fisik dan kebutuhan psikologis.

1) Kebutuhan fisik

a. Diet makanan

Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan

merupakan penyebab utama dari berbagai persoalan kesehatan- kesehatan

pada kehamilan yang berakibatkan bayi lahir rendah, kelahiran prematur,


12

serta kematian neonatal dan prenatal,kekurangan nutrisi dapat

menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca

persalinan, sepsis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan dapat

mengakibatkan preeklamsi, obesitas, janin besar dan sebagainya.

b. Kebutuhan energi

Widya kraya pangan dan gizi Nasional menganjurkan pada ibu

hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal perhari

yang bertujuan untuk memasok kebutuhan janin. Meningkatkan zat besi

dikarenakan anemia sebagian besar disebabkan oleh defesiensi zat besi.

Selama hamil kebutuhan zat besi meningkatsebesar 300% (1.040 mg

selama hamil) oleh sebab itu perlu ditekankan ibu hamil untuk

mengonsumsi zat besi.

c. Obat –obatan

d. Lingkungan yang bersih

e. Senam hamil yang berguna untuk melancarkan sirkulasi darah

f. Pakaian, yang berkriteria longgar bersih dan menyerap keringat, bra yang

menopang, dan sepatu yang tidak berhak

g. Istirahat dan rekreasi

h. Kebersihan tubuh

i. Perawatan payudara agar ASI lancer

j. Eleminasi

k. Seksual

l. Sikap tubuh yang baik agar tidak terjadi kram

m. Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah


13

penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi

yang diberikan adalah tetanus texoid (TT) yang dapat mencegah penyakit

tetanus (Sulistyawati,2009).

Tabel 2.1 Imunisasi TT

Imunisasi Interval % Perlindungan


TT1 Pada kunjungan 0 Tidak ada
ANC %
Pertama
TT 2 4 minggu setelah 80 3 tahun
TT 1 %
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95 5 tahun
%
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99 10 tahun
%
TT5 1 tahun setelah TT 4 99 25 tahun/seumur
% hidup
Sumber : (Walyani,2015)

o. Persiapan persalinan, seperti biaya, anggota keluarga, baju ibu dan bayi,

surat-surat fasilitas kesehatan, seperti akses dan lain lain.

p. Memantau kesejahteraan bayi dengan menghitung pergerakan janin dalam

24jam/hari

q. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya dalam proses kehamilan terjadi

perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu

adaptasi, baik fisik maupun psikologis.

Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidak

nyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu

diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Beberapa ketidaknyamanan

dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Ketidaknyamanan Masa hamil dan Cara Mengatasinya

No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


14

1. Sering buang air kecil. Trimester I 1. Penjelasan mengenai


sebabterjadinya
2. Kosongkan saat ada dorongan
untukkencing
3. Perbanyak minum pada sianghari
4. Jangan kurangi minumuntuk
mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sangat mengganggu tidur
di malamhari
5. Batasi minum kopi, teh, dansoda
6. Jelaskan tentang bahaya infeksi
saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur, yaitu dengan
berbaring miring ke kiri dan kaki
ditinggikan untuk
mencegahdiuresis
2. Strie gravidarum 1. Gunakan emolien topikal atau
Tampak jelas pada bulan ke 6-7 antipruuitik jika adaindikasinya
2. Gunakan baju longgar yang dapat
menopang payudara danabdomen
3. Hemoroid 1. Hindarikonstipasi
Timbul pada Trimester II dan III 2. Makan makanan yang berserat dan
banyak minum
3. Gunakan kompres es atau airhangat
4. Dengan perlahan masukan
kembali anus setiap selesaiBAB

4. Keputihan 1. Tingkatkan kebersihan dengan


Terjadi pada Trimester I, II, atau mandi tiap hari
III 2. Memakai pakaian dalam dari
bahan katun dan mudahdiserap
3. Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dansayur

5. Keringat bertambah 1. Pakailah pakaian yang tipis


Secara perlahan terus meningkat danlonggar
sampai akhir kehamilan 2. Tingkatkan asupancairan
3. Mandi secarateratur
6. Sembelit 1. Tingkatkan diet asupancairan
Trimester II dan III 2. Buah prem atau jusprem

3. Minum cairan dingin atau hangat,


terutama saat perutkosong
4. Istirahatcukup
5. Senamhamil
6. Membiasakan buang air besar
secarateratur
7. Buang air besar segera setelah
adadorongan
7. Kram pada kaki 1. Kurangi konsumsi susu
Setelah usia kehamilan 24 minggu (kandungan
fosfornyatinggi)
2. Latihan dorsofleksi pada
kaki dan
meregangkan oto yangterkena
3. Gunakan penghangat untukotot
15

8. Napas sesak Trimester II dan III 1. Jelaskan penyebabfisiologisnya


2. Dorong agar secara sengaja
mengatur laju dan dalamnya
pernafasan pada kecepaatan normal
yangterjadi
3. Merentangkan tangan di atas
kepala serta menarik nafaspanjang
4. Mendorong postur tubuh yang
baik, melakukan
pernapasaninterkostal
9. Nyeri ligamentum 1. Berikan penjelasan
rotundum Trimester II mengenaipenyebabnyeri
dan III 2. Tekuk lutut kearahabdomen
3. Mandi airhangat
4. Gunakan bantalan pemanas pada
area yang terasa sakit hanya jika
tidak terdapat kontraindikasi
5. Gunakan sebuah bantal
untukmenopang
uterus dan bantal lainnya letakkan
diantara lutut sewaktu dalam posisi
berbaring miring
10. Panas perut (heartburn) mulai 1. Makan sedikit-sedikit tapisering
bertambah sejak trimester II dan 2. Hindari makan berlemak dan
beertambah semakin lamanya berbumbu tajam
kehamilan. Hilang pada waktu 3. Hindari rorok, asap rokok, alkohol,
persalinan dan coklat
4. Hindari berbaring setelahmakan
5. Hindari minum air putih saatmakan
6. Kunyah permenkaret
7. Tidur dengan kakiditinggikan
11. Perut kembung 1. Hindari makanan yang
Trimester II mengandunggas
dan III 2. Mengunyah makanan
secarasempurna
3. Lakukan senam secarateratur
4. Pertahankan saat buang air besar
yangteratur
12. Pusing/sinkop 1. Bangun secara perlahan dari
Trimester II posisiistirahat
dan III 2. Hindari berdiri terlalu
lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesak
3. Hindari berbaring dalam
posisiterlentang
13. Sakit punggung atas dan 1. Gunakan posisi tubuh yangbaik
bawah Trimester II dan III 2. Gunakan bra yang menopang
dengan ukuran yangtepat
3. Gunakan kasur yangkeras
4. Gunakan bantal ketika
tidur untuk
meluruskan punggung

(Sulistya(Sulistyawati, 2009)

r. Kunjungan ulang

Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, kunjungan minimal


16

selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada

trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Namun sebaiknya kunjungan

tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera terdeteksi jika ada

penyulit atau komplikasi kehamilan (Sulistyawati,2009)

s. Tanda bahaya kehamilan

Yang harus diperhatikan sebagai berikut:

a) Muntah terus dan tak mau makan

b) Demam tinggi

c) Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang

d) Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkansebelumnya

e) Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua

f) Air ketuban keluar sebelumwaktunya (Kemenkes RI,2017)

t. Kebutuhan psikologis

a) persiapan persaudaraan kandung

b) dukungan keluarga

c) perasaan aman dan nyaman selama kehamilan

d) persiapan menjadi orang tua

e) dukungan dari tenaga kesehatan (Sulistyawati,2009).

6. Persiapan Laktasi Pada Masa Kehamilan

Manajemen laktasi merupakan segala upaya yang dilakukan untuk

membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini

dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu pada masa kehamilan (antenatal),

sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan masa

menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun (postnatal) (Susiana,


17

H,2009).

Ruang lingkup manajemen laktasi adalah periode postnatal, antara lain

ASI eksklusif, teknik menyusui, memeras ASI, memberikan ASI peras,

menyimpan ASI peras, pemenuhan gizi selama periode menyusui

(Maryunani,2012).

Semua tahapan pada manajemen laktasi adalah penting dan berperan

untuk keberhasilan ASI eksklusif, sehingga semua tahap harus dipersiapkan

dengan baik supaya ASI eksklusif berjalan dengan sukses adalah motivasi

bidan, konseling dan perawatan payudara.

7. Produksi ASI saat kehamilan

Selama masa kehamilan, hormone estrogen dan progesterone

menginduksi perkembangan alveoli dan duktus lactiferous di dalam payudara,

serta merangsang produksi kolostrum. Produksi ASI tidak berlangsung sampai

masa sesudah kelahiran bayi ketika kadar hormon estrogen menurun.

Penurunan kadar estrogen ini memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan

produksi ASI. Produksi prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh

mennyusunya bayi pada payudara ibu. Pelepasan ASI berada dibawah kendali

neuro-endokrin.

Rangsangan sentuhan pada payudara (bayi menghisap) akan merangsang

produksi oksitosin yang menyebabakan kontraksi sel - sel myoepithel. Proses

ini disebut juga sebagai “ refleks prolaktin” atau milk production reflect yang

membuat ASI tersedia bagi bayi. Dalam hari - hari dini, laktasi refleks ini tidak

dipengaruhi oleh keadaan emosi ibu nantinya, refleks ini dapat dihambat oleh

keadaan emosi ibu bila ia merasa takut, lelah, malu, merasa tidak pasti, atau
18

bila mersakan nyeri. Hisapan bayi memicu pelepasan ASI dari alveolus mamae

melalui duktus kesinus lactiferous. Hisapan merangsang produksi okstoksin

oleh kelenjar hypofisis posterior. Oksitsoksin memasuki darah dan

menyebabkan kontraksi sel - sel khusus yaitu myoepithel yang mengelilingi

alveolus mamae dan duktuslactiferus.

Kontraksi sel-sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui

duktus lactiferous, tempat ASI akan disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI

di dalam sinus tertekan keluar kemulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini

dinamakan let down reflect atau “pelepasan”. Pada akhirnya, let down dapat

dipacu tanpa rangsangan hisapan. Pelepasaan dapat terjadi bila ibu mendengar

bayi menangis atau sekedar memikirkan tentang bayinya. Pelepasan penting

sekali bagi pemberian ASI yang baik. Tanpa pelepasan, bayi dapat menghisap

terus - menerus, tetapi hanya memperoleh sebagian dari ASI yang tersedia dan

tersimpan di dalam payudara.

Bila pelepasaan gagal terjadi berulang kali dan payudara berulang kali

tidak dikosongkan pada waktu pemberian ASI, refleks ini akan berhenti

berfungsi dan laktasi akan berhenti. Cairan pertama yang diperoleh bayi dari

ibunya sesudah dilahirkan adalah kolostrum yang mengandung campuran yang

kaya akan protein, mineral, dan antibodi, daripada ASI yang telah “matur”.

ASI mulai ada kira - kira pada hari yang ke - 3 atau ke - 4 setelah kelahiran

bayi dan kolostrum berubah menjadi ASI yang matur kira - kira 15 hari

sesudah bayi lahir. Bila ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi diperolehkan

sering menyusu agar proses produksi ASI akan meningkat (Limbong, 2014).
19

8. Usia Kehamilan Ibu memproduksi ASI

Usia Kehamilan pada ibu memproduksi ASI mulai terjadi pada trimester

kedua kehamilan. Efek progesteron dan esterogen akan habis ketika ibu tidak

mengalami kehamilan pada masa menstruasi. Ketika kehamilan terjadi, efek

dari hormon akan terus ada untuk mempersiapkan payudara menyusui. Saat

kehamilan berlanjut, payudara juga terus mengalami perubahan, dimana

puting, areola dan kelenjar areola tumbuh lebih besar dan menonjol dari

sebelumnya.

Pada minggu ke-16 kehamilan, payudara akan memproduksi kolostrum

yang merupakan antibody pertama untuk bayi. Kolostrum juga kaya akan

protein juga beberapa nutrisi lainnya yang sangat bermanfaat. Sejak masa

kehamilan air susu sudah mulai diproduksi yang mengakibatkan payudara

terasa basah karena kebocoran ASI (Rismarini,2018).

9. Persiapan-persiapan Menyusui

1) Pengertian

Yang dimaksud dengan “persiapan menyusui pada Ibu Hamil”

adalah persiapan menyusui sejak kala hamil. Dalam hal ini berarti proses

menyusui sebaiknya sudah dipersiapkan jauh hari sebelum melahirkan.

Hal ini penting supaya ibu benar - benar siap, baik secara fisik maupun

mental. Kesiapan ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

2) Beberapa Hal Yang Harus Dipersiapkan Pada Masa Hamil

Niat

a. Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayi.

b. Niat ini seharusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya.

c. Ibu harus bertekad akan memberikan makanan yang terabik baginya.


20

d. Dengan niat bulat, ibu akan berfikir optimis.

e. Dengan fikiran optimis tersebut, akan terbentuk energi positif yang

dapat mempengaruhi kesiapan semua organ-organ menyusui sehingga

ASI dapat mengalirl ancar.

f. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI yang keluar pasti banyak.

g. Anjurkan ibu untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif, seperti

bagaimana kalau ASI tidak keluar, atau bagaimana kalau payudara

bermasalah, dan sebagainya.

h. Untuk itu, dalam masa hamil, ibu dianjurkan untuk:

a. Mempelajari mengenai manajemen laktasi, rawat gabung dan

bahaya susu formula.

b. Berniat bersungguh-sungguh untuk memberikan ASI pada bayi

sekurang - kurangnya 6 bulan.

c. Belajar keterampilan menyusui.

d. Meningkatkan gizi dan kesehatan ibu.

e. Memakai BH yang menyokong dan ukuran sesuai payudara.

f. Memeriksa payudara dan puting susu (Maryunani,2012).

3) Menghilangkan Stress

a. Anjurkan pada ibuuntuk berusaha selalu berpikiran positif tentang

kehamilan.

b. Berikan pengertian bahwa kehamilan jangan sampai membuat ibu

merasa terbatasi.

c. Apabila ada masalah, anjurkan untuk berkonsultasi pada petugas

kesehatan.

d. Anjurkan pada ibu untuk melakukan semua hal yang menyenangkan


21

selama hamil, seperti jalan - jalan, berekreasi, berkumpul dengan

teman, mengerjakan hobi dan lain sebagainya.

4) Semua aktivitas tersebut sangat penting untuk menjaga ketenangan batin

karena perasaan tenang dan bahagia berpengaruh pada produksi

Memenuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dan Menyusui.

Kebutuhan gizi ibu meningkat pada saat hamil dan menyusui. Karena,

selain untuk ibu, gizi tersebut juga diperlukan untuk janin. Oleh karena

itu, asupan makanan yang dikonsumsi ibu harus mencakup pola makan

gizi yang cukup dan seimbang. Gizi tersebut harus bercakup :

a. Karbohidrat sebagai sumbertenaga.

b. Protein sebagai sumber pembangun.

c. Vitamin dan mineral yang dapat dari sayuran dan buah - buahan

sebagai sumber pengatur dan pelindung.

d. Perhatikan juga pola makan dan usahakan selalu untuk mengonsumsi

makanan sehat.

e. Jauhi cemilan yang tidak terjamin kebersihannya. Perlu diingat bahwa

pola makan yang sehat pada saat hamil juga akan mempengaruhi kualitas ASI

ibu.

Asupan Gizi Ibu Selama Hamil Untuk Memicu Produksi ASI, Antara Lain :

a. Triwulan I (Kehamilan 1-3Bulan)

Makan-makanan dalam porsi kecil tetapi sering.

Makan buah-buahan segar atau sari buah-buahan.

Menjaga agar kenaikan berat badan 0,7 - 1,4 kg selam 3 bulan.

b. Triwulan II (Kehamilan 4 – 7 Bulan)

Nafsu makan akan pulih sehingga semua boleh dimakan. Makan

dengan porsi lebih banyak dari biasanya. Kenaikan berat badan


22

bervariasi antara 0,3 – 0,4 kg/minggu.

c. Triwulan III (Kehamilan 8Bulan)

Ibu dianjurkan untuk tidak makan terlalu berlebihan. Anjurkan ibu

untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak, gula,

garam dan karbohidrat. Diupayakan agar kenaikan berat badan tidak

terlalu berlebihan karena ada kecenderungan terjadinya keracunan

kehamilan (pre eklampsi).

5) Melakukan Pijat Payudara

a. Pijat payudara sangat baik sebagai persiapan sebelum menyusui.

b. Pelaksanaanya biasanya setelah masa kehamilan akhir.

c. Ibu dianjurkan untuk membuat rangsangan secara lembut dan pelan

kedua puting payudara dengan tangan.

d. Buatlah gerakan memutar dan lakukan beberapa kali dalamsehari.

e. Konsultasikan aktivitas ini pada petugas kesehatan, karena

pada kasus tertentu tindakan ini tidak boleh dilakukan,

terutama untuk ibu yang pernah melahirkan bayi prematur.

6) Menciptakan Gaya Hidup Sehat

7) Menciptakan gaya hidup sehat bertujuan agar kehamilan dan persalinan

berlangsung lancar dan janin dapat berkembang optimal. Ibu dianjurkan

untuk menghindari makanan atau minuman yang mengandung

kafein,alkohol dan menjauhi asap rokok. Agar stamina tubuh terjaga, anjurkan

ibu untuk melakukan olahraga secara teratur.Olahraga yang dilakukan adalah

olahraga ringan, seperti jalan - jalan pagi atau berenang. Dengan demikian

diharapkan kondisi ibu yang sehat ikut meningkatkan produksi ASI.

Cara hidup sehat wanita hamil, antara lain :

a. Menjaga kebersihan diri.


23

b. Mengonsumsi makanan yang bergizi sesuai anjuran ibu hamil.

c. Cukup istirahat.

Ibu hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam per hari. Kegiatan dan

gerakanya sehari - hari harus memperhatikan perubahan fisik dan

mental yang terjadi pada dirinya. Diantara waktu kegiatannya tersebut,

diperlukan waktu untuk istirahat (santai) guna melemaskan otot -

ototnya

d. Melakukan perawatan payudara pada usia kehamilan 7,5 bulan.

e. Pemakaian obat selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter

f. Cukup dalam berolahraga (senam hamil).

g. Memperhatikan kebersihan diri dan menggunakan pakaian, yaitu yang

longgar, ringan, mudah dipakai dan mudah menyerap keringat dan

sopan serta sepatu yangnyaman.

h. Memperhatikan dan memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah

gigi mulut karena dapat menjalar ke organ tubuh lain dan mengganggu

kehamilan.

i. Sebaiknya sejak kehamilan 3 bulan terakhir telah mengenal

danmemilih dokter yang akan mengawasi kesehatan anaknya kelak.

j. Membatasi frekuensi persetubuhan pada kehamilan muda danberhenti

pada saat 4 minggu sebelum perkiraankelahiran.

k. Mendapatkan imunisasi tetanus toxoid (TT). 12.Mengurangi perjalanan

dan berpegian jauh.

l. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur (Maryunani, 2012).

kejadian anemia pada ibu hamil.


24

2.3. Tinjauan teori morning sickness

1. Pengertian morning sickness

Ibu hamil mengalami berbagai keluhan di awal kehamilan trimester pertama

merupakan hal yang wajar. Mual-mual dan muntah yang sering terjadi pada pagi hari

yang disebut morning sickness, juga wajar terjadi pada awal kehamilan. Bahkan

kondisi ini kadang tidak hanya terjadi apada pagi hari saja namun juga siang, sore

atau malam hari. Tentu sangat tidak nyaman bila sedang mengalami morning

sickness. Ketidakseimbangan hormon pada saat hamil yang mempengaruhi morning

sickness. Untuk mengatasi morning sickness, ibu memerlukan pikiran yang tenang

dan menghindari bau yang menyengat baik dari makanan maupun udara, karena

penciuman ibu saat hamil lebih sensitif. Selalu sediakan cemilan sehat di dalam tas

saat bepergian untuk mengantisipasi morning sickness saat dalam perjalanan. Walau

tidak membahayakan ibu dan janin, morning sickness dapat memengaruhi aktivitas

sehari-hari. Pada beberapa wanita, morning sickness yang gejalanya parah bahkan

dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarium. Hiperemesis gravidarum

merupakan mual dan muntah parah yang dialami ibu hamil. Kondisi ini rentan

menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan yang drastis. Jika ibu hamil

mengalami hiperemesis gravidarum, penanganan intensif perlu dilakukan untuk

mencegah komplikasi.

2. Penyebab Morning Sickness

Belum diketahui secara pasti penyebab dari morning sickness. Namun, perubahan

hormon pada trimester awal kehamilan diduga berperan dalam memicu terjadinya

kondisi ini. Selain perubahan hormonal, terdapat beberapa faktor yang dapat

meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness, di antaranya :

a. Mengandung atau hamil anak pertama.


25

b. Mengandung anak kembar.

c. Mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya.

d. Memiliki anggota keluarga yang mengalami morning sickness saat hamil.

e. Sering mengalami mabuk perjalanan.

3. Gejala Morning Sicknes

Gejala utama morning sickness adalah mual dan muntah saat hamil. Walaupun

lebih sering terjadi di pagi hari, tetapi ada juga bumil yang mengeluh mual dan

muntah akibat morning sickness pada malam hari.

Gejala tersebut sering dipicu oleh beberapa hal, misalnya aroma tertentu,

makanan pedas, atau suhu panas. Jika muntah terjadi secara berlebihan, ibu hamil

yang mengalami morning sickness juga bisa merasakan nyeri dada.Morning sickness

paling sering terjadi pada trimester pertama kehamilan atau sekitar bulan 2 dan bulan

3 kehamilan, tetapi ada juga ibu hamil yang mengalaminya sejak bulan pertama

kehamilan. Biasanya gejala kondisi ini akan mulai mereda pada pertengahan trimester

kedua. Meski demikian, ada juga ibu hamil yang mengalami morning sickness

sepanjang masa kehamilan.

4. Kapan Harus ke Dokter

Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang wajar, karena merupakan salah satu

tanda kehamilan normal. Meski demikian, tetap lakukan pemeriksaan rutin ke dokter

untuk memantau kondisi kehamilan. Anda juga disarankan untuk memeriksakan diri

lebih sering ke dokter, jika mual dan muntah selama hamil bertambah parah atau

disertai gejala berikut :

a. Sakit perut

b. Demam

c. Jantung berdebar-debar.
26

d. Pusing atau terasa akan pingsan.

e. Sakit kepala yang muncul berkali-kali.

f. Urine keluar sedikit atau berwarna gelap.

g. Muntah yang mengandung darah atau berwarna kecoklatan.

h. Tidak dapat makan dan minum sama sekali.

i. Tubuh terasa sangat lelah.

j. Penurunan berat badan.

k. Linglung

5. Penanganan Morning Sickness

Pada kebanyakan kasus, morning sickness adalah kondisi yang tidak memerlukan

penanganan medis khusus. Akan tetapi, ibu hamil bisa melakukan beberapa cara

berikut ini untuk meredakan keluhan morning sickness :

a. Mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu, seperti biskuit, saat bangun tidur

atau sebelum beranjak dari tempat tidur.

b. Makan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.

c. Menghindari makanan yang pedas dan berlemak.

d. Minum air putih lebih banyak.

e. Menghindari minuman yang berkafein.

f. Mengonsumsi suplemen kehamilan tepat sebelum tidur bila ibu hamil merasa

mual muncul setelah minum suplemen tersebut.

g. Mencukupi kebutuhan istirahat, karena kurang istirahat juga bisa memicu mual

dan muntah.

h. Menghirup udara segar dan tenangkan pikiran.

i. Melonggarkan bra dan selalu menggunakan pakaian yang nyaman.

j. Menghindari penggunaan pengharum ruangan yang berbau menyengat.


27

k. Menghirup aroma buah-buahan, seperti lemon, jeruk, atau mint.

6. Therapy Obat-obatan dan Vitamin untuk Mengatasi Morning Sickness

Obat dan vitamin baru akan diberikan oleh dokter jika ibu hamil mengalami gejala

morning sickness yang parah. Dokter akan memberikan suplemen vitamin B6 dan

obat antimual yang aman untuk ibu hamil.

7. Pencegahan Morning Sickness

Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari bau dan makanan yang bisa

memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung

banyak gula. Selain itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk makan secara perlahan,

dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering.

Saat merasa mual, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan yang asin, roti bakar,

pisang, jagung, biskuit, perasan lemon, atau produk minuman dan makanan yang

mengandung jahe. Jika ibu hamil merasa perlu mengonsumsi obat antimual,

disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

2.4. Tinjauan Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney

2.4.1. Manajemen Asuhan Kebidanan7 Langkah Varney

1. Definisi

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus

pada klien (Varney’s 2010).

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis


28

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. (50 tahun IBI, 2010).

2. Langkah-langkah

Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan,

yang dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

Adapun langkah-langkah adalah :

1) Langkah I (Pengumpulan Data)

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai

keadaan klien secara keseluruhandan lengkap, yaitu data utama

(misalnya, riwayat persalinan), data subyektif yang diperoleh dari

anamnesis (misalnya, keluhan pasien), dan data obyektif dari

pemeriksaan fisik (misalnya, tekanan darah) diperoleh melalui

serangkaian upaya sitematik dan terfokus. Validitas dan akurasi data

akan sangat membantu pemberi pelayanan untuk melakukan analisis

dan pada akhirnya, membuat keputusan klinik yang tepat.

2) Langkah II (Interpretasi Data)

Setelah data dikumpulkan, penolong persalinan melakukan

analisis untuk mendukung alur alogaritma diagnosis.Untuk membuat

diagnosis dan identifikasi masalah , diperlukan data yag lengkap dan

akurat, kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data.

3) Langkah III (Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial)

Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial, berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah diidentifikasi. Langkah

ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan

pencegahan.
29

4) Langkah IV (Mengidentifikasi Kebutuhan yang Memerlukan

Penanganan Segera)

Identifikasi masalah yang membutuhkan tindakan segera Menetapkan

kebutuhan tindakan segera, konsultasi, kolaborasi, dengan tenaga.

Kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.

5) Langkah V (Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh)

Merencanakan Asuhan menyeluruh. Menyusun rencana asuhan secara

menyeluruh dengan tepat dan rasional. Berdasarkan keputusan yang

dibuat pada langkah-langkah sebelumnya. Merumuskan rencana asuhan

sesuai dengan pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat

kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.

6) Langkah VI (Tindakan/Implementasi)

Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yang mengalami komplikasi, keterlibatan bidan dalam

manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap

terlaksananya rencana asuhan.

7) Langkah VII (Evaluasi)

1. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang

kembali manejemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang diberikan,

meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap masalah yang telah

diidentifikasi didalam masalah dan diagnosis.

3. SOAP

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan adalah system pencatatan yang

digunakan agar asuhan yang dilakukan dapatdicatat dengan benar, jelas,


30

sederhana dan logis dengan menggunakan metode pendokumentasian SOAP

yang terdiri dari :

1. S : Subyektif Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

interprestasikan data subyektif dan obyektif dalam situasi diagnosa atau

masalah dan antisipasi diagnosa atau masalah potensial lain.

Assessment termasuk langkah 2,3,4 dalam 7 langkah varney.

2. O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik dan

klien,hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung assessment, objektif termasuk kedalam

langkah 1 dalam 7 langkah varney.

3. A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasikan data

subyektif dan obyektif dalam situasi diagnosa atau masalah dan antisipasi

diagnosa atau masalah potensial lain. Assessment termasuk langkah 2,3,4

dalam 7 langkah varney.

4. P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan, tindakan dan

evaluasi berdasarkan assessment, planning terdiri dari langkah 5,6,7

dalam 7 langkah varney.


BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI PADA NY. ”G”

UMUR 30 TAHUN GIP0A0 GESTASI 21 MINGGU 4 HARI

DENGAN MORNING SICKNESS DI

PUSKESMAS KENARILANG

No. register : 032111xxxx

Tanggal Masuk : 02 Desember 2022 Pukul 09.00 wita

Tanggal Pengkajian : 02 Desember 2022 Pukul 09.10 wita

Nama Pengkaji : Maspa

1. LANGKAH I : IDENTIFIKASI PASIEN

Identitas Ibu Identitas Suami

Nama : Ny “G” Nama : Tn “B”

Umur : 30 Tahun Umur :33 Tahun

Nikah/Lamanya : 1X/2 Tahun Nikah/Lamanya : 1X/2 Tahun

Suku : Bugis Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Ahmad yani, No. Alamat : Jl. Ahmad yani, No.

DATA SUBJEKTIF (Jumat, 02 Desember 2022 Pukul 09.00 wita )

1) Kunjungan saat ini adalah kunjungan ulang

Keluhan utama : ibu mengatakan kadang-kadang merasakan mual saat pagi hari, ini

mulai dirasakan ibu sejak seminggu yang lalu, tapi tidak sampai muntah ibu

31
32

mengatakan ingin mengatakan Riwayat anc sebelum nya pada tanggal 25 november

2022

2) Riwayat kehamilan sekarang

a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran

b. HPHT : 04-07-2022, HTP : 11-04-2023

c. Pergerakan janin pertama kali dirasakan ibu pada umur kehamilan 16 minggu ,

pergerakan janin aktif dalam 24 jam terakhir

d. Ibu mengatakan sudah imunisasi TT lengkap

e. Riwayat ANC di puskesmas kenarilang

Tabel Riwayat ANC

Frekwensi keluhan Penanganan


Trimester 1 Mual-mual 1. menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi
3 kali sering
2. menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi
a. 07/08/22 makanan pemicu mual dan mengganti nya
b.28/08/22 dengan makanan lain.
c.07/09/22 3. menganjurkan ibu untuk iistirahat yng cukup.
4. memberikan konseling ketidak nyamanan dan
tanda bahaya pada kehamian khusunya TM 1.
5. Pemberian Tablet Obat mual metoclorpramide
HCL 10 mg 1x1, asam folat 250 mg 1x1, dan
kalsium 500mg 1x1
Trimester II Tidak ada 1. Memberikan konseling ketidak nyamanan TM
1 kali keluhan II.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
a. 07/11/22 dan menjaga pola makannya agar ibu dan bayi
nya tetap sehat.
Memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap
3.
semangat dalam menghadapi kehamilannya
yang sekarang.
4.
Pemberian therapy kalsium 500mg 1x1, fe 250
mg 1x1, asam folat dosis 250 mg 1x1

3) Riwayat reproduksi

a. Menarche umur 13 tahun Siklus haid 28-30 hari

b. Lamanya haid 5-7 hari


33

c. Tidak ada rasa nyeri ketika haid

4) Riwayat kesehatan/ penyakit yang lalu dan sekarang

a. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes

b. Ibu tidak pernah menderita penyakit kulit dan kelamin

c. Ibu tidak pernah diopname

d. Ibu tidak pernah merokok dan mengkomsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang

e. Ibu tidak ada alergi obat-obatan

5) Riwayat Sosial, Ekonomi, Psiko sosial Dan Spiritual

Ibu mengatakan kebutuhan biaya sehari-hari dalam keluarganya mencukupi, ibu

menikah 1 kali dengan suami yang sekarang dan sudah 2 tahun lamanya, ibu dan

keluarga bahagia dengan kehamilannya dan ibu akan melahirkan dipuskesmas

Kenarilang, pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami serta ibu dan

suaminya rajin beribadah.

6) Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

a. Pola nutrisi

Ibu mengatakan sebelum hamil makan 3x/hari, minum 4-5 gelas/hari, komposisi

nasi, sayur dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari dengan porsi lebih

banyak dari pada sebelum hamil, komposisi nasi, sayur, lauk dan minum 6-7

gelas/hari.

b. Pola eliminasi

Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil selalu lancar buang air besar

1x/hari dengan eksistensi lembek warna kuning, sedangkan buang air kecil

sebelum hamil antara 3-4x/hari dan selama hamil 5-6x/hari dengan warna

kuning jernih.
34

c. Pola aktivitas

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tetap melakukan pekerjaan rumah

tangga seperti mencuci, menyapu, mengepel, memasak dll.

d. Istrahat/tidur

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil jarang tidur siang dan tidur malam

6-8 jam/hari dan tidak ada keluhan.

e. Aktivitas Seksual

Ibu mengatakan sebelum hamil agak sering berhubungan dengan suami kurang

lebih 2x seminggu.

f. Pola hygine

Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil selalu mandi 2x/hari, menggosok

gigi, mencuci rambut 2 hari sekali dan ganti baju setiap setelah mandi sore.

DATA OBJEKTIF

1) Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran :composmentis

c. Tinggi badan : 160 cm

d. Berat badan sebelum hamil: 65 kg

e. Berat badan sekarang : 70 kg

f. Lila : 31 cm

g. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/ 70 mmHg Nadi : 80 x/menit

Suhu badan : 36,5 C Pernapasan : 24 x/ menit

2) Pemeriksaan khusus

a. Kepala
35

Kulit dan rambut bersih, tidak rontok, tidak ada benjolan sekitar kepala, tidak ada

nyeri tekan

b. Wajah

normal, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan

c. Mata

Simetris, tidak juling, tidak ada secret, sclera putih, konjungtiva merah muda, dan

refleks cahaya normal.

d. Hidung

Simetris kiri dan kanan tidak ada pengeluaran sekret

e. Mulut/gigi

Mulut tampak bersih, tidak ada karies

f. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena jungularis

g. Payudara

Puting susu tampak menonjol, hiperpigmentasi areola mammae, tidak ada

benjolan sekitar payudara, tidak ada nyeri tekan pada payudara

h. Abdomen

Tidak ada bekas operasi, tidak ada stira gravidarum, linea nigra terlihat jelas.

TFU 1 jari bawah pusat

Ballotement (+)DJJ : 140X/Menit

i. Ekstermitas : tidak ada oedema, tidak varises, refleks patella (+)

j. Genetalia luar : tidak ada varises, tidak ada bekas luka, tidak ada pengeluaran

cairan, bauk has

k. Anus : tidak ada hemoroid

l. Pemeriksaan laboratorium
36

Hemoglobin (hb) : 12,2 gram/dl

Protei urine : negative

Reduksi urine ; negative

HbsAg : negative

HIV/Aids : negative

2. LANGKAH II: IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIPOAO Gestasi 21 minggu 4 hari dengan morning sickness

DS : Ibu mengatakan kadang merasa mual tapi tidak sampai muntah di pagi hari sejak

seminggu yang lalu, HPHT: 04-07-2022, HTP : 11-04-2023

DO : keadaan umum ibu dan janin baik di tandai dengan

TD : 100/80 mmHg S : 36.5oC

N : 78 x/menit P : 20x/menit

DJJ 140x/menit, yang terdengar jelas kuat dan teratur, Tampak pembesaran perut yang

sesuai dengan usia kehamilan linea nigra terlihat jelas. TFU setinggi pusat, Ballotement

(+)

Analisis dan interpretasi data

Dari hasil pemeriksaan dilihat dengan menggunakan rumus negle mulai dari HPHT

tangga 04 juli 2022 sampai tanggal pengkajian, maka umur kehamilan 21-22 minggu

(Prawirohardjo, 2014:279).

3. LANGKAH III: MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Potensal terjadinya hiper emesis gravidarum keadaan dimana penderita mual muntah

lebih dari 10 kali dalam 24 jam, sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan

umum menjadi buruk, kondisi ini terjadi pada trimester pertama hingga 22 minggu.
37

4. LANGKAH IV:TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang mendukung perlunya tindakan segera

5. LANGKAH V : INTERVENSI

Tanggal 02 Desember 2022 jam 09.20 wita

Rencana tindakan asuhan kebidanan

a. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya

Rasional : dengan menjelaskan mengenai keadaan yang dialaminya maka ibu akan

mengerti sehingga ibu akan bersifat kooperatif terhadap tindakan dan anjuran

petugas kesehatan.

b. Memberikan konseling kepada ibu hamil tentang ketidak nyamanan kehamilan TM

II

Rasional : dengan mengetahui macam-macam ketidaknyamanan pada trimester II

adalah hal yang normal ibu dapat mengantisipasi dirinya dan mampu mengatasi

ketidaknyamanan tersebut

c. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual yang dialaminya sekarang adalah hal yang

normal bagi ibu hamil, akan tetapi tidak berlebihan, hal ini adalah salah satu

ketidaknyamanan pada kehamilan, serta memberi tahu ibu cara penanganan mual

yaitu makan sedikit tapi sering, serta menghindari makanan pemicu mual

Rasional :

d. Menganjurkan ibu meminum air jahe hangat 1-2 gelas sehari untuk mengurangi

mual yang di alaminya

Rasional:

e. Memberikan ibu terapy

1) Metoclorpramide hcl 10 mg 1tablet/hari


38

Rasional : metoclorpramide direkomendasikan untuk membantu mencegah dan

meredakan mual dan muntah

2) Kalsium 500 mg 1tablet/hari

Rasional : kalsium berfungsi bantuan untuk pembentukan gigi dan tulang yang

kuat pada janin dan mencegah osteoporosis pada ibu hamil

3) Asam folat 250 mg 1 tablet/hari

Rasional : asam folat berperan penting untuk perkembangan bayi dan

menghindarkan bayi terkena cacat dan menurunkan resiko bayi lahir premature.

f. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan Kembali 2 minggu kemudia yaitu tanggal

16 desember 2022 atau jika ada keluhan yang dirasakan ibu

Rasional : ANC yang teratur dapat mendeteksi adanya komplikasi yang

memperburuk keadaan ibu hamil. Di samping itu dengan menganjurkan ibu datang

minggu depan ibu dapat mengetahui keadaannya serta keadaan janinnya sehingga

bila ada hal-hal yang membahayakan ibu dan janinnya dapat segera diberi

pertolongan.

6. LANGKAH VI : PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI

Tanggal 23 Desember 2022 jam 10.35 wita

a. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa kondisi Ibu dan bayi

dalam keadaan normal, yaitu: TD : 100/80 mmhg, S: 36.50C, n : 78x/m, RR :

20x/m,hasil pemeriksaan fisik normal, letak janin baik, kepala berada di bawah, DJJ

normal dengan frekuensi 140x/menit. Usia kehamilan ibu saat ini 21 minggu 4 hari.

Hasil : ibu mengerti dan sudah mengetahui hasil pemeriksaannya

b. Memberikan konseling kepada ibu hamil tentang ketidak nyamanan kehamilan TM

II seperti mual, pusing, perut kembung, komstipasi, nyeri dan kesemutan

Hasil : ibu mengerti tentang macam-macam ketidaknyamanan pada kehamilan


39

c. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual yang dialaminya sekarang adalah hal yang

normal bagi ibu hamil, akan tetapi tidak berlebihan, hal ini adalah salah satu

ketidaknyamanan pada kehamilan, serta memberi tahu ibu cara penanganan mual

yaitu makan sedikit tapi sering, serta menghindari makanan pemicu mual

Hasil : ibu mengerti dan mau menghindari makanan pemicu mual

d. Menganjurkan ibu meminum air jahe hangat 1-2 gelas sehari untuk mengurangi

mual yang di alaminya

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum air jahe.

e. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan Kembali pada tanggal 16 desember 2022

atau jika ada keluhan yang dirasakan ibu

Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

f. Memberikan therapy metoclorpramide 1 x1 tablet/hari, kalsium 500mg 1x 1/hari,

asam folat 250 mg 1 x 1/hari

Hasil : Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang tela diberikan sesuai

dengan dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan.

7. LANGKAH 7 : EVALUASI

Tanggal 02 Desember jam 09.40 wita

S:

Ibu mengatakan kadang merasa mual tapi tidak sampai muntah di pagi hari sejak

seminggu yang lalu, HPHT: 04-07-2022, HTP : 11-04-2023

O:

keadaan umum ibu dan janin baik di tandai dengan

TD : 100/80 mmHg S : 36.5oC

N : 78 x/menit P : 20x/menit

DJJ 140x/menit, yang terdengar jelas kuat dan teratur, Tampak pembesaran perut
40

yang sesuai dengan usia kehamilan linea nigra terlihat jelas. TFU setinggi pusat,

Ballotement (+)

A : Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIPOAO Gestasi 21 minggu 4 hari dengan morning

sickness

P:

1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa kondisi Ibu dan bayi

dalam keadaan normal, yaitu: TD : 100/80 mmhg, S: 36.50C, n : 78x/m, RR :

20x/m,hasil pemeriksaan fisik normal, letak janin baik, kepala berada di bawah, DJJ

normal dengan frekuensi 140x/menit. Usia kehamilan ibu saat ini 21 minggu 4 hari.

Hasil : ibu mengerti dan sudah mengetahui hasil pemeriksaannya

2. Memberikan konseling kepada ibu hamil tentang ketidak nyamanan kehamilan TM II

seperti mual, pusing, perut kembung, komstipasi, nyeri dan kesemutan

Hasil : ibu mengerti tentang macam-macam ketidaknyamanan pada kehamilan

3. Memberitahukan kepada ibu bahwa mual yang dialaminya sekarang adalah hal yang

normal bagi ibu hamil, akan tetapi tidak berlebihan, hal ini adalah salah satu

ketidaknyamanan pada kehamilan, serta memberi tahu ibu cara penanganan mual yaitu

makan sedikit tapi sering, serta menghindari makanan pemicu mual

Hasil : ibu mengerti dan mau menghindari makanan pemicu mual

4. Menganjurkan ibu meminum air jahe hangat 1-2 gelas sehari untuk mengurangi mual

yang di alaminya

Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum air jahe.

5. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada tanggal 16 desember 2022 atau

jika ada keluhan yang dirasakan ibu

Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

6. Memberikan therapy metoclorpramide 1 x1 tablet/hari, kalsium 500mg 1x 1/hari,

asam folat 250 mg 1 x 1/hari


41

Hasil : Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang tela diberikan sesuai

dengan dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan.


42

Data kunjungan ke -2 (asuhan kehamilan ke-2)

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGI PADA NY ”G”

UMUR 30 TAHUN GIP0A0 GESTASI 23 MINGGU 2 HARI

DENGAN MORNING SICKNESS DI

PUSKESMAS KENARILANG

No. register : 032111xxxx

Tanggal Masuk : 14 Desember 2022 Pukul 08.40 wita

Tanggal Pengkajian : 14 Desember 2022 Pukul 08.45 wita

Nama Pengkaji : Maspa

LANGKAH I : IDENTIFIKASI PASIEN

Identitas Ibu Identitas Suami

Nama : Ny “G” Nama : Tn “B”

Umur : 30 Tahun Umur :33 Tahun

Nikah/Lamanya : 1X/2 Tahun Nikah/Lamanya : 1X/2 Tahun

Suku : Bugis Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jl. Ahmad yani, No. Alamat :Jl.Ahmadyani,

Data Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ingin memeriksakan kehamilannya

Data objektif
43

1. Keadaan umum ibu baik,

2. kesadaran composmentis

3. tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 120/80 mmHg

b. Nadi : 80x/menit

c. Suhu : 36.8 c

d. Pernapasan : 22x/menit

4. Gestasi 23 minggu 2 hari

5. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

6. Tidak ada edema pada wajah dan tungkai

7. Palpasi abdomen

TFU setinggi pusat, Ballotement (+)

8. Eksremitas : Tidak ada varises, tidak edema pada kedua kaki, refleks patella (+)

Assesment

Ny “G” umur 30 tahun, GIP0A0 UK 23 minggu 2 hari dengan kehamilan normal

Planning

Tanggal 14 Desember 2022 pukul 09.00 wita

1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa kondisi Ibu dan bayi dalam

keadaan normal, yaitu: TD : 120/80 mmhg, S: 36.80C, n : 80x/m, RR : 22x/m,hasil

pemeriksaan fisik normal, DJJ normal dengan frekuensi 140x/menit. Usia kehamilan ibu

saat ini 23 minggu 2 hari.

Hasil : ibu mengerti dan sudah mengetahui hasil pemeriksaannya

2. Mengevaluasi keadaan ibu, apakah ibu masih merasakan mual atau tidak.

Hasil : ibu mengatakan sudah tidak mual lagi

3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan dan asupan gizi karna akan
44

berpengaruh pada ibu dan janin

Hasil : ibu mengerti dan bersedia

4. Memberikan HE (Health education) tentang

a. Personal hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh agar terhindar dari infeksi apabila

basah ataupun kotor.

b. Istirahat yang cukup

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melaksanakan aktifitas yang

dapat membuat ibu kelelahan.

c. Gizi pada ibu hamil

Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat yang diperoleh misalnya dari kacang-

kacangan, buah segar, beras merah, sayur- sayuran. Kebutuhan protein dapat

diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan susu.Zat besi yang diperlukan setiap hari

dapat diperoleh dari daging, hati, telur dan kedelai.Kebutuhan asam folat (vitamin B)

dan vitamin C dapat diperoleh dari misalnya jus jeruk, brokoli, dan jugaroti.

Hasil : Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang disampaikan.

5. Memberi tahu ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan seperti : Sakit kepala yang hebat,

Demam, Bengkak pada wajah dan kaki, Penglihatan kabur, Mual muntah berlebihan,

Nyeri perut yang hebat, Pergerakan janin berkurang, Ketuban pecah sebelum waktunya,

Keluar darah dari jalan lahir, Kejang

Hasil : ibu mengerti dan paham tanda-tanda bahaya pada kehamilan

6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur atau jika ada keluhan yang

dirasakan ibu

Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang

7. Memberikan therapy Fe 1 x1 tablet/hari, kalsium 500mg 1x 1/hari, asam folat 250 mg 1 x


45

1/hari

Hasil : Ibu mengerti dan akan mengkomsmsi obat-obat yang tela diberikan sesuai dengan

dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan


46

BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan pembahasan tentang pelaksanaan manajemen asuhan

kebidanan antenatal fisiologi Pada Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIP0A0 Gestasi 21-22 Minggu
dengan morning sickness Di Puskesmas Kenarilang tanggal 02 Desember 2022 dan 14

Desember 2022 . Maka saya akan membahas tentang perbandingan studi kasus pada Ny G”

dengan tinjauan teoritis. Pembahasan akan diuraikan secara narasi berdasarkan pendekatan

manajemen asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney dan soap sebagai berikut.

4.1 Langkah I : Identifikasi Data Dasar

Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen asuhan kebidanan yang

ditujukan untuk pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual (Nurhayati

dkk, 2013). Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut saya dapatkan dengan

mengadakan wawancara langsung dari klien dan keluarganya serta sebagian bersumber

dari pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang/ laboratorium

Pengkajian data dasar pada kasus dilakukan pada saat pengamatan pertama kali

ketika pasien datang puskesmas. Pengkajian meliputi anamnesis langsung yang


diperoleh dari pasien, dan keluarga pasien. Pengkajian ini berupa identitas pasien, data

biologis/fisiologis yang meliputi: keluhan utama, riwayat keluhan utama, riwayat

kehamilan sekarang, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan

dan penyakit keluarga, riwayat sosial budaya, dan riwayat fungsi kesehatan. Pengkajian

data objektif di peroleh melalui pemeriksaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik serta di tegakkan dengan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan

laboratorium. Pada langkah awal dikumpulkan semua informasi yang akurat dan dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Tanggal 02 Desember 2022 Ny “G”,

usia 30 tahun, GIPOA0, datang ke puskesmas dengan keluhan mual tapi tidak sampai

muntah. Ibu merasakan keluhanya sejak 1 minggu yang lalu.

Pasien mengalami haid pertama haid terakhir (HPHT) pada tanggal 04 juli 2022
47

dengan taksiran persalinan pada tanggal 11 april 2022. Usia kehamilan didapatkan dari

perhitungan dengan rumus neegle didapatkan usia kehamilan 21 minggu 4 hari. Ibu tidak

pernah mengalami trauma selama hamil, tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
asma jantung dan diabetes, dan tidak ada riwayat mengomsumsi obat-obatan. Selama

hamil, nutrisi pasien terpenuhi dengan baik, istirahat cukup, aktivitas pasien tetap

melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-harinya.

Kunjungan pertama ibu pada tanggal 02 Desember 2022 di puskesmas Kenarilang,

hasil pemeriksaan dengan berat badan ibu 70 kg, pemeriksaan fisik dengan hasil

kesadaran komposmentis, keadaan umum baik, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi

78x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu 36,5°C, tidak ada kloasma gravidarum, tidak
ada edema dan tidak ada pembengkakan pada wajah,mata tidak ikterus,dan sclera

putih,tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid,limfe dan vena jugularis, payudara

tampak hiperpigmentasi pada areola mammae. Pemeriksaan abdomen didapatkan kesan

yaitu tinggi fundus uteri (TFU) setinggi pusat, 19 cm sesuai usia kehamilan 21 minggu 4

hari (21- 22 minggu), ballottement (+), terdengar denyut jantung janin jelas, kuat dan
teratur dengan frekuensi 140x/ menit, janin intrauterine,tunggal, hidup, keadaan janin

baik dan ibu dengan pada ny. ”G” umur 30 tahun GIP0A0 gestasi 21-22 minggu.

Kunjungan kedua dilakukan klien di puskesmas dengan keluhan yang dirasakan

ibu tidak merasakan mual lagi Didapatkan hasil keadaan umum ibu baik, kesadran

komposmentis, berat badan 72kg, pemeriksaan tanda- tanda vital didapatkan hasil
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/ menit, suhu 370C, dan pernapasan 22x/ menit.

Pada pemeriksaan fisik tampak pemebesaran perut sesuai dengan usia kehamilan dengan

Tinggi Fundus Uteri( TFU) setinggi pusat, dengan gestasi 23 minggu 2 hari ( 23-24

minggu) tidak ada edema pada tungkai dan tidak ada nyeri tekan. Telah dilakukan

Berdasarkan uraian diatas terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang

timbul pada kasus kehamilan normal pada masa kehamilan. sehingga saya tidak ada

hambatan yang berarti karena pada saat pengumpulan data baik klien maupun keluarga

dalam hal ini ibu selalu terbuka untuk memberikan informasi sesuai dengan data yang
48

diperlukan yang berhubungan dengan keadaan ibu sehingga mempermudah dalam

mengumpulkan data. Hal ini membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya kesenjangan

antara teori dan kasus.

4.2 Langkah II : Identifikasi Diagnosa/MasalahAktual

Langkah kedua dilakukan identifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian

diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik

(Nurhayati dkk, 2013).

Hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang diperoleh menunjukkan pada
kasus Ny “G”. Ibu datang dengan keluhan mual tapi tidak sampai muntah pada pagi hari.

Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa pada kehamilan normal ditandai dengan mual

pada pagi hari (morning sickness) (Purwoastuti 2015).

Adapun diagnosa/ masalah aktual yang diidentifikasi pada Ny “G” yaitu GI PO

AO, gestasi 21 minggu 4 hari (29- 30 minggu), tunggal, hidup, intra uteri, dengan

kehamilan normal, Diagnosa pada Ny ”G‟ didasarkan atas data subjektif dan data
objektif yang didapat dari hasil pengkajian dan analisa secara teoritis.

Pada anamnesa akan didapatkan mual dipagi hari, pada ibu hamil, dan tidak

sampai muntah, hal ini merupakan hal yang fisiologis pada awal kehamilan Berdasarkan

data yang telah diperoleh dari pengkajian tampak ada persamaan dalam diagnosa aktual

pada ny. ”G” umur 30 tahun GIP0A0 gestasi 21-22 minggu pada kehamilan normal

dengan morning sickness. Dengan demikian secara garis besar tampak adanya

persamaan antar teori dan tidak ada kesenjangan dengan diagnosis aktual yang

ditegakkan sehingga memudahkan memberikan tindakan selajutnya.

4.3 Langkah III Rencana Asuhan/Intervensi


Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap diagnosis atau
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Suatu rencana tindakan harus
49

disetujui pasien dan bidan agar menjadi efektif. Semua keputusan yang dibuat dalam

merencanakan suatu asuhan yang komprehensif harus merefleksikan alasan yang benar

berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan dan terbaru, serta telah divalidasi
dengan keinginan atau kebutuhan pasien. Membuat rencana tindakan asuhan kebidanan

hendaknya menentukan tujuan tindakan yang akan dilakukan yang berisi sasaran/target

dan hasil yang akan dicapai dalam penerapan asuhan kebidanan Pada Ny. ”G” Umur 30

Tahun GIP0A0 Gestasi 21-22 Minggu pada Kehamilan Normal dengan morning

sickness.

Penatalaksanaan morning sickness Rencana asuhan yang diberikan pada Ny “G”

yaitu dengan Memberikan konseling kepada ibu hamil tentang ketidak nyamanan
kehamilan TM II seperti mual, pusing, perut kembung, komstipasi, nyeri dan kesemutan,

Memberitahukan kepada ibu bahwa mual yang dialaminya sekarang adalah hal yang

normal bagi ibu hamil, akan tetapi tidak berlebihan, hal ini adalah salah satu

ketidaknyamanan pada kehamilan, serta memberi tahu ibu cara penanganan mual yaitu

makan sedikit tapi sering, serta menghindari makanan pemicu mual, Menganjurkan ibu
meminum air jahe hangat 1-2 gelas sehari untuk mengurangi mual yang di alaminya,

Menganjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan ataupun bila ada

keluhan lain yang dirasakan. Memberikan therapy metoclorpramide, kalsium dan asam
folat

Pada masa kehamilan dilakukan kunjungan dua minggu setelah pemeriksaan awal,

berdasarkan kasus yang dialami klien pada rencana asuhan dilakukan pemeriksaan

Kembali untuk memastikan bahwa ibu betul- betul mengerti dengan apa yang dianjurkan

pada pemeberian asuhan. Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan seperti

mendeteksikan komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, pengetahuan tentang

tanda- tanda bahaya dalam kehamilan, pemeriksaan fisik yang difokuskan pada

pendeteksian komplikasi. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya sampai dengan 28 minggu

usia kehamilan setiap 4 minggu, antara 28-36 minggu usia kehamilan setiap 2 minggu,
50

antara 36 minggu sampai kelahiran setiap minggu (Kusmiyati,2011).

Rencana asuhan tindakan pada Ny “G” dengan kasus Morning Sickness Dilakukan
dengan menentukan tujuan asuhan yang akan diberikan. Tujuan penatalaksanaan

tersebut yaitu agar dapat dilakukannya rencana asuhan kepada ibu agar kehamilan dapat

berlangsung normal, keadaan ibu dan janin baik, dan mual yang dialami ibu dapat

teratasi. Adapun kriteria keberhasilan rencana asuhan yang akan diberikan yaitu,
TFU(Tinggi Fundus Uteri) sesuai dengan umur kehamilan, tanda- tanda vital dalam

batas normal, keadaan janin sehat dengan kriteria DJJ dalam batas normal antara 120-

160x/ menit, TBJ > 2500 gram, keluhan ibu mengenai rasa mual pada pagi hari teratasi

Berdasarkan uraian di atas, rencana tindakan yang disusun berdasarkan tujuan

yang sesuai kebutuhan pasien Pada Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIP0A0 Gestasi 21-22

Minggu dengan morning sickness pada masa kehamilan yaitu, dilakukan kunjungan

untuk evaluasi setelah diberikan terapi pemberian tablet metoclorpramiide, kalsium dan

asam folat memberitahu hasil pemeriksaan, pendidikan kesehatan tentang hygiene yang
cukup, mendiskusikan hal tentang tanda bahaya dalam kehamilan, mendiskusikan

tentang kompikasi yang dapat yang dapat terjadi dalam masa kehamilan, Rencana

asuhan kebidanan yang telah disusun berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan

potensial, hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dengan tinajuan
manajemen asuhan kebidanan pada penerapan studi kasus di lahan praktek.

4.4 Langkah IV Implementasi

Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana


tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi dapat

dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan pasien serta

kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan
(Mangkuji dkk, 2012).

. Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan asuhan pada studi kasus pada ny. ”G”
51

umur 30 tahun GIP0A0 gestasi 21-22 minggu dengan morning sickness , semua tindakan

yang telah direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya dengan baik dan tidak

menemukan hambatan yang berarti karna adanya kerja sama dan penerimaan yang baik
dari klien dan keluarga yang kooperatif serta sarana dan fasilitas yang mendukung dalam

pelaksanaan tindakan di puskesmas Kenarilang. Dalam pelaksanaan tindakan asuhan

kebidanan penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena seluruh tindakan

yang dilakukan sudah berorientasi pada kebutuhan klien.

4.5 Langkah V Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen kebidanan dimana pada

tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah yang

dihadapi klien. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manejemen asuhan

kebidanan pada tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan
pada evaluasi menunjukan masalah teratasi tanpa adanya komplikasi (Mangkuji, 2013).

Hasil evaluasi setelah melakukan asuhan kebidanan adalah sebagai berikut. Pada

pelaksanaan evaluasi tanggal 02 Desember 2022 dan 14 Desember 2022 pada Ny “G”
yaitu kehamilan berlangsung normal ditandai dengan keadaan umum ibu baik, kesadaran

composmentis, tanda- tanda vital dalam batas normal, pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan dan detak jantung janin dalam batas normal. Mual pada pagi hari yang

sering dirasakan ibu sudah teratasi, .Dengan demikian hasil asuhan kebidanan yang telah

diberikan pada Ny “G” berhasil dengan melihat perubahan yang telah dirasakan ibu.
BAB V

PENUTUP

Setelah mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek melalui kasus

Pada Ny. ”G” Umur 30 Tahun GIP0A0 Gestasi 21-22 Minggu Dengan Morning Sickness di

puskesmas Kenarilang tanggal 02 desember 2022 dan 14 Desember 2022, maka pada bab ini

penulis menarik kesimpulan dan saran.

1.1 KESIMPULAN

1.1.1 Telah dilaksanakan pengumpulan data dasar pada Ny. ”G” umur 30 Ttahun

GIP0A0 gestasi 21 minggu 4 hari pada masa kehamilan di Puskesmas

kenarilang tahun 2022.

1.1.2 Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/ masalah aktual pada Ny”G” di

Puskesmas kenarilang tahun 2022 dengan pengumpulan baik dari data subjektif,

data objektif sehingga didapatkan diagnosa kebidanan pada Ny “G” dengan

morning sickness pada masa kehamilan.

1.1.3 Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada Ny ”G” Umur 30

Tahun GIP0A0 Gestasi 21-22 Minggu di Puskesmas Kenarilang tahun 2022,

dengan hasil merencanakan asuhan berdasarkan diagnosa/ masalah aktual dan

masalah potensial yang dapat terjadi.

1.1.4 Telah melaksanakan tindakan asuhan yang telah direncankan pada Ny ”G”

dengan Morning sickness di Puskesmas Kenarilang tahun 2022 dengan hasil

yaitu semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya

dengan baik tanpa adanya hambatan.

1.1.5 Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny”G” dengan

keluhan mual pada pagi hari di Puskesmas kenarilang tahun 2022 dengan hasil

yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai tidak ada keluahan

52
53

mual muntah pada kunjungan ke dua di puskesmas kenarilang.

1.2 SARAN

Berdasarkan tinjauan kasus dan pembahasan kasus peneliti memberikan sedikit masukan

atau saran yang diharapkan dapat bermanfaat.

1.2.1 Untuk klien

Menganjurkan kepada ibu agar mengkomsumsi makanan yang bergizi, makan

sedikit tapi sering karna makanan yang mengandung zat besi akan memenuhi

kebutuhan energi.

Menganjurkan agar setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara dini dan

teratur serta dapat mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

1.2.2 Mengerti dan Melaksanakan setiap anjuran dan pendidikan kesehatan yang

diberikan.

1.2.3 Untuk bidan

Dalam melakuakan tugas sebagai bidan untuk memberikan tindakan perlu

diketahui rasional setiap tindakan yang diberikan kepada klien dan harus dengan

persetujuan klien.

Sebagai bidan dalam melakukan tindakan perlu membina hubungan yang baik

antara klien ataupun keluarga sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Profesi bidan harus mampu mengambil suatu keputusan klinik untuk menghindari

keterlambatan merujuk sehingga dapat mencegah kematian ibu dan bayi.

1.2.4 Untuk institusi

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu kiranya penerapan manajemen

kebidanan dalam pemecahan masalah lebih ditingkatkan dan dikembangkan,

mengingat proses tersebut sangat bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna

menciptakan tenaga kesehatan yang berpotensi dan profesional.


54
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2011). Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. Arief
Mansjoer. (2011). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculpius.
Aziz Alimul.H. (2011) Pengantar Kebutuhan Dasar Munusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan Jakarta: Salemba Medika
Bothamley, Judy. (2013) Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC.
Departemen Agama RI. (2011). AL-Quran Dan Terjemahannya. Jakarta : Toha putra.
Feryanto Ahmad.(2011). Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Jannah, Nurul.
(2012).Buku ajar asuhan kebidanan Kehamilan. Yongyakarta: C.V Andi Offest.
Kusmiyati, Y. (2011). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Mangkuji Betty. (2013). Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Nuha Medika.
Maryunani, Anik. (2010).Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta: CV Trans Info Medika.
Nirwana, Ade Benih. (2011) Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nugroho Taufan.. (2012). Patologi Kebidanan. Yongyakarta: Naha Medika..
Nugroho, Taufik. (2014) .Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta: Naha Medika.. Nurhayati,
Aprina (2013).Konsep kebidanan. Jakarta: Penerbit salemba medika.
Pantikawati, Ika.(2012). Asuhan kebidanan 1 kehamilan. Yongyakarta: nuha medika.
Prawirohadjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.
Proverawati Atikah. (2011).Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purwoastuti, Endang. (2015). Ilmu Obstetri Dan Ginekologi Sosial bagi Kebidanan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Pantikawati, Ika.(2012). Asuhan kebidanan 1 kehamilan. Yongyakarta: nuha medika. Rukiyah,
Ai Yeyeh. (2013). Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan Jakarta: CV Trans Info Medika.
Robson, Elizabeth. (2011). Patologi Pada Kehamilan: Manajemen dan Asuhan Kebidanan.
Jakarta: EGC.
Tarwoto. (2013). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Medika
World Health Organization (WHO). 2015.
ErlinIka Sari Wulan. (2012).Jurnal Penelitian Asuhan Kebidanan Post Partum Dengan
Anemia Sedang Di RB Marga waluya . Surakarta.. Situs web: http://digilib.stikes kusuma
husada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-erlinikawu-25-1- erlinik-i.pdf. Di akses tanggal 20 desember
2022 pukul 23.09 wita.
Lilis indahswari, dkk. Jurnal penelitian Hubungan Pola Komsumsi D engan kejadian Anemia
prakonsepsi di RS Bhayangkara. Makassar 2011.
http://pdf.documentslide.com/documents/hubungan-pola-konsumsi-dengan- kejadian-anemia-
pada-wanita-prakonsepsi-di-kecamatan.html. Di akses tanggal 23 desember 2022 pukul
23.18wita.

Ningrum Angga Devi. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Pada
KehamilandiKabupatenModjokerto.2014.https://scholar.google.com/scholar?q=pdf.+angka+keja
dian+anemia+tahun+2 015&btnG=&hl=id. Di akses pada tanggal 13 Desember 2022 pukul
16.45 wita.
Ravishankar Suryanarayana, dkk. (2016). Prevalence of Anemia Among Pregnant Women In
Ruralpopulation Of Kolar District English Online. International Journal of Medical Science and
Public Health. Vol. 5 issue 3 Situs web: http://www.ejmanager.com/mnstemps/67/67-
1438595775.pdf. Di akses tanggal 21 Desember 2022 pukul 23.48 wita.
Saifudin Moh, Anjelina Dewi Ayuna. (2011) Jurnal Penelitian Dengan Judul Hubungan
Antara Paritas Dengan Kejadian Anemia Kehamilanan.. Lamongan. Diakses tanggal 21
desember 2022 pukul: 10.50 wita.

DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai