2020
KESEHATAN REPRODUKSI
BAGI CALON PENGANTIN
2020
PETUNJUK PENGGUNAAN
LEMBAR BALIK
Lembar balik ini merupakan alat bantu untuk konseling kesehatan reproduksi
bagi pasangan calon pengantin (catin)
LEMBAR KLIEN
2
SELAMAT DATANG
SALAM PEMBUKAAN
LEMBAR PETUGAS
2
SALAM
PEMBUKAAN
PERNIKAHAN
LEMBAR KLIEN
3
TENTANG
PERNIKAHAN
• Akad/janji nikah yang diucapkan atas nama Tuhan Yang Maha Esa
merupakan awal dari kesepakatan bagi catin untuk saling memberi
ketenangan (sakinah) dengan mengembangkan hubungan atas dasar saling
cinta dan kasih (mawaddah wa rahmah)
LEMBAR PETUGAS
3
Pernikahan
HAK REPRODUKSI
Masing-masing pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang sama
dalam menjalani kehidupan reproduksi
LEMBAR KLIEN
4
HAK
REPRODUKSI
HAK REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
LEMBAR KLIEN
5
ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
1. Ovarium (indung telur), terletak di kiri dan kanan rahim di 5. Serviks (leher rahim), merupakan bagian uterus
ujung saluran telur (fimbrae/ umbai-umbai) dan terletak di yang berbatasan dengan vagina. Pada saat
rongga pinggul. Indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga
(ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bayi dapat keluar.
bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur adalah sel yang
dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma 6. Vagina (liang kemaluan), merupakan sebuah
sehingga terjadi konsepsi (pembuahan). Bila tidak dibuahi, sel saluran berbentuk silinder dengan diameter
telur akan ikut keluar bersama darah saat menstruasi. depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm
yang bersifat elastis dengan berlipat lipat.
2. Tuba Fallopii (saluran telur), merupakan saluran di kiri dan Fungsinya sebagai tempat penis berada saat
kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh sel telur dari berhubungan seksual, tempat keluarnya
indung telur menuju rahim. menstruasi dan bayi.
ORGAN
REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI
LAKI-LAKI
kandung kemih
prostat
penis
kepala penis
LEMBAR KLIEN
6
ORGAN REPRODUKSI
LAKI-LAKI
1. Testis (buah zakar). Berjumlah dua buah untuk 4. Prostat, vesikula seminalis dan beberapa
memproduksi sperma setiap hari dengan bantuan kelenjar lainnya. Kelenjar-kelenjar yang
testosteron. Testis berada dalam skrotum, di luar rongga menghasilkan cairan mani (semen) yang
panggul karena pembentukan sperma membutuhkan berguna untuk memberikan makanan pada
o
suhu yang lebih rendah dari pada suhu badan (36,7 C). sperma.
Sperma merupakan sel yang berbentuk seperti berudu
(kecebong) berekor hasil dari testis yang dikeluarkan saat 5. Penis. Berfungsi sebagai alat hubungan
ejakulasi bersama cairan mani dan bila bertemu dengan seksual dan sebagai saluran untuk
sel telur yang matang akan terjadi pembuahan. pengeluaran sperma dan air seni. Pada
keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika
2. Skrotum (kantung buah zakar). Kantong kulit yang terangsang secara seksual darah banyak
melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat. dipompa ke penis sehingga berubah menjadi
Skrotum adalah tempat bergantungnya testis. Skrotum tegang dan besar disebut sebagai ereksi.
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke Bagian glans merupakan bagian depan atau
dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar kepala penis. Glans banyak mengandung
relatif tetap. pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang
menutupi glans disebut foreskin
3. Vas deferens (saluran sperma). Saluran yang (preputium). Pada laki-laki sunat dilakukan
menyalurkan sperma dari testis-epididimis menuju ke dengan cara membuang kulit preputium.
uretra/ saluran kencing pars prostatika. Vas deferens Secara medis sunat dianjurkan karena
panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ±2,5 mm. memudahkan pembersihan penis sehingga
Saluran ini muara dari Epididimis yaitu saluran- saluran mengurangi kemungkinan terkena infeksi,
yang lebih kecil dari vas deferens. Bentuknya berkelok- radang, dan kanker.
kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
LEMBAR PETUGAS
6
PERSIAPAN PRANIKAH
LEMBAR KLIEN
7
PERSIAPAN
PRANIKAH
Pemeriksaan Kesehatan: Penting dilakukan untuk mempersiapkan calon orang tua yang dapat
melahirkan generasi penerus yang sehat
PERSIAPAN
PRANIKAH
IMUNISASI TETANUS
LEMBAR KLIEN
8
IMUNISASI
TETANUS
• Imunisasi Td untuk WUS (Wanita Usia Status Imunisasi Tetanus pada Catin
Subur) termasuk ibu hamil dan catin, Status Interval Minimal Masa
merupakan imunisasi lanjutan yang terdiri Imunisasi Pemberian Perlindungan
dari imunisasi terhadap penyakit Tetanus T1 - -
dan Difteri.
T2 4 minggu setelah T1 3 tahun
• Catin perempuan perlu mendapat imunisasi
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
Tetanus untuk mencegah dan melindungi
diri terhadap penyakit Tetanus, sehingga T4 1 tahun setelah T3 10 tahun
akan memiliki kekebalan seumur hidup T5 1 tahun setelah T4 Lebih dari 25 tahun
untuk melindungi ibu dan bayi dari penyakit
Tetanus.
Kriteria penentuan status imunisasi T:
• Tiap WUS (15-49 tahun) diharapkan sudah
mendapat 5 kali imunisasi Tetanus lengkap • Bila pada waktu bayi terbukti pernah mendapat
(T5). DPT-HB-Hib1 : status T1.
• Jika status T belum lengkap, maka catin • Kemudian mendapat DPT-HB-Hib2 : status T2.
perempuan harus melengkapi status • Kemudian mendapat DPT-HB-Hib pada usia
imunisasi Tetanusnya di Puskesmas. baduta : status T3.
• Sehingga pemberian DT dan Td di sekolah : status
• Sebelum Imunisasi, dilakukan penentuan T4 dan T5.
status Imunisasi T melalui skrining terlebih • Bila tidak terbukti pernah mendapat suntikan
dahulu. Pemberian Imunisasi Td tidak perlu DPT-HB-Hib pada waktu bayi dan baduta, maka
diberikan, apabila status T sudah mencapai DT dianggap sebagai status T1. LEMBAR PETUGAS
T5. 8
PENGUKURAN
STATUS GIZI Cara menghitung IMT:
Keterangan:
BB (kg)
IMT = BB = Berat Badan (kg)
TB (m)2 TB = Tinggi Badan (m)
LEMBAR KLIEN
9
PENGUKURAN
STATUS GIZI
LEMBAR PETUGAS
9
Agar tubuh sehat
makanlah makanan
Sesuai dengan gizi
seimbang
PERSIAPAN GIZI
Setiap pasangan catin dianjurkan: 2. Membiasakan perilaku hidup bersih
1. Mengonsumsi pangan beraneka ragam ✓ Adanya hubungan timbal balik antara infeksi dan
✓Untuk mendapatkan masukan gizi yang seimbang ke status gizi
dalam tubuh, catin perlu mengonsumsi lima kelompok 3. Melakukan aktivitas fisik
pangan yang beraneka ragam setiap hari atau setiap kali
makan. ✓Aktivitas fisik memperlancar sistem metabolisme
di dalam tubuh
✓Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan
pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman. 4. Mempertahankan dan memantau berat badan
Proporsinya dalam setiap kali makan dapat digambarkan normal
dalam ISI PIRINGKU yaitu: ✓Merupakan salah satu indikator bahwa telah
•Sepertiga piring berisi makanan pokok terjadi keseimbangan gizi di dalam tubuh
•Sepertiga piring berisi sayuran
•Sepertiga piring berisi lauk pauk dan buah-buahan
dalam proporsi yang sama
Agar tubuh sehat makanlah makanan
✓ Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
Sesuai dengan gizi seimbang
agar tubuh tetap sehat:
•Biasakan minum air putih 8 gelas per hari
•Hindari minum teh atau kopi setelah makan
•Batasi mengonsumsi garam, gula, dan lemak/minyak
PERSIAPAN
PRANIKAH
MENJAGA
ORGAN
REPRODUKSI
LEMBAR KLIEN
11
PERSIAPAN
PRANIKAH
LEMBAR PETUGAS
11
PERSIAPAN
PRANIKAH
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
LEMBAR KLIEN
12
PERSIAPAN
PRANIKAH
PERSIAPAN
PRANIKAH
MASA SUBUR
Masa subur dapat diketahui dengan cara menghitung ovulasi/masa subur pada wanita.
• Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid, sedangkan masa subur
biasa akan terjadi kurang lebih tiga hari sebelum dan sesudah menuju puncak masa subur tersebut.
LEMBAR KLIEN
14
INFERTILITAS
Infertilitas adalah kondisi pada PUS, yang berhubungan seksual secara teratur (2-3
kali/minggu) dan tanpa menggunakan alat kontrasepsi, yang belum pernah dan belum
mampu mempunyai anak paling sedikit dalam kurun waktu 12 bulan (infertilitas primer).
HIFERI, PERFITRI, IAUI, POGI. Konsensus Penanganan Infertilitas. Jakarta, 2013.
Pil/Obat- KB Implan
obatan
Suntikan
IUD/AKDR
(ALAT
KONTRASEPSI
DALAM RAHIM)
Kondom
LEMBAR KLIEN
15
MERENCANAKAN
KEHAMILA N
JENIS
METODE CONTOH KEMBALINYA MASA SUBUR
KONTRASEPSI
Metode Pil Pil kombinasi Pil kombinasi dan pil progestin:
Kontrasepsi segera kembali bila penggunaan
Jangka Pendek pil dihentikan
Kondom -
LEMBAR PETUGAS
15
PEREMPUAN LAYAK
HAMIL Memenuhi syarat sebagai berikut:
UMUR
Ideal : 20-34 tahun
JUMLAH ANAK
Ideal : < 3 orang
JARAK KEHAMILAN
2 TAHUN
INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
Ideal : 18,5 – 25,0 (normal)
KONDISI KESEHATAN
Ideal : Tidak mempunyai
masalah kesehatan
LEMBAR KLIEN
16
PEREMPUAN
LAYAK HAMIL
1. UMUR
Ideal : 20-34 tahun
Jika : Usia < 20 tahun : tunda kehamilan
Usia > 35 tahun :
-Jumlah anak 1 orang – dibawah pengawasan khusus
-Jumlah anak ≥ 3 orang - dianjurkan tidak hamil lagi
2. JUMLAH ANAK
Ideal : < 3 orang
Jika : ≥ 3 orang : dianjurkan tidak hamil lagi
3. JARAK KEHAMILAN
Ideal : > 2 tahun
Jika : < 2 tahun : tunda kehamilan sampai usia anak 2 tahun
4. IMT
Ideal : 18,5 – 25,0 (normal)
Jika :
• < 18,5 (KEK): tunda kehamilan sampai mencapai BB normal,
diet tinggi kalori dan protein, minum obat cacing
• > 25,0 – 27,0 (kelebihan BB tingkat ringan)
• > 27,0 (kelebihan BB tingkat berat /obesitas)
Kehamilan dapat
terjadi bila sel telur
yang matang dari
perempuan dibuahi
Sperma
EMBRIO
oleh sel sperma dari
Menempel
di Dinding
laki-laki
Rahim
PERTUMBUHAN JANIN
Endometrium
Bakal Janin
2 4
Embrio Janin
Sel telur yang telah Memasuki usia
dibuahi sperma (embrio) kehamilan lebih lanjut,
menempel di lapisan embrio berkembang
dalam dinding rahim mengikuti tahapan
kehidupan insani
menjadi janin/ bayi
LEMBAR PETUGAS
17
TANDA-TANDA AWAL
KEHAMILAN
LEMBAR KLIEN
18
TANDA-TANDA
KEHAMILA N
Tidak mendapat
menstruasi/haid Timbul rasa mual,
sebagaimana muntah-muntah dan
Tidak ada nafsu
biasanya (tidak pusing terutama
makan
menstruasi pada pada pagi hari serta
siklus haid bulan sering buang air kecil
berikutnya)
LEMBAR KLIEN
19
KEHAMILA N
LEMBAR PETUGAS
19
KONDISI EMOSIONAL
IBU HAMIL
Saat hamil kondisi emosional
ibu mengalami perubahan,
oleh sebab itu dukungan
Suami sangat diperlukan
dalam menjalani kehamilan
LEMBAR KLIEN
20
KONDISI EMOSIONAL
IBU HAMIL
1 2 3
Perasaan mudah lelah, tidak Mencemaskan perubahan
Ibu hamil mudah mau makan, tidak bisa tidur fisiknya, khawatir terhadap
tersinggung, sensitif, uring- nyenyak, tidak nyaman, merasa
perkembangan bayinya dalam
uringan, manja, mudah sesak. Hal-hal tersebut
disebabkan oleh adanya rahim, khawatir bila bayinya
marah, tidak semangat.
perubahan kondisi fisiknya. meninggal, atau cacat.
4 5
Ingin diperhatikan, pada waktu
Merasa belum siap menjadi mengidam menginginkan makanan-
makanan yang mungkin tidak pada
orangtua dan belum siap musimnya sehingga sulit didapat. Hal
secara ekonomi. tersebut semata-mata karena ingin
diperhatikan keluarga dan suami.
LEMBAR PETUGAS
20
Kondisi Kesehatan
Diwaspadai
Yang Perlu
KONDISI KESEHATAN
YANG PERLU DIWASPADAI
Jika catin perempuan
mengalami gizi kurang dan
ANEMIA atau anemia,
sebaiknya menunda
kehamilan dengan ber-KB
dan mendapatkan
penanganan kesehatan
sampai status gizinya baik
Normal Anemia dan Hb normal
(> 12 mg/dL)
KEKURANGAN GIZI
LEMBAR KLIEN
21
KONDISI KESEHATAN
YANG PERLU DIWASPADAI
ANEMIA KEKURANGAN GIZI
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam Kondisi kurang gizi dalam keadaan terus menerus
darah kurang dari normal (12 mg/dL). dapat mengakibatkan Kurang Energi Kronik (KEK).
Anemia sering dialami oleh perempuan karena kurangnya asupan Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko
atau konsumsi makanan yang mengandung zat besi, pengaturan yang dapat membahayakan ibu dan janin antara
pola makan yang salah, gangguan haid/haid abnormal, dan lain:
penyakit lainnya (seperti kecacingan, Malaria, dan lainnya). - Anemia pada ibu dan janin
- Perdarahan saat melahirkan
Tanda anemia antara lain: - Keguguran
• Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lunglai (5L) - Mudah terkena penyakit infeksi
• Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang - Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
- Bayi lahir mati
Dampak anemia pada ibu hamil (Hb <11 mg/dL), yaitu: - Kelainan bawaan pada janin
• Pertumbuhan janin terhambat
• Bayi berat lahir rendah (BBLR)
• Bayi lahir sebelum waktunya
• Bayi mengalami kelainan bawaan
Jika catin perempuan
• Anemia pada bayi yang dilahirkan
mengalami gizi kurang dan
• Risiko perdarahan saat melahirkan atau anemia,
sebaiknya menunda
Anemia dapat dicegah dan diatasi dengan: kehamilan dengan ber-KB dan
• Mengonsumsi makanan bergizi seimbang mendapatkan penanganan
• Minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per minggu sebelum kesehatan sampai status
hamil dan 1 tablet per hari selama kehamilan gizinya baik dan Hb normal
• Jika ada penyakit yang menyertai, segera ke fasilitas pelayanan (> 12 mg/dL)
kesehatan
LEMBAR PETUGAS
21
PENYAKIT – PENYAKIT
YANG PERLU DIWASPADAI
Perlu Diwaspadai
Penyakit Yang
HEPATITIS B Hepatitis B dapat
menular melalui
Cara Penularan
hubungan seksual
Dari ibu pengidap virus maupun dari ibu
Hepatitis B ke bayi yang
dikandung atau dilahirkan
hamil ke bayinya
H E PAT I T I S B
Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh Pencegahan Hepatitis B pada catin:
virus Hepatitis B. a. Menghindari faktor risiko penularan Hepatitis B
b. Imunisasi Hepatitis B
Virus Hepatitis B dapat ditemukan dalam cairan tubuh
Vaksin Hepatitis B diberikan dalam 3 dosis, yaitu
penderita seperti produk darah, cairan serebrospinal,
pada bulan ke-0, 1 dan 6
cairan vagina dan cairan tubuh lainnya.
Gejala Hepatitis: tidak khas bahkan sering tanpa gejala, Bila sudah terdeteksi Hepatitis B:
ketika muncul gejala seringkali sudah terlambat, sudah 1. Segera konsultasi ke dokter
sirosis bahkan kanker hati sehingga Hepatitis sering 2. Perlukaan pada kulit harus selalu dibalut
disebut sebagai silent killer. Gejala yang dapat timbul : 3. Tidak berbagi peralatan pribadi seperti pisau
• Demam cukur, sikat gigi, sisir, gunting kuku dengan orang
• Mual dan muntah lain
• Rasa lelah
LEMBAR PETUGAS
22
PENYAKIT – PENYAKIT YANG
PERLU DIWASPADAI
Skrining Diabetes Melitus diperlukan untuk menyiapkan calon ibu agar dapat menjalani
kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat
DIABETES
Pengelihatan kabur
MELITUS
Mudah lelah
Nasfu makan
meningkat
Berat badan
Sering buang air kecil
menurun
LEMBAR KLIEN
23
PENYAKIT-PENYAKIT
YANG PERLU DIWASPADAI
DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula dalam darah ≥ 200 mg/dL (pada pemeriksaan gula darah sewaktu).
Pneumonia
MALARIA TORCH
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh TORCH adalah penyakit yang disebabkan oleh Toksoplasma, Rubella,
sekelompok parasit plasmodium yang hidup dalam Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus II (HSV-II) serta virus
sel darah merah. lainnya.
THALASSEMIA
Thalassemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah Dampak Thalassemia pada catin:
akibat kekurangan protein pembentuk sel darah merah yang Jika kedua pasangan catin merupakan pembawa
menyebabkan sel darah merah mudah pecah, sehingga sifat Thalassemia dan kelak hamil, maka berisiko
penderita mengalami kurang darah berat yang dapat (25%) melahirkan anak dengan Thalassemia Mayor.
mengancam jiwa. Penyakit ini diturunkan oleh kedua orang tua
pembawa sifat Thalassemia kepada anak kandung dan
Penyakit Genetik
keturunannya. Pencegahan Thalassemia bagi catin:
Program pengelolaan penyakit Thalassemia pada
Terdapat 2 jenis Thalassemia yaitu Thalassemia Minor dan catin ditujukan untuk mencegah kelahiran anak
Thalassemia Mayor. Orang dengan Thalassemia dengan Thalassemia Mayor, melalui:
Minor/pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak • Skrining Thalassemia sedini mungkin atau
menunjukkan gejala. Sedangkan orang dengan Thalassemia sebelum menikah pada catin laki-laki dan
Mayor memerlukan pengobatan dan transfusi darah rutin perempuan untuk mengetahui apakah pasangan
seumur hidup serta memiliki usia harapan hidup yang relatif catin merupakan pembawa sifat Thalassemia.
pendek.
• Jika kedua pasangan catin pembawa sifat
Deteksi dini Thalassemia pada catin: Thalassemia memutuskan untuk tetap menikah,
• Memiliki riwayat penyakit keluarga dengan anemia atau anjurkan untuk menghindari kehamilan dengan
pasien Thalassemia selalu menggunakan kontrasepsi.
• Pucat dan lemah
• Riwayat transfusi berulang
• Pemeriksaan darah dan analisis Hb
Pasangan pembawa sifat Thalassemia berisiko menurunkan penyakit Thalassemia kepada anak kandung dan keturunannya.
Orang dengan Thalassemia minor/pembawa sifat tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala
LEMBAR PETUGAS
25
PENYAKIT GENETIK YANG DAPAT
MEMPENGARUHI KEHAMILAN DAN
KESEHATAN JANIN
HEMOFILIA
Apabila salah satu pasangan adalah penderita atau pembawa sifat Hemofilia, maka
berisiko menurunkan penyakit Hemofilia kepada anak kandung dan keturunannya.
Orang dengan Hemofilia tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala
LEMBAR KLIEN
26
PENYAKIT GENETIK YANG MEMPENGARUHI
KEHAMILAN DAN KESEHATAN JANIN
HEMOFILIA
Hemofilia adalah penyakit/gangguan faktor pembekuan Dampak Hemofilia pada catin:
darah dalam tubuh yang menyebabkan perdarahan sulit Jika salah satu catin merupakan pembawa sifat atau
berhenti atau berlangsung lebih lama. penderita Hemofilia dan kelak hamil, maka berisiko
melahirkan anak laki-laki dengan Hemofilia atau
Penyakit ini diturunkan oleh salah satu atau kedua orang anak perempuan pembawa sifat Hemofilia.
tua kepada anak kandung dan keturunannya,
Pada wanita, kelainan ini bersifat resesif sebagai pembawa
sifat sedangkan pada laki-laki dapat muncul gejala ringan Pencegahan Hemofilia bagi catin:
hingga berat. Untuk mencegah risiko kelahiran anak dengan
Hemofilia dilakukan:
Gejala Hemofilia: • Skrining Hemofilia sedini mungkin atau sebelum
• Perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama menikah pada catin laki-laki dan perempuan
misal pada luka, cedera, operasi, cabut gigi, pasca untuk mengetahui apakah pasangan catin
suntikan, dan pasca imunisasi suntik. Tingkat keparahan merupakan pembawa sifat atau penderita
tergantung dari jumlah faktor pembekuan di dalam Hemofilia.
darah.
• Jika salah satu catin merupakan pembawa sifat
• Gejala lain berupa memar pada kulit bila terbentur,
persendian bengkak dan nyeri, mimisan, sering muntah, atau penderita Hemofilia dan memutuskan untuk
sakit kepala, cepat lelah, dan penglihatan ganda. tetap menikah, anjurkan penggunaan kontrasepsi
untuk menghindari kehamilan.
Apabila salah satu pasangan adalah penderita atau pembawa sifat Hemofilia maka berisiko menurunkan penyakit
Hemofilia kepada anak kandung dan keturunannya.
Orang dengan Hemofilia tampak sehat dan dapat tidak menunjukkan gejala
LEMBAR PETUGAS
26
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL (IMS)
8
DUH TUBUH
GEJALA DAN URETRA
TANDA-TANDA
DUH TUBUH
MENDERITA
VAGINA
IMS
ULCUS
KONJUNGTIVIS GENITAL
NEONATORUM VEGETASI
GENITAL
BUBO
NYERI INGUINAL
PERUT
BAWAH PEMBENGKAKAN
SKROTUM
LEMBAR KLIEN
27
8 INFEKSI
GEJALA DAN
TANDA-TANDA
MENDERITA
IMS
LEMBAR PETUGAS
27
INFEKSI MENULAR
SEKSUAL (IMS)
Jenis IMS
1. Gonore
(Kencing Nanah)
2. Sifilis
(Raja Singa)
3. Herpes Genitalis
1 2 3
4. Konjungtivis Gonore
5. Kondiloma Akuminata
(Jengger Ayam)
6. Konjungtivis Klamidiosis
4 5 6
LEMBAR KLIEN
28
8 INFEKSI
GEJALA DAN
TANDA-TANDA
MENDERITA
IMS
Gonore Pada laki-laki: Duh tubuh uretra, kental, putih kekuningan atau mukopurulen. Tidak berhubungan intim, setia pada
(kencing nanah) Pada perempuan: Seringkali tanpa gejala, bila ada duh tubuh putih atau kuning terutama pasangan dan menggunakan kondom.
di daerah mulut rahim (perlu pemeriksaan dalam). Komplikasi bisa menyebabkan Segera periksa jika ada keluhan dan minum
mandul, kehamilan di luar rahim. obat sesuai anjuran.
Sifilis Luka atau koreng, jumlahnya biasa satu, bulat atau lonjong, dasar bersih dengan Tidak berhubungan intim, setia pada
(raja singa) perabaan kenyal sampai keras, tidak ada rasa nyeri pada penekanan. pasangan, menggunakan kondom. Segera
periksa jika ada keluhan dan minum obat
Kelenjar getah bening di lipat paha bagian dalam membesar, kenyal, juga tidak nyeri pada sesuai anjuran.
penekanan.
Herpes genitalis Herpes genital pertama: diawali dengan bintil- lentingan - luka/erosi berkelompok, di atas Tidak berhubungan intim, setia pada
dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar lipat paha, kenyal dan disertai pasangan, menggunakan kondom dan
gejala sistemik. hindari faktor pencetus
Herpes genital kambuhan : timbul bila ada faktor stres pikiran, hubungan seksual
berlebihan, kelelahan dan lain-lain. Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat lesi
pertama.
Konjungtivitis Mata sembab, kemerahan uni/ bilateral dengan ada duh tubuh mata dengan nanah yang Pemberian Sirop eritromisin basa, 50
klamidiosis tidak terlalu banyak. mg/kgBB/hari per oral, 4 kali sehari, selama
(pada bayi baru 14 hari ATAU
lahir) Trimetropim-sulfametoksasol 4—200 mg,
per oral, 2 kali sehari, selama 14 hari
Konjungtivitis Mata sembab, kemerahan uni/ bilateral dengan ada duh tubuh mata yang bernanah. Seftriakson, 50 – 100 mg/kg BB, IM, dosis
gonore (pada tunggal ATAU
bayi baru lahir) Kanamisin, 25 mg/kg BB (maksimal 75 mg),
IM, dosis tunggal
Kondilomata (1) Bentuk datar (flat), (2) Bentuk papul, (3) Bentuk verukosa Tidak berhubungan intim, setia pada
akuminata Terutama pada daerah yang lembab. Pada wanita dapat menimbulkan kanker mulut pasangan, menggunakan kondom dan jaga
(Jengger ayam ) rahim. kebersihan alat kelamin.
LEMBAR PETUGAS
28
INFEKSI SALURAN
REPRODUKSI (ISR)
LEMBAR KLIEN
29
8 INFEKSI
GEJALA DAN
TANDA-TANDA
MENDERITA
IMS
Kandidiasis Pruritus vulva, inflamasi pada Kulit sekitar vulva Jaga kebersihan alat
vaginalis introitus pada introitus dan labia, lecet kelamin
disertai edema atau fisura, duh
tubuh vagina bergumpal, putih,
kadang-kadang dapat kental, atau
kekuningan pH vagina <4,5
Vaginosis Beberapa hari Vagina berbau amis terutama setelah Pada perempuan
bacterial sampai 4 hubungan seksual, duh tubuh vagina hamil dapat
minggu tidak terlalu banyak, homogen, putih menyebabkan
keabu-abuan, melekat pada dinding ketuban pecah dini,
vagina, tidak ada tanda inflamasi, pH kelahiran prematur,
vagina > 4,7, tes amin (+) bayi berat badan
lahir rendah
Trikomoniasis Beberapa hari Duh tubuh vagina homogen, banyak, Pada perempuan
sampai 4 purulen, kadang-kadang berbusa, hamil dapat
minggu mukosa vagina eritema, berbau menyebabkan
seperti ikan busuk, dapat disertai partus prematur,
pruritus vulva, pH vagina > 5,0 bayi berat badan
lahir rendah
LEMBAR PETUGAS
29
HIV AIDS
Hubungan Seks Transfusi Darah Makan/minum Bersama, Bersentuhan. Berjabat
Tidak Aman mengandung HIV memakai peralatan tangan, berpelukan, hidup
makan/minum bersama serumah bersama
LEMBAR KLIEN
30
HIV
AIDS
Infeksi HIV ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh manusia. Beberapa cara yang berisiko menularkan HIV
diantaranya:
1. Hubungan seks tidak aman. Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV dapat menular dari darah
orang yang terinfeksi, cairan mani/sperma atau cairan vagina langsung ke aliran darah pasangannya, atau
melalui selaput mukosa yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur.
2. HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV atau melalui alat tindakan medis lain
yang tercemar HIV.
3. Penggunaan jarum suntik bersama/bergantian pada Pencandu narkoba suntik berisiko tertular HIV.
4. HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, persalinan, dan ketika menyusui (Penularan HIV dari
Ibu ke Anak).
LEMBAR PETUGAS
30
HIV AIDS
Waspada, HIV tidak menunjukkan gejala!
LEMBAR KLIEN
31
HIV
AIDS
PENCEGAHAN
SALING SETIA GUNAKAN TIDAK MENGGUNAKAN PENULARAN HIV DARI
DENGAN PASANGAN KONDOM NARKOBA SUNTIK IBU KE ANAK (PPIA)
Namun,
apapun bentuknya
HINDARI NARKOBA
Karena merugikan
diri sendiri
LEMBAR KLIEN
32
HIV/AIDS
DAPAT DICEGAH
Saling Setia
Masing-masing setia pada pasangan dan tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain.
Kondom
Gunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seks apabila salah satu pasangan ada yang
menderita HIV positif atau status HIV pada pasangan belum diketahui.
LEMBAR PETUGAS
32
KANKER PAYUDARA
FA K T O R R I S I KO
Riwayat Keluarga
LEMBAR KLIEN
33
KANKER
PAYUDARA
Kanker Payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran
kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara.
Faktor risiko Deteksi dini Kanker Payudara dapat dilakukan dengan berbagai
• Merokok atau terpapar asap rokok cara, antara lain :
• Ibu atau saudara ibu/klien yang memiliki kanker payudara
• Menopause (berhenti haid) > 50 tahun • SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI), yang dilakukan
• Menstruasi pertama kali sebelum usia 12 tahun pada hari ke 7-10 dihitung mulai dari hari pertama haid,
• Tidak memiliki anak / infertilitas atau bagi yang telah menopause atau tidak haid karena
• Melahirkan anak pertama setelah usia 35 tahun menggunakan KB dilakukan rutin setiap bulan pada tanggal
• Tidak pernah menyusui yang sama.
• Riwayat adanya penyakit tumor jinak payudara • SADANIS (pemerikSAan payuDAra kliNIS) oleh tenaga
• Adanya riwayat penyakit kanker pada anggota keluarga kesehatan yaitu dokter/bidan, sebaiknya dilakukan 1 kali/
lainnya tahun, minimal 3-5 tahun sekali atau bila terdapat kelainan
• Diet dan faktor yang berhubungan dengan diet pada saat melakukan SADARI.
(peningkatan berat badan/obesitas, pola makan yang buruk
tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat • Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
pengawet/pewarna, minuman beralkohol) USG dilakukan terutama untuk membuktikan adanya
massa kistik dan solid/padat yang mengarah pada
keganasan, dan pada perempuan di bawah usia 40 tahun.
Tanda-tanda yang terlihat dengan memperhatikan payudara
antara lain: • Pemeriksaan Skrining Mammografi
• Penambahan ukuran/besar yang tak biasa pada payudara Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,
• Salah satu payudara menggantung lebih rendah dari yaitu pada perempuan usia 40 – 50 tahun setiap 2 tahun
biasanya sekali dan setiap 1 tahun sekali pada perempuan di atas 50
• Lekukan seperti lesung pipit pada kulit payudara tahun kecuali yang mempunyai faktor risiko.
• Pembengkakan pada lengan bagian atas
• Perubahan penampilan puting payudara
• Keluar cairan seperti susu atau darah dari salah satu puting
• Benjolan pada payudara LEMBAR PETUGAS
• Pembesaran kelenjar getah bening pada lipat ketiak (axilla) 33
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
S A D A R I ( P E R I K S A PAY U D A R A S E N D I R I )
1 2
3 4 5
Posisi Tidur
LEMBAR KLIEN
33
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
SADARI
LEMBAR KLIEN
34
KANKER LEHER RAHIM
SERVIKS
Kanker Leher Rahim adalah keganasan yang terjadi • Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan dengan Tes
dan berasal dari sel leher rahim. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Pap Smear.
LEMBAR PETUGAS
34
LEMBAR KLIEN
35
KEHIDUPAN SEKSUAL
SUAMI ISTRI
LEMBAR PETUGAS
35
GANGGUAN SEKSUAL PADA
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
LEMBAR KLIEN
36
GANGGUAN SEKSUAL PADA
PEREMPUAN DAN LAKI -LAKI
PEREMPUAN LAKI-LAKI
Gangguan dorongan seksual, misalnya Gangguan dorongan seksual, misalnya
dorongan seksual hipoaktif (frigid) atau dorongan seksual hipoaktif (frigid) atau
hiperaktif (nimfomania). hiperaktif (nimfomania).
Gangguan bangkitan seksual, yaitu Disfungsi ereksi (impotensi), hal ini dapat
vagina yang kurang mengeluarkan disebabkan oleh faktor fisik misalnya
cairan meskipun sudah dalam keadaan karena menderita diabetes melitus atau
cukup terangsang. faktor psikis misalnya karena stres.
Rasa sakit atau tidak nyaman di kelamin Gangguan ejakulasi, yaitu ejakulasi dini
dan sekitarnya setiap kali berhubungan atau justru ejakulasi yang terhambat.
seksual.
Gangguan orgasme, yaitu tidak bisa
Tidak bisa atau sulit untuk mencapai merasakan orgasme.
orgasme saat berhubungan seksual.
LEMBAR PETUGAS
36
MENCEGAH GANGGUAN SEKSUAL
KOMUNIKASI
adalah hal yang sangat penting
LEMBAR KLIEN
37
MENCEGAH
GANGGUAN SEKSUAL
Selalu ingat bahwa kehidupan seksual adalah milik bersama dan dibina bersama pasangan.
Bersikap dan bicaralah secara terbuka apa adanya. Masing-masing pasangan berhak tahu
mana hal yang mereka suka dan mana hal yang tidak mereka suka.
Jaga kesehatan tubuh dan jiwa dengan gaya hidup yang sehat, misalnya tidak merokok,
kelola stres, tidur cukup, pola makan gizi seimbang, dan berolahraga secara teratur.
Jangan tergoda untuk menggunakan obat/ramuan yang tidak jelas isi dan indikasinya.
Meminum obat yang tidak jelas hanya akan membahayakan fungsi organ tubuh lain seperti
hati dan ginjal. Bahkan konsumsi obat yang kandungannya tidak jelas dapat memberikan efek
jangka panjang terjangkit berbagai penyakit.
Jagalah keseimbangan antara kesibukan dan rekreasi. Selalu usahakan untuk memiliki waktu
khusus hanya berdua bersama pasangan.
Jangan melakukan hubungan seksual hanya sebagai hal yang rutin untuk menghindari
kejenuhan. Komunikasikan dengan pasangan masing-masing sesuai kebutuhan.
LEMBAR PETUGAS
37
MENJAGA KESEHATAN JIWA
DAN HARMONISASI PASANGAN
SUAMI ISTRI
Saling mengenali dan
memahami karakter
pasangan penting untuk
mewujudkan keluarga
yang sehat, bahagia dan
sejahtera
LEMBAR KLIEN
38
MENJAGA KESEHATAN JIWA DAN
HARMONISASI PASANGAN SUAMI ISTRI
Sehat jiwa adalah kondisi dimana seorang Sebelum memasuki jenjang pernikahan,
individu dapat berkembang secara fisik, setiap catin harus mengenali karakteristik
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu dari masing-masing pasangan sehingga
tersebut menyadari kemampuan sendiri, terwujud keluarga yang sehat, bahagia,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja dan sejahtera.
secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya.
Karakteristik pasangan suami istri yang
Ciri-ciri sehat jiwa: baik:
• Perasaan sehat dan bahagia • Mengetahui dan melaksanakan tugas
• Menyadari kemampuan diri dan tanggung jawab masing-masing
• Merasa nyaman terhadap diri sendiri yang sudah menjadi komitmen
• Dapat menerima orang lain apa adanya bersama.
• Merasa nyaman berinteraksi dengan • Saling mengerti, menghormati,
orang lain menghargai, dan menutupi kekurangan
• Mampu memenuhi kebutuhan hidup masing-masing pasangan kepada orang
• Mampu menghadapi tantangan hidup lain.
• Mempunyai sikap positif terhadap diri • Bersama-sama menjaga kesehatan
dan orang lain keluarga.
LEMBAR PETUGAS
38
KESETARAAN GENDER DALAM
RUMAH TANGGA
LEMBAR KLIEN
39
KESETARAAN GENDER
DALAM RUMAH TANGGA
Pernikahan yang ideal dapat terjadi ketika suami dan istri saling
menghormati dan menghargai satu sama lain, misalnya:
LEMBAR PETUGAS
39
Kesetaraan
Gender
TINDAK KEKERASAN YANG
MENGGANGGU PERNIKAHAN
1 Kekerasan Fisik
2 Kekerasan Psikis
3 Kekerasan Seksual
4 Penelantaran
5 Eksploitasi
LEMBAR KLIEN
39
TINDAK KEKERASAN
YANG MENGGANGGU PERNIKAHAN
3. Kekerasan seksual
Misal: memaksa dan menuntut berhubungan seksual, melakukan
hubungan seksual yang tidak aman)
4. Penelantaran
Misal: tidak memberi nafkah lahir/batin)
5. Eksploitasi
Misal: memanfaatkan, memperdagangkan dan memperbudak pasangan)
LEMBAR PETUGAS
39
SOLUSI MENGATASI
TINDAK KEKERASAN
LEMBAR KLIEN
40
SOLUSI MENGATASI
TINDAK KEKERASAN
Apabila terjadi tindak kekerasan, maka sebaiknya suami maupun istri berupaya mencari
solusi lebih dahulu dengan cara berdialog atau mencari bantuan/mediasi dengan
menceritakan kejadian kepada orangtua, teman dekat atau kerabat yang terpercaya.
LEMBAR PETUGAS
40
KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL
BAGI CALON PENGANTIN
Pengarah: Kontributor:
Direktur Kesehatan • Subdirektorat Kesehatan Maternal dan Neonatal, Direktorat
Keluarga Kesehatan Keluarga
• Subdirektorat Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat
Editor:
Subdirektorat Kesehatan Keluarga
Kesehatan Usia • Subdirektorat Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat
Reproduksi, Direktorat • Subdirektorat Penanggulangan Masalah Gizi, Direktorat Gizi
Kesehatan keluarga Masyarakat
• Subdirektorat Masalah Kesehatan Jiwa Dewasa dan Lanjut Usia,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa
dan NAPZA
• Subdirektorat Imunisasi, Direktorat Surveilans dan Karantina
Kesehatan
• Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Direktorat
2020 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
• Subdirektorat Malaria, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
• Subdirektorat HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
• Subdirektorat Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung