Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK

PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RUMAH KB PASCA SALIN
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/ IV /2023

A. Pendahuluan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN)


menyatakan bahwa angka berhentinya atau dorp out peserta KB dalam
menggunakan alat kontrasepsi masih cukup tinggi. Secara umum sekitar 27%
pemakai kontrasepsi berhenti memakai alat kontrasepsinya setelah datu tahun
pakai. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya Drop Out KB,
pertama pola pembinaan pasca pelayanan, kedua akseptor menyatakan tidak
berniat lagi memakai kontrasepsi karena alas an fertilitas dan pasangan
menginginkan punya anak lagi, dan yang ketiga adalah masih cukup banyak
pasangan usia subur yang tidak ber KB karena alas an yang berhubungan
dengan alat kontrasepsi seperti keluhan efek samping kontrasepsi dan biaya
mahal.

B. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


menyeburkan bahwa angka putus atau drop out KB masih cukup tinggi. Tingkat
pemakaian alat kontrasepsi atau Contrasepstive Prevalence Rate (CPR). Di
Indonesia dari tahun 2007 ke tahun 2012 cenderung menurun. Sebagai salah
suatu kebutuhan kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan social. Fakta
yang perlu mendapatkan perhatian kita semua adalah kecenderungan
pemakaian kontrasepsi di Indonesia. Pemakaian metode kontrasepsi suntik
memperlihatkan kecenderungan peningkatan pada beberapa kurun waktu
terakhir, sebaliknya pemakaian metode kontrasepsi pil dan IUD cenderung
menurun dari waktu ke waktu. Menurut BKKBN pendidikan merupakan salah
satu factor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang
terhadap pentingnya sesuatu hal termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Hal ini disebabkan seorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas
pandangannya dan lebih bisa menerima ide adan tata cara kehidupan yang baru.
Di wilayah kerja Puskesmas Sekban sendiri angka drop out in masih banyak
ditemukan pada PUS dengan alasan mereka ingin memiliki anak lagi dan masih
adanya mitos dan pemahaman bahwa KB adalah haram. Kampanye yang
intensif khususnya interpersonal nampaknya sangat diperlukan untuk
dilaksanakan secara komprehensif.

C. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

D. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
E. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan :
1. Kegiatan pokok yaitu melakukan penjaringan terhadap PUS beresiko yang telah
berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
2. Rincian kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan dan
konseling KB kepada PUS yang beresiko yang drop out dan PUS lainnya secara
umum. Pelaksanaan dilakukan dirumah PUS yang sifatnya interpersonal selain
itu juga busia diikuti oleh beberapa PUS lainnya yang ingin mendapatkan
informasi tentang alat kontrasepsi.

F. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan dilakukan kepada sasaran dengan kunjungan rumah dan konseling
interpersonal. Alat bantu yang digunakanadalah lembar balik KB dan juga buku
pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2023

H. Lokasi : kampong Werba, werabuan, purwahabtonggoh

I. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan dilakukan

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilaksanakan sesuai prosedur pelaksanaan
2. Dokumentasi penunjang pelaksanaan

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 3 kss x Rp. 150.000,- = Rp. 450.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal : 01 April 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RUMAH KB PASCA SALIN
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/ V /2023

A. Pendahuluan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN)


menyatakan bahwa angka berhentinya atau dorp out peserta KB dalam
menggunakan alat kontrasepsi masih cukup tinggi. Secara umum sekitar 27%
pemakai kontrasepsi berhenti memakai alat kontrasepsinya setelah datu tahun
pakai. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya Drop Out KB,
pertama pola pembinaan pasca pelayanan, kedua akseptor menyatakan tidak
berniat lagi memakai kontrasepsi karena alas an fertilitas dan pasangan
menginginkan punya anak lagi, dan yang ketiga adalah masih cukup banyak
pasangan usia subur yang tidak ber KB karena alas an yang berhubungan
dengan alat kontrasepsi seperti keluhan efek samping kontrasepsi dan biaya
mahal.

B. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


menyeburkan bahwa angka putus atau drop out KB masih cukup tinggi. Tingkat
pemakaian alat kontrasepsi atau Contrasepstive Prevalence Rate (CPR). Di
Indonesia dari tahun 2007 ke tahun 2012 cenderung menurun. Sebagai salah
suatu kebutuhan kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan social. Fakta
yang perlu mendapatkan perhatian kita semua adalah kecenderungan
pemakaian kontrasepsi di Indonesia. Pemakaian metode kontrasepsi suntik
memperlihatkan kecenderungan peningkatan pada beberapa kurun waktu
terakhir, sebaliknya pemakaian metode kontrasepsi pil dan IUD cenderung
menurun dari waktu ke waktu. Menurut BKKBN pendidikan merupakan salah
satu factor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang
terhadap pentingnya sesuatu hal termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Hal ini disebabkan seorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas
pandangannya dan lebih bisa menerima ide adan tata cara kehidupan yang baru.
Di wilayah kerja Puskesmas Sekban sendiri angka drop out in masih banyak
ditemukan pada PUS dengan alasan mereka ingin memiliki anak lagi dan masih
adanya mitos dan pemahaman bahwa KB adalah haram. Kampanye yang
intensif khususnya interpersonal nampaknya sangat diperlukan untuk
dilaksanakan secara komprehensif.

C. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

D. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
E. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan :
1. Kegiatan pokok yaitu melakukan penjaringan terhadap PUS beresiko yang telah
berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
2. Rincian kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan dan
konseling KB kepada PUS yang beresiko yang drop out dan PUS lainnya secara
umum. Pelaksanaan dilakukan dirumah PUS yang sifatnya interpersonal selain
itu juga busia diikuti oleh beberapa PUS lainnya yang ingin mendapatkan
informasi tentang alat kontrasepsi.

F. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan dilakukan kepada sasaran dengan kunjungan rumah dan konseling
interpersonal. Alat bantu yang digunakanadalah lembar balik KB dan juga buku
pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei 2023

H. Lokasi : kampong Werba, werabuan, purwahabtonggoh

I. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan dilakukan

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilaksanakan sesuai prosedur pelaksanaan
2. Dokumentasi penunjang pelaksanaan

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Pu skesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 6 kss x Rp. 150.000,- = Rp. 900.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal : 03 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN FAKFAK
PUSKESMAS WERBA
✉ Jln. Raya Werba Perwasak

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RUMAH KB PASCA SALIN
Nomor : 440/ /DAK-DNF/ PKM-WRB/ VI /2023

A. Pendahuluan

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN)


menyatakan bahwa angka berhentinya atau dorp out peserta KB dalam
menggunakan alat kontrasepsi masih cukup tinggi. Secara umum sekitar 27%
pemakai kontrasepsi berhenti memakai alat kontrasepsinya setelah datu tahun
pakai. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya Drop Out KB,
pertama pola pembinaan pasca pelayanan, kedua akseptor menyatakan tidak
berniat lagi memakai kontrasepsi karena alas an fertilitas dan pasangan
menginginkan punya anak lagi, dan yang ketiga adalah masih cukup banyak
pasangan usia subur yang tidak ber KB karena alas an yang berhubungan
dengan alat kontrasepsi seperti keluhan efek samping kontrasepsi dan biaya
mahal.

B. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


menyeburkan bahwa angka putus atau drop out KB masih cukup tinggi. Tingkat
pemakaian alat kontrasepsi atau Contrasepstive Prevalence Rate (CPR). Di
Indonesia dari tahun 2007 ke tahun 2012 cenderung menurun. Sebagai salah
suatu kebutuhan kontrasepsi terkait dengan kebutuhan fisik dan social. Fakta
yang perlu mendapatkan perhatian kita semua adalah kecenderungan
pemakaian kontrasepsi di Indonesia. Pemakaian metode kontrasepsi suntik
memperlihatkan kecenderungan peningkatan pada beberapa kurun waktu
terakhir, sebaliknya pemakaian metode kontrasepsi pil dan IUD cenderung
menurun dari waktu ke waktu. Menurut BKKBN pendidikan merupakan salah
satu factor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang
terhadap pentingnya sesuatu hal termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Hal ini disebabkan seorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas
pandangannya dan lebih bisa menerima ide adan tata cara kehidupan yang baru.
Di wilayah kerja Puskesmas Sekban sendiri angka drop out in masih banyak
ditemukan pada PUS dengan alasan mereka ingin memiliki anak lagi dan masih
adanya mitos dan pemahaman bahwa KB adalah haram. Kampanye yang
intensif khususnya interpersonal nampaknya sangat diperlukan untuk
dilaksanakan secara komprehensif.

C. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

D. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
2. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.
E. Kegiatan Pokok dan rincian kegiatan :
1. Kegiatan pokok yaitu melakukan penjaringan terhadap PUS beresiko yang telah
berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
2. Rincian kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pendidikan dan
konseling KB kepada PUS yang beresiko yang drop out dan PUS lainnya secara
umum. Pelaksanaan dilakukan dirumah PUS yang sifatnya interpersonal selain
itu juga busia diikuti oleh beberapa PUS lainnya yang ingin mendapatkan
informasi tentang alat kontrasepsi.

F. Cara melaksanakan kegiatan


Kegiatan dilakukan kepada sasaran dengan kunjungan rumah dan konseling
interpersonal. Alat bantu yang digunakanadalah lembar balik KB dan juga buku
pedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni 2023

H. Lokasi : kampong Werba, werabuan, purwahabtonggoh

I. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan dilakukan

J. Pencatatan dan pelaporan


1. Dilaksanakan sesuai prosedur pelaksanaan
2. Dokumentasi penunjang pelaksanaan

K. Dokumen terkait
Laporan hasil pemeriksaan pasien, dokumentasi.

L. Sumber dana
Dana BOK (DNF) Puskesmas Werba

M. Pembiayaan
Transport petugas : 1 orang x 5 kss x Rp. 150.000,- = Rp. 750.000

N. Surat pertanggungjawaban
1. Surat Perintah Tugas
2. Laporan pelaksanaan tugas
3. Laporan kegiatan
4. Dokumentasi

Ditetapkan di : Werba
Pada tanggal : 04 Juni 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Werba Penanggung Jawab KIA

ROBERT KREY,Amd.Kep LISA SUISA LONGO,Amd.Keb


NIP. 19821101 200605 1 002 NIP. 19860322 200909 2 001

Anda mungkin juga menyukai