Anda di halaman 1dari 8

ASKEB NIFAS

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

KEMENKES JURUSAN KEBIDANAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

1. YENI LESTARI 9. SUMARNI


2. EMILIANA 10. RENI HERWANI
3. DESMIYANTI 11. ERNI HANITA
4. LIMARCE PENTASTI 12. EVA KASMAWILIS
5. SUARNI SARAGIH 13. SULISTINI
6. ROSMA SIHOMBING 14. SULASTRI
7. MIELDA SUSANTI 15. YULI MARDIANA
8. ANDRIA 16. SAIDA WIATRI

DOSEN PEMBIMBING

MARIATI, SKM, M.PH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

PRODI DIII KEBIDANAN BENGKULU


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1


DAFTAR ISI..................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Menyususi ........................................................................................... 3
B. Teknik Menyusui Yang Benar .............................................................................. 3
1. Teknik Menyusui Pada Bayi Normal .............................................................. 5
2. Teknik Menyusui Pada Bayi Kembar ............................................................. 5
3. Teknik Menyusui Pada Bayi Bibir Sumbing .................................................. 5
4. Teknik Menyusui Pada Ibu Yang Melahirkan Seksio Caesare ....................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu ( ASI ) merupakan suatu jenis makanan
yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun
spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormone, unsure kekebalan, factor pertumbuhan,
anti alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu terdapat hubungan penting
antara menyususi dengan penjarangan kehamilan (KB). Keunggulan ASI tersebut
perlu di tunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain pemberian ASI
segera setelah lahir atau IMD ( 30 menit pertama bayi harus sudah di sususkan ).
Kemudian pemberian ASI saja sampai umur 6 bulan (ASI Ekslusif) selanjutnya
pemberian ASI sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang
benar. Sehingga diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan yang benar. Agar setiap
IBU dapat menyusui sendiri bayinya.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal yang
baik fisik maupun mental dan kecerdasannya. Maka perlu diperhatikan agar dapat
terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan
menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif.
Menyusui adalah proses yang alami. Namun demikian, menyusui perlu dipelajari
antara lain, belajar bagaimana memegang bayi agar dapat menyusu dengan baik dan
mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman selama menyusui. Teknik menyusui
terdiri dari posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat, yang
,merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui dan
pengeluaran ASI. Dimana bila teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan
putting lecet dan ibu menjadi enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Selain iyu
ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama pemberian ASI, bayi juga harus
berada dalam posisi yang nyaman untuk mempermudah menjangkau puting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menyusui?
2. Apa manfaat menyusui?
3. Bagaimana tekhnik menyusui yang benar pada bayi normal, kembar, bibir
sumbing, dan ibu yang melahirkan SC?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menyusui
1. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah ketrampilan yang dipelajari ibu dan bayi, dimana keduanya
membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi. Menyusui
adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan air susu ibu
(ASI) dari payudara ibu.
2. Manfaat Menyusui
Berikut ini adalah manfaat yang didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu,
keluarga, dan Negara
a. Manfaat bagi bayi
1. Komposisi sesuai kebutuhan.
2. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan.
3. ASI mengandung zan antibody.
4. Perkembangan psikomototrik lebik cepat.
5. Menunjang perkembangan kognitif.
6. Menunjang perkembangan penglihatan.
7. Memperkuat ikatan batin ibu dan anak.
8. Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat.
9. Membentuk sistem pencernaan yang sehat.
b. Manfaat bagi Ibu
1. Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim
ke bentuk semula.
2. Ibu yang menyusui dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
3. Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasih saying
pada buah hatinya.
4. Mengurangi kemungkinan kanker payudara.
c. Manfaat bagi keluarga
1. Mudah dalam proses pemberiannya.
2. Mengurangi biaya rumah tangga.
3. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk
berobat.
d. Manfaat bagi Negara
1. Pengehematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.
2. Pengematan devisa dalam hal pembelian susus formula dan perlengkapan
menyusui.
3. Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

B. Tekhnik Menyusui yang Benar


Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

2
Langkah-langkah menyusui yang benar sebagai berikut:
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, sebelum menyusui bersihkan puting susu dan
areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI dikeluarkan sedikit kemudian
dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu
2. Bayi diletakkan menghadap payudara.
1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran
kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
3) Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan.
4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi).
5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah,
jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:
1) Menyentuh pipi dengan puting susu.
2) Menyentuh sisi mulut bayi.
5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga
puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar
dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola.
6. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti
menyusui pada payudara yang lain.
7. Cara melepas isapan bayi yaitu:
1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi.
2) Dagu bayi ditekan ke bawah.
8. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting
susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
9. Menyendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak
muntah. Cara menyendawakan bayi, yaitu:
1) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan atau,
2) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-
lahan.
Fungsi dari tekhnik menyusui yang benar yaitu:
a. Putting susu tidak lecet.
b. Perlekatan menyusu pada bayi kuat.
c. Bayi menjadi tenang.
d. Tidak terjadi gumoh.

3
Akibat tekhnik menyusui yang tidak benar yaitu:
a. Putting susu menjadi lecet.
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI.
c. Bayi enggan menyusu.
d. Bayi menjadi kembung.
Apabila bayi telah menyusu dengan benar, maka akan memperlihatkan tanda-tanda
sebai berikut.
a. Bayi tampak tenang
b. Badan bayi menempel pada perut ibu.
c. Mulut bayi terbuka lebar.
d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
e. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak masuk
f. Bayi tampak menghisap dengan ritme yang perlahan-lahan.
g. Putting susu tidak terasa nyeri.
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
i. Kepala bayi agak menengadah.

1. Teknik Menyusui pada Bayi Lahir Normal


Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa dalam memilih memilih posisi
meyusui,sambil duduk atau berbaring menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:
 Gunakan kursi yang nyaman
 Upayakan telapak kaki menginjak lantai
 Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi kaki agak
menggantung

2. Teknik Menyusui pada Bayi Kembar


Football position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi disuse
bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:
 Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, seperti memegang
bola.
 Letakkan tapat dibawah payudara ibu.
 Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar.
 Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang datar yang
memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.
 Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja.
 Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan ibu.

3. Teknik Menyusui pada Bayi Sumbing


Pendapat bahwa bayi sumbing tidak dapat menyusu adalah tidak benar. Bila
sumbing pallatum molle (langit – langit lunak) ataupun bila termasuk pallatum
durum (langit – langit keras), bayi dengan posisi tertentu masih dapat menyusu tanpa
kesulitan.
4
Ibu harus tetap mencoba menyusui bayinya, karena bayi masih bisa menyusu
dengan kelainan seperti ini. Keuntungan khusus untuk keadaan ini adalah bahwa
menyusu justru lapat melatih kekuatan otot rahang dan lidah, sehingga memperbaiki
perkembangan bicara anak. Kecuali itu menyusu mengurangi kemungkinan
terjadinya otitis media (radang telinga tengah), padahal bayi dengan palatoskisis
(celah pada langit – langit) mudah terkena radang ini.
Cara menyusui yang dianjurkan adalah:
1). Posisi bayi duduk.
2). Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi
untuk mendapatkan cukup ASI. Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah
pada bibir bayi bila bayi mempunyai sumbing pada bibir dan langit-langit
(labiopalatoskisis), ASI dikeluarkan dengan cars manual ataupun pompa, kemudian
diberikan dengan sendok / pipet, atau botol dengan dot yang panjang sehingga ASl
dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar menghisap dan
menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernafasannya

4. Teknik Menyusui pada Bayi ibu dengan badah Sc


Football position adalah posisi menyusui yang disarankan untuk ibu yang
melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini:
 Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu.
 Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan membentuk garis
lurus dengan badan bayi
 Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri akibat operasi dapat
terlindungi
 Posisi ini merupakan pososo yang paling nyaman bagi ibu maupun bayinya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-langkah menyusui yang
benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. Bayi diletakkan menghadap ke
ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja,
kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir
bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera
dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di
bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusui. Apabila bayi telah menyusui dengan benar
maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikutyaitu: bayi tampak tenang,
badan bayi menempel pada perut ibu, mulu bayi terbuka lebar, dagu bayi menempel
pada payudara ibu, sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih
banyak yang masuk, bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan, puting susu
tidak terasa nyeri, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi
agak menengadah.

B. Saran
Kami berharap agar para mahsiswa kebidanan memahami tentang teknik menyusui
pada bayi normal, kembar, sumbing dan ibu dengan SC.

Anda mungkin juga menyukai