Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN CoMC PROJECT 1

CONTINUITY OF MIDWIFERY CARE PADA NY.K DI PMB MUHAROMAH,


STR.KEB KELURAHAN RANGKAPAN JAYA KECAMATAN PANCORAN MAS
KOTA DEPOK TAHUN 2022

Disusun oleh :

Mega Ayu Astria P3.73.24.4.22.124


Muharomah P3.73.24.4.22.125
Pungky Aprilia P3.73.24.4.22.129
Puspita Maulina P3. 73.24.4.22.173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan COMC ini. Laporan ini diajukan guna memenuhi
penugasan dalam program studi Pendidikan Profesi Bidan.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Erika Yulita Ichwan, S.ST, M.Keb selaku ketua jurusan kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jakarta III
2. Ibu Juli Oktalia, S.ST. MA selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
3. Ibu Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes selaku dosen pembimbing praktik yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing,, memberi dukungan, memberikan saran dan
masukan yang membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan.
4. Ibu Bidan Sri Yuniarsih, S.Tr.Keb sebagai bidan pembimbing lahan, yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing,, memberi dukungan, memberikan saran dan
masukan yang membangun sehingga penulis dapat menyempurnakan laporan.
5. Ibu Bidan Muharomah S.Tr, Keb yang telah mengijinkan sebagai tempat praktik kami
6. Keluarga besar kami yang telah mendukung dan selalu mendoakan
7. Ny. K dan keluarga yang telah berkenan untuk bekerja sama dan bersedia menjadi
responden pada saat asuhan ini selama selama hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan
dan bantuan dalam laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membaca serta menjadi
sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Desember 2022

ii
Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii


Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................4
1.3. Tujuan ...............................................................................................................4
BAB 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KASUS .......................................................
2.1. Hasil Anamnesis ...............................................................................................5
2.2. Hasil Pemeriksaan Fisik Umum dan Khusus ....................................................7
2.3. Hasil Identifikasi Skrining Psikologis.............................................................12
2.4. Hasil Identifkasi Lingkungan Fisik dan Sosial ...............................................12
2.5. Analisis Situasi Pasien dan Analisis Potensi Pendukung ................................13
BAB 3 REKOMENDASI HASIL RISET TERKAIT KASUS ..................................19
BAB 4 CATATAN IMPLEMENTASI KEGIATAN .................................................26
BAB 5 DISKUSI dan PEMBAHASAN .....................................................................50
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................62
Lampiran .....................................................................................................................65

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Proses hamil dan melahirkan merupakan proses yang sangat melibatkan sisi
emosional seseorang dan menjadi peristiwa yang tidak mungkin terlupakan sehingga
pengalaman positif saat hamil dan melahirkan menjadi hal yang penting. Karena sebagian
besar ibu masih mengalami banyak keluhan ketidaknyamanan dan pengalaman negatif saat
hamil dan melahirkan, dan ibu hamil adalah sosok wanita yang “menarik” sehingga hampir
semua orang pasti menaruh perhatian lebih padanya, maka ketika membahas topik yang
berkaitan dengan masalah kehamilan dan persalinan, tanpa sadar semua orang akan
bercerita tentang pengalaman mereka terdahulu. Jika pengalaman sebagian besar orang
negatif, tentunya ini bisa menjadi PERSEPSI atau BELIEVE masyarakat, bahwa
melahirkan sakit dan penuh resiko (Yesie Aprillia, 2017)
Pelayanan kesehatan ibu selama kehamilan merupakan hal penting bagi ibu hamil
maupun bayi yang dikandungnya. Dengan kualitas Antenatal Care (ANC) yang baik, maka
ibu dan keluarga siap menjadi orang tua dan juga dapat melalui proses persalinan dengan
aman. Apabila proses kehamilan, persalinan dan nifas dapat dilalui oleh seorang
perempuan dengan aman, maka Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dapat
dikendalikan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dari tingkat
kesehatan suatu daerah. Kematian ibu hamil, bersalin dan nifas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah pendidikan dan pengetahuan, pengetahuan yang
rendah akan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu hamil untuk pemeliharaan kesehatan
dan perawatan diri terutama terhadap pelayanan kesehatan kehamilan. Maka pengetahuan
ibu hamil sangatlah penting sehingga perilaku ibu hamil dapat meningkat untuk
memperhatikan kesehatan ibu dan anaknya (Kemenkes, 2016).
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia, AKI di Indonesia pada tahun 2015
adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup. Masih tingginya angka kematian ibu
mengaharuskan Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanannya untuk
mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 yaitu dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
(Kementrian Kesehatan RI, 2013)

1
ANC atau antenatal care merupakan perawatan ibu dan janin selama masa
kehamilan. Melalui ANC berbagai informasi serta edukasi terkait kehamilan dan persiapan
persalinan bisa diberikan kepada ibu sedini mungkin. Kurangnya pengetahuan mengenai
tanda bahaya kehamilan sering terjadi karena kurangnya kunjungan ANC. Kurangnya
kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya
perdarahan saat amasa kehamilan karena tidak terdeteki tandanya bahaya (FK UGM,
2022)
Melahirkan dengan nyaman, lancar, bahkan nikmat adalah impian semua wanita di
dunia. Namun, di zaman modern ini seorang wanita seolah “kehilangan :kepandaian dan
kemampuan” tubuhnya untuk mewujudkan itu semua. Persalinan yang seharusnya menjadi
momen indah dan nikmat yang berkesan justru menjadi awal dari trauma yang tak
terlupakan baik bagi bayi maupun ibu dan ayah. (Yesie Aprilia, 2020)
Proses kehamilan adalah anugerah Tuhan yang terindah untuk pasangan suami istri.
Sungguh mulia menjadi seorang ibu, Tuhan menganugerahkan organ rahim kepada wanita
dan sesungguhnya “rahim” berasal dari bahasa Arab yang artinya kasih dan sayang. Selain
nutrisi, kelembutan dan rasa kasih sayang dibutuhkan selama proses kehamilan yang ada
adalah hukum alam keseimbangan dinamika sebab-akibat. Ibu akan menjadi sempurna
apabila dapat mempersiapkan kehamilannya, secara menyeluruh, meliputi tubuh, pikiran
dan rohaninya. Berbicara mengenai tubuh, hampir semua ibu hamil mampu memahami.
Tapi, bagaimana dengan pikiran? Jika, tidak bisa dikendalikan pikiran mampu
mengembara kemana-mana sehingga perlu proses untuk melatih agar pikiran menjadi
makin harmoni. Sesungguhnya dibutuhkan pelayanan yang holistik berarti menyeluruh,
baik tubuh, pikiran, maupun rohaninya.(Lanny Kuswandi, 2015)
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis normal. Kelahiran bayi
merupakanb peristiwa social yang dinantikan ibu dan keluarga selama 9 bulan. Ketika
proses persalinan dimulai peranan ibu sangat penting dalam melahirkan bayinya.
Sementara peran petugas kesehatan (bidan/dokter) adalah memantau persalinan,
mendeteksi dini adanya komplikasi, termasuk bersama-sama keluarga memberikan
bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. Persalinan merupakan proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin akan turun ke dalam jalan lahir. Sedangkan kelahiran
merupakan proses janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan
kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan/aterm (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
2
Perkembangan teknologi di bidang ilmu kedokteran rupanya membuat proses
persalinan yang merupakan kejadian fisiologis yang normal seolah-olah berubah
membentuk paradigma baru bahwa persalinan adalah peristiwa medis. Akibatnya,
bermunculan lah intervensi-intervensi yang sebenarnya tidak perlu dalam sebuah
persalinan normal. Hal ini sangat disayangkan karena Dr.Michel Odent berpendapat
bahwa industrialisasi dan teknokrasi pada proses persalinan mendorong/memicu adanya
gamgguan kapasitast atau kemampuan cinta manusia.
Salah satu hal penting dan menjadi perhatian pada proses persalinan adalah nyeri
persalinan. Besarnya rasa nyeri bersifat sangat individual. Dalam proses persalinan, hal
inilah yang paling dirasa tidak menyenangkan bahkan menakutkan bagi para ibu.
Mengurangi rasa nyeri dapat diatasi dengan cara farmakologi (dengan obat) dan non
farmakologi (tanpa obat). Saat ini terdapat puluhan cara untuk mempercepat, meringankan,
membuat lebih aman dan sebagainya di dalam proses persalinan. Penggunaan intervensi
teknologi secara drastic berkelanjutan, misalnya bedah sesar atau melahirkan ILA,
berpotensi memberikan pengaruh negatif (dikhawatirkan proses persalinan alami menjadi
sesuatu yang tidak mungkin lagi dan proses persalinan yang berintervensi menjadi pemicu
kejahatan). Meskipun terbukti banyak penurunan tingkat kematian ibu dan bayi,
penggunaan intervensi rutin dewasa ini, apa pun keperluannya, sangat patut menjadi
perenungan pada saat kita mempertimbangkan dampak fisik dan psikologisnya.
Proses persalinan alami merupakan jalan terbaik bagi bayi maupun ibunya. Hal ini
menunjukan bahwa pendekatan alami dan lembut serta sabar terhadap proses persalinan
tidak mahal, memiliki resiko kecil, dan berhasil dengan sangat efektif. Dengan demikian,
prosedur pendekatan holistik harus dipertimbangkan keutungan dan keperluannya, dari
pada diikuti secara langsung. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita renungkan mengapa
harus bidan yang melindungi proses persalinan alami(Yesie Aprilia, 2019)
Untuk menerapkan upaya peningkatan kualitas asuhan kebidanan tersebut penulis
membuat asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. K G2P1A0 dari mulai kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir dan nifas di PMB Muharomah dengan memberikan asuhan
kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan klien dan berdasarkan dengan ilmu pengetahuan,
teori ilmiah serta penemuan-penemuan yang berfokus pada klien.

3
II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, bidan diharapkan mampu memberikan asuhan


kebidanan secara holistik dimulai dari antenatal, intranatal, postnatal, dan bayi baru lahir
sehingga proses tersebut dapat berlangsung dengan nyaman, alami, minim trauma dan
aman. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis merumuskan masalah tentang bagaimana
manajemen asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, dan nifas
serta perawatan bayi baru lahir pada Ny.K

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan secara holistik (menyeluruh).
2. Tujuan Khusus
a. Menciptakan pengalaman positif saat hamil, melahirkan dan menyusui
b. Meningkatkan awareness klien dan suami tentang kehamilan, persalinan dan
menyusui
c. Klien dan suami dapat menjalani kehamilan, persalinan dan menyusui dengan
penuh suka cita dan rasa bahagia
d. Klien dan suami dapat menjalani kehamilan, persalinan dan menyusui dengan
mindfullness
e. Klien dapat melakukan self checking terhadap dirinya sendiri
f. Klien dan suami dapat menerima perubahan fisiologis yang mungkin terjadi
terhadap diri klien
g. Klien dan suami dapat menemukan solusi jika terjadi tantangan yang dihadapi
selama kehamilan, persalinan dan menyusui
h. Memfasilitasi klien dan suami untuk memberdayakan diri
i. Mampu mendokumentasikan seluruh asuhan kebidanan secara benar.

4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KASUS

2.1 HASIL ANAMNESIS


a. Identitas
Nama Klien : Ny. KT Nama Suami : Tn. FR
Umur : 27 tahun Umur : 27 Tahun
Pekerjaan : Honorer Kemensos Pekerjaan : Honorer Pkm
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Telepon : 0896 ********
Alamat : Jl.Pramuka Raya Gg. Siun No.87 RT 6/12 Mampang Depok Panmas

b. Alasan Kunjungan Saat Ini (20 September 2022)


• Ibu mengatakan ingin kontrol bulanan, mengeluh nyeri pinggang dan mulai
agak terasa sesak.
• Ibu mengatakan gerakan janin aktif
c. Riwayat Menstruasi
• HPHT : 6 Januari 2022
• Taksiran Persalinan : 13 Oktober 2022
• Siklus haid dan lamanya : siklus 28 hari / lama 5-7 hari
d. Riwayat Perkawinan
• Umur Saat Menikah : 26 tahun
• Lamanya Menikah : 2,5 tahun
• Pernikahan Ke :1
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Menyusui/
Tidak
Tahun Umur Tempat Jenis Penolong Jenis Keadaan Anak
No (Berapa BB Lahir
Partus Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan Kelamin Sekarang
lama)

I 2021 41w PMB Pervaginam Bidan Menyusui Perempuan 3400/51 Sehat


II Hamil Ini

f. Riwayat Kehamilan Saat Ini


• Riwayat ANC
Tes kehamilan dilakukan mandiri pada bulan Maret 2022

5
ANC sejak umur kehamilan 8 minggu
ANC dilakukan di PMB dan SpOG
Frekuensi :
• Trimester I : 3x
• Trimester II : 2x
• Trimester III : 2x
• Riwayat Imunisasi
• Gerakan Janin : Aktif, > 20 x dalam 24 jam terakhir
g. Riwayat Penyakit / Operasi yang Lalu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit/operasi
h. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi
Ibu mengatakan tidak ada
i. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan ibu kandungnya menderita osteo artritis
j. Pola Hidrasi, Nutrisi, Eliminasi dan Istirahat sehari-hari
• Ibu mengatakan minum air putih > 2 liter per hari jarang minum teh/kopi
• Ibu mengatakan makan sehari 3x dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk
• Ibu mengatakan BAK dan BAB lancar (Frekuensi BAK > 6x/hari warna jernih
BAB 1x/hari konsistensi lunak)
• Ibu mengatakan istirahat cukup, hanya malam sering terbangun karena sudah
mulai terasa agak sesak
k. Riwayat Psikososial
• Sikap dan Respon Terhadap Kehamilan
Ini merupakan kehamilan yang tidak direncanakan, karena jarak dengan anak
sebelumnya masih terlalu dekat. Akan tetapi saat ini sudah mulai mencoba
menerima dan mempersiapkan yang terbaik untuk adik bayi
• Kekhawatiran Selama Kehamilan Ini
Khawatir tidak bisa memberikan yang terbaik untuk kakak dan adik bayi.
Khawatir proses persalinan berlangsung lama seperti yang dulu
• Respon Keluarga Terhadap Kehamilan Ini
Keluarga menerima dan ikut bahagia dengan kehamilan ini
• Dukungan Suami dan Keluarga

6
Suami selalu berpartisipasi saat kontrol kehamilan dan membantu mengurus si
kakak disaat pulang kerja dan libur. Mertua ikut membantu dalam urusan rumah
tangga dan mengurus si kakak selama ibu bekerja.
2.2 HASIL PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN KHUSUS
a. Pemeriksaan Umum
• Keadaan Umum : Baik
• Tanda Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5 C
• Status Gizi
Berat Badan : 52,2 kg
Tinggi Badan : 156 cm
IMT : 21,48
LILA : 24 cm
b. Pemeriksaan Fisik
• Kepala, wajah, mulut dan leher
Secara umum ; Tidak ada masalah
Konjungtiva : Berwarna merah muda ka/ki
Sklera : Berwarna putih ka/ki
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
• Payudara
Putting menonjol ka/ki
• Abdomen
Inspeksi : Linea Alba +, Tidak ada bekas luka operasi
Palpasi
Tinggi Fundus Uteri : 29 cm
Presentasi : Kepala
Penurunan : 4/5
Taksiran Berat Janin : 2.635 gram
Jumlah Janin : Tunggal
Auskultasi DJJ : 128 x/menit (Punctum maksimum : PUKI)

7
• Ekstremitas Atas
Masalah : Tidak Ada
• Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek Patella : +/+
Lain-lain : Tidak ada
• Pemeriksaan Anogenitalia
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Darah
Hemoglobin : 10,6 gr/dl
Golongan Darah : AB +
GDS :121
• Pemeriksaan Urin
Protein : Negatif
• Lain-lain
HbsAG : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
Sifilis : Non Reaktif

ASSESMENT
• G2P1A0 H 36 minggu dengan Anemia Ringan
• Janin Tunggal Hidup

PERENCANAAN ASUHAN

No Tujuan Rencana Rasionalisasi Indikator


Tindakan/Asuhan Tindakan /Asuhan Keberhasilan

1 Ibu dan janin sehat, Beritahu hasil Kehamilan dan • TTV dalam
menjalani kehamilan pemeriksaan pada persalinan batas Normal
dengan kenyamanan klien dan suami merupakan • LILA > 23,5
dan minim keluhan proses alamiah cm
(normal) dan • TFU sesuai
butuh dukungan

8
Beri kesempatan dari suami dan UK
suami untuk keluarga • DJJ : 120-160
melakukan belly x/menit
mapping • Gerakan
janin >
Berikan apresiasi 20x/24 jam
kepada ibu karena • Ibu dan
sudah menjaga suami tampak
kehamilannya senang
dengan baik dengan
kehamilannya
Anjurkan klien Nutrisi yang • Klien dan
untuk makan baik sangat keluarga
makanan bergizi penting untuk memahami
seimbang dan kehamilan yang pentingnya
tinggi zat besi sehat. Makan menyusui dan
seperti buah bit, makanan sehat teknik posisi
daging merah, hati dan bervariasi pelekatan
ayam dalam kehamilan yang benar
akan membantu
memastikan
vitamin dan
mineral yang
cukup

Anjurkan klien Prenatal yoga


untuk melakukan bermanfaat
olahraga rutin secara fisik
seperti prenatal (membuat ibu
yoga dan beritahu hamil tetap
pose yang bugar, menjadi
membantu lebih rileks,
mengatasi keluhan memperbaiki
nyeri pinggang dan sikap tubuh,
sesak nafas memperbaiki
pola napas,
mengurangi
keluhan dan
lain-lain)
Prenatal yoga
juga bermanfaat
secara mental
dan spiritual

Anjurkan klien Salah satu


untuk persering manfaat birthing
latihan dengan ball sangat
berpengaruh

9
menggunakan dengan gravitasi
birthing ball yang akan
mendorong
kepala bayi
menjadi semakin
mudah cepat
turun ke dalam
panggul

Pijat perineum
Anjurkan untuk adalah pijatan
melakukan pijat yang dilakukan
perineum di area perineum
untuk
meningkatkan
fleksibilitas
perineum
sehingga dapat
mengurangi
kemungkinan
terjadinya
robekan saat
persalinan

Vitamin
Berikan diataranya yang
terapi/vitamin per dibutuhkan
oral adalah Fe dan
kalsium

2 Ibu dan keluarga Menyusui bukan


memahami pentingnya Edukasi klien, sepenuhnya
menyusui suami dan keluarga naluriah akan
terkait persiapan tetapi butuh
menyusui dukungan,
pengetahuan
yang cukup dan
bantuan praktis.
WHO
menganjurkan
kontak konselor
laktasi selama
kehamilan di
usia 28 minggu
dan 36 minggu

Posisi dan
pelekatan

10
Praktek posisi menyusui
pelekatan yang merupakan salah
benar satu kunci
keberhasilan
menyusui

3 Ibu dan keluarga Persiapan Pengalaman


mengetahui perannya persalinan positif saat
masing-masing dalam persalinan perlu
proses persalinan dan dipersiapkan,
apa saja yang perlu ketika ibu hamil
disiapkan dan pendamping
mengetahui
pengetahuan
yang cukup akan
lebih siap
menjalani proses
persalinan

IMPLEMENTASI ASUHAN

Hari, Kegiatan Dilakukan Oleh


Tanggal, Jam
Selasa 1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga Pungky
20/9/ 2022 2. Memberi kesempatan kepada suami untuk melakukan belly Puspita dan Suami
Jam 18.20 mapping
3. Menganjurkan klien untuk mengonsumsi makanan real food Pungky
dan tinggi zat besi
4. Menganjurkan klien untuk melakukan prenatal yoga Puspita
seminggu sekali dan melakukan pose untuk nyeri pinggang
dan sesak nafas
- Cat and cow pose Puspita
- Child pose Puspita
- Ardha Prasarita Padhotanasana Puspita
5. Menganjurkan klien untuk latihan dengan birthing ball
6. Menganjurkan untuk melakukan pijatan perineum Puspita
7. Mendiskusikan terkait pentingnya menyusui dan praktek Pungky
posisi pelekatan yang benar
8. Mendiskusikan terkait perencanaan persalinan
9. Memberikan vitamin (tablet tambah darah dan kalsium) Pungky
Fe 2x1 (menganjurkan minum bersama dengan vitamin C)
Kalk 1x1
10. Menjadwalkan kunjungan selanjutnya 2 minggu lagi
(Tanggal 4 Oktober 2022)

11
EVALUASI ASUHAN
Hari/Tanggal : Selasa 20/9/2022
Jam 19.30
S:
• Klien, suami dan ibu mertua mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mampu
mengulang kembali yang sudah disampaikan
• Klien dan suami bisa melakukan pijat perineum
• Klien dan suami sepakat untuk memberikan ASI saja kepada buah hati
• Klien bisa mempraktekkan kembali posisi dan pelekatan yang benar
• Klien mengatakan lebih tenang dengan melakukan persiapan persalinan
• Klien mengatakan akan mengikuti kelas yoga pekan depan
O : KU : Baik Kes : CM
Hasil pemeriksaan masih sama

A : G2P1A0 H 36 minggu Janin Tunggal Hidup


P : Kunjungan ulang 2 minggu lagi tanggal 4 Oktober 2022

2.3 HASIL SKRINNING PSIKOLOGIS


Skrinning yang digunakan pada Ny.K dengan menggunakan skala EPDS (Edinburgh
Postnatal Depression Scale) dengan skor 10. Interpretasi kemungkinan depresi.
Penatalaksanaan beri dukungan, skrinning ulang dalam 2-4 minggu, pertimbangkan rujukan
ke fasilitas kesehatan. Ny.K ingin relaksasi dan belum bersedia untuk dilakukan rujukan.

2.4 HASIL IDENTIFIKASI LINGKUNGAN FISIK DAN SOSIAL


2.4.1 Identifikasi Lingkungan Fisik
Ny.K tinggal bersama suami dan anaknya. Bangunan rumah sudah permanen,
terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur dan 1 ruang tamu. Atap rumah
dengan genteng, dinding tembok, lantai keramik, sumber penerangan utama PLN,
sumber air minum dengan air galon, sumber air bersih dari sumur, Kamar mandi
dengan menggunakan kloset duduk dan septic tank berada di teras rumah.

12
Pencahayaan rumah cukup baik, sirkulasi udara pun bagus, tidak mengalami banjir,
tersedia APAR untuk antisipasi. Pemanfaatan lahan untuk menanam tanaman hias.
2.4.2 Identifikasi Lingkungan Sosial
Ny.K tinggal bersebelahan dengan mertuanya. Sehari-hari ada asisten rumah
tangga yang ikut membantu untuk membersihkan rumah dan pekerjaan rumah
tangga lainnya. Anak pertama selama Ny.K dan Tn.F bekerja diurus oleh ibu mertua.
Makanan sehari-hari Ny.K masak sendiri atau sesekali pesan melalui aplikasi.
Kehamilan kedua Ny.K memang tidak direncanakan. Ny.K menyusui anak
pertamanya (Nursing While Pregnant) sampai anak pertama usia 15 bulan. Masih
tetap ingin memberikan yang terbaik dan memenuhi hak si kakak adalah alasan
terkuat Ny.K masih menyusui anak pertamanya. Selama menyusui pun Ny.K tidak
pernah mengalami keluhan dan disetujui oleh Bidan/dokter yang memeriksakan
kehamilannya setiap bulannya.
Setiap harinya Ny.K bekerja di salah satu instansi pemerintahan, saat pandemi
Ny.K bekerja dari rumah, akan tetapi per bulan Januari Ny.K sudah kembali ke
kantor setiap harinya dan libur hanya sabtu-minggu atau tanggal merah. Keluarga
Ny.K berasal dari suku Batak dan Jawa, sudah tidak terlalu banyak mitos kehamilan
yang berlaku di keluarga tersebut. Semua keluarga dengan penuh suka cita
mendukung kehamilan dan hal-hal yang membuat Ny.K lebih nyaman.
Anak pertama sudah 1 minggu ini rewel dan hanya mau digendong oleh ibunya
jika ibu sudah dirumah. Sikap ayahnya yang suka berkomunikasi dengan bayi
terkadang membuat anak pertama sedih. Ini yang menjadi kekhawatiran Ny.K jika
anak kedua sudah lahir

2.5 ANALISIS SITUASI PASIEN DAN ANALISIS POTENSIAL PENDUKUNG

Analisis Situasi Indikator Target


Ny.A Periode 1 Periode 2
(Semester 1) (Semester 2)
Kehamilan 1 Menjalani kehamilan dengan nyaman,
minim keluhan dan rasa bahagia
2 Menjalani kehamilan dengan
mindfulness dan awareness

13
3 Ibu dan janin dalam keadaan sehat lahir
dan batin
4 Janin berada di posisi yang optimal
5 Persiapan persalinan dilakukan bersama
suami
6 Persiapan menyusui dilakukan sejak
masa kehamilan oleh suami dan support
system yang terlibat
7 Suami terlibat secara utuh dalam proses
kehamilan dan mengetahui perannya
saat persalinan nanti
8 Tenang dan rileks menghadapi
persalinan
9 Birth plan dibuat secara detail dan jelas
Persalinan dan 1. Persalinan berlangsung secara nyaman,
BBL lancar dan bahagia
2. Ibu dapat menjalani persalinan dengan
berkesadaran
3. Ibu tetap aktif bergerak selama proses
persalinan
4. Ibu bebas memilih pose ternyaman saat
bersalin
5. Suami menjadi pendamping yang
berdaya
6. Ibu mengonsumsi makanan yang
disukainya
7. Ibu bebas memilih teknik kenyamanan
untuk dirinya
8. Ibu diberikan kebebasan untuk
menggunakan baju kesukaan dan
ternyaman untuk dirinya
9. Ibu bisa memegang kepala anaknya
pertama kali

14
10. IMD dilakukan segera setelah bayi lahir
(dengan syarat ibu dan bayi sejahtera)
11. Penundaan pemotongan tali pusat
dilakukan sampai tali pusat berdenyut)
12. Suami dipersilahkan untuk memotong
tali pusat bayi
13. Bayi sehat, menangis kuat, gerakan
aktif, warna kulit kemerahan
14. Pengukuran antropometri tidak
dilakukan segera
15. Bayi menyusu secara on demand
16. MAK III
17. Kala IV berlangsung normal tanpa
komplikasi
18. Bayi diberikan Vitamin K, Salep Mata
dan Hepatitis B
19. Bayi diberikan gelang identitas
20. Bayi tidak hipotermi dan terhindar dari
infeksi
21. Bila perlu tindakan, segera dilakukan
rujukan ke RS
Nifas dan Kunjungan Nifas dan Neonatus (6-48 jam)
Menyusui • TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam dalam batas normal
• Luka jahitan baik
• Tidak ada tanda-tanda Infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Mobilisasi dini secara bertahap
• Ibu menyusui bayi sesering mungkin
• Bayi menyusu dengan posisi dan
pelekatan yang benar
• Tanda kecukupan ASI sesuai

15
• Suami dan keluarga mendukung
pemberian ASI secara eksklusif
• Ibu makan dan minum sesuai PUGS
• Suami ikut serta dalam merawat bayi
• Komunikasi kepada bayi dilakukan
• Ibu istirahat cukup
• Ibu bahagia menjalani masa nifas
• Bantuan praktis rumah tangga diberikan
oleh support sistem
Kunjungan Nifas dan Neonatus (3-7 hari)
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam dalam batas normal
• Luka jahitan baik
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Mobilisasi dini dilakukan bertahap
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Tali pusat bersih dan kering
• Bayi dimandikan 1-2 x/hari
• Proses menyusui berjalan lancar
• Penurunan BB bayi tidak lebih dari 10%
• Ibu istirahat cukup dan makan bergizi
• Ibu tampak bahagia menjalani masa
nifas
• Suami terlibat dalam merawat bayi dan
menjaga mental ibu agar tetap sehat

Kunjungan Nifas dan Neonatus (8-28 hari)


• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam dalam batas normal

16
• Luka jahitan berangsur pulih
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Ibu dapat berolahraga ringan
• Proses menyusui berjalan lancar
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• BB bayi minimal kembali ke BB lahir
• Ibu bisa teknik memerah dengan tangan
• Ibu dan seluruh support sistem
mengetahui manajemen ASIP
• Suami dan support sistem bisa
memberikan ASIP dengan media selain
dot
Kunjungan Nifas dan Neonatus (29-42)
Ibu
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan pengeluaran
pervaginam sesuai hari nifas
• Luka jahitan pulih
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• BAK dan BAB lancar
• Ibu dan suami setuju memilih MKJP
• Ibu, suami dan keluarga bahagia
menjalani masa setelah melahirkan
Bayi
• TTV dalam batas normal
• Kenaikan BB sesuai KBM , PB dan LK
sesuai grafik berada diantara -2SD
sampai dengan + 2 SD
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Proses menyusui secara eksklusif
berjalan lancar

17
• Perkembangan sesuai ceklist KIA
halaman 42

Sibling Rivalry • Kakak bertumbuh dan berkembang


dengan optimal
• Orang tua siap berbagi kasih sayang
untuk kakak dan adik
Perawatan • TTV dalam batas normal
Neonatus • Tanda kecukupan ASI sesuai
• Kenaikan BB sesuai KBM, Plot grafik
BB/U,PB/U dan LK dalam batas normal
• Perkembangan sesuai ceklist di setiap
bulannya
• Menyusui secara eksklusif
• Imunisasi dilakukan sesuai jadwal
• Ibu dan ayah bahagia menjalani proses
pertumbuhan bayi
Persiapan kembali • Ibu dapat memerah dengan alat dan
bekerja tangan
• Ibu, ayah dan keluarga memahamai
manajemen ASI Perah
• Ayah dan keluarga dapat memberikan
media ASI perah selain dot
• Menyusui secara eksklusif tetap
dilakukan
• Ibu dan ayah bahagia menjalani setiap
prosesnya
• Bayi tetap nyaman dan bertumbuh
kembang optimal

18
BAB III
REKOMENDASI HASIL RISET TERKAIT KASUS

Indikator Target Periode I Rekomendasi Teknis Pencapaian Berdasarkan


Hasil Riset
KEHAMILAN
1 Menjalani kehamilan dengan Pengaruh Prenatal Yoga terhadap Tingkat
nyaman, minim keluhan dan rasa Kecemasan Ibu Hamil Trimester III,
bahagia (Sulistiyaningsih and Rofika, 2020)
2 Menjalani kehamilan dengan
mindfulness dan awareness Optimalisasi Posisi Janin Melalui Prenatal Yoga
3 Ibu dan janin dalam keadaan sehat Terhadap Output Persalinan di Puskesmas
lahir dan batin Wilayah Kota Cirebon, (Nurasih and Nurrochmi,
4 Janin berada di posisi yang optimal 2020)
5 Persiapan persalinan dilakukan
bersama suami Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Berkualitas
6 Persiapan menyusui dilakukan sejak yang Dimanfaatkan Ibu Hamil Untuk Persiapan
masa kehamilan oleh suami dan Persalinan di Indonesia (Dharmayanti et al., 2019)
support system yang terlibat
7 Suami terlibat secara utuh dalam Pendidikan Kelas Prenatal dalam Persiapan
proses kehamilan dan mengetahui Menyusui di BPM Siti Juleha S.Tr.Keb (Siska
perannya saat persalinan nanti Herlina, 2020)
8 Tenang dan rileks menghadapi
persalinan Hubungan Dukungan Suami dan Keluarga dengan
9 Birth plan dibuat secara detail dan Intensitasi Nyeri Persalinan Kala I (Puspitasari,
jelas 2020)

Hypnobirthing Sebagai Upaya Menurunkan


Kecemasan pada Ibu Hamil (Maulida and
Wahyuni, 2020)

19
PERSALINAN
1. Persalinan berlangsung secara Eksplorasi Fenomenologis Deskriptif Tentang
nyaman, lancar dan bahagia Pengalaman Ibu yang Melahirkan dengan Gentle
2. Ibu dapat menjalani persalinan Birth (Saputri and Kahija, 2020)
dengan berkesadaran
3. Ibu tetap aktif bergerak selama Efek Gerakan Yoga Ruang Bersalin terhadap
proses persalinan Nyeri Persalinan, Kecemasan Ibu dan Lama Kala I
4. Ibu bebas memilih pose ternyaman (Lestari, 2022)
saat bersalin
5. Suami menjadi pendamping yang Peran Suami dalam Memberikan Dukungan
berdaya Persalinan (Kristianingrum, 2021)
6. Ibu mengonsumsi makanan yang
disukainya
7. Ibu bebas memilih teknik Persalinan Nyaman dengan Teknik Rebozo (Putri
kenyamanan untuk dirinya Yuriati dan Etika Khoiriyah, 2021)
8. Ibu diberikan kebebasan untuk
menggunakan baju kesukaan dan Aplikasi Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri
ternyaman untuk dirinya dan Lamanya Persalinan Kala I Ibu Bersalin di
9. Ibu bisa memegang kepala anaknya Rumah Bersalin Kota Bandar Lampung (Titi
pertama kali Astuti, 2019)

10. IMD dilakukan segera setelah bayi Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
lahir (dengan syarat ibu dan bayi Eksklusif dengan Stunting pada Baduta Usia 7-24
sejahtera) Bulan (Annisa and Tondong, 2019)
11. Penundaan pemotongan tali pusat
dilakukan sampai tali pusat Penundaan Pemotongan Tali Pusat Terhadap
berdenyut) Kadar Hemoglobin Pada Bayi Baru Lahir (Triani
12. Suami dipersilahkan untuk and Maternity, 2022)
memotong tali pusat bayi
13. Bayi sehat, menangis kuat, gerakan
aktif, warna kulit kemerahan

20
14. Pengukuran antropometri tidak
dilakukan segera
15. Bayi menyusu secara on demand
16. MAK III
17. Kala IV berlangsung normal tanpa
komplikasi Hubungan Manajemen Aktif Kala III dengan
18. Bayi diberikan Vitamin K, Salep Kejadian Perdarahan Post Partum Primer
Mata dan Hepatitis B (Widiastutik, 2020)
19. Bayi diberikan gelang identitas Gambaran Perdarahan Intrakranial pada
20. Bayi tidak hipotermi dan terhindar Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (Hanifa,
dari infeksi Syarif and Jurnalis, 2017)
21. Bila perlu tindakan, segera Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
dilakukan rujukan ke RS Hipotermi Pada Bayi Baru Lahir ((Zulala, 2017)
Penerapan Manajemen Rujukan
Kegawatdaruratan Obstetri dengan Insiden
Kegawatdaruratan Obstetri Di Pusat Pelayanan
Primer (Ristanti and Zuwariyah, 2020)

NIFAS dan MENYUSUI


Kunjungan Nifas dan Neonatus (6-48
jam) Efektivitas Mobilisasi Dini Terhadap Pengeluaran
• TTV dalam batas normal Lochea Pada Ibu Nifas (Aziza and Nursanti, 2019)
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam dalam Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Luka
batas normal Jahitan Perineum (Tri Maharani, 2020)
• Luka jahitan baik
• Tidak ada tanda-tanda Infeksi Pengaruh Edukasi Teknik Menyusui Terhadap

• Ibu BAK dan BAB lancar Pelekatan Bayi pada Ibu Post Partum (Hasnani and

• Mobilisasi dini secara bertahap Atoy, 2020)

• Ibu menyusui bayi sesering


Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Melalui
mungkin
Pendidikan Kesehatan Tentang Kecukupan ASI
• Bayi menyusu dengan posisi dan
(Nisa, Baroroh and Fitrianingsih, 2022)
pelekatan yang benar

21
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Suami dan keluarga mendukung Hubungan Dukungan Suami, terhadap Pemberian
pemberian ASI secara eksklusif ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui (Vivi Anisa,
• Ibu makan dan minum sesuai PUGS 2021)
• Suami ikut serta dalam merawat
bayi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas dengan

• Komunikasi kepada bayi dilakukan Perilaku Kunjungan Nifas (Atik and Wandal,

• Ibu istirahat cukup 2020)

• Ibu bahagia menjalani masa nifas


Kualitas Hidup Ibu Menyusui (Dwi Mutia Wenny,
• Bantuan praktis rumah tangga
2022)
diberikan oleh support sistem
Kunjungan Nifas dan Neonatus (3-7
hari)
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam dalam
batas normal
• Luka jahitan baik
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Mobilisasi dini dilakukan bertahap
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Tali pusat bersih dan kering
• Bayi dimandikan 1-2 x/hari
• Proses menyusui berjalan lancar
• Penurunan BB bayi tidak lebih dari
10%
• Ibu istirahat cukup dan makan
bergizi
• Ibu tampak bahagia menjalani masa
nifas

22
• Suami terlibat dalam merawat bayi
dan menjaga mental ibu agar tetap
sehat

Kunjungan Nifas dan Neonatus (8-28


hari)
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam dalam
batas normal
• Luka jahitan berangsur pulih
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Ibu dapat berolahraga ringan
• Proses menyusui berjalan lancar
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• BB bayi minimal kembali ke BB
lahir
• Ibu bisa teknik memerah dengan
tangan
• Ibu dan seluruh support sistem
mengetahui manajemen ASIP
• Suami dan support sistem bisa
memberikan ASIP dengan media
selain dot
Kunjungan Nifas dan Neonatus (29-
42)
Ibu
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam sesuai hari
nifas
• Luka jahitan pulih

23
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• BAK dan BAB lancar
• Ibu dan suami setuju memilih
MKJP
• Ibu, suami dan keluarga bahagia
menjalani masa setelah melahirkan
Bayi
• TTV dalam batas normal
• Kenaikan BB sesuai KBM , PB dan
LK sesuai grafik berada diantara -
2SD sampai dengan + 2 SD
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Proses menyusui secara eksklusif
berjalan lancar
• Perkembangan sesuai ceklist KIA
halaman 42

SIBLING RIVALRY
• Kakak bertumbuh dan berkembang Sibling Rivalry dengan Bounding Attachment
dengan optimal Pada Ibu Nifas (Asiyah, M and Kristiani, 2019)
• Orang tua siap berbagi kasih sayang
untuk kakak dan adik
PERAWATAN NEONATUS
• TTV dalam batas normal
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Kenaikan BB sesuai KBM, Plot
grafik BB/U,PB/U dan LK dalam
batas normal
• Perkembangan sesuai ceklist di
setiap bulannya
• Menyusui secara eksklusif
• Imunisasi dilakukan sesuai jadwal

24
• Ibu dan ayah bahagia menjalani
proses pertumbuhan bayi
PERSIAPAN KEMBALI BEKERJA
• Ibu dapat memerah dengan alat dan Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan
tangan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja
• Ibu, ayah dan keluarga memahamai (Anjarsari et al., 2017)
manajemen ASI Perah
• Ayah dan keluarga dapat Larangan Pemberian Dot/Kempeng dan
memberikan media ASI perah Makanan/Minuman Selain ASI dengan Cakupan
selain dot ASI Eksklusif (Nasriani, 2020)

• Menyusui secara eksklusif tetap


dilakukan
• Ibu dan ayah bahagia menjalani
setiap prosesnya
Bayi tetap nyaman dan bertumbuh
kembang optimal

25
BAB IV
CATATAN IMPLEMENTASI KEGIATAN

RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
1 20/09/2022 • Ibu mengatakan Pemeriksaan G2P1A0 • Beritahu hasil 1. Memberitahu hasil 1. Prenatal
18.00 WIB ini merupakan Umum Hamil 36 pemeriksaan pada pemeriksaan pada Yoga
(ANC) kehamilan KU : Baik Kes : CM minggu klien dan suami klien dan keluarga tanggal
keduanya, dan BB : 52,2 kg dengan • Beri kesempatan 2. Memberi 27/9/2022)
hari ini jadwal BB 2 minggu yang Anemia Janin suami untuk kesempatan kepada
kontrol lalu : 51 kg Tunggal melakukan belly suami untuk 2. Kontrol
• Ibu mengatakan TB : 156 cm Hidup mapping melakukan belly berikutnya 4
nyeri pinggang Preskes • Berikan apresiasi mapping Oktober
dan terasa agak TTV : kepada ibu karena 3. Menganjurkan klien 2022
sesak TD : 90/60 sudah menjaga untuk mengonsumsi
• Ibu mengatakan Nadi : 88 x/menit kehamilannya makanan real food
anak pertama RR : 22x/menit dengan baik dan tinggi zat besi
berusia 18 bulan S : 36,5 C • Anjurkan klien 4. Menganjurkan klien
dan masih IMT : 21,48 untuk makan untuk melakukan
menyusui. Anak LILA : 24 cm makanan bergizi prenatal yoga
pertama lahir seimbang dan seminggu sekali dan
spontan di Bidan Pemeriksaan Fisik tinggi zat besi melakukan pose
usia kehamilan Konjungtiva : merah seperti buah bit, untuk nyeri pinggang
41 minggu BB muda ka/ki daging merah, dan sesak nafas
3400/51/sehat TFU 29cm, PUKI, hati ayam - Cat and cow
• Ibu mengatakan Letak Kepala,
• Anjurkan klien
pose
ini merupakan Divergen - Child pose
untuk melakukan
kehamilan yang TBJ : 2635 gr - Ardha Prasarita
olahraga rutin
tidak DJJ : 128 x/menit Padhotanasana
seperti prenatal
direncanakan (regular) 5. Menganjurkan ibu
yoga dan beritahu
untuk memperbaiki
pose yang
daily postural

26
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• HPHT : 6 Januari Pemeriksaan membantu maternal nya
2022 Penunjang mengatasi keluhan 6. Menganjurkan klien
• Ibu mengatakan HB : 10,6 gr/dl nyeri pinggang untuk latihan dengan
tidak ada riwayat Goldar : AB + dan sesak nafas birthing ball
penyakit dan GDS : 121 • Anjurkan ibu 7. Menganjurkan untuk
belum pernah Protein urine : untuk melakukan pijatan
menggunakan Negatif memperbaiki daily perineum
KB HBSAG : Non postural maternal 8. Mendiskusikan
Reaktif nya terkait pentingnya
HIV : Non Reaktif • Anjurkan klien menyusui dan
Sifilis : Non Reaktif untuk persering praktek posisi
latihan dengan pelekatan yang benar
menggunakan 9. Mendiskusikan
birthing ball terkait perencanaan
• Anjurkan untuk persalinan
melakukan pijat 10. Memberikan
perineum vitamin (tablet
• Berikan tambah darah dan
terapi/vitamin per kalsium)
oral • Fe 2x1
• Edukasi klien, (menganjurkan
suami dan minum bersama
keluarga terkait dengan vitamin C)
persiapan • Kalk 1x1
menyusui
• Praktek posisi
pelekatan yang
benar
• Persiapan
persalinan

27
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
2 27/09/2022 • Ibu mengatakan KU : Baik Kes : CM G2P1A0 H • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontrol
08.30 WIB pagi ini tidak ada TTV : 37 minggu 5 pemeriksaan pemeriksaan kehamilan
(Prenatal keluhan, nyeri TD : 120/80 hari Janin • Informed consent • Meminta klien tanggal 4
Yoga) pinggang sudah mmHg Tunggal untuk melakukan mengisi informed Oktober 2022
mulai berkurang N : 82x/menit Hidup yoga consent untuk
dan sudah mulai S : 36,5 C Preskep • Edukasi terkait melakukan yoga
nyaman RR : 20 x/menit optimalisasi • Memberikan
bernafasnya, TFU 29 cm, PUKI, posisi janin dan edukasi terkait
gerakan janin Letkep, Divergen induksi alami optimalisasi posisi
aktif DJJ : 140 x/menit • Lakukan Latihan janin dan induksi
nafas alami
• Prenatal Yoga • Melakukan latihan
nafas
• Melakukan prenatal
yoga
3 04/10/2022 • Ibu mengatakan KU : Baik Kes : Cm G2P1A0 H • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontrol
15.00 WIB kenceng-kenceng TTV : 38 minggu 5 pemeriksaan pemeriksaan kehamilan
(ANC) hilang timbul, TD : 110/80 hari Janin • Apresiasi klien • Mengapresiasi klien tanggal 11
gerakan janin mmHg Tunggal karena sudah karena sudah Oktober 2022
aktif N : 92 x/menit Hidup menjaga nutrisi menjaga nutrisi
S : 36,8 C Preskep sehingga HB naik sehingga HB naik Atau
RR : 20 x/menit dalam waktu 2 dalam waktu 2
TFU 30 cm, PUKI, minggu minggu Jika sudah ada
Letkep, Divergen • Sampaikan • Menyampaikan tanda-tanda
DJJ : 152 x/menit kepada klien dan kepada klien dan persalinan
(regular) suami bahwa suami bahwa
HB : 12,5 gr/dl persalinan persalinan
merupakan proses merupakan proses
yang yang
menyenangkan, menyenangkan,

28
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
indah dan perlu indah dan perlu
dinikmati dinikmati
• Beritahu klien dan • Memberitahu klien
suami fisiologi dan suami fisiologi
persalinan persalinan
• Beritahu klien dan ✓ Kontraksi yang
suami terkait akan hadir adalah
induksi alami mekanisme alami
• Beritahu klien tubuh ibu untuk
kapan harus bisa melahirkan
datang ke fasilitas bayi
kesehatan ✓ Penurunan kepala
termasuk tanda- janin salah satu
tanda persalinan) kemajuan
• Beritahu klien persalian dan
untuk tenang dan butuh difasilitasi
rileks dengan ibu sering
• Anjurkan klien bergerak
untuk • Memberitahu klien
mempersering dan suami terkait
movement dan induksi alami
melakukan pelvic ✓Makan buah
rocking tropis seperti
• Minta suami nanas,kurma,
untuk membantu kiwi
melakukan ✓ Seks
optimalisasi posisi ✓ Endorphin
janin massage
• Anjurkan klien ✓ Power walking
untuk menyiapkan ✓Akupresur
peralatan untuk ✓Hypnobirthing

29
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
bersalin dalam 1 • Memberitahu klien
tas kapan harus datang
• Sarankan untuk ke fasilitas
kontrol kembali 1 kesehatan (termasuk
minggu lagi atau tanda-tanda
jika mulesnya persalinan)
sudah mulai ✓ Rumus 3 1 2
teratur (muncul
kontraksi setiap 3
menit sekali,
durasi 1 menit
lamanya 2 jam)
✓ Keluar air-air
seperti
mengompol
(klien dibekali
kertas lakmus)
✓ Gerakan janin
kurang dari 20 x
dalam 24 jam
• Memberitahu klien
untuk tenang dan
rileks
• Menganjurkan klien
untuk mempersering
movement dan
melakukan pelvic
rocking
• Minta suami untuk
membantu
melakukan

30
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
optimalisasi posisi
janin
✓ Rebozo
✓ Shake the apple
tree
• Menganjurkan klien
untuk menyiapkan
peralatan untuk
bersalin dalam 1 tas
✓ Peralatan ibu
✓ Peralatan bayi
✓ Dokumentasi
✓ Makanan dan
minuman
kesukaan
• Menyarankan untuk
kontrol kembali 1
minggu lagi atau jika
mulesnya sudah
mulai teratur
4 06./10/2022 • Ibu mengatakan KU : Baik Kes : Cm G2P1A0 H • Beritahu ibu dan 1. Memberitahu ibu
06.00 WIB gelombang cinta TTV 39 minggu suami hasil dan suami hasil
(INC) hadir sejak jam TD : 120/80 mmhg dengan pemeriksaan pemeriksaan
01.00 tidak N : 82 x/menit Inpartu Kala • Berikan dukungan Ibu dan suami
S : 36,5 C I Fase Aktif paham dan semakin
disertai pada ibu, suami,
bersemangat
pengeluaran RR : 20 x/menit Janin tunggal dan keluarga menyambut buah
lendir darah dan TFU 29 cm, PUKI, hidup • Ajak ibu untuk hati
tidak keluar air- Letak kepala, preskep fokus pada nafas 2. Memberikan
air, gerakan janin Divergen dan menikmati dukungan pada ibu,
aktif His : 4x10’ – 35” setiap gelombang suami, dan keluarga
• Ibu mengatakan DJJ : 145 x/menit cinta yang hadir Suami selalu hadir
gelombang cinta disamping ibu

31
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
hadir sudah 3 VT : portio menipis, • Anjurkan suami 3. Mengajak ibu untuk
menit sekali sejak pembukaan 5 cm untuk tenang, fokus pada nafas
jam 05.00 ketuban + kepala terus dan menikmati
hodge I, UUK kidep setiap gelombang
menyemangati
cinta yang hadir
istrinya dan Setiap gelombang
memberikan cinta yang hadir
sugesti positif membuat ibu
• Informed consent semakin rileks dan
proses persalinan adik bayi semakin
• Berikan teknik mudah turun ke
kenyamanan pada dasar panggul
ibu agar ibu lebih 4. Menganjurkan
suami untuk tenang,
rileks
terus
• Izinkan ibu menyemangati
bergerak istrinya dan
senyamannya dan memberikan sugesti
arahkan pose yang positif
ergonomis Suami sesekali
• Berikan asupan memeluk dan
nutrisi dan hidrasi mencium istri
di sela-sela 5. Meminta informed
consent proses
kontraksi persalinan
• Pantau DJJ tetap 6. Memberikan teknik
dilakukan di sela- kenyamanan pada
sela kontraksi ibu agar ibu lebih
• Berikan pijatan rileks
dan Ibu nyaman untuk
pendampingan dilakukan rebozo
pada klien dan shake the apple
tree sambil
• Beri motivasi pada menghirup aroma
ibu untuk BAK ke terapi lemongrass

32
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
kamar mandi tiap 7. Mengizinkan ibu
1-2 jam bergerak
• Pimpin ibu untuk senyamannya dan
arahkan pose yang
melakukan
ergonomis
visualisasi Ibu mengeksplor
• Bebaskan ibu gerakan berdiri,
untuk memilih berlutut dan pelvic
posisi yang rocking
ternyaman saat menggunakan
meneran birthing ball.
• Observasi Sesekali memilih
kemajuan melakukan gerakan
open hips
persalinan dan
8. Memberikan
TTV asupan nutrisi dan
• Lakukan hidrasi di sela-sela
pertolongan kontraksi
persalinan normal Ibu ingin minum air
• Nilai kelapa dan makan
kesejahteraan bayi nanas
jika baik lakukan 9. Memantau DJJ
resusitasi awal tetap dilakukan di
sela-sela kontraksi
• Berikan apresiasi Ketika ibu berdiri
pada ibu, suami ataupun duduk
dan pendamping pemantauan DJJ
persalinan tetap dilakukan.
• Lakukan IMD DJJ dalam batas
• Beritahu ibu dan normal 120-160
suami jika x/menit
plasenta akan 10. Memberikan
pijatan dan
dilahirkan pendampingan pada
klien

33
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Berikan suntikan Pijatan ringan
oksitosin 10 sesekali juga
IU/IM dilakukan di
akupresur di titik
• Observasi tanda- yang merangsang
tanda pelepasan munculnya
plasenta oksitosin
• Lakukan PTT 11. Memberi motivasi
• Lakukan penilaian pada ibu untuk
saat plasenta lahir BAK ke kamar
• Lakukan mandi tiap 1-2 jam
penundaan Ibu 1x BAK ke
kamar mandi dalam
pemotongan tali jumlah banyak
pusat (kurang lebih
• Cek laserasi 500ml)
perineum 12. Memimpin ibu
• Beritahu ibu dan untuk melakukan
suami akan visualisasi
dilakukan Ibu membayangkan
tindakan mulut rahim seperti
bunga mawar
penjahitan
merekah semakin
• Hecting perineum sering gelombang
• Tindakan selesai, cinta hadir mulut
ibu dibersihkan rahim semakin
dan alat di membuka dengan
dekontaminasi sangat mudah
• Observasi 13. Membebaskan ibu
keluhan, TTV, untuk memilih
posisi yang
TFU, Kontraksi
ternyaman saat
Uterus dan meneran
perdarahan Ibu memilih posisi
pervaginam berlutut

34
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Anjurkan ibu 14. Mengobservasi
untuk tidak kemajuan
menahan BAK persalinan dan TTV
Ibu terasa ingin
• Beri ucapan meneran, anus
selamat pada ibu, menonjol, vulva
suami dan seluruh membuka
keluarga atas VT pprtio tidak
kelahiran bayinya teraba, pembukaan
• Anjurkan ibu lengkap, ketuban+,
untuk makan dan kepala Hodge III
minum uuk Kidep
kesukaannya 15. Melakukan
pertolongan
• Beritahu ibu persalinan normal
pentingnnya Ibu memilih posisi
mobilisasi dini berlutut dan
• Beritahu ibu dan dilakukan
suami mengenai pertolongan
proses involusi persalinan dengan
uterus lembut. Ketuban
• Pengukuran pecah spontan
warna jernih.
antropometri pada
Bayi lahir menangis
bayi dilakukan kuat, gerakan aktif,
setelah 1 jam warna kulit
setelah lahir dan kemerahan
dilakukan 16. Menilai
pemotongan tali kesejahteraan bayi
pusat jika baik lakukan
• Berikan injeksi resusitasi awal
vitamin K 1 Apgar skor 8/9,
Jenis kelamin
mg/IM dan salep
perempuan
langsung

35
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
mata antibiotik dihangatkan,
profilaksis mengatur posisi
untuk dibersihkan
jalan nafasnya dan
• Berikan
diletakkan diatas
identifikasi bayi dada ibu
dengan gelang 17. Memberikan
bayi apresiasi pada ibu,
• Beritahu tanda suami dan
bahaya pada masa pendamping
nifas persalinan
• Anjurkan ibu Ibu, suami dan
untuk menyusui keluarga tampak
bahagia
bayi sesering
18. Melakukan IMD
mungkin Bayi terlihat
• Beritahu tanda nyaman diatas dada
kecukupan ASI ibu sambil
• Beritahu ibu agar mendengarkan
beristirahat azan yang
• Anjurkan untuk dilantunkan oleh
sering mengganti ayah
19. Memberitahu ibu
pembalut dan
dan suami bahwa
tidak takut untuk plasenta akan
membersihkan dilahirkan
area perineum Ibu dan suami
• Berikan imunisasi berdoa semoga
Hepatitis B di plasenta lahir
paha kanan 1 jam mudah, segera dan
setelah vit K lengkap
• Lakukan rooming 20. Memberikan
suntikan oksitosin
in 10 IU/IM
• Berikan terapi oral

36
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Lengkapi Ibu dan suami
dokumentasi setuju
• Lanjutkan 21. Melakukan
observasi tanda-
observasi kala IV
tanda pelepasan
plasenta
Uterus teraba
globuler, ada
semburan darah
tiba-tiba dan tali
pusat bertambah
panjang
22. Melakukan PTT
PTT dilakukan
dengan hati, hati
dan plasenta lahir
23. Melakukan
penilaian saat
plasenta lahir
Pkasenta lengkap
dan utuh
24. Melakukan
penundaan
pemotongan tali
pusat
Plasenta diletakkan
di baskom
disamping ibu
25. Melakukan cek
laserasi perineum
Perineum rupture
grade 1
26. Memberitahu ibu
dan suami akan

37
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
dilakukan tindakan
penjahitan
Ibu dan suami
setuju, sambil tetap
dilakukan IMD
27. Melakukan hecting
perineum
Dilakukan
penjahitan
perineum dnegan
menggunakan
chromic 2/0 dan
lidokain 1 ampul
28. Tindakan selesai,
ibu dibersihkan dan
alat di
dekontaminasi
Ibu tidak ada
keluhan dan
memilih
menggunakan baju
dan jilbab yang
sudah disiapkan.
Alat di rendam
dalam larutan
klorin lalu dicuci
dan disterilkan
29. Melakukan
observasi keluhan,
TTV, TFU,
Kontraksi Uterus
dan perdarahan
pervaginam
KU : Baik Kes : CM

38
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
TTV : TD : 120/80
mmHg N : 82
x/menit S : 36,5 C
RR : 20 x/menit
TFU 2 jari dibawah
pusat kontraksi
uterus baik
P/V ¼ underpad
dan tidak mengalir
Luka jahitan baik
30. Menganjurkan ibu
untuk tidak
menahan BAK
Ibu belum ada rasa
ingin BAK
31. Memberi ucapan
selamat pada ibu,
suami dan seluruh
keluarga atas
kelahiran bayinya
Ibu dan suami
merasa bahagia
dan mengucapkan
terima kasih karena
bisa merasakan
pengalaman paling
positif di persalinan
kali ini
32. Menganjurkan ibu
untuk makan dan
minum
kesukaannya
Ibu memilih nasi
goreng dan jus
melon

39
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
33. Memberitahu ibu
pentingnnya
mobilisasi dini
Ibu dan suami
mengerti
34. Memberitahu ibu
dan suami
mengenai proses
involusi uterus
Ibu dan suami
mengerti
35. Melakukan
pengukuran
antropometri pada
bayi dilakukan
setelah 1 jam
setelah lahir
BB/PB : 3455 gr/ 47
cm
LK/LD : 33/33 cm
Anus + Meko +
Miksi +
36. Memberikan injeksi
vitamin K 1 mg/IM
dan salep mata
antibiotik
profilaksis
Vitamin K merk
Tiavit K 1 mg/IM
Expired : Juni 2023
diberikan di paha
kiri
Salep Mata merk
erlamycetin

40
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
diberikan di kedua
mata
37. Memberikan
identifikasi bayi
dengan gelang bayi
Gelang berwarna
pink dipasang di
tangan kiri
38. Memberitahu tanda
bahaya pada masa
nifas
Jika terasa darah
mengalir deras,
mata berkunang-
kunang, pusing
segera beritahu tim
bidan
39. Menganjurkan ibu
untuk menyusui
bayi sesering
mungkin
Ibu dan suami
mengerti
40. Memberitahu tanda
kecukupan ASI
Ibu dan suami
mengerti
41. Memberitahu ibu
agar beristirahat
Ibu dan suami
mengerti
42. Menganjurkan
untuk sering
mengganti
pembalut dan tidak

41
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
takut untuk
membersihkan area
perineum
Ibu dan suami
mengerti
43. Memberikan
imunisasi Hepatitis
B di paha kanan 1
jam setelah vit K
Vaksin Hepatitis B
expired Maret 2023
diberikan di paha
kanan
44. Melakukan
rooming in
Ibu dan suami
sangat senang dan
memang memilih
untuk berada 1
ruangan dnegan
bayi
45. Memberikan terapi
oral
- Asam
mefenamat 3x1
(Jika perlu)
- e 1x1
- Vitamin A 1x1
(selama 2 hari)
46. Melengkapi
dokumentasi pada
partograf
47. Melanjutkan
observasi kala IV

42
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
5 07/10/2022 • Ibu mengatakan Ibu P2A0 Post • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontrol 1
07.00 WIB bahagia dengan KU : Baik Kes : Cm Partum 19 pemeriksaan pemeriksaan minggu lagi
(PNC/KN proses TTV : Jam • Berikan apresiasi • Berikan apresiasi (tanggal 14
1/KF 1) persalinannya TD : 110/70 pada ibu dan pada ibu dan suami Oktober 2022)
keduanya, tadi mmhg suami atas atas kerjasamanya
malam bisa N : 82 x/menit kerjasamanya • Edukasi kembali
istirahat hanya S : 36,5 • Edukasi kembali terkait pentingnya
sesekali bangun RR : 20 x/menit terkait pentingnya ASI eksklusif baik
untuk menyusui TFU 2 jari dibawah ASI eksklusif baik untuk ibu dan bayi
bayinya pusat untuk ibu dan bayi • Berikan bantuan
• Ibu mengatakan Kontraksi Uterus • Berikan bantuan praktis pada ibu dalam
Baik praktis pada ibu proses menyusui
sudah lancar termasuk mantapkan
P/V ½ pembalut dalam proses
BAK > 4x dan menyusui termasuk posisi dan pelekatan
belum BAB Lochea : Rubra mantapkan posisi saat menyusui
• Ibu mengatakan Luka jahitan bersih dan pelekatan saat • Anjurkan ibu
nyeri luka jahitan dan kering NCB SMK menyusui menyusui sesering
akan tetapi masih usia 19 jam • Anjurkan ibu mungkin
bisa beraktivitas Bayi menyusui sesering • Anjurkan ibu untuk
• Ibu mengatakan KU : Baik mungkin mengonsumsi
sering ganti TTV • Anjurkan ibu untuk makanan bergizi
Suhu : 36,8 C mengonsumsi seimbang dan banyak
pembalut dan
RR : 40 x / menit makanan bergizi minum air putih
banyaknya ½
Nadi : 128 x/menit seimbang dan • Anjurkan ibu untuk
pembalut banyak minum air istirahat yang cukup
• Ibu mengatakan BB : 3450 gr/ 47 cm
putih • Anjurkan ibu untuk
bayinya sering Tali pusat bersih dan
• Anjurkan ibu untuk merawat luka jahitan
kering
menyusu, sudah istirahat yang • Beritahu ibu tanda
BAK 1x dan BAK : 2x cukup bahaya nifas
BAB 2x BAB : 2x • Anjurkan ibu untuk • Motivasi suami dan
merawat luka keluarga untuk
jahitan memberikan
• Beritahu ibu tanda dukungan, perhatian
bahaya nifas pada ibu dan

43
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Motivasi suami dan membantu urusan
keluarga untuk rumah tangga serta
memberikan mengurus anak
dukungan, lainnya
perhatian pada ibu • Kontrol kembali 1
dan membantu minggu atau jika ada
urusan rumah keluhan
tangga serta
mengurus anak
lainnya
• Kontrol kembali 1
minggu atau jika
ada keluhan
6 14/10/2022 • Ibu mengatakan Ibu P2A0 Post • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontrol usia bayi
16.00 WIB tidak ada keluhan KU : Baik Kes : Cm Partum Hari pemeriksaan pemeriksaan pada 1 bulan
(PNC / KN dan masih TTV ke 7 pada klien dan klien dan suami
2/KF 2/ beradaptasi TD : 100/80 suami • Memberikan
Homevisite) memiliki anak 2 mmHg • Apresiasi ibu apresiasi ibu dan
• Ibu mengatakan N : 92 x/menit dan suami yang suami yang sudah
luka jahitan sudah S : 36,5 C sudah bekerjasama
mulai terasa RR : 22 x/menit bekerjasama dengan baik
nyaman dan ASI +/+ dengan baik • Menganjurkan ibu
darah masih TFU pertengahan • Anjurkan ibu untuk tetap makan
keluar sedikit simpisis pusat untuk tetap yang bergizi
bercampur Kontraksi baik makan yang seimbang dan
kekuningan P/v ¼ pembalut bergizi seimbang minum air putih 3
• Ibu mengatakan Lochea dan minum air liter/air
proses menyusui sanguinolenta NCB SMK putih 3 liter/air • Memganjurkan ibu
berlangsung Luka jahitan baik usia 7 hari • Anjurkan ibu untuk istirahat
nyaman, bayi BAK lancar untuk istirahat yang cukup
bangun setiap 2-3 BAB lancar yang cukup
jam sekali untuk
menyusu

44
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Ibu mengatakan Bayi • Anjurkan ibu • Menganjurkan ibu
bantuan praktis KU : Baik untuk menyusui untuk menyusui
rumah tangga TTV sesering sesering mungkin
dibantu suami Suhu : 36,5 mungkin • Memberikan
dan ART RR : 50x/menit • Edukasi terkait edukasi terkait
• Ibu mengatakan Nadi :121 x/menit tandem nursing tandem nursing dan
bayinya sering BB : 3600 gr/ 49 cm dan tanyakan tanyakan mengenai
BAK > 6x, BAB Proses menyusu mengenai kapan kapan akan
> 4X/ hari baik, ada refleks akan menyapih menyapih anak
menelan, pipi anak pertamanya pertamanya
menggembung • Edukasi terkait • Memberikan
Pelekatan baik MKJP edukasi terkait
Tali pusat sudah MKJP
puput
Tidak tampak ikterus
BAK > 6x
BAB 4x/hari
7 6 /11/2022 • Ibu mengatakan Ibu A: • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Pasang IUD
(KN 3/KF tidak ada KU : Baik Kes : cm pemeriksaan pemeriksaan minngu depan
3) keluhan, jahitan TTV kepada ibu dan kepada ibu dan (21 November
sudah tidak terasa TD : 110/80 suami suami 2022)
• Ibu mengatakan mmHg • Lakukan plot • Melakukan plot
bayinya juga N : 82 x/menit grafik WHO grafik WHO
tidak ada S : 36,5 C bersama dengan bersama dengan
keluhan, RR : 22x/menit orang tua orang tua
menyusui TFU tidak teraba • Lakukan • Melakukan
berjalan lancar Lochea alba skrinning skrinning
dan bayinya BAK lancar perkembangan perkembangan
nyaman setiap BAB lancar dengan KPSP dengan KPSP
kali selesai • Berikan stimulus • Memberikan
menyusu PR yang bisa stimulus PR yang
Bayi

45
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
• Ibu mengatakan KU : Baik diberikan untuk bisa diberikan
bayinya ASI saja TTV bayi untuk bayi
dan tidak Suhu : 36,5 C • Berikan apresiasi • Memberikan
ditambah apapun Nadi : 120 kepada orang tua apresiasi kepada
• Ibu dan suami x/menit atas tumbuh orang tua atas
mengatakan RR : 42 x/menit kembang tumbuh kembang
senang sudah BB : 4,5 kg anaknya anaknya
memiliki 2 anak PB : 53 cm • Jelaskan • Menjelaskan
• Ibu dan suami LK : 36 cm mengnai mengenai
mengatakan ingin imunisasi BCG imunisasi BCG
imunisasi BCG terkait kegunaan terkait kegunaan
dan polio bayinya BCG dan polio, BCG dan polio,
• Ibu mengatakan efek samping efek samping
akan pasang IUD • Informed • Meminta orang tua
minggu depan consent mengisi informed
• Komunikasi dan consent
minta izin pada • Melakukan
bayi sebelum komunikasi dan
dilakukan minta izin pada
penyuntikan bayi sebelum
• Tunjukkan pada dilakukan
orang tua vaksin penyuntikan
yang akan • Menunjukkan pada
diberikan orang tua vaksin
• Lakukan injeksi yang akan
BCG dan diberikan
berikan polio per - Nama Vaksin
oral - Expired Date
• Dokumentasi di - Kotak VVM
buku KIA • Melakukan injeksi
BCG secara IC dan

46
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
berikan polio per
oral
• Melakukan
dokumentasi di
buku KIA
8 17/11/2022 • Ibu mengatakan KU : Baik Kes : cm Ny.K • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontro 1 minggu
(KF 4) akan pasang IUD TTV Akseptor KB pemeriksaan pemeriksaan setelah
• Ibu mengatakan TD : 120/80 IUD • KIE terkait IUD • Memberikan KIE pemasangan
sudah tidak mmHg • Informed consent terkait IUD
keluar darah N : 80x/menit • Posisikan klien • Meminta klien dan
• Ibu mengatakan S : 36,5 C litotomi suami mengisi
tidak ada riwayat RR : 20x/menit • Ukur uterus informed consent
infeksi panggul BB : 50 kg dengan sonde • Memposisikan klien
dll, • Pasang IUD Nova litotomi
• Ibu mengatakan T • Mengukur uterus
tidak pernah • Tindakan selesai dengan sonde
menggunakan KB dan klien Ukur sonde uterus 6
dirapihkan cm
• Berikan terapi oral • Memasang IUD
• Jadwalkan Nova T
kunjungan ulang • Tindakan selesai dan
klien dirapihkan
• Memberikan terapi
oral
Amox 3x1
Asam mefenamat
3x1 (jika nyeri)
• Jadwalkan
kunjungan ulang
Amox 3x1

47
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
9 8/12/2022 • Ibu mengatakan Ibu P2A0 Post • Beritahu hasil • Memberitahu hasil Kontrol 1 bulan
(Persiapan sebentar lagi akan KU : Baik Kes : cm Partum 2 pemeriksaan pemeriksaan lagi untuk
Bekerja dan masuk kerja TTV bulan kepada ibu dan kepada ibu dan imunisasi
Sibling (awal januari ) TD : 120/80 suami suami selanjutnya
Rivalry) • Ibu mengatakan mmHg • Lakukan plot • Melakukan plot
sudah mulai N : 80x/menit By.N usia 2 grafik WHO grafik WHO
menyicil S : 36,5 C bulan bersama dengan bersama dengan
menabung ASI RR : 20x/menit orang tua orang tua
perah BB : 50 kg • Lakukan • Melakukan
• Rencana bayi skrinning skrinning
akan diurus oleh Bayi perkembangan perkembangan
ibu mertua KU : Baik dengan KPSP dengan KPSP
danART TTV • Berikan stimulus • Memberikan
• Ibu mengatakan Suhu : 36,5 C PR yang bisa stimulus PR yang
bayinya lancar Nadi : 120 diberikan untuk bisa diberikan
menyusuinya dan x/menit bayi untuk bayi
tidak ada keluhan RR : 42 x/menit • Berikan apresiasi • Memberikan
• Ibu mengatakan BB : 5,3 kg kepada orang tua apresiasi kepada
hari ini sekalian PB : 55 cm atas tumbuh orang tua atas
akan imunisasi LK : 37 cm kembang tumbuh kembang
DPT dan Polio 2 anaknya anaknya
• Jelaskan • Menjelaskan
mengnai mengenai
imunisasi DPT imunisasi DPT1
terkait kegunaan dan Polio2 terkait
DPT dan polio, kegunaan dan efek
efek samping samping
• Informed • Meminta orang tua
consent mengisi informed
• Komunikasi dan consent
minta izin pada

48
RTL untuk
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi kontak
berikutnya
bayi sebelum • Melakukan
dilakukan komunikasi dan
penyuntikan minta izin pada
• Tunjukkan pada bayi sebelum
orang tua vaksin dilakukan
yang akan penyuntikan
diberikan • Menunjukkan pada
• Lakukan injeksi orang tua vaksin
DPT dan berikan yang akan
polio per oral diberikan
• Dokumentasi di - Nama Vaksin
buku KIA - Expired Date
• Edukasi terkait - Kotak VVM
manajemen • Melakukan injeksi
ASIP dan cara DPT secara IM dan
memerah dengan Memberikan polio
tangan per oral
• Berikan bantuan • Melakukan
untuk dokumentasi di
pendamping buku KIA
memberikan • Memberikan
ASIP dengan edukasi terkait
media selain dot manajemen ASIP
dan cara memerah
dengan tangan
• Memberikan
bantuan untuk
pendamping
memberikan ASIP
dengan media
selain dot

49
BAB V
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Indikator Target Periode I Ketercapaian Analisis Faktor Pendukung dan Rencana Implementasi
Penghambat Lanjutan
Kehamilan
1 Menjalani kehamilan dengan Sudah tercapai seluruhnya Faktor pendukung : • Melakukan persiapan
nyaman, minim keluhan dan - Ibu dan suami mau persalinan
rasa bahagia memberdayakan diri • Mengulang kembali pose yoga
2 Menjalani kehamilan dengan - Ibu mengikuti beberapa kelas yang dapat membantu
mindfulness dan awareness prenatal menurunkan bayi ke panggul
3 Ibu dan janin dalam keadaan - Pengalaman positif persalinan dan mempercepat proses
sehat lahir dan batin sebelumnya persalinan
4 Janin berada di posisi yang - Lingkungan supportif atas • Berencana menyusui eksklusif
optimal semua keputusan ibu kembali
5 Persiapan persalinan dilakukan
bersama suami Faktor Penghambat
6 Persiapan menyusui dilakukan - Mitos yang masih berlaku di
sejak masa kehamilan oleh orang tua
suami dan support system yang - Kelas prenatal belum rutin
terlibat dilakukan karena masih bekerja

50
7 Suami terlibat secara utuh dan jika libur fokus ke anak
dalam proses kehamilan dan pertama
mengetahui perannya saat
persalinan nanti
8 Tenang dan rileks menghadapi
persalinan
9 Birth plan dibuat secara detail
dan jelas
Persalinan
1. Persalinan berlangsung secara Sudah tercapai seluruhnya Faktor Pendukung - Motivasi ASI eksklusif, tetap
nyaman, lancar dan bahagia - Dukungan suami yang selalu melanjutkan menyusui
2. Ibu dapat menjalani persalinan mendampingi ibu walaupun bekerja
dengan berkesadaran - Semangat ibu untuk terus
3. Ibu tetap aktif bergerak bergerak dan memfasilitasi bayi
selama proses persalinan untuk turun ke panggul
4. Ibu bebas memilih pose - Ibu dan suami memiliki
ternyaman saat bersalin pengetahuan yang ukup
5. Suami menjadi mengenai persalinan dan peran
pendamping yang berdaya masing-masing di kamar
6. Ibu mengonsumsi bersalin
makanan yang disukainya

51
7. Ibu bebas memilih teknik - Psikis ibu yang terjaga dalam
kenyamanan untuk dirinya keadaan bahagia, nyamaman dan
8. Ibu diberikan kebebasan rileks
untuk menggunakan baju - Jalan lahir yang siap dilalui dan
kesukaan dan ternyaman untuk sudah dilakukan pijatan
dirinya perineum saat menjelang
9. Ibu bisa memegang kepala persalinan
anaknya pertama kali
10. IMD dilakukan segera setelah Faktor Penghambat
bayi lahir (dengan syarat ibu - Nenek yang hadir sesekali
dan bayi sejahtera) menanyakan kapan bersalin
11. Penundaan pemotongan tali
pusat dilakukan sampai tali
pusat berdenyut)
12. Suami dipersilahkan untuk
memotong tali pusat bayi
13. Bayi sehat, menangis kuat,
gerakan aktif, warna kulit
kemerahan
14. Pengukuran antropometri
tidak dilakukan segera

52
15. Bayi menyusu secara on
demand
16. MAK III
17. Kala IV berlangsung normal
tanpa komplikasi
18. Bayi diberikan Vitamin K,
Salep Mata dan Hepatitis B
19. Bayi diberikan gelang identitas
20. Bayi tidak hipotermi dan
terhindar dari infeksi
21. Bila perlu tindakan, segera
dilakukan rujukan ke RS

Nifas dan Menyusui


Kunjungan Nifas dan Neonatus Sudah tercapai seluruhnya Faktor Pendukung - Kontrol kembali untuk
(6-48 jam) - Ibu mau untuk mengikuti pemasangan IUD
• TTV dalam batas normal advice yang diberikan - Melanjutkan menyusui secara
• TFU, kontraksi uterus dan - Suami ikut serta memberikan eksklusif
pengeluaran pervaginam bantuan praktis dalam rumah
dalam batas normal tangga dan mendukung proses
• Luka jahitan baik menyusui

53
• Tidak ada tanda-tanda Infeksi - Suami setuju untuk dilakukan
• Ibu BAK dan BAB lancar pemasangan IUD
• Mobilisasi dini secara bertahap
• Ibu menyusui bayi sesering
mungkin Faktor Penghambat

• Bayi menyusu dengan posisi - Ibu masih beradaptasi memiliki

dan pelekatan yang benar 2 anak

• Tanda kecukupan ASI sesuai


• Suami dan keluarga
mendukung pemberian ASI
secara eksklusif
• Ibu makan dan minum sesuai
PUGS
• Suami ikut serta dalam
merawat bayi
• Komunikasi kepada bayi
dilakukan
• Ibu istirahat cukup
• Ibu bahagia menjalani masa
nifas

54
• Bantuan praktis rumah tangga
diberikan oleh support sistem
Kunjungan Nifas dan Neonatus
(3-7 hari)
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam
dalam batas normal
• Luka jahitan baik
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Mobilisasi dini dilakukan
bertahap
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Tali pusat bersih dan kering
• Bayi dimandikan 1-2 x/hari
• Proses menyusui berjalan
lancar
• Penurunan BB bayi tidak lebih
dari 10%

55
• Ibu istirahat cukup dan makan
bergizi
• Ibu tampak bahagia menjalani
masa nifas
• Suami terlibat dalam merawat
bayi dan menjaga mental ibu
agar tetap sehat

Kunjungan Nifas dan Neonatus


(8-28 hari)
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam
dalam batas normal
• Luka jahitan berangsur pulih
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Ibu BAK dan BAB lancar
• Ibu dapat berolahraga ringan
• Proses menyusui berjalan
lancar
• Tanda kecukupan ASI sesuai

56
• BB bayi minimal kembali ke
BB lahir
• Ibu bisa teknik memerah
dengan tangan
• Ibu dan seluruh support sistem
mengetahui manajemen ASIP
• Suami dan support sistem bisa
memberikan ASIP dengan
media selain dot
Kunjungan Nifas dan Neonatus
(29-42)
Ibu
• TTV dalam batas normal
• TFU, kontraksi uterus dan
pengeluaran pervaginam
sesuai hari nifas
• Luka jahitan pulih
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• BAK dan BAB lancar
• Ibu dan suami setuju memilih
MKJP

57
• Ibu, suami dan keluarga
bahagia menjalani masa
setelah melahirkan
Bayi
• TTV dalam batas normal
• Kenaikan BB sesuai KBM , PB
dan LK sesuai grafik berada
diantara -2SD sampai dengan
+ 2 SD
• Tanda kecukupan ASI sesuai
• Proses menyusui secara
eksklusif berjalan lancar
• Perkembangan sesuai ceklist
KIA halaman 42
Sibling Rivalry
• Kakak bertumbuh dan Sudah tercapai seluruhnya Faktor Pendukung - Imunisasi dan skrining tumbuh
berkembang dengan optimal - Ibu dan suami bekerjasama kembang rutin setiap bulan
• Orang tua siap berbagi kasih dengan baik - Persiapkan untuk menyapih
sayang untuk kakak dan adik Faktor Penghambat anak pertama
- Tidak ada

Perawatan Neonatus

58
• TTV dalam batas normal Sudah tercapai seluruhnya Faktor Pendukung - Imunisasi dan skrining tumbuh
• Tanda kecukupan ASI sesuai - Semua support system kembang rutin setiap bulan
• Kenaikan BB sesuai KBM, mendukung proses menyusui
Plot grafik BB/U,PB/U dan - Ibu dan suami bersemangat
LK dalam batas normal memberikan yang terbaik untuk

• Perkembangan sesuai ceklist bayi

di setiap bulannya Faktor Penghambat

• Menyusui secara eksklusif - Tidak ada

• Imunisasi dilakukan sesuai


jadwal
• Ibu dan ayah bahagia
menjalani proses pertumbuhan
bayi
Persiapan Kembali Bekerja
• Ibu dapat memerah dengan alat Sudah tercapai seluruhnya Faktor Pendukung - Sewa deep freezer
dan tangan - Semua support system - Simulasi 2 minggu sebelum
• Ibu, ayah dan keluarga mendukung untuk memberikan bekerja bersama pengasuh
memahamai manajemen ASI ASI - Afirmasi ke bayi bahwa proses
Perah - Pengalaman positif menyusui menyusui akan tetap
sebelumnya berlangsung mudah, lancar dan

59
• Ayah dan keluarga dapat - Tempat kerja dan lingkungan bayi bertumbuh berkembang
memberikan media ASI perah pekerjaan mendukung dengan optimal
selain dot
• Menyusui secara eksklusif Faktor Penghambat
tetap dilakukan - Belum adanya freezer khusus
• Ibu dan ayah bahagia ASI
menjalani setiap prosesnya
• Bayi tetap nyaman dan
bertumbuh kembang optimal

60
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.K maka
kami tim penulis menyimpulkan bahwa asuhan yang diberikan kepada klien dengan melibatkan
support sistem sangat membantu tercapainya pengalaman positif saat hamil, melahiran dan
menyusui. Persiapan pada ibu, suami dan keluarga tidak hanya secara fisik akan tetapi mental
dan spiritual pun perlu dipersiapkan. Ibu tidak bisa menjalani semua prosesnya sendiri akan
tetapi perlu dukungan dari pasangan, keluarga dan juga tenaga kesehatan. Kehamilan,
persalinan dan menyusui adalah suatu hal yang alamiah. Semua proses tersebut akan terekam
di alam bawah sadar setiap wanita dan juga keluarganya, Untuk itu pengalaman positif saat
proses tersebut sangat layak diperjuangkan. Perkembangan teknologi saat ini rupanya membuat
proses persalinan yang fisiologis seolah-olah membentuk sebuah paradigma baru bahwa
persalinan adalah peristiwa medis. Akibatnya, bermunculan intervensi-intervensi yang
sebenarnya tidak perlu. Menjalani kehamilan dan persalinan dengan mindfulness membuat
Ny.K dan suami semakin siap menghadapi setiap prosesnya. Begitupun proses menyusui tidak
sepenuhnya naluriah akan tetapi membutuhkan juga bantuan praktis dan dukungan dari banyak
pihak. Pengalaman positif melahirkan di anak pertama tidak membuat Ny.K menjadi terlena.
Ny.K menyadari bahwa setiap persalinan unik dan memiliki ceritanya masing-masing. Untuk
itu Ny.K tetap semangat untuk memberdayakan diri di setiap prosesnya.

6.2 Saran
a. Bagi Institusi Pendidikan
Asuhan COMC menjadi nilai positif untuk banyak pihak untuk itu perlu adanya sinergi untuk
menciptakan pengalaman positif pada ibu dari bidan pendidik maupun bidan pelaksana.
b. Bagi Lahan Praktek
Semakin terbuka dengan keilmuan baru, dan berusaha untuk tetap meningkatkan kualitas
pelayanan baik hardskill maupun softskill
c. Bagi Mahasiswa
Keilmuan terbaru perlu di explore lebih luas lagi dan semakin memperbanyak ruang untuk
mengasah ketrampilan. Semakin bersemangat untuk memberdayakan diri, melatih
kemampuan mendengar dan dapat memberikan bantuan praktis yang solutif untuk para ibu.

61
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, L. et al. (2017) ‘EKSLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA IBU
BEKERJA DI DESA REMBES KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG’.
Annisa, N. and Tondong, H. I. (2019) ‘Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
dengan Stunting pada Baduta Usia 7-24 Bulan’, 1(3), pp. 137–143.
Asiyah, N., M, A. R. and Kristiani, D. (2019) ‘Sibling Rivalry Dengan Bounding Attachment
Pada Ibu Nifas’, ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 10(1), pp. 196–205.
Atik, N. S. and Wandal, N. Y. R. L. (2020) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Dengan Perilaku Kunjungan Nifas Di Puskesmas Kaliwungu’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-
Rum Salatiga, 4, pp. 17–26. Available at: http://www.e-journal.ar-
rum.ac.id/index.php/JIKA/article/view/92/106#.
Aziza, N. and Nursanti, D. (2019) ‘Efektifitas Mobilisasi Dini Terhadap Pengeluaran Lochea
Pada Ibu Nifas di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2019’, Jurnal Maternitas
Universitas Aisyah Pringsewu (JAMAN UAP), 1(2), pp. 81–86.
Dharmayanti, I. et al. (2019) ‘Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan Berkualitas Yang
Dimanfaatkan Ibu Hamil Untuk Persiapan Persalinan Di Indonesia’, Jurnal Ekologi
Kesehatan, 18(1), pp. 60–69. doi: 10.22435/jek.18.1.1777.60-69.
Dwi Mutia Wenny (2022) ‘Kualitas Hidup Ibu Menyusui : Literatur Review Quality of Life
for Breastfeeding Mothers : Literature Review’, 1(1), pp. 17–21.
FK UGM (2022) ‘Rekomendasi WHO dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC)’. Available
at: https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/rekomendasi-who-dalam-pelayanan-antenal-care-
anc/.
Hanifa, R., Syarif, I. and Jurnalis, Y. D. (2017) ‘Gambaran Perdarahan Intrakranial pada
Perdarahan akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK) di RSUP Dr. M. Djamil’, Jurnal Kesehatan
Andalas, 6(2), p. 379. doi: 10.25077/jka.v6.i2.p379-385.2017.
Hasnani, P. and Atoy, L. (2020) ‘Pengaruh Edukasi Teknik Menyusui Terhadap Perlekatan
Bayi Pada Ibu Post Partum’. Available at: http://repository.poltekkes-
kdi.ac.id/2039/%0Ahttp://repository.poltekkes-kdi.ac.id/2039/1/LITERATUR REVIEW
PENGARUH EDUKASI TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PERLEKATAN BAYI
PADA IBU POST PARTUM %282%29.pdf.
Kemenkes (2016) ‘Profil Kesehatan Indonesia 2015’. Available at: 2015.
www.depkes.go.id/.../profilkesehatan-%0Aindonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf
Diakses 22 Oktober%0A2017.
Kementrian Kesehatan RI (2013) Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan dan Rujukan Bagi Tenaga Kesehatan. Pertama. Jakarta: Kemenkes RI.
Kristianingrum, D. Y. (2021) ‘The Role of Husbands in Giving Labor Support’, Embrio,
13(1), pp. 39–45. doi: 10.36456/embrio.v13i1.3234.
Lanny Kuswandi (2015) Keajaiban Hypno Birthing.
Lestari, D. L. (2022) ‘Efek Gerakan Yoga Ruang Bersalin Terhadap Nyeri Persalinan,
Kecemasan Ibu dan Lama Kala I di Palembang’, Health Care: Jurnal Kesehatan, 11(1), pp.
106–113. Available at:

62
http://jurnal.payungnegeri.ac.id/index.php/healthcare/article/view/212.
Maulida, L. F. and Wahyuni, E. S. (2020) ‘Hypnobirthing Sebagai Upaya Menurunkan
Kecemasan Pada ibu hamil’, Gaster, 18(1), p. 98. doi: 10.30787/gaster.v18i1.541.
Nasriani, N. (2020) ‘Larangan pemberian dot/kempeng dan makanan/minuman selain asi
dengan cakupan ASI eksklusif di kabupaten pangkep’, Journal of Health, Education and
Literacy, 2(2), pp. 103–109. doi: 10.31605/j-healt.v2i2.635.
Nisa, J., Baroroh, U. and Fitrianingsih, D. (2022) ‘Peningkatan Pemberian ASI Ekslusif
Melalui Pendidikan Kesehatan Tentang Kecukupan ASI’, Jurnal ABDINUS : Jurnal
Pengabdian Nusantara, 6(3), pp. 741–748. doi: 10.29407/ja.v6i3.16796.
Nurasih, C. and Nurrochmi, E. (2020) ‘Optimalisasi Posisi Janin Melalui Prenatal Yoga
Terhadap Output Persalinan’, Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(3), pp. 396–407.
Puspitasari, E. (2020) ‘Hubungan Dukungan Suami Dan Keluarga Dengan Intensitas Nyeri
Persalinan Kala I’, Jurnal Kesehatan, 12(2), pp. 118–124. doi: 10.23917/jk.v12i2.9768.
Putri Yuriati dan Etika Khoiriyah (2021) ‘Persalinan Nyaman Dengan Teknik Rebozo’,
12(2), pp. 287–291.
Ristanti, A. D. and Zuwariyah, N. (2020) ‘Penerapan Manajemen Rujukan Kegawatdaruratan
Obstetri Dengan Insiden Kegawatdaruratan Obstetri Di Pusat Pelayanan Primer’, Jurnal Ners
dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 7(2), pp. 239–246. doi:
10.26699/jnk.v7i2.art.p239-246.
Saputri, N. E. and Kahija, Y. F. La (2020) ‘Eksplorasi fenomenologis deskriptif tentang
pengalaman ibu yang melahirkan dengan gentle birth’, 9(April).
Siska Herlina, Y. (2020) ‘Pendidikan Kelas Prenatal dalam Persiapan Menyusui di BPM Siti
Juleha Str,Keb’, 1(1), pp. 26–33.
Sulistiyaningsih, S. H. and Rofika, A. (2020) ‘Pengaruh Prenatal Gentle Yoga Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III’, Jurnal Kebidanan, 12(01), p. 34. doi:
10.35872/jurkeb.v12i01.363.
Titi Astuti (2019) ‘Aplikasi relaksasi nafas dalam terhadap nyeri dan lamanya persalinan kala
i ibu bersalin di rumah bersalin kota bandar lampung’, 15(1), pp. 59–65.
Tri Maharani (2020) ‘Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Jahitan Perineum’,
Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia
Palembang, 10(2), pp. 66–70. doi: 10.35325/kebidanan.v10i2.242.
Triani, A. and Maternity, D. (2022) ‘Penundaan pemotongan tali pusat terhadap kadar
hemoglobin pada bayi baru lahir’, 2(1), pp. 41–48.
Vivi Anisa (2021) Hubungan Dukungan Suami terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta.
Widiastutik, S. (2020) ‘Hubungan Manajemen Aktif Kala Iii Dengan Kejadian Perdarahan
Post Partum Primer Di Pbm Umi Surabaya’, J-HESTECH (Journal Of Health Educational
Science And Technology), 3(1), p. 35. doi: 10.25139/htc.v3i1.2383.
Yesie Aprilia (2019) Gentle Birth. Revisi. Edited by Mira R. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Yesie Aprilia (2020) Prenatal Gentle Yoga. Cetakan Pe. Edited by Fahmi Assisdqi. Jakarta:

63
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yesie Aprillia (2017) Bebas Takut Hamil dan Melahirkan. Pertama. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Zulala, N. N. (2017) ‘Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Hipotermi Pada Bayi Baru
Lahir’, Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Caput Succedaneum Di Rsud
Syekh Yusuf Gowa Tahun, 4, pp. 9–15.

64
Lampiran

65
66
67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai