Anda di halaman 1dari 14

Inisiasi menyusu dini (early initiation

breastfreeding) atau permulaan menyusu


dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
segara setelah lahir atau kemampuan bayi
mulai menyusu sendiri segera setelah lahir
 Mulai disosoalisasikan di Indonesia
tahun 2007 pada saat pekan ASI
sedunia
 tahun 2008 merupakan salah satu
prosedur dalam APN yang harus
dilaksanakan oleh semua petugas
kesehatan yang menolong
persalinan ( Dep.Kes. 2008)
1. Menggerakan dunia untuk
menyelamatkan 1 juta bayi dimulai
dengan satu tindakan sederhana yaitu
beri kesempatan pada bayi untuk
melakukan Inisiasi Menyusu Dini dalam
satu jam pertama kehidupannya.
2. Menganjurkan segera terjadi kontak
kulit antara ibu dan bayi dan berlanjut
dengan menyusui untuk 6 bulan secara
eksklusif .
3. Mendorong Menteri Kesehatan atau orang yang
mempunyai kebijakan untuk menyatukan pendapat
bahwa Inisiasi Menyusu Dini dalam satu jam pertama
adalah indikator penting untuk pencegahan
kesehatan.
4. Memastikan keluarga mengetahui pentingnya satu
jam pertama untuk bayi dan memastikan mereka
melakukan pada bayi mereka kesempatan yang baik
ini.
5. Memberikan dukungan perubahan baru dan
peningkatan kembali Rumah Sakit Sayang Bayi
dengan memberi perhatian dalam penggabungan dan
perluasan tentang Inisiasi Menyusu Dini
cukup mengeringkan tubuh bayi yang baru
lahir dengan kain atau handuk kecuali
telapak tangan tanpa harus memandikan,
tidak membungkus (bedong) kemudian
meletakkannya ke dada ibu dalam keadaan
tengkurap sehingga ada kontak kulit
dengan ibu (skin to skin ) , selanjutnya beri
kesempatan bayi untuk menyusu sendiri
pada ibu pada satu jam pertama kelahiran
1. Dianjurkan ada pendamping persalinan yang
mendampingi ibu di kamar bersalin, bisa suami
atau anggota keluarga yang lain.
2. Bayi lahir segera dikeringkan seluruh tubuhnya,
kecuali tangannya tanpa menghilangkan vernix,
kemudian tali pusat diikat.
3. Apabila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi
ditengkurapkan di dada ibu di mana kulit bayi
melekat kulit ibu (skin to skin contact) dengan
posisi mata bayi setinggi puting susu ibu.
Keduanya diselimuti dan tak lupa bayi diberi topi.
4. Biarkan bayi sendiri yang mencari puting
susu ibu, sementara ibu dianjurkan untuk
merangsangnya dengan sentuhan lembut.
5. Tenaga kesehatan mendukung dan
membantu ibu dalam mengenali perilaku
bayi sebelum proses Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
6. Biarkan kulit bayi tetap bersentuhan dengan
kulit ibu minimal 1 jam, meskipun bayi
sudah selesai menyusukurang dari 1 jam.
7. Apabila dalam waktu 1 jam bayi belum
menemukan puting susu ibu, dekatkan mulut bayi
dengan puting susu ibu dan biarkan kontak kulit
bayi dengan kulit ibu terjadi selama 30 menit atau
1 jam sesudahnya.

Setelah proses IMD ini selesai dilakukan, barulah


bayi dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tenaga
kesehatan, seperti: ditimbang, diukur, dicap/diberi
tanda identitas, diberi salep mata dan penyuntikan
vitamin K1 pada paha kiri. Satu jam kemudian, bayi
diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha
kanannya.
 Istirahat sebentar dalam keadaan siaga untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
 Memasukkan tangan ke mulut
 Menghisap tangan dan mengeluarkan suara
 Bergerak ke arah payudara dengan aerola
sebagai sasaran.
 Menyentuh puting susu dengan tangannya.
 Menemukan puting susu.
 Melekat pada puting susu.
 Menyusu untuk pertama kalinya.
C:\Users\HP\Videos\Video Inisiasi Menyusu
Dini (IMD).mp4
 Menurunkan resiko kedinginan ( hypothermia).
 Membuat pernapasan dan detak jantung bayi
lebih stabil.
 Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri.
 Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi
protein dan immunoglobulin paling tinggi.
 Mendukung keberhasilan ASI Eksklusif
 Membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
pendarahan
 Membantu bayi agar memiliki keahlian makan di
waktu selanjutnya
 Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu
dengan bayinya pertama kali di dada ibunya .
 Bayi kedinginan
 Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk
segera menyusui bayinya
 Tenaga Kesehatan kurang tersedia
 Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
 Prosedur rutin yang harus dilakukan
 Bayi kurang siaga
 kolostrum tidak keluar

Anda mungkin juga menyukai