Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN

Peraturan Direktur RS.Mitra Husada


Nomor : 78/PER/DIR/RSMH/X/2019
Tanggal : 1 Oktober 2019
Tentang : Panduan Inisiasi Menyusu Dini

PANDUAN
INISIASI MENYUSU DINI
RS.MITRA HUSADA

BAB I
DEFINISI

Inisiasi Menyusu Dini (IMD), adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya
sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan
dengan kontak kulit antara bayi dengan kulit ibu. Bayi dibiarkan setidaknya selama
satu jam di dada ibu, sampai dia menyusu sendiri. Karena inisiatif untuk menyusu
diserahkan pada bayi, maka istilah yang digunakan adalah Inisiasi Menyusu Dini,
bukan menyusui.

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Roesli, 2009).

ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun (Kristiyansari, 2009).
ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain.
ASI Eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2005).
Bayi adalah anak dari baru lahir sampai berusia 12 bulan.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 1


BAB II

RUANG LINGKUP

Pelaksanaan pelayanan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan pada bayi yang
baru lahir baik pasca persalinan normal maupun pasca seksio sesarea, yang
menjadi sasaran Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah seluruh bayi baru lahir
dengan keadaan yang memungkinkan. Di dalamnya terdapat peran dari berbagai
pihak yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD), adalah :
1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
2. Dokter Spesialis Anak
3. Bidan dan Perawat
4. Ibu (pasien)
5. Keluarga.

Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dilakukan di kamar bersalin dan kamar
operasi segera sesudah bayi lahir. Perawat/Bidan yang membantu persalinan
memfasilitasi pelayanan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sambil mengedukasi ibu
untuk mau dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). ASI eksklusif di berikan
kepada seluruh bayi, dengan bantuan edukasi dari petugas kesehatan, yaitu:
1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
2. Dokter Spesialis Anak
3. Bidan dan Perawat di Instalasi rawat inap dan Instalasi Perinatologi.
Pelayanan untuk menunjang ASI eksklusif dilakukan di Instalasi Perinatologi dan
poliklinik dimana di sediakan ruangan sebagai ruang laktasi atau pojok laktasi.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 2


BAB III
TATA LAKSANA

A. INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


1. Tata laksana Inisiasi Menyusu Dini (IMD) menurut WABA & UNICEF :
a. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak
menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu
banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan
menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
b. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan,
akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu
pula jika ibu harus menjalani operasi sectio cesaria.
c. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan
vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi.
d. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi
dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
e. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari
sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada
dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu
ibunya.
f. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, ibu perlu didukung
dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu
yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang
dilakukan oleh bayi.
g. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu
sampai proses menyusu pertama selesai.
h. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
i. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat gabung. Rawat gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya,
karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang
menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat
memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 3


2. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontan.
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di instalai kamar
bersalin.
b. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi.
c. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix mulut dan hidung bayi
di bersihkan, talipusat di ikat.
d. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di tengkurapkan di
dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu
dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat
diberi topi.
e. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
f. Ibu di dukung dan di bantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusui.
g. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama
paling tidak 1 jam; bila menyusui awal terjadi sebelum 1
jam, tetap biarkan kulit ibu - bayi bersentuhan sampai setidaknya 1
jam.
h. Bila dalam 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. Beri waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
i. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam
atau selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vit K.
j. Rawat gabung bayi : Ibu - bayi dirawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
k. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

3. Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar


a. Di anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di Instalasi bedah
sentral atau di kamar pemulihan.
b. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan
secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali
tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 4


c. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu.
Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
d. Tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan
operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
e. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati
puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
f. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak
selama 1 jam, bila menyusui awal selesai sebelum 1 jam; tetap
kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam .
g. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi tidak memasukkan puting ke mulut
bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan
waktu melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
h. Bila operasi telah selesai, ibu dapat di bersihkan dengan bayi tetap
melekat di dadanya dan di peluk erat oleh ibu. Kemudian ibu
di pindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap
di dadanya.
i. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di instalasi bedah sentral, diusulkan
untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
j. Rawat gabung : Ibu - bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam
jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau
makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau
empeng.

4. Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli.


a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di Instralasi kamar
bersalin.
b. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung
bayi dibersihkan, talipusat di ikat.
c. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di tengkurapkan di
dada/perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi
setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
d. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 5


e. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama
pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit
ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya di tutupi baju
ayah.
f. Bayi kedua lahir, segera di keringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung
bayi dibersihkan, talipusat diikat.
g. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua
ditengkurapkan di dada/perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampingan dengan
saudaranya, Ibu dan kedua bayinya di selimuti. Bayi - bayi dapat diberi
topi.
h. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama
paling tidak 1 jam; bila menyusui awal terjadi sebelum 1 jam, tetap
biarkan kulit ibu - bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
i. Bila dlm 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi keputing ibu tapi jangan memasukkan puting ke
mulut bayi. Beri waktu 30 menit atau 1 jam lagi kulit melekat pada kulit
j. Rawat gabung bayi : Ibu - bayi di rawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman
atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau
empeng

B. MONITORING DAN EVALUASI


Hal yang penting untuk dilakukan monitoring adalah keamanan ibu dan bayi
selama proses IMD. Apakah terdapat tanda-tanda asfiksia dan hipotermi pada
bayi atau tidak, apakah ibu mengalami tanda-tanda perdarahan berlebihan atau
tidak. Keberhasilan dari IMD adalah apabila bayi bisa merayap sendiri diatas
perut sampai dada ibu dan menemukan puting susu ibu kemudian menghisap.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 6


C. ASI EKSKLUSIF
1. Teknik Menyusui
a. Cobalah untuk menyangga punggung, bahu, dan leher bayi. Bayi sebaiknya
dapat menggerakkan kepalanya ke depan dan ke belakang dengan mudah.
Hindari mendorong kepala bayi.
b. Letakkan bayi dengan posisi hidungnya sejajar dengan puting sehingga
bayi akan melekat sempurna dengan payudara
c. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah, ibu da-
pat mengajari bayi membuka mulut lebar dengan cara:
1) Arahkan bayi menuju bayi menuju payudara, sentuhlah bibir atas bayi
pada puting
2) Pelan-pelan mundurkan mulut bayi
3) Sentuhkan kembali bibir atas bayi pada puting, mundurkan kembali mu-
lut bayi
4) Ulangi hingga bayi membuka mulut lebar-lebar dan lidahnya maju
5) Atau sentuhkan puting sepanjang bibir atas bayi mulai dari satu sudut ke
suduh lain hingga bayi membuka mulut lebar-lebar.
d. Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran
gelap di sekitar puting, puting ibu sebaiknya berada pada langit-langit mu-
lut bayi
e. Untuk merangsang bayi melepaskan mulutnya dari puting, dengan lembut
letakkan ujung jari ibu pada sudut mulut bayi dan bayi akan secara otoma-
tis membuka mulutnya. Jangan menarik secara paksa karena akan menim-
bulkan luka pada puting

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 7


2. Tips Agar ASI Mudah Dikeluarkan
a. Memijat payudara mulai dari bagian atas dengan gerakan memutar dan
menekan lembut ke arah dada.
b. Menekan lembut daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting
menggunakan jari dengan gerakan seperti menggelitik.
c. Mengguncang lembut payudara dengan arah memutar untuk membantu
keluarnya ASI.

3. Cara Mengetahui Bahwa Bayi Mendapat ASI Cukup


a. Periksalah pertambahan berat bayi
Selama 6 bulan pertama, bayi sebaiknya bertambah berat sedikitnya 500
gram setiap bulan, atau 125 gram setiap minggu. Perhatikan KMS bayi jika
ada, atau perhatikan catatan lain tentang berat badan bayi sebelumnya. Jika
tidak ada catatan berat badan, jadwalkan untuk menimbangnya lagi dalam
waktu satu minggu. Bila pertambahan berat badan bayi cukup, maka ia
mendapat ASI yang cukup. Sangat sulit mengetahui apakah ASI yang di
terima bayi cukup atau tidak jika tidak ada catatan berat badannya.

f. Periksalah air seni bayi


Bayi yang disusui secara eksklusif dan mendapat ASI yang cukup, biasanya
mengeluarkan air seni jernih sekurangnya 6-8 kali dalam 24 jam. Bayi yang
tidak mendapat cukup ASI mengeluarkan asir seni kurang dari 6 kali dalam
24 jam (bahkan seringkali kurang dari 4 kali sehari).Tanda lainnya adalah
air seninya berwarna pekat, berbau tajam, dan berwarna kuning tua sampai
jingga, khususnya bayi yang berusia lebih dari 4 minggu.

g. ASI Kurang
Istilah ASI Kurang adalah istilah yang rancu, atau tidak cukup jelas, yang
dapat di tafsirkan menjadi 3 pengertian yang berbeda. Yang pertama, ibu
merasa produksi ASI nya kurang, ini berkaitan dengan perasaan si ibu.
yang kedua, dapat juga kategori ASI kurang di maksudkan sebagai
produksi ASI ibu memang benar-benar kurang, yang berarti produksi ASI

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 8


ibu sudah terbukti memang hanya sedikit, sehingga tidak mencukupi
kebutuhan bayi. Sedangkan yang ketiga, jumlah ASI yang di terima bayi
memang kurang. Ini bisa terjadi seandainya perlekatan bayi pada saat
menyusu tidak tepat, atau karena sebab lainnya.
Pengertian yang pertama dan kedua bukanlah hal yang penting, di
bandingkan dengan yang ketiga. Meskipun produksi ASI ‘tidak banyak’,
namun jika yang diterima oleh bayi sudah cukup, maka jumlah produksi
ASI tidak menjadi masalah.
1) Tanda-tanda "Pasti" ASI Kurang
Ini adalah tanda-tanda yang meyakinkan bahwa jumlah ASI kurang
yang di terima bayi memang benar-benar kurang.
a) Berat badan bayi tidak naik. Jika pertambahan berat badan bayi
kurang dari 500 gram / bulan, atau setelah dua minggu beratnya
kurang dari berat lahirnya.
b) Bayi mengompol kurang dari 6 kali sehari, bau dan berwarna kuning
tua.
2) Tanda-tanda "Mungkin" ASI Kurang
Tanda-tanda berikut tidak berarti bahwa ASI-nya yang kurang, tetapi
bisa terjadi karena sebab lainnya.
a) Bayi tidak puas setelah menyusu.
b) Bayi sering menyusu.
c) Bayi jarang buang air besar.
d) Bayi sering menangis.
e) Kotoran bayi keras, kering, atau kehijauan.
f) Tidak ada ASI yang keluar ketika diperah.
g) Selama kehamilan, payudara tidak membesar.
3) "Bukan" Tanda ASI Kurang
Kategori tanda-tanda berikut sama sekali bukan tanda bahwa ASI
kurang, melainkan tanda-tanda untuk peristiwa yang lain.
a) Bayi menghisap jari
b) Bayi menyusu sangat lama
c) Payudara lebih lunak dari sebelumnya
d) Bayi tidur lama setelah diberi susu botol
e) Bayi menolak menyusu
f) ASI tidak menetes keluar
g) Perut bayi tidak bundar setelah disusui
h) Payudara tidak langsung penuh setelah melahirkan

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 9


i) Tidak merasakan refleks pelepasan ASI
j) Setelah melahirkan, ASI tidak keluar
k) Petugas kesehatan mengatakan ASI tidak cukup
l) Dikatakan terlalu muda atau terlalu tua untuk menyusui
m) Orang lain meragukan kecukupan ASI
n) Dikatakan bayi terlalu kecil atau terlalu besar
o) ASI tampak encer
p) Tidak punya / kurang pengalaman menyusui sebelumnya

4. Cara Memerah ASI


a. Memerah ASI dengan Tangan
1) Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu dengan
memerah sedikit ASI, dan menoleskannya pada puting dan areola. ASI
mengandung zat anti bakteri yang akan membunuh kuman pada payu-
dara dan puting. Usahakan untuk rileks dan nyaman, karena kondisi
psikologis ibu berpengaruh terhadap produksi ASI.
2) Topang payudara ibu dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas
payudara menuju puting. Urut menyeluruh, termasuk bagian bawahnya.
Lakukan dengan lembut.
3) Sekarang, tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola ( kulit
gelap yang mengitari puting ) dengan ibu jari dan telunjuk.
4) Pencet kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting untuk
mengeluarkan ASI ibu. Berhati-hatilah, ASI bisa memancar ke segala
arah.
5) Ulangi secara teratur sehingga ASI telah keluar semua.
6) Cara memerah yang benar akan mampu mengosongkan payudara dan
meningkatkan produksi ASI. Payudara kosong akan mengirim sinyal ke
otak agar memerintahkan tubuh untuk memproduksi air susu. Dengan
begitu, produksi susu akan lancar.
7) Letakkan cangkir bermulut lebar yang sudah di sterilkan di bawah payu-
dara yang di perah.
8) Peras satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke payudara
satunya. Demikian seterusnya bergantian sampau payudara terasa
kosong ( 20-30 menit ).
9) Agar ASI tetap banyak, mulai memeras 6 jam pasca persalinan dan
anjurkan memeras setiap 2-3 jam.

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 10


b. Memerah ASI dengan Pompa Elektrik
1) Dengan pompa ASI, Ibu bisa memerah dengan lebih cepat dan mudah
dibanding menggunakan tangan.
2) Pilih pompa yang bentuknya sederhana , sehingga mudah digunakan dan
mudah di bersihkan.
3) Pastikan pompa sudah di sterilkan sebelum dipakai.
4) Sesuaikan isapan pompa dengan kenyamanan anda (pegangannya dan
besar Pompa).
5) Kendurkan otot dan saluran ASI di payudara Ibu dengan menaruh han-
duk hangat di atas payudara, pijat payudara dengan lembut.
6) Lamanya memompa ASI sangan bergantung pada pompa yang digu-
nakan. Pemerahan ASI bisa perlu waktu 15 - 45 menit dan tidak menye-
babkan rasa sakit.

5. Cara Memperbanyak Produksi ASI


Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para ibu menyusui untuk
melakukan cara tips agar ASI banyak dan berlimpah yaitu dengan :
a. Menyusui sesering mungkin.
b. Motivasi yang kuat untuk menyusui bayi.
c. Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat diren-
canakan dari jauh-jauh hari.
d. Penggunaan BH yang terlalu sempit akan mempengaruhi produksi ASI.
e. Segera sehabis melahirkan maka sang bayi langsung diperkenalkan dengan
payudara ibu atau lebih dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
f. Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk,
bayam, daun turi (sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung zat un-
tuk memperbanyak produksi ASI.

6. Cara Memberi ASI


Ada beberapa cara pemberian ASI, yaitu :
a. Memberi ASI dengan Sendok dan Cup Feeding
Memberi minum dengan sendok atau cup feeding lebih baik dari pada
dengan botol, karena tidak mempengaruhi proses menghisap dan alatnya
cukup di bersihkan dengan air dan sabun serta di keringkan dengan lap
bersih. Untuk memberi minum, peluk bayi dengan lengan dan bokong di
sangga oleh telapak tangan dalam posisi agak tegak. Tuangkan ASI peras

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 11


dalam mangkok/cangkir. Berikan dengan sendok, tunggu sampai bayi
selesai menelan, baru berikan lagi. Bila jatah ASI tidak habis, berikan lebih
banyak pada waktu minum berikutnya. Jangan lupa mencatat jumlah
masukan setiap kali dan jumlah total selama 24 jam.
Minum dengan cangkir/cup feeding mula-mula banyak tumpah, tetapi
selanjutnya bisa lebih cepat. Tempelkan cangkir/gelas kecil be bibir bayi,
jangan dituang. Bayi kecil akan menjilat dengan lidahnya sedangkan bayi
yang lebih besar mengisap pinggir cangkir. Berikan terus sampai bayi
berhenti menghisap. Bayi sangat kecil bisa dimulai minum dengan pipet.

b. Memberi ASI dengan Suplemeter


Ketika bayi kecil mulai timbul refleks hisapnya, tetapi belum terlau kuat
unutk menghisap jumlah volume ASI yang diperlukan, atau karena ASI ibu
masih kurang, maka bayi dilatih menetek langsung sementara ASI perah
atau formula diberikan dengan alat suplemeter. Karena bayi akan frustasi
bila ASI kurang deras, apalagi bila pernah mengenal dot.
Teknik menggunakan suplemeter :
1) Siapkan tabung orogastrik ukuran F5 dan cangkir serta plester.
2) Tuang ASI peras atau formula yang dibutuhkan dalam cangkir.
3) Letakkan ujung pipa orogastrik yang berlubang di daerah areola
kemudian plester.
4) Masukkan ujung yang satunya ke dalam cangkir.
5) Atur kecepatan aliran dengan menaik turunkan cangkir sehingga bayi
selesai menghisap dalam waktu sekitar 30 menit.
6) Pipa orogastrik perlu di sterilkan dengan direbus.
7) Setelah ASI bertambah/daya hidap makin kuat, kurangi jumlah susu
peras/formula dan biarkan bayi menetek langsung lebih lama.

c. Memberi ASI dengan Pipa Orogastrik dan Semprit


Biasanya di pakai pipa orogastrik F5 dan F8.
1) Ukur jarak dari mulut ke telinga sampai ke epigastrum kemudian beri
tanda dengan pena.
2) Masukkan pipa perlahan melalui mulut sampai tanda pena kemudian
lekatkan pada pipa memakai plaster. Perhatikan jangan sampai
tersedak
3) Dengarkan dengan stetoskop di atas lambung. Semprotkan udara
melalui pipa dengan semprit 3cc. Bila terdengar bunyi udara dari

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 12


lambung, berarti pipa orogastrik sudah masuk dnegan baik.
4) Tuang ASI peras/formula sejumlah yang di perlukan dalam semprit,
sambungkan semprit dengan pipa, posisikan lebih tinggi dari bayi dan
biarkan susu mengalir turun.
5) Perhatikan kalau ada perubahan nafas atau bayi muntah.
6) Selesai minum, lepas semprit, tutup klep di ujung pipa orogastrik
7) Selama minum bayi dapat ngempeng pada payudara ibu atau ibu jari.
8) Ganti pipa setiap 72 jam (3 x 24 jam).

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 13


BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian pemberian ASI pada bayi :


1. Formulir catatan tindakan keperawatan (kamar bayi)
2. Formulir monitoring observasi 24 jam Instalasi Perinatologi
3. Buku registrasi pasien IMD dan Rawat Gabung.

Ditetapkan di: Pringsewu


Pada tanggal: 1 Oktober 2019
Direktur RS.Mitra Husada

dr. Elvani
NIK.AA01.07.2008

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 14


DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2010. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini. http://kumpulan. Info/keluarga/


anak/40-anak/99-inisiasi-menyusu-dini-imd.html

Alimul. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.

Andiana. 2007. Minimnya Praktek Inisiasi Menyusu Dini. http://www.balipost.-


com. Diakses tanggal 15 Februari 2011

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewi Cendika dkk. 2010. Panduan Pintar Hamil & Melahirkan, Jakarta : Wahyu-
Media

Hidayat. 2009. Pengukuran Motivasi. http://dr-suparyanto. Blogspot. Com/


2010/2009/konsep-motivasi. Html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2011

Irwanto. 2000. Motivasi dan Pengukuran Perilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Irwanto. 2008. Klasifikasi Motivasi. http://dr-suparyanto. Blogspot. Com/


2010/2009/konsep-motivasi. html. Diakses pada tanggal 24 Februari 2011.

Mohibbin. 2001. Pengertian motivasi. Jakarta : EGC

Mobarok. 2007. Teori Kebutuhan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Sukidjo, 2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, Sukidjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta : Salemba Medika

Poerwodarminto. 2006. Pengertian Motivasi. http://dr-suparyanto.blogspot.com/


2010/09/konsep-motivasi.html. diakses pada tanggal 24 Februari 2011

Purwanto, Ngalim.2004. Perilaku Manusia. Jakarta : ISBN

Purwanto, 2008. Unsur Motivasi. Jakarta : Balai Pustaka

Roesli Utami.2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda.
Jakarta.

Rulina. 2007. Inisiasi Selamatkan Kematian Bayi 22%. http://www.info-kia.com.


Diakses tanggal 15 Februari 2011

Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 15


Panduan Inisiasi Menyusu Dini RS.Mitra Husada 16

Anda mungkin juga menyukai