Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR PSIKOLOGI KEHAMILAN TRIMESTER I, II DAN III

OLEH:

NAMA : EMERENSIANA SHANIA LEDE

NIM : 143202619

KELAS : IIB

PRODI : DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I :PENDAHULUAN
1. Latar belakang.........................................................................................................1
2. Tujuan .....................................................................................................................1
3. Rumusan masalah....................................................................................................1
BAB II :PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I II III...................................................3
B. Dukungan Atau Support Dari Tenaga Kesehatan....................................................3
BAB III. PENUTUP
1. Kesimpulan..............................................................................................................10
2. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan
kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi
seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus
terlibat terutama suami.
Ketersediaan dukungan sosial untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal yang
penting. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan
nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
Selain dukungan dari keluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan
khususnya bidan yang menemani ibu selama masa kehamilannya.

2. Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
o Untuk menjelaskan tentang Support dari tenaga kesehatan pada ibu hamil”.

3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu :
o Bentuk dukungan tenaga kesehatan yang bagaimana yang perlu diberikan pada ibu
hamil?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I Ii Iii


 Trimester I
Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual,
sering buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali
membenci kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis,
mudah tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada awal
kehamilan ia berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari tanda-tanda
untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. ibu sering merasa ambivalen,
bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih, gelisah. Kegelisahan
timbul karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan penyulit,
kematian bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini
hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang
yang membantu dan member perhatian. Oleh karena itu sangat penting adanya keberanian
wanita untuk komunikasi baik dengan pasangan, keluarga meupun bidan.
Sumber kegelisahan lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita
merasa tidak mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik sehingga
menjadi tidak percaya diri. Kebanyakan wanita mengalami penurunan libido pada periode
ini. Keadaan ini membutuhkan adanya komunikasi yang terbuka dan jujur dengan suami.
Perubahan psikologi ini menurun pada trimester 2 dan meningkat kembali pada saat
mendekati persalinan.
Kegelisahan sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan hal ini sangat
mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman akan kehamilan,
bahaya/risiko,komitmen untuk menjadi orang tua, pengalaman hamil akan membuat wanita
menjadi siap. Perasaan ambivalen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita
sudah menerima/ menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh perasaan aman untuk
mengekspresikan perasaannya.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah
adalah timbulnya perasaan bangga atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah
untuk keluarganya. Seorang calon ayah akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang
sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencederai janin.

 Trimester II
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari
ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi. Dengan adanya
gerakan janin, rahim yang semakin membesar, terlihatnya gerakan bayi saat di USG semakin
meyakinkan dia bahwa bayinya ada dan dia sedang hamil. Ibu menyadari bahwa bayinya
adalah individu yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih fokus
memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Sebelum adanya gerakan janin ia berusaha
terlihat sebagai ibu yang baik, dan dengan adanya gerakan janinia menyadari identitasnya
sebagai ibu. Hal ini menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat
dengan wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya pada kehamilan
dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.
Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan trimester I, hal ini
terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran perut tidak begitu besar.

 Trimester III
Periode ini sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda persalinan. Perhatian ibu
berfokur pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya.
Sehingga ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan
menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya. Persiapan aktif
dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi,
membayangkan mengasuh/merawat bayi, menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa
bayinya.
Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya,
bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan pernah tahu
kapan ia akan melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa
dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta
merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah ibu memerlukan
keterangan, dukungan dari suami, bidan dan keluarganya.
Masa ini disebut juga masa krusial/penuh kemelut untuk beberapa wanita karena ada
kritis identitas, karena mereka mulai berhenti bekerja, kehilangan kontak dengan teman,
kolega (Oakley, dalam Sweet,1999). Mereka merasa kesepian dan terisolasidi rumah.
Wanita mempunyai banyak kekhawatiran seperti tidakan meedikalisasi saat persalinan,
perubahan body image merasa kehamilannya sangat berat, tidak praktis, kurang atraktif,
takut kehilangan pasangan. Bidan harus mampu mengkaji dengan teliti/hati-hati sejumlah
stres yang dialami ibu hamil, mampu menilai kemampuan coping dan memberikan
dukungan.

B. Dukungan Atau Support Dari Tenaga Kesehatan


 Pentingnya Dukungan Selama Kehamilan
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang
hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang
wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang
orang terdekat.
Penelitian Werner (2001) menyebutkan bahwa perubahan fisik dan psikologis yang
terjadi pada wanita hamil meningkatkan dependency need/ kebutuhan. Penelitian tersebut
juga menunjukan kebutuhan akan perhatian yang lebih besar, keinginan memastikan bahwa
bantuan yang dibutuhkan telah tersedia dan keinginan akan keterlibatan teman dan keluarga.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Marks & Kumar (2001) yang menunjukan bahwa
kecemasan yang dialami oleh wanita hamil lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang
mendapat dukungan social
 Dukungan Yang Diperlukan Oleh Ibu Hamil
Dukungan/ support  yang diperlukan oleh ibu hamil dapat berasal dari keluarga dan tenaga
kesehatan.
 Support Dari Bidan Kepada Ibu Hamil
Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam menghadapi
perubahan fisik dan adaptasi psikologis, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi
kehamilannya dan perubahan yang dirasakannya adalah sesuatu yang normal. Bidan harus
bekerja sama dan membangun hubungan yang baik dengan klien agar terjalin hubungan
yang terbuka antara bidan dan klien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan
memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
Peran bidan dalam persiapan psikologis ibu hamil yaitu mempelajari keadaan
lingkungan ibu hamil. Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan,
perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi  dan perlu penanggulangan.
Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar
belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan
Bidan juga berfungsi sebagai fasilitator bagi kliennya. Bidan dapat membagi
pengalaman yang pernah dirasakan bidan itu sendiri atau menceritakan pengalaman orang
lain sehingga klien mampu membayangkan bagaimana cara mereka sendiri untuk
menyelesaikan dan menghadapi permasalahannya. Bidan memperkuat pengaruh yang
positif misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan
akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apa yang harus
diberitahukan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya dan agar selalu waspada
terhadap setiap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimana menghadapi
permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.
Dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan, bidan mengurangi pengaruh
yang negatif misalnya kecemasan dan ketakutan yang sering ditimbulkan oleh cerita cerita
yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang
lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan.
Bidan mengajarkan dan menganjurkan latihan fisik seperi senam hamil untuk memperkuat
otot otot dasar panggul.
Pada trimester pertama, tenaga kesehatan dapat memberi dukungan dengan
menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi padanya adalah sesuatu
yang sangat normal, sebagian besar wanita merasakan hal yang serupa pada trimester
pertama. Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan yang terjadi padanya baik fisik
maupun psikologis . Yakinkan bahwa kebanyakan ibu akan merasa lebih baik dan
berbahagia pada trimester kedua.
Pada trimester ke dua, ibu sudah mulai merasa lebih sehat dan menginginkan
kehamilannya sehingga petugas kesehatan dapat memberikan dukungan dengan
mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda tanda bahaya, rencana
kelahiran dan kegawatdaruratan, karena saat ini merupakan waktu dan kesempatan yang
paling tepat.
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kewaspadaan ibu terhadap timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan meningkat .Pada trimester ini, petugas kesehatan
dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan ibu
adalah normal, Membicarakan lagi dengan ibu bagaimana tanda tanda persalinan yang
sebenarnya dan menenangkan ibu.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
1) Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang
sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali
hamil.
2) Bidan berperan memberikan support dan dukungan moral bagi klien dalam
menghadapi perubahan fisik dan adaptasi psikologis
3) Dalam memberikan support kepada ibu hamil, bidan juga berperan sebagai fasilitator
dan pendidik.

2. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan dukungan/
support kepada setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan
psikologis yang mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat
membuat mereka lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Graha Ilmu; Yogyakarta.
Bryar. Rosamund. 2008. Teori Praktik Kebidanan. Jakarta; EGC
Henderson, Christine, Kathleen Jones. 2005. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta; EGC
Kusmiyati, Yuni. Dan Heni puji Wahyuningsih. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta;  Fitramaya.
Rukiah, Ai yeyen. Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM.
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai