Anda di halaman 1dari 39

Kebutuhan Bayi

Baru Lahir
Atik Mahmudah A.P, S.Tr.Keb., M.Keb
Contents of this template
1. Penilaian awal
2. Pemotongan dan perawatan tali pusat
3. IMD
4. Pemberian imunisasi Hb0
5. Pemberian salep
6. Pemberian vitamin K
KLEM ARTERI
Gunting tali pusat
01
IMD
Definisi early inisiation
breastfreeding
Inisiasi Menyusui Dini( IMD) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam satu
jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan sebagai cara
bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan
kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui
dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara

proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam
satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi
dengan kulit ibunya, bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di dada ibu,
sampai bayi menyusu sendiri (Depkes, 2008).
Waktu

tepat setelah persalinan sampai satu jam setelah persalinan, meletakkan bayi
baru lahir dengan posisi tengkurap setelah dikeringkan tubuhnya namun
belum dibersihkan, tidak dibungkus di dada ibunya segera setelah persalinan
dan memastikan bayi mendapat kontak kulit dengan ibunya, menemukan
puting susu dan mendapatkan kolostrom atau ASI yang pertama kali keluar
Prinsip IMD

1. tanpa harus dibersihkan dulu


2. bayi diletakkan di dada ibunya dengan posisi tengkurap
3. telinga dan tangan bayi berada dalam satu garis sehingga terjadi kontak kulit
4. secara alami bayi mencari payudara ibu dan mulai menyusu

prinsip IMD adalah cukup mengeringkan tubuh bayi yang baru lahir dengan
kain atau handuk tanpa harus memandikan, tidak
membungkus (bedong) kemudian meletakkannya ke dada ibu
dalam keadaan tengkurap sehingga ada kontak kulit dengan ibu,
selanjutnya beri kesempatan bayi untuk menyusu sendiri pada ibu pada
satu jam pertama kelahiran.
Manfaat IMD
Ibu
Sentuhan dan hisapan payudara ibu mendorong keluarnya oksitoksin. Oksitoksin
menyebabkan kontraksi pada uterus sehingga membantu keluarnya plasenta dan
mencegah perdarahan. Oksitoksin juga menstimulasi hormon-hormon lain yang
menyebabkan ibu merasa aman dan nyaman, sehingga ASI keluar dengan lancar
Bayi
Bersentuhan dengan ibu memberikan kehangatan, ketenangan sehingga napas dan denyut
jantung bayi menjadi teratur.Bayi memperoleh kolostrom yang mengandung antibodi
dan merupakan imunisasi pertama. Di samping itu, kolostrum juga mengandung faktor
pertumbuhan yang membantu usus bayi berfungsi secara efektif, sehingga
mikroorganisme dan penyebab alergi lain lebih sulit masuk ke dalam tubuh bayi.
Manfaat IMD
Manfaat secara Psikologis :
Adanya Ikatan Emosi (Emotional Bonding) :
Hubungan ibu-bayi lebih erat dan penuh kasih sayang.
Ibu merasa lebih bahagia.
Bayi lebih jarang menangis.
Ibu berperilaku lebih peka (affectionately).
Lebih jarang menyiksa bayi (child abused).
Perkembangan : anak menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik di kemudian hari.
Langkah Langkah IMD
1. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan
secepatnya,kecuali kedua tangannya. Lemak putih
(vernix) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya
dibiarkan
2. Bayi ditengkurapkan didada atau perut ibu. Biarkan
kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit
dengan kulit ini dipertahankan minimum satu jam
atau setelah menyusuawal selesai. Keduanya
diselimuti jika perlu gunakan topi bayi
3. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu, ibu dapat
merangsang bayi dengan sentuhan lembut, tetapi
tidak memaksakan bayi ke puting susu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.
pelaksanaan IMD
Kesiapan fisik dan psikologis ibu
Fisik dan psikologi ibu harus sudah dipersiapkan dari awal kehamilannya,
konseling dalam pemberian informasi mengenai IMD bisa diberikan selama
pemeriksaan kehamilan. Pemeliharaan puting payudara dan cara massase
payudara juga perlu di ajarkan agar ibu lebih siap menghadapi persalinan dan
dapat langsung memberikan ASI pada bayinya, rasa cemas, tidak nyaman
dan nyeri selama proses persalinan sangat mempengaruhi ibu untuk
menyusui bayinya untuk itu perlu adanya konseling.
Tenaga atau pelayan kesehatan
● Untuk keberhasilan pelaksanaan IMD, konsultasi dengan dokter ahli
kandungan di perlukan untuk membantu proses IMD. Memilih BPS/RS
atau fasilitas pelayanan kesehatan yang mendukung pemberian ASI.
● Bayi akan kedinginan
● Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan
sang ibu. Suhu payudara ibu akan meningkat 0,5 derajat dalam dua menit
jika bayi diletakkan di dada ibu. Berdasarkan hasil
Faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan
Ibu kelelahan
IMD
● Memeluk bayinya segera setelah lahir membuat ibu merasa senang dan
keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi menyusu
dini membantu menenangkan ibu.
● Kurang dukungan suami dan keluarga
● Penolongpersalinan dapat melanjutkan tugasnya.Bayi yang masih di
dada ibu dapat menemukan sendiri payudara ibu.Libatkan ayah atau
keluarga terdekat untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada
ibu.
● Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk.
● Ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan dengan
bayi masih di dada ibu, berikan kesempatan pada bayi untuk
meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.
● Ibu harus di jahit.
● Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara dan
lokasi yang dijahit adalah bagian bawah ibu.
● Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur.
Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas
badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan
melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah
lahir. Penimbangan dan pengukuran dapat ditunda sampai menyusu
awal selesai.
Faktor-faktor Sulitnya IMD
Kondisi ibu yang masih lemah (bagi ibu post-partum normal, dalam kondisi
kelemahan ini, ibu tidak mampu untuk melakukan program IMD).

Ibu lebih cenderung suka untuk beristirahat saja dari pada harus kesulitan
membantu membimbing anaknya untuk berhasil melakukan program IMD.
Kebijakan The World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) tentang IMD.

Inisiasi Menyusui Dini dalam satu jam setelah kelahiran merupakan tahap
penting untuk mengurangi kematian bayi dan mengurangi banyak kematian
neonatal. Menyelamatkan 1 juta bayi dimulai dengan satu tindakan, satu
pesan dan satu dukungan yaitu dimulai IMD dalam satu jam pertama
kelahiran.
Word Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa, IMD dalam satu
jam pertama kelahiran, menyusu secara eksklusif selama 6 bulan diteruskan
dengan makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun
01
IMUNISASI HB 0
HEPATITIS adalah suatu penyakit berat yang disebabkan oleh virus yang menyerang
organ hati yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan pada hati dan dapat
menyebabkan berlangsung menahun.
Dapat berlanjut menjadi sirosis hati bahkan kanker hati. Menular melalui darah, liur,
ASI, cairan sperma, cairan vagina.

Penularan Penyakit Hepatitis :


Proses persalinan
Benda yang dipakai bersama, misal cukur rambut, sikat gigi, alat makan.
Kontak dengan darah penderita.
Hubungan seksual
Penggunaan jarum suntik bersama.
LANGKAH LANGKAH PEMBERIAN IMUNISASI HB 0
Vitamin K
Selama kurun waktu 20 tahun angka kematian bayi (AKB) telah berhasil diturunkan secara
tajam, namun AKB menurut SDKI 2002-2003 adalah 35 per 1000 KH. Angka tersebut masih
tinggi, dan saat ini mengalami penurunan cukup lambat. Jika dilihat dari umur saat bayi
meninggal berdasarkan SKRT 2001 sekitar 57% kematian terjadi di masa neonatal dengan
penyebab utama kematian adalah asfiksia bayi baru lahir 27%, prematuritas dan BBLR 29%,
masalah pemberian makan 10%, tetanus neonatorum 10%, masalah hematologi 6%, infeksi
5%, dan lainnya 13%. Kematian neonatus yang disebabkan karena masalah hematologi
adalah ikterus dan defisiensi vitamin K karena pembentuknya yang belum sempurna pada bayi
baru lahir. Oleh karena itu jika terjadi perdarahan intrakranial dalam proses persalinan bisa
berakibat kematian atau kecacatan. Keadaan ini termasuk dalam Perdarahan akibat Defisiensi
Vitamin K (PDVK)
Bayi baru lahir cenderung memiliki kadar vitamin K dan cadangan vitamin K dalam hati yang
relatif lebih rendah dibanding bayi yang lebih besar. Sementara itu asupan vitamin K dari ASI
belum mencukupi (0,5 ng/L), sedangkan vitamin K dari makanan tambahan dan sayuran
belum dimulai. Hal ini menyebabkan bayi baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K
sehingga berisiko tinggi untuk mengalami PDVK.
Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena PDVK berkisar antara 1: 1.200 sampai
1 : 1.400 Kelahiran Hidup. Angka tersebut dapat turun menjadi 1:10.000 dengan pemberian
profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir

Permasalahan akibat PDVK adalah terjadinya perdarahan otak dengan angka kematian 10 –
50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu sampai 6 bulan, dengan
akibat angka kecacatan 30 – 50%.
semua bayi baru lahir harus mendapat profilaksis vitamin K, (phytomenadione) regimen
vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1, dan cara pemberian secara intramuskular
(Rekomendasi A).
Cara Pemberian
Semua bayi baru lahir harus diberikan injeksi vitamin K1
profilaksis.
Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K1
(phytomenadione)
injeksi dalam sediaan ampul yang berisi 10 mg Vitamin K1
per 1 ml.
Cara pemberian profilaksis injeksi vitamin K1 adalah
1. Masukkan vitamin K1 ke dalam semprit sekali pakai
steril 1 ml sebanyak 0,5 cc (uniject 1 cc)
2. kemudian disuntikkan secara intramuskular di paha
kiri bayi bagian anterolateral sebanyak 1 mg dosis
tunggal
3. diberikan paling lambat 2 jam setelah lahir.
4. Vitamin K1 injeksi diberikan sebelum pemberian
imunisasi hepatitis B0 (uniject), dengan selang waktu
1-2 jam.
1. Semprit steril sekali pakai 1 ml dengan jarum 26 G
(semprit tuberculin)
2. Pilih daerah otot yang akan disuntik.
3. Untuk memudahkan identifikasi suntikan vitamin K1 di
paha kiri dan suntikan imunisasi HB0 di paha kanan.
4. Bersihkan daerah suntikan dengan kasa atau bulatan
kapas yang telah direndam dalam larutan antiseptik dan
biarkan mengering.
5. Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan
sudah tepat.
6. Isap obat yang akan disuntikkan kedalam semprit dan
pasang jarumnya.
7. Bila memungkinkan pegang bagian otot yang akan
disuntik dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
8. Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak
lurus melalui kulit.
9. memudahkan identifikasi
1. Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung
jarum tidak menusuk dalam vena

Bila dijumpai darah:


Cabut jarum tanpa menyuntikkan obat
Pasang jarum steril yang baru ke semprit
Pilih tempat penyuntikkan yang lain
Ulangi prosedur diatas

Bila tidak dijumpai darah


suntikan obat dengan tekanan kuat dalam waktu 3-6 detik.
Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan tekan
dengan bola kasa steril kering
Catat tempat penyuntikan
THANKS

Anda mungkin juga menyukai