i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa
bahwa atas rahmat dan karuniahnya akhirnya buku Panduan Inisiasi Menyusu Dini
dan Asi Ekslusif Rumah Sakit Umum Daerah Pesanggrahan dapat diterbitkan.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terimaksih kepada seluruh tim penyusun
yang telah membantu sehingga buku panduan ini dapat di selesaikan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I DEFINISI......................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................................3
BAB III TATALAKSANA.............................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................6
ii
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian
Inisiasi Menyusui dini (early inhabition) atau permulaan menyusui dini
adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan
kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam segera setelah
lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini, dinamakan the breast
crawl atau merangkak mencari payudara. (Roesli, 2008).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah perilaku mencari puting payudara
ibu sesaat setelah bayi lahir. (Prasetyono, 2009).
2. Untuk Ibu
a. Pelepasan plasenta yang lebih cepat akan mengurangi resiko
terjadinya perdarahan.
b. Manfaat kontak kulit bayi ke kulit ibu
1) Dada ibu menghangatkan kulit bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan
saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan).
2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu
pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengna demikian
1
bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian
energy.
3) Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik)yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni diusus
dan dikulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari
lingkungan.
4) Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga
yang kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) dan zat penting
lainnya yang pentinguntuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika
lahir masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan.
5) ASI yang pertama (colostrum) mengandung beberapa antibody
yang dapat mencegah infeksi pada bayi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
6) Bayi memperoleh ASI (makanan awal ) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus dan alergi. Makanan lain selain ASI
mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu
hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7) Bayi yang diberikan mulai menyusui dini akan lebih berhasil
menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6
bulan.
8) Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada putting ibu
akan merangsang keluarnya oksitosin yan gpenting karena
menyebabkan Rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu, merangsang hormon
lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai
bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormone
meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa suka cita /bahagia,
merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih dapat lebih cepat keluar.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Kamar Bersalin
Pada bayi baru lahir dikamar bersalin IMD dilakukan segera setelah
bayi baru lahir dan dipastikan bayi sudah dalam keadaan stabil, tidak ada
tanda gawat janin dan asfiksia. Setelah lahir bayi dikeringkan seperlunya
tanpa menghianglan vermix (zat lemak putih). Bayi mendapatkan kolostrum
(ASI pertama), cairna berharga yang kaya akan antibody (zat kekebalan
tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus
bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan. Antibosi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
B. Kamar Operasi
Bayi yang lahir dengan section caesaria dikamar operasi, dilakukan
IMD segera setelah bayi lahir dan diyakinkan keadaan bayi sudah stabil,
tidak ada gawat janin dan asfiksia. Selama IMD perawat atau bidan
mendampingi ibu dan memantau keadaan bayi.
3
BAB III
TATALAKSANA
4
9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam
atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasive misalnya sunikan vitamin K
dan tetesan mata bayi dapat ditunda.
10. Rawat gabung yaitu ibu bayi dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam
ibu dan bayi tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian
minumam prelaktal (cairan yang diberikan sebelum ASI keluar) dihindarkan.
Rawat gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja, karena
kegiatan menyusui tidak boleh dijadwalkan. Rawat gabung juga meningkatkan
ikatan bayi dnegan ibunya.
11. Tindakan IMD diperkenalkan ibu sejak antenatal care dan pada saat bersalin
dilaksanakannya IMD atas persetujuan ibu.
5
BAB IV
DOKUMENTASI