Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEBIDANAN SECARA TEORI

PADA MULTIGRAVIDA TRIMESTER I

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas PPK 1 Secara Daring

OLEH :

Siti Khalimatul Khayyu

NIM. P27824318038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D III KEBIDANAN BANGKALAN

1
TAHUN 2020

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan secara teori pada kehamilan yang disusun dalam rangka
memenuhi tugas PPK 1 secara daring.

Disusun oleh :

Nama : Siti Khalimatul Khayyu

NIM : P27824318038

Dosen Pembimbing Ibu

Uswatun Khasanah,M.Keb
NIP.197910052014022001

Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Kebidanan Bangkalan

Suryaningsih,SSiT.,M.Keb
NIP.197805242001122003

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta hidayah Nya sehingga Laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan
Teori pada Kehamilan” tulis sesuai judul dalam rangka memenuhi tugass PPK 1
secara daring.

Atas tersusunnya laporan ini, penyusun menyampaikan terimakasih


kepada :

1. Drg. Bambang Hadi Sugito,M.Kes Selaku Direktur Poltekkes


Kemenkes Surabaya
2. Astuti Setiyani,SST.,M.Kes Selaku ketua jurusan Kebidanan
3. Suryaningsih,SSiT.,M.Keb Selaku Kepala Program Studi DIII
Kebidanan Bangkalan
4. Uswatun Khasanah,M.Keb Selaku Dosen Pembimbig
5. Kedua orang tua yang telh memberikan dukungan moril maupun
materil,serta motivasi dan kasih saying yang sangat bergharga.
6. Sahabat-sahabat dan semua yang telah membantu,mendukung,member
motivasi higga laporan ini dapat terselesaikan

Saya menyadari bahwa laporana ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kepada semua pembaca, kami harapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini.

3
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih.

Bojonegoro, 12 April 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………
1.2 Pembatasan masalah …………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………
1.3.1 Tujuan umum ………………………………………………………….
1.3.2 Tujuaan khusus………………………………………………………..
1.4 Manfaat …………………………………………………………………….
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian kehamilan ……………………………………………………….
2.2 Pengertian kehamilan trimester 1……………………………………………..
2.3 Tanda dan gejala kehamilan……………………………………………….
2.4 Perubahan fisiologis kehamilan ………………………………………………..
2.5 Pertumbuhan fisik pada trimester
1………………………………………………
2.6 Perubahan psikologis pada trimester 1………………………………………….
2.7 Tanda bahay dna komplikasi pada kehamilan trimester 1……………………..

4
2.8 Pelayanan ANC pada ibu
hamil……………………………………………………
BAB 3 KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Asuhan kebidanan kehamilan………………………………………………..
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang

didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada

saat masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan

dimulai dari ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu

dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di

Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan

di Jawa Tengah, (cari data Jawa Timur) jumlah ibu hamil mencapai

590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan

5
mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status

kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah

lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup

sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi

calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016). Kehamilan

merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal juga

dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015). Patologi

pada kehamilan merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit

yang menyertai ibu saat kondisi hamil (Sukarni & Wahyu, 2013)

Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu

kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu

bahkan setelah persalinan (Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami

gangguan medis atau masalah kesehatan akan dimasukan kedalam

kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan asuhan

pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).

Belum ada bahasan tentang multigravida TM 1 sesuai judul,

justifikasi berupa data/fakta juga belum ada, apa dampaknya jika ibu hamil

muti TM 1 tidak diberi asuhan dan bagaimana solusinya

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah
adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Multigravida TM 1
Secara Teori?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum

6
Memberikan asuhan kebidana secara teori pada ibu multigravida TM 1
secara teori
1.3.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan askeb ini
adalah agar mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data subjektif pada multigravida TM 1
2. Melakukan pengkajian data objektif pada multigravida TM 1
3. Mengidentifikasi analisa data
4. Mengidentifikasi penatalaksanaan asuhan pada multigravida TM 1
1.4 Manfaat  bedakan untuk klien, mahasiswa
Dengan adanya asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga dilakukannya
asuhan kehamilan secara teratur untuk kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi dapat termonitor dengan baik dengan pemantauan terhadap komplikasi-
komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada ibu dan janin

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan, multigravida???????????

7
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
ke-28 hingga ke-40). Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-
kira 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari).
Kehamilan yang berlangsung antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur, sedangkan bila lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmatur (Prawirohardjo, 2009).
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung terdiri
dari Ovulasi (pelepasan ovum), Migrasi Spermatozoa dan ovum, Konsepsi
dan pertumbuhan zigot, Nidasi (Implementasi) pada Uterus, Pembentukan
Plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba,
2013).

Jadi kehamilan adalah bertemunya/bersatunya sperma dan sel telur di


tuba falopi yang akan menjadi atau akan berkembang dan akan membelah
diri menjadi morula, blastura dan grastula. Kemudian akan
berimplantasi di endometrium dan akan berkembang menjadi janin
selama 280 hari.

2.2 Pengertian kehamilan trimester I


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi.
Masa awal kehamilan ini dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu kehamilan
(Irianti dkk, 2014)
2.3 Tanda dan gejala kehamilan
a. Tanda tidak pasti hamil

8
1) Amenore (terhentinya haid)

Kehamilan menyebabkan dinding tidal dilepaskan


sehingga tidak datangnya haid. Hali ini termasuk tanda
kehamilan tetapi bukan tanda pasti kehamilan, karena
dapat juga terjadi pada penyakit kronik (Prawiroharjo,
2008;hal.216).
2) Perubahan payudara
Pada awal kehamilan wanita merasa payudaranya lebih
lunak, setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukuranya dan keluar cairan kekuningan (kolostrum).
Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak
(Wahyu, 2013;hal.65).
3) Mual muntah dipagi hari
Kehamilan sering ditandai dengan gangguan pada
pencernaan yang terutama bermanifestasi sebagai mual
dan muntah. Gangguan ini dirasakan pada 6 minggu
setelah hari pertama menstruasi yang terakhir (Wahyu,
2013;hal.65).
4) Queckning (persepsi gerakan janin)
Pada umur kehamilan ke 16-20 minggu (sejak hari
pertama haid yang terakhir) wanita mulai menyadari
adanya gerakan berdenyut ringan diperutnya dan
intensitas gerakan semakin meningkat secara bertahap
(Prawiroharjo, 2008;hal.216).
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Tanda Hegar
Pada minggu-minggu pertama kehamilan,
meningkatnya ukuran uterus terutama terbatas pada
diameter anteroposterior, tetapi pada masa gestasi
selanjutnya, korpus uterus hampir membulat garis
tengah uterus rata-rata 8 cm dicapai pada minggu ke 12.

9
2) Ballotemen

Tekanan mendadak dirasakan kerena janin tenggelam


dalam cairan amnion dan memantul kesisi semula,
benturan yang ditimbulkan ballottement dapat dirasakan
oleh jari-jari tangan pemeriksa (Margareth,2013;hal.71).
3) Tes kehamilan
Terdapat sejumlah perangkat uji kehamilan yang
beredar di pasaran dengan harga terjangkau, uji
kehamilan ini dapat dibaca dalam waktu 3 menit sampai
5 menit, dengan nilai akurat yang tinggi, dan tingkat
kecermatan pada tahap tertentu.
4) Tanda goodel
Pada umur kehamilan 6-8 mminggu, konsistensi
jaringan serviks yang mengelilingi os eksternum lebih
mirip dengan mulut bibir dari pada tulang rawan
hidung, yang khas untuk serviks pada wanita tidak
hamil.
c. Tanda positif hamil
1) Sonografi
Dengan sonografi abdomen, kantong gestasi dapat
terlihat hanya usia 4-5 minggu sejak menstruai terakhir
(Prawiroharjo;hal.223).
2) Bunyi jantung
Mendengarkan dan mengamati denyut jantung janin
dapat memastikan diagnosis kehamilan.
3) Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah
umur kehamilan 20 minggu (Cunningham,
2005;hal.167).
2.4 Perubahan fisik dan psikologis kehamilan TM 1
a. Perubahan sistem reproduksi

10
1. Uterus

Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi


konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan,
progesterone berperan untuk elastisitas atau kelenturan
uterus(Margareth, 2013;hal.67).
Tabel 2.1
Taksiran pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus

Umur Kehamilan Taksiran TFU


a. Kehamilan 8 minggu Telur
b. Kehamilan 12 minggu bebek
c. Kehamilan 16 minggu Telur
d. Kehamilan 20 minggu angsa
e. Kehamilan 24 minggu Pertengahan simfisis-
f. Kehamilan 28 minggu pusat Tepi bawah pusat
g. Kehamilan 32 minggu Tepi atas pusat
h. Kehamilan 36-42 1/3 pusat-
minggu xyphoid
Pertengahan pusat-xiphoid
3-1 jari dibawah pusat-
xyphoid
(Sumber: Sukarni dan Margareth, 2013 dalam
kehamilan, persalinan, dan nifas)

2. Vagina dan perineum


Terjadi hiperaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,
warna merah kebiruan.
3. Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan


jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta
menyebabkan hipertrofi dan penambahan sel-sel asinus payudara,

11
serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, dan sel-sel lemak dan kolostrum
(Margareth,2013;hal.67).
b. Peningkatan berat badan selama hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg,terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan
intrauterine. Berat janin 2,5-3,5 kg, berat plasenta 0,5-1 kg, cairan
amnion 1 kg, berat uterus 1 kg, penambahan volume sirkulasi maternal
1,5 kg, pertumbuhan mammae 1kg, penumpukan cairan interstisial di
pelvis dan ektermitas 1-1,5 kg (Margareth, 2013;hal.67).
c. Perubahan sistem tubuh lainya
1. Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%,selain itu diafragma juga
terdorong ke cranial sehingga terjadi hiperventilasi dangkal (20-
24x/menit).
2. Sistem gastrointestinal
Ekstrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltic dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar atau perasaan ingin makan terus
(mengidam).
3. Traktus urinarus

Ureter membesar, tonus otot saluran kemih menurun akibat


pengaruh ekstrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria),
laju filtrasi meningkat sampai 60-150%. Dinding saluran kemih
dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidro ureter dan
mungkin hidro nefrosis sementara kadar kreatinin, urea, dan asam
urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
4. Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormone (MSH)
menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah
(chloasma gravidarum, payudara, dan linea alba), striae gravidarum

12
pada perut (Margareth,2013;hal.67- 68).
2.5 Perubahan psikologis pada trimester 1
1. Perasaan ambivalensi
Fokus wanita pada dirinya sendiri menyebabkan ambivalensi mengenai
efek kehamilan terhadap kehidupannya kelak. Perasaan ambivalesi ini
akan hilang dengan sendirinya (Margareth,2013;hal 76)
2. Ketakutan dan khayal-khayalan
Kurang lebih 80 % wanita mengalami kekecewaan, penolakan, depresi,
kesedihan, dan kecemasan akan tanggung jawab baru atau kecemasan
dengan kemampuanya untuk menjadi seorang ibu (Wahyu P,
2013;hal.76).
Bahas dulu :
Ketidaknyamanan pada kehamilan TM 1 dan cara mengatasinya
Kebutuhan ibu hamil TM 1
2.6 Tanda bahaya dan komplikasi pada kehamilan trimester 1

1. Abortus

Salah satu komplikasi yang sering terjadi ialah perdarahan.Pada

kehamilan muda sering dikaitkan kejadian abortus. Abortus yang

berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan,sedangkan abortus

yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan disebut abortus

provokatus. Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih

tua terutama setelah melewati trimester III disebut perdarahan

antepartum (Margareth, 2013;hal.165).

Macam-macam abortus:

a. Abortus imminens

Abortus imminens biasanya terjadi diawali dengan keluhan

perdarahan pervaginam pada umur kehamilan kurang dari 20

13
minggu. Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan

sama sekali kecuali perdarahan pervaginam.

b. Abortus insipiens

Abortus insipiens ditandai dengan serviks yang telah mendatar dan

ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepi masih dalam

kacum uteri dan dalam proses pengeluaran. Penderita merasa mulas

karena kontraksi yang sering dann kuat, perdarahan sesuai dengan

membukanya serviks uterus dan umur kehamilan (Wahyu P,

2013;hal.110).

c. Abortus kompletus

Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan

kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

d. Abortus inkompletus

Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada

yang tertinggal didalam uterus dimana pemeriksaan vagina, serviks

masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri. Perdarahan

biasanya masih terjadi, jumlahnyapun bisa banyak atau sedikit pada

jaringan yang tersisa sehingga perdarahan berjalan terus.

e. Missed abortion

Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal

dalam kandungan sebelum umur kehamilan 20 minggu dan hasil

konsepsi seluruhnya masih tertahan dikandungan. Penderita

biasanya tidak merasakan keluhan apapun kecuali merasakan

14
pertumbuhan kehamilanya tidak sesuai dengan yang diharapkan

(Wahyu, 2013;hal.110).

f. Abortus habitualis

Abortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau

lebih berturut-turut. Penderita abortus habitualis biasanya tidak sulit

untuk hamil kembali, tetapi kehamilanya berakhir dengan keguguran

atau abortus secara berturut-turut.

g. Abortus septik
Abortus yang disertai penyebaran infeksi pada peredaran tubuh dan

alat genitalia (Margareth, 2013;hal.167).

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur

yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum

uteri. Pada proses awal kehamilan apabila embrio tidak bisa mencapai

endometrium untuk proses nidasi, maka embrio dapat tumbuh disaluran

tuba dan kemudian akan mengalami beberapa proses seperti kehamilan

pada umumnya (Wahyu P, 2013;hal.78).

3. Mola hidatidosa

Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan

janin hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa

degenerasi hidropik atau gelembung-gelembung putih, berisi cairan

jernih (Margareth, 2013;hal.178).

4. Plasenta previa

Plasenta yang berimplantasi pada bagian bawah rahim sehingga

15
menutupi seluruh atau sebagian dari ostium internum (Wahyu,

2013;hal.101).

5. Infeksi virus pada kehamilan (TORCH)

Torch merupakan dari singkatan empat jenis penyakit infeksi yaitu:

toxoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes. Jenis penyakit infeksi

ini sangat berbahaya bagi janin ibu hamil karena menyerang imunitas

tubuh (Wahyu, 2013:hal.85).

6. Blighted ovum
Adalah kehamilan tanpa adanya janin, jadi hanya kantong gestasi atau

kantong ketuban saja (Wahyu, 2013;hal.183).

7. Solusio plasenta

Terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari

tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium

sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir (Margareth, 2013;hal.168).

2.8 Pelayanan ANC pada ibu hamil

Pemeriksaan kehamilan/ANC (Antenatal Care) sangatlah


dibutuhkan guna memantau kondisi kesahatan ibu dan janinnya.
Sehingga diperlukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Menurut

Saifudin (2007, dalam Ai Yeyeh & Yulianti, 2014) pemeriksaan


kehamilan sebaiknya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1)Minimal 1 kali pada trimester ke-1 (kehamilan < 14 minggu); 2)
minimal 1 kali pada trimester ke-2 (kehamilan 14 – 28 minggu);
3)minimal 2 kali pada trimester ke-3 ( >28 minggu sampai kelahiran).
Program kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu
hamil melakukan paling sedikit empat kali kunjungan untuk
pemeriksaan selama kehamilan, menurut jadwal 1-1-2 yaitu paling

16
sedikit sekali kunjungan dalam trimester pertama, paling sedikit sekali
kunjungan dalam trimester kedua, dan paling sedikit dua kali
kunjungan dalam trimester ketiga (Kemenkes, 2012). Selain untuk ibu
hamil sebaiknya melakukan kunjungan ANC minimal sebanyak 4 kali,
yaitu sebagai berikut :
1) Kunjungan 1/K1 (Trimester 1)
K1/ kunjungan baru ibu hamil yaitu ibu hamil yang pertama kali
pada masa kehamilan. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah
sedini mungkin ketika ibu hamil mengalami terlambat dating bulan.
Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada antenatal care adalah
sebagai berikut :
a. Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan;
b. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin
terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas;
c. Mengenali dan mengobati penyakit- penyakit yang mungkin
diderita sedini mungkin.
d. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
e. .Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari,
keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas serta laktasi.

Pada kunjungan pertama juga merupakan kesempatan untuk


memberikan informasi bagi ibu hamil supaya dapat mengenali factor
resiko ibu dan janin. Informasi yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut :

a. Kegiatan fisik yang dapat dilakukan dalam batas normal;

b. Kebersihan pribadi khususnya daerah genetalia, karena selama


kehamilan akan terjadi peningkatan secret di vagina;

c.Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi;

d.Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga


kesehatan; e.Wanita perokok atau peminum harus menghentikan
kebiasaannya.

17
2) Kunjungan 2/K2 (Trimester 2)
Pada periode ini, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28
minggu. Adapun tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester II antara
lain :
a Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya;
b .Penapisan pre-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan;
c .Mengulang perencanaan persalinan.
3) Kunjungan 3 dan 4/ K3 dan K4 (Trimester 3)
Pada periode ini sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan dilakukan setiap 2 minggu jika tidak mengalami keluhan
yang membahayakan dirinya atau kandungannya. Tujuan kunjungan
pemeriksaan kehamilan trimester III yaitu :
a.Mengenali adanya kelainan letak janin;
b.Memantapkan rencana persalinan;
c.Mengenali tanda-tanda persalinan.
Sedangkan menurut Manuaba (2000, dalam Wagiyo & Putrono,
2016) mengemukakan bahwa untuk mengetahui perkembangan janin
maka pemeriksaan kehamilan dilakukan sesuai dengan standar
pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan pertama dapat
dilakukan setelah mengetahui adanya keterlambatan haid atau
menstruasi. Idealnya pemeriksaan ulang dapat dilakukan pada setiap
bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, kemudian setiap 2 minggu
sekali setelah usia kehamilan mencapai 9 bulan sampai pada proses
persalinan.

18
BAB 3
KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

Hari dan Tanggal : Untuk menunjukkan waktu pemberian asuhan kebidanan


Jam : untuk menunjukkn waktu pemberian asuhan kebidanan
No. Register : Untuk menunjukkan no register pada pasien
1. Data Subjektif

19
1.1 Biodata  yang ada kaitannya dengan kehamilan saja
Data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap situasi
dan kejadian (Nursalam, 2008:178)
1. Usia
Banyak terjadinya penyulit pada kehamilan dini seperti keguguran,
persalinan premature, anemia bahkan kematian ibu. Hal ini disebabkan
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil. Sehingga dapat
merugikan kesehatan ibu maupun janin. Usia yang aman untuk
menjalani kehamilan yaitu antara 16-35 tahun (Manuaba, 2010:235-
236)
2. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien penting untuk mengkaji pasien berada
dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelainan premature
dan pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak
janin (Marmi, 2011:155)
3. Pendidikan
Penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,
maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu
hamil dengan pendidikan rendah, kadang ketika tidak mendapatkan
cukup informasi mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu mengenai
bagaimana cara melakukan perawatan kehamilan yang baik. (Romauli,
2011:124)
1.2 Keluhan utama/Alasan kunjungan

Keluhan yang sering dijumpai pad ibu hamil trimester 1 adalah :  langsung
sebutkan saja macam keluhan, penjelasan ada di BAB 2

a. Perasaan mual.
Ibu hamil mengalami mual saat trimester awal kehamilan merupakan
kondisi yang normal terjadi. Ibu hamil seringkali merasakan mual atau
dikenal dengan morning sickness. Keluhan ini dialami oleh sembilan dari
sepuluh ibu hamil, yang sering mengalami klimaks di pagi menjelang

20
malam hari.
b. Nyeri punggung.
Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan yang terjadi pada ibu hamil,
meskipun tidak terlalu siginifikan akan tetapi keluhan fisik ini sudah mulai
timbul pada trimester pertama dan meningkat di trimester akhir. Nyeri
punggung biasanya disertai dengan pegal-pegal pada bagian leher dan kaki
mulai bengkak.
c. Sering lelah dan mengalami perubahan mood.
Perubahan mood yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena adanya
perubahan hormon kehamilan yang membuat ibu sedih dan merasa serba
salah ketika sedang hamil. Perubahan mood yang terjadi pada ibu hamil
seringkali membuat ibu emosional dan malas untuk melakukan aktifitas.
d. Sering buang air kecil.
Ibu hamil di usia trimester pertama seringkali merasakan ingin buang air
kecil sehingga memaksa untuk bolak balik ke kamar mandi. Kondisi ini
dikarenakan adanya hormon hCG yang akan meningkatkan aluran darah
ke daerah panggul selama kehamilan. Kondisi sering berkemih atau sering
buang air kecil ini disertai juga dengan kondisi dimana ibu hamil
mengalami ginjal yang membaik sehingga lebih sering menyingkirkan sisa
produk metabolisme yang lebih cepat dari biasanya. Bahkan rahim yang
membesar akan menyebabkan kandung kemih tertekan dan meningkatkan
frekuensi berkemih pada ibu hamil. 
e. Gangguan pada pencernaan.
Ibu seringkali mengalami heart burn dimana merasa tidak nyaman, di balik
tulang dada atau pada tenggorokan. Kondisi selanjutnya adalah ibu
mengalami sendawa, kembung dan buang gas yang berkaitan dengan
perubahan hormon selama kehamilan. Kondisi ini dibilang wajar terjadi
karena adanya progesteron yang akan mereklasasi otot polos pada ibu
hamil , keluhan yang berhubungan dengan pencernaan bahkan sesekali ibu
hamil merasakan pusing akaibat adanya peningkatan hormon .
1.3 Riwayat Kesehatan Ibu

21
1. Penyakit jantung

Penyakit jantung tidak dapat menyesuaikan diri terhadap segala

perubahan sistem jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh

kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya kehamilan sehingga

dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darag serta terjadi

perubahan dari kerja jantung karena pengaruh peningkatan hormone

tubuh saat hamil, terjadi hemodilusi darah dengan puncaknya pada

kehamilan 28-32 minggu. (Manuaba, 2010: 333-346)

2. Diabetes Militus

Pengaruh penyakit diabetes dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan


janin dan rahim, terjadi keguguran, persalinan premature, kematian janin
dalam rahim, lahir mati atau bayi besar, hidramnion, dan eklampsi/
preeklamsi (Manuaba, 2010:333-346)
3. Penyakit asma
Pengaruh asma pada ibu dan janin akan sangat tergantung dari sering
atau beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen
dan hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera diatasi tentu akan
berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan
premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan
(Saifuddin, 2010:490)
4. Infeksi ginjal

Akibat terjadinya demam yang tinggi dan menyebabkan terjadinya

kontraksi otot rahim sehingga dapat menimbulkan keguguran,

persalinan premature dan memudahkan infeksi pada neonatus.

5.  sickle cell disease (SCD)

Sekelompok penyakit akibat kelainan hemoglobin herediter yang

22
ditandai oleh adanya eritrosit berbentuk bulat Penyakit ini diturunkan

dari orang tua secara genetik seperti halnya warna rambut, golongan

darah, warna mata atau keadaan fisik lainnya.sabit dan kaku (tidak

lentur) akibat struktur hemoglobin yang abnormal.

6. Riwayat Alergi

Pada ibu multipara kemungkinan mempunyai riwayat alergi semasa

kehamilan sebelumnya seperti alergi pada saluran pernafasan atau ruam

kulit, agar menjaga nutrisi dan gaya hidup nyakarena alergi sediit

banyak akan mempengaruhi perkembangan janin.

7. Obat-obatan  obat apa yang berpengaruh pada kehamilan???

8. Psichosa Post partum

Gangguan mental pada ibu setelah melahirkan yang mengancam jiwa

bayinya.

9. Hepatitis

Pengaruh infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan

fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh

sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. Oleh

karena itu, pengaruh infeksi hati terhadap kehamilan dalam bentuk

keguguran atau persalinan premature dan kematian janin dalam rahim.

(Manuaba, 2010:333-346)

10. TBC

Penyakit ini secara langsung berpengaruh. Janin baru tertular setelah

dilahirkan. Jika TBC berat dapat menurunkan fisik ibu, tenaga, dan ASI

23
ikut berkurang. Bahaya yang dapat terjadi adalah keguguran, bayi lahir

belum cukup umur, dan janin mati dalam kandungan.

11. PMS  jelaskan dampaknya pada kehamilan

12. Riwayat operasi kandungan

Pada ibu multigravida perlu dikaji apakah mempunyai riwayat operasi

kandungan atau tidak.

1.4 Riwayat kesehatan keluarga

Informasi tentang keluarga pasien penting untuk mengidentifikasi wanita

yang beresiko menderita penyakit genetic yang dapat mempengaruhi hasil

akhir kehamilan atau beresiko memiliki bayi yang menderita penyakit

genetic. Contoh penyakit menular (HIV/AIDS, TBC, hepatitis), menurun

(diabetes mellitus, hipertensi, asma), menahun jantung, ginjal.

1.4.1 Penyakit Menular

a. HIV/AIDS

Kehamilan dapat memperberat kondisi klinik wanita dengan infeksi


HIV. Transmisi vertical virus AIDS dari ibu kepada janinnya terjadi
melalui plasenta. Pengobatan infeksi HIV dan penyakit
opportunistiknya dalam kehamilan merupakan masalah, karena
banyak obat belum diketahui dampak buruknya terhadap kehamilan
(Wiknjosastro, 2005:556-557)
b. Hepatitis

Pengaruh infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari

gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan

metabolisme tubuh sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu

atau berkurang. Oleh karena itu, pengaruh infeksi hati terhadap

24
kehamilan dalam bentuk keguguran atau persalinan premature dan

kematian janin dalam rahim. (Manuaba, 2010:333-346)

1.4.2 Penyakit Menurun

a. Diabetes Militus

Pengaruh penyakit diabetes dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan janin dan rahim, terjadi keguguran, persalinan

premature, kematian janin dalam rahim, lahir mati atau bayi

besar, hidramnion, dan eklampsi/ preeklamsi (Manuaba,

2010:333-346)

b. Penyakit asma
Pengaruh asma pada ibu dan janin akan sangat tergantung dari
sering atau beratnya serangan, karena ibu dan janin akan
kekurangan oksigen dan hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak
segera diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering
terjadi keguguran, persalinan premature atau berat janin tidak
sesuai dengan usia kehamilan (Saifuddin, 2010:490)
1.5 Riwayat menstruasi  jelaskan

Riwayat menstruasi digunakan untuk mengetahui menarche, umur

berapa haid pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama haid,

banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada gumpalan) disminorhoe

atau tidak dan haid terakhir (Manuaba, 2007:455)

1.6 Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu  jelaskan

1.6.1 Riwayat Kehamilan yang lalu


Jumlah dan hasil akhir dari semua kehamilan dan komplikasinya, termasuk
infeksi dan perdarahan harus diperoleh. Perawatan harus diberikan untuk
meyakinkan bahwa faktor resiko seperti berat badan lahir rendah, lahir

25
premature dan melahirkan sebelum waktunya dapat teridentifikasi (Walsh,
2012:113)Kehamilan dengan komplikasi atau penyakit, pernah mengalami
keguguran, persalinan premature, kehamilan mati dalam rahim. Dapat
disimpulkan bahwa kehamilan mempunyai resiko tinggi, sehingga perlu
dikirim ke rumah sakit (Manuaba, 2010:168)
1.6.2 Riwayat Persalinan yang lalu
Informasi esensial tentang persalinan yaitu mengenai usia gestasi, tipe
persalinan (spontan, forsep, ekstraksi vakum, atau bedah sesar), penolong
persalinan, lama persalinan (lebih baik dihitung dari kontraksi pertama)
berat lahir, jenis kelamin dan komplikasi lain (Marmi, 2011:158)

1.6.3 Riwayat Nifas yang lalu


Masa nifas yang lalu tidak ada penyakit seperti perdarahan postpartum dan
infeksi nifas. Maka diharapkan nifas saat ini juga tanpa penyakit. Ibu
dengan riwayat infeksi uterin, rasa nyeri yang berlebihan memerlukan
pengawasan khusus. Adanya bendungan ASI sampai terjadi abses
payudara harus dilakukan observasi yang tepat. (Manuaba, 2010)
1.7 Riwayat kehmilan sekarang

Pengkajian riwayat kehamilan sekarang meliputi Gravida (G), Paritas (P),

Abortus (A), menghitung usia kehamilan (UK), riwayat ANC (status

kunjungan baru atau lama), gerakan janin (kapan mulainya dan berapa

kali), tanda bahaya dan penyulit yang pernah dialami selama hamil,

keluhan yang pernah dirasakan selama hamil, jumlah tablet zat besi yang

sudah di konsumsi, obat yang pernah dikonsumsi termasuk jamu, status

imunisasi tetanus toxoid (TT) dan kekhawatiran ibu.

Menurut Kemenkes RI (2016) perencanaan persalinan dan pencegahan

komplikasi Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi sebagai

berikut:

26
1. Rencana penolong persalinan : Penolong persalinan harus ditolong

oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

2. Rencana tempat persalinan : BPS, Polindes, Posyandu, Poskesdes,

Puskesmas, Rumah Sakit.

3. Rencana pendamping persalinan : Seorang yang mendampingi ibu

selama proses persalinan seperti bidan, suami, keluarga.

4. Rencana pendonor darah : Orang yang memiliki golongan darah

dengan pasien untuk mempersiapkan bila diperlukan.

5. Rencana transportasi : Transportasi yang akan digunakan untuk

merujuk ke pelayanan kesehatan

1.8 Riwayat pernikahan

Umur saat pertama kali menikah kurang dari 16 tahun dan lebih

dari 35 tahun merupakan kehamilan beresiko. Berapa lama menikah

digunakan sebagai acuan menilai infertilitas.

1.9 Riwayat Pemakaian alat kontrasepsi

Dikaji pada ibu apakah sebelumnya pernah mengikuti KB,ditanyakan jika

pernah mengikuti jenis KB apa,berapa lama penggunaan KB, keluhan selama

menggunakan KB, serta alas an mengapa berhenti menggunakan KB tersbut.

1.10 Riwayat Psiko,Sosial,Kulural, dan Spiritual

Trimester pertama adalah proses penyesuaian/penerimaan bagi ibu hamil.

Pada masa ini ibu perlu dukungan dari suami maupun keluarga. Dengan

adanya dukungan dari suami dan keluarga ibu akan merasa lebih percaya

diri untuk menjalani proses kehamilan, persalinan hingga menyusui nanti,

27
dan ibu tidak lagi merasa cemas, perasaan lebih tennag, dan berpasrah

kepada Tuhan dengan siap menerima kondisi apapun.

1.11 Pola kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

Ini penting untuk dikaji supaya kita mendapat gambaran klien makanan

yang disukai dan yang tidak disukai, seberapa banyak ia

mengkonsumsinya. Sehingga jika memperoleh data yang tidak sesuai

dengan pemenuhan, maka kita dapat memberikan klrifikasi dalam

pemberian pendidikan kesehatan gizi.  ambil sumber data terbaru,

bisa dari buku ilmu gizi

Tabel 3.1

Contoh Makanan Ibu Hamil

Bahan Makanan Kebutuhan makanan ibu hamil dalam sehari


Ibu hamil
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3
Nasi 3 ½ piring 4 piring 3 piring
Ikan 1½ potong 2 potong 3 potong
Tempe 3 potong 4 potong 5 potong
Sayuran 1½ 3 mangkuk 3 mangkuk
mangkuk
Buah 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Susu 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 6 gelas 6 gelas 6 gelas
Sumber: Manuaba dkk (2007:36)

2. Eliminasi  jelaskan normalnya bagaimana???

Hal ini perlu dikaji karena menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu

kebiasaan BAB meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan bau. Serta

kebiasan BAK meliputi frekuensi, warna, dan jumlah.

3. Istirahat

28
Istirahat yang cukup untuk mencegah terjadinya kelelahan yang

berlebihan, tidur siang kurang lebih 1 jam, tidur malam kurang lebih

7 jam. (Saifuddin, 2007:278). Wanita hamil harus mengurangi semua

kegiatan yang melelahkan. Wanita hamil juga harus menghindari

posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. (Marmi,

2011:124-125)

4. Aktivitas sehari-hari

Kita perlu mengkaji kebiasaan sehari-hari klien karena data ini

memberikan gambaran tentang sebera berat aktivitas yang biasa

dilakukan oleh klien di rumah. Jika kegiatan klien terlalu berat sampai

dikhawatirkan dapat mnimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat

memberikan peringatan sedini mungkin kepada klien untuk membatasi

aktivitasnya.

5. Personal Hygiene

Data ini perlu dikaji karena bagaimanapun kebersihan akan

mempengaruhi kesehatan klien dan janinnya. Jika pasien mempunyai

kebiasaan yang kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka

bidan harus memberikan bimbingan mengenai cara perawatn diri sedini

mungkin. Seperti mandi, keramas, mengganti baju dan celana dalam.

6. Aktivitas Seksual

Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila terdapat tanda

infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas,

terjadi perdarahan saat berhubungan seksual, terdapat pengeluaran

29
mendadak, sering mengalami keguguran, persalinan preterm, dan

kematian dalam kandungan. (Manuaba, 2010:120).

7. Kebutuhan lain

a. Alkohol

Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat

membahayakan jantung ibu hamil dan merusak janin,

termasuk menimbulkan kecacatan dan kelahiran

premature. (Kusmiyati dkk, 2013:94)

b. Obat Terlarang

Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang, akan

menyebabkan keterlambatan perkembangan janin,

retardasi mental atau bahkan kematian (Marmi,

2011:143)

c. Merokok

Bayi yang lahir dari wanita yang merokok lebih dari ½

pak per hari cenderung lebih kurus daripada bayi yang

lahir dari wanita bukan perokok. Selain itu, bayi yang

lahir dari lingkungan rumah yang penghuniya merokok

megalami efek jangka panjang. Peningkatan insiden

Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), penyakit

meningokokus, pneumonia, asma, bronchitis, demam dan

infeksi telinga (Manuaba, 2010:201)

2. Data objektif

30
2.1 Pemeriksaan umum

2.1.1 Keadaan umum

Menurut Romauli (2011:172), Keadaan umum ibu baik, keadaan

emosional stabil, kesadaran kompos mentis. Pada saat ini diperhatikan

pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Ibu

cenderung bersikap lordosis. Apabila ibu berjalan dengan sikap kifosis,

skoliosis atau pincang maka kemungkinan ada kelainan panggul.

Tanda-tanda vital

(1) Tekanan Darah

Tekanan darah pada kehamilan normal sedikit menurun sejak

minggu ke-8. Kondisi ini menetap sepanjang trimester II dan

kembali ke tekanan darah sebelum hamil. Seluruh tekanan darah

pada wanita hamil harus diukur pada posisi duduk. Wanita yang

tekanan darahnya sedikit meningkat di awal pertengahan kehamilan

mungkin mengalami hipertensi kronis atau jika wanita nulipara

dengan sistol >120 mmHg beresiko mengalami preeklamsi (Marmi,

2011:163)

(2) Suhu

Suhu tubuh normal adalah 36-37,5ºC. Bila suhu tubuh lebih dari

37,5ºC perlu diwaspadai adanya infeksi (Romauli, 2011:173)

(3) Pernafasan

Pada pernafasan normalnya 16-24 x/menit. Frekuensi pernafasan

hanya mengalami sedikit perubahan pada kehamilan lanjut seperti

31
volume tidal, volume ventilasi per menit akan bertambah secara

signifikan (Saifuddin,2009:185)

(4) Nadi

Denyut nadi maternal sedikit meningkat selama kehamilan, tetapi

jarang melebihi 100 denyut per menit (dpm). Jika denyut nadi >

100x/menit maka bisa dicurigai sebagai hipotiroidisme. (Marmi,

2011:163)

2.1.2 Tinggi Badan

Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko

tinggi (Romauli,2011:173). Menurut Marmi (2011:163), Tubuh yang

pendek dapat menjadi indicator gangguan genetik. Sehingga, tinggi

badan harus diukur pada kunjungan awal kehamilan.

Lingkar Lengan Atas (LILA)  penomoran

Standar minimal ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi

adalah 23,5 cm. Menurut Romauli (2011:173) LILA diukur pada lengan

atas yang kurang dominan. LILA < 23,3 cm merupakan indikator kuat

untuk status gizi yang kurang dan buruk, sehingga resiko untuk

melahirkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Berat Badan (BB)  penomoran

Ibu yang menurut kategori BMI berada pada rentang obesitas lebih

beresiko mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi tersebut antara

lain diabetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan, dan distosia bahu

(Freser and Cooper, 2009:178). Berat badan ibu hamil diperbolehkan

32
naik sekitar 0,75-1 kg/minggu, kenaikan berat badan akan bertambah

sekitar 12-16 kg pada akhir kehamilan (Manuaba, 2012:213). Berikut ini

rekomendasi penambahan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh:

Tabel 3.1

Rekomendasi Penambahan Berat Badan Berdasarkan Indeks Masa


Tubuh

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah <19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemelli 16-20,5
Sumber: Saifuddin, 2009, Ilmu kebidanan, Jakarta, hal. 180

2.2 Pemeriksaan fisik


1) Inspeksi

(a) Muka : Normalnya tidak oedema, tidak oedema menandakan

tidak ada preeklampsia, tidak pucat menandakan tidak anemia.

(b) Mata : Normalnya Konjungtiva merah muda, bila berwarna

merah menunjukan adanya konjungtivitis, sclera putih menandakan

tidak terinfeksi hepatitis, pelpebra tidak oedema menunjukkan ibu

tidak mengalami preeclampsia.

(c) Mulut : adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam

kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang

mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu

perawatan mulut agar selalu bersih.

(d) Gigi : Normalnya tidak caries. Adanya caries atau keropos

menunjukkan kekurangan kalsium.

33
(e) Leher : Normalnya tidak ada bendungan vena jugularis. Adanya

bendungan vena jugularis kemungkinan ada gangguan aliran darah

akibat penyakt jantung.

(f) Mammae : Normalnya simetris, putting susu bersih dan menonjol.

(g) Abdomen : Normalnya tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea

nigra, strie livida dan membesar sesuai usia kehamilan.

(h) Genetalia : Normalnya tidak terdapat varises pada vulva dan

vagina, tidak oedema, tidak ada condiloma akuminata, condiloma

matalat.

(i) Anus : Normalnya tidak ada benjolan atau pengeluaran darah dari

anus.

(j) Ekstremitas: Normalnya tidak oedema, kuku tidak pucat. Oedema

menunjukkan adanya tanda preeclampsia, kuku tidak pucat

menunjukkan tidak anemia, tungkai tidak varises menunjukkan

tidak adanya gangguan pada pembuluh darah balik vena.

2) Palpasi

(a) Leher : Normalnya tidak ada pembesaran tiroid, kalenjar limfe

dan tidak ada bendungan vena jugularis. Bendungan vena

memungkinkan gangguan aliran darah akibat penyakit jantung atau

aneurisma vena, kalenjar tiroid membesar saat hamil diakibatkan

hyperplasia, peningkatan vaskularisasi, kelainan kalenjar tiroid

dapat memberikan prngaruh terhadap tumbuh kembang janin dan

kalenjar limfe kemungkinan terjadi infeksi.

34
(b) Mammae : Normalnya tidak teraba benjolan abnormal dan terdapat

pengeluaran kolostrum  TM berapa??????

(c) Abdomen : ?????????????????

3) Pemeriksaan Penunjang

Menurut Husin (2014), dalam buku asuhan kehamilan berdasarkan

bukti yang perlu dikaji dalam pemeriksaan penunjang meliputi :

a) Darah

Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau

spesimen darah seperti :

(1) Hb normal pada ibu hamil ≥11 gr/dl. Golongan darah, di lakukan

untuk mengetahui tipe golongan darah pasien dan rhesus dalam

persiapan kebutuhan darah bila sewaktu-waktu pada persalinan

terjadi komplikasi dan untuk mengetahui penyakit berbahaya pada

ibu seperti HIV, hepatitis dan lain-lain. Klasifikasi hemoglobin

dapat digolongkan sebagai berikut :

Tidak anemia : >11 gr%

Anemia ringan : 9-11 gr%

Anemia sedang : 7-8,9 gr%

Anemia berat : <7 gr%

(2) Golongan Darah

Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan darah yang

diambil dari darah perifer atau darah vena tanpa EDTA. Tujuan

untuk mengetahui golongan darah, dilakukan pada kunjungan

35
pertama kehamilan dan tempat pemeriksaan RS, Puskesmas, BPS,

dan Laboratorium.

(3) Pemeriksaan WR dan VDRL

Diambil dari darah vena cubiti yang bertujuna untuk mengetahui

apakah ibu hamil terkena sifilis, dilakukan pada waktu pertama kali

periksa kehamilannya dan dapat dilakukan di RS, Puskesmas,

Laboratorium Klinik.

(4) Pemeriksaan HbsAg

Pemeriksaan HBsAg adalah pemertikasaan darah yang diambil dari

darah vena, dilakukan pada pemeriksaan hamil yang pertama, yang

bertuan untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis didalam

darah baik dalam kondisi aktif maupun sebagai carier.

b) Pemeriksaan Urin

(1) Reduksi

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Militus harus

dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal

sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan

sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).

Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine khususnya penyakit

diabetes militus.

Negatif ( - ) : tetap biru atau hijau jernih

Positif Satu ( + ) : keruh hijau agak kuning

Positif Dua ( + + ) : kuning kehijauan endapan kuninh

36
Positif Tiga ( + + + ) : kuning kemerahan endapan merah

Positif Empat ( + + + + ) : merah jingga sampai merah bata.

(2) Protein Urin

Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada

trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini untuk

mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria

merupakan salah satu indikator terjadinya preeklamsia pada ibu

hamil. Untuk mengetahui kadar protein dalam urine kemungkinan

terjadi pre-eklamsia.

Negatif ( - ) : tetap jernih

Positif Satu ( + ) : terlihat kekeruhan

Positif Dua ( + + ) : kekeruhan nyata dengan butir-butir halus

Positi Tiga ( + + + ) : telihat gumpalan.

Positif Empat : ( + + + + ) : gupalan besar dan membeku.

PP Tes????????

c) Skor Puji Rochyati

Untuk mengetahui skor ibu dalam kehamilan dan nantinya untuk

menentukan apakah tergolong risiko tinggi atau tidak :

(1) Skor KRR ( Kehamilan Risiko Rendah ) : dua (2)

(2) Skor KRT ( Kehamilan Risiko Tinggi ) : enam – sepuluh ( 6-

10)

(3) Skor KRT ( Kehamilan Risiko Sangat Tinggi ) : > 12

( Rochjati, 2011).

37
3. Analisa

G..P…A UK… (uk dlm minggu untuk TM 1)

4.Penatalaksanaan

Tanggal/Jam : Untuk mengetahui kapan diberikan asuhan

a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, baik kondisi ibu maupun janin. Ibu

mengerti dengan hasil pemeriksaan.

b. Memberikan suplemen zat besi dan setara 60mg + asam folat setidaknya

0,25 mg sebanyak 90 tablet selama hamil. Kalsium 500mg dan

multivitamin diberikan hanya jika ada keluhan.  TM 1????????

c. Memberikan HE tentang  terkait keluhan?????????

1. Kebutuhan nutrisi yang adekuat selam hamil. Pada Trimester 1

2. Personal hygiene yang harus selalu dijaga, karena daerah lipatan-lipatan

yang lembab akan mudha terjadinya infeksi.

Kontrol ulang????????

BAB 4

PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Setelah penulis membuat asuhan kebidanan secara teori dapat


disimpulkan :

38
Berdasarkan data ssubjektif dan objektif dapat diberikan pelayanan
asuhan secra komprehensif yang sesuai standar asuhan kebidanan
kehamilan.
6.2 Saran

1. Bagi institusi
Prodi DIII Kebidanan Bangkalan diharapkan dapat
mengembangkan penerapan pendidikan asuahan kebidanan
secara continuity of care dengan tepat dalam proses belajar
mengajar dan mmeperbaiki praktik pembelajaran lebih efektif
dan efisien, sehingga kualitas sumber daya manusi di institusi
menigkat.
2. Bagi lahan praktik
Mendapatkan fasilitator dalam melaksanakan asuhan manajemen
SOAP secara kompehensif
3. Bagi mahasiswa
Mahasiswa seharusnya berupaya memberikn asuhan kebidanan
yang terbaik kepada klieb dan keluarga yaitu upaya
meningkatkan sumber daya manusia menuju bidan yang
professional.
4. Bagi klien
Lebih menghormati asuhan kebidanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Romauli, S, 2011. Asuhan kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhn kehamilan.

Yogyakarta: Medical book. Hal 81-198

Prawirohardjo,S, 2014, Ilmu Kebidanan. Jakarta: Hal 185-213

39
Puspita, D. 2014. Asuhan Kebidanan Komprehensif, Prodi DIII Kebidanan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Anik Sulistiyanti, dan Aprilia Andarwati. 2013. Tingkat Pengetahuan Dan

Sikap Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Kehamilan Di Bidan Praktik

Mandiri Sriatun Pacitan, Volume 3, Nomor 3,: 2086 -2628.

Ariyani, Indah. 2013. Pelayanan Komprehensif Kebidanan. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Asriin, Fianan. 2013. Gambaran kondisi sikologis tentang resiko persalinan

pada ibu hamil trimester ke 3. KTI, Fakultas Ilmu Kesehatan UNMUH,

Ponorogo.

Baety, dan Aprilia. 2012. Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktik

Pemeriksaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan, persalinan, dan gangguan kehamilan.

Yogyakarta: NUHA MEDIKA.

Filla, SW. 2017.Asuhan Kebidanan Berkesinambungan Pada Ibu Hamil.

Politeknik Kesehatan Yogyakarta

Kamariyah, Nurul., dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan

Praktisi Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Sarwono. .

_______2009. Pelayanan maternal dan neonatal. Jakarta: YBP.SP .

_______2013. Ilmu kebidanan. Jakarta: Tridasa printer.

40
Lihat cara penulisan dapus, diurutkan berdasarkan abjad

41

Anda mungkin juga menyukai