Anda di halaman 1dari 19

PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN (KB PP & PK)

RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM

RUMAH SAKIT BALIMED KARANGASEM


Jl.Nenas, Kecicang, Bebandem, Karangasem. E-mail: rs.balimedkarangasem@yahoo.co.id

Tlp. 0363. 4301618


PENDAHULUAN

Secara umum seluruh negara di dunia saat ini mengalami masalah perekonomian yang
cukup berat, tak terkecuali Indonesia juga mengalami masalah ekonomi yang sama dengan
sebagian besar negara di dunia. Salah satu hal yang dianggap memperberat keadaan ini di
Indonesia adalah diakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, penyebaran
yang tidak merata, struktur usia muda dan kualitas penduduk yang masih rendah. Oleh karena
itu berbagai program kependudukan telah dilaksanakan yang bertujuan mengurangi beban
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan akibat tekanan kependudukan dan
meningkatnya upaya mensejahterakan penduduknya melalui dukungan program-program
pembangunan termasuk Keluarga Berencana (Wiknjosastro, 2002).
Program Keluarga Berencana adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam program
Pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar dapat dicapai keseimbangan yang baik
dengan kemampuan produksi nasional (Departemen Kesehatan Republik Indonesia [Depkes
RI]. 1996).
Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha yang dikerjakan dengan secara sadar
dan bertanggung jawab dalam mengatur kelahiran dan kehamilan serta tidak bertentangan
dengan hukum dan norma agama. Keluarga Berencana secara hakiki adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan.
Penundaan kehamilan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera (Hartanto,
2003).
Dalam rangka mewujudkan visi program keluarga berencana saat ini yaitu mewujudkan
keluarga berkualitas yang menekankan pada upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai
upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia maka diperlukan suatu
metode kontrasepsi untuk mengatur kelahiran anak.
Kontrasepsi merupakan metode untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Cara kerja
kontrasepsi diantaranya dengan cara mencegah ovulasi, meningkatkan kekentalan leher rahim
dan membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan serta menghalangi
pertemuan sel telur dengan sperma.
Secara garis besar metode kontrasepsi dibagi menjadi metode sederhana,metode efektif
dan metode mantap. Pilihan kontrasepsi pada metode sederhana adalah kondom, diafragma,
cream, jelly, vaginal tablet. Metode efektif : Pil KB, Suntikan KB, Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR), Susuk KB (Implant), sementara metode Kontap (kontransepsi mantap)
dengan cara operasi: tubektomi dan vasektomi. Perbedaan metode kontrasepsi tentu
mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya kehamilan (Dep-Kes. RI, 1996). Selain memiliki keefektifan yang
berbeda, berbagai pilihan kontrasepsi juga tidak seluruhnya aman bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individu bagi setiap klien.
Metode kontrasepsi dikatakan ideal apabila metode tersebut aman, berdaya guna, dapat
diterima, terjangkau harganya dimasyarakat dan apabila metode tersebut dihentikan
penggunaannya kesuburan klien akan segera kembali. (Mochtar, R, 1998).Salah satu metode
kontrasepsi efektif adalah AKDR/IUD. AKDR/IUD merupakan alat yang dimasukkan dalam
rahim untuk mencegah kehamilan.

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran

hidup (SDKI 2007), kematian ibu tersebut disebabkan karena kehamilan, persalinan dan

nifas. Kematian ibu dapat dikurangi dengan menghindari berbagai penyebab kematian, salah

satunya adalah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan kehamilan 4 Terlalu (terlalu

muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak). Jumlah kelahiran di Indonesia

diperkirakan sekitar 4.500.000 tiap tahun, 17% dari kelahiran yang terjadi adalah kelahiran

yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan (BPS dan ORC Makro, SDKI 2002-2003).

Sedangkan perkiraan jumlah keguguran menurut survei komunitas di 10 kota dan 6

Kabupaten yang dilakukan Budi Utomo, dkk pada tahun 2000 sekitar 2.000.000 kasus,

sementara data lain menunjukkan perkiraan jumlah keguguran sekitar 2.300.000 kasus (Prof.

Biran Affandi, Sp.OG, klinik Raden Saleh , 2002). Mengingat cukup tingginya jumlah

keguguran tersebut maka diperlukan suatu perencanaan kehamilan sehingga kehamilan yang

terjadi adalah kehamilan yang diinginkan.


Perencanaan kehamilan dapat dilakukan melalui penggunaan kontrasepsi dan salah satu

kegiatan yang ada melalui KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran. KB pasca persalinan

dan pasca keguguran adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur jarak

kelahiran, menjaga jarak kehamilan dan tidak terulangnya keguguran, melalui penggunaan

alat/obat kontrasepsi setelah melahirkan atau setelah keguguran. Batasan waktu pasca

persalinan adalah 42 hari setelah melahirkan sedangkan untuk pasca keguguran adalah

sampai dengan 14 hari setelah mengalami keguguran.

Bila melihat data SDKI 2007 memperlihatkan bahwa pemeriksaan kehamilan oleh tenaga

kesehatan sudah tinggi yaitu 93% sementara persalinan yang dibantu tenaga kesehatan sudah

mencapai 73% dengan persalinan di fasilitas kesehatan 46% namun tempat mendapatkan

pelayanan KB secara umum hanya 7,1% yang dilayani di Rumah Sakit (RS Pemerintah 4,9%

dan RS Swasta 2,2%, SDKI 2007), angka tersebut termasuk KB pasca persalinan dan pasca

keguguran. Rumah Sakit sebagai tempat fasilitas pelayanan kesehatan sekunder merupakan

tempat yang sangat potensial untuk pelayanan KB dan berdasarkan data dari Depkes tahun

2008, jumlah RS di Indonesia sebanyak 1319 buah yang terdiri dari RS Pemerintah/Swasta

maupun TNI-POLRI.

Menyadari bahwa masih terbatasnya sarana/tempat pelayanan kesehatan yang mampu

menyediakan fasilitas perawatan dan penunjang medis dalam satu atap di Kabupaten

Karangasem, maka PT. Sekar Tunjung Biru sebagai insan peduli kesehatan dalam satu

semangat kebersamaan, bergabung dengan Rumah Sakit BaliMed Karangasem untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang lebih profesional dan terintegritas sehingga lebih

memudahkan dalam pemeriksaan, penegakan diagnosa serta pengobatan, yang tujuan

utamanya untuk memberikan kenyamanan, kepuasan dan keselamatan konsumen terutama

masyarakat Karangasem. Rumah Sakit BaliMed Karangasem diresmikan dioperasikan pada


tanggal 10 Januari 2015 dengan mengusung motto Care With Integrity and Safety. Melalui

SK Bupati Karangasem No.12/Diskes/2015 tanggal 15 Mei 2015, Rumah Sakit BaliMed

Karangasem sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Pelayanan KB pasca persalinan (PP) dan pasca keguguran (PK) dimaksudkan untuk

mengurangi kejadian kehamilan tidak diinginkan. Diharapkan setiap kehamilan sudah

direncanakan dengan baik sehingga kehamilan dan persalinan akan sehat dan aman bagi

ibu ataupun bagi anak yang dilahirkan.

2. TUJUAN KHUSUS

- Untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana pasca

persalinan dan pasca keguguran

- mengevaluasi pelaksanaan KB PP dan PK di Rumah Sakit BaliMed Karangasem

- Meningkatkan cakupan pelayanan KB PP dan PK di RS BaliMed Karangasem

- Meningkatkan pencapaian peserta KB baru PP dan PK di RS BaliMed

Karangasem

- Meningkatkan komitmen dan dukungan RS dalam pelayanan KB PP dan PK serta

PKBRS

C. GAMBARAN UMUM RS BaliMed Karangasem

(DIJELASKAN TAHUN BRP BERDIRI, MULAI BEROPERASI, AKREDITASI)


1. LOGO DAN MAKNA LOGO RS. BALIMED KARANGASEM

2. Tiga bulan sabit berputar kearah kanan artinya dalam


berusaha dilandasi trikaya parisudha dan hasilnya untuk
kesejahteraan organisasi yang terlibat didalamnya.
3. Modifikasi swastika berputar ke kanan berwarna biru dan
emas artinya emas : lambang agama Hindu yang universal
: biru: kedamaian dan emas kemuliaan.
4. Tanda cross (tambah) artinya organisasi kesehatan

2. VISI, MISI, MOTTO RS. BaliMd KARANGASEM

Visi :
Menjadi rumah sakit keluarga pilihan dan terdepan dalam pelayanan medis
yang berkualitas, cepat, profesional, rasional dan aman.

Misi :
1. Memberikan pelayanan yang prima di seluruh elemen rumah sakit dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis dan inovatif antar elemen
rumah sakit serta menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga
pasien.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan
rumah sakit melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Menjadikan rumah sakit sebagai pusat kajian ilmiah di bidang kesehatan.
5. Menjalin kerjasama vertikal dan horisontal dengan institusi pelayanan
kesehatan lainnya di dalam maupun luar negeri dalam berbagai bentuk
kegiatan.

Motto :
Care With Integrity and Safety
yang berarti memberikan pelayanan medis dengan integritas diri yang Jujur
dan bekerja penuh nilai profesionalisme di setiap individu yang ada di Rumah
Sakit BaliMd Karangasem.

3. FASILITAS RS BaliMd KARANGASEM


Fasilitas Rumah Sakit BaliMd Karangasem terdiri dari :
a. Tempat Parkir
Digunakan untuk tempat parkir yang dapat menampung sekitar 30 mobil

b. Lantai I
Digunakan untuk pelayanan :
- Lobby
Terdiri dari Front Office dan Registrasi Pasien
- IGD
Fasilitas IGD : 3 tempat tidur mobile untuk tindakan
2 tempat tidur resusitasi
3 tempat tidur observasi

- Poliklinik : Poli Kandungan dan Kebidanan,


Poli Penyakit Dalam,
Poli Bedah,
Poli Ortopedi,
Poli Anak,
Poli Saraf,
Poli THT,
Poli Kulit dan Kelamin,
Poli Gigi,

- Ruang Rekam Medis (RM)


- Ruang Intensive Care Unit (ICU)
Fasilitas : ICU dengan 2 tempat tidur,
Patient Monitor Multi Parameter,
Emergency Trolly Standars JCI,
Ventilator,
bedside cabinet dan dinning table

- OK (Kamar Operasi) :
3 ruang OK
1 ruang pemulihan dengan 2 tempat tidur
- Ruang Bersalin: 1 Tempat tidur pasien VIP
2 Tempat tidur pasien Kelas

- Ruang Bayi: 3 bok bayi


2 buah incubator
fototherapi, CPAP
pojok laktasi
- Laboratorium : Ruang Sampling,
Ruang Prosesing,
Ruang Pengecatan.

- Radiologi : 1 ruang untuk X-Ray


1 ruang untuk USG

- Ruang CSSD
- Ruang Laundry
- Kasir
- Farmasi
- Gudang Farmasi
- Ruang IPSRS
- Kantin dan Mini Market
- Pos Sekuriti
- Ruang Genset
- Ruang Gardu
- Ruang Pompa

c. Lantai II
Digunakan untuk perawatan antara lain :
- Ruang Sandat
Terdiri dari 19 kamar ruang perawatan dengan 19 Tempat tidur.
- Ruang Jepun (Kelas 1,2 dan 3)
Terdiri dari 7 Kamar ruang perawatan dengan 14 tempat tidur.
- Ruang Tunjung
Terdiri dari 5 Kamar antara lain :
a) 2 Ruang VIP dengan 2 Tempat tidur,
b) 2 Ruang VVIP dengan 2 Tempat Tidur,
c) 1 Ruang President Suite dengan 1 Tempat tidur dan 1 Sofa.

- Ruang F&B, mengelola makanan untuk pasien sesuai dengan instruksi ahli Gizi
dan mengelola makanan untuk para dokter yang melakukan tindakan di ruang
OK.

d. Lantai III

Digunakan untuk ruang perawatan Ruang Ratna terdiri dari 19 ruangan dengan 19 TT
Ruangan Perkantoran terdiri dari :
a. Ruang PT. STB
b. Ruang Direktur RS.
c. Ruang Back Office
d. Ruang Keuangan
e. Ruang Pertemuan Besar : Aula Nagasari
f. Ruang Pertemuan Kecil : Ruang Rapat PT.

e. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat

menentukan didalam penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Jumlah dan kriteria SDM yang ada di RS BaliMed Karangasem dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

NO JENIS TENAGA TOTAL


MEDIS
1 DR UMUM 10
2 Dokter Spesialis
Patologi Klinik 1
THT 1
Penyakit Dalam 3
Anak 2
Bedah 2
Obgyn 4
Anestesi 2
Radiologi 1
Saraf 2
Orthopedi 2
3 Dokter Gigi 3
PARAMEDIS PERAWATAN
KEPERAWATAN
1 Sarjana Keperawatan ( S1 ) 21
2 D IV Keperawatan 1
3 Ahli Madya Keperawatan ( DIII ) 43
KEBIDANAN
1 D IV Kebidanan 1
2 Ahli Madya Kebidanan ( DIII ) 22
PERAWAT GIGI
1 Ahli Madya Kesehatan Gigi ( AKG ) 1
Jumlah 122
PARAMEDIS NON PERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
1 Kes Mas ( Umum / Adm Kes ) 3
SANITASI
1 AML / AKL / APK/KESLING 1
2 Pembantu Penilik Kesehatan (SPPH)
GIZI
1 Sarjana Gizi / D IV Gizi 1
FARMASI
1 Apoteker 1
2 DIII Farmasi
3 Asisten Apoteker ( SAA / SMF ) 1
ANALIS KESEHATAN
1 DIII Analis Kesehatan 4
TEKNIS MEDIS
1 Ahli Madya Radiologi 5
Jumlah 16
NON PARAMEDIS
HUKUM
1 Pasca Sarjana ( S2 )
2 Sarjana Hukum 1
3 Sarmud Hukum
EKONOMI
1 Pasca Sarjana ( S2 )
2 Sarjana Ekonomi 5
3 Sarmud Ekonomi
LAIN - LAIN
1 SI Pariwisata
2 S1 Akuntansi 5
3 S1 Bahasa Arab
4 S1 Bahasa Inggris 2
5 DI Pariwisata 6
6 DIII Akuntansi 1
7 DIII Sekretaris
8 DI Sekretaris 1
9 D1 Komputer
10 Adm.Niaga
11 SLTA / Sederajat 44
12 SLTP / Sederajat
13 SD
14 Tanpa Pendidikan/Tk. Parkir
Jumlah 65
JUMLAH TOTAL 203

f. TIM JAGA MUTU

g. KERJASAMA DENGAN BPJS

D. PELAYANAN KB DI RS BALIMED KARANGASEM

1. GAMBARAN UMUM PELAYANAN KB DI RS BALIMED

Sejak RS BaliMed Karangasem resmi beroperasi di bulan Februari 2015, telah

dilakukan pelayanan KB dengan pengadaan alokon secara mandiri. Kemudian di Bulan

September 2015, setelah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, RS BaliMed

Karangasem juga turut bekerjasama dengan BKKBN dalam pengadaan alokon.

Sebagai Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan dalam hal promosi dan

konseling KB, RS Balimed karangasem memberikan pelayanan KB meliputi MKJP dan

non MKJP untuk pasca persalinan dan pasca keguguran.

Untuk memaksimalkan pelayanan KB di RS BaliMed Karangasem, telah dibentuk

tim PKBRS sejak Bulan Januari 2016. Tim PKBRS mengadakan pertemuan rutin guna
membahas alur pelayanan KB serta pencatatan akseptor KB di RS BaliMed

Karangasem.

2. STRUKTUR TIM PKBRS BALIMED KARANGASEM

3. URAIAN TUGAS TIM PKBRS

Direktur (dr. I Nengah Suranten, S.Ked) :

Sebagai penanggung jawab utama dalam PKBRS

Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Provinsi/Kabupaten/Kota) dan institusi KB

setempat untuk kegiatan yang berkaitan dengan layanan KB

Ka Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik (dr. I Nyoman Satria Wijaya, S.Ked) :

Membantu Direktur sebagai penanggung jawab program secara keseluruhan.

Ketua Tim (dr. I Gede Parwata Yasa, Sp.OG) :

Bertanggung jawab terhadap kegiatan PKBRS secara keseluruhan


Melaksanakan koordinasi baik dengan tim PKBRS, manajemen RS, maupun BPPKB

Memberikan laporan penyelenggaraan pelayanan KB di RS kepada Direktur

Membuat perencanaan kebutuhan alokon

Melakukan monev pelayanan KB di RS

Penanggung Jawab Medis (Dr. I Nyoman Satria Wijaya, S.Ked) :

Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan konseling, tindakan medis di poliklinik

Obgyn dan tindakan operatif terkait pelayanan KB.

Berkoordinasi dengan dokter spesialis (Obgin, Bedah, Urologi, Anestesi), dokter umum

terlatih dan bidan terlatih untuk memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai SOP.

Penanggung Jawab Promosi (Ni Made Dwi Mariastuti, SKM) :

Berkoordinasi dengan unit /bagian lain terkait sesuai kebutuhan

Menyebarkan informasi tentang pelayanan KB yang ada di RS BaliMed Karangasem

kepada pasien maupun keluarga pasien yang ada di RS BaliMed Karangasem.

Menyebarkan informasi tentang pelayanan KB yang ada di RS BaliMed Karangasem

kepada masyarakat umum

Penanggung Jawab Administrasi (Putu Kusuma Dwi Wulandari, Amd.Keb):

Bertanggung jawab dalam penerimaan dan pendistribusian alokon BKKBN ke seluruh

unit Rumah Sakit terkait

Menyelenggarakan semua kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan PKBRS,

termasuk pencatatan dan pelaporan penggunaan alokon

Penanggung Jawab KB PP dan PK (Putu Kusuma Dwi Wulandari, Amd.Keb) :

Menyiapkan alokon mandiri maupun BKKBN untuk pelayanan KB PP dan PK ke

ruang bersalin, ruang operasi maupun rawat inap

Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan akseptor KB PP dan PK


Menyiapkan bahan habis pakai dan sarana lainnya untuk pelayanan KB

Penanggung Jawab MKJP dan non MKJP (Putu Dian Listiari Dewi, A. Md. Keb) :

Menyiapkan alokon mandiri maupun BKKBN untuk pelayanan KB MKJP maupun non

MKJP di RS BaliMed Karangasem

Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan akseptor KB MKJP maupun non

MKJP

Menyiapkan bahan habis pakai dan sarana lainnya untuk pelayanan KB

Konseling (Ni Kadek Yuni Pardiasih, A. Md. Keb) :

Bersama dengan Operator (Dokter) memberikan konseling dalam pelayanan KB

Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Bidan atau petugas lainnya yang melayani

pasien secara langsung

Instalasi Farmasi :

Bertanggung jawab dalam penerimaan dan pendistribusian alokon mandiri.

Menjaga mutu, keamanan serta ketersediaan alokon.

Unit/Bagian lain :

Berperan dalam kegiatan KIE dan motivasi calon akseptor potensial

Operatif :

dr. I Gede Parwata Yasa, SpOG

Bertanggung jawab atas pelaksanaan MOW

dr. I Putu Gede Partama, SpB

Bertanggung jawab atas pelaksanaan MOP

4. KEGIATAN TIM PKBRS


Selain memberikan pelayanan KB di RS BaliMed Karangasem, tim PKBRS

melakukan pertemuan rutin secara formal maupun informal. Secara formal disini

dimaksud adalah pertemuan intern tim PKBRS, sedangkan pertemuan informal rutin

diadakan setiap bulan bersamaan dengan rapat keperawatan dimana bertujuan membahas

dan memantau pelayanan KB setiap bulannya. Selain itu tim PKBRS melakukan

program edukasi berupa penyuluhan kepada calon akseptor, pembaharuan kompetensi

tentang alat kontrasepsi kepada seluruh bidan dan dokter berupa diklat intern, dan

menunjuk bidan atau dokter untuk mengikuti pelatihan-pelatihan KB yang diadakan

institusi lain. Setelah berjalannya pelayanan KB, dilakukan kunjungan rumah bagi

akseptor KB pasca salin dengan tujuan mengevaluasi kembali pelayanan KB yang telah

didapatkan. Kunjungan dilakukan oleh bidan dan bagian promosi dari tim PKBRS.

5. SARANA DAN PRASARANA

Adapun sarana dan prasarana yang disediakan guna menunjang serta

memaksimalkan pelayanan KB di RS Balimed Karangasem antara lain :

a. Ruang Poliklinik Kebidanan dan Kandungan yang dilengkapi dengan :

- 1 buah Meja Gynekologi

- 1 buah lampu pemeriksaan

- 1 buah USG

- 1 set IUD kit

- 1 set Implan kit

- 1 buah lemari display

- 1 buah APBK KB

- 1 buah
b. Ruang Bersalin dan Ruang Operasi yang dilengkapi dengan alat tambahan :

- Meja Gynekologi

- Lampu Pemeriksaan

- Pinser Klem

6. PENCAPAIAN PELAYANAN KB RS BALIMED KARANGASEM

Cakupan akseptor KB Januari 2017 Juli 2017

NO JENIS JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI JUMLAH

KONTRASEPSI
MOW 7 10 9 4 12 12 8 62
MOP 0 0 0 0 0 0 0 0
IUD Pasca Salin 27 12 19 15 14 17 21 125
IUD Pasca

Keguguran 0 0 0 0 0 0 0 0
Implant 0 0 0 0 0 0 0 0
Suntik 0 0 0 0 0 0 0 0
Pil 0 0 0 0 0 0 0 0
Kondom 38 39 53 68 68 78 62 406
Jumlah 72 61 81 87 94 107 91 593

Jumlah Pelayanan KB PP-PK (jumlah berKB/jumlah persalinan X 100 %)

Januari 2017 Juli 2017


MKJP Non MKJP
IUD 21.08% Suntik 0
Implant 0 Pil 0
MOP 0 Kondom 68.46%
MOW 10.45%
Jumlah (%) 31.53% Jumlah (%) 68.46%

7. INOVASI

Untuk mengapresiasi akseptor KB pasca salin (IUD dan MOW), RS Balimed

Karangasem mengadakan kunjungan rumah dengan melakukan pemeriksaan nifas, bayi serta

follow up KB pasca salin di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RS BaliMed Karangasem

berupa pemeriksaan USG oleh dokter Spesialis secara gratis sebanyak satu kali.

Kunjungan rumah dilakukan oleh bidan terlatih dan didampingi oleh bagian promosi

RS BaliMed Karangasem bertujuan untuk mengevaluasi ulang keseluruhan pelayanan yang

didapatkan selama di RS BaliMed Karangasem, menampung kritik dan saran serta

memberikan bingkisan kepada pasien.

8. PENUTUP

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pencapaian pelayanan KB di RS Balimed

Karangasem dari Januari 2017 Juli 2017 sebagai berikut :


Dari pelayanan MKJP, IUD menempati peringkat teratas (21.08%) disusul MOW

(10.45%), sedangkan sampai dengan saat ini belum ada pasien yang bersedia menjadi

akseptor Implant dan MOP.

Untuk pelayanan non MKJP, Akseptor Kondom mencapai (68.46%)

Anda mungkin juga menyukai