Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

INISIASI MENYUSUI DINI DAN


ASI EKSKLUSIF

Jln Cenek 1 no.1 Pesanggrahan,


Jakarta selatan.
Telp: (021)7356087/ 7356115
Fax. 7356087Email :
rsupesanggrahan@gmail.com

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa
bahwa atas rahmat dan karuniahnya akhirnya buku Panduan Inisiasi Menyusu Dini
dan Asi Ekslusif Rumah Sakit Umum Daerah Pesanggrahan dapat diterbitkan.

Panduan ini merupakan panduan pelaksanaan dan penilaian perlindungan


ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna menuju Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi. panduan ini di harapkan dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan bagi
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi sehingga di dapatkan kesamaan pola pikir atau presepsi dalam
melaksanakan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu paripurna menuju Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Pesanggrahan.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terimaksih kepada seluruh tim penyusun
yang telah membantu sehingga buku panduan ini dapat di selesaikan.

Kami menyadari pula masih banyak keterbatasan-keterbatasan dan kendala


serta permasalahan yang perlu di antisipasi dalam upaya untuk mewujudkan
perlindungan ibu dan bayi secara terpadu paripurna, di Rumah Sakit Umum Daerah
Pesanggrahan oleh karena itu kami mengharapkan saran perbaikan, sumbangan
pemikiran, masukan serta kritikan.

Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan panduan ini dapat


bermanfaat .

Jakarta, Januari 2019

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I DEFINISI......................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................................3
BAB III TATALAKSANA.............................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................6

ii
BAB I
DEFINISI

A. Pengertian
Inisiasi Menyusui dini (early inhabition) atau permulaan menyusui dini
adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. Asalkan dibiarkan
kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya satu jam segera setelah
lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini, dinamakan the breast
crawl atau merangkak mencari payudara. (Roesli, 2008).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah perilaku mencari puting payudara
ibu sesaat setelah bayi lahir. (Prasetyono, 2009).

B. Prinsip Inisiasi Menyusui dini


1. Untuk Bayi
a. Kehangatan
Christensson et al, (1992), melaporkan bahwa dibandingkan
dengan bayi-bayi yang diletakkan didalam boks, ternyata bayi-bayi
yang kontak kulit dengna kulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang
lebih hangat dan lebih stabil.
b. Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang dilakukan inisiasi menyusui dini lebih
jarang menangis dibandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan
dari ibunya.
c. Kualitas perlekatan
Dibanding bayi yang dipisahkan dari ibunya, bayi-bayi yang
dilakukan inisiasi menyusui dini mempunyai kemampuan perekatan
mulut yang lebih baik pada waktu menyusu.

2. Untuk Ibu
a. Pelepasan plasenta yang lebih cepat akan mengurangi resiko
terjadinya perdarahan.
b. Manfaat kontak kulit bayi ke kulit ibu
1) Dada ibu menghangatkan kulit bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan
saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan).
2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu
pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengna demikian

1
bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian
energy.
3) Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik)yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni diusus
dan dikulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari
lingkungan.
4) Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga
yang kaya akan antibody (zat kekebalan tubuh) dan zat penting
lainnya yang pentinguntuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika
lahir masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan.
5) ASI yang pertama (colostrum) mengandung beberapa antibody
yang dapat mencegah infeksi pada bayi, sehingga menjamin
kelangsungan hidup sang bayi.
6) Bayi memperoleh ASI (makanan awal ) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus dan alergi. Makanan lain selain ASI
mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu
hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7) Bayi yang diberikan mulai menyusui dini akan lebih berhasil
menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6
bulan.
8) Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada putting ibu
akan merangsang keluarnya oksitosin yan gpenting karena
menyebabkan Rahim berkontraksi membantu mengeluarkan
plasenta dan mengurangi perdarahan ibu, merangsang hormon
lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai
bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormone
meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa suka cita /bahagia,
merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih dapat lebih cepat keluar.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Kamar Bersalin
Pada bayi baru lahir dikamar bersalin IMD dilakukan segera setelah
bayi baru lahir dan dipastikan bayi sudah dalam keadaan stabil, tidak ada
tanda gawat janin dan asfiksia. Setelah lahir bayi dikeringkan seperlunya
tanpa menghianglan vermix (zat lemak putih). Bayi mendapatkan kolostrum
(ASI pertama), cairna berharga yang kaya akan antibody (zat kekebalan
tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus
bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan
makanan. Antibosi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.

B. Kamar Operasi
Bayi yang lahir dengan section caesaria dikamar operasi, dilakukan
IMD segera setelah bayi lahir dan diyakinkan keadaan bayi sudah stabil,
tidak ada gawat janin dan asfiksia. Selama IMD perawat atau bidan
mendampingi ibu dan memantau keadaan bayi.

3
BAB III
TATALAKSANA

Pelaksanaan inisiasi menyusui dini dapat dilakukannn sebagai berikut:


1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
2. Disarankan untuk mengurangi penggunaan obat kimiawi saat persalinan. Dapat
diganti dengan penggunaan non-kimiawi misalnya pijat, aromatherapy, gerakan.
3. Biarkan bu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya melahirkan
normal, didalam air atau jongkok.
4. Seleuruh badan dan kepala byai dikeringkan secepatnya, kecuali kedua
tangannya, lemak putih (vermix) yang menyamarkan kulit bayi sebaiknya
dibiarkan.
5. Bayi ditengkurapkan didada atau kulit ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan
kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam
atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti jika perlu gunakan topi
bayi.
6. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu.ibu dapat merangsang bayi dengan
sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu. Ibu perlu
didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi
ibu yang berbaring mungkin itdak dapat mengamati dengan jelas apa yang
dilakukan oleh bayi. Bayi akan merangkak mencari putting susu ibunya. Dalam
30 menit pertama, istirahat keadaan siaga, sesekali melihat ibunya
menyesuaikan dengan lingkungan. Antara 30-40 menit: mengeluarkan suara,
memasukkan tangan ke mulut, gerakan menghisap. Mengeluarkan air liur,
bergerak kearah payudara (aerola sebagai sasaran) dengan kaki menekan perut
ibu. ; menjilat-jilat kulit ibu sampai diujung tulang dada, menghentak-hentakkan
kepala ke dada ibu, menoleh kekanan-kiri, menyentuh putting susu dengna
tangannya. Menemukan, menjilat, mengulum putting, membuka mulut lebar dan
melekat dengan baik.
7. Ayah didukung untuk membantu ibu mengenali tanda-tandaatau perilaku bayi
sebelum menyusui. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam,
bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan
bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibunya setidaknya selama satu
jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum
menemukan putting payudara ibunyadalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi
tetep bersentuhan dengan kulit ibunya samoai berhasil menyusu pertama.
8. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengna kulit pada ibu
yang melahirkan dengan tindakan seperti operasi Caesar.

4
9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah satu jam
atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasive misalnya sunikan vitamin K
dan tetesan mata bayi dapat ditunda.
10. Rawat gabung yaitu ibu bayi dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24 jam
ibu dan bayi tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian
minumam prelaktal (cairan yang diberikan sebelum ASI keluar) dihindarkan.
Rawat gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja, karena
kegiatan menyusui tidak boleh dijadwalkan. Rawat gabung juga meningkatkan
ikatan bayi dnegan ibunya.
11. Tindakan IMD diperkenalkan ibu sejak antenatal care dan pada saat bersalin
dilaksanakannya IMD atas persetujuan ibu.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pencatatan jumlah persalinan.


2. Pencatatan Inisiasi Menyusui Dini pada persalinan.

Anda mungkin juga menyukai