Anda di halaman 1dari 35

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

KATA PENGANTAR
Laporan ulasan umpan balik Pelayanan Kontrasepsi tentang
Pencapaian Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) disusun berdasarkan laporan bulanan
Pelayanan Kontrasepsi dan dilaporankan secara rutin setiap bulan
melalui Program Aplikasi Statistik Rutin berbasis web yang telah
dikembangkan
pada
tahun
2011
dengan
alamat
link
http://aplikasi.bkKBn.go.id/sr. Seiring dengan perubahan kebijakan
program KKBPK, maka dilakukan penyesuain terhadap indikator-indikator
pada laporan umpan balik Pelayanan Kontrasepsi berdasarkan pada
petunjuk teknis pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi tahun
2013.
Laporan ulasan umpan balik ini, berisikan data dan informasi
meliputi : Cakupan Laporan, Hasil Pelayanan Peserta KB Baru (PB), Hasil
Pelayanan Kasus, Hasil Pelayanan Peserta KB Lama (Ulangan dan Ganti
Cara), dan Ketersediaan Alat Kontrasepsi. Dengan disajikannya laporan
ulasan umpan balik Pelayanan Kontrasepsi, diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang perkembangan pencapaian Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) kepada para pengguna, baik internal maupun external BKKBN.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh SKPD-KB
Kabupaten yang menyampaikan laporan tepat waktu sehingga laporan
umpan balik ini dapat disusun dan disajikan secara lengkap. Dengan
dijadikannya laporan ini untuk monitoring indikator kinerja Program KB,
maka kelengkapan dan keakuratan laporan dari seluruh Kabupaten
menjadi sangat penting, karena akan menggambarkan kondisi
perkembangan pencapaian hasil Program KB dari seluruh daerah setiap
bulan.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya serta masukan dan
saran dari pengguna laporan ini, kami ucapkan terima kasih.

Mamuju,
November 2016
Kepala Perwakilan,
SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Dra. Andi Ritamariani, M.Pd

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................

I.

PENDAHULUAN ...................................................................................

II.

CAKUPAN LAPORAN . ..........................................................................

10

2.1................................................................................................Kabu
paten Melapor Secara Online
.....................

10

2.2................................................................................................Caku
pan Laporan Kecamatan
...........................10
2.3................................................................................................Caku
pan Laporan Faskes KB Pemerintah
.................................11
2.4................................................................................................Caku
pan Laporan Faskes KB Swasta
........................

12

2.5................................................................................................Caku
pan Laporan Faskes Jejaring Lainnya
.................................

13

2.6................................................................................................Caku
pan Laporan Praktik Bidan
..............14

SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

2.7................................................................................................Caku
pan Laporan Faskes Jejaring Lainnya
.................................15
III.

RINGKASAN LAPORAN HASIL PELAYANAN KONTRASEPSI NOVEMBER 2016


...............................................................................................17
3.2 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru (PB)
..................................17
3.3 Hasil Pelayanan Kasus
......25
3.4 Hasil Pelayanan Peserta KB Lama (Ulangan dan Ganti Cara
........................................................................28
3.5 Persediaan Alat Kontrasepsi
................30

IV.

PENUTUP

......................................................................................32

LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang
Sub system pencatatan dan pelaporan Program KKBPK
merupakan salah satu komponen dari system informasi
manajemen Program KKBPK, ditujukan untuk mengumpulkan data
dan informasi Program KKBPK dari Kabupaten secara baku dan
teratur setiap bulannya. Pengumpulan data ini dilakukan melalui
SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

sub system pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi


(bulanan), Pengendalian lapangan (Bulanan) dan Pendataan
Keluarga (Tahunan), untuk memonitor Data Potensi, perkembangan
kegiatan dan hasil pelayanan Program KKBPK di Sulawesi Barat.
Dalam laporan Umpan Balik Pelayanan Kontrasepsi bulan
November 2016 ini akan menyajikan berbagai data indikator
sasaran kinerja Sub program Keluarga Berencana. Untuk
memonitor pencapaian sasaran indikator kinerja tersebut
dilakukan
melalui
system
monitoring
yang
mencatatan
pengendalian Program KB di seluruh Faskes menggunakan formulir
F/II/KB/13 yang dilaporkan oleh petugas Faskes kepada SKPD-KB
Kabupaten dan kemudian dilaporkan dengan menggunakan
aplikasi Statistik Rutin.
Pengumpulan data laporan Pelayanan Kontrasepsi Program
KKBPK dari Kabupaten dilakukan melalui aplikasi Statistik Rutin
berbasis web sejak tahun 2012. Dengan adanya aplikasi tersebut
diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pelaksanaan
pengolahan data dan informasi Program KKBPK di setiap tingkatan
wilayah (Desa dan Kecamatan), guna memperoleh data laporan
secara cepat, lengkap dan akurat. Pada laporan ini menyajikan
rekapitulasi data hasil Pelayanan Kontrasepsi antara lain adalah
cakupan laporan masuk dan hasil pelayanan KB seperti pelayanan
peserta KB baru, pelayanan ulang kepada peserta KB, serta
persediaan dan mutasi alat Kontrasepsi.
I.2

Tujuan
Penyusunan laporan bulanan ini adalah untuk memudahkan
para pengguna data dalam mendapatkan data dan informasi yang
diperoleh melalui sub system pencatatan Pelayanan Kontrasepsi,
terutama kegiatan pelayanan peserta KB baru dan pelayanan
ulang kepada peserta KB.

I.3

Sasaran
Laporan umpan balik hasil pelayanan kontrasepsi ini setiap
bulannya di kirimkan ke :
Semua komponen BKKBN
- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat
- Kepala SKPD-KB se Sulawei Barat
SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

I.4

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Cara Mengakses Laporan Hasil Pelayanan Kontrasepsi


Laporan
ini
juga
http://www.bkKBn.go.id/sr

dapat

diakses

melalui

web

Gambar 1. Tampilan untuk melihat laporan hasil Pelayanan Kontrasepsi dalam


Website

I.5

Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pelayanan


Kontrasepsi
Berikut ini mekanisme arus pencatatan dan pelaporan hasil
pelayanan Kontrasepsi :

SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Laporan F/II/KB/13 dari Faskes dilaporakan ke Kabupaten secara


manual, namun tidak menutup kemungkinan jika Faskes KB
atau petugas Faskes KB dapat melaporkan langsung secara
online dengan menggunakan aplikasi ini. batas akhir
melaporkan yaitu tanggal 7 setiap bulannya.
Kabupaten yang mampu melakukan pelaporan secara langsung
online dengan menggunakan aplikasi Statistik Rutin, batas
akhir melaporkan tanggal 15 setiap bulannya.
Jika ada laporan susulan/ralat masih dapat dilakukan untuk
laporan 3 bulan terakhir dan hanya dapat dilakukan antara
tanggal 1 sampai 15.
I.6

Batasan Pengertian
Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari istilah-istilah yang
digunakan dalam laporan bulanan Pelayanan Kontrasepsi :
1. Pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi adalah
suatu kegiatan mencatat dan melaporkan berbagai aspek yang
berkaitan dengan Pelayanan Kontrasepsi yang dilakukan oleh
Faskes KB Pemerintah maupun Swasta, Praktik Dokter/ Praktik
Bidan Mandiri, serta jejaring Faskes KB lainnya dengan system
yang telah ditetapkan.
2. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah setiap
orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Peserta dalam
petunjuk teknis ini adalah pasangan suami istri.
3. Pelayanan Keluarga Berencana adalah pelayanan dalam
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan,
mengatur
kehamilan
melalui
promosi,
perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui pemberian
pelayanan Keluarga Berencana (KB) termasuk penanganan
efek samping dan komplikasi bagi peserta Jaminan Kesehatan
Nasonal.

SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

4. Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru


pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau
pasaangan usia subur yang kembali menggunakan metode
kontrasepsi setelah melahirkan/keguguran.
5. Peserta KB Baru pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga
Sejahtera I (KS I) adalah pasangan usia subur dari keluarga
pra sejahtera dan keluarga sejahtera I yang baru pertama kali
menggunakan alat/cara kontrasepsi, dan atau yang kembali
menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/
keguguran.
6. KB Pasca Persalinan adalah upaya pencegahan kehamilan
dengan menggunakan metode/alat/obat kontrasepsi segera
setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu setelah
melahirkan.
7. KB Pasca Keguguran adalah upaya pencegahan kehamilan
dengan menggunakan alat atau obat kontrasepsi setelah
mengalami keguguran sampai dalam kurun waktu 14 hari.
8. Pasangan Usia Subur (PUS) penerima bantuan iuran
(PBI) Jaminan Kesehatan Nasional adalah meliputi
pasangan usia subur peserta jaminan kesehatan nasional yang
tergolong fakir miskin/tidak mampu.
9. PUS bukan penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan
Nasional meliputi pasangan usia subur peserta jaminan
kesehatan nasional yang bukan tergolong fakir miskin dan
tidak mampu.
10. PUS bukan peserta Jaminan Kesehatan Nasional
meliputi pasangan usia subur yang tergolong fakir miskin dan
tidak mampu serta belum mendaftar sebagai peserta jaminan
kesehatan nasional, dan juga pasangan usia subur yang
tergolong miskin dan tidak mampu atau keluarga pra sejahtera/
keluarga sejahtera I serta belum mendaftar sebagai peserta
jaminan kesehtan nasional.
11. Pelayanan peserta KB ulang adalah tindakan kepada
peserta KB baru, meliputi pananganan kasus komplikasi berat,
SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

penaganan kasus kegagalan, pencabutan implant, pelayanan


ganti cara, serta pelayanan kontrasepsi ulang, dengan
penjelasan sebagai berikut :
Pelayanan komplikasi berat adalah pelayanan terhadap
ganguan kesehatan akibat pemakian metode kontrasepsi,
harus dilayani secara intensif dan perlu rawat inap di
rumah sakit.
Pelayanan kegagalan adalah pelayanan terhadap
terjadinya kehamilan pada peserta KB yang masih memakai
kontrasepsi.
Pelayanan pencabutan IUD dan implant adalah
tindakan pelayanan pencabutan IUD dan implant yang
disebabkan habis masa pakai.
Pelayanan ganti cara adalah pemberian pelayanan jenis
metode kontrasepsi baru yang berbeda dengan metode
kontrasepsi yang dipakai sebelumnya oleh peserta KB,
karena alasan tertentu dan bukan karena alasan tertentu
dan bukan karena alasan setelah melahirkan/keguguran.
Pelayanan kontrasepsi ulang adalah pelayanan kepada
peserta KB dengan memberikan kontrasepsi ulang untuk
pil, suntukan, dan kondom, serta pemasangan ulang
kontrasepsi IUD dan implant dengan alas an komplikasi,
habis masa pemakaian, atau ganti jenis IUD dan impant.
12. Fasilitas Kesehatan KB (Faskes KB) adalah fasilitas yang
mampu dan berwenang memberikan pelayanan KB, berlokasi
dan berintegrasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
tingkat lanjutan, yang dikelola oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan atau swasta (termasuk masyarakat).
13. Jejaring fasilitas Kesehatan KB adalah fasilitas kesehatan
KB yang menginduk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama,
terdiri dari :

Puskesmas Pembantu
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos Bersalin Desa (Polindes)
Praktik Bidan

SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Praktik Dokter (bagi yang belum bekerja sama dengan BPJS


Kesehatan)
14. Praktik Dokter/ Praktik Bidan Mandiri adalah Dokter
atau
Bidan
yang
melaksanakan
praktik
secara
mandiri/perorangan.
15. Petugas penghubung Praktik Dokter/ Bidan Praktik
Mandiri adalah PLKB/PKB atau petugas yang ditunjuk sebagai
pengumpul data hasil pelayanan kontrasepsi oleh praktik
Dokter/Bidan Praktik mandiri yang berada di wilayah kerjanya.
16. Status fasilitas Kesehatan KB adalah status pemilikan
atau pengelolaan Faskes KB yang dibedakan 2 macam
pemelikan yaitu : Pemerintah dan Swasta.
Fasilitas kesehatan KB pemerintah adalah fasilitas
kesehatan KB yang dikelolah dan dibiayai oleh Pemerintah
Misalnya :
Faskes KB milik Pemerintah/Pemda (seperti
: Puskesmas/Rumah Bersalin/Rumah Sakit),
Faskes KB milik TNI, Faskes KB milik polri, dan
Faskes KB milik instansi Pemerintah lainnya.
Fasilitas kesehatan swasta adalah fasilitas Kesehatan KB
yang dikelola dan dibiayai oleh Swasta dan atau LSM.
Misalnya :
Faskes KB milik NU, Faskes KB milik
Muhammadiyah, Faskes milik PGI, Faskes KB milik
PERDHAKI, Faskes KB milik WALUBI, Faskes KB
milik Hindu, Faskes KB milik Perusahaan dan
Faskes KB milik Swasta lainnya.
17. Informed Consent adalah suatu persetujuan tindakan
medis tertulis yang menyatakan kesediaan dan kesiapan klien
untuk ber-KB dengan metode suntikan, IUD, implant, tubektomi
(MOW), dan vasektomi setelah mendapatkan informed choice.
18. Daerah Khusus adalah daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan, dan kepulauan (terdiri dari 183 Kabupaten di
Indonesia yang daftarnya terdapat pada lampiran di belakang)
meliputi :
Daerah Tertinggal adalah daerah (Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten/Kota ) yang masyarakatnya serta
SUBID. DATA DAN INFORMASI

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

wilayahnya relative kurang berkembang dibandingkan


daerah lain dalam skala nasional.
Daerah Terpencil adalah daerah (Desa/Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten/Kota) yang karena letak dan suatu
kondisi alam memiliki kesulitan, kekurangan atau
keterbatasan
prasarana
dan
sarana
perhubungan,
pelayanan kesehatan, persediaan kebutuhan 9 bahan
pokok, serta kebutuhan sekunder lain, yang menimbulkan
kesulitan bagi penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Daerah Perbatasan adalah (Desa/Kelurahan, Kecamatan,
Kabupaten/Kota) dalam wilayah negara kesatuan republic
Indonesia yang perbatasan darat dan laut.
Daerah Kepulauan adalah suatu gugus pulau termasuk
bagian pulau dan perairan di antara pulau-pulau tersebut,
dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama
lain demikian erat.
19. Desa/Kelurahan Siaga adalah suatu kondisi masyarakat
tingkat desa/kelurahan yang memiliki kemampuan dalam
menemukan permasalahan yang ada, kemudian merencanakan
dan melakukan pemecahannya sesuai potensi yang di
milikinya, serta selalu siap siaga dalam menghadapi masalah
kesehatan, bencana dan kegawat daruratan. Kriterianya adalah
desa/kelurahan
tersebut
memiliki
1
pos
kesehatan
desa/kelurahan (poskesdes/poskeskel) dengan tenaga minimal
1 orang bidan dan 2 orang kader.
20. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K)
adalah panduan bagi provider baik di tingkat pelayanan dasar
maupun tingkat pelayanan rujukan baik instansi pemerintah
maupun swasta dalam memberikan pelayanan keluarga
berencana sesuai standard minimal guna memenuhi pelayanan
keluarga berencana berkualitas.

SUBID. DATA DAN INFORMASI

10

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

II. CAKUPAN LAPORAN


II.1

Kabupaten yang melapor secara online


Sejak dilaksanakannya pelaporan Stastistik Rutin secara online pada
awal tahun 2012 hingga sampai saat ini, jumlah Kabupaten di Sulawesi
Barat yang telah melapor melalui web telah meningkat secara signifikan.
Berikut adalah persentase Kabupaten yang telah melakukan pelaporan
rutin secara online bulan November 2016 :

KODE KAB

KABUPATEN

YANG ADA

YANG ONLINE

7601

Mamuju Utara

100,00%

7602

Mamuju

100,00%

7603

Mamasa

100,00%

7604

Polewali Mandar

100,00%

7605

Majene

100,00%

7606

Mamuju Tengah

100,00%

100,00%

SULAWESI BARAT

Tabel 1. Kabupaten yang melapor secara online bulan November 2016

Dari table diatas terlihat bahwa dari 6 Kabupaten yang ada di Sulawesi
Barat telah melakukan pelaporan secara online melalui Aplikasi Statistik
Rutin.
II.2

Cakupan laporan Kecamatan


SUBID. DATA DAN INFORMASI

11

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Gambaran dari hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi dipengaruhi


oleh kelengkapan pemasukan laporan bulanan, yaitu laporan rekapitulasi
pelayanan kontrasepsi (Rek.kab.F/II/KB) dari tingkat Kabupaten yang
merupakan kompilasi dari rekapitulasi laporan Pelayanan Kontrasepsi
seluruh Kecamatan (Rek.kec.F/II/KB) di wilayahnya yang bersumbar dari
laporan seluruh F/II/KB dari para petugas Faskes KB.
Pada bulan November 2016, laporan hasil Pelayanan Kontrasepsi
dilaporkan oleh 69 Kecamatan yang ada di Sulawesi Barat atau 100%
yang melapor, Berikut daftar Kecamatan yang melapor menurut
Kabupaten :

KODE
KAB.

KECAMATAN

NAMA KABUPATEN
ADA

LAPOR

7601

Mamuju Utara

12

12

100,00%

7602

Mamuju

11

11

100,00%

7603

Mamasa

17

17

100,00%

7604

Polewali Mandar

16

16

100,00%

7605

Majene

100,00%

7606

Mamuju Tengah

100,00%

69

69

100,00%

JUMLAH

Tabel 2. Kecamatan yang melapor pada bulan November 2016

II.3

Cakupan laporan Faskes KB Pemerintah

SUBID. DATA DAN INFORMASI

12

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

LAPOR

TIDAK LAPOR

1%

99%

Gambar 1. Cakupan laporan Faskes KB Pemerintah November 2016

Laporan yang masuk pada bulan November 2016 sebanyak 105


Faskes KB atau 99 % dari 106 Faskes Pemerintah yang ada. Berikut
adalah Kabupaten dengan persentase Faskes KB Pemerintah lapor
tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut :

LAPORAN FASKES KB PEMERINTAH


LAPOR TERTINGGI

LAPORAN FASKES KB PEMERINTAH


LAPOR TERENDAH

FASKES KB
N
O

KABUPATEN

FASKES KB

FASKES KB PEMERINTAH

Mamuju Utara

16

LAPO
R
16

Majene

13

13

10

10

Mamuju
Tengah
Mamuju

26

26

Mamasa

18

18

ADA

NO

KABUPATEN

%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%

FASKES KB PEMERINTAH
ADA

Polman

23

LAPO
R
22

%
96%

Table 3. Kabupaten dengan cakupan Faskes KB Pemerintah lapor tertinggi dan terendah

Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 1. Cakupan


laporan dan tempat pelayanan KB.

SUBID. DATA DAN INFORMASI

13

NOVEMBER 2016

II.4

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Cakupan laporan Faskes KB Swasta

LAPOR; 100%

Gambar 2. Cakupan laporan Faskes KB Swasta November 2016

Laporan yang masuk pada bulan November 2016 sebanyak 20


Faskes KB atau 100,00% dari 20 Faskes KB Swasta yang yang ada, ini
menandakan bahwa dari semua Faskes KB Swsata yang ada di Sulawesi
Barat rata-rata telah melapor dengan tepat waktu.

KODE
KAB.

FASKES KB SWASTA

NAMA KABUPATEN
ADA

7601

Mamuju Utara

7602

LAPOR

13

13

100,00%

Mamuju

100,00%

7603

Mamasa

100,00%

7604

Polewali Mandar

100,00%

7605

Majene

0,00%

7606

Mamuju Tengah

0,00%

20

20

100,00%

JUMLAH

Table 4 cakupan laporan Faskes KB Swasta November 2016

Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 1. cakupan


laporan dan tempat pelayanan KB.
II.5

Cakupan laporan Faskes Jejaring Praktik Dokter


SUBID. DATA DAN INFORMASI

14

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

LAPOR

TIDAK LAPOR

4%

96%

Gambar 3. Cakupan laporan Faskes Jejaring Praktik Dokter November 2016

Pada bulan November 2016, tercatat sebanyak 45 Faskes Jejaring


Praktik Dokter yang ada, dan 43 dari Faskes Jejaring Praktik Dokter
tersebut atau sebesar 96% melaporkan hasil pelayanannya. Berikut ini
kabupaten dengan persentase Faskes Jejaring Praktik Dokter lapor
tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut :
LAPORAN FASKES KB JEJARING PRAKTIK
DOKTER LAPOR TERTINGGI

LAPORAN FASKES KB JEJARING PRAKTIK


DOKTER LAPOR TERENDAH

FASKES KB
N
O
1

KABUPATEN

Polewali
Mandar
Mamuju Utara

Majene

Mamuju

JEJARING PRAKTIK
DOKTER
LAPO
ADA
%
R
23
23
100,00
%
4
4
100,00
%
8
8
100,00
%
5
5
100,00
%

FASKES KB
NO

1
2

KABUPATEN

Mamuju
Tengah
Mamasa

JEJARING PRAKTIK
DOKTER
LAPO
ADA
%
R
5
3
95%
0

0,00%

Tabel 5. Kabupaten dengan cakupan Faskes KB Jejaring Dokter lapor tertinggi dan
terendah November 2016

Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 1. Cakupan


laporan dan tempat pelayanan KB.
II.6

Cakupan laporan Faskes Jejaring Praktik Bidan


SUBID. DATA DAN INFORMASI

15

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

2%

LAPOR

TIDAK LAPOR
98%

Gambar 4. Cakupan laporan Faskes Jejaring Praktik Bidan November 2016

Pada bulan November 2016 tercatat sebesar 98% Faskes Jejaring


Praktik Bidan atau 96 dari 98 Faskes Jejaring Praktik Bidan yang tercatat
pada aplikasi Statistik Rutin. Berikut Kabupaten dengan persentase
Faskes Jejaring Praktik Bidan lapor tertinggi dan terendah adalah sebagai
berikut :
LAPORAN FASKES KB JEJARING PRATIK
BIDAN LAPOR TERENDAH
N
O

KABUPATEN

FASKES KB JEJARING
PRAKTIK BIDAN
ADA

Mamuju
Tengah

LAPO
R
4

LAPORAN FASKES KB JEJARING PRATIK


BIDAN LAPOR TERTINGGI

NO

KABUPATEN

Mamuju

16

LAPO
R
16

Polman

42

42

Majene

20

20

Mamuju Utara

13

13

Mamasa

%
97%

FASKES KB JEJARING
PRAKTIK BIDAN
ADA

%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%

Tabel 6. Kabupaten dengan cakupan Faskes KB jejaring Praktik Bidan


lapor tertinggi dan terendah November 2016

Untuk kabupaten Mamuju Tengah Faskes KB Jejaring Praktik Bidan ada 2


yang tidak melapor sehingga cakupan laporannya masih diangka 97%,
SUBID. DATA DAN INFORMASI

16

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran table 1. Cakupan


laporan dan tempat pelayanan KB.
II.7

Cakupan Laporan Faskes Jejaring Lainnya

LAPOR; 100%

Gambar 5. Cakupan laporan Faskes Jejaring Lainnya November 2016

Pada bulan November 2016, tercatat sebesar 100% Faskes Jejaring


lainnya atau 184 yang ada dan melapor 184 Faskes Jejaring lainnya yang
tercatat pada aplikasi. Berikut adalah kabupaten dengan persentase
Faskes jejaring lainnya lapor tertinggi dan terendah sebagai berikut :
LAPORAN FASKES KB JEJARING LAINNYA
LAPOR TERENDAH
N
O

KABUPATEN

FASKES KB JEJARING
PRAKTIK BIDAN
ADA

LAPO
R

LAPORAN FASKES KB JEJARING LAINNYA


LAPOR TERTINGGI
N
O

KABUPATE
N

FASKES KB JEJARING
PRAKTIK BIDAN
ADA

LAPOR

Mamuju Tengah

0%

Mamuju
Utara

77

77

Mamasa

0%

Mamuju

32

32

Polewali
mandara

0%

Majene

75

75

%
100,00
%
100,00
%
100,00
%

Tabel 7. Kabupaten dengan cakupan Faskes KB Jejaring lainnya


lapor tertinggi dan terendah November 2016

Dari table diatas, terlihat jelas bahwa ada 3 Kabupaten yang tidak
memiliki Faskes Jejaring lainnya, hal ini di sebabkan oleh Faskes Pustu
belum dimasukkan dalam kategori Faskes Jejaring lainnya, yang
SUBID. DATA DAN INFORMASI

17

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

seharusnya semua Pustu yang ada di Sulawesi Barat di masuk dalam


kategori Faskes Jejaring lainnya.

III. RINGKASAN LAPORAN HASIL PELAYANAN


KONTRASEPSI NOVEMBER 2016
3.2 Hasil pelayanan peserta KB baru (PB)
3.2.1 Hasil pelayanan peserta KB baru (PB) Kumulatif
Pencapaian peserta KB baru Kumulatif terhadap PPM PB tahun
2016 masing-masing kontrasepsi bulan November 2016 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Pencapaian PB s.d November 2016
Metode
Kontrasepsi

1. IUD

Sasaran PPM-PB
Tahun 2016

180

Jumlah PB
594

% Thd PPM

% Thd
Jumlah

330

SUBID. DATA DAN INFORMASI

2,14

18

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

2. MOW

340

383

112,65

1,38

3.020

2.731

90,43

9,82

4. SUNTIKAN

23.350

15.146

64,87

54,46

5. PIL

33.710

8.304

24,63

29,86

70

82

117,14

0,29

1.000

571

57,10

2,05

61.670

27.811

45,10

MKJP

3.610

3.790

104,99

6,15

Metode KB Pria

1.070

653

61,03

1,06

3. IMPLAN

6. MOP
7. KONDOM
Jumlah

Tabel 8. Peserta KB baru Kumulatif menurut kontrasepsi November 2016

Secara provinsi laporan pada sampai dengan bulan November


2016 untuk peserta KB Baru Sulawesi Barat sebanyak 27.811
akseptor, mayortitas peserta KB baru sampai dengan bulan
November 2016 didominasi oleh penggunaan kontrasepsi nonmetode kontrasepsi jangka pangjang (Non-MKJP) yaitu sebesar
38,95% dari seluruh peserta KB baru. Sedangkan peserta KB baru
yang menggunakan metode jangka panjang hanya dikisaran angka
6,15% saja. Sedangkan pencapaian KB baru terhadap PPM-PB pada
sampai dengan November ini secara provinsi mencapai angka
45,10% saja. Berikut Kabupaten dengan persentase pencapaian PB
terhadap PPM-PB Kumulatif November 2016 tertinggi dan terendah
adalah sebagai berikut :
Pecapaian PB s.d November 2016 tertinggi

Pecapaian PB s.d November 2016 terendah

KABUPATE
N

SASARA
N PPMPB

JUMLA
H PB

% THD

Majene

8205

6106

Mateng

5289

2431

Matra

5388

2328

N
O

PPM
74,42
%
45,96
%
43,21
%

NO

KABUPATE
N

SASARA
N PPMPB

JUMLAH
PB

% THD

4950

2081

Mamasa

Polman

16494

6571

Mamuju

21344

8295

PPM
42,04
%
39,84
%
38,86
%

Tabel 9. Kabupaten dengan pencapaian peserta KB baru kumulatif terhadap PPM-PB


November 2016

SUBID. DATA DAN INFORMASI

19

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

3.2.2 Hasil pelayanan peserta KB baru (PB) menurut metode


kontrasepsi dan tempat pelayanan.
Hasil Pelayanan PB Kumulatif November 2016
Tempat Pelayanan

Faskes KB
Pemerintah

Faskes KB Swasta

3
4
5

Jumlah PB
Seluruhnya

Jejaring Praktik
Dokter
Jejaring Praktik
Bidan
Jejaring Lainnya

JUMLAH

% thd
Jumlah
PB
Seluruhn
ya

Jumlah
PB MKJP

% thd
Jumlah PB
Seluruhnya

Jumlah
PB
Pria

% thd
Jumlah PB
Seluruhn
ya

23002

82,70%

3245

14,11%

500

2,17%

808

2,91%

231

28,59%

12

1,49%

22

0,08%

22

100,00%

0,00%

2255

8,11%

110

4,88%

40

1,77%

1724

6,20%

193

11,19%

38

2,20%

27813

100,00%

3805

172,45%

596

9,78%

Tabel 10. Peserta KB baru kumulatif menurut tempat pelayanan November 2016

Berdasarkan tabel diatas terlihat jelas bahwa Faskes KB


Pemerintah merupakan tempat pelayanan yang paling banyak
melayani peserta KB yaitu 82,70% dari jumlah peserta KB baru
seluruhnya. Posisi kedua yaitu pelayanan PB oleh Jejaring Praktik
Bidan yaitu 8,11%. Sedangkan pelayanan oleh Faskes Swsata, Jejaring
Praktik Dokter dan Jejaring lainnya, masing-masing hanya kurang dari
8% jumlah jumlah PB seluruhnya.

A. Hasil pelayanan PB Faskes Pemerintah menurut mentode


kontrasepsi

Metode Kontrasepsi

PB Faskes KB Pemerintah
November 2016
Jumlah PB

% thd Jumlah

IUD

413

1,80%

MOW

333

1,45%

IMPLANT

2417

10,54%

SUNTIKAN

12277

53,52%

PIL

6999

0,31%

MOP

82

0,36%

KONDOM

418

1,82%

SUBID. DATA DAN INFORMASI

20

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Jumlah
MKJP
Metode KB Pria

22939

3245

14,15%

500

2,18%

Tabel 11. Peserta KB baru Kumulatif Faskes KB Pemerintah


menurut metode kontraspsi November 2016.

Secara provinsi sampai dengan bulan November 2016 Faskes


KB Pemerintah telah melayani sebanyak 22.939 akseptor.
Pelayanan PB MKJP hanya sebesar 14,15% dari seluruh PB yamg
dilayani oleh Faskes KB Pemerintah. Metode suntikan mendominasi
jenis pelayanan di Faskes KB pemerintah yaitu 53,52% dari seluruh
PB yang dilayani Faskes KB Pemerintah.
B. Hasil pelayanan PB Faskes Swasta menurut metode
kontrasepsi
Secara total sampai dengan bulan November 2016 di provinsi
Sulawesi Barat, Faskes KB Swasta baru melayani sebanyak 808
akseptor baru. Pelayanan PB MKJP sebesar 28,59% dari seluruh PB
yang dilayani oleh Faskes KB Swasta. Metode suntikan masih
mendominasi jenis pelayanan di Faskes KB Swasta, yaitu sekitar
52,72% dari seluruh PB yang dilayani oleh Faskes KB Swasta.

Metode Kontrasepsi

PB Faskes KB
Pemerintah November
2016
Jumlah
PB

IUD

% thd Jumlah

108

13,37%

MOW

41

5,07%

IMPLANT

82

10,15%

SUNTIKAN

426

52,72%

PIL

139

0,17%

MOP

0,00%

KONDOM

12

1,49%

SUBID. DATA DAN INFORMASI

21

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Jumlah

808

MKJP

231

28,59%

12

1,49%

Metode KB Pria

Tabel 12. Peserta KB baru kumulatif Faskes KB Swasta


menurut metode kontraspsi November 2016.

C. Hasil pelayanan PB Faskes Jejaring Praktik Dokter


menurut mentode kontrasepsi

Metode Kontrasepsi

PB Faskes KB jejaring
praktik dokter November
2016
Jumlah
PB

% thd Jumlah

IUD

9,09%

MOW

40,91%

IMPLANT

0,00%

SUNTIKAN

18,18%

PIL

32,82%

MOP

0,00%

KONDOM

0,00%

Jumlah

22

MKJP

11

50,00%

0,00%

Metode KB Pria

Tabel 13. Peserta KB baru kumulatif faskzes KB Jejaring Praktik Dokter menurut
metode kontraspsi November 2016.

Secara total sampai dengan bulan November 2016 Jejaring


Praktik Dokter di Sulawesi Barat hanya melayani 22 akseptor,
sementara pelayanan PB MKJP yang terlayani ada 11 Akseptor.
untuk metode MOW yang terlayani sebanyak 9 akseptor atau
40,91 % dari total PB yang dilayani, Sementara metode suntikan
yang terlayani sebayak 4 akseptor atau jika dipersentasekan
sebesar 18,18% sementara untuk metode kontrasepsi Pil yang
terlayani 7 akseptor atau sebesar 32,82% dari seluruh PB yang
dilayani Jejaring Praktik Dokter.
D. Hasil pelayanan PB Faskes Jejaring Praktik Bidan
menurut mentode kontrasepsi
Metode Kontrasepsi

PB Faskes KB Jejaring

SUBID. DATA DAN INFORMASI

22

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Praktik Bidan Mandiri


November 2016
Jumlah
% thd Jumlah
PB
1

IUD

61

2,71%

IMPLANT

49

2,17%

SUNTIKAN

1617

71,71%

PIL

488

21,64%

KONDOM

40

1,77%

2255

110

4,88%

40

1,77%

Jumlah
MKJP
Metode KB Pria

Tabel 14. Peserta KB baru kumulatif Faskes KB jejaring Praktik Bidan


Menurut metode kontraspsi November 2016.

Secara provinsi sampai dengan bulan November 2016 jejaring


Praktik Bidan telah melayani sebayak 2255 akseptor, pelayanan
PB MKJP hanya sebesar 4,88% dari seluruh PB yang dilayani
Jejaring Praktik Bidan. Metode suntikan masih mendominasi jenis
pelayanan di Jejaring Praktik Bidan yaitu 71,71% dari seluruh PB
yang dilayani Jejaring Praktik Bidan.
E. Hasil pelayanan PB Faskes Jejaring lainnya menurut mentode
kontrasepsi.
Secara total sampai dengan bulan November 2016 Faskes KB
Jejaring Lainnya di Sulawesi Barat, telah melayani sebayak 1724
akseptor, pelayanan PB MKJP sebesar 11,19% dari seluruh PB yang
dilayani Faskes KB Jejaring Lainnya. Metode suntikan juga Pil masih
mendominasi jenis pelayanan di Jejaring Faskes lainnya yaitu
masing-masing 47,68% dan 38,92% dari seluruh PB yang dilayani
jejaring Praktik Lainnya.

Metode Kontrasepsi

PB Faskes KB Jejaring lainnya


November 2016
Jumlah PB

IUD

10

% thd Jumlah
0,58%

SUBID. DATA DAN INFORMASI

23

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

IMPLANT

183

10,61%

SUNTIKAN

822

47,68%

PIL

671

38,92%

KONDOM

38

2,20%

1724

193

11,19%

38

2,20%

Jumlah
MKJP
Metode KB Pria

Tabel 15. Peserta KB baru Faskes KB kumulatif jejaring lainnya


menurut metode kontraspsi November 2016.

3.2.3 Hasil pelayanan peserta KB baru (PB) dan kesertaan


dalam JKN

NON
PBI

JUMLAH
PB JKN

% THD
JML PB
JKN

% THD
JML PB
SELURUH
NYA

JUMLAH
PB NON
JKN

% THD
JML PB
NON
JKN

% THD JML
PB
SELURUHNY
A

105

106

0,82%

58,89%

74

0,51%

41,11%

93

32

125

0,97%

32,64%

258

1,78%

67,36%

994

396

1390

10,76%

50,90%

1341

9,26%

49,10%

2201

6786

52,53%

44,80%

8360

57,74%

55,20%

1202

4180

32,36%

50,34%

4124

28,48%

49,66%

30

34

0,26%

41,46%

48

0,33%

58,54%

227

70

297

2,30%

52,01%

274

1,89%

47,99%

901
2

3906

12918

47,15%

14479

52,85%

METODE
KONTRASEP
SI

PBI

IUD

MOW

IMPLANT

SUNTIKAN

PIL

MOP

KONDOM
JUMLAH

458
5
297
8

Tabel 16. Hasil pelayanan peserta KB baru (PB) kumulatif dan kesertaan dalam JKN
November 2016

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sampai dengan bulan


November 2016 terdapat PB JKN sejumlah 12918 atau 47,15%
terhadap PB seluruhnya. PB JKN tersebut terdiri dari 9012 penerima
bantuan iuran (PBI) dan 3906 non penerima bantuan iuran (non PBI).
sisanya merupakan PB non JKN yaitu sejumlah 14479 atau 52,85% jika
dibandingkan jumlah peserta KB baru seluruhnya.
3.2.4 Hasil pelayanan peserta KB baru pasca persalinan (PP)

SUBID. DATA DAN INFORMASI

24

NOVEMBER 2016

Metode
Kontrasepsi
1
2
3
4
5
6
7

IUD
MOW
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL
MOP
KONDOM
JUMLAH
MKJP
KB PRIA

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

PB pasca persalinan s.d


November 2016
jumlah
75
154
246
2387
685
0
88
3635
475
88

% terhadap jumlah
2,06%
4,24%
6,77%
65,67%
18,84%
0,00%
2,42%
13,07%
2,42%

Tabel 17. Hasil pelayanan peserta KB baru pasca persalinan s.d November 2016

KB pasca persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan


kepada pasien pasca persalinan sampai kurung waktu 42 hari setelah
persalinan. Pada laporan sampai dengan bulan November 2016 di
Sulawesi Barat tercatat bahwa hasil pelayanan KB baru pasca
persalinan yaitu sebanyak 3635 akseptor. Metode yang paling banyak
digunakan oleh PB pasca persalinan yaitu metode suntikan yaitu
sebanyak 2387 akseptor atau 65,67%, disusul dengan penggunaan Pil
yaitu sebayak 685 akseptor atau 18,84%. Sedangkan untuk PB pasca
persalinan yang menggunakan metode MKJP yaitu sebanyak 475
akseptor atau 13,07%, selain itu PB pasca persalinan yang
menggunakan metode KB pria sebanyak 88 akseptor atau 2,42%. B
Berdasarkan tabel dibawah terlihat bahwa PB pasca persalinan
sampai dengan bulan November 2016 sebagian besar dilayani oleh
Faskes Pemerintah yaitu sebesar 88,23% dari PB pasca persalinan
yang dilayani oleh seluruh tempat pelayanan. Kemudian jika
dibandingkan dengan jumlah PB seluruhnya, PB persalinan mencapai
13,07% dari seluruh jumlah PB.

SUBID. DATA DAN INFORMASI

25

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Hasil Pelayanan PB Pasca Persalinan s.d November


2016
Tempat Pelayanan

jumlah PB
pasca
persalinan

% thd total
PB pasca
persalinan

jumlah
PB
seluruhn
ya

% thd
jumlah PB
seluruhnya

3207

88,23%

23002

13,94%

179

4,92%

808

22,15%

0,17%

22

27,27%

82

2,26%

2255

3,64%

161

4,43%

1724

9,34%

Faskes KB

1 Pemerintah
2 Faskes KB Swasta
Jejaring Praktik
3 Dokter
Jejaring Praktik
4 Bidan
5 Jejaring Lainnnya

Total
3635
27811
13,07%
Tabel 18. Hasil pelayanan peserta KB baru (PB) pasca persalinan
menurut tempat pelayanan s.d November 2016

3.2.5 Hasil pelayanan peserta KB baru pasca keguguran (PK)

Metode
kontrasepsi
1
2
3
4
5
6
7

IUD
MOW
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL
MOP
KONDOM
JUMLAH
MKJP
KB PRIA

PB pasca keguguran s.d


November 2016
jumla
% terhadap jumlah
h
9
3
15
168
117
0
6
318
27
6

2,83%
0,94%
4,72%
52,83%
36,79%
0,00%
1,89%
8,49%
1,89%

Tabel 19. peserta KB baru pasca keguguran s.d November 2016

KB pasca keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan


kepada pasien pasca keguguran samapai kurung waktu 42 hari
setelah keguguran. Pada laporan kumulatif bulan November 2016
tercatat bahwa hasil pelayanan KB baru pasca keguguran yaitu
sebesar 318 peserta. Metode yang paling banyak digunakan oleh PB
SUBID. DATA DAN INFORMASI

26

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

pasca keguguran yaitu suntik yaitu sebanyak 168 akseptor atau


52,83% di susul dengan penggunaan Pil sebanyak 117 akseptor atau
36,79%. Sedangkan untuk PB pasca keguguran yang menggunakan
MKJP hanya sebesar 8,49% saja, selain itu PB pasca keguguran yang
menggunakan metode KB pria sebanyak 3 akseptor atau 1,89% saja.

Tempat Pelayanan

1
2
3
4
5

Faskes KB
Pemerintah
Faskes KB Swasta
Jejaring Praktik
Dokter
Jejaring Praktik
Bidan
Jejaring Lainnnya

Hasil Pelayanan PB Pasca Keguguran s.d November


2016
% thd
jumlah PB
% thd total
jumlah PB
jumlah PB
pasca
PB pasca
seluruhny
seluruhny
keguguran
keguguran
a
a
291

91,51%

23002

1,27%

18

5,66%

808

2,23%

0,00%

22

0,00%

1,26%

2255

0,18%

1,57%

1724

0,29%

Total
318
27811
1,14%
Tabel 20. peserta KB baru pasca keguguran menurut tempat pelayanan s.d
November 2016

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa PB pasca


keguguran sampai dengan bulan November 2016 sebagian
besar dilayani oleh Faskes Pemerintah yaitu sebesar 91,51%
dari PB pasca keguguran yang dilayani oleh seluruh tempat
pelayanan. Kemudian jika dibandingkan dengan jumlah PB
seluruhnya, PB pasca keguguran mencapai 1,14% dari seluruh
jumlah PB.
3.3 Hasil pelayanan kasus
3.3.1 Pelayanan kasus komplikasi berat dan kegagalan
Indikator adanya kasus komplikasi berat pada pemakaian
kontrasepsi dapat dipakai sebagai tolak ukur dari kualitas
pelayanan KB dilapangan. Sampai dengan bulan November di
Sulawesi Barat dilaporkan jumlah pelayanan kasus komplikasi berat
sebanyak 16 kasus, sedangkan kasus kegagalan di Sulawesi Barat
sebanyak 18 kasus.
SUBID. DATA DAN INFORMASI

27

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Metode
kontrasepsi

Kasus Komplikasi
Berat s.d November
2016

Kasus
Kegagalan s.d
November
2016
jumla
h
%
kasus

jumlah
kasus

1 IUD

6,25%

2 MOW

6,25%

3 IMPLANT

14

87,50%

15

4 MOP
JUMLAH

0
16

0,00%

0
18

5,56%
11,11
%
83,33
%
0,00%

Tabel 21. Pelayanan komplikasi berat dan kegagalan s.d November 2016

Berikut grafik yang menggambarkan jumlah kasus komplikasi berat


dan kegagalan menurut Kabupaten kondisi sampai dengan November
2016
Grafik 1.
Jumlah kasus Kegagalan
Menurut Kabupaten s.d November 2016

Jumlah kasus Komplikasi Berat

Grafik 2.

Menurut Kabupaten s.d November

2016

Menurut Kabupaten s.d November 2016

SUBID. DATA DAN INFORMASI

28

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Dari grafik diatas terlihat bahwa di Mamuju sampai dengan bulan


November 2016 terdapat kasus komplikasi berat yang paling tinggi
diantara Kabupaten lainnya yaitu sejumlah 9 kasus sedangkan 4 kasus
terdapat di Kabupaten Polewali Mandar, sementara 1 kasus terjadi di
Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamuju Tengah, untuk Kabupaten
Majene tidak memiliki kasus komplikasi. Untuk kasus kegagalan paling
tinggi ada di Kabupaten Polewali Mandar yaitu sebanyak 13 kasus,
untuk Kabupaten Mamuju utara dan majene masing-masing 0 kasus.
3.3.2 Pelayanan kasus pencabutan IUD dan Implant
Pelayanan pencabutan IUD sampai dengan bulan November
2016 tercatat sebanyak 125 kasus dan kasus pencabuatan implant
tercatat sebanyak 1.793 kasus.
Berikut adalah table yang menggambarkan jumlah kasus pencabutan
IUD dan Implant menurut tempat pelayanan :

Pencabutan
IUD s.d
November
Tempat Pelayanan
2016
jumla
h
%
Faskes KB
Faskes KB
70,40
1
Pemerintah
88
%
27,20
2 Faskes KB Swasta
34
%
Faskes jejaring
Jejaring Praktik
3
Dokter
0 0,00%
4 Jejaring Praktik
2 1,60%

Pencabutan
Implant s.d
November
2016
jumla
h
%

1548

86,34
%

143

7,98%

0
0

0,00%
0,00%

SUBID. DATA DAN INFORMASI

29

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Bidan
5 Jejaring Lainnnya
Total

1
125

0,80%

83
1793

4,63%

Tabel 22. Pelayanan pencabutan IUD dan implant s.d November 2016

Berikut adalah Kabupaten dengan jumlah pencabutan IUD dan Implant


tertinggi dan terendah kondisi sampai dengan bulan November 2016 :

Tabel 23. Kabupaten dengan jumlah


pencabutan IUD dan Implant tertinggi s.d
November 2016

Tabel 24. Kabupaten dengan jumlah


pencabutan IUD dan Implant terendah s.d November 2016

3.4 Hasil pelayanan peserta KB lama (ulangan dang ganti cara)


3.4.1 Pelayanan ganti cara
Kegiatan pelayanan ulang bagi peserta KB lama untuk ganti
cara ke kontrasepsi lain sampai dengan bulan November 2016
secara provinsi sebanyak 15.250 peserta. Metode yang paling
banyak dilayani yaitu MOP sebanyak 6.479 akseptor atau 42,49 %,
disusul dengan penggunaan kondom sebanyak 6.218 asptor atau
40.77 %, selanjutnya ada Pil sebayak 2.275 akseptor atau 14,92 %,
sedangkan untuk pelayanan ulang bagi peserta KB lama untuk ganti
SUBID. DATA DAN INFORMASI

30

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

cara ke kontrasepsi lain seperti MOW dan Implant masing masing


diangka 0%
Metode
Kontrasepsi
1
2
3
4
5
6
7

IUD
MOW
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL
MOP
KONDOM

pelayanan Ganti
Cara s.d November
2016
jumlah
%
126
90,83%
0
0,00%
0
0,00%
152
1,00%
2275
14,92%
6479
42,49%
6218
40,77%

Tabel 25. PB ganti cara menurut metode kontrasepsi s.d November 2016

pelayanan Ganti
Cara s.d
Tempat Pelayanan
November 2016
jumlah
%
Faskes KB
Faskes KB
1
Pemerintah
13446
88,17%
2 Faskes KB Swasta
287
1,88%
Faskes jejaring
Jejaring Praktik
3
Dokter
122
0,80%
Jejaring Praktik
4
Bidan
394
2,58%
5 Jejaring Lainnnya
1001
6,56%
Total
15250
Tabel 25. PB ganti cara menurut tempat pelayanan s.d November 2016

3.4.2 Pelayanan pemberian kontrasepsi ulang


Jumlah peserta KB baru yang melakukan kunjungan ulang dan
diberi alat kontrasepsi sesuai dengan metode kontrasepsi yang
dipakainya sampai dengan bulan November 2016 secara provinsi
sebanyak 190.146 akseptor Metode yang paling banyak dilayani yaitu
Pil sebanyak 96.655 akseptor atau 50,83 %, disusul dengan suntikan
SUBID. DATA DAN INFORMASI

31

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

sebanyak 87.143 aksptor atau 45.83 %, selanjutnya ada Kondom


sebayak 4.496 akseptor atau 2,36 %, sedangkan peserta KB baru
yang melakukan kunjungan ulang dan diberi alat kontrasepsi sesuai
dengan metode kontrasepsi seperti IUD dan Implant masing masing
diangka 0,05% dan 0,92 %.

Metode
Kontrasepsi
1
2
3
4
5

IUD
IMPLANT
KONDOM
SUNTIKAN
PIL
JUMLAH

Pemberian
Kontrasepsi Ulang
s.d November
2016
jumlah
%
98
0,05%
1754
0,92%
4496
2,36%
87143
45,83%
96655
50,83%
190146
-

Tabel 27. Pemberian kontrasepsi ulang menurut metode kontrasepsi s.d November
2016

Pemberian
Kontrasepsi Ulang
s.d November
Tempat Pelayanan
2016
jumlah
%
Faskes KB
Faskes KB
1
Pemerintah
152713
80,31%
2 Faskes KB Swasta
7996
4,21%
Faskes jejaring
Jejaring Praktik
3
Dokter
405
0,21%
Jejaring Praktik
4
Bidan
6070
3,19%
5 Jejaring Lainnnya
22962
12,08%
Total
190146
Tabel 28. Pemberian kontrasepsi ulang menurut tempat pelayanan s.d November
2016

3.5 Persediaan alat kontrasepsi


SUBID. DATA DAN INFORMASI

32

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Di seluruh tempat pelayanan KB sampai dengan bulan November


2016 dilaporkan kondisi dan mutasi alat kontrasepsi per metode
kontrasepsi sebagai berikut :

1
2
3
4
5

Metode
Kontrasepsi

Sisa Akhir
Bulan Lalu

Diterima
Bulan ini

Dikeluark
an Bulan
ini

Sisa
Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

1087
2210
1604
15884
36516

7
37
411
7
32826

45
59
329
7937
12689

1049
2188
1684
15573
55893

Tabel 29. Persediaan alat kontrasepsi di seluruh Faskes KB dan Jejaring s.d November
2016

1
2
3
4
5

Metode
Kontrasepsi

Sisa Akhir
Bulan Lalu

Diterima
Bulan ini

Dikeluark
an Bulan
ini

Sisa
Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

1004
1803
1531
14265
31757

3
6
371
6358
30358

35
17
303
6535
10932

972
1792
1599
14088
51183

Tabel 30. Persediaan alat kontrasepsi di Faskes KB Pemerintah s.d November 2016

1
2
3
4
5

Metode
Kontrasepsi

Sisa Akhir
Bulan Lalu

Diterima
Bulan ini

Dikeluark
an Bulan
ini

Sisa
Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

61
104
56
569
941

4
7
29
366
51

10
9
17
419
179

55
102
68
516
813

Tabel 31. Persediaan alat kontrasepsi di Faskes KB Swasta s.d November 2016

Metode

Sisa Akhir

Diterima

Dikeluark

Sisa

SUBID. DATA DAN INFORMASI

33

NOVEMBER 2016

1
2
3
4
5

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Kontrasepsi

Bulan Lalu

Bulan ini

an Bulan
ini

Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

Tabel 32. Persediaan alat kontrasepsi di Faskes KB Praktik Dokter s.d November 2016

1
2
3
4
5

Metode
Kontrasepsi

Sisa Akhir
Bulan Lalu

Diterima
Bulan ini

Dikeluark
an Bulan
ini

Sisa
Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

2
57
0
137
47

0
0
0
0
380

0
18
0
81
301

2
39
0
56
126

Tabel 33. Persediaan alat kontrasepsi di Faskes KB Praktik Bidan Mandiri s.d
November 2016

1
2
3
4
5

Metode
Kontrasepsi

Sisa Akhir
Bulan Lalu

Diterima
Bulan ini

Dikeluark
an Bulan
ini

Sisa
Akhir
Bulan ini

IUD
KONDOM
IMPLANT
SUNTIKAN
PIL

20
246
17
913
3771

0
24
11
1026
2037

0
15
9
902
1277

20
255
19
1037
4531

Tabel 34. Persediaan alat kontrasepsi di Faskes KB Jejaring Lainnya s.d November
2016

III. PENUTUP
SUBID. DATA DAN INFORMASI

34

NOVEMBER 2016

LAPORAN UMPAN BALIK PELKON

Melalui ulasan umpan balik sampai dengan bulan November tahun


2016 kami mengharapkan laporan yang masuk dapat tepat waktu,
sehingga cakupan data maupun laporannya semakin baik, terutama
Kabupaten, Klinik KB, Dokter Praktek Swasta dan Bidan Praktek Swasta.
Dengan
Pelayanan

meningkatnya
Kontrasepsi

cakupan

dari

Rekapitulasi

Kabupaten

Laporan

Bulanan

(Rek.Kab.F/II/KB/08)

serta

ketepatan waktu diterima di Provinsi, maka data ulasan umpan balik


tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan dalam Rapat Pengendalian
Program.
Untuk itu kiranya saran dan kritik dari para pembaca ulasan umpan
balik

ini

senantiasa

kami

harapkan

guna

meningkatkan

kualitas

penyajian data pada bulan-bulan berikutnya.

SUBID. DATA DAN INFORMASI

35

Anda mungkin juga menyukai