Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN DAN MONITORING EVALUASI

PROGRAM PKBRS
RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2023

1. PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji, tidak hanya
tentang organ repoduksi saja tetapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi. Saat
ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi : IUD, suntik, pil, implant, kontap,
kondom (BKKBN, 2004).
Kegiatan Keluarga Berencana ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan salah satunya di Ruah
Sakit. Kegiatan Keluarga Berencana di Rumah Sakit dikembangkan sejak tahun 1986 melalui
Program post partum Rumah Sakit (P3RS). Program ini dilaksanakan di unit kebidanan
kandungan dengan sarana utama pelayanan adalah penderita pasca persalinan dan keguguran
yang dilayani di unit tersebut.
Mulai tahun 1973-1974 program keluarga berencana di rumah sakit dikembangkan menjadi
bagian proyek pelyanan program KB Nasional dan mulai tahun 1979-1980 P3RS menjadi
program keluarga berencana di rumah sakit atau PKBRS.
Sasaran pelayanan diarahkan tidak hanya pada ibu pasca persalinan dan keguguran yang
dilayani di unit kebidanan dan kandungan saja, tetapi seluruh ibu pengunjung rawat jalan
kebidanan kandungan beserta keluarganya.
Laporan ini merupakan suatu monitoring evaluasi sampai sejauh mana pelaksanaan dari
program PKBRS RS Universitas Tanjungpura.

2. LATAR BELAKANG
Hal-hal yang melatar belakangi dikembangkannya program KB di Rumah Sakit, karena rumah
sakit memiliki beberapa hal yang spesifik dan menguntungkan program KB :
a. Rumah sakit memiliki tenaga yang diakui dan dipercaya oleh masyarakat di bidang
pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan, termasuk KB, sehingga petugas rumah
sakit potensial sebagai penyuluh dan penggerak KB di masyarakat.
b. Peralatan dan tenaga yang tersedia di rumah sakit memungkinkan untuk pelayanan yang
lebih bermutu, sehingga rumah sakit potensial untuk pelaksanaan fungsi pengayoman
medis KB.
c. Petugas rumah sakit merupakan suatu kelompok masyarakat tersendiri, jumlahnya cukup
banyak dan hubungan heterogen, sehingga untuk melaksanakan kegiatan KB disitu
diperlukan pendekatan khusus
d. Rumah sakit merupakan jalur terakhir bagi masyarakat untuk motivasi dan pelayanan
kesehatan termasuk KB, sehingga rumah sakit dapat dijadikan piusat rujukan pelayanan
kesehatan termasuk KB oleh unit pelayanan kesehatan lainnya yang ada diluar rumah sakit
e. Didalam perkembangan KB nasional diperlukan upaya maksimal selain memperluas
jangkauan pelayanan dengan menambah makin banyak peserta keluarga kecil, juga
mempertahankan apa yang telah dicapai melalui upaya pengayoman medis KB. Dengan
demikian diharapkan gilirannya akan memantapkan kelembagaan pembudayaan norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) peran tersebut sangat relevan dengan
fungsi rumah sakit pada umumnya.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, kesadaran peserta KB dan meningkatnya kualitas pelayanan
KB di Rumah Sakit

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS) mengenai
pemilihan alat kontrasepsi
2. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu pasca persalinan dan pasca keguguran
untuk pemilihan program KB yang tepat dan aman
3. Meningkatkan pengetahuan ibu yang mengalami kegagalan dan komplikasi
kontrasepsi untuk melakukan pemasangan KB ulang yang tepat dan aman.
4. Terwujudnya tatalaksana pelayanan KB di rumah sakit dengan sistem pelayanan
rujukan KB termasuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
5. Tersedianya fasilitas sarana dan prasana yang dibutuhkan guna mendukung pelayanan
KB
6. Terselenggaranya koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan KB

4. SASARAN
Sasaran Pelayanan KB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura :
a. Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Ibu pasca persalinan dan pasca keguguran
c. Ibu yang mengalami kegagalan dan komplikasi kontrasepsi
d. Ibu yang tidak ingin punya anak lagi
5. RUANG LINGKUP
Pelayanan KB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura merupakan fasilitas pelayanan
keluarga berencana sempuran, yakni mampu dan berwenang memberikan pelayanan
kontrasepsi metode:
a. Sederhana
b. Pil KB
c. Suntik KB
d. AKDR
e. Pemasangan/pencabutan implant
f. Kontrasepsi mantap pria
g. Kontrasepsi mantap wanita bagi fasilitas yang memenuhi persyaratan

6. KEGIATAN POKOK
1. Memberikan pelayanan KIE medis sebelum ataupun sesudah pelayanan
2. Memberikan pelayanan konseling bagi klien
3. Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana, pil, suntik KB, AKDR, implant dan
kontrasepsi mantap pria serta wanita kontrasepsi mantap wanita bagi fasilitas yang
memenuhi persyaratan.
4. Memberikan pelayanan penanggulangan efek samping dan komplikasi
5. Memberikan pelayanan rujukan
6. Memberikan pelayanan penanggulangan infertilitas sesuai dengan kemampuan
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahun 2023
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Promosi KB
Menyelenggarakan pelayanan konseling
KB
Melaksanakan pelayanan KB Non Kontap
Melaksanakan pelayanan KB Kontap
Melaksanakan penanganan efek samping
dan komplikasi
Melaksanakan pelayanan rujukan KB dari
FKTP dan fasilitas kesehatan lainnya
2 Mutu
Pembaharuan dan Revisi SPO
Monitoring evaluasi program PKBRS
3 Alat dan prasarana
Melengkapi sarana dan prasarana poli,
kamar bersalin dan Ruang Nifas
Melengkapi sarana dan prasarana OK
4 SDM
Mengikuti pelatihan CTU

8. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO Program Kerja Waktu Monitoring Capaian Kegiatan
1 Promosi KB
Menyelenggarakan Dilakukan pada seluruh Terlaksana
pelayanan pasien baru kebidanan
konseling KB yang datang ke RS
Universitas Tanjungpura
baik poliklinik maupun
rawat inap
Melaksanakan Jam pelayanan poli Terlaksana
pelayanan KB Non rawat jalan setiap hari
Kontap
Melaksanakan Dilakukan konseling Terlaksana
pelayanan KB dan skrinning di Poli
Kontap Rawat Jalan serta pasien
rawat inap

Pelaksanaan di Ruang
Operasi
Melaksanakan Jam Pelayanan Poli Terlaksana
penanganan efek Rawat Jalan setiap hari
samping dan kerja. Penemuan kasus
komplikasi efek samping
dilakukan dengan
penapisan pada
saat pasien
terjadwal kontrol
di poli, untuk
akseptor IUD
pascasalin dan
IUD saat SC
menggunakan
USG. Misalnya
kasus dislokasi
partial IUD.
Melaksanakan Pelayanan Poli Rawat Terlaksana
pelayanan rujukan Jalan
KB dari FKTP dan Adanya
fasilitas kesehatan penanganan kasus
lainnya. kasus rujukan dari
FKTP seperti
tidak
terdeteksinya
posisi implant di
lengan pada
pasien rencana aff
dll.
2 Mutu
Pembaharuan dan
Revisi SPO
Monitoring Terlaksana
evaluasi program
PKBRS
3 Alat prasarana
Melengkapi sarana
dan prasarana
poliklinik, kamar
bersalin dan ruang
nifas
Melengkapi sarana
dan prasarana OK
4 SDM
Pelatihan CTU

Penutup
Demikian Laporan monitoring dan evaluasi program kerja Tim PKBRS tahun 2023 kami sampaikan,
semoga laporan ini dapat menjadi dokumentasi dan referensi bagi kemajuan tim PKBRS dan sebagai
laporan pertanggung jawaban Tim PKBRS.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas kerjasama yang baik sehingga laporan
monitoring dan evaluasi program kerja Tim PKBRS tahun 2023 ini dapat terselesaikan.

Pontianak, 2023
Direktur Rumah Sakit Ketua Tim PKBRS
Universitas Tanjungpura

Dr.Desriani Lestari, SpA M.Biomed Dr.Khairunnisa, SpOG

Anda mungkin juga menyukai