SISTEM JEJARING RUJUKAN

MATERNAL DAN NEONATAL

DI INDONESIA
Webinar Kesehatan nasional
AHA Event
27 Juni 2021

- Siti Rusyanti -
Paparan

01 02 03
Sistem Jejaring Sistem Rujukan
Landasan hukum &
Rujukan Maternal di era JKN
bagaimana kondisi
sistem rujukan saat & Neonatal
ini
 01
Amanat
UU RI NO 4 tahun 2019
tentang Kebidanan
“Penyelenggaraan pelayanan
kebidanan harus berasaskan
perlindungan dan
keselamatan klien .”

“Bidan dalam melaksanakan praktik

kebidanan berkewajiban merujuk klien
yang tidak dapat ditangani ke dokter atau
fasilitas pelayanan kesehatan.”
“Bidan berwenang melakukan
pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,
nifas dan rujukan serta melakukan deteksi
dini risiko dan komplikasi pada masa
kehamilan, masa persalinan,
pascapersalinan, masa nifas serta asuhan
pasca keguguran dan dilanjutkan dengan
rujukan .”
Kondisi saat ini

Keterbatasan SDM Kesehatan Diperlukan optimalisasi

Keterbatasan alat kesehatan agar kasus kebidanan
Akses terbatas tertangani dengan baik

Menekan AKI dan AKB

di Indonesia
Sistem Rujukan

Penyelenggaraan
Yankes

Pelimpahan tanggung - Vertikal

jawab timbal balik suatu - Horizontal
kasus
Sistem rujukan dalam sistem pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal
Upaya peningkatan kualitas pelayanan
khususnya pada maternal dan neonatal
sehingga dapat menekan AKI dan AKB
yang disebabkan oleh terlambatnya
penanganan kondisi gawat darurat
maternal dan neonatal
Macam Rujukan?

Kesehatan Preventif, Promotif

Transfer of patients
Medik Transfer of specimen
Transfer of knowledge/personal
 Sistem rujukan sangat
bermanfaat

Pemerintah- Masyarakat- Insan Kesehatan-

Policy maker Health consumer Health provider

Perencanaan efektif Efisiensi Jenjang karir

Efisiensi Akses lebih mudah Peningkatan kompetensi
Memperjelas sistem Yankes Tugas lebih ringan
 Bagaimana tata laksana
sistem rujukan?
Dilaksanakan sesuai dengan kasus & kompetensi
fasilitas pelayanan kesehatan

● Antar internal dalam satu RS

● Antar Puskesmas Pembantu
& Puskesmas
● Antar masyarakat &
Puskesmas
● Antar Puskesmas
● Antar Puskesmas & RS
● Antar laboratorium dengan
fasilitas layanan lain
● Antar RS
 Regulasi saat ini…
Permenkes No. 3/2020 - Tantangan bagi pihak fasilitas
Klasifikasi dan Perijinan pelayanan kesehatan
Rumah Sakit Menata (SDM, sarana dan
prasarana)
Meningkatkan kualitas sistem
Sistem rujukan di rujukan kesehatan yang
Indonesia; sistem rujukan mengacu pada Petunjuk
pelayanan kesehatan Teknis Sistem Rujukan
maternal dan neonatal. Pelayanan Kesehatan
 Kegiatan Rujukan Pelayanan Kebidanan

Peran OP sangat penting……

● Rujukan
● Pendataan & pemetaan anggota
● Menjaga profesionalisme
● Rujukan Balik ● Produksi SDM bidan sesuai
kebutuhan
● Kolaborasi dan koordinasi antar
tenaga kesehatan
Sistem informasi jejaring rujukan maternal
dan neonatal

Perbaikan upaya Bidan perujuk dan

Respon Cepat stabilisasi pra bidan RS sigap
Eefektivitas sistem rujukan Efisiensi: Respon
rujukan maksimal bidan RS =
Kondisi pasien stabil 10 menit
Alur Pelaksanaan Rujukan
Berbasis Sistem Informasi & Komunikasi
Bidan Bidan RS konsul Bidan perujuk Bidan RS menerima
menghubungi dokter spesialis mengirim pasien & menangani pasien
RS ke RS

SMS?tlp-layar Bidan RS advis Surat Rujukan Record-

monitor IGD stabilisasi pra komputerisasi
materrnal rujukan
Neonatal
 Surat Rujukan
Nomor Nama & Identitas Tindakan & obat yg telah
pasien diberikan

Tanggal & Jam Resume hasil Jika ada, hasil pemeriksaan

anamnesa penunjang
Status:
JKN/Non JKN
Data objektif – Kemajuan suatu intervensi
Fokus kasus
Tempat tujuan
rujukan Diagnosa Jika perlu, keterangan tambahan
Kriteria pembagian wilayah pelayanan
sistem rujukan

Kondisi Gawat
Pembagian wilayah darurat

Pemerintah Tanpa batas

 SISTEM RUJUKAN PASIEN
PADA ERA JKN
Rujukan secara berjenjang: FKTP- FKTRL (RS D,C,B & A)

Optimal Optimal Spesialis

Pelayanan pasien Utilitas & Efisiensi Waktu singkat
biaya

FKTP Kasus mayoritas Seamless

Sesuai fungsinya Faskes setempat
 Sistem Rujukan
Berjenjang

Sumber: BPJS Kesehatan, 2015

 Thanks
for
your attention!