Anda di halaman 1dari 2

Sekilas tentang Vaksin HPV

13.03.2017

Mungkin banyak dari Ayah dan Bunda yang pernah mendengar tentang vaksin human
papilloma virus atau lebih singkatnya HPV ? Vaksin HPV adalah vaksin untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh virus HPV. Virus tersebut dapat menginfeksi manusia pada
sel epitel di kulit dan membran mukosa (salah satunya adalah daerah kelamin), dan dapat
menyebabkan keganasan atau kanker.

Virus ini memiliki banyak tipe, di antaranya tipe HPV 16 dan 18 yang paling sering
ditemukan di seluruh dunia dan diketahui sebagai penyebab 70% kasus keganasan di
serviks/leher rahim wanita. Tipe HPV 6 dan 11 diketahui sebagai penyebab dari 90% kasus
kutil kelamin. Cara penularannya terutama melalui kontak atau hubungan seksual.

Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker dapat
terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina, dan penis, sedangkan pada daerah
non-kelamin, kanker juga dapat terjadi pada bagian mulut dan saluran napat atas. Kanker
leher rahim adalah kanker tersering yang disebabkan oleh virus HPV. Di dunia, kanker leher
rahim menduduki peringkat kedua penyebab kematian terbanyak pada wanita setelah kanker
payudara. Hal inilah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksinasi
HPV.

Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang beredar. Bivalen
mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim,
sedangkan tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6,11,16,dan 18) yang dapat mencegah
sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward.
Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan mulai dari
usia 10 tahun ke atas sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga disarankan untuk remaja
laki-laki. Pada remaja, biasanya penyuntikan vaksin dilakukan secara intramuskular di deltoid
yaitu otot bahu yang terbesar. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian
vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin
(bivalen atau tetravalen), dan terkahir 6 bulan setelah penyuntikan pertama. Apabila ada
jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka pemberian vaksin
tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.

Selama ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi HPV pada anak-anak
tidak perlu diberikan karena pada usia tersebut hubungan seksual belum dilakukan. Namun,
sebenarnya vaksin HPV justru harus diberikan sebelum seseorang berhubungan seksual.
Akan terlambat jika vaksin HPV baru diberikan saat seseorang sudah melakukan hubungan
seksual, karena bisa saja orang tersebut sudah terinfeksi HPV.

Selain belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak memiliki
manfaat lain yaitu pemberian vaksin hanya membutuhkan 2 dosis untuk usia 10-13 tahun,
sedangkan untuk usia 16-18 tahun atau remaja akhir pemberian vaksin membutuhkan 3 dosis.
Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV 2 dosis pada usia 10-13 tahun
terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan dengan pemberian
3 dosis pada usia 16-18 tahun. Perlu diketahui harga vaksin HPV masih cukup mahal
sehingga pemberian 2 dosis merupakan suatu solusi yang efisien.

Melihat manfaat vaksin HPV dalam mencegah keganasan, amatlah berguna untuk melakukan
vaksin HPV pada remaja perempuan. Vaksin HPV dapat ditemukan di klinik/RS terdekat,
saat ini vaksin HPV belum tersedia di Puskesmas karena belum termasuk program imunisasi
nasional. Namun vaksin HPV telah diberikan pada anak sekolah perempuan kelas 5 dan 6 di
beberapa kota secara cuma-cuma.

Anda mungkin juga menyukai