Secara umum seluruh negara di dunia saat ini mengalami masalah perekonomian yang
cukup berat, tak terkecuali Indonesia juga mengalami masalah ekonomi yang sama dengan
sebagian besar negara di dunia. Salah satu hal yang dianggap memperberat keadaan ini di
Indonesia adalah diakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, penyebaran
yang tidak merata, struktur usia muda dan kualitas penduduk yang masih rendah. Oleh karena
itu berbagai program kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan mengurangi beban
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatnya upaya mensejahterakan penduduknya melalui dukungan program-program
pembangunan termasuk Keluarga Berencana (Wiknjosastro, 2002).
Program Keluarga Berencana adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam program
Pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar dapat dicapai keseimbangan yang baik
dengan kemampuan produksi nasional (Departemen Kesehatan Republik Indonesia [Depkes
RI]. 1996).
Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha yang dikerjakan dengan secara sadar
dan bertanggung jawab dalam mengatur kelahiran dan kehamilan serta tidak bertentangan
dengan hukum dan norma agama. Keluarga Berencana secara hakiki adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan.
Penundaan kehamilan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Hartanto,
2003).
Dalam rangka mewujudkan visi program keluarga berencana saat ini yaitu mewujudkan
keluarga berkualitas yang menekankan pada upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai
upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia maka diperlukan suatu
metode kontrasepsi untuk mengatur kelahiran anak.
Kontrasepsi merupakan metode untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Cara kerja
kontrasepsi diantaranya dengan cara mencegah ovulasi, meningkatkan kekentalan leher rahim
dan membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan serta menghalangi
pertemuan sel telur dengan sperma.
Secara garis besar metode kontrasepsi dibagi menjadi metode sederhana,metode efektif
dan metode mantap. Pilihan kontrasepsi pada metode sederhana adalah kondom, diafragma,
cream, jelly, vaginal tablet. Metode efektif : Pil KB, Suntikan KB, Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR), Susuk KB (Implant), sementara metode Kontap (kontransepsi mantap)
dengan cara operasi: tubektomi dan vasektomi. Perbedaan metode kontrasepsi tentu
mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan (Dep-Kes. RI, 1996). Selain memiliki keefektifan yang
berbeda, berbagai pilihan kontrasepsi juga tidak seluruhnya aman bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individu bagi setiap klien.
Metode kontrasepsi dikatakan ideal apabila metode tersebut aman, berdaya guna, dapat
diterima, terjangkau harganya dimasyarakat dan apabila metode tersebut dihentikan
penggunaannya kesuburan klien akan segera kembali. (Mochtar, R, 1998).Salah satu metode
kontrasepsi efektif adalah AKDR/IUD. AKDR/IUD merupakan alat yang dimasukkan dalam
rahim untuk mencegah kehamilan.
A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran
hidup (SDKI 2007), kematian ibu tersebut disebabkan karena kehamilan, persalinan dan
nifas. Kematian ibu dapat dikurangi dengan menghindari berbagai penyebab kematian, salah
satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan kehamilan 4 Terlalu (terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak). Jumlah kelahiran di Indonesia
diperkirakan sekitar 4.500.000 tiap tahun, 17% dari kelahiran yang terjadi adalah kelahiran
yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan (BPS dan ORC Makro, SDKI 2002-2003).
Kabupaten yang dilakukan Budi Utomo, dkk pada tahun 2000 sekitar 2.000.000 kasus,
sementara data lain menunjukkan perkiraan jumlah keguguran sekitar 2.300.000 kasus (Prof.
Biran Affandi, Sp.OG, klinik Raden Saleh , 2002). Mengingat cukup tingginya jumlah
keguguran tersebut maka diperlukan suatu perencanaan kehamilan sehingga kehamilan yang
kegiatan yang ada melalui KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. KB pasca persalinan
dan pasca keguguran adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur jarak
kelahiran, menjaga jarak kehamilan dan tidak terulangnya keguguran, melalui penggunaan
alat/obat kontrasepsi setelah melahirkan atau setelah keguguran. Batasan waktu pasca
persalinan adalah 42 hari setelah melahirkan sedangkan untuk pasca keguguran adalah
Bila melihat data SDKI 2007 memperlihatkan bahwa pemeriksaan kehamilan oleh tenaga
kesehatan sudah tinggi yaitu 93% sementara persalinan yang dibantu tenaga kesehatan sudah
mencapai 73% dengan persalinan di fasilitas kesehatan 46% namun tempat mendapatkan
pelayanan KB secara umum hanya 7,1% yang dilayani di Rumah Sakit (RS Pemerintah 4,9%
dan RS Swasta 2,2%, SDKI 2007), angka tersebut termasuk KB pasca persalinan dan pasca
keguguran. Rumah Sakit sebagai tempat fasilitas pelayanan kesehatan sekunder merupakan
tempat yang sangat potensial untuk pelayanan KB dan berdasarkan data dari Depkes tahun
2008, jumlah RS di Indonesia sebanyak 1319 buah yang terdiri dari RS Pemerintah/Swasta
maupun TNI-POLRI.
menyediakan fasilitas perawatan dan penunjang medis dalam satu atap di Kabupaten
Karangasem, maka PT. Sekar Tunjung Biru sebagai insan peduli kesehatan dalam satu
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih profesional dan terintegritas sehingga lebih
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Pelayanan KB pasca persalinan (PP) dan pasca keguguran (PK) dimaksudkan untuk
direncanakan dengan baik sehingga kehamilan dan persalinan akan sehat dan aman bagi
2. TUJUAN KHUSUS
Karangasem
PKBRS
Visi :
Menjadi rumah sakit keluarga pilihan dan terdepan dalam pelayanan medis
yang berkualitas, cepat, profesional, rasional dan aman.
Misi :
1. Memberikan pelayanan yang prima di seluruh elemen rumah sakit dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis dan inovatif antar elemen
rumah sakit serta menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga
pasien.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Menjadikan rumah sakit sebagai pusat kajian ilmiah di bidang kesehatan.
5. Menjalin kerjasama vertikal dan horisontal dengan institusi pelayanan
kesehatan lainnya di dalam maupun luar negeri dalam berbagai bentuk
kegiatan.
Motto :
Care With Integrity and Safety
yang berarti memberikan pelayanan medis dengan integritas diri yang Jujur
dan bekerja penuh nilai profesionalisme di setiap individu yang ada di Rumah
Sakit BaliMd Karangasem.
b. Lantai I
Digunakan untuk pelayanan :
- Lobby
Terdiri dari Front Office dan Registrasi Pasien
- IGD
Fasilitas IGD : 3 tempat tidur mobile untuk tindakan
2 tempat tidur resusitasi
3 tempat tidur observasi
- OK (Kamar Operasi) :
3 ruang OK
1 ruang pemulihan dengan 2 tempat tidur
- Ruang Bersalin: 1 Tempat tidur pasien VIP
2 Tempat tidur pasien Kelas
- Ruang CSSD
- Ruang Laundry
- Kasir
- Farmasi
- Gudang Farmasi
- Ruang IPSRS
- Kantin dan Mini Market
- Pos Sekuriti
- Ruang Genset
- Ruang Gardu
- Ruang Pompa
c. Lantai II
Digunakan untuk perawatan antara lain :
- Ruang Sandat
Terdiri dari 19 kamar ruang perawatan dengan 19 Tempat tidur.
- Ruang Jepun (Kelas 1,2 dan 3)
Terdiri dari 7 Kamar ruang perawatan dengan 14 tempat tidur.
- Ruang Tunjung
Terdiri dari 5 Kamar antara lain :
a) 2 Ruang VIP dengan 2 Tempat tidur,
b) 2 Ruang VVIP dengan 2 Tempat Tidur,
c) 1 Ruang President Suite dengan 1 Tempat tidur dan 1 Sofa.
- Ruang F&B, mengelola makanan untuk pasien sesuai dengan instruksi ahli Gizi
dan mengelola makanan untuk para dokter yang melakukan tindakan di ruang
OK.
d. Lantai III
Digunakan untuk ruang perawatan Ruang Ratna terdiri dari 19 ruangan dengan 19 TT
Ruangan Perkantoran terdiri dari :
a. Ruang PT. STB
b. Ruang Direktur RS.
c. Ruang Back Office
d. Ruang Keuangan
e. Ruang Pertemuan Besar : Aula Nagasari
f. Ruang Pertemuan Kecil : Ruang Rapat PT.
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat
Jumlah dan kriteria SDM yang ada di RS BaliMed Karangasem dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dalam hal promosi dan
tim PKBRS sejak Bulan Januari 2016. Tim PKBRS mengadakan pertemuan rutin guna
membahas alur pelayanan KB serta pencatatan akseptor KB di RS BaliMed
Karangasem.
Ka Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik (dr. I Nyoman Satria Wijaya, S.Ked) :
Berkoordinasi dengan dokter spesialis (Obgin, Bedah, Urologi, Anestesi), dokter umum
terlatih dan bidan terlatih untuk memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai SOP.
Penanggung Jawab MKJP dan non MKJP (Putu Dian Listiari Dewi, A. Md. Keb) :
Menyiapkan alokon mandiri maupun BKKBN untuk pelayanan KB MKJP maupun non
Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan akseptor KB MKJP maupun non
MKJP
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Bidan atau petugas lainnya yang melayani
Instalasi Farmasi :
Unit/Bagian lain :
Operatif :
melakukan pertemuan rutin secara formal maupun informal. Secara formal disini
dimaksud adalah pertemuan intern tim PKBRS, sedangkan pertemuan informal rutin
diadakan setiap bulan bersamaan dengan rapat keperawatan dimana bertujuan membahas
dan memantau pelayanan KB setiap bulannya. Selain itu tim PKBRS melakukan
tentang alat kontrasepsi kepada seluruh bidan dan dokter berupa diklat intern, dan
institusi lain. Setelah berjalannya pelayanan KB, dilakukan kunjungan rumah bagi
akseptor KB pasca salin dengan tujuan mengevaluasi kembali pelayanan KB yang telah
didapatkan. Kunjungan dilakukan oleh bidan dan bagian promosi dari tim PKBRS.
- 1 buah USG
- 1 buah APBK KB
- 1 buah
b. Ruang Bersalin dan Ruang Operasi yang dilengkapi dengan alat tambahan :
- Meja Gynekologi
- Lampu Pemeriksaan
- Pinser Klem
KONTRASEPSI
MOW 7 10 9 4 12 12 8 62
MOP 0 0 0 0 0 0 0 0
IUD Pasca Salin 27 12 19 15 14 17 21 125
IUD Pasca
Keguguran 0 0 0 0 0 0 0 0
Implant 0 0 0 0 0 0 0 0
Suntik 0 0 0 0 0 0 0 0
Pil 0 0 0 0 0 0 0 0
Kondom 38 39 53 68 68 78 62 406
Jumlah 72 61 81 87 94 107 91 593
7. INOVASI
Karangasem mengadakan kunjungan rumah dengan melakukan pemeriksaan nifas, bayi serta
berupa pemeriksaan USG oleh dokter Spesialis secara gratis sebanyak satu kali.
Kunjungan rumah dilakukan oleh bidan terlatih dan didampingi oleh bagian promosi
8. PENUTUP
(10.45%), sedangkan sampai dengan saat ini belum ada pasien yang bersedia menjadi