Anda di halaman 1dari 11

BAB II

2.4. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

2.4.1 Definisi Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses menyusu segera yang dilakukan dalam
satu jam pertama setelah bayi lahir. Satu jam pertama kelahiran bayi adalah saat paling
penting, karena di masa satu jam pertama ini terjadi fase kehidupan yang mempengaruhi
proses menyusui. Setelah bayi lahir, semua bayi dari ras manapun akan mengalami fase yang
sama, yakni fase untuk mempertahankan fungsi kehidupannya yaitu insting untuk mencari
sumber makanan (menyusui). Indikator keberhasilan IMD bisa terjadi apabila bayi
mendapatkan ASI ekslusif.

2.4.2 Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Manfaat dalam melakukan Inisiasi Menyusui Dini banyak sekali, diantaranya adalah:

1. Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi
merangkak mencari payudara.

2. Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak jantung lebih stabil,
dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi.

3. Imunisasi Dini. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai mengisap
puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-bakteri baik yang ia perlukan untuk
membangun sistem kekebalan tubuhnya.

4. Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena 1– 2 jam
pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidurdalam waktu yang lama.

5. Makanan non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia,
misalnya dari susu hewan. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan fungsi usus dan
mencetuskan alergi lebih awal.

6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui ekslusif dan akan lebih
lama disusui.

7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya,
emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

8. Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang
juga dinamakan (the gift of life). Bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih
dulu mendapatkan kolostrum dari pada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI
istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi ,
penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi,. Kolostrum akan
membuat lapisan yang melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus
mematangkan dinding usus ini.
9. Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari pertama kehidupannya
(Ghana, 2004).

10. Perkembangan psikomotorik lebih cepat.

11. Menunjang perkembangan koknitif.

12. Mencegah perdarahan pada ibu.

13. Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium. (Dewi Cendika &

Indarwati, 2010).

2.4.3 Posedur Inisiasi Menyusui Dini

1. Pengertian:Kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir dan menyusui sendiri dalam satu
jam pertama kehidupan.

2. Tujuan: Memberikan pedoman supaya petugas dapat memberikan informasi kepada ibu
untuk memahami pelaksanaan inisiasi dini.

3. Prosedur:

Tatalaksana Umum

a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan.

b. Saat melahirkan ibu anjurkan tidak menggunakan obat kimia.

c. Setelah tali pusat dipotong dekatkan bayi pada dada ibu tanpa dikeringkan, ibu tanpa baju.

d. Usahakan agar kulit bayi menempel kulit ibu, berikan selimut pada kedua-duanya.

e. Biarkan bayi mencari puting susu ibu sendiri. Biarkan hingga 1 jam.

f. Dukung dan bantu ibu mengenali tanda-tanda atau perilaku sebelum menyusui (pre
feeding).
g. Tunda tindakan lain seperti menimbang, mengukur dan memberi suntikan sampai proses
menyusui selesai.

h. Inisiasi dini harus tetap diupayakan meskipun persalinan SC.

i. Berikan bayi minum ASI saja (kecuali ada indikasi medis).

Tatalaksana Khusus

a. Bayi lahir tanpa resusitasi, lakukan inisiasi dini, keringkan bayi kepala, muka, bagian tubuh
lain kecuali telinga.

b. Biarkan dada ibu jangan dibersihkan. Bau yang sama dengan amnion memudahkan bayi
mencari puting susu.

c. Setelah bayi lahir 2 menit, tali pusat dipotong dan diikat. Tengkurapkan bayi pada perut ibu
dengan kepala menghadap ke bawah.

d. Bila kamar bersalin dingin beri selimut ibu dan topi bayi. Perhatikan pada prefeeding bayi
bila bayi diam saja waspadai.

e. Setelah 12-44 menit bayi mulai bergerak menendang, menggerakkan kaki, bahu, lengan,
meskipun pandangan terbatas bayi mulai melihat areola mammae yang warnanya gelap dan
menuju kesana.

f. Bayi akan membentur-benturkan kepala pada dada ibu, merupakan stimulasi massase
payudara.

g. Bagi bayi mencapai putting susu mengandalkan indra penciuman dan dipandu oleh bau
pada kedua tangan.

h. Bayi akan mengangkat kepala dan mulai mengulum putting susu dapat dicapai antara 27-
71 menit.

i. Susukan bayi. Pertama berlangsung hingga 15 menit, kemudian selama 1 jam berikutnya.

j. Selama menyusui bayi akan mengkoordinasikan isapan, menelan dan bernafas.

k. Kadang bayi sudah mendapatkan colostrum dan langsung diinterupsi atau


dimanfaatkanoleh tubuh bayi.

l. Setelah penyesuaian diri, baru lakukan tindakan asuhan keperawatan.

m. Tunda memandikan bayi lebih kurang 6 jam atau sampai hari berikutnya.

n. Usahakan bayi berada dalam jangkauan ibu agar dapat disusukan sesuai keinginan.

2.4.4 Tatalaksana Inisiasi Menyusui Dini

1. Tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang supportive sangat diperlukan.


2. Usahakan suhu ruangan hangat (25oC-28oC), sediakan selimut untuk menutupi punggung
bayi dan badan ibu, bila perlu siapkan topi bayi.

3. Anjurkan ibu kontak kulit ke kulit dengan bayi atau segera sedini mungkin bantu bayi
mulai menyusu pertama bila bayi dan ibu menunjukkan kesiapan. Bila perlu ada yang
membantu bayi tetap dapatmencari payudara saat ibu masih mengantuk.

4. Bantu ibu menemukan posisi nyaman walaupun ibu terlentang dan bayi tengkurap.

5. Membantu ibu waktu bayi dirawat gabung 24 jam bersama ibu. Waktu perawatan ibu yang
lama dapat dipakai membantu memantapkan menyusui.

2.4.5 Indikator Keberhasilan Inisiasi Menyusui Dini

Ketika melakukan IMD, setiap bayi akan melalui tahapan yang juga menentukan
keberhasilan proses IMD itu sendiri. Tahapan yang akan dilalui bayi saat proses IMD ada 5,
yaitu:

1. Selama tiga puluh menit pertama merupakan stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga.
Bayi diam tidak bergerak. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan
dari keadaan dari dalam kandungan ke keadaan di luar kandungan. Bonding (hubungan kasih
sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman serta meningkatkan
kepercayaan diri ibu dan ayah terhadap kemampuan keberhasilan menyusu.

2. Sesudah bayi tenang, bayi akan mengecap bagian atas telapak tangannya. Bau di telapak
tangan mirip dengan ASI yang akan keluar. Jadi, bau ini memandu bayi untuk mencari puting
susu ibunya.

3. Menekan diatas perut tepat diatas rahim guna menghentikan perdarahan.

4. Bayi mulai bergerak kearah payudara dan menekan payudara. Hal tersebut akan
merangsang air susu keluar. Sambil bergerak ia menjilat dan mengambil bakteri dari kulit
ibunya. Seberapa banyak ia menjilat Cuma ia yang tau berapa kebutuhannya akan bakteri
yang masuk ke pencernaannya itu dan menjadi bakteri Lactobacillus.

5. Setelah merasa cukup, maka ia akan bergerak kearah putting susu sampai menemukannya.
Pada saat tersebut, tidak mesti ASI keluar, yang penting ia telah mencapai puting dan mulai
menghisap. Walaupun ia sudah menemukan puting susu ibunya, biarkan untuk proses kontak
kulit ke kulit.Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat dikatakan berhasil apabila bayi dapat
melalui semua tahapan tesebut dan dapat membantu bayi menyusu dengan mudah dan efektif.
Hal ini merupakan langkah awal dalam pemberian ASI Ekslusif (ASI saja selama 6 bulan).
Sedangkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) tidak berhasil apabila angka kematian bayi terus
meningkat karena faktanya dalam satu tahun , 4 juta bayi berusia 28 hari meninggal. Jika
semua bayi di dunia segera setelah lahir di beri kesempatan menyusu sendiri dengan
membiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi setidaknya selama satu jam maka 1 juta nyawa
bayi ini terselamatkan.
2.5. Manajemen Laktasi

1. Pengertian Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menunjang


keberhasilan meyusui. Ruang lingkup manajemen laktasi dimulai dari masa kehamilan,
setelah persalinan, dan masa menyusui selanjutnya. Ruang lingkup manajemen laktasi
periode postnatal pada ibu bekerja meliputi ASI eksklusif, teknik menyusui, cara memerah
ASI, menyimpan ASI perah dan memberikan ASI perah (Siregar,2009).

2. Fisiologi Laktasi

Amosu et.all (2011) mengungkapkan bahwa menyusui merupakan cara terbaik dalam
menyediakan makanan ideal untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi yang sehat. Dengan
menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin dan hipofisis,
sehingga sekresi ASI semakin lancar. Pada ibu ada dua macam refleks yang menentukan
keberhasilan dalam menyusui, reflek tersebut adalah reflek prolaktin dan reflex aliran (let
down reflex) (Perinasia, 2009).

3. ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih,
imunoglobin, enzim dan hormon serta protein spesifik dan zat-zat gizi lainnya yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak (Peraturan Bersama Menteri
Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan,
2008). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar 6 bulan.
Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air
jeruk, air teh, madu dan air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan
makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan sebagainya.
Pemberian ASI secara benar akan depat memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan, tanpa
makanan pendamping. Di atas usia 6 bulan, bayi memerlukan makanan tambahan tetapi
pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua tahun.

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu sekuran-
kurangnya 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia
harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun. Para ahli menemukan bahwa manfaat
ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama
kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta
lamanya pemberian ASI bersama- sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan
(Suherni, 2010).

Berdasarkan hal-hal di atas WHO UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan
Deklarasi Innocenti (Innocenti Declaration). Deklarasi tersebut dibuat di Innocenti, Italia
pada tahun 1990. Publikasi ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan dan memberi
dukungan pada pemberian ASI. Deklarasi yang juga ditandatangani Indonesia ini memuat
hal-hal sebagai berikut :
Sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan dan mutu makanan bayi secara
optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI
eksklusif sejak lahir sampai berusia 4-6 bulan, bayi diberi makanan pendamping yang benar
dan tepat,sedangkan ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih. Pemberian makanan
pada bayi yang ideal seperti ini dapat dicapaidengan cara menciptakan pengertian serta
dukungan dan lingkungansehingga ibu- ibu dapat menyusui secara eksklusif.Pada tahu 1999,
setelah pengalaman selama 9 tahun, UNICEF memberikan klarifikasi mengenai rekomendasi
jangka waktu pemberian ASI eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World
Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Suherni, 2010). Bayi sehat pada umumnya tidak
memerlukan makanan tambahan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan-keadaan khusus
dibenarkan memberikan makanan padat setelah bayi berumur 4 bulan. Misalnya terjadi
peningkatan berat badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda- tanda lain yang
menujukkan bahwa pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik. Namun demikian
tulis Utami (2005) sebelum diberi makanan tambahan, coba perbaiki dahulu cara
menyusuinya. Cobalah hanya memberikan ASI saja tanpa memberikan makanan/minuman
lain. Selain itu, bayi harus sering disusui, perhatikanposisi menyusui dan jangan diberi dot
atau empeng. Secara umum usahakan dahulu agar cara pemberian ASI dilakukan sebaik
mungkin. Setelah 1-2 minggu ternyata upaya perbaikan di atas tidak menyebabkan
peningkatan berat badan, barulah dipikirkan pemberian makanan tambahan/padat bagi bayi
berusia 4 bulan. Sementara itu, oleh karena masih ada pihak-pihak yang tetap mengusulkan
pemberian makanan tambahan padat mulai 4 bulan sesuai deklarasi innocenti (1990), yakni
“Hanya diberi ASI sampai usia 4-6 bulan”. Akan tetapi dari penelitian terakhir mengenai
pemberian makanan padat terlalu dini, yakni sebelum usia 6 bulan, ternyata mempunyai
dampak negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan
pertumbuhan, bahkan mengganggu pemberian ASI eksklusif dan meningkatkan angka
kesakitan pada bayi sehingga defenisi ASI eksklusif dilakukan pembaruan menjadi “ASI saja
sampai usia sekitar 6 bulan" (Suherni, 2010).

2.6 Anatomi Fisiologis Proses Menyusui

Anatomi dan Fisiologi Proses laktasi akan melibatkan unsur hormonal di dalam tubuh
manusia. Setelah memasuki usia kehamilan 16 minggu, wanita hamil sudah mulai
memproduksi ASI, tetapi produksi ASI tidak berlanjut karena tertahan oleh kehamilannya.
Ketika bayi lahir dan plasenta keluar, hormon yang mempengaruhi ASI akan menjadi aktif,
apalagi bila tindakan IMD dilakukan.

1. Anatomi Payudara
 Jaringan yang Membangun Anatomi Payudara Wanita

Jaringan payudara mulai berkembang sejak awal kehidupan janin, bersama dengan
saluran susu yang berawal dari ketiak. Berikut adalah beberapa jaringan yang membangun
anatomi payudara beserta fungsinya:

 Jaringan lemak, untuk menentukan bentuk dan ukuran payudara wanita

 Jaringan ikat dan ligamen, untuk mempertahankan struktur anatomi payudara

 Saraf, untuk meningkatkan gairah seksual

 Kelenjar getah bening, untuk menghasilkan susu

 Pembuluh darah, untuk mengalirkan darah yang berisi asupan oksigen dan nutrisi ke
payudara, dada, dan tubuh

Berdasarkan letaknya, anatomi payudara wanita terdiri dari dua bagian, anatomi
payudara luar dan anatomi payudara dalam.

 Anatomi Payudara Bagian Luar dan Fungsinya


 Areola

Areola adalah area melingkar di bagian tengah payudara yang berwarna lebih gelap dan
mengelilingi puting susu. Areola memiliki kelenjar yang disebut dengan kelenjar
Montgomery yang berfungsi untuk melumasi kulit payudara serta melindungi puting dan
kulit dari lecet saat menyusui.Selama masa kehamilan, areola bisa menjadi lebih besar dan
terlihat lebih gelap seiring dengan stimulasi hormon estrogen.

 Puting

Puting berbentuk bulat, kecil, dan menonjol di bagian tengah areola. Setiap puting memiliki
saraf dan terhubung dengan sembilan saluran untuk mengeluarkan susu.

 Anatomi Payudara Bagian Dalam dan Fungsinya


 Lobus

Payudara wanita normalnya memiliki 15–20 lobus. Lobus payudara ini akan terbagi lagi
menjadi bagian lebih kecil yang disebut lobulus.

 Lobulus

Pada setiap lobus, terdapat lobulus-lobulus atau kelenjar payudara. Lobulus-lobulus ini
berperan penting dalam menghasilkan ASI pada saat menyusui.

 Duktus

ASI yang diproduksi oleh lobus dan lobulus akan dibawa melalui saluran ASI yang disebut
duktus. Dengan adanya saluran ini, ASI dapat dikeluarkan melalui puting.
Adanya hisapan bayi pada puting payudara akan menyebabkan sinyal terkirim ke
hipofisis. Hipofisis anterior akan mengeluarkan hormon prolaktin yang akan masuk ke dalam
aliran darah dan menimbulkan refleks prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.

2. Pemberian ASI tergantung pada 4 proses :

1. Proses pengembangan jaringan penghasil ASI pada payudara

2. Proses yang memicu produksi ASI setelah melahirkan

3. Proses untuk mempertahankan produksi ASI

4. Proses sekresi ASI (reflek let dwon)

3.Refleks pada proses menyusui

1. Reflek prolaktin : merangsang produksi ASI. Impuls saraf dari puting susu ->
hipotalamus -> hipofisis anterior -> prolaktin -> alveolus

2. Reflek aliran (let down reflex) : sekresi ASI. Impuls saraf puting susu -> hipofisis
posterior -> oksitosin -> kontraksi otot polos -> ASI keluar

Produksi ASI/refleks Prolaktin

 Setiap kali bayi menghisap, ia akan merangsang ujung saraf di sekitar payudara.
Rangsangan ini disalurkan ke otak dan merangsang kelenjar hipofisis bagian depan
untuk memproduksi hormon prolaktin.

 Prolaktin di alirkan ke pabrik ASI, merangsang sel-sel alveoli pembuat ASI untuk
memproduksi ASI.

 Semakin banyak ASI dikeluarkan dari payudara, semakin banyak produksi ASI.
Semakin sering menyusui, semakin banyak produksi ASI.

 Selain itu, hormon prolaktin akan menekan fungsi indung telur (ovarium)sehingga
menyusui secara eksklusif akan dapat memperlambat kembalinya fungsi kesuburan
dan haid.

 Menyusui eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.


Sebagian besar prolaktin berada dalam darah sekitar 30 menit setelah penyusuan,
yang berarti prolaktin membuat payudara memproduksi ASI yang berikutnya. Prolaktin lebih
10 banyak diproduksi pada malam hari, maka menyusui pada malam hari sangat penting
untuk mempertahankan laktasi, prolaktin membuat ibu rileks bahkan kadang mengantuk,
maka biasanya ibu dapat beristirahat meskipun menyusui malam hari, hormon yang berkaitan
dengan prolaktin menekan pematangan sel telur, maka menyusui dapat membantu menunda
kehamilan.Hipofisis posterior akan mengeluarkan hormon oksitosin yang akan masuk ke
dalam aliran darah dan menimbulkan refleks oksitosin untuk kontraksi otot yang ada di
sekeliling saluran ASI sehingga ASI sudah diproduksi akan dapat dikeluarkan. Kelelahan
maupun masalah-masalah psikologis pada ibu dapat menghambat kerja oksitosin seperti:
kekhawatiran ibu, kekhawatiran mengenai pekerjaannya, perselisihan dengan pasangan
ataupun anggota keluarga yang lain. Sebaliknya rasa bahagia menjadi seorang ibu, senang
dapat berdekatan dengan bayi dan hal lain yang menyenangkan ibu akan memicu pengeluaran
oksitosin.

Refleks pengaliran ASI/refleks oksitosin (love reflex, let down reflex)

 Isapan bayi akan merangsang bagian belakang kelenjar hipofisis di otak.

 Kelenjar hipofisis bagian belakang akan memproduksi hormon oksitosin.

 Hormon oksitosin dialirkan melalui darah menuju payudara, kemudian akan


merangsang otot-otot yang mengelilingi pabrik untuk berkontraksi sehingga ASI
diperah keluar dari pabrik ke saluran ASI.

 Hanya ASI dalam saluran ASI yang dapat dikeluarkan oleh hisapan bayi dan atau
diperas ibu.

 Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan baik, bayi tidak mendapatkan ASI yang
memadai walaupun produksi ASI dalam pabrik cukup karena ASI di saluran ASI
kurang
Oksitosin diproduksi lebih cepat daripada prolaktin. Oksitosin dapat mulai berfungsi sebelum
bayi menyusu, bila ibu memikirkan untuk menyusui. Tanda dan perasaan bahwa refleks
oksitosin berjalan adalah:

1) ibu mungkin merasa ada perasaan memeras dan menggelitik dalam payudara sesaat,
sebelum dan sesudah menyusui.
2) ASI mengalir dari payudara bila ia memikirkan bayinya atau mendengar tangis bayi.
3) ASI menetes pada bayudara sebelah ketika bayi mengisap atau menetek.
4) ASI memancar halus ketika bayi menghentikan menetek di tengah menyusui
5) Nyeri karena kontraksi rahim, kadang dengan aliran darah ketika menyusui dalam
minggu pertama
6) Isapan dan menelan yang pelan dan dalam oleh bayi yang menunjukkan ASI mengalir
ke dalam mulutnya
DAPUS :

Triwidiyantari, D. (2021). Peran IMD Terhadap Kala III Persalinan (Studi


Literatur). Jurnal Sehat Masada, 15(1), 169-173.

Purwati, A., Anggraeni, D. A., & Pitaloka, S. A. (2023). Pengaruh Inisiasi Menyusui
Dini Terhadap Lamanya Kala III Pada Ibu Bersalin di PMB Ny. Setyaning Dampit Kab.
Malang. Proceedings Series on Health &Amp; Medical Sciences, 4, 10–15.

Dueñas-Espín, I., et al. (2021). Breastfeeding Education, Early Skin-To-Skin Contact


and Other Strong Determinants of Exclusive Breastfeeding in An Urban Population: A
Prospective Study. BMJ Open, 11(3), pp. e041625.

Lech, J. Baby Centre UK. Is It Normal for My Breasts to Leak During Pregnancy?
Health Central (2019). Breastfeeding.

Stoppler, M. C. Medicine Net. Breastfeeding and Formula Feeding

https://epingindonesia.com/2020/11/03/fisiologi-laktasi/

Anda mungkin juga menyukai