Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebudayaan dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena
kebudayaan berhubungan dengan budi atau akal. Kebudayaan adalah keseluruhan kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, keilmuan, sosial, hukum, adat-istiadat, dan
kemampuan lain untuk keperluan masyarakat (Prasetyo. 2004).
Suatu kepercayaan tradisional dari pemikiran ada sisi baik dan tidaknya (pengaruh
kepercayaan tradisional), namun permasalahan yang cukup besar pengaruhnya pada seorang Ibu
pada masa nifas adalah masalah gizi. Kegiatan ibu nifas sehari-hari tidak berkurang ditambah
lagi dengan pantangan terhadap beberapa makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh ibu
pada masa nifas untuk nutrisi bayi pada menyusui dan bagi ibu sendiri. Apabila kurangnya
asupan energi dari makanan, tentunya akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Karena adanya kepercayaan dan pantangan terhadap beberapa makanan, sehingga anemia dan
kurang gizi pada wanita nifas cukup tinggi terutama di daerah pedesaan yang masih minim
pengetahuan mengenai kehamilan, melahirkan dan menyusui.
Pengetahuan tentang aspek budaya merupakan hal penting diketahui oleh pelayanan
kesehatan untuk memudahkan dalam melakukan pendekatan dan pelayanan kesehatan. Sebab,
tidak semua perawatan yang dilakukan dengan berpedoman pada warisan leluhur tersebut bisa
diterima sepenuhnya, bisa saja perawatan yang dilakukan tersebut memberikan dampak
kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayinya (Ratna, 2010).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa saja Upacara Kebudayaan diberbagai daerah khususnya jawa
Pada masa nifas?
1.2.2. Apa saja mitos-mitos dan Fakta Budaya Jawa seputar nifas?
1.2.3. Apa saja tradisi perawatan masa nifas menurut adat Jawa?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mengetahui Upacara Kebudayaan diberbagai daerah khususnya Jawa
mengenai masa nifas?
1.3.2. Mengetahui mitos-mitos dan Fakta Budaya Jawa seputar masa nifas?
1.3.3. Mengetahui tradisi perawatan masa nifas menurut adat Jawa?

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan dari makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan kepada pembaca mengenai macam-macam upacara kebudayaan serta mitos-mitos
yang berkembang di masyarakat Jawa dalam masa nifas.
BAB II
SOSIAL BUDAYA PADA MASA NIFAS

2.1 Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (postpartum/ puerperium) berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “puer”yang
artinya bayi dan ”parious” yang berarti melahirkan.
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-
alat kandungan kembali sebelum hamil. Lama nifas yaitu 6-8 minggu
Periode masa nifas (puerperium) adalah perode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan.proses ini di mulai setelah selesainnya persalinan dan berakhir setelah alat-alat
reproduksi kembali keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari adannya perubahan
fisiologis dan fsikologi karna proses persalinan
Periode masa nifas di bagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.pada masa ini sering terdapat banyak
masalah seperti pendarahan
2. Periode Early postpartum (24 jam-1 minggu)
Masa dimana involsi uterus harus dipastikan dalam keadaan normal,tidak ada pendarahan,lokea
tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan,serta ibu dapat
menyusui dengan baik
3. Periode Latei Postpartum (1-5 minggu)
Masa di mana perawatan dan pemeriksaan kondisi sehari-hari,serta konseling KB

Pembagian masa nifas di bagi dalam tiga periode


1. Peurperium Dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2. Peurperium intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6-8 minggu
3. Remote peurperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi

2.2. Prilaku sosial budaya pada masa nifas dan bayi baru lahir
Nifas atau puerperium adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang berlangsung enam sampai delapan minggu.
Indonesia yang terkenal dengan ragam budayanya memiliki bermacam-macam cara
dalam menjalani masa nifas ini. Bermacam budaya dan tata cara yang di turunkan dari nenek
moyang mereka. Hal ini menjadi kebiasaan yang cukup solid dengan kehidupan masyarakat.
Terutama pada masyarakat pedesaan.
Berbagai hal dari yang biasa-biasa saja, sampai yang tidak masuk akal sering sekali
mereka lakukan. Sewajarnyalah tenaga medis terutama bidan melakukan pengkajian terhadap hal
ini. Apakah tindakan atau kebudayaan yang dilakukan ibu itu berbahaya, mengganggu, ataupun
menguntungkan. Supaya nantinya dapat mengubah dan mengarahkan pola pikir yang kuno itu
menjadi modern dengan pembaharuan kesehatan. Tentunya demi kesehatan ibu dan anak.

2.3 Pengertian adat istiadat

Adat adalah aturan (perbuatan dsb) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala(Anton ,
1998: 5)sedangkat istiadat adalah adat kebiasaan (Anton, 1998 : 340)

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan

1. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan sosial yaitu interaksi masyarakat, adat istiadat, pendidikan dan tingkat
ekonomi. Perilaku masyarakat merupakan faktor kedua yang mempengaruhi tingkat kesehatan
masyarakat.

Contoh: ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui mengurangi makan ikan, karena
meyakini asi akan berbau amis.

2. Faktor perilaku

Faktor budaya setempat dan pengetahuan sendiri serat sistem nilai sangat berpengaruh
terhadap keputusan yang diambil oleh pasien dan keluarga.

3. Faktor pelayanan kesehatan

Faktor tingkat pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi


kesehatan masyarakat

Contoh: seorang ibu hamil akan bersalin, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus
melintasi jarak berkilokilometer dengan jalan kaki. Artinya pusat pelayanan kesehatan sangat
berpengaruh dari segi jarak pemukiman, kelengkapan alat-alat dan obat yang tersedia serta
tenaga ahli yang terampil dan menguasai teknologi kesehatan.

4. Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir

Contoh: asma, diabetes melitu, hipertansi, dan lain-lain


2.4 Hasil Penelitian

2.3.1 Data Subjektif


a. Identitas istri
Nama : Ny. Rian Estika
Umur : 26 tahun
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Bitahan , kec. Lokpaikat, Rantau
Istri keberapa dari suami yang sekarang : Pertama

b. Identitas suami
Nama : Tn. Suhaimi
Umur : 28 tahun
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Polisi
Alamat : Desa Bitahan , kecamatan Lokpaikat,
Rantau
Suami keberapa dari istri yang sekarang : Pertama

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, ibu Rian Estika telah melahirkan
anak ke dua dengan bantuan seorang bidan, dan kini ibu rian sedang menjalani masa nifasnya
dengan beberapa aspek tradisi perawatan masa nifas menurut adat Jawa meliputi:
1. Pada masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut dan lele, keong, daun
lembayung, buah pare, nenas, gula merah, dan makanan yang berminyak karena katanya
nanti bayi yang diberi ASI bisa beingusan.
Dampak negative : Dapat merugikan karena pada masa nifas ibu membutuhkan
makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan bayi menjadi
sehat

Dampak posiif : mengurangi resiko timbulnya alergi pada tubuh ( sepeti


gatal-gatal pada bekas jahitan
2. Setelah melahirkan atau setelah operasi Ibu hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam atau biasa disebut dengan ngayep, dilarang banyak makan dan minum, dan
makanan harus disangan / dibakar sebelum dikonsumsi.
Dampak negative : dapat merugikan karena dapat menghambat penyembuhan luka
karena pada dasarnya makanan yang sehat akan mempercepat
penyembuhan luka dan pemulihan energi

Dampak positif : tidak menimbulkan efek yang bebahaya bagi kesehatan ibu

3. Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus dipijat/diurut, diberi pilis / lerongan dan tapel.

Dampak negative : pijatan yang salah sangat berbahaya karena dapat merusak
kandungan. Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak
kuat / menyebabkan alergi.

Dampak positif : jika pijatannya benar maka peredaran darah ibu dan bayi menjadi
lancar. Pilis dan tapel dapat merusak kulit bagi yang tidak kuat /
menyebabkan alergi.

4. Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan intim


Dampak negative : tidak tersalurnya keinginan atau hasrat untuk melakukan
hubungan intim, dan dalam segi medis tidak ada dampak negatif,
"Secara kesehatan fisik kondisi tersebut tidak mengganggu dan
tidak merugikan," ujar dr Nugroho Setiawan, SpAnd, seksolog
dari RS Fatmawati, saat dihubungi detikHealth, Senin
(16/1/2012).
Tapi secara psikologis maka efek yang muncul tergantung dari
temperamen atau watak orang tersebut. Jika orangnya memang
temperamen tinggi atau segala keinginannya harus terpenuhi, maka
ia bisa marah-marah kalau hasrat seksnya tidak tersalurkan.

Namun kalau watak atau karakter orang tersebut termasuk yang


sabar dan penuh pengertian, maka ia akan menerima kondisi
tersebut dan tidak menimbulkan efek yang merugikan untuk
dirinya.

Dampak posiif : dari sisi medis, sanggama memang dilarang selama 40 hari
pertama usai melahir kan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan
meng-hambat proses penyembuhan jalan lahir maupun in- volusi
rahim, yakni mengecilnya rahim kembali ke bentuk dan ukuran
semula. Contohnya infeksi atau malah perdarahan. Belum lagi
libido yang mungkin memang belum muncul ataupun pengaruh
psikologis, semisal kekhawatiran akan robeknya jahitan maupun
ketakutan bakal hamil lagi.

5. Harus pakai sandal kemana pun Bufas pergi, selama 40 hari.


Dampak negative : tidak ada
Dampak positif : terlindunginya kaki dari bahaya benda-benda tajam seperti
pecahan kaca, paku dsb

6. Harus memakai stagen/ udet /centing.


Dampak negative : tidak ada
Dampak positif : akan memulihkan kondisi perut ibu seperti sedia kala seperti
sebelum melahirkan

7. Minum jamu, agar rahim cepat kembali seperti semula


Dampak negative : tidak ada dampak negatif mengenai anjuran minum jamu ini
Dampak positif : dapat mempercepat pemulihan rahim ke kondisi semula

8. Pakai lulur param kocok seluruh badan, biar capek dan lelah pada badan cepat hilang
Dampak negative : dapat menghilangkan rasa lelah pada badan si Ibu
Dampak positif : tidak ada dampak negative bagi ibu maupun si bayi

9. Tidak boleh bicara dengan keras-keras


Dampak negative : tidak ada
Dampak positif :larangan ini justru baik karena pada dasarnya berbicara keras
sangat tidak dianjurkan untuk siapapun

10. Tiap pagi harus mandi keramas


Dampak negative :tidak ada
Dampak positif : tentu hal ini baik karena akan membuat badan ibu segar dan
peredaran darah si Ibu lancar

11. Bayi dipakaikan gelang hitam


Dampak negative : dapat menyebabkan timbulnya kepercayaan yang mengarah ke
hal syirik
Dampak positif : tidak ada

12. Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari.


Dampak negative : Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang
panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai
kornea mata. Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran
akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi
kuku-kukunya.

Dampak positif : tidak ada

13. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan.
Dampak negative : usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna
karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi.
Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama
adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan
padat kedua, bubur tim.

Dampak positif : tidak ada

14. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.
Dampak negative : Pemakaian sarung justru akan mengurangim perkembangan
indera perasa bayi
Dampak positif : dipakaikan kala udara dingin agar tidak kedinginan atau untuk
menghindari bayi terluka saat ditinggal

15. Bayi dibedong agar kaki tidak pengkor/ bengkok


Dampak negative : Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran
kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya,
bayi sering sakit di sekitar paru-paruatau jalan napas. Bedong juga
bisa menghambat perkembangan motorik sibayi, karena tangan
dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.

Dampak positif : Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau
kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin.
Dipakainya pun longgar

16. Kalau tidur/duduk kaki harus lurus. Tidak boleh di tekuk /posisi miring
Dampak negative : bias pegal pegal kalau dilakukan pada waktu yang lama

Dampak positif : hal ini jelas mempunyai dampak positif karena jika ibu duduk
atau tidur pada posisi miring atau tekuk dapat mempengaruhi
posisi tulang, tulang bufas seperti bayi baru lahir /mudah terkena
Varises.

17. Jangan terlalu sering makan jeruk karena akan meningkatakan lendir pada paru-paru
janin dan resiko kuning saat bayi lahir.
Dampak negative : tidak ada

Dampak positif : Jeruk ini justru merupakan sumber vitamin C dan serat yang
sangat dibutuhkan ibu hamil. Karena itu, mengkonsumsi jeruk
selama kehamilan dianjurkan.

18. Mandi harus dengan air dingin dan tidak boleh keramas sebagai gantinya rambut cukup
diwuwung, yakni sekadar disiram dengan air dingin
Dampak negative : Ibu bisa masuk angin

Dampak positif : Penggunaan air dingin, justru lebih baik ketimbang air hangat
karena bisa melancarkan produksi ASI mencegah naiknya darah
putih kekepala

19. Hindari makan jemek/ lembek seperti pepaya, durian, pisang, dan terung. Karena konon
ragam makanan tadi bisa dikhawatirkan bikin benyek organ vital. Termasuk makanan
bersantan dan pedas karena pencernaannya akan terganggu yang bisa berpengaruh pada
bayinya. muntah saat disusui. Selain juga, proses penyembuh - an luka-luka di jalan lahir
akan lebih lambat.
Dampak negative : menghambat pnyembuhan luka, mengurangi jenis asupan protein
dan vitamin yang masuk kedalam tubuh,dapat menyebabkan
konstipasi karena berkurangnya asupan serat untuk tubuh

Dampak positif : Secara medis, menurut Chairulsjah, tak benar anggapan untuk
pantang pepaya dan pisang yang justru amat dianjurkan karena
tergolong sumber makanan yang banyak mengandung serat untuk
memudahkan BAB. Sedangkan durian memang tak dianjurkan
karena kandungan kolesterolnya tinggi, selain memicu
pembentukan gas yang bisa mengganggu pencernaan.

20. Makan daun katuk


Dampak negative : tidak ada
Dampak positif : Faktanya, asam seskuiterna yang terdapat didalamnya memang
manjur untuk melancarkan ASI. Gizi yang terkandung di
dalamnya, seperti karbohidrat, kalori, zat besi, vitamin B1, A, dan
C, klorofil, sampai protein, bahkan diklaim lebih tinggi dari daun
singkong maupun daun pepaya. Yang menguatkan fungsi daun
katuk sebagai pelancar ASI juga karena kandungan lemaknya,
selain tanin, mineral, saponin falvonoid, serta alkaloid papaverin.

21. Tidak boleh makan pais sagu dan ketan nanti anaknya banyak tai mata
Dampak negative :
Dampak positif :

22. Tidak boleh makan jengkol


Dampak negative : karena makan jengkol dapat menyebabkan timbulnya konstipasi /
sembelit pada ibu nifas
Dampak positif :

23. Pada masa nifas ibu dilarang tidur siang


Dampak negative : ibu menjadi kurang istirahat sedangkan pada masa ini seorang
ibu harus cukup istirahat dan mengurangi kerja berat karena
tenaga yang tersedia sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan
bayi dan
Dampak positif : tidak ada

24. ibu harus puasa, tidak makan makanan yang padat setelah waktu maghrib.

Dampak negative : ibu menjadi kurang nutrisi sehingga produksi ASI menjadii
berkurang

Dampak positif : Hal ini dibenarkan karena dalam faktanya masa nifas setelah
maghrib dapat menyebabkan badan masa nifas mengalami
penimbunan lemak,disamping itu organ-organ kandungan pada
masa nifas belum pulih kembali.

25. Masa nifas tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari.


Dampak negative : Hal ini tidak perlu karena masa nifas dan bayi baru lahir
(pemberian imunisasi) harus periksa kesehatannya sekurang-
kurangnya 2 kali dalam bulan pertama yaitu umur 0-7 hari dan 8-
30 hari
Dampak positif : tidak ada

26. Ibu harus minum abu dari dapur dicampur air, disaring, dicampur garam dan asam
diminumkan supaya ASI banyak.
Dampak negative : karena abu, garam dan asam tidak mengandung zat gizi yang
diperlukan oleh ibu menyusui untuk memperbanyak produksi ASI
nya.
Dampak positif : tidak ada
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta
tanggung jawabnya.
Seorang bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi
tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan aktif
untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan
kesehatan di sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.

B. Saran
Bidan harus selalu menjaga hubungan yang efektif dengan masyarakat dengan selalu
mengadakan komunkasi efektif. , bidan harus menyarankan kepada ibu jika ada tradisi yang
tidak sesuai dengan aspek kesehatan sebaiknya tidak usah dijalankan atau di laksanakan karena
tidak ada manfaatnya ,apalagi jika sampai bertentangan dengan aspek kesehatan sebaiknya
tradisi itu ditinggalkan tapi tentunya dengan pendekatan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Dianwarjantianjarwati.2010. Aspek Sosial Budaya dalam Masa nifas.


http://dheeachtkeytz.blogspot.com. ( Diakses tanggal 6 november 2013 jam 17.30)

http://health.detik.com/read/2012/01/16/190650/1817102/763/efek-yang-muncul-jika-hasrat-
seks-tidak-tersalurkan?u18=1 (akses 6 november 2013 jam 17.00)

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (akses 6 november 2013 jam 17.00)

Syafrudin, dan mariam . 2010. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta
timur: TIM

Anda mungkin juga menyukai