Secara harfiah distosia berarti persalinan yang sulit dan
ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat. Keadaan ini diakibatkan empat abnormalitas berbeda, yang dapat terjadi satu demi satu atau dalam kombinasi : Abnormalitas kekuatan mendorong. Kontraksi uterus yang tidak cukup kuat atau koordinasi yang tidak tepat untuk penipisan dan dilatasi serviks-disfungsi uterus. Mungkin juga usaha otot volunter ibu yang tidak kuat selama persalinan kala II. Abnormalitas presentasi, posisi atau perkembangan janin. Abnormalitas tulang panggul ibu yaitu kontraksi pelvis. Abnormalitas jaringan lunak saluran reproduksi yang menjadi hambatan untuk penurunan janin. Klasifikasi distosia kelainan alat kandungan
• Distosia Kelainan Vulva
1. Oedema Vulva. Pengertian Edema (oedema) vulva adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan) pada vulva. Penyebab Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. Biasanya sebagai gejala pre eklamsi akan tetapi dapat pula timbul karena sebab lain misalnya gangguan gizi atau malnutrisi atau pada persalinan yang lama. Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama (terus menerus), sedangkan kepala belum cukup turun. Hal itu mempersulit pemeriksaan dalam dan menghambat kemajuan persalinan yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan luas pada jalan lahir. Penatalaksanaan Istirahat cukup Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak. Kalau keadaan memburuk,kemungkinan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi 2. Kelainan Bawaan (Stenosis Vulva) Pengertian Stenosis vulva merupakan kelainan congenital pada vulva yang menutup sama sekali, atau dapat pula terjadi hanya orifisium uretra eksternum saja yang nampak/ penyempitan vulva/vagina atau akibat perlengketan dan parut karena peradangan atau perlukaan pada persalinan yang lalu. Penyebab Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus yang sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan. Penatalaksanaan Walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan episiotomi yang cukup luas namun penanganan dengan sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala juga dapat dilakukan.Dan biasa tindakan persalinan dengan operasi merupakan pilihan utama. Distosia Kelainan Vagina Kelainan yang dapat menyebabkan distosia adalah : 1. Kelainan Vagina (Aplasia vagina) Pengertian Pada aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang agak dangkal atau yang agak dalam. Penyebab Kelainan congenital, atau pertumbuhan atau pembentukan organ janin yang tidak sempurna di dalam kandungan pada masa kehamilan Penatalaksanaan Terapi terdiri atas pembuatan vagina baru, beberapa metode sudah dikembangkan untuk keperluan itu, operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat menyempit. 2. Stenosis Vagina Kongenital Pengertian Jarang terdapat , lebih sering ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap pada bagian kanan atau bagian kiri. Septum lengkap biasanya tidak menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik untuk koitus maupun lahirnya janin. Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong dahulu. Penyebab Stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang. Pada stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk lahirnya janin perlu ditimbangkan seksio ceaserea. 3. Tumor Vagina Dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin per vaginam, adanya tumor vagina bisa pula menyebabkan persalinan per vaginam dianggap mengandung terlampau banyak resiko. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan seksio sesar. 4. Kista Vagina Penyebab Kista vagina berasal dari duktus gartner atau duktus muller, letak lateral dalam vagina bagian proximal, ditengah, distal di bawah orifisium urethra eksterna. Bisa berukuran kecil dan besar sehingga bukan saja mengganggu pertumbuhan namun dapat pula menyukarkan persalinan. Penatalaksanaan Kehamilan muda : diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan Dalam persalinan: jika kecil maka tidak menghalangi turunnya kepala, tidak mengganggu persalinan. Bila besar dan menghalangi turunnya kepala untuk mengecilkannya dilakukan aspirasi cairan tumor. Distosia Kelainan Uterus 1. Retroflexio Uteri Pengertian Adalah uterus hamil yang semakin lama semakin besar terkurung dalam rongga panggul, tidak dapat keluar memasuki rongga perut. Kehamilan pada retrofleksi uteri tidak banyak dijumpai karena kemampuan mobilisasi uterus selama hamil dan melepaskan diri dari ruangan pelvis minor. Jarang sekali kehamilan pada uterus dalam retroflexio mencapai umur cukup Penyebab Terkurung uterus,mungkin uterus retrofleksi,tertahan karena adanya perlekatan-perlekatan atau oleh sebab lain yang tidak diketahui (fiksata). Terdapat kemungkinan dari nasib kehamilannya : Koreksi spontan : dimana pada kehamilan 3 bulan korpus dan fundus naik masuk kedalam rongga perut. Abortus : hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar, karena sirkulasi terganggu. Koreksi tidak sempurna : dimana bagian yang melekat tetap tertinggal sedangkan bagian uterus yang hamil naik masuk ke dalam rongga perut disebut retrofleksia uteri gravidi partialis. Nasib kehamilan selanjutnya bisa abortus, partus prematurus, terjadi kesalahan letak dan bersalin biasa. Penatalaksanaan Salah satu penanganan yang masih dianjurkan adalah melakukan tidur dengan kedudukan dada-kaki beberapa waktu dengan harapan agar retrofleksi uteri gravidi dapat lepas dari ruangan pelvis minor. Disamping itu dapat pula dilepaskan dengan kedudukan tidur dada-kaki dan mendorong uterus gravidus keluar dari ruangan pelvis minor. Bila tidak terjadi perlekatan dapat dilakukan : Reposisi digital jika perlu dalam narkosa Koreksi dengan posisi genu-pektoral selama 3 x 15 perhari atau langsung dikoreksi melalui vagina dengan 2 jari mendorong korpus uteri kearah atas keluar rongga panggul Posisi trendelenberg dan istirahat Reposisi operatif. 2. Prolapsus Uteri Pengertian Prolapsus uteri atau turunnya uterus dapat dibagi menjadi 3 tingkat : Tingkat I : Uterus turun dengan serviks uteri sampai introitus vagina Tingkat II : Sebagian uterus keluar dari vagina Tingkat III : Uterus keluar seluruhnya dari vagina dengan inversion vaginae. Penyebab Terjadi karena kelemahan ligament endopelvik terutama ligamentum tranversal dapat dilihat pada nullipara dimana terjadi elangosiopoli disertai prolapsus uteri tanpa sistokel tetapi ada enterokele. Pada keadaan ini fasia pelvis kurang baik pertumbuhannya dan kurang kerenggangannya Faktor penyebab lain yang sering adalah melahirkan : - Persalinan lama dan sulit: - Meneran sebelum pembukaan lengkap - Laserasi dinding vagina bawah pada kala 2 - Penatalaksaan pengeluaran plasenta - Reparasi otot-otot dasar panggul yang tidak baik 3. Kelainan Bawaan Uterus Pengertian Secara embriologis uterus, vagina, servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan. Penyebab Kelainan bawaan dapat terjadi akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluran muller dan dalam kanalisasi. Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila kedua saluran muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga terdapat 2 saluran telur, 2 serviks, dan 2 vagina. Penatalaksanaan Tindakan operatif. Distosia Kelainan Serviks Kelainan yang penting berhubungan dengan persalinan ialah 1. Distosia Servikalis Penyebab Karena dysfunctional uterine action atau karena parut pada serviks uteri. Kala I serviks uteri menipis akan tetapi pembukaan tidak terjadi, sehingga merupakan lembaran kertas dibawah kepala janin. Penatalaksanaan Merujuk untuk dilakukan tindakan operatif Terima Kasih