Anda di halaman 1dari 28

Inisiasi Menyusu Dini

(IMD)
Definisi
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah
proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, di mana bayi dibiarkan
mencari puting susu ibunya sendiri
(tidak disodorkan ke puting susu).
• Inisiasi Menyusu Dini atau Early
inisiation adalah kemampuan bayi
mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir (Ambarwati, 2009).
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses
membiarkan bayi dengan nalurinya
sendiri dapat menyusu segera dalam satu
jam pertama setelah lahir, bersamaan
dengan kontak kulit antara bayi dengan
kulit ibu bayi dibiarkan setidaknya selama
satu jam di dada ibu, sampai dia menyusu
sendiri (Idris, 2008).
• Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau
early initiation merupakan program
yang sedang gencar dianjurkan
pemerintah. IMD harus dilakukan
langsung saat lahir, tanpa boleh
ditunda dengan kegiatan menimbang
atau mengukur bayi. Bayi juga tidak
boleh dibersihkan, hanya dikeringkan
kecuali tangannya. Proses ini harus
berlangsung skin to skin antara bayi
dan ibu.
Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan,
dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan
barunya, maka kemungkinan saat pertama kali
diletakkan di dada ibu, bayi belum bereaksi.
Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari
tangannya, ini membantu dia menemukan
puting susu ibu. Dia akan merangkak naik
dengan menekankan kakinya pada perut ibu.
Bayi akan menjilati kulit ibunya yang
mengandung bakteri baik sehingga kekebalan
tubuh bayi dapat bertambah. Ingat bahwa
dalam IMD anda tidak boleh memberikan
bantuan apapun pada bayi tapi biarkan bayi
menyusu sendiri. Biasanya bayi dapat
menemukan puting susu ibu dalam jangka
waktu 1 jam pertama.
Manfaat Inisiasi Menyusu Dini
bagi bayi
1) Menurunkan kejadian hipotermi
Luas permukaan tubuh bayi ± 3 kali
luas permukaan tubuh orang dewasa.
Lapisan jaringan lemak di bawah kulit
tipis, kecepatan kehilangan panas pada
tubuh bayi baru lahir ± 4 kali pada
orang dewasa. Pada ruang bersalin
dengan suhu 20-250C. Kehilangan
panas ini terjadi melalui konveksi,
konduksi, radiasi, evaporasi (Nelson,
2000).
2) Menurunkan kejadian asfiksia
Dengan Inisiasi Menyusu Dini, ibu dan bayi
menjadi lebih tenang. Hal ini akan membantu
pernapasan dan bunyi jantung lebih stabil.
3) Menurunkan kejadian hipoglikemia
Inisiasi menyusu dini membuat bayi menjadi
tenang dan frekwensi menangis kurang
sehingga mengurangi pemakaian energi
(WBW, 2007). Dan memiliki tingkat gula darah
yang lebih baik dari pada bayi yang baru lahir
yang dipisahkan dari ibunya.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
Bayi akan mendapatkan kolostrum
(liquid gold) yang mengandung banyak
zat kekebalan aktif, antibody, dan
banyak protein protective, kolostrum
juga mengandung faktor pertumbuhan
akan membuat lapisan yang
melindungi usus bayi selain itu
kolostrum kaya dengan vitamin A yang
membantu menjaga kesehatan mata
dan mencegah infeksi. Kolostrum akan
merangsang pergerakan usus sehingga
meconium akan segera dibersihkan
dari usus. Melalui jilatan bayi pada saat
mulai menyusu, bayi akan tercemar
terlebih dahulu oleh bakteri ibu yang
tidak berbahaya.
5. Meningkatkkan pengeluaran hormon oksitosin
Melalui sentuhan, hisapan dan jilatan bayi pada
putting susu ibu akan merangsang pengeluaran
hormon oksitosin. Oksitosin akan menyebabkkan
uterus berkontraksi sehingga membantu
pengeluaran plasenta dan mengurangi terjadi
pendarahan post partum, membuat ibu menjadi
tenang, rileks, meningkatkan ambang rasa nyeri,
dan mencintai bayinya serta dapat merangsang
pengeluaran ASI.
6. Memfasilitasi bonding attachment
Bonding atau ikatan batin yang menunjukkan
hubungan orang tua dan bayi saat awal
kelahiran, sifat dan tingkah laku jalinan saling
berhubungan yang tercipta antara ibu dan
bayi berupa sentuhan halus ibu dengan ujung
jarinya pada anggota gerak dan wajah bayi
serta membelai dengan penuh kasih sayang.
Bayi baru lahir matanya terbuka lebih lama
dari pada hari-hari selanjutnya.
Manfaaat IMD bagi Ibu
Adapun manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu
adalah: mencegah perdarahan pasca
persalinan dan mempercepat kembalinya
rahim kebentuk semula, mempercepat ibu
kembali ke berat badan sebelum hamil,
menunda kesuburan, Menimbulkan perasaan
dibutuhkan, mengurangi kemungkinan kanker
payudara dan ovarium (Saleha, 2009).
• Bila saat IMD bayi menangis maka ibu jangan
cepat-cepat menyerah untuk memberikan ASI.
Bayi menangis belum tentu karena merasa
lapar. Biarkan bayi Anda menemukan putting
susu sendiri.
• Bila persalinan harus melalui proses Cesar,
Anda dapat tetap melakukan IMD walaupun
kemungkinan berhasilnya sekitar 50% dari
pada persalinan normal.
• IMD membantu meningkatkan ikatan batin
antara ibu dan anak.
Prosedur kontak dini
1. Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran
dari sang ibu, rasa percaya diri yang tinggi,
dan membutuhkan dukungan yang kuat dari
sang suami dan keluarga.
2. Obat-obatan kimiawi, seperti Mis: pijat,
aroma therapi, bergerak, hypnobirthing dan
lain sebagainya coba untuk dihindari.
4. Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin
keringkan bayi tanpa menghilangkan vernix.
5. Tengkurapkan bayi di dada ibu atau perut ibu
dengan skin to skin contact, selimuti
keduanya dan jika memungkinkan/ dianggap
perlu beri si bayi topi.
6. Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. ibu
dapat merangsang bayi dengan sentuhan
lembut dengan tidak memaksakan bayi ke
puting ibunya.
7. Dukung dan bantu ibu untuk mengenali
tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum
menyusu (pre-feeding) yang dapat
berlangsung beberapa menit atau satu jam
bahkan lebih.
8. Bayi baru DIPISAHKAN dari ibu untuk
ditimbang, diukur, dicap; SETELAH IMD. Tunda
prosedur yang invasive seperti suntikan vit K
dan menetes mata bayi.
9. Dengan rawat gabung, ibu akan mudah
merespon bayi. Jika bayi dipisahkan dari
ibunya yang terjadi kemudian ibu tidak bisa
merespon bayinya dengan cepat sehingga
mempunyai potensi untuk diberikan susu
formula, jadi akan lebih membantu apabila
bayi tetap bersama ibunya selama 24 jam dan
selalu hindari makanan atau minuman pre-
laktal.
Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang
Tepat
Begitu lahir bayi di letakkan di perut ibu yang
sudah di alasi kain kering, kemudian bayi
segera dikeringkan dengan kain kering
Karena takut kedinginan, bayi dibungkus
(dibedong) dengan selimut bayi, kemudian
dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di
dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu)
bayi dibiarkan di dada ibu (bonding).
Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu
dengan cara memasukkan putting susu ibu ke
mulut bayi (roesli, 2009).
Inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan
Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu dengan
seluruh tubuh bayi dikeringkan termasuk kepala
secepatnya, kecuali kedua tangannya, tali pusat
dipotong lalu diikat. Vernix (zat lemak putih) yang
melekat ditubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan
karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Tanpa
dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada
atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu
ibu dan bayi diselimuti bersama sama jika perlu bayi
diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari
kepalanya. (Roesli, 2008)
Tatalaksana IMD yang tepat adalah

1. Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat


/diam dalam keadaan siaga (rest/quit alert
stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali
matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa
tenang (Bonding) yang istimewa ini
merupakan penyesuaian peralihan dari
keadaan dalam kandungan.
2. Antara 30-40 menit: mengeluarkan suara,
gerakan mulut seperti ingin minum, mencium,
menjilat tangan. Bau dan rasa ini akan
membimbing bayi untuk menemukan
payudara dan putting susu ibu.
3. Mengeluarkan air liur: saat menyadari bahwa
ada makanan di sekitarnya, bayi
mengeluarkan air liurnya.
4. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola
sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut
ibu, ia menjilat- jilat kulit ibu, menghentak-
hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke
kanan ke kiri, serta menyentuh dan meremas
daerah putting susu dan sekitarnya dengan
tangannya yang mungil.
5. Menemukan, menjilat, mengulum puting,
membuka mulut lebar, dan melekat dengan
baik (Saleha, 2009).
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada
Partus Spontan
1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar bersalin.
(UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006).
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi/ tidak
menggunakan obat kimiawi
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya
tanpa menghilangkan vernix, Mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat
diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut
ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi
puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
7. Biarkan KULIT bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING TIDAK
SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu
– bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO: BFHI
Revised, 2006 and UNICEF India : 2007).
8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu
dengan MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan
memasukkan puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat
pada kulit 30 MENIT atau 1 JAM lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1
jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk
ditimbang, diukur, dicap, diberi vit K.
10. RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of
OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali
atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
Adapun penghambat inisiasi menyusu
dini adalah:
1. Bayi kedinginan
2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera
menyusui bayinya
3. Tenaga kesehatan kurang tersedia
4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
5. Suntikan vitamin K dan tetes mata harus segera
diberikan setelah lahir
6. Bayi segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan
di ukur.
7. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostun tidak
memadai sehingga diperlukan cairan lain (cairan
prelaktal)
SOP Inisiasi Menyusu Dini Pada
Operasi Caesar
• Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar operasi atau
dikamar pemulihan.(UNICEF dan WHO, 2006).
• Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan
secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali
tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
• Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu.
Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian dicium ibu.
• Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki
bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan
ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
• Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting.
Biarkan bayi mencari puting sendiri.
• Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING
TIDAK selama SATU JAM, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam; tetap
kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO, 2006).
• Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu
dgn MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan
puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan
puting ibu, beri tambahan WAKTU melekat pada dada ibu
selama 30 menit atau 1 jam lagi.
• Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi
tetap melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu. Kemudian
ibu dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan
bayi tetap didadanya.
• Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan
untuk mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar
pemulihan.
• RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar agar
bayi dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of
OBGYN, 2007). Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan
lain kecuali atas indikasi medis.
SOP IMD Pada Gemelli
• Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar
bersalin.(UNICEF dan WHO, 2006).
• Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala kecuali
tangannya tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
• Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di dada-perut
ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi
puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
• Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
puting sendiri.
• Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah.
Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada
perawatan metoda kanguru.
• Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung bayi dibersihkan,
talipusat diikat.
• Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi
kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT
bayi MELEKAT pada KULIT ibu. Letakkan kembali bayi
pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu
dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
• Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu
selama PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi
sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan
sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan WHO, 2006).
• Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan
puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi
kulit melekat pada kulit
• RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of
OBGYN, 2007). Berikan ASI saja tanpa minuman atau
makanan lain kecuali atas indikasi medis.
• Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi
kedua DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT
pada KULIT ibu. Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan
dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi – bayi dapat
diberi topi.
• Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama PALING
TIDAK SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan
kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam (UNICEF dan
WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, ( Klausand Kennel 2001;
American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003).
• Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit melekat pada kulit
• RAWAT GABUNG BAYI :Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam. (American College of OBGYN, 2007).Berikan
ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai