Oleh:
SUNARTI
NIM 2082B0008
2020
PERSETUJUAN
Mahasiswa
TTD
Sunarti
Mengetahui,
TTD TTD
terdapat dalam laporan ini. Penulis akan menerima dengan senang hati
laporan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat.............................................................................................................
2.1Pengertian.........................................................................................................
3.4 Intervensi..........................................................................................................
3.5 Implementasi....................................................................................................
3.6 Evaluasi............................................................................................................
BAB 4 Pembahasan
4.1 Pembahasan....................................................................................................
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................
5.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Persalinan adalah proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan dengan diakhri dengan
pelepasan plasenta ( Varney, 2003, 672)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
( Wiknjosastro, 2008 , 37)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
b. Persalinan Bantuan
c. Persalinan Anjuran
Pada trisemester akhir menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal
yang perlu dipersiapkan. Terutama barang – barang keperluan ibu dan
sang bayi yang nantinya akan dibawa ke rumah sakit.
1. Tempat persalinan
2. Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
3. Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat
persalinan tersebut
4. Memilih tenaga kesehatan terlatih
5. Siapa yang akan menemani persalinan
6. Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
7. Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
8. Membuat rencana pembuatan keputusan jika gawat darurat pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
9. Mempersiapkan transportasi jika terjadi gawat darurat
10. Dimana ibu akan melahirkan
11. Bagaimana cara menjangkaunya
12. Kemana ibu mau dirujuk
13. Bagaimana cara mendapatkan dana
14. Membuat rencana atau pola menabung
Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
1. Kain panjang 4 buah
2. Pembalut wanita
3. Handuk, waslap, alat mandi,
4. Pakaian terbuka depan, gurita ibu, bh
5. Pakaian bayi lengkap, minyak telon
6. Tas plastik/ kresek
7. Hindari kepanikan dan ketakutan
8. Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan
buah hati yang didambakan.
9. Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika
berteriak- teriak dan bersikap gelisah
10. Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik
dan lebih siap
11. Dukungan dari orang – orang terdekat, perhatian dan kasih sayang
tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan
melahirkan.
1. Power
2. His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan
kardiovaskular respirasi metabolic ibu.
3. Passage
4. Keadaan jalan lahir
5. Passanger
6. Keadaan janin ( letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan
anatomic mayor).
1. Terasa nyeri.
3. Flek
4. Ketuban Pecah
5. Kontraksi
7. Siap Lahir
Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di
mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara
alamiah, rahim dan vagina akan membuka semacam cekungan yang
menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, anda akan merasakan
tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina
dan anus). Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar,
lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu,
desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantong ketuban
pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap
sehingga cairan ketuban keluar membasahi vagina . cairan ini sekaligus
membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan bayi
meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar – benar
lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah anda
diijinkan Sebab terjadinya Proses Persalinan
1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesterone dan estrogen menurun
mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang.
2. Tekanan pada ganglion servikale dari frankenhauser, menjadi stimulasi
(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus
3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin
merangsang terjadinya kontraksi
4. Peningkatan beban/stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan
estrogen mengakibatkan peningkatan aktivitas kortison, prostaglandin,
oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan.
2. Teori oksitosin
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin
o menentukan presentasi.
Untuk menentukan apakah presentasinya adalah kepala atau bokong maka
perhatikan dan pertimbangkan bentuk, ukuran dan kepadatan bagian tersebut.
Bagian berbentuk bulat, teraba keras, berbatas tegas dan mudah digerakkan
(belum masuk rongga panggul) biasanya adalah kepala. Jika berbentuk kutrang
tegas, teraba kenyal, relative lebih besar, dan sulit terpegang secara mantap
biasanya dalah bokong.
Jika bagian terbawah janin belum masuk panggul maka bagian tersebut
dapat digerakkan, jika telah memasuki rongga poanggul maka bagian terbawah
janin sulit atau tidak dapat digerakkan lagi
Dengan ibu jari dan jari tengah dari satu tangan (hati-hat dan mantap)
pegang bagian terbawah janin yang mengisi bagian bawh abdomen ( diatas
simfisis pubis) ibu. Bagian yang teraba diantara ibu jari dan jari tengah
penolong adalah penunjuk presentasi bayi.
3.1 Pengkajian
Tanggal / Jam : 20 Oktober 2010/15.00
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. N
Umur : 24 th Umur : 27 th
Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tanggung, RT 01/RW 02, Turen
2. Keluhan Utama
· Perasaan ibu
Ibu mengatakan mules-mules di bagian perut, rasa sakit pada daerah
punggung dan mengeluarkan lendir bercampur darah pada tanggal 20 Oktober
2020/03.00 WIB
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lamanya : ±7 hari
Siklus : 28 hari
Banyak : 3 x ganti pembalut
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
GPA : GI P0 A0
HPHT : 17 januari 2020
HPL : 24 oktober 2020
Umur kehamilan : 39 +5 minggu
DJJ : 11-11-12= 136
ANC : 4 x teratur
Tempat ANC : Bidan
Imunisasi TT I : bulan ke 4
Imunisasi TT II : bulan ke 7
Keluhan - keluhan pada
1. Trimester I : mual muntah
2. Trimester II : tidak ada
3. Trimester III : pegel – pegel, sering kencing
H A M I L I N I
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, perut terasa mules dan kenceng-kenceng dan
rasa sakit pada daerah punggung sejak 20 Oktober 2020/03.00 WIB dan tidak
pernah menderita penyakit menurun, menular dan menahun.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun, menular dan
menahun dan belum pernah menderita penyakit yang perlu perawatan
khusus dari rumah sakit
c. Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat penyakit yang pernah diderita
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
apapun baik yang menular maupun keturunan.
- Keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada keturunan kembar.
d. Operasi yang pernah dialami :
Ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi jenis apapun.
6. Pola Nutrisi sehari - hari
a. Nutrisi
Jenis makanan : nasi, lauk, sayur
Porsi : 1 piring
frekuensi : 3x sehari
Minum jamu : tidak
Keluhan : tidak ada
b. Eliminasi
Keluhan BAB : tidak ada
Keluhan BAK : tidak ada
c. Tidur
Frekuensi : 6-7 jam/hari
Keluhan : tidak ada
d. Keluhan lain : tidak ada
7. Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang pernah digunakan : belum pernah
b. Rencana KB : ada
c. Jenis kontrasepsi : KB suntik 40 hari pasca persalinan
e.Tanggapan suami : suami mendukung
f. Jumlah anak yang diinginkan : 2 orang
8. Keadaan Psikososial
a.Tanggapan ibu terhadap persalinan yang dihadapi
Ibu mengatakan bahagia akan melahirkan anaknya
b. Tanggapan dan dukungan keluarga terhadap persalinan ibu
Ibu mengatakan keluarga sangat mengharapkan kelahiran bayinya
dengan seha, keluarga berharap persalinan berjalan lancar dan normal.
B.Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c.Tinggi Badan : 158 cm
d.BB sebelum hamil : 48 kg
e.BB sekarang : 58 kg
f. Vital Sign : TD : 110/70 mmHg N : 80 x/mnt
S : 36,5 0C R : 24 x/mnt
g. Umur kehamilan : 39 minggu
h. Lila : 23,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a.Mata
·Kesimetrisan : simetris
·Konjungtiva : tidak anemis, warna merah muda
·Sclera : tidak ikterik, warna tidak kuning
·Secret : tidak ada
b.Hidung
·Kesimetrisan : simetris
·Secret : tidak ada
·Kelainan bawaan : tida ada :
c.Telinga
·Bentuk : simetris
·Kelainan : tidak ada
d.Leher
·Bentuk : simetris
·Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
·Kelenjar lympe : tidak ada pembengkakan
e.Dada
·Bentuk : simetris
·Putting : menonjol
f.Payudara
·Bentuk : simetris
·Keadaan puting : menonjol
·Hiperpingmentasi :terjadi hiperpingmentasi pada areola
g. Ekstremitas
-Odema : tangan dan kulit tidak ada oedema
-Varises : tidak ada
-Reflek patella : ka/ki (+/+)
-Kuku dan jari : tidak pucat
h. Abdomen : pembesaran perut ada sesuai
kehamilan, tidak ada bekas luka
operasi.
Pemeriksaan Leopod
Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xyfolideus / 33 cm,
pada fundus teraba lunak, tidak melenting yaitu
bokong
Leopold II : Perut ibu sébelah kanan ibu teraba bagian yang
memanjang dan keras seperti tahanan (punggung
janin) bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras
dan melenting (kepala janin) kepala sudah masuk
panggul
Leopold IV : Bagian terbawah janin sebagian besar sudah
masuk PAP, penurunan 4/5 bagian
Kontraksi : 2 x/10 menit, durasi 30 detik, intensitas kuat,
jarang
i.Auskultasi : DJJ Å 11 – 11 – 11 (132 x/menit) teratur
j.Genetalia : varises tidak ada, oedema tidak ada, luka tidak
ada, kemerahan tidak ada
k. Vagina Toucher
Vagina : licin, tidak ada massa, bloods sleem( +)
Portio : 25%
Pembukaan : 3 cm
Perineum : elastis
Kulit ketuban : positf
Presentasi : kep hodge 1
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Golongan darah : A
Hb : 11,0 gr%
HbSAg : negatif
HIV : non reaktif
Repid Test Covid-19 : non reaktif
3.2 INTERPRETASI DATA
Tanggal : 20 Oktober 2020 Jam : 17.00 wib
1. Diagnosa Kebidanan
Ibu umur 24 tahun GIP0A0, hamil 39 minggu, janin tunggal hidup, intra
uterin, puka, preskep, bagian terbawah sudah masuk panggul 2/5 bagian.
S : - Ibu mengatakan hamil 9 bulan
- Ibu mengatakan perutnya kenceng – kenceng sejak jam 03.00 Wib
- Ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah dari kemaluannya
- ibu mengatakan kencang-kencang dan mules di bagian perut dan
rasa sakit di daerah punggung.
O : - KU : Baik
- Kesadaran : composmentis
- Vital Sign : TD : 110/70 mmHg N : 80 x/mnt
S : 36, 5 0C R : 24 x/mnt
Palpasi Leopod :
Leopold I : TFU 3 jari di bawah prosesus xyfolideus / 33 cm, pada fundus
teraba lunak, tidak melenting yaitu bokong.
Leopold II : perut ibu sébelah kanan ibu teraba bagian yang memanjang
dan keras seperti tahanan (punggung janin) bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting
(kepala janin), kepala sudah masuk panggul.
Leopold IV : bagian terbawah janin sebagian besar sudah masuk PAP,
penurunan 2/5 bagian
- Kontraksi : 2 x dalam 10 menit, durasi 30 detik, intensitas sedang.
- Auskultasi : (+) 11, 11, 11 = 132 x/menit
- Vagina toucher
Vagina : licin, tidak ada massa bloods sleem
Portio : tipis eff 25%
Pembukaan : 3 cm
Air ketuban : positif
Perineum : elastis
Presentasi : kepala hodge 1
Penurunan kepala : 2/5 bagian
- Pemeriksaan penunjang
·Golongan darah : A
·Hb : 11,0 gr%
·HBsAg : negatif
. HIV : non reaktif
. Rapid Test C-19 : non reaktif
2. Masalah : Ibu cemas
Dasar : Ibu tampak cemas
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal / Jam : 20 Oktober 2020 /20.50 Wib
1. Mengobservasi KU dan Vital Sign setiap 4 jam/ bila ada indikasi
2. Mengobservasi kontraksi uterus dan DJJ tiap 30 menit
3. Mengobservasi nadi setiap 30 menit
4. Mengobservasi suhu setiap 2 jam
5. Mengobservasi pembukaan tiap 4 jam/ bila ada indikasi
6. Menjelaskan pada ibu mengenai keadaannya dan bayinya
7. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
8. Memasase daerah pinggang dan perut ibu
9. Menganjurkan pada ibu untuk nafas panjang jika ada his
10. Memberikan makan dan minum disela his
3.7 EVALUASI
Tanggal / Jam : 20 Oktober 2020/ 22.00 Wib
1. KU : baik, Kesadaran : composmentis
Vital Sign : TD : 110/70 mmHg
S : 36, 5 0C
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
2. DJJ : 11 - 11 - 11 = 132 x/menit
His : 4 x dalam 10 menit, durasi 40 detik intensitas kuat, sering
PPV : ketuban positif, lendir darah Å
Hasil Vagina Toucher
·Vagina : tenang, dingin licin, lembek
·Portio : lunak, tipis
·Pembukaan : 7 cm
·Ketuban : positif
· Penurunan kepala : 2/5 bagian
Dengan KIE yang diberikan ibu sudah tidak merasa cemas lagi
Ibu sudah mengerti tentang proses persalinan
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal / Jam : 20 Oktober/ 23.30 Wib
S: Ibu GIP0A0 mengatakan ingin meneran dan merasa ingin BAB dan
mengeluarkan cairan banyak.
O: KU : baik
Kesadaran : composmentis
TD : 110/70 mmHg
S : 37 0C
N : 82 x/menit
R : 24 x/menit
-Inspeksi : - Pengeluaran pervaginam
Lendir darah ada, air ketuban sudah pecah
-Perineum menonjol
-Vulva dan anus membuka
· Kontraksi : 4 x dalam 10 menit, durasinya 45 menit intensitasnya
kuat.
-Auskultasi : DJJ : 12 – 12 – 12 = 144 x/menit
-Vagina toucher
Ø Vagina/Vulva : membuka, perineum menonjol
Ø Portio : tidak teraba( eff 100%)
Ø Pembukaan : 10 cm(lengkap)
- Bagian terkecil janin menumbung : tidak ada
A : Ny. M GIP0A0 umur 24 tahun dalam inpartu kala II
P : - Dekatkan partus set
- Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
- Atur posisi ibu sesuai kebutuhan
-Beri support mental
-Anjurkan suami/keluarga untuk mendampingi dan memberi support
mental
-Anjurkan ibu mengejan yang benar sesuai datangnya his atau bila ada
kontraksi
-Beri makan dan minum disela his
-Lakukan pertolongan kelahiran bayi
- Bayi lahir jam 00.00 wib secara spontan
- Bersihkan mulut, hidung, muka, mata dengan kassa steril
-Nilai keadaan bayi menangis kuat,warna kulit kemerahan (Nilai apgar
skor 8,9,10)
- Jepit tali pusat dengan klem umbilikus dan potong tali pusat
- Letakkan bayi di dada ibu untuk di IMD dan tetap jaga kehangatan bayi
DATA PERKEMBANGAN II
4.1 Kesimpulan
Pada bab terakhir dalam penyusunan kasus yang berjudul ” Asuhan
Kebidanan Ibu Bersalin pada Ny.M P1 A0 Dengan Persalinan Normal Di
Puskesmas Turen maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.M dapat diketahui bahwa
persalinan berjalan normal tanpa ada masalah maupun kegawat daruratan.
Dilahan praktek Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori dan
praktek.
4.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
b. Bagi Puskesmas
c. Bagi Pasien
17.00 144 2x/10 menit selama 30 80/menit 36,9ºc 110/70 mmHg 7cm sedang
detik
18.00 144 2x/10 menit selama 30 88/menit sedang
detik
18.30 140 3x/ 10 menit selama 30 90/menit Sedang
detik
21.00 134 3x/10 menit selama 45 88/menit Sedang
detik
23 .30 136 4x/10 menit selama 40 97/menit 370c 110/70 mmHg 10cm Kuat
detik
00 .00 128 4x/10 menit selama 40 88/menit Kuat
detik
Tabel 1: Observasi
APN 58 LANGKAH
Untuk melakukan asuhan persalinan normal (APN) dirumuskan 58
langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut:
1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml
ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastik.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun
& air mengalir.
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam - pastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah.
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan
DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit).
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 - 6 cm, memasang
handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan
ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
25. Melakukan penilaian selintas :
a. Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
26. Mengeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi
baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan
kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah
doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan mengulangi prosedur.
37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir
(tetap lakukan tekanan dorso-kranial).
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta
dan mencegah robeknya selaput ketuban.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri
anterolateral.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik.
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Melengkapi partograf
DAFTAR PUSTAKA