Anda di halaman 1dari 9

KIE dalam Pelayanan KB

Sep 11, 20093 Commentsby lusa

Konseling dan Persetujuan Tindakan Medik


Maksud dari konseling dan persetujuan tindakan medik adalah untuk mengenali
kebutuhan klien, membantu klien membuat pilihan yang sesuai dan memahami
tujuan dan risiko prosedur klinik terpilih.
Konseling
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klienpetugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik
dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
Tujuan konseling KB
Konseling KB bertujuan membantu klien dalam hal:
Menyampaikan informasi dari pilihan pola reproduksi.
Memilih metode KB yang diyakini.
Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan efektif.
Memulai dan melanjutkan KB.
Mempelajari tujuan, ketidakjelasan informasi tentang metode KB yang tersedia.
Prinsip Konseling KB
Prinsip konseling KB meliputi: percaya diri / confidentiality; Tidak memaksa /
voluntary choice; Informed consent; Hak klien / client rights dan Kewenangan /
empowerment.
Keuntungan Konseling KB

Konseling KB yang diberikan pada klien memberikan keuntungan kepada


pelaksana kesehatan maupun penerima layanan KB. Adapun keuntungannya
adalah:
Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan.
Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.
Membangun rasa saling percaya.
Mengormati hak klien dan petugas.
Menambah dukungan terhadap pelayanan KB.
Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.
Hak Pasien
Pasien sebagai calon maupun akseptor KB mempunyai hak sebagai berikut: a)
Terjaga harga diri dan martabatnya. b) Dilayani secara pribadi (privasi) dan
terpeliharanya kerahasiaan. c) Memperoleh informasi tentang kondisi dan
tindakan yang akan dilaksanakan. d) Mendapat kenyamanan dan pelayanan
terbaik. e) Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang akan dilakukan.
f) Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan.
Konseling KB dan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal dalam pelayanan kesehatan menggunakan :
Motivasi
Edukasi / pendidikan
Konseling
Motivasi

Motivasi pada pasien KB meliputi: Berfokus untuk mewujudkan permintaan,


bukan pada kebutuhan individu klien; Menggunakan komunikasi satu arah;
Menggunakan komunikasi individu, kelompok atau massa.
Pendidikan KB
Pelayanan KB yang diberikan pada pasien mengandung unsur pendidikan sebagai
berikut: Menyediakan seluruh informasi metode yang tersedia; Menyediakan
informasi terkini dan isu; Menggunakan komunikasi satu arah atau dua arah;
Dapat melalui komunikasi individu, kelompok atau massa; Menghilangkan rumor
dan konsep yang salah.
Konseling KB
Konseling KB antara lain: Mendorong klien untuk mengajukan pertanyaan;
Menjadi pendengar aktif; Menjamin klien penuh informasi; Membantu klien
membuat pilihan sendiri.
Peran Konselor KB
Proses konseling dalam praktik pelayanan kebidanan terutama pada pelayanan
keluarga berencana, tidak terlepas dari peran konselor. Tugas seorang konselor
adalah sebagai berikut:
Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien untuk membuat pilihan yang
paling sesuai dengan kebutuhannya.
Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan akurat tentang berbagai
metode kontrasepsi yang tersedia.
Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam proses pembuatan Persetujuan
Tindakan Medik.
Ciri Konselor Efektif
Memperlakukan klien dengan baik.

Berinteraksi positif dalam posisi seimbang.


Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak
berlebihan.
Mampu menjelaskan berbagai mekanisme dan ketersediaan metode konstrasepsi.
Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang sesuai
dengan kondisinya.
Jenis Konseling
Jenis konseling terbagi menjadi tiga, yaitu:
Konseling umum
Konseling spesifik
Konseling pra dan pasca tindakan
Konseling Umum
Konseling umum dapat dilakukan oleh petugas lapangan keluarga berencana atau
PLKB. Konseling umum meliputi penjelasan umum dari berbagai metode
kontrasepsi untuk mengenalkan kaitan antara kontrasepsi, tujuan dan fungsi
reproduksi keluarga.
Konseling Spesifik
Konseling spesifik dapat dilakukan oleh dokter / bidan / konselor. Konseling
spesifik berisi penjelasan spesifik tentang metode yang diinginkan, alternatif,
keuntungan-keterbatasan, akses, dan fasilitas layanan.
Konseling Pra dan Pasca Tindakan
Konseling pra dan pasca tindakan dapat dilakukan oleh operator / konselor /
dokter / bidan. Konseling ini meliputi penjelasan spesifik tentang prosedur yang

akan dilaksanakan (pra, selama dan pasca) serta penjelasan lisan / instruksi tertulis
asuhan mandiri.
Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier, 1987
Teknik konseling menurut Gallen dan Leitenmaier (1987), lebih dikenal dengan
GATHER yaitu:
G : Greet respectully
A : Ask, Assess needs
T : Tell information
H : Help choose
E : Explain dan demonstrate
R : Refer or Return visit
Dalam bahasa Indonesia, juga lebih dikenal dengan SATU TUJU yang meliputi:
Sa : Salam
T : Tanya
U : Uraikan
Tu : Bantu
J : Jelaskan
U : Kunjungan ulang atau rujuk
Informed Choice
Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan tentang: Metode
kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi yang
paling sesuai dengan dirinya / keluarganya; Pilihan tersebut merupakan hasil
bimbingan dan pemberian informasi yang obyektif, akurat dan mudah dimengerti

oleh klien; Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif
yang tersedia.
Informed Consent
Informed consent adalah :
Bukti tertulis tentang persetujuan terhadap prosedur klinik suatu metode
kontrasepsi yang akan dilakukan pada klien.
Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya apabila akibat kondisi
tertentu klien tidak dapat melakukan hal tersebut.
Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung risiko terhadap
keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga sebelumnya).
Persetujuan tindakan medik (Informed Consent) berisi tentang kebutuhan
reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan; ada
penjelasan tentang risiko dalam melakukan prosedur klinik tersebut; standar
prosedur yang akan dilakukan dan upaya untuk menghindarkan risiko; klien
menyatakan mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar
memberikan persetujuannya.
Informed consent juga dilakukan pada pasangannya dengan alasan sebagai berikut
:
Aspek hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasangannya secara sadar
telah memberikan persetujuan terhadap tindakan medik.
Suami tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan
(atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu.
Secara kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan
persetujuan tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan
terhadap konsekuensi biaya dan pemahaman risiko (yang telah dijelaskan
sebelumnya) yang mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan.

Referensi
Arjoso, S. 2005. Rencana Strategis BKKBN.
Affandi, B., 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta.
Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
NRC-POGI, 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana.
www. bkkbn.go.id

Home > KB > Pil Keluarga Berencana (Oral Contraceptives Pill)


Pil Keluarga Berencana (Oral Contraceptives Pill)
May 08, 20103 Commentsby lusa

Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang
berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi
hormon estrogen dan atau progesteron.
Pil KB atau oral contraceptives pill bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau
mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya.
Pil KB atau oral contraceptives pill akan efektif dan aman apabila digunakan
secara benar dan konsisten.
Pil KB atau oral contraceptives pill secara umum tidak sepenuhnya melindungi
wanita dari infeksi penyakit menular seksual.

Jenis Pil KB atau oral contraceptives pill secara umum antara lain:
Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill.
Minipill.
Pil sekuenseal.
Once a month pill.
Morning after pill.
Pil Kombinasi Atau Combination Oral Contraceptive Pill.
Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum sehari sekali.
Minipill.
Pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali.
Pil Sekunseal.
Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.
Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14
16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 57 hari
terakhir.
Once A Moth Pill.
Pil hormon yang mengandung estrogen yang long acting yaitu biasanya pil ini
terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.
Morning After Pill.
Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi
yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan
kondom bocor.

Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara
lain:
Mifepristone.
Ormeloxifene.
Mifepristone.
Mifepristone adalah alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti
progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian.
Ormeloxifene.
Ormeloxifene dikenal juga sebagai centchroman adalah alat kontrasepsi oral yang
berupa modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan
hanya tersedia di India.

Referensi
en.wikipedia.org/wiki/Oral_contraceptive_pill diunduh 21 April 2010, 01:43 PM
kidshealth.org/parent/growth/sexual_health/bcpills.html diunduh 23 April 2010,
09:31 PM
planababy.com/CONTRACEPTION%20ORL.HTM diunduh 21 April 2010, 01:37
PM
scribd.com/makalah-KONTRASEPSI/d/18753707 diunduh 26 Maret 2010, 12:43
AM

Anda mungkin juga menyukai