Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN


TERHADAP Ny.S DI PMB SRI WIGATI STr.,Keb

OLEH :

ULVA YULINAR
230707478

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN


TERHADAP Ny.S DI PMB SRI WIGATI STr.,Keb

Telah disetujui, di periksa, dan siap diujikan dihadapan

Tim Penguji

Pembimbing

(Feva Tridiawati, SST., Bd.,M.Kes)


NIDN. 0318027603

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan
Terhadap Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb”. Dalam penyusunan Laporan ini,
penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Feva Tridiawati, SST., Bd.,M.Kes selaku Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis
dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan
penulis.
4. Ibu/Bapak Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan,
dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk
kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orangtua tercinta, adik-adikku,anak anakku tersayang serta
keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu
dengan tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada
penulis.
Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Tangerang, ……Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................i
Lembar Pengesahan.....................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Kehamilan.......................................................................................5
B. Perundang-Undangan.....................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Laporan Kasus Dengan Metode SOAP...........................................13
B. Laporan Kasus Dengan Metode Patway.........................................18

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................17
B. Saran..............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal
tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi. Untuk mencegah terjadinya
indikasi atau komplikasi dini bidan biasa memberikan asuhan kepada pasien
melalui Antenatal Care (Prawiharjo, 2016).

Antenatal care (ANC) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum


melahirkan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim,pelayanan antenatal terdapat beberapa tujuan diantara nya
memantau kemajuan kehamilan,memastikan kesejahteraan hidup dan
tumbuh kembang janin,meningkatkan dan mempertahankan fisik,mental
serta sosial ibu dan bayi, menemukan secara dini adanya masalah alami
resiko atau gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama
masa kehamilan (Sulistiyawati, 2011).

Maka dari itu kesehatan Ibu adalah kunci bagi generasi berikutnya
sedangkan angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan
kesehatan. Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang
ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan,
tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Indikator yang umum
digunakan dalam kematian ibu adalah angka kematian ibu (Maternal
mortality Ratio) yaitu jumlah kematian ibu dalam 100.000 kelahiran hidup
(Prawirohardjo, 2016).

Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 menyatakan bahwa Keberhasilan


upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka
Kematian Ibu (AKI). Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama
periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Walaupun terjadi kecenderungan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),

1
namun tidak berhasil mencapai target Millennium Development Goals
(MDGs) yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
(Kemenkes, 2019).

Untuk menurunkan AKI dan AKB, pemerintah melakukan program jampersal,


desa siaga, gerakan sayang ibu dan safe motherhood. Program ini
dimaksudkan untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang cost effective dan berdasarkan bukti
ilmiah, membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas
program, mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga melalui
peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang menunjang
kesehatan ibu/bayi baru lahir serta pemanfaatan pelayanan yang tersedia,
mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Prawirohardjo,
2016).

Cara yang dapat dilakukan oleh seorang bidan untuk memecahkan masalah
kesehatan tersebut yaitu dengan melakukan asuhan kebidanan
berkelanjutan atau continuity of care. Contunity of care adalah asuhan
kebidanan berkelanjutan yang di lakukan pada ibu sejak masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai dengan KB,Contunity of care dapat
tercapai dengan hubungan yang terus menerus antara seorang ibu (klien)
dan bidan. Asuhan ini berkaitan dengan kualitas pelayanan yang
menumbuhkan hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan profesional.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan kebidanan pada asa kehamilan menggunakan
pendekatan SOAP sesuai dengan standar kompetensi bidan, Terhadap
Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif asuhan kebidanan
pada masa kehamilan terhadap Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb
b. Merumuskan analisis data asuhan kebidanan pada masa kehamilan
terhadap Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb
c. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada masa
kehamilan terhadap Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb
d. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kebidanan pada masa
kehamilan terhadap Ny.S di PMB Sri Wigati STr.,Keb
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Menurut pederasi obstetric ginekologi internasional, kehamilan
didefinisikan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertlisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan atau 9 bulan menurut kalender
internasional kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. kehamilan terbagi dalam 3 trimester
berlangsung dalam 12 minggu,trimester kedua 15 minggu (minggu ke-
13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga
ke-40) (Prawiroharjo, 2016).

2. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi


Dalam proses kehamilan terjadi perubahan isitem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi baik fisik maupun psikologis.
Beberapa ketidak nyamanan dan cara mengatsinya adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1
Ketidaknyaman pada ibu hamil
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

Trimester I 1. Sering buang air Dikarenakan adanya a. Penjelasan


kecil pembesaran pada tentang sebab
uterus terjadinya.
b. Kosongkan saat
ada dorongan
untuk kencing.
c. Perbanyak
minum pada
siang hari.
d. Jangan kurangi
minum untuk
mencegah
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

nokturia, kecuali
jika nokturia
sangat
mengganggu
tidur dimalam
hari.
e. Batasi minum
kopi, teh, dan
soda.
Jelaskan tentang
bahaya infeksi
saluran kemih
dengan menjaga
posisi tidur, yaitu
dengan
berbaring miring
kiri dan kaki
ditinggikan untuk
mencegah
diuresis.

2. Ptyalisme Stimulasi kelenjar Kunyah permen


(pengeluaran air ludah oleh karet atau hisap
ludah peningkatan hormon permen keras
berlebihan) estrogen untuk memberikan
kenyamanan.

3. Mual dan Karena peningkatan a. Hindari bau atau


muntah hormon HCG faktor
penyebabnya.
b. Makan biskuit
kering atau roti
bakar sesaat
sebelum bangun
dari tempat
tidurdi pagi hari.
c. Makan sedikit
tapi sering.
d. Duduk tegak
setiap kali
selesai makan.
e. Hindari makanan
yang berminyak
dan berbumbu.
f. Makan makanan
kering diantara
waktu makan.
g. Minum-minuman
berkarbonat.
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

h. Bangun dari tidur


secara perlahan.
i. Hindari
menggosok gigi
setelah makan.
j. Minum teh
herbal.
Istirahat sesuai
kebutuhan.

4. Mengidam Sering dikaitkan Tidakperlu


dengan anemia dikhawatirkan
akibat kekurangan selama diet
zat besi atau bisa memenuhi
karena tradisi kebutuhannya.

Jelaskan tentang
bahaya makanan
yang tidak bisa
diterima,
mencakup gizi
yang diperlukan
serta memuaskan
rasa mengidam
atau kesukaran
menurut kultur.

5. Keputihan a. Peningkatan a. Tingkatkan


pelepasan epitel kebersihan
vagina akibat dengan mandi
peningkatan tiap hari.
pembentukan sel- b. Memakai
sel pakaian dalam
b. Peningkatan dari bahan katun
produksi lendir dan mudah
dan kelenjar menyerap.
endocervikal c. Tingkatkan daya
sebagai akibat tahan tubuh
dari peningkatan dengan makan
kadar estrogen. buah dan sayur.
Trimester II 1. Sakit punggung Perubahan a. Gunakan posisi
atas dan bawah keseimbangan tubuh tubuh yang baik.
oleh pembesaran b. Gunakan bra
perut yang menopang
dengan ukuran
yang tepat.
c. Gunakan kasur
yang keras.
d. Gunakan bantal
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

ketika tidur untuk


meluruskan
punggung
2. Varises pada a. Keturunan a. Tinggikan kaki
kaki b. Pengaruh hormon sewaktu
progesteron berbaring.
c. Pembesaran b. Jaga agar kaki
rahim yang tidak
menghambat bersilangan.
aliran darah c. Hindari berdiri
d. Mengejan saat atau duduk
BAB terlalu lama.
d. Senam untuk
melancarkan
peredaran
darah.
e. Hindari pakaian
atau korset yang
ketat
3. Pusing Rahim menekan a. Bangun secara
pembuluh darah perlahan dari
posisi istirahat.
b. Hindari berdiri
terlalu lama
dalam
lingkungan yang
hangat dan
sesak.
c. Hindari
berbaring dalam
posisi terlentang.
4. Nyeri Penarikan otot a. Berikan
ligamentum akibat pembesaran penjelasan
retundum rahim mengenai
penyebab nyeri.
b. Tekuk lutut ke
arah abdomen.
c. Mandi air
hangat.
d. Gunakan
bantalan
pemanas pada
area yang terasa
sakit hanya jika
terdapat
kontraindikasi.
e. Gunakan sebuah
bantal untuk
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

menopang
uterus
5. Perut kembung Pengaruh hormon Hindari makanan
progesteron dan yang mengandung
banyak menelan gas.
udara
a. Mengunyah
makanan secara
sempurna.
b. Lakukan senam
secara teratur.
c. Pertahankan
saat buang air
besar yang
teratur.
6. Napas sesak Tekanan janin yang a. Jelaskan
berada diafragma penyebab
menekan fisiologinya.
b. Merentangkan
tangan diatas
kepala serta
menarik napas
panjang.
7. Sembelit a. Peningkatan a. Tingkatkan diet
penyerapan air asupan cairan.
oleh usus b. Minuman cairan
b. Konsumsi zat besi dingin atau
c. Kurang hangat,
mengkonsumsi terutama saat
makanan berserat perut kosong.
seperti sayuran c. Istirahat cukup.
dan buah-buahan d. Senam hamil.
d. Kurang gerak e. Membiasakan
badan buang air besar
e. Penekanan usus secara teratur.
oleh pembesaran f. Buang air besar
rahim segera setelah
ada dorongan.
8. Keputihan a. Peningkatan a. Tingkatkan
pelepasan epitel kebersihan
vagina akibat dengan mandi
peningkatan tiap hari.
pembentukan sel- b. Memakai
sel pakaian dalam
b. Peningkatan dari bahan
produksi lendir katun dan
dan kelenjar mudah
endocevika menyerap.
c. Sebagai akibat c. Tingkatkan
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

dari peningkatan daya tahan


kadar estrogen tubuh dengan
makan buah
dan sayur.
Trimester III 1. Sakit punggung Perubahan a. Gunakan posisi
atas dan bawah keseimbangan tubuh tubuh yang baik.
oleh pembesaran b. Gunakan bra
perut yang menopang
dengan ukuran
yang tepat.
c. Gunakan kasur
yang keras.
d. Gunakan bantal
ketika tidur
untuk
meluruskan
punggung
2. Varises pada a. Keturunan a. Tinggikan kaki
kaki b. Pengaruh sewaktu
hormon berbaring.
kehamilaan b. Jaga agar kaki
c. Pembesaran tidak
rahim yang bersilangan.
menghambat c. Hindari berdiri
aliran atau duduk
darahMengejang terlalu lama.
saat BAB d. Senam untuk
melancarkan
peredaran
darah.
e. Hindari pakaian
atau korset yang
ketat
3. Pusing Rahim menekan a. Bangun
pembuluh darah secara perlahan
dari posisi
istirahat.
b. Hindari
berdiri terlalu
lama dalam
lingkungan yang
hangat dan
sesak.
c.Hindari berbaring
dalam posisi
terlentang
4. Nyeri Penarikan otot a. Berikan
ligamentum akibat pembesaran penjelasan
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

retundum (perut) rahim mengenai


penyebab nyeri.
b. Tekuk lutut ke
arah abdomen.
c. Mandi air
hangat.
d. Gunakan
bantalan
pemanas pada
area yang
terasa sakit
hanya jika
terdapat
kontraindikasi.
e. Gunakan
sebuah bantal
untuk menopang
uterus
5. Kram kaki 1) Tekanan syaraf 1) Cukup kalsium.
ekstremitas 2) Kaki selalu
bawah oleh hangat.
uterus. 3) Hindari tekanan
2) Kekurangan daya pada kaki.
serap kalsium. Cara mengatasi:
3) Faktor yang 1) Massase dan
memperberat: hangatkan otot
udara dingin, yang terserang.
kecapekan. 2) Diet tinggi
kalsium
3) Rendam kaki
dengan air
hangat.

5. Perut kembung Pengaruh hormon Hindari makanan


progesteron dan yang mengandung
banyak menelan gas.
udara
a. Mengunyah
makanan secara
sempurna.
b. Lakukan senam
secara teratur.
c. Pertahankan
saat buang air
besar yang
teratur.
6. Napas sesak Tekanan janin yang a. Jelaskan
berada diafragma penyebab
menekan fisiologinya.
Trimester Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi

b. Merentangkan
tangan diatas
kepala serta
menarik napas
panjang.
7. Sembelit a. Peningkatan a. Tingkatkan diet
penyerapan air asupan cairan.
oleh usus b. Minuman cairan
b. Konsumsi zat dingin atau
besi hangat,
c. Kurang terutama saat
mengkonsumsi perut kosong.
makanan c. Istirahat cukup.
berserat seperti d. Senam hamil.
sayuran dan e. Membiasakan
buah-buahan buang air besar
d. Kurang gerak secara teratur.
badan f. Buang air besar
e. Penekanan usus segera setelah
oleh pembesaran ada dorongan
rahim
8. Sakit pinggang 1) Perubahan sikap 1) Berikan
badan pada analgetik
kehamilan lanjut 2) Istirahat dengan
(titik berat badan menggunakan
pindah kedepan) korset
2) Diimbangi
dengan lordosis
yang berlebihan
sehingga terjadi
spasmus otot
pinggang.
3) Melonggarkan
sendi dan
panggul
(pengaruh
hormon)
Sumber : Sulistyawati, 2011

3. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan


Menurut Prawirohardjo (2016) beberapa tanda-nda bahaya dalam
kehamilan diantaranya yaitu :
a. Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20
minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10 - 12 %
kehamilan akan berakhir dengan kegu- guran yang pada umumnya
(60 - 80 %) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada
spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan
gejala perdarahan pada kehamilan muda dan ukuran pembesaran
uterus yang di atas normal, pada umumnya disebabkan oleh mola
hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan
yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil)
dari usia kehamilan, dan adanya massa di adneksa biasanya
disebabkan oleh kehamilan ektopik.
b. Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 20 minggu
disenai dengan peningkatan tekanan darah di atas normal sering
diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal terkait
dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu
petugas kesehatan untuk membedakan hipertensi kronis (yang sudah
ada sebelumnya) dengan preeclampsia
c. Nyeri Hebat di Daerah Abdominopelvikum
a) Trauma abdomen
b) Preeklampsia
c) Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan
d) Bagian-bagian janin sulit diraba
e) Uterus tegang dan nyeri
f) Janin mati dalam Rahim
Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait dengan gangguan serius
selama kehamilan adalah sebagai berikut.
a) Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
b) Disuria
c) Menggigil atau demam
d) Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
e) Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang
sesungguhnya
4. Kebutuhan Ibu Hamil
Menurut Tyastuti & Wahyuningsih (2016), kebutuhan ibu hamil adalah
sebagai berikut:
a. Kebutuhan Oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2, di samping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar. Sebagai kompensasi
terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu
hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan berhubungan dengan
meningkatnya aktifitas paru-paru oleh karena selain untuk mencukupi
kebutuhan O2 ibu, juga harus mencukupi kebutuhan O2 janin. Ibu
hamil kadang–kadang merasakan sakit kepala, pusing ketika berada
di keramaian misalnya di pasar, hal ini disebabkan karena
kekurangan O2. Untuk menghindari kejadian tersebut hendaknya ibu
hamil menghindari tempat kerumunan banyak orang. Untuk
memenuhi kecukupan O2 yang meningkat, supaya melakukan jalan–
jalan dipagi hari, duduk–duduk di bawah pohon yang rindang, berada
di ruang yang ventilasinya cukup (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
b. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil,
banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada
sebelum hamil. Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah,
penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI
(Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB
sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dalam m)2 (Tyastuti &
Wahyuningsih, 2016).
c. Kebutuhan Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman. Pada ibu hamil karena
bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil cenderung
menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga
kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan
badan juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
d. Kebutuhan Pakaian
Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pakaian yang
longgar, nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang menekan
bagian perut atau pergelangan tangan karena akan mengganggu
sirkulasi darah. Stocking tungkai yang sering dikenakan sebagian
wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai
kemampuan untuk menyangga payudara yang makin berkembang.
Dalam memilih BH supaya yang mempunyai tali bahu yang lebar
sehingga tidak menimbulkan rasa sakit pada bahu.Sebaiknya memilih
BH yang bahannya dari katun karena selain mudah dicuci juga jarang
menimbulkan iritasi. Celana dalam sebaiknya terbuat dari katun yang
mudah menyerap air sehingga untuk mencegah kelembaban yang
dapat menyebabkan gatal dan iritasi apalagiibu hamil biasanya sering
BAK karena ada penekanan kandung kemih oleh pembesaran
uterus.Korset dapat membantu menahan perut bawah yang melorot
dan mengurangi nyeri punggung. Pemakaian korset tidak boleh
menimbulkan tekanan pada perut yang membesar dan dianjurkan
korset yang dapat menahan perut secara lembut. Korset yang tidak
didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
tekanan pada uterus, korset seperti ini tidak dianjurkan untuk ibu
hamil (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
e. Kebutuhan Eliminasi
1) Buang Air Besar(BAB)
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan
terjadi disebabkan oleh :
a). Kurang gerak badan
b). Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan
c). Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormon
d). Tekanan pada rektum oleh kepala
Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil maka panggul terisi
dengan rectum yang penuh feses selain membesarnya rahim,
maka dapat menimbulkan bendungan di dalam panggul yang
memudahkan timbulnya haemorrhoid. Hal tersebut dapat dikurangi
dengan minum banyak air putih, gerak badan cukup, makan-
makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
2) Buang Air Kecil (BAK)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar dan malahan justru lebih sering BAK karena ada
penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus. Dengan
kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin
menjadi lebih basah. Situasi ini menyebabkan jamur (trikomonas)
tumbuh subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan.
Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan
menyebabkan saat berkemih sering sisa (residu) yang
memudahkan terjadinya infeksi kandung kemih. Untuk
melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan
banyak minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin (Tyastuti
& Wahyuningsih, 2016).
f. Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah :
a). Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut.
Posisi perempuan diatas dianjurkan karena perempuan dapat
mengatur kedalaman penetrasi penis dan juga dapat melindungi
perut dan payudara. Posisi miring dapat mengurangi energi dan
tekanan perut yang membesar terutama pada kehamilan trimester
III.
b). Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan dengan hati
-hati karena dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga
kemungkinan dapat terjadi partus prematur, fetal bradicardia pada
janin sehingga dapat menyebabkan fetal distress tetapi tidak
berarti dilarang.
c). Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan janin
d). Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena apabila
meniupkan udara ke vagina dapat menyebabkan emboli udara
yang dapat menyebabkan kematian.
e). Pada pasangan beresiko, hubungan seksual dengan memakai
kondom supaya dilanjutkan untuk mencegah penularan penyakit
menular seksual.
Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada ibu hamil bila:
a). Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas.
b). Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
c). Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
d). Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.
e). Serviks telah membuka
f). Plasenta letak rendah
g). Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan preterm,
mengalami kematian dalam kandungan atau sekitar 2 minggu
menjelang persalinan.
g. Mobilisasi dan Body Mekanik
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidup sehat. Manfaat mobilisasi adalah:
sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan
lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan,
gerak bagdan yang menghentak atau tiba-tiba dilarang untuk
dilakukan. Dianjurkan berjalan-jalan pagi hari dalam udara yang
bersih, masih segar, gerak badan ditempat : berdiri-jongkok,
terlentang kaki diangkat, terlentang perut diangkat, melatih
pernafasan. Latihan : normal tidak berlebihan,istirahat bila lelah
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
h. Senam Hamil
Dengan berolah raga tubuh seorang wanita menjadi semakin kuat.
Selama masa kehamilan olah raga dapat membantu tubuhnya siap
untuk menghadapi kelahiran. Wanita dapat berolah raga sambil
mengangkat air, bekerja di ladang, menggiling padi, mengejar anak-
anaknya dan naik turun bukit. Bagi wanita yang bekerja sambil duduk
atau bekerja di rumah biasanya membutuhkan olah raga lagi. Mereka
dapat berjalan kaki, melakukan kegiatan-kegiatan fisik atau
melakukan bentuk-bentuk olah raga lainnya (Tyastuti &
Wahyuningsih, 2016).
Olah raga mutlak dikurangi bila dijumpai :
1) Sering mengalami keguguran
2) Persalinan belum cukup bulan
3) Mempunyai sejarah persalinan sulit
4) Pada kasus infertilitas
5) Umur saat hamil relatif tua
6) Hamil dengan perdarahan dan mengeluarkan cairan
i. Istirahat/Tidur
Istirahat/tidur dan bersantai sangat penting bagi wanita hamil dan
menyusui. Jadwal ini harus diperhatikan dengan baik, karena istirahat
dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan
rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan
juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, juga dapat
mencegah keguguran, tekanan darah tinggi, bayi sakit dan masalah-
masalah lain (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
j. munisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan
tetanus toksoid (TT), dianjurkan untuk dapat menurunkan angka
kematian bayi karena infeksi tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus
dilakukan dua kali selama hamil. Imunisasi TT sebaiknya diberika
pada ibu hamil dengan umur kehamilan antara tiga bulan sampai satu
bulan sebelum melahirkan dengan jarak minimal empat minggu
(Tyastuti & Wahyuningsih, 2016).
k. Traveling
Wanita hamil supaya berhati – hati dalam membuat rencana
perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan. Jika mungkin
perjalanan jauh dilakukan dengan naik pesawat udara. Pesawat
udara yang modern sudah dilengkapi alat pengatur tekanan udara
sehingga ketinggian tidak akan mempengaruhi kehamilan. Sebagian
perusahaan penerbangan mengijinkan wanita hamil terbang pada
usia kehamilan sebelum 35 minggu. Sebagian yang lain
mengharuskan ada surat pernyataan dari dokter, sebagian yang lain
tidak mengijinkan sama sekali wanita hamil untuk terbang. Apabila
wanita hamil menempuh perjalanan jauh, supaya menggerakkan –
gerakkan kaki dengan memutar – mutar pergelangan kaki karena
duduk dalam waktu lama menyebabkan gangguan sirkulasi darah
sehingga menyebabkan oedem pada kaki (Tyastuti & Wahyuningsih,
2016).

5. ANC/Antenatal Care
a. Pengertian
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan
(Prawirohardjo, 2016). Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester :
1) Trimester pertama : 0 sampai 12 minggu
2) Trimester kedua : 13 sampai 27 minggu
3) Trimester ketiga : 28 minggu 40 minggu
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan, disebut juga Prenatal Care.
b. Jadwal pemeriksaan
Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal kunjungan
harus lebih ketat da bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup 4
kali. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1,K2,K3,dan
K4,hal ini berarti minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga
usia kehamilan 28 mingggu,sekali kunjungan antenatal selama
kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal
pada usia kehamilan diatas 36 minggu (Prawirohardjo,2016).
Kunjungan ANC menurut WHO (2020) dilakukan 6 kali yaitu:
Trimeter I 2 kali kunjungan : K1 : Bidan
K2 : Dokter SpOg
Trimester II 1kali kunjungan : K3 : Bidan
Trimester III 3 kali kunjungan: K4 : Bidan
K5 : Bidan
K6 : Dokter SpOg
c. Tujuan Pemeriksaan Antenatal
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
3) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat
4) Ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran Bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Astuti,
2017)
d. Pelayanan Asuhan Standar Antenatal
Standar ANC pelayanan terpadu 10T sebagai berikut :
Menurut Astuti (2017) standar asuhan pelayanan kebidanan meliputi
10 T yaitu:
1) Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi badan (T 1)
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama
kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Adapun tinggi
badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi
badan yang baik untuk ibu hamil antara lain > 145 cm.
Timbang berat badan sangat lah penting untuk ibu dalam masa
kehamilan karena berat badan ibu menandakan keadaan ibu dan
janin yang di kandung. Kenaikan berat badan normal pada waktu
hamil adalah 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua. Kenaikan
berat badan normal mencapai 12-15 kg dan kenaikan < 15 kg
dikatakan sebaikan kenaikan BB yang berlebih (overwight) dimana
bagi ibu hamil dengan berat badan berlebih (overweight) sebelum
kehamilan, sebaiknya memperhatikan asupan makanan agar tidak
mengalami kenaikan berat badan yang terlalu banyak. Hindari
makanan dan minuman tinggi gula dan lemak, serta garam. Selain
itu, lakukan olahraga ringan, seperti berjalan santai, berenang,
atau yoga, agar berat badan tetap stabil (Astuti, 2017).
Tabel 2.2
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama
Kehamilan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah < 19, 8 12, 5 – 18
Normal 19, 8 – 26 11, 5 – 16
Tinggi 1. – 29 7- 11, 5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16 – 20, 5
(Prawirohardjo, 2016)
2) Tensi atau Ukur Tekanan Darah (T 2)
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah
140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi
disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau
proteinuria) (Astuti, 2017).
3) Tinggi Fundus Uteri (T 3)
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan
umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.
Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah
kehamilan 24 minggu (Astuti, 2017).
4) Pemberian Tablet Besi 90 Tablet Selama Kehamilan (T 4)
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus
mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
diberikan sejak kontak pertama (Astuti, 2017).
5) Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid TT (T 5)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini (Astuti,
2017).
Tabel 2.3
Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
Interval Lama %
Antigen
(selang waktu minimal) Perlindungan perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 90
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/ 99
seumur hidup
(Astuti, 2017)
6) Status Gizi (T6)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk
skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang
energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa
bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (Astuti,
2017).
7) Tes Laboratorium (T7)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:
a). Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu
diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b). Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan
minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada
trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama
kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.
c). Pemeriksaan protein dalam urin
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada
trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil.
Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya pre-
eklampsia pada ibu hamil.
d). Pemeriksaan kadar gula darah.
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus
dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya
minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester
kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir
trimester ketiga).
e). Pemeriksaan darah Malaria
Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan
pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak
pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan
pemeriksaan darah Malaria apabila ada indikasi.
f). Pemeriksaan tes Sifilis
Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko
tinggidan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis
sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g). Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi
kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV.
h). Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai
menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi
Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin. Selain
pemeriksaaan tersebut diatas, apabila diperlukan dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan.
8) Pemeriksaan DJJ (8)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk
ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kinjungan antenatal. Denyut jantung janin
normalya yaitu berkisar 120-160 denyut/menit (Astuti, 2017).
9) Tatalaksana Kasus (T9)
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada
ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan
tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk
sesuai dengan sistem rujukan (Astuti, 2017).
10) Temu Wicara atau Konseling (T 10)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan

B. Perundang-undangan dan Wewenang Bidan


1. Wewenang Bidan
Wewenang bidan diatur dalam Permenkes RI No. 28 tahun 2017 bagian
kedua tercantum pada pasal 18 bahwa dalam penyenggaraan praktik
kebidanan, bidan memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan
reproduksi serta keluarga berencana.
Pasal 19 ayat (2) dan (3) Permenkes RI No. 28 Tahun 2017 menjelaskan
bahwa kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 diberikan
pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas,
masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan. Pelayanan kesehatan
ibu meliputi :
a. Konseling pada masa sebelum hamil.
b. Antenatal pada kehamilan normal.
c. Persalinan normal.
d. Pelayanan kesehatan ibu nifas normal.
e. Pelayanan kesehatan pada ibu menyusui.
f. Konseling pada masa antara dua kehamilan.
Kewenangan bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu
dijelasakan pada Pasal 19 ayat (3), bidan berwenang melakukan:
a. Efisiotomi dan pertolongan persalinan normal.
b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II.
c. Memberikan penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan.
d. Memberikan tablet tambah darah pada ibu hamil.
e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas.
f. Memfasilitasi atau membimbing dalan Inisiasi Menyusu Dini dan
promosi ASI eksklusif.
g. Memberikan uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum.
h. Memberikan penyuluhan dan konseling.
i. Memberikan bimbingan pada kelompok inu hamil, serta berwenang
memberikan keterangan hamil dan kelahiran.
Bidan juga berwenang memberikan pelayanan kesehatan anak yang
dijelaskan pada Pasal 20, meliputi :
a. Memberikan pelayanan neonatal esensial.
b. Penanganan kegawatdaruratan, dialnjutkan dengan perujukan.
c. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
d. Memberikan konseling dan penyuluhan.
Pasal 21 Permenkes RI No. 28 tahun 2017 menjelaskan wewenang
bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana, meliputi:
a. Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana.
b. Pelayanan kotrasepsi oral, kondom, dan suntikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN


TERHADAP Ny.S DI PMB SRI WIGATI STr.,Keb

No Reg :
Nama Pengkaji : Ulva Yulinar
Hari/tanggal : 17/ Desember 2023
Waktu Pengkajian : Pukul 09.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Sri Wigati STr.Keb

A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama istri : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 32 th Umur : 34 th
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Alamat :
No. Telp. :

2. Quic Cek
No Jenis Quick cek Hasil Keterangan
Ya tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah dan √
tangan
4 Nyeri abdomen (epigastrium) √
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa √
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √

3. Keluhan Saat Ini


a. Ibu mengatakan datang ke PMB untuk memeriksakan kesehatan nya
dan janinnya
b. ibu mengatakan saat ini usia kehamilannya sudah memasuki 38
minggu
c. ibu mengatakan tidak mempunyai keluhan yang berat
d. ibu mengatakan kadang-kadang suka gampang lelah bila melakukan
banyak aktivitas
4. Riwayat Kehamilan Saat ini
a. HPHT : 23 Mei 2023
b. TP/HPL : 29 Januari 2024
c. Ibu ANC
- Trimester I : 1 kali di PMB keluhan: tidak ada keluhan
- Trimester II : 2 kali di PMB keluhan: tidak ada keluhan
- Trimester III : 1 kali di PMB keluhan: gampang lelah
d. PP test tanggal 13 April 2021 hasil positif
5. Riwayat menstruasi
Menarche umur : 15 tahun
Menstruasi : teratur
Siklus : 28 hari
Lama : 6 hari
Jumlah : 50 cc
Warna : merah segar
Konsistensi : cair
Bau : tidak
Desminorea : tidak
Haid bulan sebelumnya: 20 April 2020 lamanya 6 hari
Flour albus : tidak ada
Bau : tidak
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
N Tgl Tempat Usia Jenis Penolong Penyulit Jenis BB PB Keadaan
o lahir persalina kehamilan persalinan kehamilan kelamin (gram (cm) anak
n dan ) sekarang
persalina
n
HAMIL INI

7. Riwayat kesehatan ibu


a. Riwayat penyakit yang pernah diderita:
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun
b. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan minum-minuman
keras/beralkohol
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat kembar
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular/keturunan seperti DM, hepatitis, penyakit jantung coroner, tifoid,
hipertensi, TB.
9. Pola kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan Selama hamil Keluhan
Nutrisi: makan 3-4x sehari, dengan menu Tidak ada keluhan
nasi, sayur, lauk dan buah
Minum 8 gelas/hari
Eliminasi: BAK ± 8 kali dalam sehari Tidak ada keluhan
warna kuning jernih
BAB 1 kali sehari warna agak
hitam konsistensi lembek
Istirahat dan tidur Tidur siang 1-2 jam Tidak ada keluhan
Malamnya 7-8 jam
Aktivitas Melakukan pekerjaan Tidak ada keluhan
rumah (menyapu,
mencuci, memasak,
merawat anak, dsb)
Personal hygiene Mandi 2x sehari gosok Tidak ada keluhan
gigi 2x sehari ganti baju
2x sehari ganti celana 3-
5x sehari, keramas 3x
seminggu
Pola seksual 1 x dalam 1 minggu Tidak ada keluhan

10. Imunisasi TT
ibu mengatakan telah melakukan imunisasi TT 4 kali
11. Pergerakan janin
Pergerakan janin dirasakan pertama kali usia kehamilan 18 minggu
pergerakan janin selama 24 jam terakhir 10 kali
12. Perilaku kesehatan
Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang, alkohol, merokok,
makan sirih.
13. Riwayat sosial
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan dan jenis kelamin yang
diharapkan yaitu laki-laki

B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. LILA : 30 cm
d. TB : 157 cm
e. BB sebelum hamil : 60 kg
f. BB sekarang : 72 kg
g. TTV
TD : 110/80 mmHg
Respirasi : 24x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata
Konjungtiva merah muda, sclera putih
b. Gigi dan mulut
Mukosa bibir bersih, lembab, dan berwarna merah muda
Mulut dan gigi bersih, terdapat karies
c. Leher
Normal, tidak ada pembesarana kekenjar tyroid, tidak ada
pembesaran limfe, tidak ada vena jugularis.
d. Dada
Jantung terdengar lupdup teratur
e. Payudara
Simeteri, putting susu menonjol, bersih, sudah keluar kolostrum
f. Abdomen
Pembesaran memanjang, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri epigastrium.
g. Ekstermitas atas dan bawah
Tidak ada odema, tidak ada varises, reflek patella (+)
h. Anogenital
Tidak ada luka parut, tidak ada radang, tidak ada pembengkakan,
tidak ada varises, vulva dan vagina bersih, tidak ada hemoroid
3. Pemeriksaan Kebidanan
a. TFU : 31 cm
b. Leopold
Leopold I
3 jari di bawah px, bagian fundus teraba satu bagian besar, lunak
tidak melenting (bokong)
Leopold II
Teraba bagian keras memanjang seperti papan (punggung) diperut
ibu sebelah kanan, dan teraba bagian kecil-kecil diperut ibu sebelah
kiri.
Leopold III
Teraba satu bagian bulat, keras, dan tidak melenting pada bagian
simfisis (kepala)
Leopold IV
Penurunan bagian terbawah janin sudah masuk PAP sehingga tidak
bisa digoyangkan (divergen)
c. DJJ : positif frekuensi 143x/menit teratur.
4. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 29 Agustus 2023
a. HB : 10 gr%
b. Protein urine : negatif
c. Glukosa : negatif
d. HIV/AIDS : negatif
e. HbSAG : negatif
f. Sifilis : negatif

C. ASSESMENT
Ny. S G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu janin tunggal hidup intra uterin
presentasi kepala

D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
hasil pemeriksaan secara umum kondisi ibu normal dalam keadaan baik
TTV terpantau normal
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet FE bersamaan dengan
minuman atau makanan yang banyak mengandung vitamin c seperti buah
jeruk dan stroberi,dianjurkan untuk minum tablet FE berbarengan dengan
vit c 2x1 perhari sebelum tidur yaitu pada malam hari,untuk menghindari
efek samping mual dari tablet FE. Mengkonsumsi vitamin c berbarengan
dengan zat besi akan meningkatkan penyerapan besi lebih cepat,dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah sehingga dapat mencegah
terjadinya anemia dikarenakan ibu sudah anemia ringan dianjurkan untuk
minum tablet FE dengan vit c 2x1 perhari supaya penyerapan dapat
optimal jika dibarengi dengan vit c, hindari mengkonsumsi tablet FE
dengan teh, kopi, susu karena dapat menghambat penyerapan.
Ibu mengerti dan akan melakukan apa yang telah dianjurkan.
3. Memberitahukan kepada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu
a. Muntah terus dan tak mau makan
b. Demam tinggi
c. Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
d. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
e. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
4. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan yaitu adanya perut
mulas-mulas yang teratur/kontraksi seperti perut mulas secara teratur dan
semakin sering, keluar lendir bercampur darah atau keluar air-air dari
jalan lahir.
Ibu mengerti dan akan datang ke Bidan apabila mengalami tanda-tanda
persalinan seperti yang telah dijelaskan.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang seimbang dan
mengandung zat besi untuk menambah HB seperti protein yang cukup
(bahan pangan hewan : daging, ikan, hati ayam, telur, dan kacang-
kacangan) dan sayuran hijau yang mengandung mineral dan vitamin.
Ibu mengerti dan mau mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
6. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas senam hamil TM III yang
bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental saat
menghadapi persalinan dan lain-lain.
Ibu mengerti dan akan melakukannya.
7. Menjelaskan program perencanaan persalinan dan pencegahann
komplikasi (P4K) untuk meningkatkan mutu dan pelayanan bagi ibu hamil
dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman
- Tafsiran persalinan : 29-01-2023
- Penolong : Bidan
- Tempat persalinan : PMB Sri Wigati STr.Keb
- Pendamping persalinan : Suami Dan Ibu
- Transportasi : Motor
- Darah Ibu :A
- Calon Pendonor : Ibu kandung
- Dana Persalinan : BPJS dan dana simpanan.
Ibu mengatakan sudah mempersiapkan semuannya.
8. Memberitahu ibu agar kunjungan ulang 1 minggu lagi tanggal 17 Januari
2024 atau apabila ibu merasa ada keluhan.
Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang atau bila ada
keluhan.
DOKUMENTASI PATWAY ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN
Diagnosa:
Kehamilan: Data Subjektif: Ny. S G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu
ehamilan normal akan berlangsung dalam waktu a. Ibu mengatakan datang ke janin tunggal hidup intra uterin
40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut PMB untuk memeriksakan presentasi kepala
kalender internasional. kehamilan terbagi dalam 3 kesehatan nya dan janinnya
trimester berlangsung dalam 12 minggu,trimester b. ibu mengatakan saat ini usia
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan kehamilannya sudah
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga memasuki 38 minggu Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Yang Diberikan:
ke-40) c. ibu mengatakan tidak a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
mempunyai keluhan yang b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet FE
berat bersamaan dengan minuman atau makanan yang banyak
mengandung vitamin c
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil : d. ibu mengatakan kadang-
c. Memberitahukan kepada ibu tanda-tanda bahaya dalam
Oksigen, Nutrisi, Presonal hygine, kadang suka gampang lelah
kehamilan
Pakaian, Eliminasi, sksual, bila melakukan banyak
d. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan
mobilisasi, senam hamil, aktivitas
e. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang
istirahat/tidur, imunisasi, traveling
seimbang dan mengandung zat besi untuk menambah HB
f. Menjelaskan program perencanaan persalinan dan
Data Objektif: pencegahann komplikasi (P4K)
a. Keadaan umum : baik g. Memberitahu ibu agar kunjungan ulang
ANC/Antenatal Care: b. Kesadaran : composmentis
Asuhan antenatal adalah upaya c. LILA : 30 cm
preventif program pelayanan kesehatan d. TB : 157 cm
Rasional :
obstetrik untuk optimalisasi luaran e. BB sebelum hamil : 60 kg
a. agar ibu mengetahui kondisinya
maternal dan neonatal melalui f. BB sekarang : 72 kg
b. agar dapat meningkatkan kadar Hb ibu
serangkaian kegiatan pemantauan rutin g. TTV
c. agar ibu mengerti tanda bahaya kehamilan
selama kehamilan TD : 110/80 mmHg
d. agar ibu mengerti tanda-tanda persalinan
Respirasi: 24x/menit
e. agar nutrisi ibu dan janin terpenuhi sehingga kesehatan ibu
Nadi : 80x/menit
dan janin tetap terjaga
Suhu : 36oC
f. agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan rencana
Pemeriksaan fisik normal
persalinan yang akan segera dilakukan
pemeriksaan Hb 10 gr%
1
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Data Subjektif
Berdasarkan hasil asuhan yang ditemukan saat pengkajian adalah
Ny.S berusi 32 tahun G1P0A0, Ibu mengatakan datang ke PMB untuk
memeriksakan kesehatan nya dan janinnya, ibu mengatakan saat ini usia
kehamilannya sudah memasuki 38 minggu, ibu mengatakan tidak
mempunyai keluhan yang berat dan ibu mengatakan kadang-kadang suka
gampang lelah bila melakukan banyak aktivitas
Menurut pederasi obstetric ginekologi internasional, kehamilan
didefinisikan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertlisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan atau 9 bulan menurut kalender
internasional kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. kehamilan terbagi dalam 3 trimester berlangsung
dalam 12 minggu,trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(Prawiroharjo, 2016).

B. Data Objektif
Hasil pemeriksaan diketahui Ny.S dalam keadaan normal dengan
hasil TTV : TD : 110/80 mmHg, BB : 72 Kg, Nadi : 80x/mnt, RR : 24x/mnt
Suhu : 36°C. Hasil pemeriksaan fisik terpantau normal. TFU : 31 cm, DJJ
positif frekuensi 143x/menit teratur. Hasil pemeriksaan Hb : 10gr%.
Menurut Astuti (2017) standar asuhan pelayanan kebidanan meliputi
10 T yaitu: Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi badan (T 1), Tensi atau
Ukur Tekanan Darah (T 2), Tinggi Fundus Uteri (T 3), Pemberian Tablet
Besi 90 Tablet Selama Kehamilan (T 4), Pemberian Imunisasi Tetanus
Toxoid TT (T 5), Status Gizi (T6), Tes Laboratorium (T7), Pemeriksaan DJJ
(8), Tatalaksana Kasus (T9), Temu Wicara atau Konseling (T 10)

1
C. Analisa Data
Dasi hasil pengkajian data subjektif dan objektif didapatkan diagnosa
pada kasus ini adalah Ny. S G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu janin
tunggal hidup intra uterin presentasi kepala
Kebutuhan yang dilakukan dalam kasus ini adalah dengan
memberikan asuhan kehamilan normal. Kehamilan adalah masa dimana
seorang perempuan memiliki janin yang sedang tumbuh didalam tubuhnya
setiap kehamilan harus direncanakan, diinginkan dan dijaga
perkembangannya dengan baik. atin perlu mengetahui tanda-tanda
kehamilan agar mempunyai pemahaman dan kepedulian bila kelak hamil,
mempersiapkan diri untuk hamil dan bersalin secara sehat dan aman
(BKKBN, 2014).

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan oleh bidan adalah Menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi tablet FE bersamaan dengan minuman atau
makanan yang banyak mengandung vitamin c seperti buah jeruk dan
stroberi,dianjurkan untuk minum tablet FE berbarengan dengan vit c 2x1
perhari sebelum tidur yaitu pada malam hari,untuk menghindari efek
samping mual dari tablet FE
Memberitahukan kepada ibu tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.
Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan yaitu adanya perut mulas-
mulas yang teratur/kontraksi seperti perut mulas secara teratur dan
semakin sering, keluar lendir bercampur darah atau keluar air-air dari jalan
lahir.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nutrisi yang seimbang dan
mengandung zat besi untuk menambah HB seperti protein yang cukup
(bahan pangan hewan : daging, ikan, hati ayam, telur, dan kacang-
kacangan) dan sayuran hijau yang mengandung mineral dan vitamin.
Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas senam hamil TM III yang
bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik dan mental saat
menghadapi persalinan dan lain-lain. Menjelaskan program perencanaan
persalinan dan pencegahann komplikasi (P4K) untuk meningkatkan mutu
dan pelayanan bagi ibu hamil dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman.
Masa Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari
hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi. Untuk mencegah terjadinya
indikasi atau komplikasi dini bidan biasa memberikan asuhan kepada
pasien melalui Antenatal Care (Prawiharjo, 2016).
Antenatal care (ANC) adalah pengawasan pada ibu hamil sebelum
melahirkan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim,pelayanan antenatal terdapat beberapa tujuan diantara
nya memantau kemajuan kehamilan,memastikan kesejahteraan hidup dan
tumbuh kembang janin,meningkatkan dan mempertahankan fisik,mental
serta sosial ibu dan bayi, menemukan secara dini adanya masalah alami
resiko atau gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama
masa kehamilan (Sulistiyawati, 2011).
Pada penatalaksanaan asuhan kebidanan yang telah diberikan tidak
ditemukan adanya perbedaan antara teori dan praktek.

E. Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi sebagai proses akhir dari asuhan
untuk mengetahui hasil dari penatalaksanaan pemberian asuhan
kebidanan dan pemantauan selama masa kehamilan dan hasilnya adalah
kehamilan Ny.S adalah kehamilan yang normal tidak ditemukan komplikasi
selama masa kehamilan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian ANC pada Ny. S oleh penulis maka dapat
disimpulkan bahwa kehamilan Ny.S adalah kehamilan yang normal, dengan
usia kehamilan 38 minggu, tidak mengalami keluhan yang berarti namun
mengatakan kadang suka mudah capek bila banyak melakukan aktivitas.
Penulis telah memeberikan penatalaksanaan sesuai dengan keluhan
ketidaknyamanan yang dirasakan dan pemberian penatalaksaan sesuia
dengan teori.

B. Saran
1. Bagi Bidan Praktek Mandiri(BPM)
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan baik dan memberikan
kenyamanan untuk klien saat memberikan asuhan
2. Bagi pasien dan keluarga
Diharapkan pasien lebih aktif dalam berkonsultasi seperti menanyakan
hal-hal yang belum dimengerti terkait dengan kehamilan
3. Bagi Bidan
Sebaiknya mampu memberikan informasi yang benar dan bidan juga
harus mampu melaksanakan tindakan sesuai dengan teori dan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Susanti, Nurparidah, Mandiri, 2017, Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan,
Jakarta: Erlangga.

Fathonah.S. 2016. Gizi dan Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Jakarta: Erlangga.

Kementerian kesehatan Republik Indonesia. (2014). Permenkes RI.No. 97 Tahun


2014 tentang Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual.

Prawirohardjo. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.

Sulisttyawati.A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba


Jakarta: Medika.

Tyastuti, S, & Wahyuningsih, 2016, Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta:


Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai