Anda di halaman 1dari 17

BAB I

DEFINISI

1.1. INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah tindakan segera menaruh bayi di dada ibunya,
kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera setelah lahir setidaknya satu jam atau
lebih sampai bayi menyusu sendiri. Apabila bayi sehat diletakkan segera pada perut dan
dada ibu setelah lahir untuk kontak kulit ibu dan kulit bayi, bayi memperlihatkan
kemampuan yang menakjubkan. Bayi dapat merangkak, dirangsang oleh sentuhan ibu yang
lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara. Sentuhan awal yang lembut oleh tangan atau
kepala bayi pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga mulailah ASI
mengalir dan juga meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi. Kemudian bayi mencium,
menyentuh dengan mulut dan menjilat puting ibu. Akhirnya bayi melekat pada payudara dan
menghisap minum ASI. Karena inisiatif untuk menyusu diserahkan pada bayi, maka istilah
yang digunakan adalah Inisiasi Menyusu Dini, bukan menyusui.
Istilah menyusui lebih tepat digunakan pada ibu yang melakukan kegiatan memberi Air
Susu Ibu (ASI). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam keberlangsugngn
pemberian ASI Eksklusif (ASI saja) dalam lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan
terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dengan mencegah anak kurang gizi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang
merekomendasikan IMD sebagai tindakan “penyelamatan kehidupan”, karena IMD dapat
menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan.

1.2. AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF


Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif adalah makanan tunggal dan terbaik yang memenuhi semua
kebutuhan tumbuh kembang bayi sampai berumur 6 bulan. ASI yang pertama keluar adalah
kolostrum yang sering disebut ‘cairan emas’ karena berwarna kekuningan, mengandung
protein dan antibodi yang tidak diperoleh dari sumber lain temasuk susu formula. Hanya
ASI satu-satunya makanan dan minuman yang diperlukan oleh seorang bayi dalam enam
bulan pertama. Tidak ada makanan dan minuman lain, temasuk air putih, yang diperlukan
selama periode ini. ASI adalah makanan tebaik untuk bayikarena bergizi dan berkalori
1
tinggi singgah mudah dicerna. ASI memiliki kandungan yang membantu penyerapan nutrisi,
membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, anti bodi,
anti peradangan dan zat-zat biologi aktif yang penting bagi tubuh bayi dan melindungi bayi
dari berbagai penyakit. Kandungan-kandungan tersebut tidak terdapat dalam susu formula,
selain itu asupan apapun selain ASI akan sulit dicerna oleh bayi, sehingga justru akan
membahayakan kesehatannya.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Inisiasi Menyusu Dini merupakan proses bayi menyusus segera setelah dilahirkan,
di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puitng susu)
setidaknya 1 jam setelah bayi lahir. Bisa di ruang bersalin, kamar operasi untuk kasusu
bedah caesar, ruang pulih dan ruang pasca salin.

2.1. INISIASI MENYUSU DINI (IMD)


A. Tujuan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) antara lain :
1) Bayi tetap hangat karena langsung bersentuhan dengan kulit ibu, hal ini dapat
menurunkan resiko kematian bayi kaibat hipotermia (kedinginan).
2) Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak
jantung bayi lebih stabil, dengan demikian bayi tidan rewel sehingga dapat
menghemat energi.
3) Memberikan stimulasi dini naluriah dan memberikan kehangatan dan cinta. IMD
akan menjalin ikatan psikis antara ibu dan bayi.
4) Sentuhan dan hisapan bayi terhadap puting susu dapat merangsang pelepasan
oksitosin yang berperan penting untuk kontraksi rahim ibu sehingga mempermudah
pengeluaran plasenta (ari-ari) dan mengurangi perdarahan. Disamping itu juga
dapat merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan
mencintai bayi, serta lebih mampu menahan rasa sakit (karena hormon
meningkatkan ambang nyri), dan timbul rasa sukacita / kebahagiaan.
5) Lebih lanjut akan merangsang drainase ASI, sehingga ASI matang (putih) lebih
cepat keluar dan produksinya meningkat.
6) Risiko bayi dari infeksi berkurang karena kuman (bakteri) baik dari ibu mulai
menjajah kulit dan usus bayi, dan mencegah kuman berbahaya.
7) Bayi mendapatkan kolostrum pertama, yakni cairan berharga yang kaya akan
antibodi dan zat penting lainnya yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh dan
pertumbuhan usus bayi.
8) Bayi yang mejalani IMD akan lebih berhasil menjalani program ASI Eksklusif dan
mempertahankan menyusui setelah 6 bulan.
9)

3
B. Waktu IMD
1) Dalam 30 menit pertama
Istirahat keadaan siaga, sekali-sekali melihat ibunya, menyesuaikan dengan
lingkungan.
2) Antara 30 – 40 menit
 Mengeluarkan suara, memasukan tangan ke mulut, gerakan menghisap,
mengeluarkan air liur.
 Bergerak ke arah payudara (areola sebagai sasarn) dengan kaki menekan perut
ibu.
 Mejilat-jilat kulit ibu sampai ke ujung-ujung tulang dada, mengehentak-hentakkan
kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan ke kiri, menyentuh puting susu dengan
tangannya.
 Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar dan melekat
dengan baik.

2.2. AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF


A. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
 Untuk Bayi
ASI mengandung kmposisi yang tepat untuk kebutuhan bayi sehingga bayi
dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik, mengandung anti bodi,
mengurangi kejadian karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman pada bai
dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, tehindar dari alegi, meningkkan kecerdasan
bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsnag pertumbuhan gigi keran
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara sang ibu.
 Untuk Ibu
Bisa sebagai kontrasepsi alami, meningkatkan aspek kesehatan ibu,
membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologis yang akan
meberikan dampak positif kepada para ibu yang menyusui air susu ibu itu sendiri.
B. Manfaat ASI Eksklusif
1) Menyusui hanya beberapa hari : anak akan menerima kolostrum yang berguna
sebagai penyedia antibodi dan sumber makanan tubuh barunya, manyusui membantu
bekerjanya sistem pencernaan dengan lancar
2) Menyusui bayi selama 4-6 minggu : selain anak akan mendapat pengalaman yang
tidak dilupakan saat masa dia kecil, bayi yang mengkonsumsi ASI akan lebih rentan
terhindar terkena penyakit dari pada yang tidak mengkonsumsinya
4
3) Menyusui bayi selama 3-4 bulan : sistem pencernaannya akan semburna dan dia
akan jauh lebih mampu mentoleris zat asing dalam susu formula bayi. Tidak
memberikan apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan melindungi bayi
terhapda alergi dan memberikan perlindungan terhadap infeksi telinga selama 1
tahun
4) Menyusui bayi selama 1-2 tahun : Anda dapat mengurangi biaya dan efek samping
dari menggunakan susu formula, dan bayi akan memiliki sistem kekebalan tubuh
yang kuat.

C. Cara Mencapai ASI Eksklusif

Langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI Eksklusif, antara


lain :
1) Menyusui dalam 1 jam setelah kelahiran.
2) Menyusui secara eksklusif : hanya ASI. Artinya tidak ditambah makanan atau
minuma lain, bahkan air putih sekalipun.
3) Menyusuu kapanpun bayi meminta (on-demand) sesering yang bayi mau siang dan
malam.
4) Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
5) Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan disaat tidak
bersama anak.
6) Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.
D. Jenis – jenis ASI
1) Kolostrum
Cairan kental berwarna kkekuning-kuningan yang dihasilkan pada hari pertama
asampai hari ke-3. Kolostrumbisa dikatakan sebagai “imunisasi” pertama yang
diterima bayi karena banyak mengandung protein untuk daya tahan tubuh yang
berfungsi sebagai pembunuh kuman dalam jumlah tinggi. Kadarnya 17 kali
dibanding dengan ASI matur.
2) Susu Transisi
Susu yang diproduksi setelah kolostrum antara hari ke-4 sampai dengan hari
ke-10. Dalam susu transisi ini terdapat immunoglobulin, protein, dan laktosa dengan
konsentrasi yang lebih rendah dari kolostrum tetap konsentrasi lemak dan jumlah
kalori lebih tinggi, vitamin larut dalam lemak berkurang, vitamin larut air
meningkat. Bentuk atau warna susu lebih putih dari kolostrum.

5
3) Susu Matur
Susu yang keluar setelah hari ke-10 dan berwarna putih kental. Komposisi
ASI yang keluar pada isapan-isapan pertama (foremik) mengandung lemak dan
karbohidratnya lebih banyak dibanding hindmilk (ASI yang keluar pada isapan-
isapan terakhir), jangan terlalu cepat memindahkan bayi untuk menyusu pada
payudara lain, bila ASI pada payudara yang sedang diisapnya belum habis.

E. Manfaat ASI Eksklusif


 Untuk Bayi
1) ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang mudah dicerna dan diserap, selalu
bersih, segar dan aman.
2) ASI penyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan
cerdas.
3) ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.
4) Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang.
5) ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan
bayi karena harus menunggu atau suhu tidak tepat.
6) Bayi yang menyusui jarang mengalami diare, tidak akan mengalami sembelit
dan jarang terkena alergi.
7) Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
sampai dengan usia 6 bulan.
8) Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mecerna
makanan selain ASI. ASI sendiri mudah dicerna karen amngandung enzim-
enzim.
9) Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. sistem ekskresi bayi baru lahir sampai
dengan usia 6 bulan belum sempurna, sehingga bila diberi makanan dengan
osmolaritas yang tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan
memberatkan fungsi ginjal.
10) Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6 bulan secara tidak
langsung akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk
menyusu berkurang karena sudah kenyang.

 Untuk Ibu

6
1) Untuk mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi
uterus (pengecilan rahim secara sempurna).
2) Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan sebelum hamil.
3) Menjadikan hubungan bayi dan ibu semakin dekat.
4) Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid
dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang
secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
5) Mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium.
6) Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat .

7
BAB III
TATA LAKSANA

3.1. INISIASI MENYUSU DINI


A. Tata Laksana IMD secara umum
1) Disarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi saat persalinan.
Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI
ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses IMD.
2) Para petugas kesehatan yang membantu Ibu menjalani proses melahirkan, akan
melakukan kegiatan penangan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus
menjalani operasi Sectio Secaria.
3) Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix
(lemak putih alami) yang melindungi kulit bayi.
4) Bayi ditengkurapkan didada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Posisi kontak kulit ini dipertahankan minimum satu jam atau setelah menyusu awal
selesai. Keduanya diselimuti jika perlu gunakan topi bayi.
5) Biarkan bayi mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan
lembut, tetapi tidak memaksa bayi ke puting susu.
6) Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi
sebelum menyusu.
7) Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit pada ibu yang melahirkan
dengan tindakan, misalnya operasi sectio caesar.
8) Setelah satu jam atau tahap menyusu awal selesai, bayi baru dipisahkan dari ibu
untuk ditimbang, diukur dan dicap, diberi suntikan vitamin K dan salep mata.
9) Ibu dan bayi tetap bersama dan drawat gabung. Rawat gabung memungkinkan ibu
menyusui bayinya kapan saja si bayi meginginkannya. Karena kegiatan menyusu
tidak boleh dijadwal. Rawat gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antar ibu
dengn bayinya, jadi bayi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu,
dan selain iti dapat memudahkan ibu untuk istirahat dan menyusui.

B. Cara Melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada Partus Spontan

8
1) Dianjurkan suami atau keluarga emndapingi ibu di kamar bersalin.
2) Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi.
3) Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali telapak
tangannya tanda menghilangkan vernix, mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali
pusat dipotong kemudian diikat.
4) Bila bayi tidak memelrlukan resusitasi, bayi di tengkuraokan di dada-perut ibu
setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
5) Dianjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. biarkan bayi mencari
puting susu sediri.
6) Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusui.
7) Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama 1 jam, tetap biarkan kulit
ibu-bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
8) Bila dalam 1 jam menyususi awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan
bayi ke puting tapi jangan memasukan puitng ke mulut bayi. beri waktu kulit
melekat pada kuit 30 menit atau 1 jam lagi
9) Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi selama 1 jam atau selesai
menyusui awal; bayi bari dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap kaki, dan
diberi vit.K.
10) Rawat gabung bayi : ibu-bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam.
11) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Tidak diberi dot atau empeng.

C. Cara Melakukan Inisiasi Menyusu Dini pada Opreasi Caesar


1) Begitu bayi diletakkan dimeja resusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya
terutama kepala tanpa menghilangkan vernix ; kecuali telapak tangan. Diberisihkan
mulut dan hidung bayi, talipusat diikat.
2) Kalau bayi tak perlu diresusitasi ; bayi dibedong, dibawa ke ibu. Diberitahuan jenis
kelamin pada ibu dan kemudian bayi diciumkan ke ibu.
3) Tengkurapkan bayi di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki bayi
agak sedikit serong / melintang meghindari sayatan perasi. Bayi dan ibu diselimuti.
Bayi diberi topi.

9
4) Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati puting. Biarkan
bayi mencari puitng sendiri.
5) Biarkan kulit bayi bersentihan dengan kulit ibu paling tidak selamat 1 jam. Bila
menysuusi awal selesai sebelum 1 jam; tetap kontak kulit ibu-bayi selama
setidaknya 1 jam .
6) Bila bayi menunjukkan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan mendekatkan bayi
ke puting tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi. Bila dalam 1 jam belum
bisa menemukan puitng ibu, berikan tambahan waktu melekat pada dada ibu, 30
menit atau 1 jam lagi.
7) Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat
didadanya dan dipeluk erat oleh ibu. Kemudian ibu dipindahkan dari meja operasi
ke ruang pulih (RR) dengan bayi teteap di dadanya.
8) Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusukan untuk mendampingi
ibu dan mendoakan anaknya dikamar pulih.
9) Rawat gabung : ibu-bayi dirawat dalam 1 kamar, bayi dalam jangkauan ibu selama
24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Tidak diberi dot atua empeng.

D. Cara Melakukan Inisiasi Menyusu Dini Pada Gemelli


1) Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya, tanpa menghilangkan vernix. Mulut dan hidung bayi di bersihkan,tali
pusat diikat.
2) Bila bayi tidak memerlukan resusitasi,bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu , mata bayi setinggi putting susu.
Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
3) Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
putting sendiri.
4) Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah, ayah
memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan
metode kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
5) Bayi kedua lahir,segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya, tanpa menghilangkan vernix, mulut dan hidung dibersihkan, tali pusat
diikat.
6) Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan didada-
perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.letakkan kembali bayi pertama di

10
dada ibu berdampingan dengan saudaranya, ibu dan kedua bayinya diselimuti.
Kedua bayi dapat diberi topi.
7) Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak 1 jam,
bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam , tetap biarkan kulit ibu-bayi bersentuhan
sampai setidaknya 1 jam
8) Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi bantu ibu dengan mendekatkan bayi
ke putting tapi jangan memasukan putting ke mulut bayi. beri waktu 30 menit atau
1 jam lagi kulit bayi melekat bayi melekat pada kulit ibu.
9) Rawat gabung bayi ; ibu-bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu
selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa meinuman atau makanan lain kecuali atas
indiaksi medis. Tidak diberi dot atau empeng.

3.2. ASI EKSKLUSIF


A. Cara Agar ASI Mudah Dikeluarkan
1) Memijat payudara mulai dari bagian atas dengan gerakan memutar dan menekan
lembut ke arah dada.
2) Menekan lembut daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting
menggunakan jari dengan gerakan seperti menggelitik.
3) Mengguncang lembut payudara denga arah memutar untuk membantu keluarnya
ASI.

B. Cara Mengetahui Bahwa Bayi Mendapat ASI Cukup


1) Periksalah pertambahan berat bayi
Selama 6 bulan pertama , berat bayi bertambah sedikitny 500 gram setiap
bulan, atau 125 gram setiap minggu. Perhatikan KMS bayi jika ada, atau perhatikan
catatan lain tentang berat badan sebelumnya. Jika tidak ada catatan berat badan,
jadwalkan untuk menimbangnya lagi dalam waktu satu minggu. Bila pertumbuhan
berat bdan bayi cukup, maka ia mendapat ASI yang cukup. Sangat sulit
mengetahuiapakah ASI yang diterima bayi cukup atau tidak jika tidak ada catatan
berat badannya.
2) Periksalah Air Seni Bayi
Bayi yang disusu secraa eklsklusif dan mendapat ASI yang cukup, biasanya
mengeluarkan air seni jernih sekurangnya 6-8 kali dalam 24 jam. Bayi yang
mendapat ASI mengeluarkan air seni kurang dari 6 kali dalam 24 jam (bahkan
seringkali kurang dari 4 kali sehari). Tanda lainnya adalah air seninya berwarna
11
pekat, berbau tajam, dan berwarna kuning tua sampai jingga, khususnya bayi yang
berusia lebih dari 4 minggu.

C. ASI Kurang

Istilah “ASI Kurang” adalah istilah yang rancu atau tidak cukup jelas, yang dapat
ditafsirkan menjadi 3 pengertian yang berbeda. Pertama, Ibu merasa produksi ASInya
kurang, ini berkaitan dengan perasaan si Ibu. Kedua, dapat juga kategori ASI kurang
dimaksukan sebagai produksi ASI Ibu memang benar-benar kurang, yang berarti
produksi ASI Ibu sudah terbukti memang hanya sedikit, sehingga tidak mencukupi
kebutuhan bayi. sedangkan yang ketiga, jumlah ASI yang diterima bayi memang
kurang. Ini bisa terjadi seandainya perlekatan bayi pada saat menyusu tidak tepat, atau
karena sebab lainnya.

Pengertian yang pertama dan kedua bukanlah hal yang penting dibandingkan
dengan yang ketiag. Meskipun produksi ASI “tidak banyak”, namum jika yang diterima
oleh bayi sudah cukup, maka jumlah produksi ASI tidak menjadi masalah.

Tanda-tanda “Pasti” ASI kurang


a) Berat bayi tidak naik. Jika pertambahan berat badan bayi kurang dari
500 gram/bulan, atau setelah dua minggu beratnya kurang dari berat lahirnya.
b) Bayi mengompol kurang dari 6 kali sehari, bau , dan berwarna kuning tua

Tanda-tanda “mungkin” ASI kurang

a) Bayi tidak puas setelah menyusu


b) Bayi sering menyusu
c) Bayi jarang buang air besar
d) Bayi sering menangis
e) Kotoran bayi keras, kering, atau kehijauan
f) Tidak ada ASI yang keluar ketika diperah
g) Selama kehamilan, payudara tidak membesar

“Bukan” tanda ASI kurang

a) Bayi menghisap jari


b) Bayi menyusu sangat lama
c) Payudara lebih lunak dari sebelumnya
d) Bayi tidur lama setelah diberi susu botol
12
e) Bayi menolak menyusu
f) ASI tidak menetes keluar
g) Perut bayi tidak bundar setelah disusui
h) Payudara tidak langsung penuh setelah melahirkan
i) Tidak merasakan reflek pelepasan ASI
j) Setelah melahirkan ASI tidak keluar
k) Petugas kesehatan mengatakan ASI tidak cukup
l) Dikatakan terlalu muda atau terlalu tua untuk menyusui
m) Orang lain meragukan kecukupan ASI
n) Dikatakan bayi terlalu kecil atau terlalu besar
o) ASI tampak encer
p) Tidak punya/kurang pengalaman menyusui sebelumnya

D. CARA MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI

1) Menyusui sesering mungkin


2) Motivasi yang kuat untuk menyusu bayi
3) Pemeriksaan payudara untuk meningkatkan produksi ASI juga dapat direncanakan
dari jauh-jauh hari
4) Penggunaan BH yang terlalu sempit dapat mempengaruhi produksi ASI
5) Segera sehabis melahirkan aka sang bayi langsung diperkenalkan dengan payudara ibu
atau lebih dikenal dengan istilah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
6) Untuk mengatasi keterbatasan ASI perbanyaklah makan daun katuk, bayam, daun turi
(sayuran hijau lainnya) yang banyak mengandung zat untuk memperbanyak produksi
ASI.

E. SEPULUH (10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI)

1) Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui yang secara rutin disampaikan kepada
seluruh staf pelayanan kesehatan untuk diketahui
2) Melatih semua staf pelayanan kesehatan dengan ketrampilan yang diperlukan untuk
menerapkan dan melaksanakan kebijakan tersebut
3) Menjelaskan kepada semua ibu hamil, tentang manfaat menyusui dan
penatalaksanaannya
4) Membantu ibu-ibu untuk memulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah
melahirkan

13
5) Memperlihatkan kepada ibu-ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankan
sekalipun pada saat ibu harus berpisah dengan bayinya
6) Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir,
kecuali bila ada indikasi medis
7) Melaksanakan rawat gabung untuk memungkinkan/ mengizinkan ibu dan bayi selalu
bersama dalam 24 jam
8) Mendukung ibu agar dapat memberi ASI sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bayi
tanpa dijadwal
9) Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang menyusu
10) Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu yang menyusui
dan menganjurkan ibu-ibu yang pulang dari RS dan PUSKESMAS / Rumah Bersalin
untuk selalu berhubungan dengan kelompok tersebut.

F. KERUGIAN SUSU BUATAN / FORMULA :


Pengenceran yang salah :

1) Lebih pekat :
 Obesitas
 Hipertensi
 Enterokolitis
2) Lebih encer :
 Malnutrisi dan gangguan pertumbuhan
 Bisa terkontaminasi
 Bisa menyebabkan alergi
 Bisa menyebabkan diare kronis
 Menggunakan formula dengan indikasi yang salah
 Tidak mempunyai manfaat seperti ASI

G. MANFAAT ASI EKSLUSIF SELAMA 6 BULAN

1) ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin tumbuh kembang
sampai umur 6 bulan.
2) Bayi kurang 6 bulan belum mempunyai enzym pencernaan yang sempurna, belum
mampu mencerna makanan dengan baik.
3) Ginjal belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuki formula
memberatkan fungsi ginjal.
14
4) Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya.
5) Makanan tambahan bagi bayi muda mungkin menimbulkan alergi.

H. CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Posisi menyusui dapat dilakukan dengan 3 cara :


1) Duduk
2) Berbaring
3) Berdiri

Cara menyusui adalah sebagai berikut :

1) kedua payudara secara bergantian


2) Pastikan payudara bersih dan siap dihisap bayi
3) Sebelum ibu menyusui lebih dahulu mencuci tangan
4) Pastikan diri ibu nyaman dan rilek, dengan posisi bayi dan ibu cukup enak waktu
menyusui
5) Peluk bayi dan letakkan kepala bayi pada siku ibu, seluruh tubuh bayi menghadap ibu,
dagu bayi menyentuh payudara ibu
6) Sanggahlah payudara dengan keempat jari tangan dan ibu jari dibagian atas dengan
tangan yang tidak menggendong bayi.
7) Sebagian besar daerah areola mammae / daerah yang hitam dan puting susu ibu masuk
kemulut bayi.
8) Bayi akan kelihatan pelan-pelan menghisap dengan kuat, pada akhir menyusui bayi
kelihatan tenang dan puas
9) Puting tidak terasa sakit, apabila menyusui dengan baik dan benar
10) Susui bayi pada Sesudah selesai menyusui oleskan ASI pada puting susu dan areola,
biarkan kering sendiri. Tujuannya ASI sebagai obat, karena mengandung bahan anti
penyakit dan pembunuh kuman
11) Setiap kali selesai menyusui lakukan menyendawakan bayi
12) Menyusui seawal dan sesering mungkin sehingga bayi mendapatkan ASI ekslusif
sampai 4 bulan

15
I. Cara Penyimpanan ASI Eksklusif

TEMPAT PENYIMPANAN Suhu (˚C) LAMA PENYIMPANAN


Di ruangan (ASI segar) 19 ˚C-26 ˚C 4 jam (ruangan tanpa AC)
6 jam (ruangan ber AC)
Di ruangan (ASI beku yang 19 ˚C - 26 ˚C 4 jam
dicairkan /ASI dingin)
Di kulkas (ASI segar) <4 ˚C 2 - 3 hari
Di kulkas (ASI beku yang <4 ˚C 24 jam
dicairkan)
Di freezer (1 pintu) 0 ˚C – 18 ˚C 2 minggu
Di freezer (2 pintu) -18 ˚C - 20 ˚C 1 - 4 bulan
di Deep freezer Suhu stabil di - 6 - 12 bulan
20 ˚C atau
kurang

16
BAB IV

DOKUMENTASI

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan maka kulaitas asuhan dapat di identifikasi dan ditingkatkan.

1) Lembar observasi an catata haria pada status bayi ; digunakan untuk memantau bayi setiap hari
pada sift pagi, siang, dan malam.
2) Lembar observasi dan catatan harian pada status ibu ; digunakan untuk mencatat dan memantau
keadan ibu dari sebelum sampai setelah persalinan setiap hari pada shift pagi, siang, dan
malam.

17

Anda mungkin juga menyukai