Disusun Oleh:
TEAM
Dalam mendukung upaya safe motherhood, strategi making pregnancy safer WHO
berfokus pada kontribusi sektor kesehatan untuk mengurangi kematian ibu dan
bayi baru lahir.
Modul pedoman ini untuk melengkapi dan sejalan dengan buku Essential care
Practice Guide for Pregnancy and Childbirtyang terutama dipersiapkan untuk
tingakat perawatan primer. Modul secara bersama-sama memberikan panduan bagi
tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap perawatan ibu hamil dan
baiyibaru lahir .
SESI 1
A. Tujuan intruksional
hiperemesis gravidarum
3.
B. Materi
sejak usia kehamilan 9-10 minggu. Kejadian ini makin berkurang dan
human chorionic gonodotrophin. Selain itu ibu hamil sulit menelan ludah
2. Morning sickness terjadi sekitar 80-95% paling ringan kepala pusing saat
d. Obat obatan dan pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada
emesis gravidarum :
lainnya]).
sebagai berikut :
menghilang
b. Makanan berkurang
g. Lidah kering
e. Mata ikterus
apati
a. Muntah berkurang
ikhterus
perubahan mental
Keadaan yang memerlukan pertimbangan pengguguran
kandungan adalah
penglihatan )
menurun]).
C. Evaluasi
dengan dokter
Sesi II
Abortus
pengertian abortus
B. Materi
Jelis-jenis abortus
2. Abortus infeksiosa
3. Missed abortion
dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau
kerena plasenta dapat melekat erat pada diding uterus hingga resiko
hipofibrinogenemia.
4. Abortus habitualis
criminalis
C. Evaluasi
SESI III
A. Tujuan Intruksional
B. Materi
Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan aterm lebih
penyebabnya adalah :
Serviks inkompeten
Overdistensi uterus
kelainan genetik).
proteolitik, kolagenase).
infeksi.
vagina.
tinggi well born baby dan weel health mother. Masalah berat
kerjanya 2-3 hari. Bila janin setelah satu minggu belum lahir,
sebagai berikut:
A. Materi
Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan melampawi usia 294 hari (42 minggu)
Kehamilan normal ditandai dengan gerakan janin 7-10 /20 menit, denyut jantung
dan berat janin 2500-4000 gram. Penyebab terjanya kehamilan lewat waktu
Komplikasi kehamilan lewat waktu terjadi baik pada ibu maupun janin.
1.000 cc, aterm 800 cc, dan lebih dari 42 minggu 400 cc. Akibat
(aspirasi air ketuban, nilai apgar rendah, sidrom gawat paru, bronkus paru
bahu yang menimbulkan kematian bayi, atau trauma jalan lahir ibu
d. Tampak kriput
Kelahiran merupakan proses yang menyebabkan perubahan kedudukan dan situasi dari
bayi yang hangat dalam rahim menuju keadaan yang lebih dingin di luar rahim.
Perubahan ini memerlukan upaya yang mantap dari kehidupan bayi dalam rahim
menuju suasana diluar rahim. Bayi yang sudah aterm, semua organ dan fungsinya telah
dipersiapkan untuk hidup di luar kandungan. Sehingga bayi tidak akan banyak
mengalami kesulitan beradaptasi.
Kegagalan beradaptasi memerlukan pertolongan adekuat agar bayi mampu mengatasi
keadaan diluar yang baru karena persiapan organ tumbuhnya masih dalam
pertumbuhan untuk persiapan beradaptasi. Kegagalan itu sering diikuti dengan
kematian bayi yang baru lahir. Penyebab kematian tersebut adalah asfeksia, infeksi dan
sepsis, hipotermia, trauma yang dikuti dengan perdarahan intrakranial, serta terjadi
kejang pada bayi baru lahir.
Asfiksia neonatorum
asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur
sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut, yang mempengaruhi seluruh metabolisme
tubuhnya. Keadaan depresi pernapasan yang dimaksud adalah keadaan asfiksia dan
terjadi kesulitan untuk mempertahankan pernapasan normal yang menyebabkan
gangguan tonus otot.penyebab asfiksia atau depresi mpernapasan bayi baru lahir
adalah:
1. Asfiksia intrauterin
2. Bayi prematur (kurang bulan)
3. Penyakit atau cacat bawaan bayi
4. Hipoksia intrauterin
5. Obat-obatan yang menekan spontanitas napas.
Asfiksia berarti terjadi hipoksia (kekurangan oksigen) yang menimbulkan
metabolisme anaerob sehingga terjadi penimbunan karbon dioksida, asidosis
darah, dan cairan tubuh. Situasi yang berlangsung terus menerus tanpa diselingi
tambahan oksigen akan menimbulkan keadaan yang lebih berbahaya, yaitu
gangguan metabolisme pada organ sehingga fungsinya mengalami gangguan
sebagai kompensasi kekurangan oksigen akibatnyapernapsan makin cepat dan
frekuensi jantung meningkat.
Bila kondisi bayi bertambah buruk dengan asfiksianya bayi dapat jatuh dalam
keadaan apnea sekunder, dengan gejala :
Bila kondisi bayi bertambah buruk dengan asfiksianya, bayi dapat jatuh dalam
keadaan apnea sekunder, dengan gejala :
1. Napas megap-megap (gasping)
2. Frekuensi jantung menurun
3. Tekanan darah menurun
4. Bayi tampak lemas atau flaksid (tonus otot sangat berkurang )
5. Gangguan metabolisme paling akhir adalah jantung sampai berhenti sama
sekali yang diikuti kematian.
Upaya untuk menimbulkan pernapasan spontan tidak akan berhasil, kecuali
dapat dilakukan resusitasi napas.
Seperti diketahui bahwa sebagian besar bayi aterm tidak memerlukan
bantuan karena scara spontan sudah dapat mulai bernapas dengan baik.
Adapun rangsangan napas adalah pernapasan badan sehingga sebagian
besar lendir pada percabangan saluaran paru akan dikeluarkan yang
merupakan cara membersihkan secara alami; rangsangan mekanis yang
terjadi pada badan dan paru saat melalui jalan lahir; perbedaan suhu intra
uterin yang lebih panas dari pada diluar uterus yang dingin; upaya untuk
makin membebaskan lendir dari mulut dan hidung bayi bahkan sampai jauh
di trakea.
ahli anak dari inggris yang telah menemukan cara menilai bayi baru lahir
dengan melakukan penilaian pada beberapa manifestasi klinisnya.