Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

INISIASI MENYUSUI DIRI


DAN ASI EKSLUSIF
RS. BAPTIS BATU TAHUN 2014

RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO – BATU
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................ii
Lembar Pengesahan......................................................................................... iii
BAB I. DEFINISI........................................................................................... 1
1.1. Manfaat Kontak Kulit Bayi Ke Kulit Ibu................................................. 1
BAB II. RUANG LINGKUP.......................................................................... 3
BAB III. TATA LAKSANA............................................................................ 4
3.1. Tata Laksana Menyusui Dini Secara Umum............................................ 4
3.2. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontans.......................................... 5
3.3. Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar........................................... 6
3.4. Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli...................................................... 7
BAB IV. DOKUMENTASI............................................................................. 9

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RS. BAPTIS BATU

NAMA KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Maria Arum,A.Md.Keb. Pembuat Dokumen

Dr. Imanuel Eka Tantaputra Authorized Person

Dr. Arhwinda PA,Sp.KFR.,MARS. Direktur RS. Baptis Batu

iii
BAB I
DEFINISI

Inisiasi Menyusui Dini adalah segera menaruh bayi didada bayi, kontak
kulit dengan kulit (skin to skin kontak) segera setelah lahir setidaknya satu jam
atau lebih sampai bayi menyusu sendiri.
Apabila bayi sehat diletakkan segera pada perut dan dada ibu setelah lahir
untuk kontak kulit ibu dan bayi, bayi memperlihatkan kemampuan yang
menakjubkan.
Bayi siaga,bayi dapat merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu.Bayi mulai
menyentuh dan menekan payudara ibu.Sentuhan awal yang lembut oleh tangan
atau kepala bayi pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga
mulailah ASI mengalir dan juga meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi.
Kemudian bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjilat putting
ibu.Akhirnya bayi melekat pada payudara dan mengisap minum ASI.

1.1. Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu.


1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan
menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat
menyusui menurunkan risiko kematian karena hypothermia
(kedinginan).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan
detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih
jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.
3. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada
antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan
kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.
4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang
kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang
penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih
sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.

1
5. Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi,
sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.
6. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu
pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI
mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu
hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.
7. Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu
ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.
8. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan
merangsang keluarnyaoksitosin yang penting karena:
 Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta
dan mengurangi perdarahan ibu.
 Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks,
dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena
hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa
sukacita/bahagia.
 Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang
(yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah


dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu),setidaknya 1 jam setelah bayi lahir.Bisa di ruang
bersalin, kamar operasi untuk kasus bedah Caesar,ruang pulih dan ruang rawat
pasaca salin.

3
BAB III
TATA LAKSANA

3.1. Tata Laksana Inisiasi Menyusui Dini Secara Umum.


1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak
menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi
terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya
akan menyusui dalam proses inisiasi menyusui dini.
2. Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses
melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti
biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar.
3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa
menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan
kulit bayi.
4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala
bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu
diselimuti.
5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk
mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting
susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari
puting susu ibunya.
6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu
didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum
menyusui. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati
dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi.
7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit
ibu sampai proses menyusui pertama selesai.
8. Setelah selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung
memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi

4
menginginkannya, karena kegiatan menyusui tidak boleh dijadwal.
Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan
bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan
ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan
menyusui.

3.2. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontan.


1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar
bersalin.
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi.
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernix Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di
dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu
dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat
diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusui.
7. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama
PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusui awal terjadi sebelum 1
jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1
jam.
8. Bila dlm 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan
MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan
puting ke mulut bayi. BERI WAKTU kulit melekat pada kulit 30
MENIT atau 1 JAM lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam
atau selesai menyusui awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang,
diukur, dicap, diberi vit K.

5
10. RAWAT GABUNG BAYI: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas
indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

3.3. Inisiasi Menyusui Dini Pada Operasi Caesar.


1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar
operasi atau dikamar pemulihan.
2. Begitu lahir diletakkan di meja resusitasi untuk DINILAI, dikeringkan
secepatnya terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali
tangannya. Dibersihkan mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
3. Kalau bayi tak perlu diresusitasi; bayi dibedong, dibawa ke ibu.
Diperlihatkan kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu.
4. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan
operasi. Bayi dan ibu diselimuti. Bayi diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati
puting. Biarkan bayi mencari puting sendiri.
6. Biarkan KULIT Bayi bersentuhan dengan kulit ibu PALING TIDAK
selama SATU JAM, bila menyusui awal selesai sebelum 1 jam; tetap
kontak kulit ibu-bayi selama setidaknya 1 jam .
7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dg
MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi tidak memasukkan
puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting
ibu, beri tambahan WAKTU melekat padadada ibu, 30 menit atau 1
jam lagi.
8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap
melekat didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.Kemudian ibu
dipindahkan dari meja operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap
didadanya.
9. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.

6
10. RAWAT GABUNG: Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam
jangkauan ibu selama 24 jam.Berikan ASI saja tanpa minuman atau
makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau
empeng.

3.4. Inisiasi Menyusui Dini Pada Gemelli.


1. Dianjurkan SUAMI atau keluarga MENDAMPINGI ibu dikamar
bersalin.
2. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung
bayi dibersihkan, talipusat diikat.
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, Bayi di TENGKURAPKAN di
dada-perut ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu
dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat
diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama
pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit
ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju
ayah.
6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix . Mulut dan hidung
bayi dibersihkan, talipusat diikat.
7. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua
DITENGKURAPKAN di dada-perut ibu dengan KULIT bayi
MELEKAT pada KULIT ibu. Letakkan kembali bayi pertama
didada ibu berdampingan dengan saudaranya, Ibu dan kedua bayinya
diselimuti. Bayi – bayi dapat diberi topi.
8. Biarkan KULIT kedua bayi bersentuhan dengan KULIT ibu selama
PALING TIDAK SATU JAM; bila menyusui awal terjadi sebelum 1

7
jam, tetap biarkan kulit ibu – bayi bersentuhan sampai setidaknya 1
jam .
9. Bila dlm 1 jam menyusui awal belum terjadi, bantu ibu dengan
MENDEKATKAN BAYI KE PUTING tapi jangan memasukkan
puting ke mulut bayi. BERI WAKTU 30 MENIT atau 1 JAM lagi kulit
melekat pada kulit
10. RAWAT GABUNG BAYI :Ibu – bayi dirawat dalam satu kamar,
dalam jangkauan ibu selama 24 jam.Berikan ASI saja tanpa minuman
atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau
empeng

8
BAB IV
DOKUMENTASI

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan maka kualitas asuhan dapat di


identifikasi dan ditingkatkan.
1. Lembar observasi dan catatan harian pada status bayi ; digunakan untuk
memantau bayi setiap hari pada shift pagi,siang dan malam.
2. Lembar observasi dan catatan harian pada status ibu : digunakan untuk
mencatat dan memantau keadaan ibu dari sebelum sampai setelah
persalinan setiap hari pada shift pagi,siang dan malam.

Anda mungkin juga menyukai