Anda di halaman 1dari 10

SAFE MOTHERHOOD

Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Obstetrik Sosial

OLEH KELOMPOK 3:
Asri Febriantini P2.06.24.4.18.004
Eem Ati Kusmiati P2.06.24.4.18.005
Intan Andreyani P2.06.24.4.18.015
Lilis Widaningsih P2.06.24.4.18.018
Rizky Ulfia P2.06.24.4.18.030
Siska Cahya W. P2.06.24.4.18.032
Wawat Trisnawati P2.06.24.4.18.036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG CIREBON
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur selalu penyusun panjatkan pada kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan berkah kepada penyusun sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah “Safe Motherhood” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Metodik Khusus.
Penyusun mengucapkan terima kasih, semoga Allah SWT membalas
dengan kebaikan-Nya kepada:
1. Hj Entin Jubaedah, SST, M.Keb. selaku ketua Program Studi D4 Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Tasikmaya.
2. Ibu Suratmi, SST, M.Keb. selaku dosen wali kelas A D4 Alih Jenjang
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
3. Bapak dr. Bogie, SpOG selaku dosen Obstetri Sosial D4 Alih Jenjang
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
4. Seluruh staff dan dosen pengajar Program D4 Alih Jenjang Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya, yang telah banyak membantu penyusun untuk
mengetahui berbagai hal, terutama pengetahuan dalam asuhan kebidanan
selama penyusun mengikuti perkuliahan.
5. Seluruh rekan-rekan D4 Kebidanan angkatan 2018 dan kerabat, yang telah
membantu penyusun untuk menyelesaikan tugas kelompok ini.
Penyusun harap tugas kelompok ini ada manfaatnya, serta saran dan kritik
yang bersifat membangun, penyusun nantikan sebagai perbaikan ke masa depan.
Semoga Allah SWT, selalu memberikan limpahan rahmat dan taufiknya serta
membalas semua kebaikan serta amal baikseluruh pihak yang telah mendukung
untuk mendapatkan pahala dan memperoleh Ridho –Nya, Amin.

Cirebon, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................. 2
D. Manfaat................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Safe motherhood................................................ 3
B. Perkembangan Safe motherhood di Indonesia..................... 3
C. Upaya Safe motherhood ...................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................... 6
B. Saran..................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini diperkirakan 228 orang ibu meninggal dalam tiap
100.000 persalinan di Indonesia. Angka kematian ibu saat melahirkan yang
telah ditargetkan dalam MDGs pada tahun 2015 adalah 110, dengan kata lain
akselerasi sangat dibutuhkan, sebab pencapaian target tersebut masih cukup
jauh. Indonesia dianggap belum mampu mengatasi tingginya angka
kematian ibu yang 307 per 100.000 kelahiran hidup. Berarti setiap tahunnya
ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin,
nifas yang meninggal karena berbagai penyebab. Kecenderungan
perbandingan pada tahun 1990 yang masih 450 per 100.000 kelahiran hidup
namun target MDGs yang 125 per 100.000 kelahiran hidup terasa sangat
berat untuk dicapai tanpa upaya percepatan.
Safe motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh
perempuan menerima perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan
bersalin. Penurunan angka tersebut merupakan salah satu tujuan dari program
Safe motherhood yang merupakan kebijakan Depertemen Kesehatan dalam
upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka
Kematian Bayi (AKB) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategi “
Empat Pilar Safe motherhood “ yaitu meliputi keluarga berencana, Antenatal
Care (ANC), Persalinan bersih dan aman, dan pelayanan Obstetri Essensial.
Dalam menerapkan upaya Safe motherhood diperlukan pelayanan
pemeriksaan kehamilan yang berkualitas dan sesuai dengan kuantitasnya.
Pelayanan pemeriksaan kehamilan yang berkualitas diberikan selama
kehamilan secara berkala sesuai dengan pedoman antenatal yang telah
ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Safe motherhood?
2. Bagaimana perkembangan Safe motherhood di Indonesia?
3. Bagaimana upaya Safe motherhood?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Safe motherhood.
2. Untuk mengetahui perkembangan Safe motherhood di Indonesia
3. Untuk mengetahui upaya Safe motherhood.

D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi para mahasiswa dan bidan dilahan untuk lebih memahami
mengenai Safe motherhood. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini
dapat menambah wawasan sehingga dapat melakukan pelayanan kebidanan
yang lebih baik dan berkualitas agar dapat mencegah kematian pada ibu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Safe motherhood


Safe motherhood adalah upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan
wanita agar kehamilan dan persalinanya berjalan dengan sehat, aman dan
mendapatkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe motherhood adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas,
disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Safe
motherhood merupakan upaya global untuk mencegah atau menurunkan
kematian ibu dengan slogan Making Pregnancy Safer (MPS).

B. Perkembangan Safe motherhood di Indonesia


Tahun 1988: (Di Indonesia) Diadakan Lokakarya Kesehatan Ibu yang
merupakan kelanjutan Konferensi Nairobi, mengemukakan betapa
kompleksnya masalah kematian ibu, sehingga perlu penanganan oleh
berbagai sektor dan pihak-pihak yang terkait Kesepakatan menandatangani 17
sektor, di bawah koordinator: Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita
(sekarang: Pemberdayaan Perempuan).
Tahun 1990-1991: Depkes dibantu WHO, UNICEF dan UNDP
melaksanakan Assessment Safe motherhood, hasil adalah: Rekomendasi
dalam bentuk strategi operasional untuk mempercepat penurunan AKI
(Angka Kematian Ibu) dari 450/100.000 kelahiran hidup pada 1986 menjadi
225 pada tahun 2000.
Tahun 1996: Lokakarya Kesehatan Reproduksi (komiten Indonesia
terhadap ICPD Kairo) pada pertengahan tahun itu meluncurkan Gerakan
Sayang Ibu (GSI), yaitu: Upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk
mendukung upaya percepatan penurunan AKI.
C. Upaya Safe motherhood
WHO mengembangkan konsep “Four Pillars of Safe
Motherhood” untuk menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu
dan bayi. Empat pilar dalam upaya Safe motherhood tersebut adalah :
1. Keluarga Berencana
Konseling dan pelayanan keluarga berencana harus tersedia untuk
semua pasangan dan individu. Dengan demikian pelayanan keluarga
berencana harus menyediakan informasi dan konseling yang lengkap dan
juga pilihan metode kontrasepsi yang memadai, termasuk kontrasepsi
emergensi, dan pelayanan ini harus merupakan bagian dari program
komprehensif pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga
berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu
melalui pencegahan kehamilan, merencanakan waktu yang tepat untuk
hamil, mengatur jarak kehamilan serta menentukan jumlah anak.
2. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal sangat penting untuk mendeteksi lebih dini
komplikasi kehamilan dan sarana edukasi bagi perempuan tentang
kehamilan dan mempersiapkan kelahiran bayi. Komponen penting
pelayanan antenatal meliputi :
a. Skrining dan pengobatan anemia, malaria, dan penyakit menular
seksual.
b. Deteksi dan penanganan komplikasi seperti kelainan letak,
hipertensi, edema, dan preeklampsia.
c. Penyuluhan tentang komplikasi yang potensial, cara mengenali
komplikasi tersebut secara dini serta kapan dan bagaimana cara
memperoleh pelayanan rujukan.
3. Persalinan Bersih dan Aman
Dalam persalinan :
a. Penolong kelahiran/persalinan mempunyai kemampuan,
ketrampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih
dan aman, serta memberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi.
b. Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala
dan tanda komplikasi persalinan serta mampu melakukan
penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan tanda tersebut.
c. Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi
persalinan yang tidak bisa diatasinya ke tingkat pelayanan yang lebih
mampu.
4. Pelayanan Obstetri Esensial
Pelayanan obstetri esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan
risiko tinggi atau komplikasi di upayakan agar berada dalam jangkauan
setiap ibu hamil. Pelayanan obstetri esensial meliputi kemampuan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan tindakan dalam mengatasi
risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan. Pelayanan obstetri
esensial pada hakekatnya adalah tersedianya pelayanan secara terus
menerus dalam waktu 24 jam untuk bedah cesar, pengobatan penting
(anestesi, antibiotik, dan cairan infus), transfusi darah, pengeluaran
plasenta secara manual, dan aspirasi vakum untuk abortus inkomplet.
Tanpa peran serta masyarakat, mustahil pelayanan obstetri
esensial dapat menjamin tercapainya keselamatan ibu. Oleh karena itu,
diperlukan strategi berbasis masyarakat yang meliputi:
a. Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan pelaksanaan
pelayanan setempat, dalam upaya memperbaiki kesehatan ibu.
b. Bekerjasama dengan masyarakat, wanita, keluarga, dan dukun untuk
mengubah sikap terhadap keterlambatan mendapat pertolongan.
c. Menyediakan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
tentang komplikasi obstetri serta kapan dan dimana mencari
pertolongan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upaya Safe motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan
wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dinilai dengan sehat dan
aman, serta menghasilkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe
motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
hamil, bersalin, nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian
bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan kepada Negara yang sedang
berkembang. Karena 99% kematian ibu di dunia terjadi dinegara-negara
tersebut. 4 pilar intervensi strategis upaya Safe motherhood yaitu KB
(Keluarga Berencana), pelayanan antenatal, persalinan bersih dan aman,
pelayanan obstetri esensial.

B. Saran
Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan dapat membantu
menurunkan AKI dengan menerapkan 4 pilar dalam upaya Safe motherhood
yaitu KB (Keluarga Berencana), Pelayanan Antenatal, Persalinan Aman,
Pelayanan Obstetrik Esensial, sehingga tercapainya penurunan AKI dan
meningkatnya kualitas pelayanan ANC, INC dan PNC.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000.


Materi Ajar Modul Safe motherhood. Jakarta. Depkes RI.

Syafrudin, 2009.
Kebidanan Komunitas. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai