Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


BY. NY.W UMUR0 HARI DENGAN BBLR
DI PUSKESMAS TUREN

DISUSUN OLEH :
SUNARTI
2028B0008
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

IIK STRADA INDONESIA

2020

1
PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

BY. NY. W UMUR 0 HARI DENGAN BBLR

DI PUSKESMAS TUREN

Telah di setujui oleh pembimbing penyusunan Asuhan pada :

Hari/tanggal : Nopember 2020

Malang , Nopember 2020

Mahasiswa

TTD

SUNARTI

Mengetahui,

DosenPembimbing PembimbingLahan

TTD TTD

Retno Palupi Yonni,SST,M.Kes. Bd.Setyaningrahayu, S.Tr.Keb,


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat
beberapa indikator yang digunakan, pada umumnya tercermin dalam
kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Derajat kesehatn
Indonesia digambarkan melalui angka kematian bayi (AKB) dan angka
kematian ibu (AKI) yang masih tinggi karena masih banyak bayi yang
dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah.
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan saat lahir
kurang dari 2500 gram. Bayi dengan berat badan lahir rendah jika tidak
mendapatkan perawatan intensif dapat menyebabkan kematian atau
komplikasi yang dapat berakibat buruk bagi bayi. Pada bayi BBLR
sangat perlu dilakukan pencegahan asfiksia, pemberian ASI sedini
mungkin untuk memenuhi nutrisinya, pencegahan terhadap infeksi,
pemantauan kenaikan BB secara terus menerus. Penatalaksaan harus
tepat dalam penangan bayi dengan BBLR untuk mencegah kematian
dan komplikasi.
Sebagai seorang bidan kita mempunyai peran yang sangat penting
untuk memantau dan melakukan penatalaksanaan pada bayi BBLR
diantaranya dengan menjaga kehangatan, panatalaksanaan asfiksia,
pemenuhan nutrisi dan memantau keadaan umum dengan harapan
kematian dan komplikasi akibat BBLR dapat ditekan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas dan keterampilan bidan dalam
memberikan asuhan pada bayi baru lahir dengan BBLR untuk
menurunkan AKB
2. Tujuan Khusus

1
a. Mampu melakukan pengkajian yang langsung didapat dari pasien
dengan mengaplikasikan teori dan layanan kasus nyata pada bayi
baru lahir patologis.
b. Mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar dan
wewenang.
c. Mampu menganalisa dalam bentuk diagnosa/masalah dan mampu
menganalisa sesuai kebutuhan bayi berat lahir rendah.
d. Mampu merencanakan secara menyeluruh pada asuhan kebidanan
pada bayi berat lahir rendah.
e. Mampu mendeteksi komplikasi yang mungkin timbul pada kasus
bayi berat lahir rendah.
f. Mampu melakukan tindakan kaloborasi sesuai standar dan
kewenangan
g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian BBLR
BBLR (berat bayi lahir rendah) adalah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Berkaitan dengan tahapan hidupnya, BBLR dibedakan menjadi :
1. BBLR, berat lahir 1500-2500 gram
2. BBL sangat rendah, beratlahir<1500 gram
3. BBL ekstrem rendah, berat<1000 gram

B. Etiologi
Bayi dengan berat lahir rendah dapat terjadi karena gangguan
pertumbuhan saat kehamilan. Gangguan ini berasal dari berbagai
faktor antara lain:
1. Faktoribu
a. Penyakit DM, nefriti sakut,hipertensi,TBC,jantung
b. Pendarahan antepartum placenta previa
c. Trauma fisik dan psikologis
d. Gizijelek
e. Anemia
f. Obat-obatan, rokok, alcohol
2. FaktorJanin
a. Hidramnion
b. Kehamilan ganda
c. Kehamilan kromosom
3. FaktorLingkungan
a. Tempat tinggal yang tidak menunjang kesehatan; mudah terjadi
infeksi
b. Radiasi
c. Zat – zat racun
C. Patofisiologi
Salah satu patofisiolohi dari BBLRyaitu asupan gizi yang
kurang pada ibu –ibu hamil yang kemudian secara otomatis juga
menyebabkan kurangnya asupan gizi untuk janin sehingga
menyebabkan berat badan lahir rendah.
Apabila dilihat dari faktor kehamilan, salah satu etiologinya
yaitu hamil ganda yang mana pada dasarnya janin yang berkembang
dan tumbuh lebih dari satu, maka nutrisi atau gizi yang mereka
peroleh pun dalam rahim tidak sama dengan janin tunggal, yang mana
pada hamil ganda gizi dan nutrisi ysng didapat dari ibu harus berbagi,
sehingga kadang salah satu dari janin pada hamil ganda juga
mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin salah satu etiloginya yaitu
infeksi dalam rahim yang mana dapat menggangu dan menghambat
pertumbuhan janin dalam rahim yang bisa mengakibatkan BBLR pada
bayi.

D. Manifestasi Klinis
1. Berat badan < 2500 gram
2. Panjang badan < 45 cm
3. Lingkar Kepala < 33 cm
4. Lingkar dada < 30 cm
5. Umur kehamilan < 37 minggu
6. Kepala relatif besar dari badannya
7. Kulit tipis dan transparan. Rambut lanugo banyak, lemak kulit
kurang
8. Pernafasan tidak teratur dan dapat terjadi apnes
9. Kepala tidak mampu tegak/ refleks tonik leher lemah (manuaba,
1998 : 328
E. Macam- macam BBLR
1. Dismatur
Dismatur adalah Berat badan lahir tidak sesuai dengan masa
kehamilan, seperti bayi lahir setelah 9 bulan dengan berat badan
tidak mencapai 2500 gram.

Tanda- tanda bayi dismatur


a. Sama dengan tanda premature hanya saja;
b. Umur Gestan> 37 minggu (aterm)
c. Lanugo sudah berkembang
d. Genetalia eksterna sudah sempurna.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismature
a. Syndrom aspirasi mekonium
b. Hipoglikemia
c. Hyper bilirubinemia
d. Hipotermia.
2. Prematur
Prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37
minggu.
TandaBayiPrematur
a. BB < 2500 gram LK < 33 cm
PB < 45 cm LD < 30 cm
b. Masagestasi< 37 minggu
c. Kepala>badan
d. Kulit tipis tranparan
e. Lainnya banyak, terutama pada dahi, pelipis, telinga dan
lengan.
f. Lemak sub cutan
g. Ubun–ubun dan sutura lebar
h. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh
labia mayora pada bayi perempuan dari pada bayilaki–laki
testis belum turun.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematur:
a. Syndrom gangguan pernafasan idiopatik
b. Pnemonia apirasi karena reflek menelan dan batuk belum
sempurna
c. Pendarahan spontan dalam ventri kelotaklateral akibat
anomixotak ( erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
d. Hyperbilirubin emiak arena fungsi hati belum matang
e. Hipotemi.

E. Penatalaksanaan
BBLR sangatmembutuhkanperawatan yang
intensifkarenasangatrentanterhadaphipotermi, infeksi,
danmempunyairesikokematian yang tinggi( Depkes.2001),
Olehkarenaitu yang harusdiperhatikandalam BBLR;
1. Mempertahankansuhutubuh
2. Mencegahinfeksidenganketat
3. Pengawasannutrisi
4. Penimbanganketat

Penanganan di BPS / PUSKESMAS/RS


BBLR yang terdapat di BPS / puskesmas penatalaksanaannya antara
lain:
1. Keringan secepatnya dengan handuk kering dan bersih
2. Kain yang bersih secepatnya diganti dengan yang kering, bersih
agar tetap hangat
3. Langsung dilakukan kontak kulit bayi dengan ibu
4. Berikan penghangatan yaitu sinar lampu 60 watt
5. Berikan 02 bantuan
6. Kepala bayi terutama ubun-ubun besar untuk mengurangi
evaporasi.
7. Tali pusat dirawat,dijepit,dipotong,diikat, lalu dibungkus kasa steril
kering, lalu dijaga tetap bersih.
8. Berikan ASI bila bayi bisa menelan, bila bayi tidak bisa menelan
bayi dirujuk
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. W
DENGAN BBLR DI PUSKESMAS TUREN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 7 Nopember 2020
Waktu : 19.00 WIB
Tempat : PuskesmasTuren

II. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama : By. NyW
Tanggal/jam lahir : 7 Nopember 2020 / 12.15 WIB
JenisKelamin :Perempuan

b. Identitas Orang tua

NamaIbu :Ny. W Nama Ayah : Tn. D


Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat :rt 01 rw 02 Alamat: rt 01 rw 02
TanggungTuren TanggungTuren

III. DATA SUBYEKTIF


1. Riwayat Kehamilan ibu
a. Umur kehamilan : 39 minggu
b. Riwayat penyakit dalam hamil : tidak ada
c. Kebiasaan selama hamil :
Merokok : Tidak
Konsumsi alkohol : Tidak
Jamu-jamuan, narkoba, maupun obat-obatan bebas : Tidak
d. Riwayat natal
Tanggal Lahir : 7 Nopember 2020
BB : 2300 gram
PB : 49 CM
Jenis Kelamin : Perempuan
Tunggal / Gemeli : Tunggal
Lama persalinan kala 1, kala 1 : 12 jam, 30 menit
Komplikasi persalinan : Tidak ada
e. Riwayat perinatal : Penilaian Apgar Score

Appearanc Respiratio
Pulse Grimace Activity Score
e n

1 menit 1 2 1 1 1 7

5 menit ke-
1 2 2 2 1 8
1

5 menit ke 2 2 2 2 2 1 9

2. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi : bayi minum ASI semaubayi
b. Pola eliminasi : bayi sudah BAB 1 kali berupa mekonium dan
BAK 3 kali.
c. Pola istirahat :bayi lebih banyak tidur.
d. Pola aktifitas : bayi bergerak aktif dan menangis kuat.

IV. DATA OBYEKTIF


1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum :cukup
Kesadaran :composmetis
Vital Sign : N = 138 x/mnt
RR= 38 x/mnt
S = 36,5 °C
Pengukuran Antropometri :
BB :2300 gram LingkarKepala/LK : 30 cm
PB :49 cm Lingkar Dada/LD : 30 cm
2. Status Present :
Kepala : mesocepal, tidakada caput succedanum, tidak
chepalhematoma
Mata : simetris, ,conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : simetris, bersih, terdapat nafas cuping hidung
Mulut :simetris,bibir tidak sianosis, tidak sumbing
Telinga : normal, tidak ada sekret
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, limfe dan vena
jugularis
Dada : normal, pernafasan normal dan tidak ada retraksi dada
Pulmo/cor: pernafasan teratur, bunyi jantung regular dan tidak ada
wheezing
Abdomen : tidak ada pembesaran hepar dan limpa, tidak ada
perdarahan tali pusat, tidak ada infeksi tali pusat.
Genetalia : bersih, labia mayora menutupi labia minora
Punggung : normal tidak ada kelainan bentuk tulang belakang
Anus : ada anus dan berlubang
Ekstremitas: normal, lengkap, tidak ada kelainan
Kulit : kemerahan
Reflek :
Rotting reflek :(+) ada respon membuka mulut saat pipi/ ujung
mulut bayi disentuh
Sucking reflek : (+) bayi menghisap dengan kuat
Grasp reflek :(+) tangan bayi menggenggam saat telapak
tangan disentuh.
Moro reflek : (+) Ada respon memeluk saat bayi dikejutkan
Tonic neekreflek : (+) bayi menoleh ke arah rangsangan
saat diberi rangsangan
Babinski reflek : jari-jari membuka saat telapak kakinya
disentuh

V. ANALISA
By.Ny W perempuan. Umur 0 hari. Neonatus cukup bulan dengan
BBLR
Masalah :potensial terjadinya hipotermi pada bayi
Kebutuhan : menjaga kehangatan bayi

VI. PLANNING
1. Mengobsbservasi keadaan umum dan vital sign
Hasil : keadaan umum bayi baik.
Nadi : 138 x/menit
RR : 38 x/menit
S : 36.5oC
2. Menjaga kehangatan bayi
Hasil : bayisegera diIMD, kepala bayi dipakaikan topi dan
diselimuti.
3. Memantau keadaan bayi bagaimana saat menyusu.
4. Setelah IMD bayi digedong dan didekatkan ibu sewaktu waktu
bayi disusuin bila menangis ato lapar.
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi
Hasil : bayi telah diberikan ASI semau bayi BBLR setiap 2 jam
atau bayi merasa lapar (menangis)
6. Melakukan perawatan bayi dekat dengan ibu atau rawat gabung
Hasil :bayi sudah terjaga kehangatannya
7. Memantau dan mengevaluasi kondisi bayi
Hasil: kondisi bayi baik
CATATAN PERKEMBANGAN

DiPuskesma NO. RM :
sTuren Nama Pasien : By. Ny. W

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA

Tanggaldan CATATAN PERKEMBANGAN Nama dan


Jam (SOAP) Paraf

8-11-2020 S=-

O=
a. KU baik
b. TTV
T :36.50C N: 138 RR: 40
c. Warna kulit kemerahan, menangis kuat,
gerakaktif
d. Tali pusat terbungkus kassa steril dan tidak
tanda-tanda infeksi
e. Pemeriksaan reflek
Moro : ada, kuat
Rooting : ada, kuat
Sucking : ada, kuat
Tonic neck : ada, kuat

A = BayiNy. W umur 0 hari dengan berat badan


lahir rendah
P=
1. Mengobservasi ku dan ttv
Hasil : Ku baik, TTV = S: 36.5N: 138 RR: 40
2. Menjaga kehangatan bayi
Hasil :saat IMD bayi di pakai topi dan
diselimuti.
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
Hasil :bayi di IMD sp minim 1 jam lebih.
Bayi telah mendapatkan ASI setiap 2 jam
sekali atau setiap bayi merasa lapar
(menangis)
4. Menjaga personal hygine bayi
Hasil : mengganti pakaian bayi setiap BAB
dan BAK
5. Melanjutan perawatan bayi di dekat ibu
Hasil : bayi telah dirawat gabung

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan penulis, dapat
ditemukan bahwa bayi Ny. W merupakan bayi dengan berat rendah (BBLR).
Hal tersebut dapat diketahui melalui tanda-tanda :Berat badan bayi waktu
lahir 2300 gram
Pengkajian pada By Ny.W dilakukan sesuai teori mulai dari
pengkajian, pengumpulan data subyektif, data obyektif, menentukan analisa
dan membuat perencanaan dan evaluasi.
Dalam mendapatkan data pengkajian dilakukan dengan melihat
catatan medic klien dan melakukan wawancara dengan Ny W. wawancara
dilakukan saat Ny. W menyusui bayinya.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. W sudah sesuai dengan
teori penanganan pada BBLR dan juga dilakukan Rawat gabung dengan
orang tua sehingga pemenuhan ASI bisa optimal,
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. BBLR memerlukan perawatan yang intensif karena mempunyai
resiko kematian jika terjadi komplikasi
2. Perlu penyuluhan bagi ibu dan keluarga bayi mengenai
penyakit yang dapat menyerang BBLR tanda dan gejala serta cara
penanganannya.
3. Diperlukan petugas yang terampil untuk menangani BBLR

B. SARAN
1. Perawatan intensif pada BBLR harus terus dijaga mutunya.
2. Meningkatkan mutu dari pelayanan ANC untuk mengurangi
angka kejadian BBLR.
3. IMD minimal 1 jam atau lebih dan sampai bayi melepaskan
sendiri.
4. Adanya rawat gabung dengan orang tua perlu dilakukan untuk
pemenuhan nurtisi atau bisa dengan metodekan guru untuk
mencegah hypotermi
DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dengan Neonatal. Jakarta : YBP. SarwonoPrawiroharjo.

Syaifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP.

Depkes RI, 2007. Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar.Jakarta


:Depkes RI

Prof. Dr. Manuaba, Ida Bagus Gde, SpOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
kandungan dan keluarga berencana. Jakarta: E

Anda mungkin juga menyukai