Oleh:
SUNARTI
NIM 2082B0008
2020
PERSETUJUAN
Mahasiswa
Sunarti
Mengetahui,
Nik.13.07.12.129
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan
“ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.A. BBL Normal”, sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan praktek Asuhan
Kebidanan Holistik diharapkan dapat menjadi refensi dan motivasi Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Prof. DR (PH). H Sandu Siyoto,S.SOS.,SKM,M.Kes yang selalu
memberikan kesempatan untuk pengembangan ilmu kebidanan saat ini
dan dimasa yang akan dating
7. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan askeb ini masih jauh dari
sempurna karena kurangnya, pengetahuan, terbatasnya waktu dan
referensi yang didapatkan. Oleh karena itu, permohonan maaf yang
sebesar-besarnya atas kesalahan maupun kekurangan yang terdapat
dalam laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat untuk pembelajaran bagi kita semua. AMIN
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat.............................................................................................................
2.1Pengertian.........................................................................................................
3.4 Intervensi..........................................................................................................
3.5 Implementasi....................................................................................................
3.6 Evaluasi............................................................................................................
BAB 4 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2012).sedangkan beberapa pendapat mengatakan : Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2012). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2013)
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2013).sedangkan beberapa pendapat mengatakan : Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2012). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2011)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Pada BBL fisiologis By.A.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Dapat melakukan pengkajian dan interprestasikan data dengan baik
pada By. A.
2. Dapat menentukan diagnosa potensial dan merencanakan tindakan
segera untuk mengatasi masalah yang terjadi.
3. Dapat melaksanakan perencanaan tindakan serta mengevaluasi hasil
4. Dapat mengetahui adanya kesenjangan antara teori dengan praktek
5. Dapat melakukan dokumentasi asuhan kebidanan dengan tujuh
langkah Varney dan SOAP notes
1.3 Manfaat
1. Bagi Institusi
5. Gunting dan klem/benang pengikat tali pusat, antisepyik dan kain kasa
steril untuk merawat tali pusat
9. Lain-lain
Kapas, kain kasa, baju bersih, serta obat anti septic yang dipakai
sebelum menolong bayi yang akan lahir
Penanganan bayi baru lahir kepala mulai keluar dari jalan lahir yaitu
dengan melakukan pembersihan lender serta cairan yang ada disekitar mulut
dan hidung dengan kassa steril. Kemudian kedua kelopak matanya dibersihkan
dengan kapas dan kassa steril satu persatu dimulai dari dalam ke arah luar.
Kemudian meletakkan bayi dengan posisi kepala bayi lebih rendah dari kepala
sedikit extensi untuk memungkinkan cairan/lender mengalir keluar nelalui
trakea dan faring.
Bayi sehat akan menangis dalam waktu 30 detik. Tidak perlu tindakan
apa-apa lagi karena bayi dapat bernafas spontan kira-kira setinggi atau sedikit
dibawah introitus vagina.
Adapun ciri-ciri dari bayi baru lahir normal menurut Depkes RI yaitu:
a. Berat badan 2500 – 4000 gram
b. Panjang badan 48 – 52 Cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
d. Lingkar Kepala 33 – 35 cm
F.Pernafasan 40 –6 0 x / menit
j. Genetalia
1). Perempuan (Labia mayora sudah menutupi labia minora)
2). Laki – laki (Testis sudah turun, skrotum sudah ada)
k. Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
l. Refleks morrow atau gerakan memeluk bila dikagetkan sudah baik
m.Refleks mengenggam sudah baik
n. Eliminasi baik mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama. Mekonium
berwarna hitam kecoklatan.
Menurut Indrayani dalam buku update asuhan persalinan dan bayi baru lahir
(2016),
letakkan byi diatas kain yang bersih dan kering yangsudah disiapkan diatas
perut ibu. Apabila tali pusat pendek, maka letakkan bayi diantara kedua
kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering.
Bayi baru lahir yang tidak menunjukan tanda asfiksia/ bayi baru lahir normal
sesegera mungkin dikeringkan setelah dilahirkan dengan menggunakan
handuk atau kain kering dan bersih. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala,
dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.
Jika handuk basah, segera ganti dengan handuk kering yang baru.
Keadaan telanjang dan basah pada bayi baru lahir menyebabkan bayi mudah
kehilangan panas melalui:
1)Konduksi
2) Konveksi
Konveksi yaitu proses kehilangan panas melalui aliran udara di sekitar bayi.
Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20° C dan sebaiknya tidak
berangin. Troli resusitasi harus mempunyai sisi untuk meminimalkan konvesi ke
udara sekitar bayi.
3) Evaporasi
Evaporasi yaitu proses kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi
yang basah. Bayi baru lahir dalam keadaan basah dapat dengan cepat kehilangan
panas dengan cara ini. Bayi harus dikeringkan sesegera mungkin setelah dilahirkan.
4) Radiasi
Radiasi yaitu proses kehilangan panas melalui benda padat dekat bayi yang tidak
berkontak secara langsung dengan kulit bayi. Bayi pada saat lahir memiliki suhu 0,5
- 1° C lebih tinggi dari suhu ibunya, namun bisa mengalami penurunan suhu 9
menjadi 35 - 35,5° C dalam 15 – 30 menit karena kecerobohan petugas kesehatan
yang tidak memperhatikan ruang bersalin tidak cukup hangat
1) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir. Penyuntikan
oksitosin pada ibu dilakukan sebelum tali pusat dipotong.
2) Lakukan penjepitan ke-1 tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari dinding
perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan, tekan tali pusat dengan dua jari
kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari
tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
3) Pegang tali pusat di antara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan
tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat di antara
kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT atau steril.
4) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada
sisi lainnya.
5) Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%.
6) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya Inisiasi Menyusu Dini.
Inisiasi menyusui dini atau permulaan menyus dini adalah bayi muali menyusu
sendiri segera setelah lahir. Kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya
dibiarkan setidaknya setalah satu jam segera setelah lahir, kemudian bayi akan
mencari payudara ibu dengan sendirinya.
Cara bayi melakukan IMD ini dinamakan the berst crawl atau merangkak
mencari payudara.
2) Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu
dengan kepala bayi menghadap kearah kepala ibunya.
3) Kalau ruang bersalin dingin, berikan selimut yang akan menyelimuti ibu dan
bayinya, dan kenakan topi pada kepala bayi.
8) Setelah usai tindakan inisiasi menyusu dini ini, baru tindakan asuhan
keperawatan seperti menimbang, pemeriksaan antropometri lainnya,
penyuntikkan vitamin K1, dan pengoleskan salep pada mata bayi dapat
dilakukan.
9) Tunda memandikan bayi paling kurang 6 jam setelah lahir atau pada hari
berikut.
10) Bayi tetap berada dalam jangkauan ibunya agar dapat disusukan sesuai
keinginan bayi (rooming in / rawat gabung).
untuk pencegahan infeksi mata diberikan setelah proses IMD dan bayi selesai
menyusu. Salep atau tetes mata tersebut mengandung Tetrasiklin 1% atau
antibiotika lain. Upaya pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan >1
jam setelah kelahiran. Cara pemberian salep atau tetes mata antibotik :
1) Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengair) kemudian keringkan.
3) Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang paling
dekat dengan hidung bayi menuju kebagian luar mata atau tetes mata.
4) Ujung tabung salep mata atau pipet tetes tidak boleh menyentuh mata bayi.
5) Anjurkan keluarga agar tidak menghapus salep atau tetes mata dari mata
bayi.
Rangsangan hisapan bayi pada putting ibu akan diteruskan oleh serabut saraf
ke hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon prolactin. Semakin sering bayi
menghisap puting susu, maka akan semakin banyak prolaktin dan ASI.
Perlekatan saat menyusui pun turut andil dalam produksi ASI.
i.Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir harus dilakukan di kamar bersalin.
Perlu mengetahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang dan
sebelumnya dan riwayat persalinan.
Pemeriksaan dilakukan bayi dalam keadaan telanjang dan dibawah lampu yang
terang. Tangan serta alat yang digunakan harus bersih dan hangat.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
Menilai APGAR Nilai APGAR merupakan suatu metode penilaian cepat untuk
menilai keadaan klinis bayi baru lahir pada usia 1 menit dan 5 menit. Pada
tahun 1952 dr.Virginia Apgar mendesain sebuah metode penilaian cepat untuk
menilai keadaan klinis bayi baru lahir. Nilai Apgar dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan bayi baru lahir dan respon terhadap resusitasi. Perlu kita
ketahui nilai Apgar suatu ekspresi keadaan fisiologis bayi baru lahir dan dibatasi
oleh waktu.
BAB III
TINJAUAN KASUS
: BBL. Normal
PENGKAJIAN
3.1.1Biodata
ANC : 16 x, di : Bidan
TT :2x
Kenaikan BB : 11 kg
Dalam Keluarga tidak ada yang menderita penyakit baik menular (HIV-
Jantung).
-Jenis persalinan : NP
-Apgar Score: 8 – 9 – 10
3.1.5 Nutrisi
3.1.6 Eliminasi
- BAK pertama kali tanggal : 11-11-2020 jam : 12.15 WIB
Warna : Kekuningan
Warna : kehitaman
Konsistensi : encer
3.1.7 Istirahat/tidur
3.2.1Pemeriksaan Umum
pencembungan
-Sutura : berhimpitan, tidak saling tumpang tindih
3.2.4 Telinga
3.2.5 Mata
3.2.7 Leher
-Reflek Moro :baik, bayi bila diangkat memperlihatkan gerakan seperti
memeluk.
-Reflek Rooting :baik, bayi mencari benda yang ditempelkan dipipinya.
-Reflek Grasping :baik, saat tangan bayi diberi telunjuk maka tangan bayi
akan menggenggam.
-Reflek Walking: baik, saat telapak kaki bayi disentuh dengan jari maka
akan bergerak-gerak.
3.2.11 Abdomen
-Penonjolan lilitan tali pusat pada saat menagis : tidak ada
3.2.12 Kelamin
-Laki-laki : testis sudah ada salam skrotum, dan terdapatr lubang dibagian
tengah penis.
3.2.14 Punggung
3.2.15 Anus
-Berlubang : ya
3.2.16. Kulit
Bayi Ny. A baru lahir normal dengan berat badan sesuai masa kehamilan.
Dasar :
S : ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 11-11-2020 jam 12.10 WIB, berjenis
kelamin laki-laki.
Tidak ada
Tidak ada
V. INTERVENSI
k. letakkan bayi dibawah pemancar dan setelah itu lakukan rawat gabung
VI. IMPLEMENTASI
menghisap delee.
gabung.
VII. EVALUASI
R : 35 x/menit
c. BB: 3500 gram, PB: 48 cm, LK: 35 cm, LD: 33 cm,
DATA PERKEMBANGAN I
HR : 120 x/menit
A : Bayi baru lahir normal dengan berat badan sesuai masa kehamilan, hari
pertama.
- Mengobservasi eliminasi
A. Kesimpulan Risiko terbesar kematian bayi baru lahir terjadi pada 24 jam
pertama kehidupan. Pada fase ini, dibutuhkanlah asuhan bayi baru lahir yang
dapat mencegah suatu hal yang tidak diinginkan. Asuhan bayi baru lahir
merupakan suatu asuhan yang diberikan kepada bayi pada jam pertama
kelahiran dan diteruskan sampai dengan 24 jam setelah kelahiran yang
bertujuan untuk deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi. Asuhan bayi baru
lahir dapat berupa penilaian bayi baru lahir segera setelah lahir, perlindungan
termal, merawat tali pusat, inisiasi meyusu dini, pencegahan perdarahan,
pencegahan infeksi mata, pemberian imunisasi Hepatitis B, pemberian ASI
selanjutnya, pemeriksaan BBL, metode kangguru.
1.Bagi Mahasiswa
Diharapkan setelah mengetahui asuhan yang dilakukan pada bayi baru lahir
normal dapat memberikan asuhan bayi baru lahir normal sesuai dengan teori
yang ada sebagai upaya deteksi dini dan penanganan komplikasi.
2.Bagi Masyarakat